Fluida - Contoh Soal PDF
Fluida - Contoh Soal PDF
BAB
FLUIDA
mA
Volum logam A: VA = = 0,04/8000 m3
ρA
mB
Volum logam B: VB = = 0,10/10000 m3
ρB
Volum total = VA + VB = 0,04/8000 + 0,10/10000 = 0,60/40000 m3
massa total mA + mB = 0,04 + 0,10 = 0,14 kg
massa jenis logam paduan’
= massa total/volum total = 0,14 / (0,60/40000) = 9 333 kg/m3
(A) (B)
Jawab:
Perhatikan kedua balok memiliki berat yang sama, tetapi bidang alas keduanya berbeda
sehingga tekanannya akan berbeda. Balok a berdiri pada lantai dengan sisi ABCD seluas A1 = 3
x 2 = 6 m2, tekanannya
F
p1 = = 24/6 = 4 Pa
A1
http://atophysics.wordpress.com
2
Balok b berdiri pada lantai dengan sisi ABQP seluas A2 = 4 x 3 = 12 m2, tekanannya
p2 = F/A2 = 24/12 = 2 Pa
2. (a) Seorang wanita dengan berat 450 N menggunakan sepatu hak tinggi dengan ukuran hak
adalah ½ cm x ½ cm. Tentukan tekanan yang diberikan wanita pada lantai ketika ia melangkah
dan seluruh berat badannya ditumpu oleh salah satu sepatunya.
(b) Seorang pria dengan berat 800 N (lebih berat dari wanita diatas) menggunakan sepatu
dengan ukuran 8 cm x 25 cm. Tentukan tekanan yang diberikan pria pada lantai ketika ia
melangkah dan seluruh berat badannya ditumpu oleh salah satu sepatunya.
Jawab:
(a) Berat wanita F= 450 N
Luas hak = ½ x ½ = ¼ cm2 = ¼ x 10-4 m2
Tekanan wanita dengan sepatu hak tinggi pada lantai adalah p = F/A = 450 / (1/4 x 10-4) = 18 x
106 Pa
(b) Berat pria F = 800 N
Luas alas sepatu = 8 x 25 = 200 cm2 = 200 x 10-4 m2
Tekanan pria pada lantai adalah
F
p= = 800 / (200 x 10-4) = 4 x 104 Pa
A
Dskusi: Walaupun berat wanita lebih kecil daripada berat pria, wanita memberikan tekanan
kera-kira 450 kali lebih besar pada lantai dibandingkan dengan tekanan pria. Jelas wanita yang
memiliki sepatu hak tinggi lebih merusak lantai daripada pria.
Baahkan pada tahun 1950 ketika wanita mulai memakai sepatu hak tinggi, perusahaan
penerbangan menaruh perhatian terhadap kekuatan lantai pesawat. Ini karena wanita bersepatu
hak tinggi mengerjakan tekanan yang sangat besar pada lantai pesawat.
2. Sebuah wadah berisi dua jenis cairan yang tidak bercampur yaitu minyak dan air, seperti
ditunjukkan pada gambar. Massa jenis minyak adalah 0,8 g/cm3 dan air adalah 1 g/cm3. Jika g
= 9,8 m/s2, tentukan tekanan hidrostatis yang beerja pada dasar wadah.
http://atophysics.wordpress.com
3
Strategi
Pada bidang datar yang diatasnya terdapat n jenis zat cair yang tidak bercampur, tekanan
hidrostatisnya sama dengan total jumlah tekanan hidrostatis tiap-tiap cairan.
ph = ph1 + ph2 + ph3 + .... = 1 g h1 + 2 g h2 + 3 g h3 + ....
Jawab:
Di atas dasar wadah (A) terdapat dua jenis zat cair yang tidak dapat bercampur yaitu air (indeks
1) dan minyak (indeks 2). Dengan demikian tekanan hidrostatis di A sesuai dengan
pA = 1 g h1 + 2 g h2
Massa jenis air 1 = 1000 kg/m3
Massa jenis minyak 2 = 800 kg/m3
h1 = 2m dan h2 = 4 m
Jadi, tekanan hidrostatis pada dasar wadah adalah
pA = 9,8 (1000 . 2 + 800 . 4) = 50 960 Pa
2. Gambar di samping ini menunjukkan sebuah pipa pindah dalam aksi. Cairan yang mengalir
melalui pipa pindah memiliki massa jenis 1,5 g/cm3. hitung beda tekanan antara:
http://atophysics.wordpress.com
4
Strategi:
Titik-titik yang berhubungan dengan tekanan udara luar selalu memiliki tekanan = po
Jawab:
Massa jenis cairan = 1500 kg/m3
(a) Titik A dan D ditekan oleh udara luar p0 sehingga
pA = po dan pD = po (*)
Tentu saja beda tekanan antara A dan D adalah
pA – pD = po – po = 0 (**)
(b) Beda tekanan antara A dan B sama dengan tekanan hidrostatis cairan setinggi h = 20 cm =
0,2 m;
pA – pB = g h = 1500 . 9,8 . 0,20
Dengan cara yang sama, beda tekanan antara D dan C sama dengan tekanan hidrostatis setinggi
h = 200 cm = 2 m
pD – pC = g h = 1500 . 9,8 . 2
Kurangkan (*) dengan (**) sehingga kita dapat memperoleh beda tekanan antara titik B dan C:
(pD – pC) – (pA – pB) = 1500 . 9,8 (2,0 – 0,20) = 26460 Pa
Diskusi:
Beda tekanan antara titik B dan C di mana tekanan di B lebih besar daripada tekanan di C
menyebabkan cairan mengalir dari B ke C.
Strategi:
Mulai dari bagian dasar pipa U teruslah bergerak ke atas sampai anda temukan perbatasan
antara dua cairan yang tidak bercampur di salah satu kaki pipa. buatlah garis batas mendatar
pada perbatasan antara dua cairan ini hingga garis batas ini melalui kedua kaki pip U.
selanjutnya gunakan hukum pokok hidrostatika, yaitu tekanan cairan di atas garis batas pipa kiri
sama dengan tekanan cairan di atas garis batas pipa kanan.
Jawab:
http://atophysics.wordpress.com
5
Garis batas yang kita buat melalui titik A dan B. Titik A ditekan oleh minyak setinggi hA = 15
cm dan tekanan udara luar po. titik B ditekan oleh air setinggi hB = 15 – 3 = 12 cm dan tekanan
udara luar po. Sesuai dengan hukum pokok hidrostatika, kedua titik ini memiliki tekanan yang
sama.
pA = pB
po + minyak g hA = po + air g hB
minyak = hB/hA . air
= 12/15 . 1000 = 800 kg/m3
Jadi, massa jenis minyak adalah 800 kg.m3
2. Pada sistem tampak pada gambar, silinder kiri P luas penampangnya 600 cm2 dan diberi
beban M kg. Pengisap kanan Q luas penampangnya 20 cm2, sedangkan beratnya dapat
diabaikan. Sistem diisi dengan cairan yang massa jenisnya 900 kg/m3. jika sistem seimbang
untuk F sebesar 25 N , tentukan massa M (g = 10 m/s2).
Strategi:
Buat garis batas melalui pengisap yang paling rendah (pengisap P). titik 1 pada garis batas
ditekan oleh gaya berat beban M, yaitu Mg, titik 2 pada garis batas ditekan oleh gaya F = 25 N
dan tekanan hidrostatis cairan setinggi h = 5 m. sesuai hukum pokok hidrostatika: p1 = p2. Dari
sini anda dapat menentukan besar massa M.
Jawab:
Luas penampang AP = 600 cm2 = 600 x 10-4 m2; AQ = 20 cm2 = 20 x 10-4 m2. Massa jenis
cairan = 900 kg/m3. Titik 1 ditekan oleh berat Mg. dan titik 2 ditekan oleh gaya F = 25 N dan
cairan setinggi h = 5 m. Karena titik 1 dan 2 berada dalam cairan sejenis dan pada ketinggian
yang sama, maka
p1 = p2
Mg/AP = F/AQ + g h
M . 10 / (600 x 10-4) = 25 / (20 . 10-4) + 900 . 10 . 5
M = 345 kg
http://atophysics.wordpress.com
6
http://atophysics.wordpress.com
7
Massa patung m = 9,65 kg; massa jenis emas b = 19,3 x 103 kg/m3; massa jenis air laut f =
1,03 x 103 kg/m3; percepatan gravitasi g = 10 m/s2.
Gaya apung pada patung yaitu
Volum patung V = m/ b = 9,65/19300 = 5 x 10-4 m3
Fa = fgV
= 1,03 x 103 . 10 . 5 x 10-4 = 5,15 N
(a) Diagram bebas patung ketika tercelup seluruhnya dalam air terdiri dari 3 buah gaya, yakni
gaya berat w = m g. Gaya tegangan kabel T dan gaya apung Fa.
Pada keadaan seimbang berlaku
Fy = 0
+ T + Fa – m g = 0; T = m g – Fa; T = 9,65. 10 -5,15 = 91,35 N
Jadi, tegangan kabel ketika patung tercelupseluruhnya di dalam air laut adalah 91,35 N
(b) ketika atung seluruhnya ke permukaan laut, gaya apung tidaka lagi bekerja pada patung (Fa
= 0). Pada keadaan seimbang berlaku
Fy = 0
+ T – m g = 0; T = m g; T = 9,65 . 10 = 96,5 N
Jadi, tegangan kabel ketika patung muncul seluruhnya ke permukaan laut adalah 96,5 N.
Jawab:
Massa jenis balok b = 0,90 g/cm3 dan massa jenis cairan f = 1,20 g /m3. Tinggi balok yang
tercelup dalam cairan hbf dapat kita hitung dari persamaan mengapung.
b = f Vbf / Vb (*)
Misalkan luas alas balok adalah A maka Vbf = A hbf dan Vb = A hb, dan jika ini disubtutusi ke
dalam (*) kita peroleh
b = f (A hbf) / (A hb); hbf = b hb / f = 0,90 . 20 / 1,20 = 15 cm
Tinggi balok yang muncul di permukaan air y adalah
y = hb – hbf
= 20 – 15 = 5 cm
http://atophysics.wordpress.com
8
Jika massa jenis raksa = 13,6 g/cm3 dan massa jenis air = 1,00 g/cm3, tentukan massa jenis
benda tersebut (dalam g/cm3).
Jawab:
Gambaran soal ditnjukkan pada gambar di bawah. Ini adalah kasus dimana benda mengapung
dalam dua cairan berbeda jenis: air dengan
f1 = 1,00 g/cm3 dan Vbf1 = ½ Vb dan raksa dengan f2 = 13,6 g.cm3 dan Vbf2 = 1/3 Vb. Jadi
massa jenis benda b dapat anda hitung dengan
b = ( f1 Vbf1 + f2 Vbf2) / Vb
= [1,00 (1/2 Vb) + 13,6 (1/3 Vb)] / Vb = 5,03 g/cm3
Jawab:
http://atophysics.wordpress.com
9
Ada tiga gaya yang bekerja pada balon, yakni gaya berat w berarah ke bawah, gaya apung Fa
yang dikerjakan udara pada balon, dan gaya tegangan tali T. Mengingat balon seimbang maka
berlaki
F=0
= Fa – T – w = 0; T = Fa – w = 15288 – 13328 = 1960 N
Jadi, gaya tegangan tali yang menahan balon adalah 1960 N
http://atophysics.wordpress.com
10
H = 2 cos / ( g r) dimana r adalah jari-jari dalam pipa kapiler, adalah massa jenis zat cair, g
adalah percepatan gravitasi, adalah tegangan permukaan, dan adalah sudut yang dibentuk
oleh kelengkungan permukaan zat cair dengan dinding tabung.
Jawab:
Untuk keadaan seimbang, berat zat cair yang naik dalam pipa kapiler harus sama dengan
komponen gaya keatas dari gaya adeshi sehubungan dengan tegangan permukaan . Berat zat cair
atau gaya kebawah w = mg, sedang massa m adalah massa jenis ( ) kali volum zat cair yang
naika dalam pipa kapiler (V = luas alas x h = r2 h). Dengan demikian,
w = mg = ( V) g = ( r2 h) g = g h r2
Gaya keatas Fy sehubungan dengan tegangan permukaan yang bekerja sepanjang keliling
permukaan dalam pipa kapiler adalah hasil kali komponen ke atas tegangan permukaan dengan
keliling permukaan dalam pipa kapiler (2 r)
Fy = y (2 r); Fy = cos (2 r)
Dengan menyamakan gaya ke atas dan ke bawah diperoleh
Fy = w
cos (2 r) = g h r2
2 cos = g h r
h = 2 cos / ( g r)
Perhatian
Untuk zat cair meniskus cekung (misalnya air) sudut kontak adalah lancip. perbandingan cos
bernilai positif, sehingga h bernilai positif, dan ini berarti zat cair naik.
Untuk zat cair meniskus cembung (misalnya raksa), sudut kontak adalah tumpul.
Perbandingan cos bernilai negatif sehingga h bernilai negatif, dan ini berarti zat cair turun.
http://atophysics.wordpress.com
11
Jawab:
A1 = 200 cm2 = 2 x 10-2 m2; A3 = 400 cm2 = 4 x 10-2 m2; A2 = 100 cm2 = 1 x 10-2 m2; v1 = 6
m/s
(a) Debit adalah suatu besaran yang nilainya konstan dan dapat dihitung denagn
Q = A1 v1
= 2 x 10-2 . 6 = 0,12 m3/s
Volum yang melalui bagian 2 dab 3 pemenit adalah 60 . 0,12 = 7,2 m3
(b) Dengan menggunakan persamaan kontinuitas diperoleh
A2 v2 = A1 v1; v2 = (A1/A2) . v1; 200/100 . 6 = 12 m/s
A3 v3 = A1 v1; v3 = (A1/A3) . v1; 200/400 . 6 = 3 m/s
Jadi, kelajuan air yang melalui bagian 2 dan 3 adalah 12 m/s dan 3 m/s.
2. Fluida ideal mengalir dengan kecepatan 12,5 m/s di dalam pipa yang diameternya 8,0 cm.
Berapa kecepatan aliran fluida tersebut setelah masuk ke dalam pipa yang diameternya 5,0 cm?
Jawab:
diameter D2 = 8,0 cm; kecepatan v1 = 12,5 m/s
Diameter D2 = 5,0cm; kecepatan v2 = ....?
Kecepatan v2 dapat kita hitung dengan rumus perbandingan kecepatan terhadap perbandingan
diameter.
v2/v1 = (D1/D2)2; v2 = (8,0/5,0)2 . 12,5 = 32 m/s
Contoh 7.17 Daya listrik generator oleh aliran air terjun dengan debit Q
Air terjun setinggi 12 m dengan debit 15 m3/s dimanfaatkan untuk memutar turbin generator
listrik mikro. Jika 10% energi air berubah menjadi energi listrik, hitunglah daya keluaran
generator listrik tersebut.
Jawab:
Tinggi air h = 12 m. Debit Q = 15 m3/s, g = 10 m/s2 dan massa jenis air = 1000 kg/m3.
Generator adalah mesin yang mengubah energi putaran turbin berasal dari energi air.
Jadi, daya oleh debit air sebagai masukan dan daya listrik sebagai keluaran. Diketahui bahwa
hanya 10% energi air yang berubah menjadi energi listrik. Ini berati
P listrik = 10% x P
= 0,1 ( Q g h) sebab P air = Q g h
= 0,1 . 1000 . 15 . 10 . 12 = 180000 W = 180 kW
Contoh 7.18 Aplikasi hukum Bernoulli untuk menghitung tekanan air PAM
Air PAM memasuki rumah melalui sebuah pipa berdiameter 2,0 cm pada tekanan 4,0 atm (1
atm = 1,0 x 105 Pa). Pipa menuju ke kamar mandi lantai kedua pada ketinggian 5,0 m dengan
diameter pipa 1,0 cm. Jika kelajuan aliran air pada pipa masukan adalah 3,0 m/s, hitunglah
kelajuan, debit dan tekanan air di dalam bak mandi.
Strategi:
Gunakanlah langkah-langkah dalam strategi pemecahan masalah untuk aplikasi hukum
bernoulli dan konsistenlah dalam menggunakan satuan SI.
Jawab:
pilih pipa masukan ke rumah sebagai titik 1 dan pipa bak mandi sebagai pipa 2.
Data-data yang diketahui untuk titik 1 adalah
diameter D1 = 2,0 cm = 2,0 x 10-2 m; tekanan p1 = 4,0 atm = 4,0 x 105 Pa; kelajuan v1 = 3,0
m/s dan ketinggian h1 = 0 (titik 1 diambil sebagai acuan).
Data-data yang diketahui untuk titik 2 (pipa bak mandi) adalah:
diameter D2 = 1,0 cm = 10-2 m; ketinggian h = 5,0 m.
Besaran-besaran yang ditanyakan dalah v2, Q, dan p2.
Kelajuan air dalam pipa bak mandi v2 dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
kontinuitas untuk perbandingan diameter yang diketahui.
v2 = (D1/D2)2 v1
http://atophysics.wordpress.com
12
Jawab:
(a) Karena wadah atas tangki terbuka ke atmosfer, maka ini adalah kasus yang dapat
diselesaikan dengan teorema torricelli.
Kelajuan semburan air pertama kali keluar dari mulut keran dapat dihitung dengan teorema
torricelli
v = 2g h = 2 . 10 . 3,2 = 64
v = 8,0 m/s
(b) diameter mulut keran D = 3,5 cm = 3,5 x 10-2 m
Luas mulut keran A = D2 / 4 = 22 / (7 . 4) (3,5 x 10-2)2
A = 11 . 3,5 / 4 . 10-4 m2
Debit air Q = Av = 11 . 3,5 x 10-4 .8,0 / 4
Q = 7,7 x 10-3 m3/s
(c) Gerak semburan air keluar dari mulut keran adalah gerak parabolaair dari titik awal O ke
titik A ketika air tiba di tanah dengan mengambil arah mendatar ke kanan sebagai sumbu X
positif dan arah vertikal ke bawah sebagai sumbu Y positif. vox dan voy adalah komponen
kecepatan awalpada sumbu X dan sumbu Y.
vox = vo = 2g h
Gerak pada sumbu Y adalah GLBB dengan percepatan ay = g sehingga berlaku persamaan jarak
y = voy t + ½ ay t2
H – h = 0 + ½ g t2 sebab y = H – h, voy = 0 dan ay = g
t2 = 2 (H – h) / g; t = [2 (H - h) / g]
Gerak pada sumbu X adalah GLBB dan berlaku
x = vox t
http://atophysics.wordpress.com
13
x = 2g h { [2 (H – h) / g]} = 4h (H – h)
x = 2 h (H-h)
Untuk kasus ini h = 3,2 m dan H = 5,0 m sehingga jarak mendatar semburan pertama adalah
x = 2 3,2 (5,0 – 3,2) = 4,8 m
Jawab:
Selisih ketinggian cairan dalam kedua tabung h = 10 cm = 0,1 m, massa jenis air = 1000
kg/m3, kecepatan air pada I, V1 = 2 m/s, g = 10 m/s2.
Kita hitung dulu selisih tekanan antara tabung ! dan II yang sama dengan tekanan hidrostatis air
setinggi h.
pI – pII = g h = 1000 . 10 . 0,1 = 1000 Pa
Karena titik I dan II berada pada ketinggian yang sama (h1 = h2), maka berlaku asas bernoulli
pI – PII = ½ (vII2 – vI2)
vII2 – vI2 = 2(pI – pII) / = 2 . 1000 / 1000 Sebab pI – pII = 1000 Pa
vII2 – vI2 = 2; vII = 6 m/s
Jadi, kecepatan air di penampang II adalah 6 m/s
Jawab:
Asas bernoulli menyatakan bahwa pada pipa horizontal, kenaikan kelajuan aliran fluida akan
menghasilkan penurunan tekanan. Penurunan tekanan di titik 2 memerlukan penambahan
tekanan hidrostatis cairan manometer raksa ’ g h untuk menyeimbangkan dengan tekanan di
titik I
p1 – p2 = 1,25 x 105 Pa
A1 = 3,00 x 10-2 m2
A2 = 7,50 x 10-3 m2
massa jenis air = 1000 kg/m3 = 103 kg/m3
massa jenis raksa ’ = 13,6 x 103 kg/m3
http://atophysics.wordpress.com
14
g = 9,8 m/s
(a) Kita harus menggabung persamaan kontinuitas dan persamaan bernoulli untuk pipa
horizontal dan memecahkan keduanya untuk menentukan kelajuan air dalam pipa yang
menyempit, v2.
A1 v1 = A2 v2
A2/A1 v2 = 7,50 x 10-3 / 3,00 x 10-2 v2
v1 = ¼ v2 (*)
Karena h1 = h2 maka berlaku asas bernoulli
p1 – p2 = (v22 – v12)
v22 – v12 = 2(p1 – p2) /
Dengan memasukka nilai v1 dari (*) kita peroleh
v22 – ( ¼ v2)2 = 2 (1,25 x 105) / 103
v2 = 20/3 6 m/s
(b) Debit air dalam pipa dihitung dengan persaan debit
Q = A2 v2
= 7,50 x 10-3 . 20/3 6
Q = 5 6 x 10-2 m3/s
(c) Beda tekanan antara titik 1 dan titik 2 sama dengan tekanan hidrostatis raksa setinggi h:
p1 – p2 = ’ g h
h = p1 – p2 / ’ g
= 1,25 x 105 / 13,6 x 103 . 9,8
h = 0,94 m
http://atophysics.wordpress.com
15
http://atophysics.wordpress.com