Tingkat Keterampilan
Tingkat Keterampilan
DI PABRIK TAHU NN
LAPORAN PENELITIAN
diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)
yang diampu oleh dosen Bhakti Permana Ners., M.Kep
oleh:
Endar Andriyanto 043-315-16-1-009
Kelas : S1 3A
Dengan memanjatkan puji syukur kepada ALLAH SWT yang Maha pengasih lagi
Maha penyayang, karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan
didalamnya.
Adapun tujuan dari pembuatan laporan penelitian adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah K3 . Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan
tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu
bisa teratasi. Oleh sebab itu, Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak
Bhakti Permana selaku dosen K3 yang telah memberikan tugas laporan penelitian ini
dan juga semua pihak yang ikut membantu dalam penyusunan laporan penelitian ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan penelitian ini masih jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi penyusunannya ataupun dari segi materinya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran – saran, kritik dan juga masukan-masukan yang
bersifat membangun demi sempurnanya laporan penelitian ini.
Walaupun demikian penulis mengharapkan semoga laporan penelitian ini berguna
dan bermanfaat untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………....................i
KATA PENGANTAR…………………………………………….......................….....ii
DAFTAR ISI……………………………………………………….........................….iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang….......……………………………….......................…….1
1.2 Rumusan Masalah.....……………………………….......................……..1
1.3 Tujuan…………..…………………………………......................….…....1
1.4 Manfaat…………………....…………………….......................…...….…1
1.5 Metode Penyusunan laporan penelitian…..............……….....................2
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian keterampilan.............................................................................3
2.2 Hal-hal yang mempengaruhi kualitas keterampilan................................5
2.3 Cara pengukuran........................................................................................7
2.4 Cara menyusun instrumen........................................................................9
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1Hasil penelitian...........................................................................................11
3.2 Kesimpulan................................................................................................14
DAFTARPUSTAKA…………………………………………………………............16
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah terampil biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat kemampuan
seseorang yang bervariasi. Meskipun istilah ini memiliki banyak pengertian pada
umumnya yang dimaksud dengan keterampilan adalah kemampuan gerak dengan
tingkat tertentu. Terampil menunjukkan pada derajat keberhasilan dalam mencapai
tujuan yang efektif dan efisien yang ditentukan oleh kecepatan, ketepatan, bentuk dan
kemampuan menyesuaikan diri. Seseorang dikatakan terampil apabila kegiatan yang
dilakukan ditandai dengan kualitas yang tinggi (cepat atau cermat ) dengan tingkat yang
relatif tepat (Singer, 1980: 34).
.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil rumusan masalah
sebagai berikut:
a. Apakah yang dimaksud dengan keterampilan?
b. Apakah hal-hal yang mempengaruhi kualitas keterampilan?
c. Bagaimanakah cara mengukur dan cara menyusun instrumen penelitian?
d. Bagaimana hasil penelitiannya?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis mengambil tujuan sebagai
berikut:
a. Menjelaskan pengertian keterampilan .
b. Menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi kualitas keterampilan.
c. Menjelaskan cara mengukur dan cara menyusun instrumen penelitian.
d. Menjelaskan hasil penelitiannya
1.4 Manfaat
Laporan penelitian ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoritis maupun secara praktis. Secara teoretis laporan penelitian ini berguna sebagai
pengembangan tentang data hubungan antar tenaga kerja dan pimpinan organisasi. Secara
praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
a. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan konsep keilmuan dan data tentang
hubungan antar tenaga kerja dan pimpinan organisasi.
1
b. Pembaca, sebagai media informasi tentang data hubungan antar tenaga kerja dan
pimpinan organisasi secara teoretis maupun praktis.
2
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian keterampilan
Istilah terampil biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat
kemampuan seseorang yang bervariasi. Meskipun istilah ini memiliki banyak
pengertian pada umumnya yang dimaksud dengan keterampilan adalah kemampuan
gerak dengan tingkat tertentu. Terampil menunjukkan pada derajat keberhasilan
dalam mencapai tujuan yang efektif dan efisien yang ditentukan oleh kecepatan,
ketepatan, bentuk dan kemampuan menyesuaikan diri. Seseorang dikatakan terampil
apabila kegiatan yang dilakukan ditandai dengan kualitas yang tinggi (cepat atau
cermat ) dengan tingkat yang relatif tepat (Singer, 1980: 34).
Menurut Sage (1984: 17), terampil juga diartikan sebagai suatu perbuatan
atau tugas dan sebagai indikator dari suatu tingkat kemahiran. Suatu keterampilan
yang dipandang sebagai aktivitas gerak atau suatu tugas akan terdiri dari sejumlah
respon gerak dan persepsi yang di dapat melalui belajar untuk tujuan tertentu. Istilah
keterampilan juga diartikan sebagai suatu perbuatan atau tugas dan sebagai indikator
dari suatu tingkat kemahiran. Sebagai indikator dari tingkat keterampilan, maka
keterampilan diartikan sebagai kompetisi yang diperagakan oleh seseorang dalam
melaksanakan suatu tugas yang berkaitan dengan pencapaian suatu tujuan.
Semakin tinggi kemampuan seseorang mencapai tujuan yang diharapkan,
maka semakin terampil orang tersebut.
Menurut Schmid dikutip oleh Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra (2000:
68) “Keterampilan digolongkan menjadi dua, yaitu: (1) Keterampilan yang cenderung
ke gerak, dan (2) Keterampilan yang mengarah ke kognitif. Dalam keterampilan
gerak, penentu utama dari keberhasilannya adalah kualitas dari geraknya itu sendiri
tanpa memperhatikan persepsi serta pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
keterampilan yang dipilih, sedangkan dalam keterampilan kognitif hakekat dari gerak
tidak penting, tetapi keputusan tentang gerakan apa dan yang mana yang harus dibuat
merupakan hal yang terpenting”.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan
adalah kemampuan gerak seseorang yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk
menyelesaikan suatu tugas.
3
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Dasar
Menurut Amung Ma’mum dan Yudha M. Saputra (2000: 70), yang dikutip
dari buku Sutrisno (2013: 12-15), yang berjudul Tingkat Keterampilan Dasar
menyatakan untuk pencapaian suatu keterampilan dipengaruhi banyak faktor. Faktor-
faktor tersebut secara umum dibedakan menjadi tiga hal yang utama, yaitu :
Menurut Amung Ma’mum dan Yudha M. Saputra (2000: 71), setiap orang
(pribadi) merupakan individu yang berbeda-beda, baik dalam hal fisik, mental
emosional, maupun kemampuan-kemampuannya. Faktor-faktor pribadi yang
mempengaruhi keterampilan adalah :
a) Ketajaman Indra
Kemampuan indra untuk mengenal tampilan rangsang secara akurat.
b) Persepsi
Kemampuan untuk membuat arti dari situasi yang berlangsung.
c) Intelegensi
Kemampuan untuk menganalisis dan memecahkan masalah serta
membuat keputusan-keputusan yang bersangkutan dengan kerampilan.
4
d) Ukuran Fisik
Adanya tingkatan yang ideal dari ukuran tubuh yang diperlukan untuk
mempermudah dalam pekerjaan.
g) Emosi
Kemampuan untuk mengarahkan dan mengontrol perasaan secara tepat
sebelum dan pada saat melaksanakan tugas.
h) Motivasi
Yaitu kehadiran semangat dalam tingkat optimal untuk bisa menguasai
keterampilan yang dipelajari.
i) Sikap
Adanya minat dalam mempelajari dan memberi nilai pada kegiatan yang
sedang dilakukan.
k) Jenis Kelamin
Pengaruh komposisi tubuh, pengalaman, faktor-faktor budaya pada
pelaksanaan kegiatan dan keinginan untuk berprestasi.
l) Usia
Pengaruh usia kronologis dan kematangan pada kesiapan dan kemampuan
untuk mempelajari dan menampilkan tugasdm tertentu.
5
2). Faktor Proses Belajar (Learning Process)
Amung Ma’mum dan Yudha M. Saputra (2000: 70), dalam Pembelajaran, proses
belajar yang harus diciptakan adalah yang dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan
yang digariskan oleh teori-teori belajar yang diyakini kebenarannya serta dipilih
berdasarkan nilai manfaatnya. Teori-teori belajar mengarahkan untuk memahami
tentang metode yang efektif.
Amung Ma’mum dan Yudha M. Saputra (2000: 70), sesungguhnya faktor situasional
yang dapat mempengaruhi kondisi pembelajaran adalah lebih tertuju pada keadaan
lingkungan. Faktor situasional antara lain sebagai berikut : tipe tugas yang
diberikan, peralatan yang digunakan termasuk media pembelajaran, serta kondisi
sekitar dimana pembelajaran itu dilangsungkan. Penggunaan peralatan serta media
belajar akan mempengaruhi keberhasilan dalam menguasai keterampilan yang
dipelajari.
Amung Ma’mum dan Yudha M. Saputra (2000: 67) menyatakan bahwa, “Berdasarkan
keterlibatan tubuh dalam pola gerak, keterampilan dibagi menjadi dua yaitu:
keterampilan motorik kasar (gross motor skill) dan keterampilan motorik halus (fine
motor skill)”.
1) Keterampilan motorik kasar / Gross motor skill
Bercirikan lebih melibatkan pergerakan otot-otot besar dan ketepatan gerak
tidak begitu penting untuk diperhatikan.
6
keterampilan diskrit dilakukan secara berangkai, maka dapat disebut sebagai keterampilan
serial. Keterampilan kontinyu mempunyai saat awal dan saat berakhir yang berubah-ubah.
Penentu berubahnya saat awal atau saat akhir gerakan biasanya dilakukan oleh pelaku itu
sendiri atau oleh karakteristik keterampilan itu sendiri. Keterampilan kontinyu pada
hakikatnya merupakan pengulangan gerak.
Menurut Amung Ma’mum dan Yudha M. Saputra (2000: 83), “Ada tiga hal yang
dapat diidentifikasi dalam tahap belajar keterampilan, yaitu: (a) tahapan verbal-
kognitif, (b) tahapan motorik, dan (c) tahapan otomatisasi”.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi
keterampilan dasar antara lain: faktor pribadi
7
Berdasarkan sifat skala maka Skala Guttman mempunyai sifat Skala Rasio yang mempunyai
tingkatan serta jarak antara suatu nilai dengan nilai yang lain, diasumsikan bahwa setiap nilai
variable diukur dari suatu keadaan atau titik yang sama yaitu 0 (nol) sehingga mempunyai titik
nol mutlak
INTERVAL PENILAIAN
NILAI X INTERPRETASI
0% Tidak Sesuai (TS)
10% - 33% Mendekati Tidak Sesuai (MTS)
34% - 66% Agak Sesuai (AS)
67% - 99% Mendekati Sesuai (MS)
100% Sesuai (S)
8
2.4. Cara menyusun instrumen
TABEL 1
KISI-KISI INSTRUMEN HUBUNGAN ANTAR TENAGA KERJA DAN PIMPINAN
ORGANISASI
NO DIMENSI INDIKATOR JENIS JUMLAH
PERTA PERTANYAAN
NYAAN
+ -
1 Faktor Pribadi Ketajaman Indera 1,2,3
( Personal Factor )
Persepsi 4,5
Intelegensi 6.7
Ukuran Fisik 8
Pengalaman 9,10
Masalalu
Kesanggupan 11,12
Emosi
Motivasi 13,14
Sikap
15
Kepribadian
16.17
Demografi
18,19
20,21
3 Faktor Situasional 25
9
Tipe tugas
26
Peralatan
Lingkungan
27
10
BAB 3
PEMBAHASAN
IYA TIDAK
11
11 Apakah anda mengerjakan satu pekerjaan hingga 13 2
selesai lalu kemudian mengerjakan pekerjaan lain
12
25 Apakah perusahaan memberikan fasilitas sesuai 7 8
dengan keterampilan dan menerapkan keselamatan
kerja
26 Apakah perusahaan memberikan peralatan yang 7 8
mendukung dengan keterampilan yang anda miliki
Untuk mengetahui posisi persentase jawaban “ya” yang diperoleh dari angket maka dihitung
terlebih dahulu kemudian ditempatkan dalam rentang skala pesentase sebagai berikut :
0%-------------------------------------50%--------------73,58%-----------------100%
13
Dari analisis Skala Guttman, titik kesesuaian diatas 50% yaitu 73,58%, sehingga dapat dikatakan
tingkat keterampilan Mendekati Sesuai (MS)
3.2 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitiaan dan analisa data diatas, maka bisa ditarik kesimpulan yaitu:
A. Faktor Pribadi ( Personal Factor )
Berdasarkan perhitungan Guttman dan data diatas di ketahui bahwa fakor pribadi
mendapatkan nilai sebesar 39.16% dapat di ketahui bahwa faktor pribadi
merupakan kunci utama bagi peningkatan keterempilan individu itu sendiri.
C. Faktor Situasional
Berdasarkan perhitungan Guttman dan data diatas di ketahui bahwa fakor
situasional mendapatkan nilai sebesar 12.46 hal ini dapat di katakan sebagai faktor
dimana tiap orang merasakan dengan berbeda-beda bagaimana pribadi itu sendiri
menjalankan dan menerima terhadap situasi yang ada dalam proses keterampilan,
14
DAFTAR PUSTAKA
Sedarmayanti, M.Pd.(2009).Tingkat Keterampilan. Bandung: penerbit mandar maju
Sugiyono.(2014). Metode penelitian pendidikan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Menurut Amung Ma’mum dan Yudha M. Saputra (2000: 70), yang dikutip dari buku
Sutrisno
Prof. Dr. Sugiyono, 1999, Metoda Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta , Bandung
Kerlinger, Fred dan Elazar Pedhazur. 1973. Multiple Regressions in Behavioral Research.
New York: Holt, Rinehart and Winston.
Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
Mediakom.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2011. Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT
Pustaka LP3ES Indonesia.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV.
Alfabeta
15