SKRIPSI
Penyusun :
NUR HASANAH
NIM. P00313017068
iv
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERIAN
TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KULISUSU
KABUPATEN BUTON UTARA TAHUN 2018
SKRIPSI
Penyusun :
NUR HASANAH
NIM. P00313017068
v
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Sri Yunanci V.G, SST, MPH Dr. S. Akbar Toruntju, SKM, M.Kes
NIP. 196910061992032002 NIP. 196412312000031006
iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
NIM : P00313017068
Yang Menyatakan,
( NUR HASANAH )
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Dibuat di : Kendari
Pada Tanggal : 16 Agustus 2018
Yang menyatakan,
( NUR HASANAH )
v
Evaluasi Pelaksanaan Program Pemberian Tablet Tambah Darah
Pada Remaja Putri di Wilayah Kerja Puskesmas Kulisusu
Kabupaten Buton Utara Tahun 2018
INTISARI
Latar Belakang : Pemberian tablet tambah darah remaja putri di Kabupaten Buton
Utara dapat dikatakan tidak berjalan dengan efektif dikarenakan pada tahun 2016
pelaksanaan hanya dilaksanakan oleh 4 Puskesmas dari 10 Puskesmas yang ada di
Kabupaten Buton Utara. Dari hasil wawancara pendahuluan secara langsung
kepada beberapa remaja putri dari wilayah kerja Puskesmas yang telah
melaksanakan kegiatan tersebut diketahui 8 dari 10 remaja putri tidak
mengkonsumsi tablet tambah darah yang diberikan karena merasa takut terjadi
peningkatan tekanan darah dalam tubuhnya. Berdasarkan fenomena tersebut maka
saya tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Evaluasi Pelaksanaan Program
Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri di Wilayah Kerja Puskesmas
Kulisusu Kabupaten Buton Utara Tahun 2018.
Tujuan : Untuk mengetahui input, proses, dan output pelaksanaan program
pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas
Kulisusu Kabupaten Buton Utara tahun 2018.
Metode : Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode pengumpulan data
menggunakan metode wawancara mendalam.
Hasil : Input yang meliputi sumber daya manusia, alokasi dana, serta sarana dan
prasarana belum sesuai dengan pedoman pelaksanaan program. Proses yang
meliputi persiapan sudah sesuai pedoman pelaksanaan sedangkan pendistribusian,
pemantauan, serta pencatatatn dan pelaporan belum sesuai pedoman pelaksanaan
program. Output yang meliputi cakupan kegiatan serta ketepatan sasaran, waktu,
dan distribusi belum sesuai pedoman pelaksanaan program.
Kesimpulan : input belum sesuai, proses secara umum belum sesuai, output belum
sesuai.
Kata Kunci: Evaluasi, Tablet Tambah Darah Remaja Putri, Input, Proses, Output.
iv
Evaluation of the Implementation of Blood Adding Tablet Program
For Young Women in the Kulisusu Health Center Work Area
North Buton District in 2018
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Puja dan puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta
salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya.
Selanjutnya, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi
ini, baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis yakin tanpa
bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Disamping itu, izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari.
2. Ibu Sri Yunancy V.G, SST, MPH selaku Ketua Jurusan Gizi.
3. Bapak Dr. Sultan Akbar Toruntju, SKM, M.Kes selaku Ketua Program Studi
Diploma IV Gizi.
4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Gizi yang telah memberi bekal ilmu dan
pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan
penyelesaian skripsi ini.
5. Kepala Puskesmas Kulisusu beserta stafnya yang telah memberikan izin
untuk melakukan penelitian di wilayah kerja Puskesmas Kulisusu.
6. Seluruh informan dalam penelitian ini yang telah banyak membantu dalam
proses pengambilan data bagi penulis.
7. Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang sangat spesial penulis
haturkan dengan rendah hati dan rasa hormat kepada kedua orang tua
penulis yang tercinta, Ayahanda Kacung Sugianto (Alm.) dan Ibunda
Estin serta kakak dan adik penulis yang dengan segala pengorbanannya
tak akan pernah penulis lupakan atas jasa-jasa mereka. Doa restu,
nasihat dan petunjuk dari mereka kiranya merupakan dorongan moril
yang paling efektif bagi kelanjutan studi penulis hingga saat ini.
8. Ungkapan terima kasih untuk suamiku tercinta Adibin yang hingga saat ini
selalu memberikan arahan dan motivasi serta dukungan lain kepada
penulis.
vi
9. Rekan – rekan mahasiswa program studi DIV Gizi Alih Jenjang Angkatan
2017 yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis baik selama
perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini.
Penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan
pahala dari rahmat Allah SWT. Semoga apa yang telah ditulis dalam skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin ya Rabbal a’lamin.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis penyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini sehingga penulis
mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIK
KATA PENGANTAR ................................................................................................... vi
DAFTAR ISI...............................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xii
A. Telaah Pustaka.................................................................................................. 6
1. Remaja Putri .................................................................................................. 6
2. Anemia ......................................................................................................... 11
a. Pengertian ............................................................................................. 11
b. Tanda Anemia ...................................................................................... 11
c. Penyebab Anemia ................................................................................. 12
d. Bahaya anemia...................................................................................... 13
e. Pencegahan Anemia ............................................................................. 13
3. Kebutuhan Zat Besi Pada Remaja Putri ....................................................... 14
4. Program Pemberian Tablet Tambah Darah Bagi Remaja Putri .................... 16
5. Evaluasi........................................................................................................ 21
viii
a. Definisi Evaluasi .................................................................................... 21
b. Jenis Evaluasi Program/Kegiatan......................................................... 23
c. Fungsi Evaluasi ..................................................................................... 25
d. Langkah-Langkah Evaluasi ................................................................... 25
B. Kerangka Teori ................................................................................................ 27
C. Kerangka Konsep ............................................................................................ 29
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 63
B. Saran ............................................................................................................... 63
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Pada masa
sangat cepat. Masalah gizi pada remaja yang biasa ditemukan adalah
kekurangan energi dan protein, anemia, serta defisiensi berbagai macam vitamin
Anemia merupakan salah satu keadaan kadar hemoglobin dalam darah yang
kurang dari normal. Batas kadar hemoglobin normal dalam darah seorang remaja
Letih, Lesu, Lelah, Lunglai). Remaja putri memiliki resiko sepuluh kali lebih besar
mengalami anemia dibandingkan remaja pria. Hal ini dikarenakan remaja putri
sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak (Proverawati, 2011).
menimbulkan daya tahan tubuh menurun, mudah lemas dan lapar, konsentrasi
menyepakati rencana aksi dan target global untuk gizi ibu, bayi, dan anak,
pada Remaja putri dan WUS dengan memprioritaskan pemberian TTD melalui
institusi sekolah.
zat besi sebagai akibat dari kurangnya asupan makanan sumber zat besi
tumbuhan) juga mengandung zat besi (besi nonheme) namun jumlah zat besi
yang bisa diserap oleh usus jauh lebih sedikit dibanding zat besi dari bahan
besi yang berasal dari nabati. Hasil Survei Konsumsi Makanan Individu
gram beras hanya mengandung 1,8 mg zat besi). Oleh karena itu, secara umum
masyarakat Indonesia rentan terhadap risiko menderita Anemia Gizi Besi (AGB)
(Kemenkes, 2016).
Indonesia sebesar 23,9%, sedangkan prevalensi anemia pada wanita umur 5-14
tahun sebesar 26,4% dan umur 15-24 tahun sebesar 18,4%. Anemia sering
terlambat makan. Melihat dampak yang terjadi dikalangan remaja akibat kejadian
anemia sangat merugikan pada masa yang akan datang, maka pencegahan
2
Salah satu program dari Kementrian Kesehatan untuk mengatasi anemia pada
remaja putri yaitu menjalankan program pemberian tablet tambah darah remaja
putri dengan target sebesar 30% pada tahun 2019. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan status gizi remaja putri sehingga dapat memutus mata rantai
Pemberian tablet tambah darah remaja putri di Kabupaten Buton Utara dapat
Oktober hingga Desember. Selain itu menurut pengakuan petugas gizi, jumlah
tablet tambah darah yang diberikan dalam setiap sekolah tidak memenuhi untuk
semua remaja putri karena keterbatasan stok. Sehingga cakupan tahunan tidak
putri dari wilayah kerja Puskesmas yang telah melaksanakan kegiatan tersebut
diketahui 8 dari 10 remaja putri tidak mengkonsumsi tablet tambah darah yang
tubuhnya.
3
B. Rumusan Masalah
program pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di wilayah kerja
C. Tujuan Penelitian
1. Umum
tahun 2018.
2. Khusus
D. Manfaat Penelitian
4
2. Sebagai informasi bagi masyarakat khususnya remaja putri yang
Putri
E. Keaslian Penelitian
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Remaja Putri
a. Pengertian
emosi dan psikis. Dan juga terjadinya pematangan organ repsoduksi, hal
ini disebut masa pubertas. Masa remaja dapat juga di sebut periode
Masa remaja atau pubertas berada pada usia antara 10-19 tahun dan
6
1) Remaja Awal (Early Adolescence)
tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Dengan
kendali terhadap “ego”. Hal ini menyebabkan para remaja awal sulit
Tahap ini berusia 13-15 tahun. Pada tahap ini remaja sangat
kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana: peka atau
tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau
Oedipoes Complex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa kanak-
lawan jenis.
7
a) Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
haid adalah 3 inci, tetapi peningkatan itu bisa juga terjadi dari 5
tahun.
8
sekarang menjadi terlampau besar karena kematangan tercapai
lebih cepat dari daerah-daerah tubuh yang lain. Badan yang kurus
dan panjang mulai melebar di bagian pinggul dan bahu, dan ukuran
badan.
usia sebelah atau dua belas tahun berkisar 5,3 gram; pada usia
pengeluaran darah, lendir, dan jaringan sel yang hancur dari uterus
secara berkala, yang akan terjadi kira-kira setiap dua puluh delapan
pada jangka waktu yang sangat tidak teratur dan lamanya berbeda-
Pinggul
kulit.
Payudara
9
Segera setelah pinggul mulai membesar, payudara juga
Rambut
berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak
Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat dan lubang
Kelenjar
Otot
10
Suara
perempuan.
2. Anemia
a. Pengertian
dalam darah lebih rendah dari normal (WHO, 2011). Hemoglobin adalah
salah satu komponen dalam sel darah merah/eritrosit yang berfungsi untuk
b. Tanda Anemia
3) Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak
11
c. Penyebab Anemia
asam folat, vitamin B12 dan protein. Secara langsung anemia terutama
3) Hemolitik
12
b) Pada penderita Thalasemia, kelainan darah terjadi secara genetic
d. Bahaya anemia
optimal.
e. Pencegahan Anemia
adalah :
kacangan,tempe).
13
Tablet Tambah Darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet
mg asam folat.
seminggu sekali dan dianjurkan minum 1 tablet setiap hari selama haid.
dengan teh, susu atau kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat
Remaja putri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita
anemia dibandingkan dengan remaja putra. Hal ini dikarenakan remaja putri
sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak. Selain itu,
makanan. Bila asupan makanan kurang maka cadangan besi banyak yang
2004).
Pada masa remaja dibutuhkan zat gizi termasuk zat besi yang cukup
spurt. Kebutuhan zat gizi besi pada remaja yang dianjurkan oleh AKG 2013
yaitu 19-26 mg/hari yaitu sebesar 6,9 dan 9,18 mg/hari. Zat besi berpengaruh
a. Pertumbuhan Fisik
akan berhenti menjelang usia 18 tahun, tidak berarti faktor gizi pada usia
kembang tubuh pada usia sebelumnya akan dikejar pada usia ini. Ini
b. Aktivitas Fisik
15
4. Program Pemberian Tablet Tambah Darah Bagi Remaja Putri
menyepakati rencana aksi dan target global untuk gizi ibu, bayi, dan anak,
pada remaja putri dan WUS dengan memprioritaskan pemberian TTD melalui
menargetkan cakupan pemberian TTD pada remaja putri secara bertahap dari
10% (2015) hingga mencapai 30% (2019). Diharapkan sektor terkait di tingkat
pusat dan daerah mengadakan TTD secara mandiri sehingga intervensi efektif
a. Tujuan Program
anemia pada remaja putri dan WUS, dan secara khusus bertujuan untuk :
WUS
WUS
16
6. Meningkatkan komitmen pengambil kebijakan dari tingkat pusat sampai
b. Sasaran Program
(WUS) Tahun 2016 yaitu (1) Pengelola program, terdiri dari Tenaga
kesehatan, Kepala sekolah dan guru UKS serta Pengelola klinik kesehatan
di tempat kerja; (2) Penerima program, terdiri dari Remaja Putri dan WUS,
c. Pelaksanaan Program
Tablet tambah Darah Pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur
tambah darah bagi remaja putri dengan aturan pemberian tablet 1x per
minggu dan 1 tablet perhari selama masa menstruasi 10 hari. Jadi dalam
17
d. Cara Pemberian
1. TTD Program
2. TTD Mandiri
LSM, dan lain-lain. TTD dapat diperoleh secara mandiri dari apotek/
Anemia Pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS) Tahun 2016,
18
1. Penyimpanan sebaiknya sesuai dengan standar penyimpanan obat,
yaitu di tempat yang sejuk dan tidak boleh terkena sinar matahari
2. Pendistribusian
a) TTD Program
didasarkan pada data riil yang berasal dari Data Pokok Pendidikan
b) TTD Mandiri
1. Pencatatan
19
UKS) sesuai dengan tugas tambahan. Pemberian TTD dicatat pada
2. Pelaporan
analisis semua laporan dinas kesehatan kota dan Kabupaten yang ada
wilayah kerja.
20
5. Evaluasi
a. Definisi Evaluasi
telah ditentukan atau tujuan yang ingin dicapai dengan hasil yang
21
Perhimpunan ahli kesehatan masyarakat Amerika, mendefinisikan
proses atau kegiatan dan dalam kegiatan evaluasi itu mencakup langkah-
langkah :
penjelasannya.
(Notoatmodjo,2003).
22
b. Jenis Evaluasi Program/Kegiatan
1) Evaluasi input
2) Evaluasi proses
3) Evaluasi output
23
untuk mengetahui mutu pelayanan kesehatan dibandingkan dengan
perencanaan.
tenaga, dana dan fasilitas yang lain; (2) Evaluasi hasil program
24
2) Evaluasi yang dilaksanakan pada saat berlangsung (on-going
evaluation)
(ex-post evaluation).
c. Fungsi Evaluasi
2011).
d. Langkah-Langkah Evaluasi
sebagai berikut :
1) Menentukan apa yang akan dievaluasi. Ini karena apa saja bisa
25
terhadap lingkungan yang luas.
evaluasi serta batasan – batasan yang dipakai agar objektif dan fokus.
desain.
evaluasi.
program.
26
B. Kerangka Teori
Program pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri merupakan salah
sejak tahun 2016. Program ini bertujuan untuk memutus mata rantai keadaan
stunting, mengurangi anemia pada remaja putri dan meningkatkan status gizi
mulai bulan Februari namun hanya dilaksanakan oleh 1 puskesmas dan hingga
yang perlu dilihat yakni input, proses dan output sehingga target pencapaian
program bisa dicapai dari tahun ke tahun. Salah satu program RENSTRA
darah bagi remaja putri. Untuk itu peneiti tertarik untuk melakukan penelitian
Pada Remaja Putri di Wilayah Kerja Puskesmas Kulisusu Kabupaten Buton Utara
Tahun 2018
27
Monitoring & Evaluasi Rencana Program
Pelaksanaan Program
Input/Aktivitas
Monitoring
Output
Evaluasi
Efek/Dampak
Tidak
Sesuai Pengembangan Program
Target
Proyek dan Kegiatan
Ya
Pemeliharaan
28
C. Kerangka Konsep
Dampak (indicator
keberhasilan prevalensi
anemia pada remaja putri)
29
BAB III
METODE PENELITIAN
Remaja Putri dilihat dari Input, Proses dan Output. Dengan menggunakan metode
Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu studi yang
(Mekar,2013).
yang berisi pertanyaan terbuka dan sebagian besar berbasis pada interaksi
B. Informan Penelitian
orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau
objek/situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2012). Cara pemilihan informan pada
30
penelitian ini tidak diarahkan pada jumlah tetapi berdasarkan asas kesesuaian
dan kecukupan.
e. Serta Seorang Remaja Putri yang diberikan Tablet Tambah Darah dari
D. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah input (SDM, alokasi
pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada
31
selisih diantara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu
2. Program pemberian TTD bagi remaja putri adalah salah satu kegiatan
secara gratis yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi remaja putri.
darah hingga ke sasaran dalam hal ini petugas gizi dan guru UKS.
tambah darah hingga ke sasaran dalam hal ini petugas gizi dan guru
UKS.
b. Alokasi Dana yaitu dana yang digunakan untuk proses pengadaan stok
- Sesuai : jika ada dana khusus dari daerah untuk pengadaan stok
- Tidak sesuai : jika tidak ada dana khusus dari daerah untuk pengadaan
c. Sarana dan Prasarana yaitu seluruh alat dan bahan yang digunakan dalam
32
- Tidak sesuai : jika tidak ada format pelaporan, leaflet/ brosur/ buku
sosialisasi.
dan sosialisasi.
kulisusu.
bulan dengan dosis 1 tablet dalam seminggu untuk setiap remaja putri.
remaja putri.
bulan).
(setiap 3 bulan).
33
d. Pencatatan dan Pelaporan, yaitu proses pencatatan dan pembuatan
laporan hasil kegiatan pemberian tablet tambah darah remaja putri yang
telah dilaksanakan.
1) Pencatatan
- Tidak sesuai : jika tidak ada pencatatan oleh Guru UKS melalui
2) Pelaporan
- Tidak sesuai : jika tidak ada cakupan bulanan dan tahunan pemberian
34
- Sesuai : jika kegiatan dilaksanakan dengan tepat sasaran
(remaja putri SMP dan SMA atau sederajat) dengan pemberian 1 tablet
pendistribusiannya.
(remaja putri SMP dan SMA atau sederajat) dengan pemberian 1 tablet
pendistribusiannya.
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini meliputi (1) data primer yaitu data yang
serta Remaja Putri; (2) data sekunder yaitu data yang diperoleh berdasarkan
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau
(Saryono,2010).
mengupas informasi lebih dalam lagi untuk memperoleh keterangan lebih lanjut
(Mekar, 2013).
Selain pedoman wawancara dalam penelitian ini peneliti dan asisten peneliti
H. Prosedur Penelitian
diteliti.
36
b. Mengurus perijinan penelitian dari Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan
penelitian.
2. Tahap Penelitian
yang dilakukan.
remaja putri.
I. Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan
37
a. Reduksi Data
diperoleh suatu data. Oleh karena itu perlu segera dilakukan analisis data
(Sugiyono, 2012).
b. Penyajian Data
teks yang bersifat naratif dan kutipan langsung. Penyajian data akan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada
38
BAB IV
A. Karateristik Informan
Penelitian dilakukan dengan pengambilan data menggunakan metode
pemberian tablet tambah darah mulai dari (input, proses, dan output).
Berdasarkan riset yang dilakukan peneliti maka informan yang dipilih yaitu :
Jenis
No Nama Usia Jabatan
Kelamin
1. Aisnah, SKM 35 thn Perempuan Kepala Seksi Gizi
Masyarakat, Kesehatan
Kerja dan Olahraga
2. Siti Aliani, S.ST, Apt. 29 thn Perempuan Pengeola Obat Gudang
Farmasi
3. Lukiana, AMG 28 thn Perempuan TPG Puskesmas
Kulisusu
4. Zariani, S.Pd 32 thn Perempuan Guru SMAN 1 Kulisusu
5. Waode Lidya Viska 16 thn Perempuan Siswi Kelas XII SMAN 1
Randini Kulisusu
6. Wa Ode Astin Virawati, 36 thn Perempuan Guru SMPN 1 Kulisusu
S.Pd
7. Nurfitria Sholiha 14 thn Perempuan Siswi Kelas IX SMPN 1
Kulisusu
39
Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Input
tambah darah ini, sumber daya manusia yang terlibat terdiri dari :
Kabupaten/Kota)
buffer stock)
Guru UKS)
40
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sumber daya manusia yang terlibat
dalam program pemberian tablet tambah darah di sekolah ini sudah sesuai
tim pendistribusian terdiri sebanyak 2-4 orang yang meliputi dua orang
tenaga gizi puskesmas dan dua orang perawat. Tenaga gizi yang pertama
yang turut terlibat dalam program pemberian tablet tambah darah bagi
remaja putri?” :
Informan 3 : ”biasanya dua orang, hanya ahli gizi saja sama perawat
...... yang menensi dengan untuk pendistribusian. Sebenarnya ada
juga gizi yang ikut, kita dua orang gizi ... dua orang perawat. Satu
orang gizi yang anu ... yang mendistribusikan ... satu orang yang
penyuluhan untuk cara pemberiannya. Karena otomatis kan berganti-
ganti terus siswanya. Sudah ada yang sebelumnya belum haid dan
bulan berikutnya sudah haid.”
41
bertugas mengukur tekanan darah para siswi memiliki tugas yang tidak
kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah
dari normal. Hemoglobin adalah salah satu komponen dalam sel darah
Sedangkan tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh
jantung dan tahanan pembuluh darah tepi terhadap aliran darah yang
b. Alokasi Dana
disusun dapat berjalan degan baik serta memperoleh tujuan yang ingin
sumber dana yang tersedia (APBN dan APBD) serta sumber lainnya
Puskesmas Kulisusu ini berasal dari Dana Alokasi Khusus yang melekat di
42
Berikut ini merupakan hasil wawancara terhadap Pengelola Obat
pengadaan tablet tambah darah bagi remaja putrid? Dan darimana sumber
Namun tidak ada dana lain yang digunakan untuk mendukung program
Sarana dan prasarana yang tersedia baik dari segi kuantitas dan
bahwa selama ini belum ada sarana dan prasarana yang disediakan dalam
karena program ini merupakan program baru sehingga butuh proses dalam
Informan 4 :
”kalo selama ini sebenarnya pernah kita hanya simpan ji di kotak obat
itu ... kalo ada yang tidak datang. Nanti da masuk sekolah baru kita
kasikan ... kalo tempat simpannya khusus tidak ada ... eh belum ada”
Dari kutipan diatas salah seorang Guru UKS menyatakan bahwa tablet
tambah darah hanya disimpan dalam kotak UKS di sekolah jika ada siswa
yang tidak masuk pada saat diberikan tablet tambah darah. Menurut
penyimpanan obat, yaitu ditempat sejuk dan tidak boleh terkena sinar
2016)
Selain itu, dalam proses sosialisasi tidak ada sarana dan prasarana
dari internet oleh petugas gizi. Hal ini diketahui dari hasil wawancara
kesehatan pada remaja putri tentang anemia dan pemberian tablet tambah
tambah darah sehingga kejadian anemia sejak remaja putri dapat dicegah
sejak dini.
2. Deskripsi Proses
a. Persiapan
45
Sasaran kegiatan suplementasi TTD di institusi sekolah adalah remaja
putri usia 12-18 tahun sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal
tablet
- Kebutuhan tidak teduga atau sebagai buffer stock adalah 10% x 52.000
46
Informan 1 : ”kalau untuk proses perencanaan sasaran itu kami
berdasarkan sasaran remaja putri tahun lalu di sekolah ... kebutuhan
tablet tambah darah juga berdasarkan sasaran tahun lalu.”
”Terus kalo penentuan jumlah sasaran untuk pengadaan tablet
tambah darahnya itu?”
”Kita mendata di sekolah ... di semua SMP ... eh SMP/SMA yang
remaja putri di wilayah kerja tiap-tiap Puskesmas se – Kabupaten
Buton Utara”
47
Berdasarkan hasil penelitian bahwa penyediaan tablet tambah darah
dilakukan dari program dan dari kabupaten. Untuk obat program yakni
setiap kali turun memberikan tablet tambah darah setiap bulannya juga
Informan 1 : ”Oh sering ... berapa kali eee ... di SMP, SMP 1. Sekitar
4x. Pernah di SMP 1 Kulisusu kemudian di SMA 1. Pernah di aula
Dinas Kesehatan. Di SMP 1 Wakorumba Utara dan SMA 1
Wakorumba Utara”
Namun hal ini berbeda dengan pengakuan guru UKS di sekolah dan
48
”kurang sosialisasi memang itu anak-anak disini ... yang itu sering
bergadang kita liat. Pokoknya kurang sosialisasi lah. Kurang
pemahaman”.
Informan 6 : ”emm ... sa kurang tau juga ini karna ... bagaimana diy
saya juga kurang mengikuti itu. Hanya taunya saja di UKS itu, cuman
baru-baru ini saya tau ... tapi mungkin ada juga pelaksanaannya juga
cuman saya tidak terlalu paham itu.”
Informan 7 : ”sudah ... tahun ini juga. Sudah dua kali mi. Disini ... di
kelas ... sama dua-duanya di kelas.”
b. Pendistribusian
menstruasi. Namun, pada tahun 2018 baru didistribusikan pada bulan April
Informan 3 : ”sejak bulan 4 tahun 2018 ini ... itu hari 2016 sudah ada
Fe nya tapi belum di distribusikan nanti bulan 1 tahun 2017. Oh ...
Kalo Fe sampe bulan 12 jalan terus ... semua SMP/SMA yang sudah
mengalami menstruasi kalo SMP .... yang belum, belum dapat.”
”yang lalu bulan 1 sampai bulan 3 itu belum tersedia tabletnya jadi
belum didistribusikan.”
”setiap bulan dikasi ... emm empat minggu”
sekolah hanya 1 – 2 kali selama ini dan bukan setiap bulannya. Berikut
kutipan wawancaranya :
50
”saya pernah minum karna itu hari waktu menstruasi dan kayaknya
kurang darah karna pusing jadi sa minum 1x pas dibagikan itu ...
minum dirumah, kayaknya pulang sekolah habis makan.”
Informan 6 : ”emm ... sejauh ini kayaknya belum, seingat saya ...
pastinya saya tidak tau itu ... mungkin saya keluar daerah atau
bagaimana. Bisa saja mungkin.”
Informan 7 : ”pernah ... dua kali. Waktu tahun lalu sama tahun ini
bulan berapa itu ... sekitaran bulan 3.”
c. Pemantauan
jika para siswi antusias dalam proses pemberian tablet tambah darah atau
Informan 3 : ”untuk monitoringnya itu ... kadang kan kita tidak bisa
tunggui satu persatu hanya tanyakan saja untuk bulan berikutnya, da
sudah habis itu Fe nya atau belum ... disitu mi akan terlihat siapa
yang minum itu Fe dengan yang tidak. Biasanya kalo yang minum itu
mereka minta kembali. Kalo yang tidak minum jelas da tidak akan
minta. Kita tanyakan langsung.”
tim teknis dan kunjungan lapangan belum pernah sama sekali dilakukan.
Suplementasi Gizi. Kartu Suplementasi Gizi diisi sendiri oleh remaja putri
dan dilaporkan oleh Sekolah, dimana data pemberian TTD dan kepatuhan
52
Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, dan terakhir ke Kementrian
Kesehatan.
pelaksanaan pemberian TTD yang telah dilakukan pada wilayah kerja. Alur
bawah ini :
53
Berdasarkan hasil penelitian bahwa proses pencatatan dan pelaporan
sekolah dalam hal ini tidak dilibatkan. Berikut hasil kutipan wawancara
tambah darah para remaja putri. Peran guru UKS dalam hal ini yaitu
tablet tambah darah bagi anak yang tidak masuk sekolah pada saat
remaja putri itu sendiri dalam hal kepatuhan minum tablet tambah darah
melalui kartu suplementasi gizi atau buku rapor kesehatanku. Namun dari
a. Cakupan Kegiatan
tablet tambah darah remaja putri yang dilaksanakan dan dijadikan sebagai
laporan hasil kegiatan dalam satu tahun. Remaja Putri yang dihitung
sebagai cakupan adalah remaja putri yang menerima TTD sebanyak satu
kali setiap minggu. Cakupan TTD pada rematri dihitung jika rematri
menerima TTD satu kali setiap minggu dengan target capaian mengacu
15%, 2017 = 20%, 2018 = 25%, 2019 = 30%) (Kemenkes RI, 2016).
kutipan wawancaranya :
Informan 1 : ”nanti liat saja ada data di programmer karna saya juga
tidak terlalu hafal.”
cakupan kegiatan mencapai 100% yang berarti bahwa semua remaja putri
sebanyak 2 kali yakni pertama pada tahun 2017 dan pada bulan April
tahun 2018.
55
b. Ketepatan Sasaran, Waktu, dan Distribusi
kurang tepat karena hanya diberikan kepada remaja putri yang sudah
para remaja putri membawa pulang tablet tambah darah tersebut dirumah.
setiap bulan oleh TPG Puskesmas dan bukan setiap minggu. Namun hal
56
SMP/SMA sederajat yang akan didatangi sebanyak 18 sekolah. Berikut
Informan 7 : ”setiap bulan ... iya setiap bulan dikasih. Untuk empat
minggu”
sasaran, waktu, dan distribusi masih belum sesuai dengan Buku Pedoman
A. Pembahasan
1. Input
daya manusia, alokasi dana, serta sarana dan prasarana dalam program
pemberian tablet tambah darah ini dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator
RI tahun 2016. Hal ini kemungkinan menjadi salah satu penyebab kurangnya
tablet tambah darah walaupun telah diberikan karena banyak yang masih
memahami tentang apa bahaya anemia serta manfaat minum tablet tambah
darah, bisa jadi dikarenakan pada saat proses sosialisasi dilakukan dengan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Saharyah Saban tahun 2017 tentang
kesehatan pada remaja putri tentang anemia dan pemberian tablet tambah
tambah darah sehingga kejadian anemia sejak remaja putri dapat dicegah
sejak dini.
sudah tepat dilakukan oleh tenaga gizi dan perawat di Puskesmas. Namun
proses evaluasi dengan mengukur tekanan darah para siswa peneliti rasa
darah untuk mengetahui kejadian anemia pada remaja putri. Karena hasil dari
untuk melihat gejala hipertensi atau hipotensi pada seseorang dengan melihat
berapa ukuran tekanan dari darah yang dipompa oleh jantung terhadap
kadar hemoglobin dalam darah dilakukan untuk melihat kondisi tubuh dimana
kadar hemoglobin (Hb) dalam darah apakah lebih rendah dari standar. (WHO,
2011).
58
2. Proses
pencatatan dan pelaporan secara umum belum sesuai dengan panduan dari
Kemenkes RI. Hanya dari proses persiapan saja yang sudah sesuai. Dimana
Remaja Putri dan Wanita Usia Subur. Namun dalam proses pendistribusian di
tambah darah ini ternyata baru diberikan sebanyak 2 kali yakni pada tahun
2018 satu kali dan pada tahun 2017 satu kali. Hal ini tidak sesuai dengan
pedoman pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri yang seharusnya
59
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dalam program pemberian tablet
dengan baik. Proses monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan hanya
dilakukan berdasarkan laporan yang dikirim oleh Puskesmas dan tidak ada
tindak lanjut atas hasil evaluasi yang dilakukan karena informan menyatakan
dilakukan di sekolah yang dicatat melalui Kartu Suplementasi Gizi dan Buku
60
umpan balik penerimaan laporan dan hasil analisisnya dalam rangka penilaian
program apapun yang dijalankan tidak akan terlihat wujudnya. Tidak adanya
program pemberian tablet tambah darah remaja putri di sekolah ini. Sehingga
tablet tambah darah. Efektivitas suatu program dapat dipengaruhi oleh tingkat
dengan edukasi dan pengawasan dari guru saat di sekolah dan dilakukan
3. Output
ketepatan sasaran, waktu, dan distribusi. Jika dilihat dari cakupan kegiatan,
pelaksanaan program pemberian tablet tambah darah remaja putri ini telah
berhasil karena 100% remaja putri mendapat tablet tambah darah. Namun jika
61
dilihat dari ketepatan sasaran, waktu, dan distribusi maka program ini
tahun mendapatkan tablet tambah darah hanya diberikan 2 kali dalam 2 tahun
terakhir. Tidak hanya itu, tablet tambah darah yang diberikan juga tidak
sosialisasi sudah sering dilakukan tetapi kurang dipahami oleh sasaran bisa
tidak ada sarana dan prasarana yang mendukung proes sosialisasi seperti
remaja putri tentang anemia dan pemberian tablet tambah darah dapat
sehingga kejadian anemia sejak remaja putri dapat dicegah sejak dini (Saban,
2017).
62
BAB V
A. Kesimpulan
1. Input pelaksanaan program pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri
meliputi sumber daya manusia, alokasi dana, serta sarana dan prasarana.
Penanggulangan dan Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil dan Wanita Usia
putri di wilayah kerja Puskesmas Kulisusu Kabupaten Buton Utara tahun 2018
putri di wilayah kerja Puskesmas Kulisusu Kabupaten Buton Utara tahun 2018
dan Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil dan Wanita Usia Subur Tahun
2016.
B. Saran
63
kerja Puskesmas Kulisusu dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan
darah, media leaflet/ brosur/ booklet, srta ruang penyimpanan yang sesuai
pelaksanaan.
64
DAFTAR PUSTAKA
Agus ZAN. 2004. Pengaruh Vitamin C Terhadap Absorpsi Zat Besi pada Ibu Hamil
Penderita Anemia. Semarang : MEDIKA Jurnal Kedokteran dan Farmasi.
Vol. XXX; 2004. p. 496 – 499.
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Amiruddin, Muh. A, Vennetia R. Danes, dan Fransiska Lintong. 2015. Analisa Hasil
Pengukuran Tekanan Darah Antara Posisi Duduk Dan Posisi Berdiri Pada
Mahasiswa Semester VII (Tujuh) T.A. 2014/2015 Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi. Manado : Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3,
Nomor 1, Januari-April 2015.
Ayuningtyas, Dumilah. 2014. Kebijakan Kesehatan: Prinsip dan Praktik. Jakarta: Raja
Grafndo Persada.
Cahya, D. 2013. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Anemia Pada Remaja Putri di
Sekolah Menengan Pertama Muhammadiyah 3 Semarang. Online :
http://jurnl.unimus.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/1298/1351.
Diakses tanggal 26 Desember 2017.
Hayati, RM. 2010. Pengetahuan dan Sikap Anemia Defisiensi Besi dan Dampaknya
terhadap Kesehatan Reproduksi di MAL IAIN Medan Tahun 2009/2010.
Medan: Universitas Sumatera Utara.
65
Indartanti, D.et al. 2014. Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada
Remaja Putri Usia 12-14 Tahun. Skripsi. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang : Journal of Nutrition College,
Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014. Diakses 26 Desember 2017.
Mekar, Dwi Anggraeni. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam
Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Mulyatiningsih, Rudi, dkk. 2004. Bimbingan Pribadi-Sosial, Belajar dan Karir. Jakarta
: Gramedia.
Proverawati dan Asfuah. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Saban, Saharyah. 2017. Efektifitas Media Video Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan
Tentang Anemia Siswi SMAN 2 Ngaglik Sleman. Yogyakarta : Skripsi thesis,
Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.
66
Sarwono, S.W. 2004. Psikologi Remaja. Edisi Revisi 8. Jakarta : Raja Grafindo
Pustaka.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R &B. Bandung : Alfa
Beta.
Tyas Permatasari, Dodik Briawan, dan Siti Madanijah. 2018. Efektivitas Program
Suplementasi Zat Besi pada Remaja Putri di Kota Bogor. JURNAL MKMI,
Vol. 14 No. 1, Maret 2018. Bogor : Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas
Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
67
LAMPIRAN
68
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)
MENJADI INFORMAN
Nama :
Umur :
Alamat :
Jabatan :
“Evaluasi Pemberian Tablet Tambah Darah Remaja Putri di Wilayah Kerja Puskesmas
Kulisusu Kabupaten Buton Utara Tahun 2018”, maka dengan ini saya menyatakan
bersedia untuk menjadi Informan dalam penelitian ini, tanpa ada paksaan dari pihak
manapun. Saya akan menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan oleh peneliti dengan
mestinya.
Informan
69
Panduan Wawancara Mendalam
Remaja Putri
Nama :
Hari/tanggal wawancara :
2. Apa yang anda ketahui tentang program pemberian tablet tambah darah remaja putri
tersebut?
5. Apa yang kemudian anda rasakan setelah mengkonsumsi tablet tambah darah?
tablet tambah darah (misalkan dari segi konsentrasi belajar, tidak lemas, lesu, dsb
7. Apakah anda memiliki Kartu Suplementasi Gizi atau Buku Rapor Kesehatanku?
70
Panduan Wawancara Mendalam
Programmer Kefarmasian
Nama :
Hari/tanggal wawancara :
1. Apakah ada dana yang dialokasikan khusus untuk proses pengadaan tablet tambah
71
Panduan Wawancara Mendalam
Nama :
Hari/tanggal wawancara :
72
Panduan Wawancara Mendalam
TPG Puskesmas
Nama :
Hari/tanggal wawancara :
73
Panduan Wawancara Mendalam
Guru UKS
Nama :
Hari/tanggal wawancara :
4. Bagaimana dengan remaja putri yang tidak masuk sekolah pada saat
pendistribusian?
6. Apakah ada buku pencatatan pendistribusian? (seperti Kartu Suplementasi Gizi dan
9. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang anemia dan tentang pemberian tablet tambah
74