Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan sistem yang harus
diterapkan dalam perusahaan. Hal tersebut sebagaimana yang tercantum
dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 bahwa tempat kerja yang memiliki
risiko potensi tinggi ataupun dengan jumlah pekerja lebih dari 100 wajib
menyelanggarakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja. salah satun
tempat yang memiliki potensi risiko bahaya tinggi adalah rumah sakit.
Rumah sakit merupakan saranan pelayanan kesehatan, tempat
berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat atau dapat menjadi tempat
penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan
dan gangguan kesehatan (Permenakes Republik Indonesia, 2004). Salah satu
potensi bahaya kecelakan tinggi di rumah sakit diantaranya adalah pada saat
keadaan darurat.
Keadaan darurat merupakan segala sesuatu yang memerlukan respon
dengan segera dikarenakan bencana yang dapat menyebabkan kerusakan yang
besar dan kerusakan lainnya (Colling, D. A. 1990). Keadaan darurat tersebut
dapat berupa kebakaran, gempa bumi maupun banjir.
Berdasarkan potensi tersebut maka penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan mencegah
kerugian materil dan korban jiwa, maka diperlukan suatu rancangannya dan
tanggapan darurat.
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada sat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk
yang ditimbulkan, meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan serta pemulihan prasarana dan sarana (Undang-undang
Republik Indonesia nomer 24 tahun 2007).
Sebagaimana tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
sistem tanggap darurat, maka kelompok 6 melakukan observasi di rumah sakit
jiwa dr. Arif Zainuddin. Rumah sakit dr. Arif Zainuddin merupakan rumah
sakit yang bergerak dalam pelayanan kesehatan mental. Rumah sakit tersebut
terletak di kecamatan Jebres Surakarta, Jawa Tengah. Harapan dengan
obseravasi tersebut mahasiswa dapat mengetahui penerapan sistem tanggap
darurat di rumah sakit jiwa dr. Arif Zainuddin.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui penerapan sistem tanggap darurat di rumah sakit jiwa dr. Arif
Zainuddin.
2. Mengetahui organisasi, program kerja dan fasilitas tanggap darurat di
rumah sakit jiwa dr. Arif Zainuddin.
3. Mengetahui kesiapaan dan langkah rumah sakit jiwa dr Arif Zainuddin
dalam upaya pencegahan maupun pada saat keadaan darurat.

3.3 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan tentang sistem tanggap darurat di rumah
sakit.
b. Menambah pengetahuan tentangt penerapan sistem tanggap darurat di
rumah sakit jiwa dr. Arif Zainuddin.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dapat memberikan
penambahan ilmu kepada mahasiswa dan evaluasi pembelajaran
mengenai sistem tanggap darurat khusunya di rumah sakit.
b. Bagi Rumah Sakit, dapat menjadi masukan informasi dan bahan
pertimbangan dalam upaya peningkatan keselamatan dan kesehatan
kerja.
c. Bagi akademis, dapat menjadi wawasan baru tentang sistem tanggap
darurat.

Refrensi
1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970
2. Undang –Undang No 24 Tahun 2007
3. Permenakes Republik Indonesia, 2004.
http://smartplusconsulting.com/2013/09/pengertian-rumah-sakit-
menurut-keputusan-menteri-kesehatan-ri/. Diakses 29 Maret 2017.
4. David A Colling, 1990. Industrial Safety and Health Management.
New Jersey : Pretice Hall. Page 150

Anda mungkin juga menyukai