I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Di seluruh negara di dunia memperlihatkan bahwa di setiap negara telah
memiliki dasar negaranya. Dasar negara tersebut adalah merupakan landasan dalam
bekerjanya pemerintahan suatu negara. Artinya, di dalam kehidupan kenegaraanya
jiwa dan rohnya penyelenggara negara harus dilandasi dasar negara itu di dalam
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegaranya. Untuk itu, dasar negara
seharusnya menjadi nilai-nilai dasar kehidupan dari para penyelenggara negara. Hal
ini, karena nilai-nilai dasar itu sendiri berasal dari akar nilai-nilai rohani dan budaya
suatu negara, sehingga dengan jelas sendirinya dasar negara itu telah menjadi nilai-
nilai yang merupakan karakter dasar bangsa itu sendiri (Erwin, 2010: 38)
Penyelenggara negara yang memahami dan menghayati dengan benar apa arti
sebenarnya dasar negaranya dapat menjalankan hak-hak dan kewajibannya dengan
penuh tanggung-jawab. Dengan itu, pola perilaku penyelenggara negara yang tidak
melayani warga negara dan cenderung pragmatis, transaksional, koruptif dan
ketidakperdulian pluralistis dapat dihindari. Idealnya, dapat dikontempelasikan
kembali bahwa dasar negara menuju ke arah kesejahteraan dan kemakmuran bangsa
secara keseluruhan dan bukan hanya menjadi penyelenggara yang hanya menjalankan
kewenangannya dalam arti normatif saja, serta tidak menjadi pelayanan warga
negaranya. Pola pikir selama ini yang salah dan harus dikoreksi jika ingin menjadikan
dasar negara tersebut sebagai bagian kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia mempunyai Pancasila yang merupakan dasar negara yang telah
tumbuh dan berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai Pancasila
sebagai bagian dari bangsa dan negara Indonesia, secara nyata harus dapat
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai Pancasila merupakan hasil
pemikiran dan penilaian seluruh rakyat Indonesia. Kelompok kami mengambil
mengenai Sila ke lima yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indoneisa yang
memiliki makna baha keadilan sosial harus dapat dirasakan oleh seluruh rakyat
Indonesia. Mencakup seluruh askep kehidupan di antaranya kehidupan ekonomi,
sosial, politik, ideologi, kebudayaan dan keaman sosial.
1
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia mempunyai makna bahwa
sebagai masyarakat Indonesia mampu bersifat adil terhadap sesama bukan hanya
kepada mereka yang mempunyai kedudukan tertentu tetapi dengan semua masyarakat.
Menghormati dan menghargai pendapat orang lain dan mampu memberikan
keputusan yang adil bagi sesama. Masyarakat Indonesia juga dapat mampu
menyeimbangkan antara hak dan kewajiban, sehingga dalam hidup bermasyarakat
dapat adil dan makmur.
2. Bagi siswa
a. Siswa - siswi dapat menerapkan nilai-nilai pancasila dal kehidupan sehari-hari
b. Siswa -siswi dapat saling menghargai antar satu dengan yang lainnya
II. Pembahasan
2.1. Profil Tempat Service Learning
SD Santa Lorent merupakan sekolah swasta berakreditasi A yang berada di Jalan
Kalijudan Madya 2 no.7 ini didirikan pada tanggal 31 Mei 2005. Sekolah tersebut berada
dibawah Yayasan Pendidikan Santa Lorent yang beralamat di Jalan Karang Asem IV
No.95. Sekolah yang dipimpin oleh dr. Richard Liyanta ini memiliki visi membentuk
manusia yang Beriman, Berilmu, dan Beramal. Misi dari sekolah ini adalah
Mempersiapkan suatu generasi yang madani, prima, unggul, bermoral tinggi dan mampu
berkompeten dalam menghadapi tantangan globalisasi. Beriman : -Dengan
mengikusertakan anak-anak pada kegiatan ibadat rutin - Menanamkan pendidikan budi
pekerti - Pembinaan sikap dan perilaku yang baik melalui pembiasaan setiap hari Berilmu
: - Mengembangkan kreatifitas dan potensi anak didik - Penguasaan tiga bahasa (bahasa
Indonesia, bahasa Mandarin dan bahasa Inggris) - Meningkatkan prestasi akademik siswa
- Kegiatan extrakurikuler : komputer, modern dance, vokal, melukis Beramal : Kegiatan
bakti sosial
3
Tempat : SD Santa Lorent Kalijudan Surabaya
Bentuk kegiatan yang direncanakan dalam pelaksanaan acara kegiatan.
a) Mengajar
b) Games
III.Anggaran (Tidak harus ditulis, jika memang membutuhkan baru ditulis). Anggaran
dari swadaya anggota kelompok. Bila diperlukan anggaran, dianjurkan maksimal
Rp. 50.000,00 setiap mahasiswa.
1. Pemasukan
………………………. Rp. …………………….
2. Pengeluaran
………………………… Rp. ………………………
4
………………………… Rp. ………………………
………………………… Rp. ………………………
Jumlah Rp. ……………………. Rp. ………………………
3. Saldo Rp. ……………………. Rp. ………………………
V. Penutup
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan mendapat tanggapan dan persetujuan
dari Bapak. Atas perhatian yang diberikan, kami mengucapkan terimakasih.