Referensi : Mansjoer, arif. Kapita Selekta Kedoktran. Edisi Ketiga. Jakarta : Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran UI.2000 , Harrison’s Neurology in Clinical Medicine. Mc
Graw Hill, Philadelphia. 2005
c. MRI
Pada MRI akan menggambarkan massa hipertensi bikonveks yang menggeser
posis duramater, berada diantara tulang tengkorak dan duramater. MRI kepala
juga dapat menggambarkan batas fraktur yang terjadi.
Referensi :
SISTEM PSIKIATRI
Referensi :
1. Sadock, B. J., & Sadock, V. A. (2007). Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry:
Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition. New York: Lippincott
William&Wilkins
2. Maslim, Rusdi, 2001, Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dariPPDGJ III,
Jakarta
SISTEM INDRA
1. Nama penyakit : Luka Bakar Kornea
- Etiologi :
a. Luka bakar kimia :
Bahan asam : Sulfuric (H2SO4), Sulfurous (H2so3)
Bahan basa : Amoniak, Natrium hidroksida
b. Luk bakar termal :
Sinar infra merah
Sinar ultraviolet
Sinar X dan sinar terionisasi
- Gejala dan tanda :
a. Rabun senja
b. Susah melihat waktu malam
c. Tunnel vision
d. Buta
e. Buta warna
Referensi :
SISTEM RESPIRASI
1. Nama Penyakit : Benda Asing
- Etiologi : Benda asing di saluran napas lebih sering terjadi pada anak-anak usia 1-
3 tahun
- Gejala dan tanda : gejala klinis yang muncul bervariasi, tergantung pada derjat
sumbatan, lokasi, sifat, bentuk, kuran dan lamanya benda asing berada di saluran
napas. Mulai dari batuk-batuk hebat secara tiba-tiba, rasa tercekik, rasa tersumbat
di tenggorok, bicara gagap dan obstruksi jalan nafas yang terjadi segera.
- Pemeriksaan penujang :
Pada hasil foto rotgen yang positif terdapat gambaran hiperlusen pada
paru, atelektasis, kombinasi emifema dan atelektasis pada paru-paru, serta
infiltrat paru. Namun pada 24 jam pertama sering pemeriksaan radiologi
tidak menunjukan kelainan. Gamabaran yang dijumpai dapat berupa
gambaran normal, air traping, atelektasis, pneumonia, kolaps paru.
CT-Scan juga dapat digunakan dalam penegakan diagnosis aspirasi benda
asing. Benda asing ditunjuk dengan adanya gambaran hiperdens pada
lumen saluran pernapasan. CT-scan juga dapat memperlihatkan perbedaan
densitasi dari benda asing .
Referensi :
Junizaf, MH. Benda Asing di Saluran Nafas.Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J.
Restuti RD. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telingan Hidung Tenggorokan Kepala dan Leher
Edisi ke tujuh. Jakrta Badan Penerbit FK UI.2014
Kam, Jennifer C., et al. 2013. Foreign Body aspiration Presenting wiht Asthma Like
Symptoms. Hindawi Publishing Corporation. USA
2. Nama Penyakit : pneumokoniasis
- Etiologi : kelaina yang terjadi akibat penumpukan debu dalam paru yang
menyebabkan reaksi jaringan.
- Gejala dan tanda :
Kadar debu yang berada di lingkungan
Lama terpapar
Menggunakan alat pelindung diri
Batuk produktif yang menetap atau
Sesak nafas
- Pemeriksaan penunjang: Untuk menegakkan diagnosis dan menilai kerusakan
paru akibat debu dengan pemeriksaan radiologi dan faal paru dengan spirometri.
Pemeriksaan foto thorax sangat berguna untuk melihat kelainan yang di timbulkan
oleh debu. Untuk pemeriksaan faal paru yang sederhana, cukup sensitifda bersifat
reprodusibel serta digunakan secara luas adalah pemeriksaan kapasitas vital paru
dan volume ekspirasi paksa pada detik pertama
Referensi : Gilson. C. J, Kilpatrick S.G management and Treatmen of Patients wiht
Coal-workers’Pneumoconiosis.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2061691/
SISTEM KARDIOVASKULER
1. Nama Penyakit :penyakit Raynaud
- Etiologi: adanya iskemia digital episodik, lebih sering pada wanita dan berusia 20-
40 tahun
- Faktor risiko: lingkungan yang dingin dan sters emosional
- Gejala dan tanda: mati rasa dan tingling pada jari-jari, yang menjadi putih lilin
atau sedikitt sianosis dan nyeri, mulut kecil dan rapat, kulit ajah dan leher tidak
elastis dan sedikit edematous
- Pemeriksaan penunjang : tes laboraturium
Hemoglobin
WCB
Platelet count
Pemeriksaan hapusan darah
Referensi : Baromedical.ca/medical/dermatology/raynauds-disease/Birnstingl Postgraduate
Medical Journal (May 1971) 47,293-310
SISTEM GASTRO
1. Nama Penyakit : Hernia
- Etiologi : terjadi karena anomali kongenital atau di dapat. Hernia dapat di jumpai
segala usia lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan
- Faktor risiko :
Peninggian tekana intra abdomen yang berulang
Kelemahan dinding perut
Prosesus vaginalis yang terbuka
- Gejala dan tanda
Terdapat benjolan paa saat menegajan
Nyeri atau rasa tidak nyaman
Mual muntah
Bila tidak terdapat benjolan pasien diminta mengejan dengan menutup
mulut
Benjolan muncul pada waktu berdiri, batuk, mengejan hilang saat
berbaring (reponibel)
Benjolan muncul saat berdiri dan mengejan tidak hilang saat berbaring dan
direposisi (ireponibel)
Referensi : Rasjad C. Hernia. Dalam : Sjamsuhidajat R, Jong WD, editor. Buku Ajar Ilmu
Bedah. Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG; 2010; hal. 619-29
SISTEM GINJAL
1. Nama penyakit :
- Faktor risiko: pada bayi prematur lebih sering terjadi
- Gejala dan tanda : tiba-tiba hilang untuk beberapa waktu bila ada cuaca dingin
atau aktivitas fisik, dan akan kebembali dalam beberapa waktu. Pergerakan tesis
seringkali terjadi tanpa di barengi rasa nyeri. Pada pemeriksaan fisik di temukan
hipoplasia kulit skrotum, testi tidak aad di skrotum melaikan di inguinal
- Pemeriksaan penunjang : Uji HCG (periksa kadar testosteron awal, injeksi HCG
2000U/hari, hari ke 5 kadar meningkat 10X- testis ada), Laparoskopi ( mencari
keberadaan testis dari fossa renalis hingga anulus inguinalis internus)
Referensi : Bae , Jun, Jae. Kim, Soo, Bum. Chung, Kwang, Sung. Long-Term Outcome of
Retractile Tesis. Korean Journal Urology. 2012
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3460009/
2. Nama Penyakit : striktura uretra
- Etiologi : di bagi menjadi 3
Konginel: sering terjadi di fossa navikularis dan pars membranase.
Sifatnya timbul terpisa atau bersama dengan anomali saluran kemih
Traumatik : akibat trauma atau karena tekanan dari luar dan infeksi
Infeksi : infeksi veneral
- Gejala
Kesukaran dalam kencing
Pancaran kecil dan lemah
Bercabang serta menetes
Sering mengejan
Meatus ekstremus yang sempit
Pembengkan serta fistula didaerah penis, skrotum, perineum
Teraba jaringan parut sepanjang urethar
- Pemeriksaan penunjang : uretrosistografi
Referensi :
SISTEM REPRODUKSI
- Etiologi : volume air ketuban meningkat dengan sangat cepat hingga 2 liter.
Polihidramion terjadi saat keseimbangan terganggu.
- Faktor risiko :
Gangguan kesehatan pada janin
Infeksi
Penumpukan cairan
- Gejala
Kesulitan bernapas
Dinding perut besar sehingga ibu tida bisa merasakan gerakan janin
Gangguan pencernaan
Konstipasi
Tungkai bengkak
- Etiologi : sama seperti pada kasus keganasan yang lain bahwa penyebab pastinya
belum diketahui dengan pasti. Tetapi beberapa faktor yang meningkatkan risiko
kanker servik. Faktor utamanya adalah virus HPV yang menginfeksi leher rahim.
- Faktor risiko
Berganti-ganti pasangan
Merokok
Obesitas
- Gejala
Nyeri panggul
- Pemeriksaan Penunjang
Pap smear
Referensi :
Crosbie, EJ. et al. (2013). Human papillomavirus and cervical cancer. Lancet (italic).
382(9895).pp.889-899
Petignat, P. (2007). Diagnosis and management of cervical cancer. BMJ (italic). 335(7623).
pp.765–768.
HSE (2018). Conditions and Treatments. Cancer, Cervical.
NHS Choices UK (2018). Health A-Z. Cervical Cancer
SISTEM ENDROKIN
1. Nama Penyakit : Pubertas Prekoks
- Faktro risiko :
Perempuan
Obesitas
Penyakit genetik
Gangguan metabolik
- Gejala
- Pemeriksaan penunjang
Uji GnRH
Referensi :
Nelson, 2006. Ilmu Kesehatan Anak; vol 3. Penerbit Buku Kedokteran , EGC
Obesitas
- Gejala
Sakit tenggorokan
Sulit menelan
- Pemeriksaan penunjang :
Pemindaian
Referensi :
Nguyen, QT. et al. (2015). Diagnosis and Treatment of Patients with Thyroid Cancer.
American Health and Drug Benefits (italic). 8(1). pp. 30–40.
Cabanillas, ME. et al. (2016). Thyroid cancer. Lancet (italic). 388(10061). pp. 2783-2795
SISTEM HEMATOLOGI
1. Nama penyakit : Anemia Aplastik
- Etiologi : kelainan darah yang terjadi ketika sumsum tulang belakang berhenti
memproduksi sel darah baru, baik sel darah merah, darah putih, maupun
trombosit. Di dalam tubuh manusia, sel darah memiliki peran yang berbeda-beda.
Sel darah merah berperan sebagai pembawa oksigen ke seluruh tubuh, sel darah
putih bertugas melawan infeksi, sedangkan trombosit berfungsi untuk mencegah
perdarahan. Lebih sering terjadi pada usia 20 tahun.
- Faktor risiko :
Gangguan autoimun
Radiasi dan kemoterapi
Infeksi virus
Racun kimia
- Gejala
Kelelahan
Pusing
Sakit kepala
Nyeri dada
Detak jantung tidak beraturan
- Pemeriksaan penunjang
Laboraturium darah
Biopsi sumsum tulang
Referensi : Miano, M. Dufour, C. (2015). The Diagnosis and Treatment of Aplastic Anemia: a
Review. Internation Journal of Hematology, 101(6), pp. 527-535.
2. Nama Penyakit : juvenile chronic arthritis
- Etiologi : peradangan sendi sebelum usia 16 tahundan berlanjut 6 minggu
- Faktor risiko:
Faktor genetik
Infeksi virus
Faktor hormonal
Riwayat trauma
- Gejala:
Artritis
Sendi terlihat eritem
Gerakan sendi terbatas
Nyeri
Kaku sendi
- Pemeriksaan penunjang
Laboarturium darah
Radiologi: terdapat pembengkakan jaringan lunak sekitar sendi, pelebaran
ruang sendi, osteoporosis, dan kelainan yang agak jarang seperti formasi
tulang baru.
Referensi : Giancane, Gabriella. Consolaro, Alessandro. Lanni, Stefano. And All. Juvenile
Idiopathic: Diagnosis and Treatment.2016
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5127964/
SISTEM INTEGUMEN
1. Nama penyakit : Lupus eritematosis
- Etiologi : faktor genetik, imunologis, lingkungan dan hormon adalah faktor yg
berkaitan dengan penyakit ini
- Gejala : gejalannya sangat beragam tetapi ada gejala umum yg mucul
Rasa lelah yang ekstrem
Ruam pada kulit wajah
Nyeri pada persendian
- Pemeriksaan penunjang
Perhitungan sel arah lengkap
Analisa urin
Pemeriksaan ANA
Pemeriksaan imunologi
Tes komplemen C3 dan C4
Refensi
Okon, et al. (2013). Cutaneous Lupus Erythematosus: Diagnosis and Treatment. Best Pract
Res Clin Rheumatol, 27(3), pp.391-404.
Referensi
Kasprzak, JM, Yaohu, G Xu. (2015). Diagnosis and management of lentigo
maligna: a review. Drugs in Context (italic). 4. 212281.