Anda di halaman 1dari 3

PENGGUNAAN ISOTOP DALAM BIDANG HIDROLOGI

Arghajati Maulana
21100117130050
arghajati@gmail.com
Departemen Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Semarang Indonesia

Abstrak

Isotop adalah bentuk dari unsur yang nukleusnya memiliki nomor atom yang sama,tetapi
jumlah proton di nukleus dengan massa atom yang berbeda karena mereka memiliki jumlah
neutron yang berbeda. Kata isotop, berarti di tempat yang sama, berasal dari fakta bahwa
seluruh isotop dari sebuah unsur - unsur terletak di tempat yang sama dalam tabel periodik.
Secara bersama, isotop-isotop dari unsur-unsur membentuk suatu set nuklida. Sebuah nuklida
adalah satu jenis tertentu nukleus atom, atau lebih umum sebuah aglomerasi proton dan
neutron. Lebih tepat lagi untuk mengatakan bahwa sebuah unsur seperti fluorine terdiri dari
satu nuklida stabil dan bukan dia memiliki satu isotop stabil. Dalam nomenklatur ilmiah,
isotop (nuklida) dispesifikasikan berdasarkan nama unsur tertentu oleh sebuah hyphen dan
jumlah nukleon (proton dan neutron) dalam nukleus atom (misal, helium-3, karbon-12,
karbon-14, besi-57, uranium-238). Dalam bentuk simbolik, jumlah nukleon ditandakan
sebagai sebuah prefik naik-ke-atas terhadap simbol kimia (misal, 3He, 12C, 14C, 57Fe, 238U, dan
lain-.lain).

Kata kunci : isotop, nuklida jumlah nukleon

I. Pendahuluan
II. TINJAUAN PUSTAKA
Isotop adalah bentuk dari unsur yang Secara bersama, isotop-isotop dari unsur-
nukleusnya memiliki nomor atom yang unsur membentuk suatu set nuklida.
sama,tetapi jumlah proton di nukleus dengan Sebuah nuklida adalah satu jenis tertentu
massa atom yang berbeda karena mereka nukleus atom, atau lebih umum sebuah
memiliki jumlah neutron yang berbeda.Kata aglomerasi proton dan neutron. Lebih
isotop, berarti di tempat yang sama, berasal tepat lagi untuk mengatakan bahwa sebuah
dari fakta bahwa seluruh isotop dari sebuah unsur seperti fluorine terdiri dari satu
unsur – unsur terletak di tempat yang sama nuklida stabil dan bukan dia memiliki satu
dalam tabel periodik. isotop stabil. Dalam nomenklatur ilmiah,
isotop (nuklida) dispesifikasikan
berdasarkan nama unsur tertentu oleh
sebuah hyphen dan jumlah nukleon
(proton dan neutron) dalam nukleus atom
(misal, helium-3, karbon-12, karbon-14, NaCl atau Na2CO3. Radioisotop akan
besi-57, uranium-238). Dalam bentuk keluar pada pipa yang bocor dan ini dapat
simbolik, jumlah nukleon ditandakan diketahui dengan bantuan detektor nuklir
sebagai sebuah prefik naik-ke-atas yang mengikuti arah aliran dari
terhadap simbol kimia (misal, 3He, 12C, permukaan tanah.
14
C, 57Fe, 238U, dan lain-.lain).
Radioisotop Na-24 dapat
III. Metodologi memancarkan sinar gamma yang bisa
Metodologi yang digunakan dalam dideteksi dengan menggunakan alat
penulisan paper ini adalah interpretasi pencacah radioaktif Geiger Counter.
data dimana menganalisis secara mandiri Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa
data-data yang sudah ada. Selain itu juga air, garam yang mengandung radioisotop
metode studi. Na-24 dilarutkan kedalam air. Kemudian,
permukaan tanah di atas pipa air diperiksa
IV. Pembahasan
dengan Geiger Counter. Intensitas radiasi
Radioaisotop dapat dimanfaatkan
yang berlebihan menunjukkan adanya
dalam berbagai bidang, salah satunya
kebocoran.
dalam bidang hidrologi. Isotope yang
paling umum digunakan dalam bidang Detector/ pelacak dapat berfungsi
hidrologi adalah unsur hidrogen, oksigen, dengan maksimal apabila radioisotope
dan karbon, yang penting dalam siklus air. yang digunakan memiliki karakteristik
Rasio konsentrasi isotope stabil yang sebagai berikut:
digunakan dalam air bervariasi, tergantung1. Memiliki waktu paruh yang cukup lama
pada penguapan dan kondensasi. untuk tetap mendeteksi selama percobaan
Dalam bidang hidrologi, radioisotope2. Memiliki energy beta tau gamma, atau
dapat digunakan untuk menentukan keduanya
kecepatan dan arah aliran air tanah3. Mudah terdeteksi oleh detector meskipun
(ground water), mendeteksi zat pencemar dalam jumlah yang kecil
dalam air, menentukan kebocoran dam4. Harus larut dalam air dan tidak
atau bendungan, menguji kecepatan aliran membentuk endapan karena proses kimia
air dan mendeteksi kebocoran pada pipa dengan air, baik proses oksidasi maupun
bawah tanah. Untuk menguji kecepatan proses reduksi.
aliran air, radioisotope yang biasa Dalam bidang hidrologi, teknik
digunakan adalah natrium 24 (Na 24) perunutan dilakukan dengan cara
dalam bentuk garam NaCl. Garam tersebut memantau radiasi yang dipancarkan oleh
dilartkan ke dalam air atau lumpur yang perunut radioisotop, atau yang lebih
akan diteliti debitnya. Pada jarak tertentu, dikenal sebagai radiotracer.
intensitas radiasi diperiksa sehingga Tritium radioaktif dan cobalt 60
rentang waktu yang diperlukan untuk digunakan untuk merunut alur-alur minyak
mencapai jarak tersebut dapat diketahui. bawah tanah dan kemudian menentukan
Untuk mendeteksi kebocoran pipa srategi yang paling baik untuk
yang ditanam di bawah tanah, digunakan menyuntikkan air ke dalam sumur-sumur.
radioisotope Na 24 dalam bentuk garam Hal ini akan memaksa keluar minyak yang
tersisa di dalam kantung-kantung yang
sebelumnya belum terangkat. Berjuta-juta
barrel tambahan minyak mentah telah
diperoleh dengan cara ini

V. Kesimpulan

Dalam bidang hidrologi,


radioisotope dapat digunakan untuk
menentukan kecepatan dan arah aliran air
tanah (ground water), mendeteksi zat
pencemar dalam air, menentukan
kebocoran dam atau bendungan, menguji
kecepatan aliran air dan mendeteksi
kebocoran pada pipa bawah tanah. Untuk
menguji kecepatan aliran air, radioisotope
yang biasa digunakan adalah natrium 24
(Na 24) dalam bentuk garam NaCl.
Garam tersebut dilartkan ke dalam air
atau lumpur yang akan diteliti debitnya.
Pada jarak tertentu, intensitas radiasi
diperiksa sehingga rentang waktu yang
diperlukan untuk mencapai jarak tersebut
dapat diketahui

VI. Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Isotop
(diakses pada tanggal 5 Maret 2018
pukul 18.40 wib)
http://ayosemangatnugas.blogspot.co.i
d/2017/05/manfaat-radioisotop-
bidang-hidrologi.html (diakses pada
tanggal 5 Maret 2018 pukul 19.55
wib)

Anda mungkin juga menyukai