Tugas Seismologi - Hubungan Seismometer Dan Gerakan Tanah (Shaskia Kartika Aguira)
Tugas Seismologi - Hubungan Seismometer Dan Gerakan Tanah (Shaskia Kartika Aguira)
Gempabumi adalah suatu istilah yang menggambarkan kejadian dimana bumi terasa
bergetar yang disebabkan oleh pelepasan energi dari batuan pada lapisan litosfer. Biasanya
mekanisme pelepasan energi tersebut timbul pada daerah yang memiliki zona lemah seperti
patahan, sesar yang bergerak. Gempabumi juga dapat ditimbulkan dari aktivitas vulkanik atau
suatu peristiwa lainnya yang dapat menyebabkan perubahan stress tertentu di permukaan bumi.
a. Long Period Seismometer: Sesuai dengan namanya, seismometer tipe long period
adalah seismometer yang dapat merekam dengan resonansi frekuensi yang rendah. Hal ini
menyebabkan jeda antara seismometer dan gerakan tanah menjadi nol dan amplitudo
displacement pada seismometer menjadi sama dengan perpindahan tanah yang teramplifikasi.
Frekuensi pada long period seismometer biasanya berkisar antara 0.01 Hz hingga 0.1 Hz.
Biasanya baik digunakan untuk merekam gempa bumi teleseismik.
biasanya disebut dengan accelerometer. Biasanya alatnya didesain untuk merekam dari frekuensi
1 Hz – 10 Hz. Tipe seismometer ini baik untuk merekam gempa bumi lokal.
Berdasarkan periode dan frekuensinya, ketiga jenis seismometer yang telah dijelaskan
sebelumnya tentunya mempunya respon yang berbeda terhadap sinyal gempa yang diterima. Hal
ini disebabkan karena sinyal gempa diproses dengan cara yang berbeda tergantung dengan sensor
pada seismometer tersebut. Selain menghasilkan respon seperti berupa displacement, velocity,
dan acceleration, seismometer juga dapat menghasilkan respon fase terhadap gerakan tanah.
Respon terhadap perbedaan fase ini yang membuat bandul pada seismometer tidak langsung
bergerak ketika ada gerakan tanah melainkan ada selisih waktu yang disebut pergeseran fase.