Anda di halaman 1dari 2

[TUGAS SEISMOLOGI – PERBEDAAN RESPON SEISMOMETER DAN Shaskia Kartika Aguira

GERAKAN TANAH YANG SESUNGGUHNYA] (15/378047/PA/16522)

Gempabumi adalah suatu istilah yang menggambarkan kejadian dimana bumi terasa
bergetar yang disebabkan oleh pelepasan energi dari batuan pada lapisan litosfer. Biasanya
mekanisme pelepasan energi tersebut timbul pada daerah yang memiliki zona lemah seperti
patahan, sesar yang bergerak. Gempabumi juga dapat ditimbulkan dari aktivitas vulkanik atau
suatu peristiwa lainnya yang dapat menyebabkan perubahan stress tertentu di permukaan bumi.

Pada materi sebelumnya, sempat dibahas mengenai prinsip kerja seismometer.


Seismometer secara definisi adalah suatu instrumen yang merekam gerakan tanah secara terus
menerus yang dilengkapi dengan parameter-parameter fisis yang diketahui degan baik sehingga
pengukuran gerakan tanah dapat dilakukan dengan ketelitian yang tinggi. Ada juga istilah
seismograf, yaitu alat yang digunakan untuk merekam gerakan tanah secara terus menerus.
Sehingga, terminologi seismograf dan seismometer seringkali digunakan untuk menggambarkan
alat yang dapat mengukur seberapa kuat gerakan tanah yang terjadi pada suatu tempat dari
lingkup lokal hingga regional.

Membahas mengenai hubungan antara respon seismometer dengan gerakan tanah


sesungguhnya, tentunya tidak lepas mengenai instrumen perekam gerakan tanah itu sendiri yaitu
seismometer. Perlu diketahui bahwa seismometer terbagi menjadi beberapa tipe tergantung dari
rentang frekuensi atau periode sinyal yang dapat terekam. Tipe seismometer berdasarkan respon
periodenya dapat dibagi menjadi: Long Period, Short Period, dan Broadband.

a. Long Period Seismometer: Sesuai dengan namanya, seismometer tipe long period
adalah seismometer yang dapat merekam dengan resonansi frekuensi yang rendah. Hal ini
menyebabkan jeda antara seismometer dan gerakan tanah menjadi nol dan amplitudo
displacement pada seismometer menjadi sama dengan perpindahan tanah yang teramplifikasi.
Frekuensi pada long period seismometer biasanya berkisar antara 0.01 Hz hingga 0.1 Hz.
Biasanya baik digunakan untuk merekam gempa bumi teleseismik.

b. Short Period Seismometer: Adalah seismometer yang merekam dengan periode


natural yang pendek dan berkoresponden dengan frekuensi beresonansi tinggi. Pergerakan pada
seismometer short period ini sebanding dengan percepatan pada gerakan tanah, dan alatnya
[TUGAS SEISMOLOGI – PERBEDAAN RESPON SEISMOMETER DAN Shaskia Kartika Aguira
GERAKAN TANAH YANG SESUNGGUHNYA] (15/378047/PA/16522)

biasanya disebut dengan accelerometer. Biasanya alatnya didesain untuk merekam dari frekuensi
1 Hz – 10 Hz. Tipe seismometer ini baik untuk merekam gempa bumi lokal.

c. Broadband Seismometer: Seismometer ini disebut sebagai “broadband” karena


memiliki rentang frekuensi yang panjang. Sensor pada seismometer broadband ini dapat
digunakan untuk merekam berbagai event seperti getaran akibat gempa regional, teleseismik,
maupun ambient noise, atau lebih singkatnya untuk merekam segala event seismologi secara
global.

Berdasarkan periode dan frekuensinya, ketiga jenis seismometer yang telah dijelaskan
sebelumnya tentunya mempunya respon yang berbeda terhadap sinyal gempa yang diterima. Hal
ini disebabkan karena sinyal gempa diproses dengan cara yang berbeda tergantung dengan sensor
pada seismometer tersebut. Selain menghasilkan respon seperti berupa displacement, velocity,
dan acceleration, seismometer juga dapat menghasilkan respon fase terhadap gerakan tanah.
Respon terhadap perbedaan fase ini yang membuat bandul pada seismometer tidak langsung
bergerak ketika ada gerakan tanah melainkan ada selisih waktu yang disebut pergeseran fase.

Kesimpulannya, mengapa respon seismometer dan gerakan tanah berbeda dapat


dipegaruhi oleh perbedaan komponen instrumen perekam pergerakan tanah itu sendiri seperti
yang dapat dilihat dari perbedaan-perbedaan tipe seismometer berdasarkan periode dan
frekuensinya. Ketiga tipe seismometer tersebut tentunya memiliki sensitivitas yang berbeda-beda
dalam merekam sinyal gempa tertentu, ada yang lebih sensitif dalam merekam gempa lokal
karena dipengaruhi oleh kemampuan perekaman gempa dengan frekuensi tinggi dan periode
yang pendek, dan ada juga yang lebih baik dalam merekam gempa regional dan juga global.

Anda mungkin juga menyukai