Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH KWU

“KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN, TEMPERAMEN, DAN WATAK DALAM


WIRAUSAHA”

A. KEPRIBADIAN
Kepribadian dalam bahasa Inggris disebut Personality dikemukakan oleh Erich
Fromm:
“ By personality I understand the totality of inherited aquired psychik qualities which
are characteristic of one individual and which make the individual unique”
“ Kepribadian adalah merupakan keseluruhan kualitas psikis yang diwarisi atau
diperoleh yang khas pada seseorang yang membuatnya unik”

Sutan Takdir Alisyahbana mencoba membedakan pengertian personality dengan


pengertian individu dan person :
1. Individu berasal dari bahasa Latin “Atomon” yang diartikan sebagai ‘indivisible entity,
the living organism neutrally as a unit’. Jadi individu merupakan hal yang hidup suatu
oragnisme yang bulat dan utuh sebagai suatu kesatuan.
2. Person berasal dari persona yaitu ‘ a theatrical mask’, atau merupakan topeng seperti
orang main di panggung. Jadi person ialah person behind the mask atau orang yang
dibelakang topeng
“Personality is the total of human mind”. Mind diartikan sebagai keseluruhan
karakteristik dari diri seseorang, bisa berbentuk pikiran, perasaan, kata hati, berupa
temperamen, watak (karakter)

Kepribadian Yang Produktif


Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki kepribadian yang produktif.
Produktif adalah kegiatan yang menimbulkan atau meningkatkan kegunaan (utility). Ada
beberapa macam utility :
1. Utility of Place (kegunaan tempat)
2. Utility of Time (kegunaan waktu)
3. Utility of Form (kegunaan bentuk)
4. Utility of Ownership/Possesion (kegunaan kepemilikan)
Menurut Gilmore pribadi yang produktif (productive person) ialah individu yang
menghasilkan kontribusi bermanfaat bagi lingkungannya. Seorang wirausaha jelas selalu
memberi kontribusi positif bagi lingkungannya, antara lain : menampung teaga kerja,
memberi sumbangan sosial, menjaga kebersihan, bergaul dengan sesama. Seorang
wirausaha memiliki perasaan tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap lingkungannya
Ada dua dimensi pokok dari social responsibility :
1. Skill of Social Interaction, yaitu adanya ketrampilan berinteraksi dalam masyarakat :
qualities of spontanneity; frendliness, tolerance dan open relationship
2. Value Structure, memiliki struktur nilai : deep empaty, can concern for others
Tidak semua orang sama produktifnya. Umumnya ada variasi : produktif tinggi;
produktif rata-rata dan produktif rendah.
1. Pribadi produktif rendah adalah orang yang emotionally and mentally handicapped
and whose relantionship to society is essentially a dependent one. Jadi dia secara
emosional dan mentalnya cacat dan sangat tergantung kepada orang lain.
2. Seorang yang produktif ia memiliki sikap percaya diri, kapabilitas, self esteemnya
tinggi.
3. Pribadi yang produktif adalah seseorang yang memberi kontribusi kepada
lingkungannya, dia imajinatif, dan inovatif, bertanggung jawab dan responsif dalam
berhubungan dengan orang lain.
4. Seorang yang produktif adalah individu yang matang (maturity). Matang disini
bukan berarti dewasa secara fisik, tetapi lebih banyak mengandung aspek
psikologisnya.

Ciri-ciri pribadi yang matang :


1. Tidak banyak tergantung pada orang lain
2. Memiliki rasa tanggung jawab
3. Objektif dan kritis (tidak asal terima issu)
4. Emosinya stabil
5. Sociability, artinya dalam lingkungan yang cocok ia akan tampil di depan, lingkungan
yang tidak cocok akan menjaga jarak
6. Keyakinan agama : aspek paling penting dalam jenjang kematangan yang dicapai
sesorang yaitu pengakuan akan pertolongan dan kekuasaan Tuhan
Ciri pribadi non produktif adalah :
1. Pribadi yang hanya mendengar saja, dia pendengar yang baik, tidak pernah
mengemukakan ide. Dia tidak bisa mengatakan ‘tidak’ lebih senang mengatakan ‘ya’
2. Dia lebih senang mengeksploitasi orang lain untuk keuntungan pribadinya
3. Dia lebih senang menyimpan segala macam informasi, tidak pernah ia keluarkan
kembali informasi yang pernah ia terima
4. Sifatnya sentimentil, suka merenung masa lalu
5. Dia banyak mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak bisa mengungkapkan buah
pikiannya.
6. Dia suka memasarkan pribadinya dengan memperoleh imbalan/balas jasa/honor
7. Self esteemnya goyang, dia lebih senang mengikuti anggapan orang lain terhadapnya.
Tipe pribadi non produktif adalah pribadi yang immaturity (belum matang) yang
mempunyai ciri-ciri :
1. Lebih bersikap pasif
2. Ketergantungan kepada orang lain
3. Tidak punya pandangan ke depan
4. Posisinya selalu di bawah
5. Kurang menghargai dirinya, kurang mencintai dirinya
Tipe pribadi yang non produktif bukan tipe seorang wirausaha.

B. TEMPERAMEN
Istilah temperamen menunjukkan cara bereaksi atau bertingkah laku yang bersifat
tetap. Watak dibentuk oleh pengalaman-pengalaman semasa kanak-kanak dan dapat
berubah pada batas-batas tertentu karena diperolehnya pengalaman-pengalaman baru.
Hippocrates membedakan 4 macam temperamen :
1. Choloric. Secara simbolik dapat disamakan : Choleric = api, panas, cepat, dan kuat =
easily angered = gampang marah
2. Sanguine. Disamakan dengan udara, panas dan lembab, cepat dan lemah, dalam istilah
lain over estimated = terlalu optimis.
3. Melancholic. Disimbolkan dengan bumi, dingin, kering, lemah dan kuat, dan
pendiam. Jadi tipe ini kuat dalam kelemahannya yang bersifat pendiam (depressed)
4. Phlegmatic. Simbolnya air, dingin, lembab dan lemah (too slow)
Temperamen akan diimbangi oleh watak yaitu suatu pola tingkah laku yang khas
yang terdapat pada seseorang.
Seorang bertemperamen choloric cara bereaksinya sangat cepat. Bila ia berwatak
produktif dan pecinta keadilan, maka ia akan mencintai dan berlaku adil. Tetapi bila
wataknya sadistik maka ia cepat menganiaya dan merusak.

C. WATAK
“Character is defined as the pattern of behavior characteristic for a given
individual.”
Menurut ahli psikologi behavioristik, sifat-sifat watak dapat disamakan dengan sifat
tingkah laku (behavior). Menurut seorang socio psikologis manusia selalu berhubungan
dengan sesamanya, berhubungan dengan alam, dan berhubungan dengan dirinya.
Cara manusia berhubungan bermacam-macam: senang, marah, kasihan, benci,
sayang,cinta, bekerja sama, bersaing dsb
Segala cara berhubungan itu, manusia berusaha menyesuaikan diri, mencoba
berorientasi dengan sesama, dengan alam, bahkan dengan diri sendiri. Oleh sebab itu
dikatakan bahwa inti dari watak ialah orientasi.
Seorang wirausahawan yang sukses, sebagai salah satu kuncinya ia harus mempunyai
kepribadian yang menarik. Bakat seorang wirausaha akan bertambah dan berkembang berkat
pengetahuan, pengalaman yang diperoleh dari hasil interaksi dengan lingkungan. Faktor-faktor
yang dapat dipelajari untuk mengembangkan bakat yang kita miliki diantaranya :
1. Pikiran : dengan cara mengasah pikiran diharapkan daya ingat menjadi tajam dan kreatif,
berwujud menjadi cepat berpikir, sistematis, dan terarah pada tujuan, disamping
terbukanya kemungkinan bertambahnya pengetahua
2. Perasaan. Perasaan akan berkembang menjadi lapang dan leluasa, memiliki jiwa besar,
sehingga tumbuh daya energi yang agresif, berani, sabar dan penuh perhitungan dalam
menguji perasaan orang lain.
3. Pertimbangan. Seorang wirausaha perlu mempunyai kecakapan untuk memberikan
pertimbangan-pertimbangan ke arah proses lancarnya pembicaraan
4. Sikap. Sikap yang serius dibubuhi dengan humor pada tempatnya, maka seorang wirausaha
sudah menempatkan dirinya untuk mendapatkan perhatian.
Wirausaha dapat membuka hati dan pikirannya lebar-lebar dalam menerima tambahan
pengetahuan, kecakapan, dan ketrampilan sehingga membentuk pribadi yang betul-betul teruji
dan menyenangkan.
SIFAT-SIFAT YANG HARUS DIMILIKI WIRAUSAH
Seorang Wirausaha haruslah seorang yang mampu melihat kedepan, dan memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
Ciri-ciri Watak
Percaya Diri Kepercayaan (keteguhan)
Ketidaktergantungan, kepribadian mantap
Optimisme
Berorientasi tugas dan hasil Kebutuhan atau haus akan prestasi
Berorientasi laba atau hasil
Tekun dan tabah
Tekad, kerja keras, motivasi
Energik
Penuh inisiatif
Pengambil Resiko Mampu mengambil resiko
Suka pada tantangan
Kepemimpinan Mampu memimpin
Dapat bergaul dengan orang lain
Menanggapi saran dan kritik
Keorisinilan Inovatif (pembaharu)
Kreatif
Fleksibel
Banyak sumber
Serba bisa
Mengetahui banyak
Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan
Perseptif
Fadel Muhammad menyatakan ada tujuh ciri yang merupakan identitas yang melekat
pada diri seorang wirausaha :
1. Kepemimpinan. Merupakan faktor kunci bagi seorang wirausaha. Keunggulan dalam
bidang kepemimpinan maka seorang wirausaha memperhatikan orientasi pada sasaran,
hubungan kerja/personal dan efektivitas
2. Inovasi. Seorang wirausahawan, sebagai inovator harus merasakan gerakan ekonomi di
masyarakat. Persoalan-persoalan yang muncul dari gerakan ekonomi tsb selalu diantisipasi
dengan penggunaan inovasi
3. Cara pengambilan keputusan. Otak kiri berfungsi menganalisis atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengapa, dan bagaimana. Otak kanan berfungsi melakukan
pemikiran kreatif tanpa didahului suatu argumentasi. Otak kanan dan otak kiri senantiasa
digunakan secara bersama-sama. Seorang wirausahawan adalah mereka yang cenderung
didominasi oleh otak kanan. Itulah yang mendorong bekerjanya intuisi dan inisiatif
seorang wirausaha yang seakan-akan memiliki indera ke enam
4. Sikap tanggap terhadap perubahan. Sikap tanggap wirusahawan terhadap perubahan
relatif tinggi dibandingkan dengan orang lain.
5. Bekerja ekonomis dan efisien. Seorang wirausahawan melakukan kegiatannya dengan
gaya yang smart (cerdas, pintar, bijak) bukan bergaya seorang mandor. Ia bekerja keras,
ekonomis, dan efisien guna mencapai hasil maksimal
6. Visi masa depan. Visi ibarat benang merah yang tidak terlihat yang ditarik sejak awal
hingga keadaan yang terakhir. Visi pada hakekatnya merupakan pencerminan komitmen-
kompetensi-konsistensi.
7. Sikap terhadap resiko. Seorang wirausahawan adalah penentu resiko dan bukan
penanggung resiko. Dalam penerapan inovasi merupakan usaha yang kreatif untuk
memperkecil resiko.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Abu Ahmadi dan Drs. M. Umar M.A. Psikologi Umum. PT. Bina Ilmu:
Surabaya 2004. Tim Silabus Gontor. Psikologi Pendidikan. Darussalam Press: Ponorogo tt.
Drs. H. Ahmad Fauzi. Psikologi Umum Untuk IAIN, STAIN, PTAIS Fakultas
Tarbiyah. Pustaka Setia: Bandung 2008.
S., Alam (2007). Ekonomi 3 Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Esis/Erlangga. ISBN 979-
734-533-5.

Anda mungkin juga menyukai