Keanekaragaman hayati adalah suatu keberagaman makhluk hidup yang didasarkan pada
ciri-ciri yang dapat diketahuinya melalui suatu observasi/pengamatan.
Secara umum, keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3:
1. Tingkat Gen
2. Tingkat Individu/spesies
3. Tingkat Ekosistem
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Lada yaitu tanaman memanjat dan termasuk dalam famili Piperaceae.Tanaman lada
memiliki dua sulur yaitu sulur panjat dan sulur cabang buah. Ketika digunakan sebagai
bibit , sulur panjat akan menghasilkan tanaman yang memiliki sifat memanjat sulur panjat
dan sulur cabang buah , sedangkan sulur cabang buah akan menghasilkan tanaman yang
tidak memanjat atau lada perdu.
Ilustrasi budidaya tanaman lada Selain melezatkan , lada juga punya fungsi yang lain
bagi tubuh manusia. Yaitu mampu membantu kelancaran peredaran darah ,
menghangatkan tubuh dan lain-lain. Maka tidak mengherankan jikalau semenjak jaman
dulu banyak orang yang melaksanakan budidaya tanaman lada , budidaya tanaman lada ini
di kebun atau ladang yang mereka miliki. Salah satu tempat yang terkenal dengan produk
ladanya yaitu Pulau Bangka Belitong.
B. Klasifikasi Lada
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae (suku sirih-sirihan)
Genus : Piper
Spesies : Piper nigrum L.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Varietas Lada
1. Petaling 1 : (SK Nomor. 275/Kpts/KB.230/4/1988, tanggal 21 April 1988)
Umur mulai berbunga : ± 10 bulan
Bentuk buah : bulat,
Warna buah : muda hijau, masak merah jingga
Mulai berbunga s/d buah masak : ± 9 bulan,
Rata-rata buah pertandan : ± 60 butir,
Persentase buah sempurna : ± 64,8%,
Rata-rata hasil produksi : 4,48 ton/ha (± 2,8 kg/pohon) lada putih
kering,
Ketahanan Penyakit : Agak tahan terhadap penyakit kuning, agak
peka terhadap
busuk pangkal batang.
Dapat ditanam ditanah-tanah yang kurang subur, pada tanah yang subur di usia
tua pertumbuhannya akan lebih baik. Pemakaian tiang panjat mati dan mulsa
lebih cocok.
2. Petaling 2 : ( Sk nomor. 275/Kpts/KB.230/4/1988, tanggal 21 April 1988)
Umur mulai berbunga : 11 bulan
Bentuk buah : bulat besar
Warna buah : buah muda hijau, buah masak merah jingga
Mulai berbunga s/d buah masak : ± 8 bulan,
Rata-rata buah pertandan : ± 80 butir
Persentase buah sempurna : ± 66,1%
Rata-rata hasil produksi : 4,80 ton/ha (± 3,0 kg/pohon) lada putih kering
Ketahanan Penyakit : Agak tahan terhadap penyakit kuning, agak
peka terhadap busuk pangkal batang.
Dianjurkan tanam di tanah yang bebas penyakit busuk pangkal batang dan
penyakit kuning serta tingkat kesuburan sedang sampai tinggi. Tiang penegak
mati lebih cocok.
Pembibitan
- Terjamin kemurnian jenis bibitnya
- Berasal dari pohon induk yang sehat
- Bebas dari hama dan penyakit
- Berasal dari kebun induk produksi yang sudah berumur 10 bulan-3 tahun
(Kebutuhan bibit ± 2.000 bibit tanaman perhektar)
Pengolahan Media Tanam
a. Cangkul 1 , pembalikan tanah sedalam 20-30 cm
b. Taburkan kapur pertanian dan diamkan 3-4 minggu
G. Panen-Pasca Panen
Pada umur 3 tahun tanaman sudah mulai berproduksi dan bertambah hingga berumur
5 -8 tahun. Jika perawatan tanaman baik , , tanaman lada dapat berproduksi hingga usia
15 tahun atau lebih.
Buah dipanen setelah buah berubah warna dari hijau menjadi kuning hingga kemerahan.
Buah harus segera dipanen ketika satu atau dua sudah mulai matang (berwarna merah).
Panen dilakukan ketika buah lada sudah matang, yang ditandai dengan satu atau dua
biji lada yang telah berubah warna menjadi kemerahan. Buah harus dipetik secara
selektif, dan panen harus dilakukan sesering mungkin selama musim panen. Denga
seringnya dilakukan pemetikan selama musim panen, diharapkan buah yang dipetik
menjadi seragam. Bila pemetikan lada hanya dilakukan satu atau dua kali selama musim
panen, kemungkinan buah yang kurang matang akan ikut terpetik.
Buah lada yang telah jatuh ke tanah harus diambil secara terpisah dan tidak boleh
dicampur dengan buah lada yang berasal dari pohon. Buah lada yang jatuh ke tanah
harus diproses secara terpisah untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Pemetikan lada harus dilakukan dengan cara yang higienis/bersih, dikumpulkan dan di
angkut di dalam kantong atau keranjang yang bersih untuk dibawa ke tempat yang telah
disiapkan untuk dilakukan proses lebih lanjut. Keranjang atau kantong yang telah
dipergunakan untuk menyimpan bahan kimia pertanian tidak boleh digunakan untuk
mengemas buah lada. Setiap kantong atau keranjang yang akan digunakan harus
dibersihkan untuk memastikan bahwa kantong atau keranjang tersebut bebas dari bahan-
bahan yang dapat menimbulkan kontaminasi.
1. Perontokan
Buah lada sebaiknya dirontokkan terlebih dahulu untuk memisahkan buah lada
dengan tangkainya. Perontokan buah lada dapat dilakukan dengan menggunakan
mesin atau secara manual. Bila jumlah buah lada yang akan dirontok cukup banyak,
direkomendasikan menggunakan mesin perontok yang bayak tersedia dengan
berbagai tipe.
Perontokkan harus dilakukan secara hati-hati supaya buah lada tidak rusak
selama proses ini dilakukan. Pastikan bahwa alat perontok sudah benar-benar bersih
sebelum digunakan khususnya bila alat tersebut sudah lama tidak digunakan. Pada
perontokkan dengan mesin dianjurkan supaya buah yang dirontok langsung direndam
dalam air untuk mencegah perubahan warna karena proses pencoklatan.
Buah lada yang telah dirontok harus dipisahkan dari biji buah lada yang kecil, tidak
matang dan lada menir untuk menjaga mutu lada putih yag dihasilka. Pemisahan dapat
dilakukan secara manual atau menggunakan mesin pengayak.
3. Perendaman
Perendaman dapat dilakukan dalam karung atau keranjang, dalam air mengalir
atau kolam perendaman dan harus terendam sepenuhnya. Perendaman yang dilakukan
dalam air yang tidak mengalir, harus dilakukan penggantian air paling tidak dua hari
sekali.
Pada perendaman dalam air yang megalir harus dipastikan bahwa tidak ada
aktivitas sehari-hari yang dilakukan di bagian hulunya. Karung harus dibalik-balik
dari waktu ke waktu untuk mejamin proses perendaman yang merata. Proses
perendaman dilakukan sampai kulit lada menjadi lunak untuk memudahkan proses
pengupasan pada pemisahan kulit dari biji. Biasanya perendaman buah lada dilakukan
10-14 hari. Perendaman dapat dilakukan lebih singkat kalau proses pengupasannya
dilakukan dengan mesin yaitu 5-7 hari.
4. Pengupasan dan Pencucian
Pengupasan kulit lada setelah perendaman dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Pengupasan dapat dilakukan dengan mesin pengupas setelah perendaman dalam
waktu yang lebih singkat daripada cara tradisional. Selama proses ini berlangsung
perlu diperhatikan agar biji lada tidak rusak. Yang paling baik pengupasan dilakukan
di dalam air, atau dengan air yang mengalir untuk mencegah perubahan warna.
Sesudah pengupasan, biji lada harus dicuci dengan air yang bersih untuk
menghilangkan sisa-sisa kulit sebelum pengeringan.
5. Pengeringan
1. Penjemuran/pengeringan dengan sinar matahari (Sun Drying)
Lada sebaiknya dikeringkan di bawah sinar matahari untuk mendapatkan warna
putih kekuningan.
2. Pengeringan dengan mesin pengering
Buah lada juga dapat dikeringkan dengan menggunakan alat pengering pada
temperatur di bawah 60 °Cabe merah, untuk mencegah kehilangan minyak atsiri.
Lada putih harus dikeringkan sampai kadar air di bawah 12%.
3. Pengeringan dengan bahan bakar padat
Temperatur yang dibutuhkan tidak lebih dari 60°Cabe merah dan tidak ada
kontaminasi dari asap. Pengeringan dilakukan dengan memanfaatkan potongan
kayu, limbah kelapa, dan limbah kebun lainnya sebagai bahan bakar.
6. Sortasi dan Pengemasan
Biji lada putih yang sudah kering, harus dibersihkan dan dipilih sesuai dengan
kebutuhan pasar. Tujuan sortasi adalah memisahkan kotoran, kulit, tangkai buah atau
benda asing lainnya yang masih menempel pada biji lada sehingga memenuhi standar
untuk mendapatkan harga yang diharapkan.
Lada kering yang sudah bersih dikemas dalam kantong yang bersih dan kering atau
kemasan lain yang cocok untuk penyimpanan dan pengangkutan. Kantong harus
benar-benar bersih dan bila perlu dilakukan pemeriksaan secara seksama untuk
memastikan bahwa kantong tersebut bebas dari debu atau benda-benda asing.
7. Penyimpanan
Lada harus disimpan ditempat bersih, kering, dengan ventilasi udara yang cukup, di
atas bale-bale atau lantai yang ditinggikan, bebas dari hama tikus dan serangga. Lada
tidak boleh disimpan bersama dengan bahan kimia pertanian atau pupuk yang dapat
menimbulkankontaminasi.
H. Pengolahan Hasil
1. Lada Putih
Membuat lada putih memerlukan 3 langkah pengolahan yaitu:
a. Perendaman
Buah lada setelah panen dimasukkan kedalam karung dan direndam dalam air
yang mengalir selama 7 - 10 hari.
b. Pembersihan
Buah lada yang telah direndam dibersihkan dengan cara diinjak-injak untuk
menghilangkan kulit dan tangkai buah.
c. Pengeringan
Lada yang sudah dibersihkan kemudian dikeringkan. Waktu pengeringan kurang
lebih selama 3 hari. Harga air lada kering sebaiknya kurang dari 10%.
2. Lada Hitam
Yang dimaksud lada hitam yaitu buah lada yang masih hijau dipanen kemudian
dijemur selama 2 - 3 hari. Setelah kering dibersihkan dari tangkai dan ranting.
I. MANFAAT LADA
Selain digunakan untuk menambah rasa pedas dan hangat dalam masakan, lada
pun mempunyai manfaat lain bagi tubuh. Lada mempunyai kandungan zat kavisin. Di
dalam tubuh, kavisin bekerja meredam aktivitas otak ketika meneima sinyal rasa sakit
yang disalurkan dari sistem saraf.
Senyawa kavisin yang membawa rasa pedas ini berkhasiat mengurangi keluhan
sakit yang dikirimkan oleh otak. Sementara itu, zat-zat lain yang terkandung dalam lada
rempah juga dapat mengatasi beberapa gangguan seperti bau badan, datang bulan tidak
lancar, panas dalam, sakit gigi, dan penyakit kulit. Secara khusus, terdapat beberapa
manfaat dan khasiat lada putih bagi tubuh antara lain:
1. Membantu Meredakan Arthritis atau Radang SendiLada putih memiliki kandungan
capsaicin yang juga dimiliki cabai. Senyawa ini mempunyai sifat anti-inflamasi.
Oleh sebab itu, lada putih dapat meredakan nyeri sendi, pembengkakan otot, dan
peradangan pada sendi.
2. Membantu Menurunkan Berat Badan
Lada putih juga mengandung capsaicin mempunyai khasiat membakar lemak
dalam tubuh dan meningkatkan metabolisme. Capsaicinjuga diketahui dapat
mengontrol nafsu makan sehingga mencegah makan secara berlebihan. Dengan
demikian, capsaicin bagus untuk menurunkan berat badan secara alami.
3. Membantu Mengobati Kanker
Capsaicin juga dapat membunuh sel-sel kanker dalam tubuh. Namun penelitian
lanjutan untuk mengukuhkan temuan ini masih terus dilakukan.
4. Meringankan Sakit Kepala
Sakit di kepala dirasakan ketika neuropeptida mengirimkan sinyal sakit ke otak.
Capsaicin dapat berfungsi menghalangi transmisi sinyal tersebut, sehingga gejala
sakit kepala menjadi lebih ringan.
5. Mengatasi Batuk
Mencampurkan lada putih yang sudah dihaluskan dengan sedikit madu dapat
mengatasi batuk secara alami. Kedua bahan ini mempunyai sifat antibiotik dan
menghasilkan sensasi hangat sehingga batuk berkurang.
6. Meredakan Hidung Tersumbat
Hidung tersumbat karena influenza dapat diatasi dengan lada putih. Lada diketahui
mempunyai efek anti-inflamasi. Hal ini akan membantu meningkatkan imunitas
tubuh dalam menekan infeksi, sekaligus melegakan saluran pernafasan.
7. Mencegah Luka Lambung
Lada putih bisa membunuh bakteri yang mengakibatkan tukak pada lambung dan
dinding usus dengan zat antibakteri di dalamnya.
8. Mengontrol Tekanan Darah
Kandungan flavonoid, vitamin C, dan vitamin A dalam lada putih dapat membantu
mengendalikan tekanan darah.
9. Mencegah Retensi Air pada Tubuh
Cairan yang terlalu banyak di dalam tubuh, terutama di sekitar jantung dapat
menghambat kinerja organ. Retensi air dalam tubuh juga bisa mengakibatkan
kesulitan bernafas karena tekanan air pada paru-paru.
10. Memiliki Sifat Antioksidan
Flavonoid dan vitamin dalam lada putih bersifat antioksidan. Cara kerja antioksidan
ini dengan melawan bakteri dan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
11. Meningkatkan Kinerja Organ Pencernaan Makanan
Lada putih dapat mensekresi asam klorida yang berfungsi membantu pencernaan
makanan. Dengan begitu, tubuh dapat terhindar dari diare, konstipasi, dan sakit
perut.
12. Mengobati Sakit Gigi
Lada putih bubuk dapat dicampurkan dengan minyak cengkeh atau garam meja
untuk meredakan sakit gigi.
13. Mencegah Perut Kembung
Lada putih mempunyai sifat karminatif yang dapat mencegah pembentukan gas
dalam usus.
14. Berfungsi Sebagai Scrub
Lada putih yang ditmbuk kasar dapat digunakan sebagai scrub untuk
menghilangkan sel-sel kulit mati dari permukaan kulit. Antioksidan pada lada putih
juga dapat memperlancar sirkulasi darah dan oksigen, sehingga kulit terlihat lebih
segar.
15. 15. Menghilangkan Ketombe
Lada rempah bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan ketombe di kepala.
Campurkan lada putih dengan yogurt untuk masker kulit kepala. Setelah setengah
jam, cuci rambut seperti biasa. Sifat panas pada lada putih juga berguna untuk
menyuburkan rambut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Peluang Usaha Budidaya Lada Perdu dalam Polybag Modern. Diakses dari
https://www.areablogger.com/ peluang-usaha-budidaya-lada-perdu-dalam-polybag-
modern/#rawat
2.