com/2010/03/08/tips-seminar-proposal-skripsitesis-apa-dan-
bagaimana/
Kalimat yang paling sering diutarakan oleh mahasiswa yang akan maju seminar proposal.
Hmm..
Proposal
Proposal dapat dikatakan sebagai rencana penelitian yang akan dilaksanakan. Karena baru
berupa rencana maka proposal bisa diterima, diperbaiki, atau diganti. Sedangkan teknis
sistematika proposal sendiri bisa berbeda antara satu kampus dengan kampus lainnya. Ada
kampus yang menghendaki proposal penelitian memuat Bab I – III, ada juga kampus yang
menghendaki sistematika proposal berbeda dengan sistematika skripsi/tesis sebenarnya (lebih
ringkas).
Tapi umumnya, proposal penelitian harus memuat hal-hal pokok seperti latar belakang
masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, penelitian rujukan, kerangka teoritis dan
kerangka pemikiran, hipotesis (jika ada), metodologi berupa desain, sampel, waktu dan
tempat, teknik pengumpulan dan analisis data.
“proposal penelitian merupakan sebuah rencana tertulis yang akan diikuti dengan kegiatan
nyata. Proposal penelitian ini masih bersifat rancangan yang masih bisa berubah. Walaupun
demikian, proposal atau usulan penelitian yang sudah mengandung isi sistematika peneltiian
yang akan dilakukan sebagai cermin dari kualitas penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti (mahasiswa) bersangkutan”
Jadi..ketika seseorang sudah dapat menyusun proposal dengan baik..maka dapat dipastikan
bahwa 50% penelitian sudah terselesaikan.
Ada kampus yang menggunakan istilah sidang proposal dan ada yang menggunakan istilah
seminar. Perbedaaannya adalah:
Pada setting Sidang. Umumnya dilakukan selama 45-90 menit. Mahasiwa biasanya
berhadapan dengan 3 – 4 dosen (dua penguji dan dua pembimbing). Mahasiswa memaparkan
proposal 10 – 15 menit. Pertanyaan setiap dosen penguji biasanya berkisar antara 10 – 15
menit. (hhhhhh…)
Pada setting seminar, mahasiswa yang akan mengajukan proposal dikumpulkan bersama-
sama (6 – 10 orang). Setiap anggota seminar diperbolehkan bertanya. Dosen di sini
ditempatkan sebagai moderator sekaligus penguji yang akan memberikan saran-saran
perbaikan.
Bagian I
Bagian 2
Karena penelitian ilmiah harus memuat kerangka teoritis, maka masalah relevansi teori
dengan permasalahan yang diteliti akan mendapat perhatian.
Paling tidak, teori yang dijadikan dasar antara lain teori motivasi, dilanjutkan dengan teori
kompensasi, dan kerangka teori yang menjelaskan bahwa ada pengaruh antara kompensasi
dan motivasi. Dapat dilengkapi juga dengan hasil penelitian sejenis.
Artinya, secara teoritis maupun bukti empiris menunjukkan permasalahan yang diajukan
dalam penelitian secara teoritis telah terdukung. Karena didukung dengan teori, maka harus
dijelaskan dengan lengkap pula kepustakaannya. Jangan sampai teori Mr. A tapi daftar
pustakanya tidak sesuai. (hati-hati yang suka COPAS tanpa tau sumbernya dengan jelas…)
Bagian 3
Siapa yang dijadikan sampel dan jelaskan tentang alasan pemilihan teknik sampling ??
Mahasiswa : ……..mmm
Mahasiswa : ……..mmm
Coba kalo mahasiswa-nya benar-benar melakukan survey pendahuluan, akan mudah sekali
dijawab seperti ini :
Mahasiswa : saya sudah berkonsultasi dengan Staff HRD bahwa mereka bersedia
membantu
Bagian EMPAT
Ini dia yang paling penting. PENGUASAAN MATERI DAN PENAMPILAN KETIKA
MEMAPARKAN…….
Gaya meyakinkan, tata bahasa, dan penguasaan materi merupakan kunci keberhasilan. Hal ini
dapat dilakukan dengan sukses melalui latihan. Jadi sebelum sidang proposal, latihan
presentasi adalah penting.
Kesimpulan akhir :
Karena proposal masih dimungkinkan untuk berubah maka terimalah saran-saran konstruktif
dari penguji. Namun sebelum menerima saran tentu saja mahasiswa paling tidak
mempertahankan proposalnya terlebih dahulu melalui argumentasi logis.
Thanks..semoga bermanfaat