Anda di halaman 1dari 121

MEKANISME MESIN 3SZ-VE, DATA SERVISE

Defleksi V-belt baru 6,5 sampai 7,5 mm (0,26 pada 0,30 in.)
Defleksi V-belt bekas pakai 11,5 sampai 14,5 mm (0,45 pada 0,57 in.)
Tegangan V-belt baru 834 sampai 932 N (85 sampai 95 kgf, 187 sampai 209 lb)
Tegangan V-belt bekas pakai 441 sampai 539 N (45 sampai 99 kgf, 55 sampai 121 lb)
Timing pengapian 4 sampai 8° BTDC
Putaran idle 750 rpm
Tekanan kompresi 1,471 kPa (15,0 kgf/cm 213 psi)
Tekanan minimum 1,079 kPa (11,0 kgf/cm 156 psi)
Perbedaan antara setiap silinder 147 kPa (1,5 kgf/cm 21 psi)

Celah katup (dingin) Intake 0,15 sampai 0,23 mm (0,006 sampai 0,009 in.)
Knalpot 0,28 sampai 0,36 mm (0,011 sampai 0,014 in.)
Tebal tension arm rantai timing Minimum 0,5 mm (0,020 in.)
Tebal guide rantai timing Minimum 0,5 mm (0,020 in.)
Diameter camshaft timing sprocket Minimum 90,2 mm (3,51 in.) (dengan rantai)
Diameter camshaft timing gear atau sprocket Minimum 90,2 mm (3,51 in.) (dengan rantai)
Diameter roda gigi pompa oli Minimum 55,8 mm (2,197 in.) (dengan rantai)
Diameter baut set cylinder head Minimum 8,75 mm (0,3445 in.)
Kelengkungan cylinder head Kelengkungan 0,04 mm (0,0016 in.) (sisi blok silinder)

Kelengkungan cylinder head Kelengkungan 0,10 mm (0,0039 in.) (sisi intake manifold)
Kelengkungan 0,05 mm (0,0020 in.) (sisi exhaust manifold)
Diameter valve lifter 27,97 sampai 27,98 mm (1,1012 sampai 1,1016 in.)
Celah oli valve lifter Standar 0,015 sampai 0,046 mm (0,0006 sampai 0,0018 in.)
Panjang bebas pegas kompresi dalam 54,45 mm (2,1437 in.)
Penyimpangan pegas kompresi dalam Maksimum 1,9 mm (0,0748 in.)
Sudut pegas kompresi dalam (referensi) Maksimum 2°
Tegangan terpasang pegas kompresi dalam pada Standar 139,6 sampai 154,4 N (14,2 sampai 15,7 kgf, 31,3 sampai 34,7
Tegangan terpasang pegas kompresi dalam pada Maksimum 252,7 sampai 279,3 N (25,8 sampai 28,5 kgf, 56,8 sampai 62,9
Panjang seluruh katup Intake Standar 88,15 mm (3,4705 in.)
Diameter stem katup intake 4,975 sampai 4,990 mm (0,19587 sampai 0,19646 in.)
Tebal margin katup Intake Standar 0,85 sampai 1,25 mm (0,033 sampai 0,049 in.)
Panjang keseluruhan katup buang Standar 89,04 mm (3,5055 in.)
Diameter exhaust valve stem 4,965 sampai 4,980 mm (0,19547 sampai 0,19606 in.)
Tebal margin katup exhaust Standar 1,1 sampai 1,5 mm (0,043 sampai 0,059 in.)
Diameter dalam valve guide bush 5,010 sampai 5,022 mm (0,19724 sampai 1,9772 in.)

Celah oli valve guide bush Intake standar 0,020 sampai 0,047 mm (0,00079 sampai 0,00185 in.)
Exhaust standar 0,030 sampai 0,057 mm (0,00118 sampai 0,00224 in.)
Runout putaran camshaft Maksimum 0,03 mm (0,0012 in.)
Ketinggian camshaft cam lobe Standar 44,13 sampai 44,27 mm (1,7340 sampai 1,7429 in.)
Diameter journal camshaft No.1 33,55 sampai 34,70 mm (1,3209 sampai 1,3267 in.)
Diameter journal camshaft yang lain 22,979 sampai 22,995 mm (0,90469 sampai 0,90531 in.)
Runout putaran camshaft No. 2 Maksimum 0,03 mm (0,0012 in.)
Ketinggian camshaft cam lobe No.2 Standar 42,93 sampai 43,07 mm (1,69013 sampai 1,6958 in.)
Diameter journal camshaft No. 2 25,979 sampai 25,995 mm (1,02280 sampai 1,02343 in.)
Diameter journal lain camshaft No. 2 22,979 sampai 22,995 mm (0,90469 sampai 0,90531 in.)
Thrust clearance camshaft Standar 0,10 sampai 0,24 mm (0,0039 sampai 0,0095 in.)
Standar 0,025 sampai 0,061 mm (0,00098 sampai 0,00240 in.)

1
Maksimum 0,10 mm (0,0039 in.)

Celah oli journal lain camshaft Standar 0,037 sampai 0,073 mm (0,00146 sampai 0,00287 in.)
Maksimum 0,10 mm (0,0039 in.)
Tinggi tonjolan valve guide bush 14,2 sampai 14,8 mm (0,559 sampai 0,583 in.)

Thrust clearance connection rod Standar 0,1 sampai 0,3 mm (0,004 sampai 0,012 in.)
Maksimum 0,35 mm (0,0138 in.)

Celah oli connecting rod Standar 0,016 sampai 0,040 mm (0,00063 sampai 0,0016 in.)
Maksimum 0,07 mm (0,0028 in.)

Thrust clearance crankshaft Standar 0,020 sampai 0,220 mm (0,00079 sampai 0,00866 in.)
Maksimum 0,30 mm (0,0118 in.)
Celah oli crankshaft Standar 0,016 sampai 0,036 mm (0,00063 sampai 0,00142 in.)
Celah oli crankshaft Maksimum 0,07 mm (0,0028 in.)
Kelengkungan blok silinder Maksimum 0,05 mm (0,0020 in.)

Diameter bore silinder Standar 72,000 sampai 72,012 mm (2,83465 sampai 2,83511 in.)
Maksimum 72,200 mm (2,84252 in.)
Diameter piston 71,4 sampai 72,6 mm (2,8110 sampai 2,8583 in.)

Celah oli piston Standar 0,03 sampai 0,054 mm (0,00118 sampai 0,00213 in.)
Maksimum 0,10 mm (0,0039 in.)
Diameter lubang piston pin pada 20°C (68°F) 18,007 sampai 18,010 mm (0,70894 sampai 0,70906 in.)
Diameter pin piston 17,999 sampai 18,002 mm (0,70862 sampai 0,70874 in.)
Celah oli piston pin Standar 0,005 sampai 0,011 mm (0,00020 sampai 0,00043 in.)

Celah alur piston ring No. 1 0,030 sampai 0,080 mm (0,0012 sampai 0,0032 in.)
No. 2 0,020 sampai 0,060 mm (0,00079 sampai 0,00236 in.)
No. 1 Standar 0,20 sampai 0,30 mm (0,0079 sampai 0,0118 in.)
Gap akhir ring piston No. 2 0,50 sampai 0,55 mm (0,0197 sampai 0,0256 in.)
Oli (Side rail) 0,15 sampai 0,5 mm (0,0059 sampai 0,0200 in.)
Kebengkokan connecting rod Maksimum 0,05 mm (0,0020 in.) per 100 mm (3,94 in.)
Hubungankan rod twist Maksimum 0,05 mm (0,0020 in.) per 100 mm (3,94 in.)
Diameter luar baut conecting rod Maksimum 7,7 mm (0,303 in.)
Runout putaran crankshaft Maksimum 0,03 mm (0,0012 in.)
Diameter luar main journal crankshaft 45,988 sampai 46,000 mm (1,81055 sampai 1,81102 in.)
Ketirusan dan keovalan main journal crankshaft Maksimum 0,02 mm (0,0008 in.)
Diameter luar crank pin 41,992 sampai 42,000 mm (1,65323 sampai 1,65354 in.)
Ketirusan dan keovalan crank pin Maksimum 0,02 mm (0,0008 in.)
Tinggi tonjolan straight pin

UNIT MESIN, KOMPONEN

2
3
4
5
6
7
8
9
1. LEPAS HANGER MESIN
 Lepas 2 baut dan hanger
mesin.
UNIT MESIN, PEMBONGKARAN

10
2. LEPAS BUSI
 Gunakan kunci busi, lepas 4
busi.

3. LEPAS TUTUP PENGISI OLI


SUB-ASSEMBLY
 Lepas tutup pengisi oli dari
tutup cylinder head sub-assembly.

4. LEPAS CYLINDER HEAD


COVER SUB-ASSEMBLY
 Lepas 11 baut dan 2 mur
dalam urutan yang ditunjukkan
dalam gambar, kemudian lepas
tutup cylinder head

5. LEPAS GASKET TUTUP


CYLINDER HEAD
 Lepas gasket tutup cylinder
head dari cylinder head cover sub-
assembly.

6. LEPAS CAM TIMING OIL


CONTROL VALVE ASSEMBLY
 Lepas baut, kemudian lepas
chamshaft timing oil control valve.

11
sprocket menghadap ke atas. Jika
tidak, putar crankshaft 1 putaran
hingga tanda-tanda tersebut
menghadap ke atas. (Silinder No. 1
pada posisi TDC/kompresi).

 Gunakan SST, lepas puli


crankshaft.
SST
09330-00021
09213-54015 (91651-60865)

8. LEPAS OIL PAN SUB-


ASSEMBLY
 Lepas 11 baut dan 3 mur.

7. LEPAS PULI CRANKSHAFT


 Putar crankshaft searah
jarum jam, kemudian luruskan
tanda timing dari puli crankshaft
dengan penunjuk pada tutup rantai
timing.

 Periksa bahwa tanda


penyesuai pada camshaft timing

12
 Gunakan SST, lepas oil pan
dari blok silinder.
SST
09032-00100

9. LEPAS OIL STRAINER SUB-


ASSEMBLY

 Lepas 7 baut, kemudian


lepas oil pan baffle plate.

 Lepas baut dan oil strainer.

13
10. LEPAS TUTUP RANTAI TIMING
ATAU TIMING BELT SUB-
ASSEMBLY
 Lepas 15 baut dan 2 mur,
kemudian lepas tutup rantai timing.

11. LEPAS TUTUP SEAL OLI


RANTAI TIMING ATAU TIMING
BELT
 Gunakan obeng yang
ujungnya dililit tape pelindung,
lepas seal oli.

12. LEPAS PLAT SENSOR POSISI


CRANKSHAFT NO.1
14
 Lepas plat sensor posisi
crankshaft No. 1 dari crankshaft.

13. LEPAS PLUNGER TENSIONER


RANTAI
 Pindahkan stopper plate
pada tensioner ke bawah, kemudian
dorong plunger hingga ujung, jaga
plunger dari tidak mengunci.

 Gerakkan plat stopper ke


depan dan kuncilah. Luruskan
lubang-lubang pada plat stopper
dan tensioner, kemudian masukkan
kunci hexagon berdiameter 2,5 mm
(0,098 in.).

 Lepas 15 dan mur,


kemudian lepas tensioner rantai
timing.

15
 Lepaskan 2 baut dan guide
rantai timing No. 2.
 Lepas rantai timing.

15. LEPAS GUIDE RANTAI TIMING


 Lepaskan 2 baut dan guide
rantai timing.

16. LEPAS TENSION ARM RANTAI


TIMING
 Lepas baut dan tension arm
rantai timing.

14. LEPAS RANTAI SUB-ASSY


 Lepas 2 baut, kemudian
lepas peredam getaran rantai No.2.

16
17. LEPAS OIL NOZZLE SUB-
ASSEMBLY NO. 1
 Lepas baut, kemudian lepas
oil nozzle sub-assembly No.1.

18. LEPAS POMPA OLI ASSEMBLY


 Lepas 3 baut dan pompa oli
assembly.
PERHATIAN:
Hati-hati jangan menjatuhkan
driven rotor pompa oli karena
dapat macet pada pompa oli.

19. LEPAS CAMSHAFT TIMING


SPROCKET ASSEMBLY
 Gunakan hexagonal lobe
dari camshaft, lepas camshaft
timing sprocket.

17
 Lepas camshaft timing
sprocket dari camshaft

20. LEPAS CAMSHAFT

PERHATIAN:
Untuk mencegah agar katup tidak
bertumbukan dengan piston saat
melepas camshaft, putar crankshaft
dalam arah putaran mesin kira-kira 90°
dari TDC/kompresi silinder No. 1.

 Lepas tutup bearing


camshaft No. 1 dan No. 2 dalam
urutan yang ditunjukkan dalam
gambar.

21. LEPAS CAMSHAFT TIMING


GEAR ATAU SPROCKET
 Jepit camshaft No. 2 di
dalam ragum.
 Lepas 3 baut dan camshaft
timing gear.
PERHATIAN:
Hati-hati jangan merusak camshaft.

22. LEPAS OIL FILTER SUB-


ASSEMBLY
 Gunakan SST, lepas filter
oli sub-assembly.
SST
18
09228-06501

23. LEPAS BRAKET FILTER OLI


SUB-ASSEMBLY
 Lepas 2 baut dan braket
filter oli sub-assembly.

24. LEPAS UNION BLOK SILINDER


 Gunakan kunci heksagonal
12 mm, lepas union filter oli.

25. LEPAS SWITCH TEKANAN OLI


MESIN ASSEMBLY

19
 Gunakan kunci soket 24,  Pada saat melepas baut,
lepas oil pressure switch. jangan menjatuhkan washer ke
dalam mesin.

 Melepas baut cylinder head


dengan urutan salah dapat
menyebabkan cylinder head
rusak.

26. LEPAS RETAINER SEAL OLI


BELAKANG MESIN
 Lepas 4 baut dan retainer
seal oli belakang mesin.

27. LEPAS SEAL OLI BELAKANG


MESIN
 Gunakan obeng yang
ujungnya dililit tape pelindung,
lepas seal oli belakang mesin.

28. LEPAS CYLINDER HEAD SUB-


ASSEMBLY
 Gunakan kunci soket
hexagon 8mm, kendorkan baut
cylinder head dalam beberapa
tahap sesuai urutan seperti
ditunjukkan gambar. Kemudian,
lepas baut dan washer cylinder
head.

PERHATIAN:

20
SST
09202-70020 (09202-
01010, 09202-00020, 09202-
01020, 90154-80004)
PETUNJUK:
Jagalah part yag telah dibongkar
dalam ururtan yang benar sehingga
semua part tersebut dapat
dikembalikan lagi ke lokasi aslinya
ketika pemasangan kembali.

33. LEPAS KATUP EXHAUST


 Gunakan SST, lepas
retainer lock, kemudian lepas
retainer, pegas kompresi dan katup.
SST
09202-70020 (09202-
29. MEMBOGKAR GASKET
01010, 09202-00020, 09202-
CYLINDER HEAD
01020, 90154-80004)
PETUNJUK:
30. LEPAS VALVE LIFTER
Jagalah part yag telah dibongkar
dalam ururtan yang benar sehingga
PETUNJUK:
semua part tersebut dapat
Jagalah part yag telah dibongkar dalam
dikembalikan lagi ke lokasi aslinya
ururtan yang benar sehingga semua
ketika pemasangan kembali.
part tersebut dapat dikembalikan lagi
ke lokasi aslinya ketika pemasangan
kembali.

31. LEPAS KONTROL OLI VALVE


FILTER
 Gunakan kunci heksagon 8
mm, lepas taper screw plug dengan
head No.1.
 Lepas filter dan gasket.

32. LEPAS KATUP INTAKE


 Gunakan SST, lepas
retainer lock, kemudian lepas
retainer, pegas kompresi dan katup.
21
35. LEPAS DUDUKAN VALVE
SPRING
 Gunakan magnetic finger
dan udara kompresor, lepas
dudukan pegas katup.

36. LEPAS UNION

34. LEPAS O SEAL ATAU O-RING


OLI VALVE STEM
 Gunakan tang lancip, lepas
seal oli.

22
23
37. LEPAS BAUT TANAM

38. PASANG RING DENGAN/HEAD 39. LEPAS TIGHT PLUG


PIN
40. LEPAS PISTON SUB-ASSEMBLY 47. LEPAS REGULATOR OLI
DENGAN/CONNECTING ROD ASSEMBLY
 Dengan tetap berhati-hati 48. LEPAS STRAIGHT PIN
jangan merusak cylinder dan 49. LEPAS SET PIN PELURUS
crankshaft dengan ujung connecting CYLINDER HEAD
rod, ketok keluar piston dengan 50. LEPAS TIGHT PLUG
connecting rod menggunakan tangkai
palu.

41. LEPAS BEARING CONNECTING


ROD
42. LEPAS RING SET PISTON
PETUNJUK:
Jagalah agar piston ring dalam kombinasi
yang benar dan urutan yang benar
sehingga semuanya dapat dikembalikan
lagi ke lokasi aslinya ketika pemasangan
kembali.
 Gunakan ring piston expander,
lepas ring kompresi No.1 dan No. 2.
 Pasang oil ring set dengan
tangan.

43. LEPAS PIN PISTON SUB-


ASSEMBLY
 Gunakan SST dan penekan
(press), lepas piston pin.
SST
09221 - 25026 (09221-00021, 09221-
00170, 09221-00130, 09221-00141, 0
9221-00030, 09221-00050)

44. LEPAS CRANKSHAFT


 Kendorkan secara merata
dalam beberapa tahap dalam urutan
yang ditunjukkan dalam gambar.
 Lepas bearing cap dan
crankshaft.

45. LEPAS BEARING CRANKSHAFT


46. LEPAS DRAIN COCK PLUG
1) Periksa camshaft timing gear
atau sprocket dari keausan atau
kerusakan apapun. Jika aus atau rusak,
ganti dengan yang baru.

5. PERIKSA POMPA OLI


ASSEMBLY
1) Periksa pompa oli assembly
dari keausan atau kerusakan apapun.
Jika aus atau rusak, ganti dengan yang
baru.

6. PERIKSA CRANKSHAFT
UNIT MESIN, PEMERIKSAAN TIMING GEAR ATAU SPROCKET
1. PERIKSA RANTAI SUB- 1) Periksa crankshaft timing gear
ASSEMBLY atau sprocket dari keausan atau
1) Secara visual periksa rantai kerusakan apapun. Jika aus atau rusak,
timing dari aus dan retak. Jika rantai ganti dengan yang baru.
timing aus atau retak, ganti rantai
timing dan periksa sprocket.

2. PERIKSA PLUNGER
TENSIONER RANTAI

1) Periksa bahwa plunger


bergerak dengan lembut saat plat
stopper dari tensioner rantai didorong
dengan tangan.

2) Bebaskan plat stopper. Periksa


bahwa plunger tidak bergerak saat plat
stopper dikunci, meskipun plunger
didorong dengan tangan.

3. PERIKSA CAMSHAFT TIMING


SPROCKET ASSEMBLY
1) Periksa camshaft timing
sprocket assembly dari keausan atau
kerusakan apapun. Jika aus atau rusak,
ganti dengan yang baru.

4. PERIKSA CAMSHAFT TIMING


GEAR ATAU SPROCKET
Kelengkungan maksimum:
Sisi blok silinder:
0,04 mm (0,0406 mm.)
Sisi intake manifold:
0,10 mm (0,0991 mm.)
Sisi exhaust manifold:
0,05 mm (0,0508 mm.)

Jika kelengkungannya melebihi


maksimum, ganti cylinder head.

11. PERIKSA CYLINDER HEAD


DARI KERETAKAN
1) Gunakan dye penetrant,
periksa cylinder head dari keretakan.

7. PERIKSA GUIDE RANTAI


TIMING
1) Periksa guide rantai timing
dari keausan atau kerusakan apapun.
Jika aus atau rusak, ganti dengan yang
baru.

8. PERIKSA TENSION ARM


RANTAI TIMING
1) Periksa tension arm rantai
timing dari keausan atau kerusakan
apapun. Jika aus atau rusak, ganti
dengan yang baru.

9. PERIKSA BAUT SET CYLINDER


HEAD
1) Gunakan mikrometer, ukur
diameter ulir pada beberapa posisi
seperti ditunjukkan pada gambar.
Diameter minimum baut:
8,75 mm (8,7503 mm.)
Bila diameternya kurang dari
minimum, ganti baut set cylinder
head.

10. PERIKSA KERATAAN


CYLINDER HEAD
1) Gunakan mistar baja presisi
dan feeler gauge, ukur kelengkungan
pada sisi blok silinder dan sisi intake
dan exhaust manifold.
3) Gunakan jangka sorong, ukur
ketebalan margin kepala katup.
Standar ketebalan margin:
0,85 sampai 1,25 mm (0,033 sampai
1,245 mm.)

Jika ketebalannya tidak sesuai


spesifikasi, ganti katup intake.

13. PERIKSA KATUP EXHAUST


1) Gunakan jangka sorong, ukur
panjang keseluruhan katup exhaust.
Panjang standar keseluruhan:
89,04 mm (8,9040 cm.)
Jika panjang keseluruhannya tidak
sesuai spesifikasi, ganti katup exhaust.

12. PERIKSA KATUP INTAKE


1) Gunakan jangka sorong, ukur
panjang keseluruhan katup intake.
Panjang standar keseluruhan:
88,15 mm (8,8151 cm.)

Jika panjang keseluruhannya tidak


sesuai spesifikasi, ganti katup intake.

2) Gunakan mikrometer, ukur


diameter valve stem.
Diameter valve stem:
4,975 sampai 4,990 mm (0,1959
sampai 4,9682 mm.)

Jika diameternya tidak sesuai


spesifikasi, ganti katup intake.
14. PERIKSA PEGAS KOMPRESI
DALAM
1) Gunakan jangka sorong, ukur
panjang bebas pegas kompresi.
Panjang bebas:
54,45 mm (2,1437 in.)

Jika panjang bebas tidak sesuai


spesifikasi, ganti pegas tekan

2) Gunakan siku baja, ukur


deviasi pegas kompresi.
Deviasi maksimum:
1,9 mm (1,8999 mm.)
Sudut maksimum (referensi):

Bila deviasi melebihi dari maksimum,


ganti pegas kompresi.

2) Gunakan mikrometer, ukur


diameter valve stem.
Diameter valve stem:
4,965 sampai 4,980 mm (0,1955
sampai 4,9809 mm.)

Jika diameternya tidak sesuai


spesifikasi, ganti katup exhaust.

3) Gunakan jangka sorong, ukur


ketebalan margin kepala katup.
Standar ketebalan margin:
1,1 sampai 1,5 mm (0,043 sampai
1,499 mm.)

Jika ketebalannya tidak sesuai


spesifikasi, ganti katup exhaust.
Jika tegangan tidak sesuai spesifikasi,
ganti pegas tekan.

15. PERIKSA CELAH OLI VALVE


GUIDE BUSH
1) Gunakan jangka sorong, ukur
diameter lubang valve guide bush.
Diameter dalam bushing:
5,010 sampai 5,022 mm (0,1972
sampai 5,0216 mm.)

Jika diameternya tidak sesuai


spesifikasi, ganti sampai.

16. PERIKSA VALVE SEAT


1) Berikan lapisan tipis prussian
blue untuk valve face.
2) Tekan perlahan katup ke valve
seat.

PERHATIAN:
Jangan memutar katup.

3) Periksa valve face dan valve


seat dengan melakukan prosedur
berikut:
 Jika tampak biru melingkar
360° pada valve face, katup
konsentrik. Jika tidak, ganti katup.
 Jika tampak biru melingkar
360° pada valve seat, guide dan
valve face konsentrik. Jika tidak,
ratakan ulang valve seat.
3) Gunakan spring tester, ukur  Periksa bahwa kontak valve
tegangan pegas katup ketika pegas seat berada pada bagian tengah
tersebut terpasang pada panjang valve face dengan lebar antara 1,2
spesifikasi. sampai 1,6 mm.
Tegangan terpasang:
139 sampai 155 N (14,2 sampai 15,8
kgf, 31,3 sampai 34,8 lbf) at 37,7 mm
(3,7701 cm.)
Tegangan kerja maksimum:
253 sampai 279 N (25,8 sampai 28,4
kgf, 56,9 sampai 62,7 lbf) at 30,5 mm
(3,0500 cm.)
Diameter lifter:
27,97 sampai 27,98 mm (1,1012
sampai 2,7981 cm.)

Jika diameternya tidak sesuai


spesifikasi, ganti valve lifter.

18. PERIKSA CELAH OLI VALVE


LIFTER

1) Gunakan jangka sorong, ukur


diameter lubang lifter pada silinder
head.

Diameter lubang lifter:


28,00 sampai 28,02 mm (1,1024
sampai 2,8021 cm.)

Jika diameternya tidak sesuai


spesifikasi, ganti cylinder head.

2) Kurangkan hasil pengukuran


diameter lifter dari pengukuran lubang
lifter untuk menghitung celah oli.

Celah oli standar:


0,025 sampai 0,055 mm (0,0010
sampai 0,0533 mm.)

Jika celah olinya tidak sesuai


spesifikasi, ganti valve lifter atau
cylinder head.

19. PERIKSA CAMSHAFT


1) Periksa runout keliling.
 Tempatkan camshaft pada V-
block.
 Gunakan dial indicator, ukur
runout keliling camshaft pada
journal tengah.
Runout putaran maksimum:
0,03 mm (0,0305 mm.)
17. PERIKSA VALVE LIFTER
1) Gunakan mikrometer, ukur Bila runout kelilingnya melebihi
diameter lifter. maksimum, ganti chamshaft.
2) Periksa tinggi cam lobe.
 Gunakan mikrometer, ukur
tinggi cam lobe.
Tinggi cam lobe standar:
Camshaft:
44,13 sampai 44,27 mm (1,7340
sampai 4,4270 cm.)
Camshaft No. 2:
42,93 sampai 43,07 mm (1,69013
sampai 4,3073 cm.)

Bila tinggi cam lobe tidak sesuai


spesifikasi, ganti camshaft.

3) Periksa diameter cam journal.


 Gunakan mikrometer, ukur
diameter cam journal.

Diameter journal standar:


Camshaft Camshaft No. 2

Journal 33,55 sampai 33,70 mm 25,979 sampai 25,995 mm


No. 1 (1,3209 sampai 3,3698 cm.) (1,0228 sampai 2,5994 cm.)

Journal 22,979 sampai 22,995 mm


22,979 sampai 22,995 mm
No. 2 - (0,9047 sampai 22,9946
(0,9047 sampai 22,9946 mm.)
No. 5 mm.)

 Bila diameter cam jurnal tidak


sesuai spesifikasi, periksa celah
oli.

20. PERIKSA CELAH SAMPING


(THRUST CLEARANCE)
CAMSHAFT
1) Atur camshaft dan camshaft
No. 2 pada cylinder head.

2) Gunakan dial indikator, ukur


thrust clearance setiap camshaft
(sambil menggerakkan camshaft maju
dan mundur).
Thrust clearance standar:
0,10 sampai 0,24 mm (0,0039 sampai
0,2413 mm.)

Jika celah thrust tidak sesuai


spesifikasi, ganti cylinder head. Jika
thrust dari camshaft tergores,
sebaiknya ganti camshaft.

21. PERIKSA CELAH OLI


CAMSHAFT
1) Bersihkan camshaft dan
bearing cap.
2) Aturlah camshaft pada cylinder
head.

3) Letakkan satu strip Plastigage


melintang pada journal camshaft.
4) Pasang bearing cap camshaft.
Momen:
13 N*m{ 127 kgf*cm , 9.2 ft.*lbf }

PERHATIAN:
Jangan memutar camshaft saat
pengukuran.

5) Lepas bearing cap.

6) Ukur Plastigage pada titik


yang terluas.

Celah oli standar:


Camshaft Camshaft No. 2
0,037 sampai 0,073 mm
Journal 0,025 sampai 0,061 mm
(0,0015 sampai 0,0737
No. 1 (0,0010 sampai 0,0024 in.)
mm.)
Journal 0,037 sampai 0,073 mm 0,037 sampai 0,073 mm
No. 2 - No. (0,0015 sampai 0,0737
(0,0015 sampai 0,0737 mm.)
5 mm.)

Celah oli maksimum:


0,10 mm (0,0991 mm.)
Jika lebarnya melebihi maksimum,
ganti cylinder head.

PERHATIAN:
Lepas secara keseluruhan Plastigage
setelah pengukuran.

22. PERIKSA THRUST


CLEARANCE PADA CONNECTING
ROD
1) Gunakan dial indicator, ukur
thrust clearance connecting rod sambil
menggerakkan connecting rod maju
dan mundur.

Thrust clearance standar:


0,1 sampai 0,3 mm (0,0039 sampai
0,2997 mm.)

Thrust clearance maksimum:


0,3 mm (0,2997 mm.)

Jika thrust clearance lebih besar dari


nilai maksimum yang diperbolehkan,
ganti connecting rod sub-assembly.
Jika perlu ganti crankshaft.

23. PERIKSA CELAH OLI


CONNECTING ROD
1) Berikan masing-masing nomor
silinder pada connecting rod dan
connecting rod cap dengan cat
2) Gunakan SST, lepas bearing
cap.
SST
09205-16010
3) Bersihkan bagian dalam dan
luar bearing, connecting rod end dan
crank pin.
4) Periksa bahwa bearing dan
crank pin semuanya tidak aus
berlebihan atau tergores.
5) Letakkan satu strip Plastigage
melintang pada crank pin.
6) Periksa kombinasi connecting
rod dan cap, dan tanda depan pada
cap, kemudian pasang cap pada
connecting rod.
7) Oleskan lapisan tipis oli mesin
pada ulir dan permukaan dudukan
baut-baut.

8) Gunakan SST, perlahan


kencangkan baut dalam beberapa
tahap, kemudian kencangkan ulang ke
momen spesifikasi.
SST
09205-16010
Momen:
22 N*m{ 224 kgf*cm , 16 ft.*lbf }

9) Tandai bagian depan baut cap


dengan cat.
10) Kencangkan kembali baut cap
sebanyak 90° seperti tampak pada
gambat.

PERHATIAN:
Jangan memutar crankshaft saat
pengukuran.
11) Lepas bearing cap, kemudian
ukur Plastigage pada titik paling lebar.
Celah oli standar:
0,016 sampai 0,040 mm (0,0006
sampai 0,0406 mm.)
Celah oli maksimum:
0,07 mm (0,0711 mm.)
PERHATIAN:
Lepas secara keseluruhan Plastigage
setelah pengukuran.
Jika celah oli lebih besar dari
maksimum, ukur diameter crankshaft
pin, diameter eksternal connecting
rod, dan tebal bearing connecting rod.
Jika terdapat pengukuran yang tidak
sesuai spesifikasi, ganti part tersebut.

12) Ukur diameter crankshaft pin.


Diameter pin crankshaft:
41,992 sampai 42.000 mm (1,65323
sampai 4,19999 cm.)
13) Ukur diameter eksternal
connecting rod.
Lubang big end connecting rod:
45.000 sampai 45,008 mm (1,77165
sampai 4,50080 cm.)
14) Ukur tebal bearing connecting
rod.
Tebal bearing tengah connecting rod:
1,489 sampai 1,492 mm (0,0586
sampai 1,4910 mm.)

24. PERIKSA CELAH THRUST


CRANKSHAFT
1) Gunakan dial indicator, ukur
thrust clearance crankshaft sambil
menggerakkan obeng ke belakang dan
depan.
Thrust clearance standar:
0,02 sampai 0,22 mm (0,0008 sampai
0,0087)
Thrust clearance maksimum:
0,22 mm (0,2210 mm.)

Bila thrust clearance melebihi


maksimum, ganti thrust washer atau
crankshaft.

PETUNJUK:
Tebal thrust washer adalah 1,92
sampai 1,99 mm (0,0756 sampai
0,0784 in.).

25. PERIKSA KERATAAN BLOK


SILINDER
1) Gunakan mistar baja presisi
dan feeler gauge, ukur kelengkungan
pada permukaan atas blok silinder
pada 6 posisi.

Kelengkungan maksimum:
0,05 mm (0,0508 mm.)

Jika kelengkungannya melebihi


maksimum, ganti blok silinder.

26. PERIKSA LUBANG SILINDER

1) Gunakan cylinder gauge, ukur


diameter lubang pada 6 posisi seperti
pada gambar.

Diameter standar:
72.000 sampai 72,012 mm (2,8347
sampai 7,2012 cm.)
2) Hitung perbedaan antara nilai
maksimum dan minimum dari 6 posisi
pengukuran tersebut.
Batas perbedaan:
0,010 mm (0,00102 mm.)
 Jika perbedaannya melebihi
maksimum, ganti blok silinder,
atau lubang silinder dan gunakan
piston oversize.
 Ukuran lubang blok silinder =
(Ukuran diameter eksternal piston)
+ (Celah oli) - (Honing 0,02 mm)

3) Hitung ketirusan dan


keovalannya.
Ketirusan maksimum dan
kelonjongan:
0,010 mm (0,00102 mm.)
 Jika ketirusan dan keonjongan
melebihi maksimum, ganti blok
silinder, atau lubang silinder dan
gunakan piston oversize.
 Ukuran lubang blok silinder =
(Ukuran diameter eksternal piston)
+ (Celah oli) - (Honing 0,02 mm)

27. PERIKSA DENGAN / PIN PISTON


SUB-ASSEMBLY

1) Gunakan mikrometer, ukur


diameter piston. Luruskan mikrometer
sehingga berada 10 mm dari bagian
bawah piston dan pada sudut tepat
(90°) ke lubang piston pin.

Diameter piston :
71,97 sampai 71,95 mm (2,8335
sampai 7,1958 cm.)

Jika diameternya tidak sesuai


spesifikasi, ganti piston.
2) Gunakan jangka sorong, ukur Jika celah olinya tidak sesuai
diameter lubang semua keliling lubang spesifikasi, ganti piston dengn pin-
piston pin pada posisi yang telah nya.
ditetukan. Gunakan nilai minimum
sebagai diameter lubang.

Diameter lubang piston pin:


18,007 sampai 18,010 mm (0,7089
sampai 18,0111 mm.)

Jika diameternya tidak sesuai


spesifikasi, ganti piston.

3) Gunakan mikrometer, ukur


diameter luar sekeliling piston pin
pada posisi yang telah ditetukan.
Gunakan nilai maksimum sebagai
diameter luar.

Diameter piston pin:


17,999 sampai 18,002 mm (0,7086
sampai 18,0010 mm.)

Jika diameter eksternalnya tidak sesuai


spesifikasi, ganti piston.

PERHATIAN:
Jangan menukar kombinasi antara
piston dan piston pin agar keduanya
dapat dikembalikan lagi ke posisi
aslinya saat pemasangan kembali.

4) Kurangkan hasil pengukuran


diameter luar piston pin dari
pengukuran diameter lubang piston
pin hole untuk menghitung celah oli.

Celah oli standar:


0,005 sampai 0,011 mm (0,0002
sampai 0,0102 mm.)
1) Gunakan feeler gauge, ukur
celah antara ring piston dan alur ring
di sekeliling piston.

28. PERISA CELAH PISTON


1) Kurangkan pengukuran
diameter luar maksimum piston
dengan pengukuran diameter
minimum lubang silinder untuk
menghitung celah piston.

Celah piston standar:


0,030 sampai 0,054 mm (0,0012
sampai 0,0533 mm.)

Celah piston maksimum:


0,054 mm (0,0533 mm.)

Jika celah piston melebihi maksimum,


ganti piston atau blok silinder.

29. PERIKSA CONNECTING ROD


SUB-ASSEMBLY
1) Gunakan rod aligner dan feeler
gauge, periksa kelurusan connecting
rod.
 Periksa dari kebengkokan.
Kebengkokan maksimum:
0,05 mm (0,0020 in.) per 100 mm
(3,94 in.)
Bila kebengkokannya melebihi
maksimum, ganti connecting rod
assembly.

 Periksa dari puntiran.


Puntiran maksimum.:
0,05 mm (0,0020 in.) per 100 mm
(3,94 in.)

Bila puntirannya melebihi


maksimum, ganti connecting rod
assembly.

30. PERIKSA CELAH ALUR RING


Bila diameter luarnya kurang dari
minimum, ganti baut connecting rod.

33. PERIKSA CRANKSHAFT


1) Gunakan dial indicator dan V-
blok, ukur runout keliling crankshaft.

Runout putaran maksimum:


0,03 mm (0,0305 mm.)
Celah alur ring:
Bila runout kelilingnya melebihi
Ring Standar
maksimum, ganti crankshaft.
0,030 sampai 0,080 mm
No.1
(0,0012 sampai 0,0813 mm.)
0,020 sampai 0,060 mm
No. 2
(0,0008 sampai 0,0024 in.)
2) Jika celahnya tidak sesuai
spesifikasi, ganti ring piston.

31. PERIKSA END GAP RING


PISTON

1) Gunakan piston, dorong ring


piston hingga 45 mm dari bagian atas
blok silinder. Gunakan feeler gauge,
ukur end gap.

End gap ring piston:


Ring Standar
0,20 sampai 0,30 mm
No. 1
(0,0079 sampai 0,2997 mm.)
0,50 sampai 0,65 mm
No. 2
(0,0197 sampai 0,6477 mm.)
0,15 sampai 0,50 mm
Oli
(0,0059 sampai 0,5004 mm.)

2) Jika end gap-nya tidak sesuai


spesifikasi, ganti ring piston.

32. PERIKSA BAUT CONNECTING


ROD
1) Gunakan jangka sorong, ukur
diameter luar pada posisi seperti
ditunjukkan dalam gambar.

Diameter minimum:
7,7 mm (7,7013 mm.)
5) Hitung ketirusan dan keovalan
dari crank pin.

Ketirusan dan keovalan maksimum:


0,02 mm (0,0203 mm.)

Bila ketirusan dan keovalan melebihi


maksimum, ganti crankshaft.

34. PERIKSA CELAH OLI PADA


CRANKSHAFT
1) Bersihkan journal dan bearing.
2) Pasang bearing atas dengan
alur oli pada blok silinder, bearing
bawah pada bearing cap.
3) Pasang crankshaft ke dalam
blok silinder.

2) Gunakan micrometer, ukur


diameter journal crankshaft pada
beberapa posisi seperti ditunjukkan
pada gambar.

Diametar journal crankshaft:


45,988 sampai 46.000 mm (1,8106
sampai 4,5999 cm.)

3) Hitung ketirusan dan keovalan


dari journal.

Ketirusan dan keovalan maksimum:


0,02 mm (0,0203 mm.)

Bila ketirusan dan keovalan melebihi


maksimum, ganti crankshaft.

4) Gunakan micrometer, ukur


diameter crank pin pada beberapa
posisi seperti ditunjukkan pada
gambar.

Diameter pin crankshaft:


39,992 sampai 40.000 mm (1,5745
sampai 4,0000 cm.)
3) Untuk sementara kencangkan
baut-baut dalam beberapa tahap dalam
urutan seperti tampak dalam gambar,
kemudian kencangkan baut-baut
tersebut ke momen spesifikasi.
Momen:
59 N*m{ 602 kgf*cm , 44 ft.*lbf }
PERHATIAN:
Jangan memutar crankshaft saat
pengukuran.

4) Lepas bearing cap, kemudian


ukur Plastigage pada titik paling lebar.

Celah oli standar:


0,016 sampai 0,040 mm (0,0006
sampai 0,0406 mm.)

Jika lebarnya tidak sesuai spesifikasi,


ganti bearing.

PERHATIAN:
Lepas secara keseluruhan Plastigage
setelah pengukuran.

1) Letakkan satu strip Plastigage


melintang pada journal camshaft.

Periksa tanda depan dan nomor yang


tercetak pada tutup bearing, kemudian
pasang bearing cap pada blok silinder.

2) Oleskan lapisan tipis oli mesin


pada ulir dan permukaan dudukan
baut-baut.
Nomor Diameter Luar Journal Crankshaft
45,995 sampai 46.000 mm (1,8108
1
sampai 4,5999 cm.)
45,988 sampai 45,994 mm (1,8106
2
sampai 4,5994 cm.)
Nomor Ketebalan bearing crankshaft
1,989 sampai 1,992 mm (0,0783
2
sampai 1,9914 mm.)
1,992 sampai 1,995 mm (0,0784
3
sampai 1,9939 mm.)
1,995 sampai 1,998 mm (0,0785
4
sampai 1,9990 mm.)
1,998 sampai 2,001 mm (0,0787
5
sampai 2,0015 mm.)

PETUNJUK:
 Untuk memilih ukuran bearing dengan
benar, hitung nomor bearing dengan
menambahkan secara bersama angka-
angka yang tercetak pada blok silinder dan
crank journal.
 Contoh:
Angka yang tercetak pada blok silinder
adalah 1.
Angka yang tercetak pada crank journal
adalah 2.
1+2=3

Pilih bearing dengan nomor bearing 3.


Diameter Lubang Bearing Blok
Nomor
Silinder
50.000 sampai 50,006 mm (1,9685
1
sampai 5,0005 cm.)
50,007 sampai 50,012 mm (1,9688
2
sampai 5,0013 cm.)
50,013 sampai 50,018 mm (1,9690
3
sampai 5,0018 cm.)
Toyota Genuine Adhesive 1324, Three
Bond 1324 atau yang setara.
2) Gunakan SST, pasang tight
plug hingga ketinggiannya seperti
pada gambar.
Kedalaman standar:
Tight plug A:
-0,3 sampai 1,2 mm (-0,012 sampai
1,194 mm.)
Tight plug B:
5,25 sampai 6,75 mm (0,207 sampai
6,756 mm.)
Tight plug C:
-0,6 sampai 0,9 mm (-0,024 sampai
0,889 mm.)

SST
09950-60010 (09951-00220, 09951-
00270)
09950-70010 (09951-07100)

UNIT MESIN, PEMASANGAN


KEMBALI

1. PASANG TIGHT PLUG


1. Gunakan adhesive pada
permukaan luar tight plug baru.
Perekat:
2. PASANG SET PIN PELURUS
CYLINDER HEAD

1. Gunakan palu dengan


permukaan plastik, ketok ring pin
yang baru.

Standar tonjolan:
7,0 sampai 8,0 mm (0,276 sampai
8,001 mm.)

3. PASANG PIN PELURUS


1) Gunakan palu dengan
permukaan plastik, ketok pin pelurus
yang baru.
Standar tonjolan:
Pin A: 3,5 sampai 4,5 mm (0,138
sampai 4,496 mm.)
Pin B: 8,5 sampai 9,5 mm (0,335
sampai 9,500 mm.)
Pin C: 5,5 sampai 6,5 mm (0,217
sampai 6,502 mm.)
4. PASANG BAUT TANAM
1) Pasang baut tanam dalam
posisi seperti ditunjukkan dalam
gambar.

Momen:
Baut A: 4.0 N*m{ 41 kgf*cm , 35 in.*lbf }

Momen:
Baut B: 6.0 N*m{ 61 kgf*cm , 53 in.*lbf }

Momen:
Baut C: 4.0 N*m{ 41 kgf*cm , 35 in.*lbf }

5. PASANG OIL REGULATOR


ASSEMBLY
1) Pasang oil regulator ke dalam
silinder blok.
Momen:
40 N*m{ 408 kgf*cm , 30 ft.*lbf }

6. PASANG DRAIN COCK PLUG


1) Gunakan adhesive pada ulir.
Perekat:
Part No. 08833-00070, THREE
BOND 1324 atau sejenisnya

2) Pasang sumbat penguras air


pada silinder blok.
Momen:
30 N*m{ 306 kgf*cm , 22 ft.*lbf }

PERHATIAN:
 Pasang sumbat penguras air
dalam waktu 3 menit setelah
penggunaan adhesive.
 Jangan membiarkan adhesive
ke cairan pendingin mesin
minimal 1 jam setelah
pemasangan.

7. LEPAS OIL NOZZLE SUB-


ASSEMBLY NO. 2
1) Pasang oil nozzle sub-
assembly No. 2 pada silinder blok.

8. PASANG CRANKSHAFT
1) Pasang 5 bearing bagian atas.
2) Berikan oli mesin ke
permukaan geser dengan cranksahft
pada bearing atas. Pasang crankshaft
ke dalam blok silinder.

3) Masukkan claw-less side dari


crankshaft thrust washer, kemudian
pasang washer dengan alur oli
menghadap ke luar (sisi crank).

PERHATIAN:
Sebelum pemasangan, berikan oli
mesin ke alur oli.

4) Luruskan claw bearing bawah


dengan pengunci alur dari bearing cap,
kemudian pasang bearing atas.
5) Pasang 5 bearing bagian
bawah.
6) Oleskan lapisan tipis oli mesin
pada ulir dan permukaan dudukan
baut-baut. Untuk sementara
kencangkan baut-baut dalam beberapa
tahap dalam urutan seperti tampak
dalam gambar, kemudian kencangkan
ulang baut-baut tersebut ke momen
spesifikasi.

Momen:
59 N*m{ 602 kgf*cm , 44 ft.*lbf }

PERHATIAN:
Periksa bahwa crankshaft dapat
berputar dengan lembut selagi
mengencangkan baut.

9. PASANG DENGAN PIN PISTON


SUB-ASSEMBLY
1) Berikan oli mesin ke piston pin
dan lubang pin dalam conecting rod.
2) Luruskan tanda depan piston
dan tanda depan pada connecting rod.

3) Gunakan SST dan penekan


(press), tekan ke dalam piston pin.
SST
09221-25026 (09221-00021, 09221-
00030, 09221-00130, 09221-00141, 0
9221-00050, 09221-00170)

PERHATIAN:
 Tekan piston pin dari sisi tanda
depan piston.
 Tekan ke dalam piston pin
lurus ke bawah. Jangan menekan
piston pin miring.
 Jangan menukar kombinasi
piston dan piston pin.

10. PASANG BEARING


CONNECTING ROD
1) Luruskan bearing claw dan
alur oli, kemudian pasang bearing
pada connecting rod dan connecting
rod cap.

11. PASANG PISTON RING SET

PETUNJUK:
Bila piston ring digunakan kembali,
pasang semua ring itu dalam kombinasi
yang sama dengan muka permukaan yang
benar.

1) Pasang oil ring set dengan


tangan.
2) Gunakan piston pin expander,
pasang ring kompresi dengan tanda
identifikasi menghadap ke atas.
3) Setel piston ring sehingga gap-
nya terletak seperti pada gambar.

12. PASANG PISTON SUB-


ASSEMBLY DENGAN CONNECTING
ROD
1) Berikan oli mesin ke dinding
silinder, piston dan permukaan dari
bearing connecting rod.
2) Periksa bahwa gap piston ring
terletak dengan benar.
3) Periksa tanda depan. Gunakan ]]

piston ring compressor, pasang piston


dengan connecting rod ke dalam
silinder blok.

PERHATIAN:
Jagalah agar piston dan silinder dalam
kombinasi yang sama seperti sebelum
pembongkaran.
4) Pastikan bahwa connecting rod SST
dan cap-nya dalam kombinasi yang 09950-60010 (09951-00220, 09951-
benar dan bahwa tanda depan 00260)
menghadap dengan benar, kemudian 09950-70010 (09951-07100)
pasang cap pada connecting rod.
5) Oleskan lapisan tipis oli mesin
pada ulir dan permukaan dudukan
baut-baut.

6) Gunakan SST, perlahan


kencangkan baut dalam beberapa
tahap, kemudian kencangkan ulang ke
momen spesifikasi.

SST
09205-16010
Momen:
22 N*m{ 224 kgf*cm , 16 ft.*lbf }

7) Tandai bagian depan baut


dengan cat.
8) Kencangkan kembali baut
dengan tambahan 90°.
9) Periksa bahwa crankshaft
dapat berputar dengan lembut.

13. PASANG TIGHT PLUG


1) Gunakan adhesive pada
permukaan luar tight plug baru.
Perekat:
Toyota Genuine Adhesive 1324, Three
Bond 1324 atau yang setara.

2) Gunakan SST, pasang tight


plug hingga ketinggiannya seperti
pada gambar.
Kedalaman standar:
0,1 sampai 1,0 mm (0,004 sampai
0,991 mm.)
15. PASANG BAUT TANAM
1) Pasang baut tanam dalam
posisi seperti ditunjukkan dalam
gambar.

14. PASANG RING DENGAN HEAD


PIN
1. Gunakan palu dengan
permukaan plastik, ketok ring pin
yang baru hingga ketinggian
tonjolannya sesuai spesifikasi.

Tinggi bagian yang menonjol:


2,0 sampai 3,0 mm (0,079 sampai
2,997 mm.)
 Jangan membiarkan adhesive
ke cairan pendingin mesin
minimal 1 jam setelah
pemasangan.

17. PASANG VALVE SEAT


18. PASANG O SEAL ATAU RING
OLI VALVE STEM
1) Oleskan tipis oli mesin ke bibir
seal oli valve stem yang baru.
2) Gunakan SST, pasang seal oli.

SST
09201-41020

PETUNJUK:
Setelah menekan seal oli, periksa
bahwa ketinggian seal oli seperti pada
gambar.

16. PASANG UNION


1. Berikan adhesive pada bagian
dalam lubang cylinder head.

Perekat:
Toyota Genuine Adhesive 1324, Three
Bond 1324 atau yang setara.

2. Gunakan penekan, tekan union


baru hingga ketinggiannya seperti
pada gambar.

PERHATIAN:
 Pasang union dalam waktu 3
menit setelah penggunaan
adhesive.
19. PASANG VALVE
1) Berikan oli mesin ke ujung
valve

2) Pasang valve, valve spring dan


retainer pada cylinder head.

PERHATIAN:
Pasang part pada lokasi aslinya.

3) Gunakan SST, pasang retainer


lock.
SST
09202-70020 (09202-01010, 09202-
00020, 09202-01020, 90154-80004)

4) Gunakan pemukul pin 5mm,


ketok ujung katup sehingga pegas
katup benar-benar stabil.

PERHATIAN:
Hati-hati jangan merusak ujung batang
katup.
5) Setelah pemasangan pegas
katup, berikan oli mesin seperti pada
gambar.

20. PASANG FILTER OIL CONTROL


VALVE
1) Gunakan kunci soket heksagon
8 mm, tempatkan gasket baru pada
sumbat dan pasang filter.

Momen:
25 N*m{ 250 kgf*cm , 18 ft.*lbf }

21. PASANG VALVE LIFTER


1) Berikan lapisan tipis oli mesin
ke valve lifter.

PERHATIAN:
Pasang part pada lokasi aslinya.

2) Pasang valve lifter pada


cylinder head.
3) Periksa bahwa valve lifter
dapat berputar dengan lembut.
22. PASANG SEAL OLI BELAKANG
MESIN
1) Oleskan tipis gemuk serba
guna ke bibir oil seal yang baru.

PERHATIAN:
Jaga bibir seal oli itu bebas dari benda
asing.

2) Gunakan SST, pasang seal oli


belakang mesin.

SST
09950-70010 (09951-07100)
09223-15020

Tonjolan seal dari pinggir:


0,5 mm (0,508 mm.) atau kurang

Kedalaman seal dari pinggir:


1,0 mm (0,991 mm.) atau kurang

PERHATIAN:
 Jangan mengetok seal oli ke
dalam secara miring.
 Jaga bibir seal oli itu bebas
dari benda asing.

23. PASANG RETAINER SEAL OLI


BELAKANG MESIN
1) Gunakan seal packing ke
retaianer seal oli belakang mesin.

Paking Sil:
Toyota Genuine Seal Packing Black,
Three Bond 1207B atau yang setara
PERHATIAN:
1. Bersihkan oli yang ada dari
permukaan kontak.
2. Pasang retainer seal oli
belakang mesin dalam waktu 3
menit, kemudian kencangkan baut
dalam waktu 15 menit setelah
penggunaan seal packing.
3. Jangan membiarkan seal
packing ke oli mesin minimal 2
jam setelah pemasangan.
4. Jangan menghidupkan mesin
minimal 2 jam setelah
pemasangan.

2) Pasang retainer seal oli


belakang mesin dengan 4 baut.

Momen:
8.5 N*m{ 87 kgf*cm , 75 in.*lbf }

24. PASANG GASKET CYLINDER


HEAD

PERHATIAN:
 Bersihkan oli yang ada dari
permukaan kontak.
 Berhati-hatilah terhadap arah
pemasangan.
 Jangan merusak gasket
cylinder head ketika pemasangannya.

25. PASANG CYLINDER HEAD SUB-


ASSEMBLY
1) Beri seal packing seperti pada
gambar.

Paking Sil:
Toyota Genuine Seal Packing Black,
Three Bond 1207B atau yang setara

PERHATIAN:
 Bersihkan oli yang ada dari
permukaan kontak.
 Pasang cylinder head dalam
waktu 3 menit, dan kencangkan
bautnya dalam waktu 15 menit
setelah penggunaan seal packing.

2) Oleskan lapisan tipis oli mesin


pada ulir dan permukaan dudukan
baut-baut cylinder head.

3) Gunakan beberapa tahap,


untuk sementara pasang baut cylinder
head dengan kunci bi-hexagon 8 mm
dalam urutan seperti tampak dalam
gambar, kemudian kencangkan baut ke
momen spesifikasi.

Momen:
34 N*m{ 347 kgf*cm , 25 ft.*lbf }

4) Berikan tanda cat pada bagian


depan dari baut cylinder head dengan
cat.

5) Kencangkan kembali baut-


bautnya dengan tambahan 180° dalam
urutan yang sama seperti pada langkah
(c).
6) Periksa bahwa semua tanda-
tanda cat sekarang berada pada sudut
180° ke depan.

7) Bersihkan tumpahan seal


packing.

PERHATIAN:
 Bersihkan tetesan seal packing
pada permukaan kontak antara
blok silinder dan cylinder head
dalam waktu 15 menit setelah
memerikan seal packing.
 Bersihkan seal packing dalam
arah 45° ke kanan atas.

26. PASANG SWITCH TEKANAN


OLI MESIN ASSEMBLY
1) Gunakan adhesive pada ulir.

Perekat:
Toyota Genuine Adhesive 1344, Three
Bond 1344 atau yang setara.

2) Gunakan kunci soket dalam 24


mm, pasang switch tekanan oli.

Momen:
15 N*m{ 153 kgf*cm , 11 ft.*lbf }

PERHATIAN:
Jangan menghidupkan mesin minimal
1 jam setelah pemasangan.

27. PASANG UNION BLOK


SILINDER
1) Pasang O-ring baru pada union
filter oli.
2) Gunakan kunci heksagonal 12
mm, pasang union filter oli

Momen:
44 N*m{ 449 kgf*cm , 33 ft.*lbf }
28. PASANG BRACKET FILTER OLI 1) Berikan oli mesin pada cam,
SUB-ASSEMBLY cylinder head journal, dan di atas
1) Pasang O-ring baru, kemudian valve lifter.
pasang bracket filter oli dengan 2 baut. 2) Atur camshaft dan camshaft
No.2 pada cylinder head dengan tanda
Momen: timing pada camshaft timing gear
19 N*m{ 194 kgf*cm , 14 ft.*lbf } menghadap ke atas.

29. PASANG FILTER OLI SUB-


ASSEMBLY
1) Bersihkan debu atau benda
asing yang terdapat pada permukaan
kontak dari sisi mesin.
2) Oleskan lapisan tipis oli mesin
ke O-ring filter oli yang baru.
3) Pasang O-ring dengan tangan
hingga menyentuh dengan permukaan
kontak.
4) Gunakan SST, kencangkan
filter oli dengan menambahkan 3/4
putaran.

SST
09228-06501

Momen:
10 N*m{ 102 kgf*cm , 7 ft.*lbf }

30. PASANG CAMSHAFT TIMING


GEAR ATAU SPROCKET
1) Jepit camshaft No. 2 di dalam
ragum.
2) Luruskan knock pin dari
camshaft No. 2 dengan alur pin dari
camshaft timing gear, kemudian
pasang dengan 3 baut.

Momen:
8.0 N*m{ 82 kgf*cm , 71 in.*lbf }

31. PASANG CAMSHAFT


33. PASANG POMPA OLI ASSEMBLY
1) Berikan oli mesin secukupnya
pada piston-piston yang ditunjukkan
dalam gambar, kemudian periksa
bahwa tidak ditemukan benda asing.
Pasang drive gear dan driven rotor.

2) Berikan oli mesin secukupnya


pada posisi yang ditunjukkan dalam
gambar, kemudian periksa bahwa
tidak ditemukan benda asing. Pasang
pompa oli pada blok silinder.
3) Periksalah tanda depan dan
nomor pada bearing cap No. 1 dan No.
2 dan periksa bahwa urutan
tahapannya seperti tampak pada
gambar. Kemudian kencangkan baut-
baut dalam beberapa tahap secara
merata seperti ditunjukkan dalam
gambar.

Momen:
13 N*m{ 127 kgf*cm , 9 ft.*lbf }

32. PASANG CAMSHAFT TIMING


GEAR ASSEMBLY
1) Luruskan knock pin dari
camshaft dan alur pin dari sprocket,
kemudian pasang sprocket pada
camshaft.
2) Gunakan hexagonal lobe dari
camshaft, pasang camshaft timing
sprocket dengan baut.

Momen:
47 N*m{ 479 kgf*cm , 35 ft.*lbf }
Momen:
7.5 N*m{ 76 kgf*cm , 66 in.*lbf }

35. PASANG TENSION ARM RANTAI


TIMING
1) Pasang tension arm rantai
timing dengan baut.

Momen:
19 N*m{ 194 kgf*cm , 14 ft.*lbf }

36. PASANG GUIDE RANTAI


TIMING
1) Pasang guide rantai timing
dengan 2 baut.

Momen:
7.5 N*m{ 76 kgf*cm , 66 in.*lbf }

3) Setelah pemasangan pompa


oli, putarlah lebih dari 1 putaran.
Lumuri oli mesin pada seluruh rotor
dan periksa bahwa pompa oli berputar
dengan lembut.

4) Pasang pompa oli dengan 3


baut.

Momen:
9.0 N*m{ 92 kgf*cm , 80 in.*lbf }

34. PASANG NOZLE OLI NO. 1 SUB-


ASSEMBLY
1. Pasang nozle oli dengan baut.
2) Pasang guide No. 2 rantai
timing dengan 2 baut.

Momen:
7.5 N*m{ 76 kgf*cm , 66 in.*lbf }

3) Luruskan plat tanda warna


emas dari rantai timing dengan tanda
penyesuai dari camshaft timing
sprocket seperti pada gambar,
kemudian pasang rantai timing.

4) Pasang vibration damper No.2


rantai dengan 2 baut.

Momen:
7.5 N*m{ 76 kgf*cm , 66 in.*lbf }

37. PASANG RANTAI SUB-


ASSEMBLY
1) Luruskan plat tanda warna
emas dari rantai timing dengan tanda
penyesuai dari crankshaft timing
sprocket seperti pada gambar,
kemudian pasang rantai timing.
38. PASANG PLUNGER TENSIONER
RANTAI
1) Gunakan hexagonal lobe pada
camshaft, putar sedikit camshaft ke
kiri, kemudian pasang tensioner
dengan rantai kendor pada sisi
tensioner.
Momen:
9.0 N*m{ 92 kgf*cm , 80 in.*lbf }

2) Lepas kunci hexagon


berdiameter 2.5 mm (0.098 in.) dari
tensioner
PETUNJUK:
Rantai menjadi tegang.

39. PASANG PLAT SENSOR POSISI


CRANKSHAFT NO.1
1) Pasang plat crank angle sensor
dengan F menghadap ke luar.

40. PASANG TUTUP SEAL OLI


RANTAI TIMING ATAU TIMING
BELT
1) Gunakan SST, ketuk ke dalam
seal oli secara merata sampai
permukaannya rata dengan tepi tutup
rantai timing.

SST
09608-06041
Tonjolan seal dari pinggir:
0,5 mm (0,508 mm.) atau kurang
Kedalaman seal dari pinggir:
1,0 mm (0,991 mm.) atau kurang

PERHATIAN:
 Jangan mengetok seal oli ke
dalam secara miring.
 Jaga bibir seal oli itu bebas
dari benda asing.

2) Oleskan tipis gemuk serba


guna ke bibir seal oli yang baru.

41. PASANG TUTUP RANTAI


TIMING ATAU TIMING BELT SUB-
ASSEMBLY
1) Pasang gasket tutup rantai
timing yang baru pada tutup rantai
timing.
2) Berikan seal packing pada
tutup rantai timing.

Paking Sil:
Toyota Genuine Seal Packing Black,
Three Bond 1207B atau yang setara

PERHATIAN:
 Bersihkan oli yang ada
dari permukaan kontak.
 Pasang tutup rantai
timing dalam waktu 3 menit, dan
kencangkan baut-bautnya dalam
waktu 15 menit setelah
penggunaan seal packing.
 Jangan membiarkan
seal packing terkena oli mesin
minimal 2 jam setelah
pemasangan.
 Jangan menghidupkan
mesin minimal 2 jam setelah
pemasangan.
3) Pasang tutup rantai timing
dengan 11 baut dan 2 mur.

Momen:
12 N*m {122 kgf*cm, 9 ft.*lbf} untuk
baut A

23 N*m {238 kgf*cm, 17 ft.*lbf}


untuk baut B

44 N*m {449 kgf*cm, 33 ft.*lbf}


untuk baut C

12 N*m {122 kgf*cm, 9 ft.*lbf} untuk


mur D

12 N*m {122 kgf*cm, 9 ft.*lbf} untuk


baut E

12 N*m {122 kgf*cm, 9 ft.*lbf} untuk


baut F

44 N*m {449 kgf*cm, 33 ft.*lbf}


untuk mur G

4) Bersihkan tumpahan seal


packing.
PERHATIAN:
 Berhati-hatilah saat menyapu
seal packing pada area antara area
A dan A' yang ditunjukkan dalam
gambar. Kerusakan area ini dapat
menyebabkan kebocoran cairan
pendingin mesin.
 Berhati-hatilah saat menyapu
seal packing pada area antara area
B dan B' yang ditunjukkan dalam
gambar. Kelebihan seal packing
pada area ini dapat menyebabkan
kesalahan pemasangan pada braket
pompa vane.

42. PASANG STRAINER OLI SUB-


ASSEMBLY
1) Pasang O-ring baru pada
strainer oli.
2) Pasang strainer oli dengan
baut.

Momen:
8.5 N*m{ 87 kgf*cm , 75 in.*lbf }

3) Pasang baffle plate bak oli


dengan 7 baut.

Momen:
8.5 N*m{ 87 kgf*cm , 75 in.*lbf }

43. PASANG OIL PAN SUB-


ASSEMBLY
1) Berikan seal packing pada bak
oli.
Paking Sil:
Toyota Genuine Seal Packing Black,
Three Bond 1207B atau yang setara

PERHATIAN:
 Pastikan bahwa seal packing
tidak sampai mengenai area A
dalam gambar.
 Bersihkan oli yang ada dari
permukaan kontak.
 Pasang bak oli dalam waktu 3
menit, dan kencangkan baut-
bautnya dalam waktu 15 menit
setelah penggunaan seal packing.
 Jangan membiarkan seal
packing terkena oli mesin minimal
2 jam setelah pemasangan.
 Jangan menghidupkan mesin
minimal 2 jam setelah
pemasangan.
 Jangan memulai atau
mengakhiri penggunaan seal
packing dekat dengan tutup rantai
depan mesin atau retainer seal oli
belakang mesin. Sambungan
apapun dalam seal packing harus
berada pada sisi intake atau
exhaust blok silinder.

2) Pasang oil pan dengan 11 baut


dan 3 mur.

Momen:
8.5 N*m {87 kgf*cm, 75 in.*lbf}
untuk A
42 N*m {428 kgf*cm, 31 ft.*lbf}
untuk baut B
8.5 N*m {87 kgf*cm, 75 in.*lbf}
untuk mur C
8.5 N*m {87 kgf*cm, 75 in.*lbf}
untuk baut D

PETUNJUK:
Masing-masing baut panjangnya
sebagai berikut.
A: 20 mm (19,990 mm.)
B: 25 mm (24,994 mm.)
D: 18 mm (18,009 mm.)

44. PASANG PULI CRANKSHAFT


1) Gunakan SST, tahan puli
crankshaft dan kencangkan bautnya.
SST
09330-00021
09213-54015 (91651-60865)
Momen:
150 N*m {1530 kgf*cm, 111 ft.*lbf}

45. PERIKSA CELAH KATUP


PERHATIAN:
Periksa celah valve dalam kondisi dingin.
1) Atur silinder No.1 ke
TDC/kompresi.
1. Putar crankshaft searah jarum
jam, kemudian luruskan tanda
timing dari puli crankshaft dengan
penunjuk pada tutup rantai timing.

2) Periksa bahwa tanda penyesuai


pada camshaft timing sprocket
menghadap ke atas. Jika tidak, putar
crankshaft 1 putaran hingga tanda-
tanda tersebut menghadap ke atas.

3) Periksa celah katup yang


ditunjukkan dalam gambar.
1. Gunakan feeler gauge, ukur
celah diantara valve lifter dan
camshaft.
Celah katup (Dingin):
Intake 0,15 sampai 0,23 mm
(0,0059 sampai 0,2311 mm.)

Exhaust 0,28 sampai 0,36 mm


(0,0110 sampai 0,3607 mm.)

PETUNJUK:
Bila celah tidak sesuai dengan
spesifikasi, catat hasil pengukuran
yang di luar spesifikasi.

4) Putar crankshaft searah jarum jam


1 putaran penuh dan atur silinder No.
4 ke TDC/kompresi.

5) Periksa celah katup yang


ditunjukkan dalam gambar.
1. Gunakan feeler gauge, ukur
celah diantara valve lifter dan
camshaft.

Celah katup (Dingin):


Intake 0,15 sampai 0,23 mm
(0,0059 sampai 0,2311 mm.)

Exhaust 0,28 sampai 0,36 mm


(0,0110 sampai 0,3607 mm.)

PETUNJUK:
Bila celah tidak sesuai dengan
spesifikasi, catat hasil pengukuran
yang di luar spesifikasi.

46. SETEL CELAH KATUP

PERHATIAN:
Untuk mencegah agar katup tidak
bertumbukan dengan piston saat melepas
camshaft, putar crankshaft dalam arah
putaran mesin kira-kira 90° dari
TDC/kompresi silinder No. 1.
1) Lepas 2 baut dan tutup rantai
timing No. 2.

2) Putar crankshaft searah jarum


jam, kemudian luruskan tanda timing
dari puli crankshaft dengan penunjuk
pada tutup rantai timing.

3) Periksa bahwa tanda penyesuai


pada camshaft timing sprocket
menghadap ke atas. Jika tidak, putar
crankshaft 1 putaran hingga tanda-
tanda tersebut menghadap ke atas.
(Silinder No. 1 pada posisi
TDC/kompresi).

4) Berikan tanda cat pada plat


rantai timing yang lurus dengan
tanda pada camshaft timing sprocket
dan tanda pada camshaft timing gear.

5) Lepas 2 baut dan tutup rantai


timing No. 2.
camshaft ke kanan sehingga plunger
pada tensioner terdorong oleh rantai.

6) Menggunakan hexagonal lobe


pada camshaft, kendorkan baut yang
menahan camshaft timing sprocket.

PERHATIAN:
Baut hanya dapat dikendorkan.
Jangan melepas baut dan sprocket.

PETUNJUK:
Kendorkan baut ke depan. Jika baut
dikendorkan setelah melepas rantai,
rantai akan terganggu oleh sprocket.

7) Gunakan kunci heksagon 10


mm, lepas sumbat sekrup lubang
servis tutup rantai.

8) Masukkan obeng ke dalam


lubang servis tutup rantai, kemudian
gerakkan plat stopper pada tensioner
ke arah bawah dan tahan agar tidak
mengunci.

PETUNJUK:
 Operasi ini membuka
penguncian plunger pada
tensioner.
 Jika plat stopper tidak
membuka pengunciannya dengan
mudah, putar ke kanan dan kiri
menggunakan hexagonal lobe
pada camshaft.

9) Menggunakan hexagonal lobe


pada camshaft, putar sedikit
15) Setelah pembongkaran
camshaft, tahan rantai dengan
memasukkan batang besi agar tidak
jatuh.

10) Lepas obeng dari lubang servis


tutup rantai. Luruskan lubang-lubang
pada plat stopper dan tensioner,
kemudian masukkan kunci hexagon
berdiameter 2,5 mm (0,098 in.).

PERHATIAN:
 Tahan camshaft menggunakan
hexagonal lobe pada camshaft.
 Tahan kunci hexagon
berdiameter 2.5 mm (0.098 in.)
dengan pita perekat sehingga
tidak tertarik ke luar.

PETUNJUK:
Operasi ini menahan plunger pada
tensioner dalam posisi terdorong.

11) Lepas rantai dari camshaft


timing sprocket.

12) Lepas baut dan camshaft


timing sprocket.
13) Lepas tutup bearing camshaft
No. 1 dan No. 2 dalam urutan yang
ditunjukkan dalam gambar.
14) Tahan rantai timing dengan
tangan, kemudian lepas camshaft.
(Pengukuran - Spesifikasi =
Kelebihan celah)

Pengukuran lifter yang lama = 5.25


mm (0.2067 in.)
0,22 mm (0,0087 in.) + 5,25 mm
(0,2067 in.) = 5,47 mm (0,2154 in.)

(Kelebihan celah + Lifter lama =


Lifter baru yang ideal)

Lifter baru yang paling mendekati =


5.48 mm (0.2157 in.

Pilih lifter No. 48 (5.48 mm (0.2157


in.)

PETUNJUK:
 Lifter tersedia dalam 29
ukuran dengan tambahan
0,020mm (0,0008 in.), dari 5,12
mm (0,2016 in.) sampai 5,68 mm
16) Gunakan mikrometer, ukur (0,2236 in.).
 Lihat tabel Tebal Lifter Baru
ketebalan valve lifter yang telah
dilepas. pada halaman berikut.

17) Hitung tebal valve lifter


sehingga celah katup berada dalam
nilai spesifikasi.

A Memilih valve lifter


B Tabal valve lifter yang dilepas
C Pengukuran celah katup

Nilai spesifikasi (Dingin):


Intake A = B + (C - 0,18 mm (0,1905
mm.))
Exhaust A = B + (C - 0,31 mm
(0,3200 mm.))

18) Pilih valve lifter.


CONTOH: (Intake)
Pengukuran celah katup = 0,40 mm
(0,0158 in.) 0,40 mm (0,0158 in.) -
0,18 mm (0,0071 in.) = 0,22 mm
(0,0087 in.)
19) Pasang valve lifter yang
dipilih. 25) Lepas kunci hexagon
20) Berikan oli mesin pada cam, berdiameter 2,5 mm (0,098 in.) dari
cylinder head journal, dan di atas tensioner.
valve lifter.
21) Atur camshaft sehingga cam PETUNJUK:
lobe silinder No. 3 dan silinder No. 4 Menggunakan hexagonal lobe pada
pada sisi intake (camshaft) camshaft, putar sedikit camshaft ke
mendorong valve lifter, dan cam kiri, kemudian lepas kunci hexagon
lobes silinder No. 2 dan No. 4 pada berdiameter 2.5 mm (0.098 in.)
sisi exhaust (camshaft No. 2) dengan rantai yang kendor pada sisi
mendorong valve lifter. tensioner.
22) Periksalah tanda depan dan
nomor pada bearing cap No. 1 dan
No. 2 dan periksa bahwa urutan
tahapannya seperti tampak pada
gambar. Kemudian kencangkan baut-
baut dalam beberapa tahap secara
merata seperti ditunjukkan dalam
gambar.

Momen:
13 N*m {127 kgf*cm, 9 ft.*lbf}

23) Untuk sementara pasang


camshaft timing sprocket dengan
bautnya.

24) Pasang rantai sehingga tanda


penyesuai pada camshaft timing
sprocket dan tanda cat, yang dibuat
sebelum pembongkaran rantai, telah
lurus.

PETUNJUK:
Pertama, pasang rantai pada salah
satu camshaft. Putar camshaft ke
kanan dan ke kiri menggunakan
hexagonal lobe pada camshaft
sehingga tanda-tanda timing pada
sprocket lainnya dan tanda cat pada
rantai menjadi lurus.
1. Beri seal packing seperti pada
gambar.

Paking Sil:
Toyota Genuine Seal Packing
Black, Three Bond 1207B atau
yang setara

2. Pasang tutup rantai timing


No.2 dengan 2 baut.

Momen:
8.5 N*m {87 kgf*cm, 75 in.*lbf}

PERHATIAN:
 Bersihkan oli yang ada
dari permukaan kontak.
 Pasang tutup rantai
timing No. 2 dalam waktu 3
menit setelah penggunaan
seal packing.
 Jangan menghidupkan
mesin minimal 2 jam setelah
pemasangan.
26) Menggunakan hexagonal lobe
pada camshaft, kencangkan baut
yang digunakan untuk memasang
camshaft timing sprocket ke momen
spesifikasi.

Momen:
47 N*m {479 kgf*cm, 35 ft.*lbf}

27) Berikan adhesive pada 2 atau 3


ulir pada ujung baut sumbat sekrup
lubang servis tutup rantai.

PERHATIAN:
Bersihkan oli yang terdapat pada
baut dan lubang baut.

28) Gunakan kunci sok heksagon


10 mm, pasang sumbat sekrup
lubang servis tutup rantai.

Momen:
17 N*m {168 kgf*cm, 12 ft.*lbf}

29) Pasang tutup rantai timing No.


2.
PERHATIAN:
Masukkan gasket dengan sempurna
hingga bersentuhan dengan rusuknya.

2) Beri seal packing seperti pada


gambar.
Paking Sil:
Toyota Genuine Seal Packing Black,
Three Bond 1207B atau yang setara

PETUNJUK:
Seal packing harus mempunyai lebar 5
mm dan tinggi 2 mm.

PERHATIAN:
 Bersihkan oli yang ada dari
permukaan kontak.
 Pasang tutup cylinder head
dalam waktu 3 menit setelah
pemakaian seal packing.
 Jangan menghidupkan mesin
minimal 2 jam setelah
pemasangan.

3) Pasang cylinder head cover


dengan 11 baut dan 2 mur.
47. PASANG CAM TIMING OIL
CONTROL VALVE ASSEMBLY
1) Pasang camshaft timing oil
control valve dengan baut.

Momen:
7.5 N*m {76 kgf*cm, 66 in.*lbf}

48. PASANG CYLINDER HEAD


COVER SUB-ASSEMBLY
1) Atur gasket cylinder head
cover yang baru ke alur head cover,
kemudian masukkan gasket baru ke
dalam boss di tengah head cover.
Momen:
22 N*m {224 kgf*cm, 16 ft.*lbf}

50. PASANG HANGER MESIN


1) Pasang hanger mesin dengan 2
baut.

Momen:
20 N*m {204 kgf*cm, 15 ft.*lbf}

4) Kencangkan baut-baut dan mur


dalam beberapa tahap seperti
ditunjukkan dalam gambar.

Momen:
12 N*m {122 kgf*cm, 9 ft.*lbf} untuk
baut
9.0 N*m {92 kgf*cm, 80 in.*lbf}
untuk mur

49. PASANG BUSI


1) Gunakan kunci busi, pasang 4
busi.
2. PERIKSA OLI MESIN
3. PERIKSA BATERAI
4. PERIKSA ELEMEN FILTER
SARINGAN UDARA SUB-ASSEMBLY
1) Lepas elemen filter saringan
udara sub-assembly.
2) Periksa secara visual bahwa
tidak ada yang kotor, tersumbat, atau
rusak pada elemen filter saringan
udara.

PETUNJUK:
 Jika terdapat kotoran atau
penyumbat dalam elemen saringan
udara, bersihkan dengan udara
kompresor.
 Jika terdapat kotoran atau
penyumbatan masih tertinggal
setelah elemen filter saringan
udara itu dibersihkan dengan udara
kompresor, gantilah elemen
saringan udara itu.

5. PERIKSA BUSI

MESIN, PEMERIKSAAN PADA


KENDARAAN

1. PERIKSA CAIRAN PENDINGIN


MESIN
6. PERIKSA TIMING PENGAPIAN
1) Panaskan mesin.
2) Pasang terminal tester dari
timing light dalam posisi yang
ditunjukan dalam gambar.

PERHATIAN:
Gunakan timing light yang mendeteksi
sinyal pertama.

3) Gunakan SST, hubungkan


terminal 12 (EFIT) dan 4 (E) dari
DLC3.
SST
09843-18040

PERHATIAN:
 Hati-hati jangan salah
menghubungkan terminal. Karena
dapat merusak mesin.
 Matikan semua sistem
kelistrikan dan A/C.
 Periksa timing pengapian
dengan cooling fan mati.

4) Periksa bahwa timing


pengapian berada dalam nilai
spesifikasi.

Timing pengapian:
4 sampai 8° BTDC

PERHATIAN:
Ketika memeriksa timing pengapian,
pindahkan transmisi ke posisi parkir
atau netral.

PETUNJUK:
Jalankan mesin pada 1.000 sampai
1.300 rpm selama 5 menit, dan periksa
bahwa putaran mesin kembali lagi ke
putaran idling.

5) Lepaskan terminal 12 (EFIT)


dan 4 (E) dari DLC3.
6) Periksa bahwa timing
pengapian berada dalam nilai
spesifikasi.

Timing pengapian:
-5 sampai 15° BTDC

7) Periksa bahwa timing


pengapian segera dimajukan saat
putaran mesin ditambah.
8) Lepas timing light.

7. PERIKSA PUTARAN IDLE


MESIN
1) Panaskan mesin.
2) Pasang SST pada terminal 9
(REV) dari DLC3. Hubungkan
tachometer, kemudian ukur putaran
mesin saat idle.

SST
09843-18030
Putaran Idle:
750 rpm

PERHATIAN:
 Ketika memeriksa putaran idle,
pindahkan transmisi ke posisi
parkir atau netral.
 Matikan semua sistem
kelistrikan dan A/C.
 Periksa putaran idle mesin
dengan fan pendingin off.

8. PERIKSA TEKANAN KOMPRESI


1) Panaskan mesin, kemudian
matikan.
2) Lepas saringan udara
assembly.
3) Lepas ignition coil.
4) Lepas spark plug.
5) Lepaskan konektor injektor
pompa bahan bakar.
6) Periksa kompresi.
 Masukkan compression gauge
ke dalam lubang busi.
 Buka penuh throttle.
 Putar mesin, dan ukur tekanan
kompressi.

SST
09992-00500
Tekanan Kompresi:
1470 kPa (15,0 kgf/cm2, 213 psi)

Tekanan Minimum:
1079 kPa (11,0 kgf/cm2, 156 psi)

Perbedaan antara setiap silinder:


147 kPa (1,5 kgf/cm2, 21 psi)

PERHATIAN:
 Gunakan baterai yang
terisi penuh sehingga
kecepatan mesin dapat
ditingkatkan ke 330 rpm atau
lebih.
 Periksa silinder yang
lain dengan cara yang sama.
 Ukur tekanan kompresi
dalam waktu sesingkat
mungkin.

 Jika kompresi silinder rendah,


tuangkan sedikit oli mesin ke
dalam silinder, kemudian ukur
sekali lagi.
PETUNJUK:
 Jika tekanan kompresi
naik setelah penambahan oli
mesin, mungkin piston ring
aus.
 Jika tekanannya tetap
rendah, kemungkinan valve
macet atau tidak duduk dengan
sempurna, atau kemungkinan
terdapat kebocoran dari gasket.

9. PERIKSA CO/HC
1) Hidupkan mesin.
2) Jalankan mesin pada 2.500
rpm kira-kira selama 180 detik.
3) Masukkan probe tester probe
CO/HC meter testing ke dalam pipa
knalpot minimal 40 cm (1,3 ft) selama
idling.
4) Periksa segera konsentrasi
CO/HC selagi idling.

Konsentrasi CO selama idling:


0 sampai 0,2 %
Konsentrasi HC selama idling:
Peraturan lokal yang dipakai

Jika konsentrasi CO/HC tidak sesuai


dengan peraturan, lakukan
troubleshoot di bawah ini.
 Periksa kerja sensor heated
oxygen.
 Lihat tabel di bawah ini untuk
kemungkinan penyebab malfungsi,
kemudian periksa dan perbaiki
part yang dipergunakan jika
diperlukan.
CO HC Problem Penyebab

1. Kesalahan pengapian:

 Timing tidak sesuai

 Busi buruk, short atau gap-nya tidak sesuai


Normal Tinggi Idle kasar
2. Celah valve tidak tepat

3. Kebocoran dari katup intake dan exhaust

4. Kebocoran dalam silinder

1. Kebocoran vakum:

 Selang PCV

 Intake manifold

Idle kasar
Rendah Tinggi  Throttle body
(Pembacaan HC berfluktuasi)

 ISCV

 Saluran booster rem

2. Campuran kurus menyebabkan kegagalan pengapian.

1. Hambatan filter udara

2. PCV valve tersumbat

3. Kesalahan sistem EFI:

 Kesalahan pressure
regulator

 Kerusakan sensor
Idle kasar temperatur air
Tinggi Tinggi
(Asap hitam dari exhaust)
 Kesalahan mass air flow
meter

 Kesalahan ECM

 Kesalahan injektor

 Kesalahan sensor posisi


throttle
CELAH KATUP, PENYETELAN 2) Lepaskan 2 selang.

1. LEPAS KABEL DARI TERMINAL


NEGATIF BATERAI
2. LEPAS SELANG SARINGAN
UDARA NO. 1
1) Kendurkan klem selang
saringan udara dan lepas bautnya,
kemudian lepas selang saringan udara
No. 1.
3) Lepas sensor temperatur udara.

3. LEPAS SARINGAN UDARA


ASSEMBLY
1) Lepaskan konektor VSV.
4) Lepaskan konektor sensor
vakum.
5) Lepas selang vakum.

6) Lepas 3 baut, kemudian lepas


saringan udara sub-assembly.

4. LEPAS KOIL PENGAPIAN


ASSEMBLY
1) Lepaskan 4 konektor.
2) Lepas 4 baut, kemudian koil
pengapian assembly.

5. LEPAS SELANG VENTILASI


1) Lepas selang ventilasi
6. LEPAS SELANG VENTILASI NO.
2
1) Lepas selang ventilasi No.2.

7. LEPAS BRAKET THROTTLE


BODY NO. 2
1) Lepas 2 baut, kemudian lepas
braket throttle body No.2.

8. PISAHKAN KABEL MESIN


9. PISAHKAN PIPA RADIATOR
SUB-ASSEMBLY
1) Lepas 2 baut, kemudian lepas
pipa radiator sub-assembly.
10. LEPAS CYLINDER HEAD
COVER SUB-ASSEMBLY
1) Lepas 11 baut dan 2 mur dalam
urutan yang ditunjukkan dalam
gambar, kemudian cylinder head.

11. PERIKSA CELAH KATUP


PERHATIAN:
Periksa celah katup dalam kondisi dingin.
1) Atur silinder No.1 ke
TDC/kompresi.
1. Putar crankshaft searah jarum
jam, untuk meluruskan tanda
timing dari puli crankshaft dengan
penunjuk pada tutup rantai timing.

2) Periksa bahwa tanda penyesuai


pada camshaft timing sprocket
menghadap ke atas. Jika tidak, putar
crankshaft 1 putaran hingga tanda-
tanda tersebut menghadap ke atas.
3) Periksa celah katup yang
ditunjukkan dalam gambar.
1. Gunakan feeler gauge, ukur
celah diantara valve lifter dan
camshaft.

Celah katup (Dingin):


Intake 0,145 sampai 0,235 mm
(0,0057 sampai 0,0093 in.)

Exhaust 0,275 sampai 0,365 mm


(0,0108 sampai 0,0144 in.)

PETUNJUK:
Bila celah tidak sesuai dengan
spesifikasi, catat hasil pengukuran
yang di luar spesifikasi.

4) Putar crankshaft searah jarum


jam 1 putaran penuh dan atur silinder
No. 4 ke TDC/kompresi.

5) Periksa celah katup yang


ditunjukkan dalam gambar.
1. Gunakan feeler gauge, ukur
celah diantara valve lifter dan
camshaft.

Celah katup (Dingin):


Intake 0,145 sampai 0,235 mm
(0,0057 sampai 0,0093 in.)

Exhaust 0,275 sampai 0,365 mm


(0,0108 sampai 0,0144 in.)

PETUNJUK:
Bila celah tidak sesuai dengan
spesifikasi, catat hasil pengukuran
yang di luar spesifikasi.
12. SETEL CELAH KATUP

PERHATIAN:
Untuk mencegah agar katup tidak
bertumbukan dengan piston saat melepas
camshaft, putar crankshaft dalam arah
putaran mesin kira-kira 90° dari
TDC/kompresi silinder No. 1.
1) Lepas 2 baut, kemudian lepas
peredam getaran rantai No.2.

2) Lepas 2 baut dan tutup rantai


timing No. 2.

3) Putar puli crankshaft searah


jarum jam dan lepas 2 baut.

4) Putar crankshaft searah jarum


jam, untuk meluruskan tanda timing
dari puli crankshaft dengan penunjuk
pada tutup rantai timing.
8) Gunakan kunci heksagon 10
mm, lepas sumbat sekrup lubang
servis tutup rantai.

5) Periksa bahwa tanda penyesuai


pada camshaft timing sprocket
menghadap ke atas. Jika tidak, putar
crankshaft 1 putaran hingga tanda-
tanda tersebut menghadap ke atas.
(Silinder No. 1 pada posisi
TDC/kompresi).

6) Berikan tanda cat pada plat


rantai timing yang lurus dengan tanda
pada camshaft timing sprocket dan
tanda pada camshaft timing gear.

7) Menggunakan hexagonal lobe


pada camshaft, kendorkan baut yang
menahan camshaft timing sprocket.

PERHATIAN:
Baut hanya dapat dikendorkan. Jangan
melepas baut dan sprocket.

PETUNJUK:
Kendorkan baut ke depan. Jika baut
dikendorkan setelah melepas rantai,
rantai akan terganggu oleh sprocket.
11) Lepas obeng dari lubang servis
tutup rantai. Luruskan lubang-lubang
pada plat stopper dan tensioner,
kemudian masukkan kunci hexagon
berdiameter 2,5 mm (0,098 in.).

PERHATIAN:
 Tahan camshaft menggunakan
hexagonal lobe pada camshaft.
 Tahan kunci hexagon
berdiameter 2.5 mm (0.098 in.)
dengan pita perekat sehingga tidak
tertarik ke luar.

PETUNJUK:
9) Masukkan obeng ke dalam Operasi ini menahan plunger pada
lubang servis tutup rantai, kemudian tensioner dalam tempatnya.
gerakkan plat stopper pada tensioner
ke arah bawah dan tahan agar tidak
mengunci.

PETUNJUK:
 Operasi ini membuka
penguncian plunger pada
tensioner.
 Jika plat stopper tidak
membuka pengunciannya dengan
mudah, putar ke kanan dan kiri
menggunakan hexagonal lobe pada
camshaft.

10) Menggunakan hexagonal lobe


pada camshaft, putar sedikit camshaft
ke kanan sehingga plunger pada
tensioner terdorong oleh rantai.
15) Tahan rantai timing dengan
tangan, kemudian lepas camshaft.
16) Setelah melepas camshaft,
tahan rantai dengan memasukkan
batang besi untuk mencegah rantai
terjatuh.

12) Lepas baut fringe, kemudian


lepas chamshaft timing sprocket.

13) Lepas baut dan lepas


chamshaft timing sprocket assembly.

14) Lepas tutup bearing camshaft


No. 1 dan No. 2 dalam urutan yang
ditunjukkan dalam gambar.
Exhaust A = B + (C -0,31 mm (0,3099
mm.)

19) Pilih lifter baru dengan


ketebalan sedekat mungkin pada nilai
yang telah dihitung.

PETUNJUK:
 Lifter tersedia dalam 29
ukuran dengan tambahan
0,020mm (0,0008 in.), dari 5,12
mm (0,2016 in.) sampai 5,68 mm
(0,2236 in.).

17) Gunakan mikrometer, ukur


ketebalan valve lifter yang telah
dilepas.

18) Hitung tebal valve lifter


sehingga celah katup berada dalam
nilai spesifikasi.
A Memilih valve lifter
B Tabal valve lifter yang dilepas
C Pengukuran celah katup

Nilai spesifikasi (Dingin):


Intake A = B + (C - 0,18 mm (0,0071
in.)
Celah katup intake (Dingin):
Intake 0,15 sampai 0,23 mm (0,0059 sampai 0,2311 mm.)

CONTOH:
Terpasang lifter 5,250 mm (5,2502 mm.), dan ukuran celahnya adalah 0,400 mm (0,4013 mm.).
Ganti lifter 5,250 mm (5,2502 mm.) dengan yang baru ukuran No. 48 lifter.

Ketebalan Lifter Baru:


No. Lifter Tebal No. Lifter Tebal No. Lifter Tebal
12 5.120 (00002016) 32 5.320 (0.2094) 52 5.520 (0.2173)
14 5.140 (0.2024) 34 5.340 (0.2102) 54 5.540 (0.2181)
16 5.160 (0.2031) 36 5.360 (0.2110) 56 5.560 (0.2189)
18 5.180 (0.2039) 38 5.380 (0.2118) 58 5.580 (0.2197)
20 5.200 (0.2047) 40 5.400 (0.2126) 60 5.600 (0.2205)
22 5.220 (0.2055) 42 5.420 (0.2134) 62 5.620 (0.2213)
24 5.240 (0.2063) 44 5.440 (0.2142) 64 5.640 (0.2220)
26 5.260 (0.2071) 46 5.460 (0.2150) 66 5.660 (0.2228)
28 5.280 (0.2079) 48 5.480 (0.2157) 68 5.680 (0.2236)
30 5.300 (0.2087) 50 5.500 (0.2165 - -
Celah katup exhaust (Dingin):
Exhaust 0,28 sampai 0,36 mm (0,0110 sampai 0,3607 mm.)

CONTOH:
Terpasang lifter 5,340 mm (0,2102 in.), dan ukuran celahnya adalah 0,440 mm (0,0173 in.).
Ganti lifter 5,340 mm (0,2102 in.) dengan yang baru ukuran No. 46 lifter.

Ketebalan Lifter Baru:


No. Lifter Tebal No. Lifter Tebal No. Lifter Tebal
12 5.120 (00002016) 32 5.320 (0.2094) 52 5.520 (0.2173)
14 5.140 (0.2024) 34 5.340 (0.2102) 54 5.540 (0.2181)
16 5.160 (0.2031) 36 5.360 (0.2110) 56 5.560 (0.2189)
18 5.180 (0.2039) 38 5.380 (0.2118) 58 5.580 (0.2197)
20 5.200 (0.2047) 40 5.400 (0.2126) 60 5.600 (0.2205)
22 5.220 (0.2055) 42 5.420 (0.2134) 62 5.620 (0.2213)
24 5.240 (0.2063) 44 5.440 (0.2142) 64 5.640 (0.2220)
26 5.260 (0.2071) 46 5.460 (0.2150) 66 5.660 (0.2228)
28 5.280 (0.2079) 48 5.480 (0.2157) 68 5.680 (0.2236)
30 5.300 (0.2087) 50 5.500 (0.2165 - -
20) Pasang valve lifter yang
dipilih.
21) Berikan oli mesin pada cam,
cylinder head journal, dan di atas
valve lifter.
22) Atur camshaft sehingga cam
lobe silinder No. 3 dan silinder No. 4
pada sisi intake (camshaft) mendorong
valve lifter, dan cam lobes silinder No.
2 dan No. 4 pada sisi exhaust
(camshaft No. 2) mendorong valve
lifter.

23) Periksalah tanda depan dan


nomornya dan periksa bahwa urutan
tahapannya seperti tampak pada
gambar. Kencangkan baut-baut dalam
beberapa tahap seperti ditunjukkan
dalam gambar.

Momen:
13 N*m {127 kgf*cm, 9 ft.*lbf}

24) Untuk sementara pasang


camshaft timing sprocket dengan
bautnya.

25) Untuk sementara pasang


camshaft sprocket No.2 dengan
bautnya.
Bersihkan oli yang terdapat pada baut
dan lubang baut.

30) Putar puli crankshaft searah


jarum jam dan untuk sementara
pasang camshaft timing gear atau
sprocket dengan 2 baut pengikat
camshaft timing gear yang
ditunjukkan oleh tanda panah dalam
26) Pasang rantai sehingga tanda gambar. Kemudian kencangkan baut
penyesuai pada camshaft timing tersebut ke momen spesifikasi dengan
sprocket dan tanda cat, yang dibuat 3 baut.
sebelum pembongkaran rantai, telah
lurus. Momen:
PETUNJUK: 8.0 N*m {82 kgf*cm, 71 in.*lbf}
Pertama, pasang rantai pada salah satu
camshaft. Putar camshaft ke kanan dan
ke kiri menggunakan hexagonal lobe
pada camshaft sehingga tanda-tanda
timing pada sprocket dan tanda cat
pada rantai menjadi lurus.

27) Lepas kunci hexagon


berdiameter 2,5 mm (0,098 in.) dari
tensioner.

PETUNJUK:
Menggunakan hexagonal lobe pada
camshaft, putar sedikit camshaft ke
kiri, kemudian lepas kunci hexagon
berdiameter 2.5 mm (0.098 in.)
dengan rantai yang kendor pada sisi
tensioner.

28) Menggunakan hexagonal lobe


pada camshaft, kencangkan baut yang
digunakan untuk memasang camshaft
timing sprocket ke momen spesifikasi.

Momen:
47 N*m {479 kgf*cm, 35 ft.*lbf}

29) Berikan adhesive pada 2 atau 3


ulir pada ujung baut sumbat sekrup
lubang servis tutup rantai.

PERHATIAN:
Toyota Genuine Seal Packing
Black, Three Bond 1207B atau
yang setara

2. Pasang tutup rantai timing


No.2 dengan 2 baut.

Momen:
8.5 N*m {87 kgf*cm, 75 in.*lbf}

PERHATIAN:
 Bersihkan oli yang ada
dari permukaan kontak.
 Pasang tutup rantai
timing No. 2 dalam waktu 3
menit setelah penggunaan seal
packing.
 Jangan menghidupkan
mesin minimal 2 jam setelah
pemasangan.

34) Pasang vibration damper No.2


rantai dengan 2 baut.

Momen:
8.5 N*m {87 kgf*cm, 75 in.*lbf}
31) Berikan adhesive ke 2 atau 3
ulir pada ujung baut sumbat sekrup
lubang servis tutup rantai.

PERHATIAN:
Jaga baut dan lubang baut bebas dari
benda asing dan oli.

32) Gunakan kunci sok heksagon


10 mm, pasang sumbat sekrup lubang
servis tutup rantai.

Momen:
17 N*m {168 kgf*cm, 12 ft.*lbf}

33) Pasang tutup rantai timing No.


2.
1. Beri seal packing seperti pada
gambar.

Paking Sil:
2) Beri seal packing seperti pada
gambar.
Paking Sil:
Toyota Genuine Seal Packing Black,
Three Bond 1207B atau yang setara

PETUNJUK:
Seal packing harus mempunyai lebar 5
mm dan tinggi 2 mm.

3) Untuk sementara pasang


cylinder head cover dengan 11 baut
dan 2 mur.
4) Kencangkan baut-baut dan mur
dalam beberapa tahap seperti
ditunjukkan dalam gambar.

Momen:
12 N*m {122 kgf*cm, 9 ft.*lbf} untuk
baut
9.0 N*m {92 kgf*cm, 80 in.*lbf}
untuk mur

14. PASANG PIPA RADIATOR SUB-


ASSEMBLY
1) Pasang pipa radiator sub-
assembly dengan 2 baut.

Momen:
7.5 N*m {76 kgf*cm, 66 in.*lbf}

15. PASANG KABEL MESIN


13. PASANG CYLINDER HEAD
COVER SUB-ASSEMBLY
1) Atur gasket cylinder head
cover pada alur head cover, kemudian
masukkan gasket ke dalam boss di
tengah head cover.

PERHATIAN:
Masukkan gasket dengan sempurna
hingga bersentuhan dengan rusuknya.
16. PASANG BRAKET THROTTLE
BODY NO. 2
1) Pasang bracket throttle body
No. 2 dengan 2 baut.

Momen:
7.5 N*m {76 kgf*cm, 66 in.*lbf}

17. PASANG KOIL PENGAPIAN


ASSEMBLY
1) Pasang koil pengapian
assembly dengan 4 baut.

Momen:
7.5 N*m {76 kgf*cm, 66 in.*lbf}

2) Hubungkan 4 konektor.

18. PASANG SELANG VENTILASI


NO. 2
1) Pasang selang ventilasi No.2.

19. PASANG SELANG VENTILASI


1) Hubungkan selang ventilasi
20. PASANG SARINGAN UDARA
ASSEMBLY
1) Pasang saringan udara dengan
3 baut

Momen:
7.5 N*m {76 kgf*cm, 66 in.*lbf}

2) Hubungkan selang vakum ke


sensor vakum.

3) Hubungkan konektor sensor


vakum.
4) Pasang sensor temperatur
udara.
5) Pasang 2 selang ke VSV.
6) Hubungkan konektor VSV.

21. PASANG SELANG SARINGAN


UDARA NO. 1
1) Kencangkan baut klem selang
saringan udara dan pasang bautnya.

Momen:
7.5 N*m {76 kgf*cm, 66 in.*lbf}

22. HUBUNGKAN KABEL KE


TERMINAL NEGATIF BATERAI

Momen:
5.4 N*m {55 kgf*cm, 48 in.*lbf}
23. PERIKSA KEBOCORAN OLI
MESIN
SISTEM EFI, BAGAN DIAGNOSTIC TROUBLE CODE
PETUNJUK:
 Daftar parameter dalam bagan di bawah ini mungkin tidak sama persis seperti yang Anda
baca karena beberapa faktor seperti tipe instrumen.
Jika DTC (Diagnostic Trouble Codes) ditampilkan selama pemeriksaan DTC, periksa sirkuit
untuk DTC yang terdaftar dalam tabel di bawah ini. Untuk perincian setiap DTC, silakan
melihat pada halaman yang ditunjukkan.
 Nama part/komponen dalam Area Trouble dan Item Deteksi adakalanya berbeda.

Bagan Diagnostic Trouble Code 3SZ-VE


Kode Lihat
Item deteksi Area Gangguan MIL *1 Memori
DTC Halaman
 Open atau short circuit dalam
sensor tekanan absolute manifold
Sirkuit Tekanan Absolute Menjadi DTC Klik di
P0105/31  Sensor tekanan absolut
Manifold / Tekanan Barometric on disimpan sini
manifold
 ECM
 Open atau short di sirkuit
sensor temperatur udara intake
Sirkuit Intake Air Temperature Menjadi DTC Klik di
P0110/43  Sensor temperatur udara
Malfungsi on disimpan sini
masuk
 ECM
 Open atau short circuit dalam
sensor temperatur cairan pendingin
Sirkuit Temperatur Cairan mesin Menjadi DTC Klik di
P0115/42
Pendingin Mesin  Sensor temperatur cairan on disimpan sini
pendingin mesin
 ECM
 Open atau short dalam sirkuit
Malfungsi Sirkuit Sensor Posisi sensor posisi throttle Menjadi DTC Klik di
P0120/41
Pedal Throttle / Switch "A"  Sensor posisi throttle on disimpan sini
 ECM
 Open atau short dalam sirkuit
sensor heated oxygen (sensor 1)
 Sensor heated oxygen (sensor
Sirkuit Sensor Oksigen (Bank 1 Menjadi DTC Klik di
P0130/21 1)
Sensor 1) on disimpan sini
 Heater sensor heated oxygen
(sensor 1)
 ECM
 Open atau short dalam sirkuit
heater dari sensor heated oxygen
Sirkuit Heater Sensor O2 (Bank 1 (sensor 1) Menjadi DTC Klik di
P0135/23
Sensor 1)  Sensor heated oxygen (sensor on disimpan sini
1)
 ECM
 Open atau short dalam sirkuit
P0136/22 Sirkuit Sensor O2 (Bank 1 Sensor sensor oksigen (sensor 2) Menjadi DTC Klik di
*2
2)  Sensor oksigen (sensor 2) on disimpan sini
 ECM
P0171/25 Sistem Terlalu Kurus (Malfungsi  Sistem induksi udara Menjadi DTC Klik di
A/F Kurus, Bank 1)  Injektor tersumbat on disimpan sini
 Sensor tekanan absolut
manifold
 Sensor temperatur cairan
pendingin mesin
 Tekanan bahan bakar
 Kebocoran gas pada sistem
exhaust
 Open atau short dalam sirkuit
sensor heated oxygen (sensor 1)
 Sensor heated oxygen (sensor
1)
 Selang ventilasi
 ECM
 Injektor bocor atau tersumbat
 Sensor tekanan absolut
manifold
 Sensor temperatur cairan
pendingin mesin
 Sistem pengapian
Sistem Terlalu Gemuk (Malfungsi  Tekanan bahan bakar Menjadi DTC Klik di
P0172/26
A/F Gemuk, Bank 1)  Kebocoran gas pada sistem on disimpan sini
exhaust
 Open atau short dalam sirkuit
sensor heated oxygen (sensor 1)
 Sensor heated oxygen (sensor
1)
 ECM
 Open atau short dalam sirkuit
sensor knock
Menjadi DTC Klik di
P0325/18 Sirkuit Sensor Knock 1  Knock sensor (kendor atau
on disimpan sini
under-torqued)
 ECM
 Open atau short dalam sirkuit
sensor posisi crankshaft
Malfungsi Sirkuit "A" Sensor  Sensor posisi crankshaft Menjadi DTC Klik di
P0335/13
Posisi Crankshaft  Plat sensor posisi crankshaft on disimpan sini
No.1
 ECM
 Open atau short dalam sirkuit
sensor posisi camshaft
Sirkuit Sensor Posisi Camshaft Menjadi DTC Klik di
P0340/14  Sensor posisi camshaft
"A" (Bank 1 atau Single Sensor) on disimpan sini
 Camshaft (timing rotor)
 ECM
 Open atau short dalam sirkuit
IG (1 sampai 4)
Koil Pengapian "A" Utama / Menjadi DTC Klik di
P0350/16  Koil pengapian assembly No.
Sirkuit Sekunder on disimpan sini
1 sampai No. 4
 ECM
 Open atau short pada sirkuit
Malfungsi pada Sirkuit Purge vacuum switching valve (EVAP).
Menjadi DTC Klik di
P0443/76 Control Valve Sistem Evaporative  Vacuum switching valve
on disimpan sini
Emission Control (EVAP)
 ECM
 Open atau short dalam sirkuit
sensor kecepatan
Menjadi DTC Klik di
P0500/52 Sensor Kecepatan Kendaraan  Sirkuit speedometer (Meter
on disimpan sini
kombinasi, ECU kontrol transmisi)
 ECM
P0505/71 Sistem kontrol Idle Malfungsi  Open atau short dalam sirkuit Menjadi DTC Klik di
katup Idle Speed Control (ISC)
 Katup ISC macet pada posisi
on disimpan sini
terbuka atau tertutup
 ECM
 Sistem mekanikal (rantai
Sensor VVT / Range Sirkuit timing loncat gigi, rantai telah
Menjadi DTC Klik di
P1346/75 sensor Posisi Camshaft / Problem memanjang)
on disimpan sini
Performance (Bank 1)  Timing katup
 ECM
 Open atau short dalam sirkuit
camshaft timing oil control valve
 Timing katup
 Katup kontrol timing oli
camshaft
Malfungsi pada Sistem VVT Menjadi DTC Klik di
P1349/73  Filter camshaft timing oil
(Bank 1) on disimpan sini
control valve
 Camshaft timing sprocket
assembly
 ECM

 Open atau short dalam sirkuit


sinyal starter
Menjadi DTC Klik di
P1510/54 Sirkuit Sinyal Starter  Open atau short dalam sirkuit
on disimpan sini
speedometer
 ECM
 Open atau short dalam sirkuit
sensor posisi throttle
 Sensor posisi throttle
 Short dalam sirkuit switch
kontrol cooler (dengan heater)
 Switch kontrol cooler
assembly (dengan heater)
 Short dalam sirkuit switch
kontrol temperatur A/C (tanpa
Klik di
P1520/51 Sirkuit Switch A/C Malfungsi heater) - -
sini
 Switch kontrol temperatur
A/C (menyatu dengan switch
kontrol heater assembly) (tanpa
heater)
 Open atau short dalam sirkuit
switch posisi parkir/netral
 Switch posisi parkir/netral
 ECM

 Open atau short dalam sirkuit


Sistem Sinyal Sensor Temperatur thermistor cooler No. 1 DTC Klik di
P1530/44 -
Evaporator Air Conditioner  Thermistor cooler No.1 disimpan sini
 ECM
P1600/83 Malfungsi pada Sirkuit Sinyal DTC Klik di
*3  ECM -
Immobiliser disimpan sini
 Sistem engine immobiliser
 ECU kunci transponder
assembly (ECU Immobiliser )
P1601/81 DTC Klik di
*3 Malfungsi Sinyal Immobiliser  Open atau short dalam line -
disimpan sini
komunikasi (wire harness atau
konektor)
 ECM
 Open atau short dalam sirkuit
line komunikasi
Problem Komunikasi Serial antara Menjadi DTC Klik di
P1602/82  ECU kontrol transmisi
ECU EFI dan ECU A/T on disimpan sini
 ECM

 Open atau short dalam sirkuit


camshaft timing oil control valve
Malfungsi pada Sikuit OCV (Bank Menjadi DTC Klik di
P1656/74  Katup kontrol timing oli
1) on disimpan sini
camshaft
 ECM

PETUNJUK:

 *1:"Menyala" berarti bahwa MIL (Malfunction Indicator Lamp) menyala saat terjadi
trouble. "-" berarti bahwa MIL tidak menyala saat terjadi trouble. Pada saat memastikan
penyimpanan DTC, MIL berkedip-kedip.

 *2: Dengan sensor oksigen belakang (sensor 2)

 *3: Dengan sistem engine immobiliser


SISTEM EFI, SISTEM DIAGRAM

Anda mungkin juga menyukai