Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Secara umum genesa bahan galian mencakup aspek-aspek keterdapatan,


proses pembentukan, komposisi, model (bentuk, ukuran, dimensi), kedudukan,
dan faktor-faktor pengendali pengendapan bahan galian (geologic controls).
Tujuan utama mempelajari genesa suatu endapan bahan galian adalah sebagai
pegangan dalam menemukan dan mencari endapan-endapan baru,
mengungkapkan sifat-sifat fisik dan kimia endapan bahan galian, membantu
dalam penentuan (penyusunan) model eksplorasi yang akan diterapkan, serta
membantu dalam penentuan metoda penambangan dan pengolahan bahan galian
tersebut.

Endapan-endapan mineral yang muncul sesuai dengan bentuk asalnya


disebut dengan endapan primer (hypogen). Jika mineral-mineral primer telah
terubah melalui pelapukan atau proses-proses luar (superficial processes) disebut
dengan endapan sekunder (superge). Endapan Pegmatik merupakan salah satu
fase dari lima jenis fase hasil klasifikasi Pembentukan Mineral primer secara garis
besar. Dan dari kelima jenis fase endapan di atas kristalisasi magmanya, Jarak
endapan mineral dengan asal magma, bagaimana cara pengendapan terjadi, bentuk
endapan, masif, stockwork, urat, atau perlapisan, Waktu terbentuknya endapan.

Endapan Pegmatik merupakan suatu endapan dari batuan beku yang


memiliki ukuran kristal yang sangat kasar, terbentuk selama kristalisasi magma
pada dapur magma (magma chamber) pada kondisi larutan yanag memiliki
kandungan air cukup tinggi mengakibatkan pertumbuhan kristal lebih cepat.
Pegmatik terbentuk berupa massa di dalam dike atau urat-urat pada daerah
batas/kontak batholith.

1
Menurut beberapa referensi, telah di ketahui lebih 550 mineral yang berbeda
yang di temukan dalam pegmatit. Pegmatik mineral dicirikan oleh ukuran yang
lebih besar dari pada ukuran mineral-mineral yang umum terbentuk. Sebagai
contoh, mineral-mineral terdapat pada batuan granit biasanya berukuran beberapa
milimiter, tetapi mineral-mineral yang sama yang terbentuk pada lingkungan
pegmatite dapat berukuran beberapa centimeter Pegmatik muncul pada tahapan
akhir kristalisai magma dan kadang-kadang mengandung pengkayaan beberapa
mineral jarang yang mengadung unsur-unsur seperti boron, lithium, Uranium dan
REE. terbentuk pada bagian atas suatu komplek struktur dan biasanya berasosiasi
(berhubungan) secara spasial dengan intrusi plutonik dengan komposisi granitik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Tektonik Lempeng?
2. Bagaimana hubungan tektonik lempeng dan endapan pegmatik?
3. Apa yang dimaksudkan dengan Endapan Pegmatik ?
4. Bagaimana genesa endapan pegmatik?
5. Menjelaskan Bentuk Permodelan Endapan Pegmatitik ?

1.3 Maksud dan Tujuan


1. Mengetahui Tektonik Lempeng.
2. Mengetahui hubungan tektonik lempeng dan endapan pegmatit
3. Mengetahui genesa endapan pegmatit.
4. Mengetahui permodelan endapan pegmatit dan bahan galiannya.
1.4 Batasan Masalah
1. Hanya membahas endapan pegmatit

1.5 Manfaat Penulisan


1. Lebih memahami mengenai pengendapan pegmatite
2. Dapat menambah pengetahuan mengenai pengendapan pegmatite

2
1.6 Metode Penulisan
1. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research Method)
Merupakan jenis penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data
yang berhubungan dengan topik permasalahan dari judul yang penulis
buat. Hal ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku, makalah,
bahan kuliah maupun artikel-artikel untuk mendapatkan landasan teoritis
yang mencukupi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tektonik Lempeng


Teori tektonika Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalah teori
dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan
terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh
litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga menggantikan Teori
Pergeseran Benua yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama abad
ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada tahun 1960-
an.

Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas
terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang
kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk
padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam
skala waktu geologis yang sangat lama karena viskositas dan kekuatan geser
(shear strength) yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah
astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu
yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.

Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates).


Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang
lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer.
Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng,
baik divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun transform
(menyamping). Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan
pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di daerah
sepanjang batas lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya
berkecepatan 50–100 mm/a.

4
Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:

 Lempeng Afrika, meliputi Afrika - Lempeng benua


 Lempeng Antarktika, meliputi Antarktika - Lempeng benua
 Lempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan Lempeng
India antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu)- Lempeng benua
 Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa - Lempeng benua
 Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia timur
laut - Lempeng benua
 Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan - Lempeng
benua
 Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik - Lempeng samudera
 Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng
India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca,
Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng
Scotia.

Pergerakan lempeng telah menyebabkan pembentukan dan pemecahan


benua seiring berjalannya waktu, termasuk juga pembentukan superkontinen
yang mencakup hampir semua atau semua benua. Superkontinen Rodinia
diperkirakan terbentuk 1 miliar tahun yang lalu dan mencakup hampir
semua atau semua benua di Bumi dan terpecah menjadi delapan benua
sekitar 600 juta tahun yang lalu. Delapan benua ini selanjutnya tersusun
kembali menjadi superkontinen lain yang disebut Pangaea yang pada
akhirnya juga terpecah menjadi Laurasia (yang menjadi Amerika Utara dan
Eurasia), dan Gondwana (yang menjadi benua sisanya)
2.2 Hubungan dengan Tektonik Lempeng dengan Endapan Pegmatik
Istilah Mendala Metalogenik atau Metallogenic Province memiliki
pengertian suatu area yang dicirikan oleh kumpulan endapan mineral yang khas,
atau oleh satu atau lebih jenis-jenis karakteristik mineralisasi. Suatu mendala

5
metalogenik mungkin memiliki lebih dari satu episode mineralisasi yang disebut
dengan Metallogenic Epoch.

Beberapa contoh mendala metalogenik antara lain ; segregasi lokal dari


kromium dan nikel di bagian yang paling dalam dari kerak samudera, dan
pengendapan sulfida-sulfida masif dari tembaga dan besi di tempat-tempat yang
panas, metal-bearing brine menuju samudra melalui zona regangan, endapan-
endapan mineral magmatik-hidrotermal berhubungan dengan proses-proses
subduksi. Tumbukan dan subduksi membentuk gunung-gunung yang besar seperti
di Andes, yang mana endapan-endapan mineral dibentuk oleh diferensiasi magma.
Gambar Diagram Skematis yang Menggambarkan
Setting Geologi Endapan - endapan Mineral, dan Hubungannya dengan
Proses - proses Tektonik Lempeng ( Gocht, Zantop, Eggert; 1988)
diagram setting geologi.

Contoh mendala metalogenik yang terdapat di Indonesia antara lain:


mendala metalogenik Malaya (terdiri dari batuan beku asam dengan mineral
berharga kasiterit), manda metalogenik Sunda (terdiri dari batuan intermediet
dengan mineral berharga elektrum (Au, Ag)), serta mendala metalogenik Sangihe-
Talaut (terdiri dari batuan ultrabasa dengan mineral berharga nikel).

Gambar 2.4 Hubungan dengan Tektonik Lempeng dengan Endapan Pegmatik

6
DIAGRAM SKEMATIS SETTING GEOLOGI ENDAPAN ENDAPAN
MINERAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN TEKTONIK LEMPENG
(Gocht, Zantop, Eggert; 1988)

Sebagian besar magmatisme, hidrothermal, vulkanisme terbentuk pada


batas lempeng tektonik. batuan beku ultra basa- basa terbentuk pada Midge
Oceanic Ridge (MOR), serta transform. Sedangkan batuan beku intermediet
terbentuk pada bagian terdapat hubungan khas antara tipe batuan beku dengan
jenis bahan galian logam.

Gambar 2.5 diagram skematis setting geologi endapan endapan mineral dan
hubungannya dengan tektonik lempeng

ELEMEN TEKTONIK DARI PULAU AKTIF PADA SISTEM BUSUR


INDONESI BAGIAN BARAT
(after Katili, 1977)

Seperti diketahui bahwa geologi kepulauan Indonesia ini terletak pada


daerah tumbukan tiga lempeng bumi, yaitu Lempeng Pasific, lempeng India-
Australia dan Eurasia yang telah membentuk kerangka tektonik yang cukup rumit
serta kondisi daerah yang cukup dinamis dan cocok bagi pengendapan berjenis-
jenis mineral logam.

7
Pengenalan metalogenik di Busur Sunda-Banda akan sangat membantu
untuk menentukan tempat kedudukan dan memperkirakan jenis/tipe mineralisasi
yang terjadi.

Perbedaan geologi (lingkungan pengendapan, litologi dan tektonik) erat


hubungannya dengan genesa pembentukan bahan galian mineral logam, maka
daerah mineralisasi logam tertentu dapat dibedakan berdasarkan jenis/tipe
endapan dan geologi seperti magmatik, tektonik dan erosi-sedimentasi akan
membentuk jenis-jenis endapan magmatik skarn dan greisen, endapan hidrotermal
berkaitan dengan stockwork, urat, breksi pipa, endapan volkanogenik, sedangkan
proses pengayaan membentuk endapan laterit, plaser, sedangkan proses rombakan
menghasilkan endapan pasir pantai dll.

Berdasarkan proses geologi, tektonik dan fase mineralisasinya, maka secara


sederhana di Ujung Barat dan sepanjang Busur Sunda-Banda tersebut terdapat
beberapa perioda mineralisasi, diantaranya adalah:

 Mineralisasi Logam pada perioda Karbon Akhir hingga Trias Akhir.

 Mineralisasi Logam pada perioda Trias Tengah hingga Kapur Akhir.

 Mineralisasi Logam pada perioda Kapur Awal hingga Miosen Tengah.

 Mineralisasi Logam perioda antara Miosen Tengah hingga Pliosen.

 Mineral logam berumur Kwarter.

Untuk pembentukan timah di Indonesia, terjadi pada mineralisasi logam


pada perioda Trias Tengah hingga Kapur Akhir. Pada perioda tersebut
mineralisasi kasiterit terjadi pada batuan sedimen dan volkanik periode Akhir-
Mesozoik yang diintrusi batuan plutonik, terjadi proses pegmatitik, kontak
metasomatik, alterasi hidrotermal dan mineralisasi logamtimah yang berasosiasi
dengan logam jarang di pulau-pulau timah.

8
Mineralisasi dalam jalur plutonik batuan granitik Asia Tenggara ini sangat
karakteristik, yaitu terbentuknya kasiterit yang umumnya berasosiasi dengan
scheelite, xenotime, columbite, monasit.

2.3 Genesa Endapan Pegmatik

Pegmatik adalah batuan beku yang terbentuk dari hasil injeksi magma.
Sebagai akibat kristalisasi pada magmatik awal dan tekanan disekeliling magma,
maka cairan residual yang mobile akan terinjeksi dan menerobos batuan
disekelilingnya sebagai dyke, sill, dan stockwork.

Kemudian pegmatik tersebutadalah suatu batuan beku yang memiliki


ukuran kristal yang (sangat) kasar, memiliki diameter > 1 cm, dan individual
crystals dapat mencapai ukuran 10 m, itu karena tidak adanya kontras tekanan dan
temperatur antara magma dengan batuan disekelilingnya, sehingga pembekuan
berjalan dengan lambat.

Mineral-mineral pegmatit antara lain : logam- logam ringan (Li-silikat, Be-


silikat (BeAl-silikat), Al-rich silikat), logam-logam berat (Sn, Au, W, dan Mo),
unsur-unsur jarang (Niobium, Iodium (Y), Ce, Zr, La, Tantalum, Th, U, Ti),
batuan mulia (ruby, sapphire, beryl, topaz, turmalin rose, rose quartz, smoky
quartz, rock crystal).

Pegmatik dapat terbentuk dari 2 jalan, yaitu:

1. Metamorphic : metamorfisme regional menyebabkan batuan menuju fase


granitization. magma tidak terbentuk sehingga granite dan pegmatite merupakan
produk akhir dari metamorfisme regional ini.

2. Igneous Activity : magma terbentuk, sehingga terjadi differensiasi, kandungan


volatil tinggi dan terinjeksikan pada batuan sekitarsehingga terbentuk pegmatik.

9
- Material yang diinjeksikan pada sistem tertutup (sistem kimia) sehingga
terbentuk simple pegmatite (Simple pegmatites ; mengandung albite, quartz,
microcline and possible minor muscovite).

- Ada interaksi dengan dapur magma sehingga terjadi replacement membentuk


complex pegmatite (Complex pegmatites ; membawa mineral-mineral jarang (rare
minerals) seperti columbite, beryl, zircon, monazite, polycrase and uraninite).

2.2 Genesa Bahan Galian Endapan Pegmatik

adapun genesa pegmatik menurut Bateman 1981 ialah

Pada larutan sisa kristalisasi, kandungan silikat rendah naidumek


memungkinkan meningkatnya keterdapatan air & volatile nad menurunkan
viskositas larutan dan titik beku mineral-mineral sehingga menyebabkan
pegmatitik terbentuk. Lebih jauh, mungkin saja terbentuk suatu zona transisi
(Aqueo-igneous stage) pegmatitic quartz nad lebih lanjut dapat menyebabkan
terbentuknya hydrothermal quartz vein carrying ore minerals.

Pegmatik adalah suatu endapan dari batuan beku yang biasanya bersifat
granitic dan memiliki ukuran kristal yang sangat kasar (>2,5 cm). Pegmatit
terbentuk ketika tahap kristalisasi akhir, dengan kandungan air cukup tinggi dan
pertumbuhan kristal yang relatif cepat pada bagian atas suatu komplek struktur.
Pegmatit kadang mempunyai konsentrasi beberapa rare elements (lithium, boron,
fluorine, tantalum, niobium, REE dan uranium) yang bernilai ekonomis.Pegmatit
adalah sumber utama dari beryllium, lithium, cesium, tantalum, muscovite dan
feldspar.

Pegmatik juga merupakan sumber minor dari Uranium, REE, Tin dan
Tungsten. Miarolitik pegmatite adalah sumber penting dari gemston sepertiberyl
(emerald), topaz dan tourmaline.

Pegmatik terdapat pada batuan berumur Archean sampai Kenozoik.


Pegmatik pada Prakambrium terdapat pada tatanan tektonik yang berasosiasi

10
dengan metamorfisme amfibolit, sedangkan pada umur yang lebih muda
berasosiasi dengan intrusi di sepanjang jalur tektonik.

Pegmatik bisa terbentuk dari metamorfisme regional yang menyebabkan


batuan menuju fase granitization, yang menghasilkan produk akhir berupa granit
dan pegmatik. Selain itu,pegmatik juga dapat terbentuk dari aktifitas magma,
yaitu ketika magma terbentuk sehingga terjadi diferensiasi yang mengakibatkan
kandungan volatile tinggi dan terinjeksikan padabatuan sekitar sehingga terbentuk
pegmatik.

Material yang diinjeksikan pada sistem tertutup (sistem kimia) sehingga


terbentuk pegmatik sederhana yang mengandung albit, kuarsa, mikroklin dan
muskovit. Ketika ada interaksi dengan dapur magma sehingga terjadi pergantian,
maka akan terbentuk pegmatik kompleks yang membawa rare minerals. umumnya
pegmatik muncul berupa dike atau vein.

2.4 Bentuk Permodelan Endapan Pegmatik

- Fase Endapan Pegmatik (pegmatitic phase)

Pegmatik adalah batuan beku yang terbentuk dari hasil injeksi magma.
Sebagai akibat kristalisasipada magmatik awal dan tekanan disekeliling magma,
maka cairan residual yang mobile akan terinjeksi dan menerobos batuan
disekelilingnya sebagai dyke, sill, dan stockwork.

Kristal dari pegmatik akan berukuran besar, karena tidak adanya kontras
tekanan dan temperatur antara magma dengan batuan disekelilingnya, sehingga
pembekuan berjalan dengan lambat. Mineral-mineral pegmatik antara lain :
logam-logam ringan (Li-silikat, Be-silikat (BeAl-silikat), Al-rich silikat), logam-
logam berat (Sn, Au, W, dan Mo), unsur-unsur jarang (Niobium, Iodium (Y), Ce,
Zr, La, Tantalum, Th, U, Ti), batuan mulia (ruby, sapphire, beryl, topaz, turmalin
rose, rose quartz, smoky quartz, rock crystal).

11
Gambar 2.1 Fase Endapan Pegmatik

keterangan untuk Gambar 1 :

1. Vesiculation, Magma yang mengandung unsur-unsur volatile seperti air


(H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), sulfur (S) dan klorin (Cl).
Pada saat magma naik kepermukaan bumi, unsur-unsur ini membentuk
gelombang gas, seperti buih pada air soda. Gelombang (buih) cenderung naik
dan membawa serta unsur-unsur yang lebih volatile seperti sodium dan
potasium.

2. Diffusion, Pada proses ini terjadi pertukaran material dari magma dengan
material dari batuan yang mengelilingi reservoir magma, dengan proses yang
sangat lambat. Proses diffusi tidak seselektif proses-proses mekanisme
differensiasi magma yang lain. Walaupun demikian, proses diffusi dapat
menjadi sama efektifnya, jika magma diaduk oleh suatu pencaran (convection)
dan disirkulasi dekat dinding dimana magma dapat kehilangan beberapa
unsurnya dan mendapatkan unsur yang lain dari dinding reservoar.

12
3. Flotation, Kristal-kristal ringan yang mengandung sodium dan potasium
cenderung untuk memperkaya magma yang terletak pada bagian atas reservoar
dengan unsur-unsur sodium dan potasium.

4. Gravitational Settling, Mineral-mineral berat yang mengandung kalsium,


magnesium dan besi, cenderung memperkaya resevoir magma yang terletak
disebelah bawah reservoir dengan unsur-unsur tersebut. Proses ini mungkin
menghasilkan kristal badan bijih dalam bentuk perlapisan. Lapisan paling
bawah diperkaya dengan mineral-mineral yang lebih berat seperti mineral-
mineral silikat dan lapisan diatasnya diperkaya dengan mineral-mineral silikat
yang lebih ringan.

5. Assimilation of Wall Rock, Selama emplacement magma, batu yang jatuh


dari dinding reservoir akan bergabung dengan magma. Batuan ini bereaksi
dengan magma atau secara sempurna terlarut dalam magma, sehingga merubah
komposisi magma. Jika batuan dinding kaya akan sodium, potasium dan
silikon, magma akan berubah menjadu komposisi granitik. Jika batuan dinding
kaya akan kalsium, magnesium dan besi, magma akan berubah menjadi
berkomposisi gabroik.

5. Thick Horizontal Sill, Secara umum bentuk ini memperlihatkan proses


differensiasi magmatik asli yang membeku karena kontak dengan dinding
reservoirl Jika bagian sebelah dalam memebeku, terjadi Crystal Settling
dan menghasilkan lapisan, dimana mineral silikat yang lebih berat terletak
pada lapisan dasar dan mineral silikat yang lebih ringan.

13
- Zona Endapan Pegmatik

Gambar 2. 2 Zonasi Endapan Pegmatit

Zonasi Endapan Pegmatit (berdasarkan mineralogi dan tekstur) berdasarkan


Cameron, dkk 1949 dalam Guilbert, 1986.

1. Border zone, tipis, terdiri dari mineral feldspar, kuarsa, muskovit, aksesoris
(garnet, tourmaline, beryl)

2. Wall zone, umum hadir dengan mineral yang hampir sama dengan border zone
tetapi lebih intensif dan kasal, muncul mineral logam

3. Intermediete zone : dapat mengandung mineral bijih yang ekonomis (Be, Nb,
Ta, Sn, Li, U), variasi mineral cukup banyak (berylniobite-tentalite-perthite-
cessiterite - uranite-gems), ukuran butir kasar

4. Core zone, didominasi kuarsa

Contoh endapan pegmatit yang ada di dunia adalah pegmatite dike dalam
quartz-biotite schist di Northwest Territories, Canada dan Elba granitic pegmatit
di Laut Tyrrhenian, Italia

14
Gambar 2.3 Core zone

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Teori tektonika Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalah teori dalam
bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya
bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi.

2. Pegmatik adalah batuan beku yang terbentuk dari hasil injeksi magma. Sebagai
akibat kristalisasi pada magmatik awal dan tekanan disekeliling magma, maka
cairan residual yang mobile akan terinjeksi dan menerobos batuan disekelilingnya
sebagai dyke, sill, dan stockwork.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://documents.tips/documents/endapan-magmatik-56a9643810375.html diakses
pada 17 :15 25 September 2017

http://www.docstemplate.com/endapan-pegmatit-dan-aplit diakses pada 17:09 25


September 2017

17

Anda mungkin juga menyukai