Anda di halaman 1dari 9

1.

Sejarah dan Perkembangan Akuntansi di Indonesia


Pada saat Belanda meninggalkan Indonesia dan di ganti oleh Jepang, tenaga Akuntansi
mengalami kekosongan. Atas pakar Mr. Slamet didirikan kursus – kursus akuntansi yang
merupakan cikal bakal tenaga akuntan di Indonesia, setelah Indonesia merdeka dan mendapat
pengakuan dari Belanda, mulailah putra – putri Indonesia dikirim ke luar negeri (Amerika Serikat)
untuk memperdalam ilmu akuntansi. Pada tahun 1952 dibuka Jurusan Akuntansi di Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia yang kemudian diikuti oleh perguruan tinggi lain. Mulai tahun
1952 itulah akuntansi sistem kontinental bergeser ke sistem anglosaxon. Untuk mengembangkan
akuntansi, pada tahun 1957 berdiri organisasi Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Namun, baru
tahun 1967 saat dibukanya penanam modal asing, akuntasi di Indonesia berkembang pesat. Jasa
besar IAI adalah penyusunan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Dan perkembangan terbaru
bahwa IAI sebagai regulator dan pembuat standar akuntansi keuangan di Indonesia, telah
menyelesaikan lebih dari 90% adaptasi International Financial Reporting Standard yang berlaku
secara global diseluruh dunia.
2. Pengertian Akuntansi
Dari segi bidang ilmu akuntansi dapat di ketahui bahwa akuntansi merupakan keseluruhan
pengetahuan yang bersangkutan dengan fungsi menghasilkan informasi keuangan dari suatu unit
usaha kepada pihak – pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan
keputusan.
Dari segi proses/kegiatan dapat diketahui bahwa akuntansi adalah ilmu atau seni pencatatan,
penyotiran,penggolongan, pengikthisaran,peringkasan serta penyajian,pelaporan dan analisis
transaksi keuangan dari suatu unit organisasi tertentu dengan cara – cara tertentu.
3. Asumsi dan Konsep Dasar Prinsip Akuntansi
a. Kesatuan usaha Khusus, asumsi ini mengandung arti bahwa perusahaan dipandang sebagai
sebuah unit usaha yang berdiri sendiri terpisah dari pemilikinya dan dari kesatuan usaha
lainnya dimana akuntansi itu berada.Artinya akuntansi hanya akan melaporkan aktivitas
ekonomis yang dialami perusahaan itu sendiri, bukan melaporkan aktivitas ekonomi
pemiliknya sehingga ada pemisahan yang jelas antara perusahaan dengan pemiliknya.
b. Kontinuitas usaha, asumsi ini mengandung arti bahwa setiap perusahaan akan memiliki
unsur yang panjang atau tidak akan dilikuiditasi dimasa yang akan datang untuk memenuhi
tujuan dan komitmen mereka, meskipun pada kenyataannya umur perusahaan adalah tidak
pasti berapa lama.Asumsi ini berpengaruh terhadap prinsip penilaian atas pos – pos laporan
keuangan misalnya asset.Dimana asset umumnya dinilai dengan menggunakan prinsip
biaya historis daripada menggunakan nilai likuiditas.Asumsi ini tidak akan berlaku jika
suatu entitas usaha didirikan dengan batasan umur yang telah ditetapkan.
c. Penggunan unit moneter dalam pencatatan, asumsi ini mengandung arti bahwa setiap
transaksi yang terjadi akan dicatat dengan menggunakan satuan uang (unit moneter),
meskipun dapat dicatat dengan menggunakan suatu ukuran yang lain. Unit moneter yang
digunakan adalah mata uang dari Negara dimana perusahaan itu sendiri.

1
d. Periode waktu, asumsi ini menyatakan bahwa laporan keuangan harus disusun dan
disajikan secara periodic.Asumsi ini diterapkn karena perusahaan dianggap beroperasi
secara terus menerus dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Kalau ada pihak – pihak
yang membutuhkan informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan,
sebetulnya cara yang paling akurat adalah dengan menghentikan aktivitas operasi
perusahaan tersebut dalam jangka waktu tertentu.
Dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan (IAI 2014) menetapkan 2
asumsi dasar yaitu :
a. Dasar akural, asumsi ini mengandung arti bahwa pengaruh transaksi dan peristiwa lain
diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar)dan di catat dalam catatan akuntansi serta di laporkan dalam laporan keuangan
pada periode bersangkutan.
b. Kelangsungan usaha, asumsi ini memiliki arti bahwa perusahaan di asumsi akan
beroperasi terus di masa depan tanpa batasan, tidak bermaksud atau berkeinginan
melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya. Jika maksud atau
keinginan tersebut timbul, laporan keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang
berbeda dan dasar yang digunakan harus di ungkapkan.
Konsep Dasar
a. Prinsip biaya historis, prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam
mencatat aktiva, hutang, modal, dan biaya. Harga perolehan adalah harga pertukaran
yang disetujui oleh kedua belah pihak yang melakukan suatu transaksi.
b. Prinsip pengakuan pendapatan, besarnya pendapatan ditentukan oleh jumlah
kas/ekuivalennya yang diterima dari tranksaksi penjualan, untuk penjualan barang atau
jasa pendapatan di akui pada saat penyerahan barang/jasa, untuk barang pada saat
produksi selesai, masa produksi dan saat kas diterima.
c. Prinsip mempertemukan, yaitu mempertemukan biaya dan pendapatan yang timbul dari
biaya tersebut.
d. Prinsip konsistensi, metode dan prosedur yang digunakan harus diterapkan secara
konsiten dari tahun ke tahun
e. Prinsip pengungkapan lengkap, menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan
keuangan.

a. Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan adalah penyajian informasi mengenai posisi keuangan dan perubahan
posisi keuangan untuk pihak intern dan ekstrn perusahaan guna pengambilan keputusan dalam
suatu periode akuntansi.

b. Standar Akuntansi Keuangan

2
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yaitu suatu kerangka dalam menciptakan metode yang
seragam dalam menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang
berbeda dapat dibandingkan dengan lebih mudah.Prosedur akuntansi yang sesuai terangkum
dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

Isi PSAK meliputi peraturan tentang standar umum pencatatan, penyusunan, dan penyiapan
laporan keuangan yang berdasar pada teori – teori penalaran dan penafsiran yang mendalam oleh
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)

Kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik, yang dipilih
dan dianggap berterima umum disebut Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).

3. Tujuan Laporan Keuangan


1. Untuk menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur saat ini atau
potensial dan para pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan
keputusan serupa secara rasional.
2. Untuk membantu para investor dan kreditur saat ini atau potensial dan para pemakai
lainnya dalam menilai jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas
prospektif dari dividen atau bunga dan hasil dari penjualan, penebusan atau jatuh tempo
sekuritas atau pinjaman.

Singkatnya tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan:


1. informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit,
2. informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa depan
3. informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya
tersebut,dan perubahan didalamnya.
Penggunan laporan keuangan yaitu :
1. Manajemen
2. Investor
3. Kreditur
4. Karyawan
5. Bagian akuntansi
6. Instansi pemerintah
7. Organisasi Nirlaba
8. Bank
9. Masyarakat

4. Fungsi Akuntansi Keuangan


 Untuk mengetahui dan menghitung laba ataupun rugi yang sudah didapat oleh perusahaan

3
 Agar dapat memberikan informasi yang bisa berguna bagi manajemen perusahan
 Agar bisa membantu untuk menetapkan hak bagi masing – masing pihak yang mempunyai
suatu kepentingan dalam suatu perusahaan, baik itu pihak internal, maupun eksternal.
 Untuk mengawasi dan mengendalikan berbagai macam suatu kegiatan yang terjadi dalam
perusahaan
 Untuk membantu perusahaan dalam mencapai target yang sebelumnya sudah ditentukan
 Dapat memberikan informasi yang berguna bagi manajemen perusahaan.

5. Tahapan dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan


 Tahap pertama adalah pengantar akuntansi dasar
Yang dipelajari pada tahap ini meliputi pemahaman tentang persamaan dasar – dasar
akuntansi, siklus akuntansi, chart of account (penyusunan kode akun), pencatatan transaksi
dan perkiraan, General Ledger (buku besar), dan worksheet (pembuatan kertas kerja)
laporan keuangan.
 Tahap berikutnya akuntansi menengah
Yang dipelajari pada tahap ini yaitu penyusuna laporan keuangan (contoh laporan
akuntansi keuangan), akuntansi biaya, pemahaman tentang prosedur akuntansi dan
keuangan, serta hal – hal yang meliputi kebijakan dan prosedur, yaitu kas dan setara kas,
persediaan, piutang aktiva tetap, utang, dan pajak.
 Tahapan terakhir yaitu akuntansi keuangan lanjutan
Yang dipelajari pada tahap ini meliputi pembentukan persekutuan atau penggabungan
usaha (merger), integritas penyajian laporan keuangan, perubahan kepemilikan saham,
likuidasi penjualan angsuran, dan investasi saham.

6. Komponen Akuntansi
Beberapa komponen utama dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Aset atau harta
Aset adalah segala hal yang bernilai dan dimiliki oleh perusahaan yang bisa digunakan
untuk mendapatkan keuntungan diwaktu yang akan datang. Adapun jenis harta yang ada
dalam perusahaan antara lain :
a. Harta lancar (current assets)
Yaitu kekayaan yang dimiliki perusahaan yang bisa digunakan sebagai alat
transaksi dan bisa habis jika digunakan.
Bagian – bagian yang termasuk dalam harta lancar meliputi kas atau uang, piutang,
investasi jangka pendek, surat – surat berharga, pendapatan yang masih dapat
diterima atau biaya yang dibayar dimuka, dan persediaan.
b. Harta tetap (fixed assets)
Ciri – ciri harta tetap yaitu memiliki wujud, bisa dipakai oleh perusahaan baik untuk
kegiatan operasional maupun dijual, mempunyai nilai manfaat yang bisa dipakai

4
untuk periode yang lama (lebih dari satu tahun) sepanjang perusahaan ingin
memberdayakannya, serta mempunyai harga jual tinggi bila diperjualbelikan.
Harta tetap bisa didapatkan dengan cara membeli tunai, mengangsur, menukar,
menggunakan surat berharga, dan membuat sendiri.Selama menggunakan harta
tetap ini, ada biaya – biaya yang dikeluarkan perusahaan. Biaya tersebut antara lain
biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya pergantian, biaya perbaikan, dan biaya
penyusunan kembali harta tetap.
c. Harta investasi (investment assets)
Hanya ada satu harta yang termasuk dalam harta investasi, yaitu investasi jangka
panjang. Dalam investasi jangka panjang, uang yang telah diinvestasikan bisa
diambil kembali dalam jangka waktu secepatnya satu tahun.
Jenis investasi jangka panjang meliputi saham, investasi program pensiun, investasi
emas atau perhiasan, dan obligasi.
d. Harta tak berwujud (intangible assets)
Harta tak berwujud merupakan harta yang dimiliki perusahaan namun tidak bisa
dinyatakan dalam wujud spesifik. Contohnya adalah hak paten, hak cipta, merek
dagang, dan goodwill kelebihan yang ada dalam sebuah usaha, seperti reputasi,
nama baik, dll.
e. Harta lainnya (other assets)
Harta lainnya merupakan harta yang tidak termasuk dalam harta lancar, harta tetap,
harta investasi, atau harta tak berwujud. Contohnya adalah jaminan sewa, harta tak
tepakai lagi, jaminan, uang muka investasi, piutang, uang muka pembelian harta
tetap, dan beban yang ditangguhkan.
2. Liabilitas atau kewajiban (Liabilities)
Liabilitas merupakan suatu keharusan bagi perusahaan untuk menbayarkan dana tertentu
kepada pihak eksternal dan pihak internal. Ciri – ciri liabilitas adalah muncul sebagai akibat
dari transaksi di masa lalu yang belum selesai, tidak dapat dihindari, dan harus diselesaikan
dengan membayar tunai.Liabilitas dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Liabilitas jangka pendek
Kewajiban ini adalah utang yang harus dibayar lunas segera. Yang termasuk dalam
liabilitas jangka pendek adalah utang dagang, biaya yang harus dibayar, utang
jangka panjang yang hampir jatuh tempo, penghasilan diterima dimuka, utang
pajak, dan utang dividen.
b. Liabilitas jangka panjang
Yang termasuk dalam liabilitas jangka panjang yaitu utang obligasi, dan utang
bank.
c. Kewajiban lain – lain
Kewajiban lain – lain adalah kewajiban atau liabilitas yang tidak bisa dikategorikan
baik dalam liabilitas jangka panjang atau liabilitas jangka pendek. Ia berupa
jaminan atau utang operasional karyawan terhadap perusahaan.

5
3. Pendapatan (income)
Income merupakan sejumlah uang yang diperoleh perusahaan atas usaha yang
dilakukan, dari menjual barang atau jasa, misalnya pendapatan terbagi dalam 2 jenis, yaitu
pendapatan operasional yang di dapat langsung dari kegiatan produksi dan pendapatan non-
operasional yang didapat bukan dari kegiatan produksi.
Adapun sumber – sumber pendapatan perusahan yaitu melalui penanaman modal oleh
pihak investor, penjual barang atau jasa, hadiah, revaluasi harta, dan penyerahan produk
perusahaan.
4. Ekuitas (equity)
Ekuitas merupakan hak dari pemilik perusahaan yaitu selisih antara total aktiva dan
kewajiban yang ada, namun ekuitas tidak dapat dijual atau tidak memiliki ukuran nilai jual
perusahaan.Pada dasarnya ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil dari usaha
perusahaan. Ekuitas akan berkurang disebabkan penarikan modal pribadi (prive) atau
karena pembagian keutungan. Rumus Modal = Aktiva (harta) – Pasiva (utang)
5. Biaya atau Pengeluaran ( Exspense)
Biaya adalah dana yang perusahaan keluarkan untuk pembiayaan operasional usaha.

7. Jenis Pencatatan Akuntansi


1. Cash Basic : dimana pendapatan diakui pada saat pendapatan tersebut diterima dan
biaya di akui pada saat biaya tersebut dikeluarkan.
2. Accrual Basic : dimana pendapatan dan biaya diakui pada saat terjadinya transaksi baik
tunai maupun kredit.
Banyak perusahan – perusahan yang menggunakan sistem accrual basic, karena itu pada setiap
akhir periode perlu dilakukan penyesuaian untuk untuk mencatat perubahan – perubahan yang
belum diakui, diantaranya : biaya yang masih harus dibayar, pendapatan yang masih harus
diterima, biaya dibayar dimuka, pendapatan diterima dimuka, beban piutang tak tertagih,
persediaan akhir bila menggunakan metode periodic.

8. Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi yaitu siklus yang dimulai dari pencatatan transaksi sampai disusunnya suatu
laporan keuangan (L/K). berikut siklus akuntansi :
1. Bukti transaksi
2. Jurnal, terdiri dari :
a. Jurnal Umum
b. Jurnal khusus,(Jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian,
jurnal penjualan).
 Jurnal Khusus penerimaan Kas(Cash Receipt Journal), untuk mencatat seluruh
transaksi yang berhubungan dengan penerimaan uang secara tunai maupun non tunai.
Transaksi yang ada pada jurnal khusus penerimaan kas yaitu penjualan tunai, penerimaan

6
pelunasan piutang, pengembalian atau retur pembelian secara tunai, dan penerimaan
pendapatan.
 Jurnal khusus pengeluaran kas (cash payment journal), untuk mencatat semua
transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran uang atau pembayaran uang tunai kepada
suplayer.Transaksi yang tercatat pada jurnal khusus pengeluaran kas yaitu pembayaran
atau pelunasan utang dagang, pembelian secara tunai, retur penjualan, pengambilan uang
tunai untuk keperluan pribadi atau prive, dan pembayaran beban – beban.
 Jurnal khusus pembelian (purchase Journal), untuk mencatat semua jenis transaksi
pembelian yang dilakukan secara kredit, baik pembelian barang maupun bukan barang
dagang.pencatatn meliputi pembelian barang dagang dengan kredit, pembelian
perlengkapan,peralatan serta aktiva lain secara kredit.
 Jurnal khusus penjualan (sales journal), untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan
dengan penjualan barang secara kredit.
3. Posting ke buku besar (Ledger)
4. Neraca saldo (trial balance)
5. Jurnal penyesuaian (adjustment)
6. Neraca lajur (work sheet)
7. Laporan keuangan (finance report) yang terdiri dari :
a. Laporan laba rugi (income statement)
b. Neraca (balance sheet)
c. Laporan perubahan ekuitas
8. Jurnal penutup (closing entry)
9. Neraca saldo setelah penutup (post closing trial balance)
10. Jurnal pembalik (reversing entries)

Contoh transaksi akuntansi :


a. Transaksi 1 : Dewi pada tanggal 2/12/2018 mendirikan “Salon Ayu” Modal awal
sebesar Rp.1.500 bukti jurnal no. 001
b. Transaksi 2 : Dewi pada tanggal 3/12/2018 membayar sewa ruangan bulan Desember
sebesar Rp. 120. Bukti jurnal no 002
c. Transaksi 3 : tanggal 4/12/2018 membeli peralatan salon secara tunai sebesar Rp. 900
bukti jurnal no 003.
d. Transaksi 4 : tanggal 5/12/2018 membeli cleasing cream, hair – dye lotion dan
perlengkapan lainnya secara kredit sebesar Rp 200 bukti jurnal no. 004
e. Transaksi 5 : tanggal 6/12/2018 dibayar beban pemasangan iklan mini (akun beban
serba – serbi) di harian kompas sebesar Rp 50 bukti jurnal no. 005
f. Transaksi 6 : tanggal 15 /12/2018 dibayar gaji dan upah karyawan (1-15 Des) sebesar
Rp 72 bukti jurnal no.006
g. Transaksi 7 : tanggal 15/12/2018 diterima pendapatan kas sebesar Rp 340 bukti jurnal
no 007

7
h. Transaksi 8 : tanggal 28/12/2018 diterima pinjaman kredit dari bank BNI sebesar Rp
3.000 bukti transaksi 008
i. Transaksi 9 : tanggal 29/12/2018 dibeli peralatan salon sebesar Rp 3.600 tunai bukti
transaksi 009
j. Transaksi 10 : tanggal 29/12/2018 dibayar gaji dan upah karyawan (16-29 Des) sebesar
Rp 96 tunai bukti jurnal no 010
k. Transaksi 11 : tanggal 31/12/2018 diterima pendapatan kas sebesar Rp 360 bukti jurnal
no 011
l. Transaki 12 : tanggal 31/12/2018 Dewi mengambil uang sebesar Rp 100 untuk
keperluan pribadi bukti jurnal 012.

Tanggal No Bukti Keterangan D K


Des 2 001 Kas 1.500
modal 1.500
3 002 Beban sewa 120
kas 120
4 003 Peralatan salon 900
kas 900
5 004 Perlengkapan 200
Utang dagang 200
6 005 Beban Serba Serbi 50
Kas 50
15 006 Beban gaji 72
Kas 72
007 Kas 320
Pendapatan jasa 320
28 008 Kas 3.000
Utang bank 3.000
29 009 Peralatan salon 3.600
kas 3.600
010 Beban gaji 96
Kas 96
31 011 Kas 360
Pendapatan jasa 360
012 Prive Dewi 100
kas 100

8
Jumlah 10.318 10.318

9. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah hasil produk dari sistem akuntansi yang kemudian akan diberikan
kepada pihak eksternal perusahaan. Berikut ini adalah 4 laporan keuangan utama pada perusahaan
yaitu:
a. Neraca : laporan ini menyediakan informasi tentang posisi keuangan sebuah entitas pada
titik waktu tertentu. Dalam posisi laporan keuangan disajikan asset, liabilitas,
dan ekuitas sebuah bisnis.
b. Laba/rugi : Menyajkan laporan laba bersih (rugi bersih) sebuah usaha selama periode
tententu.Dalam laporan ini disajikan pendapatan yang dihasilkan dan biaya
yang terjadi selama periode tertentu.
c. Peubahan Modal : merangkum perubahan atau penyesuaian ekuitas selama periode
tertentu ( periode yang sama dengan laporan laba/rugi).Pada laporan ini
disajikan perubahan pada modal dan laba ditahan.
d. Arus Kas : Menunjukkan jumlah uang yang masuk maupun yang keluar dari perusahaan
selama periode tertentu (periode yang sama dengan laporan laba/rugi dan laporan
perubahan modal) meliputi aktivitas operasi, investasi dan keuangan.

Rekonsiliasi bank
Pencocokan antara saldo pembukuan perusahaan dengan saldo bank yang timbul terdapat
perbedaan : beda waktu pencatatan dan kesalahan pencatatan.Berikut elemen – elemen yang
membuat perbedaan :
1. Sudah dicatat oleh perusahaan sebagai penerimaan uang, tetapi belum dicatat oleh bank
2. Sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi belum dicatat oleh perusahaan
3. Sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran tetapi bank belum mencatatnya sebagai
pengeluaran
4. Sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi belum dicatat oleh perusahan.
5. Kesalahan – kesalahan yang terjadi dalam catatan perusahaan maupun catatan bank

Anda mungkin juga menyukai