OLEH :
CHRISTIAN S. WONGSO
1813010005
KUPANG
2019
“Keterkaitan Faktor Biotik dan Abiotik”
Macam-macam faktor abiotik.
Komponen Abiotik atau sering kita kenal dengan sebutan komponen tak hidup adalah
komponen fisik dan kimia dimana pada permukaan terdapat organisme yang hidup.
Sebagian besar komponen abiotik bermacam jenisnya dalam ruang dan waktu, komponen
abiotik dapat berupa senyawa organik, bahan organik, dan faktor yang mempengaruhi
distribusi organisme. Adapun faktor tersebut adalah :
Keterkaitan faktor abiotik Topografi dan Fisiografi Pantai dengan hutan mangrove.
Formasi mangrove yang luas umumnya terdapat di dataran lumpur pantai (mudflat) dan
delta muara yang terlindung. Topografi pantai merupakan faktor penting yang
mempengaruhi komposisi spesies, distribusi spesies dan luas kosistem mangrove.
Karakteristik pantai dipengaruhi oleh penggenangan pasang, sedimentasi, dan sifat
sedimen. Dataran lumpur dan muara dipengaruhi oleh pasang surut air laut atau sungai
yang umumnya terkait dengan kesuburan dan mendukung keragaman tumbuhan dan
hewan. Semakin datar pantai dan semakin besar pasang surut, maka semakin lebar
ekosistem mangrovenya (SNM, 2003).
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis
tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum
Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua
Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan
secara asal-usul, Morfologi dan Fisiologi.
Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut Polip. Dalam bentuk
sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti
tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh Tentakel. Namun pada
kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu
yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat
menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan
laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.
Keterkaitan faktor abiotik Sedimentasi
Sedimentasi merupakan proses pemisahan padatan yang terkandung dalam limbah cair
oleh gaya gravitasi dan juga melalui proses flokulasi dan koagulasi. Proses sedimentasi
dapat berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan terumbu karang sebab, proses
sedimentasi yang terjadi mengakibatkan membersarnya partikel padatan sehingga
menjadi lebih berat, dan juga dapat menghalagi prose fotosintesis yang dilakukan pada
zoxantella karena partikel tersebut dapat menyumbat dan menutupi struktur saluran
makan pada polip karang.
Suhu merupakan derajat panas atau dingin suatu perairan yang dapat mempengaruhi
biota yang hidup didalamnya.Suhu sangat berpengaruh penting terhadap pertumbuhan
terumbu karang karena terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat rapuh dan
sensitif terhadap perubahan suhu. Hal yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
terumbu karang, ialah kenaikan suhu air laut. Penyebab kenaikan suhu air laut adalah
pemanasan global,dan juga fluktuasi air yang terjadi di suatu perairan. Faktor yang
mengakibatkan pemutihan karang dan menyebabkan degenerasi atau hilangnya
zooxantehella yang hidup di dalam terumbu karang ialah kenaikan suhu, tingginya sinar
ultraviolet, kurangnya cahaya,tingginya tingkat kekeruhan, sedimentasi, penyakit,dan
kadar garam yang tidak normal.
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrien adalah bahan-bahan
organik yang diperlukan oleh karang dan zooxanthellae untuk kelangsungan hidup
terumbu karang.jadi semakin banyak nutrisi yang didapat semakin baik juga
pertumbuhan terumbu karang.
Gelombang merupakan faktor pembatas pada perairan. Gelombang yang terlalu besar
dapat merusak struktur terumbu karang, contohnya gelombang tsunami. Namun
demikian, umumnya terumbu karang lebih berkembang di daerah yang memiliki
gelombang besar. Aksi gelombang juga dapat memberikan pasokan air segar, oksigen,
plankton, dan membantu menghalangi terjadinya pengendapan pada koloni atau polip
karang.
Keterkaitan faktor abiotik Intensitas cahaya
Intensitas cahaya merupakan salah satu komponen abiotik yang mempengaruhi proses
pertumbuhan terumbu karang karena kurangnya intensitas cahaya dapat mempengaruhi
pross fotosintesis pada zooxanthellae.ada pula faktor lain yang mempengaruhi inensitas
cahaya yaitu kepadatan fitoplankton,kedalaman, serta kekeruhan air laut.
Penetrasi cahaya yang masuk ke dalam perairan sangat mempengaruhi proses fotosintesis
yang dilakukan oleh tumbuhan lamun. Lamun membutuhkan intensitas cahaya yang
tinggi untuk proses fotosintesa tersebut dan jika suatu perairan mendapat pengaruh
akibat aktivitas pembangunan sehingga meningkatkan sedimentasi pada badan air yang
akhirnya mempengaruhi turbiditas maka akan berdampak buruk terhadap proses
fotosintesis. Kondisi ini secara luas akan mengganggu produktivitas primer ekosistem
lamun.
Secara umum ekosistem padang lamun ditemukan secara luas di daerah bersuhu
dingindan di tropis. Hal ini mengindikasikan bahwa lamun memiliki toleransi yang luas
terhadap perubahan temparatur. Kondisi ini tidak selamanya benar jika kita hanya
memfokuskan terhadap lamun di daerah tropis karena kisaran lamun dapat tumbuh
optimal hanya pada temperatur 28-300C. Hal ini berkaitan dengan kemampuan proses
fotosintesis yang akan menurun jika temperatur berada di luar kisaran tersebut.
Keterkaitan faktor abiotik Salinitas
Kisaran salinitas yang dapat ditolerir lamun adalah 10-40 ppt dan nilai optimumnya
adalah 35 ppt. Penurunan salinitas akan menurunkan kemampuan lamun untuk
melakukan fotosintesis. Toleransi lamun terhadap salinitas bervariasi juga terhadap jenis
dan umur. Lamun yang tua dapat mentoleransi fluktuasi salinitas yang besar. Salinitas
juga berpengaruh terhadap biomassa, produktivitas, kerapatan, lebar daun dan kecepatan
pulih. Sedangkan kerapatan semakin meningkat dengan meningkatnya salinitas.
Padang lamun hidup pada berbagai macam tipe sedimen, mulai dari lumpur sampai
karang. Kebutuhan substrat yang utama bagi pengembangan padang lamun adalah
kedalaman sedimen yang cukup. Peranan kedalaman substrat dalam stabilitas sedimen
mencakup 2 hal yaitu : pelindung tanaman dari arus laut dan tempat pengolahan dan
pemasok nutrien.
Produktivitas padang lamun dipengaruhi oleh kecepatan arus. Kecepatan arus ayng
baik bagi perkembangbiakan lamun berkisar 0,5 m/detik.sedangkan apabila kecepatan
arus terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada lamun akibat tergerusnya substrat
tempat tumbuh lamun.