Anda di halaman 1dari 7

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

GOLONGAN MINERAL SULFAT


Mineral sulfat adalah salah satu dari grup mineral non silikat dan memiliki kation
sulfur yang berikatan dengan 4 anion oksigen membentuk (SO4)2-.

Mineral sulfat adalah kombinasi dari logam atau semi logam dengan anion sulfat
tersebut membentuk mineral sulfat. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada
daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya, contohnya adalah danau/pesisir,
kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida berinteraksi.
Beberapa mineral sulfat dapat terlarut dalam air dan beberapa ada yang dapat
berpendar

A. Contoh Mineral
 Anhydrite (CaSO4)
 Barite (BaSO4)
 Gypsum (CaSO4.2H2O)

B. Kegunaan

Kegunaan mineral sulfat antara lain, mineral Anhydrite diperlukan untuk


menghasilkan asam sulfur, dengan kandungan belerangnya, serta salah satu bahan
baku kertas dan batu hias karena kenampakannya yang indah.

Mineral Barite merupakan mineral bijih yang paling utama bagai Barium. Selain
itu, juga sebagai bahan tambahan penting untuk lumpur pengeboran minyak bumi.
Barite sering digunakan sebagai bahan tambahan untuk pembuatan kertas dan karet
serta bahan pewarna karena warnanya yang putih.

Dan mineral Gypsum yang biasanya digunakan sebagai perekat pada bangunan-
bangunan kuno serta bahan campuran dalam semen. Selain itu, juga dijadikan
ornamen, baik untuk pahatan maupun dilebur lalu dicetak menjadi ornamen
interior dalam bangunan, termasuk eternit.

Nama : Nicko Satya Nugraha


NIM : 111130103
Plug : 1 Page 1
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

C. Deskripsi Mineral
1. Anhydrite
 Rumus Kimia : CaSO4
 Sistem Kristal : Orthorombic
 Perawakan : Meniang
 Skala kekerasan Mohs : 3.5 - 5
 Densitas :3
 Gores : Putih
 Kilap : Kilap Lemak
 Tenacity : Brittle
 Belahan : Baik - Sempurna
 Pecahan : Uneven
 Derajat Ketransparan : Translucent Mineral

2. Barite

 Rumus kimia : BaSO4


 Warna : Bening, putih
 Sistem Kristal : Orthorombic
 Gores : Putih
 Belahan : Sempurna
 Pecahan : Choncoidal
 Kilap : Kaca
 Skala Kekerasan Mohs : 3 – 3.5
 Berat jenis : 4.5
 Derajat Ketransparan : Transparent Mineral

Nama : Nicko Satya Nugraha


NIM : 111130103
Plug : 1 Page 2
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

3. Gypsum

 Rumus kimia : CaSO4.2H2O


 Warna : Putih
 Sistem kristal : Monoklin
 Belahan : Baik – Sempurna
 Pecahan : Splintery
 Skala kekerasan Mohs : 2
 Kilap : Kilap Lemak
 Tenacity : Sectile
 Gores : Putih
 Berat Jenis : 2.35

D. Genesa Mineral

Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah evaporitik


(penguapan) yang tinggi kadar airnya, kemudian perlahan-lahan menguap sehingga
formasi sulfat dan halida berinteraksi.

E. Persebaran di Indonesia

Anhydrite : Gresik

Barite : Toraja

Gypsum : Sulawesi Selatan

Nama : Nicko Satya Nugraha


NIM : 111130103
Plug : 1 Page 3
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

F. Gambar

Anhydrite Barite

Gypsum

Nama : Nicko Satya Nugraha


NIM : 111130103
Plug : 1 Page 4
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

GOLONGAN MINERAL KARBONAT


Mineral karbonat merupakan persenyawaan ion (CO3)2-. Mineral ini merupakan
susunan utama yang membentuk batuan sedimen.

Karbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton. Karbonat
juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah karst yang membentuk gua,
stalaktit, dan stalagmite.

A. Contoh Mineral
 Calcite (CaCO3)
 Dolomit (CaMg(CO3)2)

B. Kegunaan
Penggunaan kalsit saat ini telah mencakup berbagai sektor yang didasarkan pada
sifat fisik dankimianya. Penggunaan tersebut meliputi sektor pertanian, industri
kimia, makanan, logam dan lainnya.

Penggunaan dolomit dalam industri tidak seluas penggunaan batu gamping dan
magnesit. Kadang-kadang penggunaan dolomit ini sejalan atau sama dengan
penggunaan batu gamping atau magnesit untuk suatu industri tertentu.

Akan tetapi, biasanya dolomit lebih disukai karena banyak terdapat di alam.

C. Deskripsi Mineral
1. Calcite

 Rumus kimia : CaCO3


 Warna : Putih
 Sistem kristal : Hexagonal
 Tekstur : Membata
 Skala kekerasan Mohs : 3
 Pecahan : Even
 Belahan : Sempurna

Nama : Nicko Satya Nugraha


NIM : 111130103
Plug : 1 Page 5
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

 Tenacity : Brittle
 Derajat Ketransparan : Transparent Mineral
 Gores : Putih
 Berat Jenis : 2.7
 Kilauan poles : Kaca

2. Dolomit

 Rumus kimia : CaMg(CO3)2


 Warna : Coklat
 Sistem kristal : Hexagonal
 Tekstur : Masif
 Skala kekerasan Mohs : 3
 Pecahan : Even
 Belahan : Tidak Sempurna
 Tenacity : Brittle
 Derajat Ketransparan : Opaque Mineral
 Gores : Putih
 Berat Jenis : 2.85 - 2.95
 Kilau : Kaca

D. Genesa Mineral
Pembentukan mineral karbonat tidak lepas dari kondisi air (tawar dan asin)
dimana batuan karbonat tersebut terbentuk. Walaupun mineral karbonat dapat
terbentuk pada air tawar dan laut,namun informasi banyak diperoleh dari kondisi air
laut.

Terdapat variasi kedalaman laut (hingga ribuan meter) dimana mineral-mineral


karbonat dapat terbentuk, namun produktifitas terbentuknya mineral karbonat
hanya pada wilayah dimana cahaya matahari dapat tembus (Light saturation zone).

Tingkat produktifitas mineral karbonat paling tinggi yaitu pada kedalaman 0 -


20 meter dimana cahaya matahari efektif menembus kedalaman ini.

Nama : Nicko Satya Nugraha


NIM : 111130103
Plug : 1 Page 6
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

E. Persebaran di Indonesia
 Calcite : Begelan Kabupaten Purwokerto, Indarung, Kabupaten Pacitan
 Dolomit : Aceh Tenggara, Tapanuli Selatan, Daerah Gunung Kajai

F. Gambar

Calcite Dolomit

Nama : Nicko Satya Nugraha


NIM : 111130103
Plug : 1 Page 7

Anda mungkin juga menyukai