Anda di halaman 1dari 20

KEPERAWATAN JIWA

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


STIMULASI SENSORI

OLEH :

1. Putu Ayu Sutarini Dewi (P07120216073)


2. I Gede Andre Krisnandha Swara (P07120216074)
3. Ketut Elfirasani (P07120216075)
4. I Gde Aryya Astawa Putrayana (P07120216076)
5. Komang Mega Ratnasari (P07120216077)
6. Ida Ayu Putu Apsari Dewi (P07120216078)
7. I Gusti Ayu Ari Purnamawati (P07120216079)
8. Ni Made Rai Widiastuti (P07120216080)
9. Dewa Ayu Dwi Apriani (P07120216081)

KELAS 3B SEMESTER V D-IV KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Keperawatan Jiwa
yang berjudul “Proposal TAK Stimulasi Sensori”.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
sudah terkait dalam penyusunan laporan praktik ini karena telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk penyusunan laporan ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penampilan maupun
dari segi kualitas penulisan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun jika terdapat kesalahan, kekurangan, dan kata – kata yang kurang berkenan
dalam makalah ini, dan tentu saja dengan kebaikan bersama dan untuk bersama.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan praktik ini dan semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak dan pembaca.

Denpasar, 12 November 2018

Penulis
AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI SENSORI

1. LATAR BELAKANG

Kelompok adalah kumpulan individu yang yang memiliki hubungan satu dengan
yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraian,
2001 dikutip dari Cyber Nurse, 2009).

Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien


bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh
seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi
Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep,2007). Terapi kelompok
adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan stimulasi
bagi pasien dengan gangguan interpersonal (Yosep, 2008).

Berdasarkan uraian diatas penggunaan terapi aktivitas kelompok dapat


memberikan dampak positif dan dapat memebantu klien meningkatkan perilaku
adaptif serta mengurangi prilaku maladaptif terutama pada pasien dengan kerusakan
interaksi sosial yang salah satu disebabkan oleh ketidakmampuan berespon dengan
lingkungan sosialnya yang mempunyai tujuan agar klien mampu memberikan respon
dan dapat mengepresikan perasaan yang disebut terapi aktivitas kelompok stimulasi
sensori.

2. TUJUAN
2.1 TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan terapi dalam beberapa jangka waktu diharapkan pasien dapat
merubah perilakunya dari yang maladiptif menjadi adiptif

2.2 TUJUAN KHUSUS


TAK stimulasi sensori bertujuan agar pasien mengalami:
1. Peningkatan kepekaan pada stimulus
2. Peningkatan kepekaan merasakan keindahan
3. Peningkatan apresiasi terhadap lingkungan

3. WAKTU DAN TANGGAL


Hari dan tanggal : Sabtu, 17 November 2018
Jam : 09.00 Wita – selesai.
Tempat : Ruang Lab. Gadar Keperawatan

4. METODE
a. Diskusi
b. Sharing persepsi

5. MEDIA DAN ALAT


a. Tape recorder
b. Kaset dengan lagu melayu (dipilih lagu yang memiliki cerita bermakna. Dapat
juga lagu-lagu yang bermakna religious).
c. Buku catatan dan pulpen
d. Jadwal kegiatan pasien

6. SETTING TEMPAT

L CL

O
P

F P

P F
OP

Keterangan Gambar:

L : Leader
CL : Co-Leader
O : Observer
P : Pasien
OP : Operator
F : Fasilitator
7. PEMBAGIAN TUGAS
a. Leader
Tugas :
1. Menyiapakan proposal kegiatan TAK
2. Menyampaikan tujuan dan peratauran kegiatan terapi aktivitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai.
3. Menjelaskan aturan permainan.
4. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya.
5. Mampu memimpin aktivitas kelompok dengan baik dan bersih.
6. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok

b. Co-leader
Tugas :
1. Mendampingi leader
2. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas pasien
3. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang telah
dibuat
4. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami bloking dalam proses
terapi

c. Fasilitato
r Tugas :
1. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung
2. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
3. Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi

d. Observe
r Tugas :
1. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2. Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non-verbal pasien selama
kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
3. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga
penutupan
e. Operator
Tugas :
1. Mengatur alih permainan (menghidupakn dan mematikan music)
2. Timer ( mengatur waktu)

8. PASIEN
1. Kriteria pasien
a. Pasien dengan indikasi menarik diri dan harga diri rendah dan mulai
menunjukkan kemamuan untuk interaksi social.
b. Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai dengan
stimulus yang diberikan

2. Proses seleksi
a. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria
b. Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria
c. Membuat kontak dengan pasien yang setuju mengikuti TAK, meliputi
menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan aturan
main dalam kelompok

9. SUSUSNAN PELAKSANAAN
1. Susunan perawat pelaksana TAK sebagai berikut :
a. Leader
b. Co-leader
c. Fasilitator
d. Observer
e. Operator

2. Pasien peserta TAK sebagai berikut :


NO NAMA MASALAH KEPERAWATAN
10. TATA TERTIB DAN ANTISIPASI MASALAH

a. Tata tertib pelaksanaan TAK


1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai
2. Peserta wajib hadir 10 menit sebelum acara dimulai
3. Peserta berpakaian rapi, bersih, dan sudah mandi
4. Peserta tidak diperkenankan makan, minum, ,merokok selama kegiatan TAK
berlangsung
5. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan
kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin
6. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari permainan
7. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara selesai
8. Apabila waktu yang ditentukan untuk melakukan TAK telah habis, sedangkan
permainan belum selesai maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota
utnuk memperpanjang waktu TAK

b. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK


1. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok
a. Memanggil pasien
b. Memberi kesempatan pada pasien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau pasien yang lain
2. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit :
a. Panggil nama pasien
b. Tanya alasan pasien mengapa meninggalkan permainan
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
pasien bahwa pasien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu pasien
boleh kembali lagi
3. Bila pasien lain ingin ikut :
a. Memberikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada pasien yang
telah dipilih
b. Katakan pada pasien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat
di ikuti oleh pasien tersebut
c. Jika pasien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
peran pada permainan tersebut
11. PROSES KEPERAWATAN
TAK STIMULASI SENSORI SUARA
SESI 1 : MENDENGAR MUSIK

A. Tujuan
1. Klien mampu mengenali musik yang di dengar
2. Klien mampu menikmati musik sampai selesai
3. Klien mampu menceritakan perasaan setelah mendengarkan

B. Setting
Peserta duduk melingkar

C. Alat
1. Tape recorder
2. Kaset lagu melayu (dipilih lagu yang memiliki cerita yang bermakna. Dapat juga
lagu-lagu yang bermakna religius).

D. Metode
1. Diskusi
2. Sharing persepsi

E. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai indikasi: klien menarik diri, harga
diri rendah
b. Mempersiapkan alat dan tempat
2. Orientasi
a. Salam terapeutik: terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi/validasi: terapis menanyakan perasaan klien hari ini
c. Kontrak:
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
2) Terapis menjelaskan aturan main yaitu:
- Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan akhir
- Bila ingin keluar dari kelompok, klin harus meminta izin kepada
terapis
- Lama kegiatan 60 menit

3. Kerja
a. Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri (nama dan nama
panggilan, serta asal) dimulai dari terapis, secara berurutan searah jarum jam.
b. Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak
klien untuk tepuk tangan.
c. Terapismenjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh berjoget sesuai
irama lagu. Setelah selesai lagu tersebut peserta akan menceritakan isicerita
dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengar lagu.
d. Terapis memutar lagu, klien mendengar, boleh juga berjoged.
e. Secara bergiliran, klien menceritakan isi lagu dan perasaannya secara
bergiliran. Sesuai arah jarum jam. Sampai semua peserta mendapat giliran.
(catatan: jika klien aktif dan proses berlagsung cepat , lagu yang diputar
boleh lebih dari satu lagu).
f. Terapis memberikan pujian , setiap klien selesai menceritakan perasaannya.

4. Terminasi
a. Evaluasi:
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas pencapaian kelompok.
b. Tindak lanjut: terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan musik-musik
yang baikdan yang bermakna dalam kehidupan.
c. Kontrak yang akan datang:
1) Terapis menyepakati kegiatan TAK berikutnya
2) Terapis menyepakati waktu dan tempat TAK

5. Evaluasi dan Dokumentasi


a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
stimulasi sensoris mendengar musik, kemampuan klien yang diharapkan adalah
mengikuti kegiatan, respons terhadap musik, memberi pendapat tentang musik
yang didengar, dan perasaan saat mendengarkan musik. Formulir evaluasi sebagai
berikut :

Sesi 1 : TAK Stimulasi Sensoris Mendengarkan Musik


Kemampuan memberikan respons pada music

N Nama Peserta TAK


O Aspek Yang Dinilai

1 Mengikuti kegiatan
sampai akhir
2 Menjelaskan makna
lagu
3 Menjelaskan perasaan
setelah mendengar lagu

Petunjuk: Dilakukan = 1 tidak dilakukan = 0


- Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
- Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampun klien mengikuti, merespons,
memberi pendapat, menyampikan perasaan tentang musik yang didengar.
- Beri tanda (v) jika klien mampu dan tanda (x) jika klien tidak mampu.

b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi sensori
mendengar musik. Klien mengikuti kegiatan sampai akhir dan menggerakkan jari
sesuai dengan irama musik, namun belum mampu memberi pendapat dan perasaan
tentang musik. Latih klien untuk mendengarkan musik di ruang rawat

TAK STIMULASI SENSORI


SESI 2 : MENGGAMBAR

A. Tujuan
1. Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambaran.
2. Klien dapat memberi makna gambar.

B. Setting
1. Klien duduk melingkar.
2. Tempat tenang dan nyaman.

C. Alat
1. Kertas HVS
2. Pensil 2B ( catatn titik dua kalau tersedia krayon juga bisa di gunakan).

D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi

E. Langkah_langkah
1. Persiapan
a. Terapis membuat kontrak dengan klien
b. Terapis menyiapkan alat dan tempat
2. Orientasi
a. Salam terapeutik: terapis mengucapkan salam.
b. Evaluasi/validasi: terapis menanyakan perasaan klien hari ini.
c. Kontrak:
1) Terapis menjelaskan tujuan TAK.
2) Terapis menjelaskan aturan main TAK:
a) Klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir.
b) Jika akan keluar kelompok, klien harus meminta izin terapis.
c) Lama kegiatan 60 menit.

3. Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu menggambar dan
cerita hasil gambar kepada klien lain.
b. Terapis membagikan kertas dan pensil, satu pasang untuk setiap klien.
c. Terapis meminta klien menggambarkan apa saja sesuai dengan perasaannya
hatinya.
d. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling dan memberi
penguatan kepada klien untuk meneruskan menggambar,jangan mencela klen.
e. Setelah selesai semua menggambar, terapis meminta masing-masing klien
untuk menceritkan gambar yang telah dibuatnya. Yang harus diceritakan
adalah gambar apa dan apa makna gambar tersebut menurut klien.
f. Kegiatan no e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran
g. Setiap klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien
lain bertepuk tangan.

4. Terminasi
a. Evaluasi:
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas pencapaian kelompok.
b. Tindak lanjut: terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan
melalui gambar.
c. Kontrak yang akan datang:
1) Terapis menyepakati TAK berikutnya.
2) Terapis menyepakati tempat dan waktu

5. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi sensori menggambar, kemampuan klien yang diharapkan
adalah mampu mengikuti kegiatan, menggambar, menyebutkan apa yang
digambar dan menceritakan makna gambar.

Sesi 2: TAK Stimulasi Sensoris Menggambar


Kemampuan memberikan respons terhadap menggambar

N Aspek Yang Dinilai Nama Peserta TAK


O

1 Mengikuti kegiatan
sampai akhir
2 Menggambar sampai
selesai
3 Menceritakan jenis
gambar
4 Menceritakan makna
gambar

Petunjuk: Dilakukan = 1 Tidak dilakukan = 0


Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
b. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar,
menyebutkan gambar dan menceritakan makna gambar.
c. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu

2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensori
menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu menggambar, menyebutkan
nama gambar, dan menceritakan makna gambar. Anjurkan klien untuk mengungkapkan
perasaan melalui gambar.

TAK STIMULASI SENSORI


SESI 3 : MENONTON TV/VIDIO

A. Tujuan
1. Klien dapat menikmati menonton TV/Vidio (catatan: jika menonton tv, acara yang
ditonton hendaknya, dipilih yang positif dan bermakna terapi untuk klien)
2. Klien menceritakan makna acara yang ditonton.

B. Setting
1. Klien duduk membentuk lingkaran di depan televisi,
2. Ruangan aman dan tenang

C. Alat
1. Vidio
2. Televisi
3. VCD

D. Metode
1. Diskusi

E. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Terapis membuat kontrak dengan klien yang terpilih
b. Terapis menyiapkan alat dan tempat
2. Orientasi
a. Salam terapeutik: terapis mengucapkan salam kepada klien.
b. Evaluasi/validasi: terapis menanyakan perasaan klien hari ini.
c. Kontrak:
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
2) Terapis menjelaskan aturan main:
3) Klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir.
4) Bila ingin keluar dari kelompok, klien harus meminta izi terapis.
5) Lama kegiatan adalah 60 menit
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas pencapaian kelompok.
b. Tindak lanjut: terapis menganjurkan klien untuk menonton acara tv yang baik.
c. Kontrak yang akan datang:
1) Terapis menyepakati kegiatan TAK berikutnya.
2) Terapis menyepakati tempat dan waktu

4. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK
untuk stimulasi sensoris menonton, kemampuan klien yang diharapkan adalah
mengikuti kegiatan berespon terhadap tontonan, menceritakan isi tontonan, dan
mengungkapkan perasaan saat menonton. Formulir Evaluasi sebagai berikut :

Sesi 3 : TAK Stimulasi sensoris menonton tv/video


Kemampuan memberi respon pada tontonan

Nama Peserta TAK


No Aspek yang Dinilai

1 Mengikuti kegiatan
sampai TAK berakhir.
2 Menceritakan cerita
dalam tv/video
3 Menceritakan makna
cerita
4 Menjelaskan perubahan
perilaku sesuai dengan
tontonan

Petunjuk: Dilakukan = 1 Tidak dilakukan = 0

Petunjuk :
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
b. Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengikuti, berespons,
menceritakan, danm menyampaikan perasaan saat menonton. Beri tanda (V)
jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contohnya: klien mengikuti sesi 3, TAK, stimulasi sensoris
menonton. Klien mengikuti kegiatan sampai selesai, ekspresi datar, san tanpa respon,
klien tidak dapat menceritkan isi tontonan dan perasaannya. Tingkatkan stimulus di
ruangan, ulang kembali dengan stimulus yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti, M., & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika
Aditama.
Keliat. A. B. 2004. Keperawatan jiwa: Terapi aktivitas kelompok. Jakarta: EGC.
Keliat. A. B. 2011. Keperawatan jiwa komunitas. Jakarta : EGC
Stuart, G.W. (2009). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. St Louis: Mosby.
Yosep, Iyus. (2009). Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditamam.
LEMBAR PENGESAHAN

Nama Pembimbing/CI Nama Mahasiswa

I Nengah Sumirta, SST.,S.Kep.,Ns.,M.Kes I Gusti Ayu Ari Purnamawati


NIP. 196502251986031002 NIM P01720216079

Anda mungkin juga menyukai