Anda di halaman 1dari 4

GANGGUAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Definisi

Cairan tubuh adalah laritan yang terdiri dari ait (pelarut) dan zat tertentu. Elektrolit
adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika
berada dalam larutan.

Cairan dan elektrolit merupakan komponen tubuh yang berperan dalam memelihara
fungsi tubuh dan proses homeostatis. Tubuh kita terdiri atas sekitar 60% air yang tersebar
didalam sel.

Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme
tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan
lingkungan.

Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air
tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.

Keseimbangan atau nilai normal

Kebutuhan cairan merupakan kebutuhan dasar manusia secara psikologis memiliki proporsi
90% dari total berat badan sisanya merupakan zat padat dari tubuh. Secara keseluruhan,
presentase cairan dalam tubuh berbeda berdasarkan usia.

1. Bayi baru lahir : 75%


2. Dewasa : pria 60%, wanita 55%, usia lanjut 45%

Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake atau masukan cairan dan output atau
pengeluaran cairan. Pemasukan cairan berasal dari minuman dan makanan. Kebutuhan cairan
setiap hari antara 1.800-2.500 ml/hari.
Pemasukan dan pengeluaran cairan
Dalam 24 jam
Pemasukan Cairan Pengeluaran Cairan
Minum 1.200 ml Urine 1.500 ml
Makananan 1.000 ml Feses 200 ml
Oksidasi makanan 300 ml Respirasi 100-200 ml
IWL 600-800 ml
Jumlah 2.500 ml Jumlah 2.400-2.500 ml

Kebutuhan air berdasarkan umur


Dan berat badan
Umur Jumlah air dalam 24 jam Ml/kg Berat badan
3 hari 250-300 80-100
1 tahun 1.150-1.300 120-135
2 tahun 1.350-1.500 115-125
4 tahun 1.600-1.800 100-110
10 tahun 2.000-2.500 70-85
14 tahun 2.200-2.700 50-60
18 tahun 2.200-2.700 40-50
Dewasa 2.400-2.600 20-30

Keseimbangan elektrolit

Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen, nutrisi, dan
sisa metabolisme (seperti karbondioksida) yang semuanya disebut dengan ion. Beberapa jenis
garam dalam air akan dipecah dalam bentuk ion elektrolit.

Komposisi elektrolit dalam plasma sebagai berikut :

a. Natrium : 135-145 m Eq/L


b. Kalium : 3,5-7,5 m Eq/L
c. Klorida : 100-106 m Eq/L
d. Bikarbonat arteri : 22-200 m Eq/L
e. Bikarbonat vena : 24-30 m Eq/L
f. Kalsium : 4-5 m Eq/L
g. Magnesium : 1,5-2,5 m Eq/L
h. Fosfat : 2,5-4,5 mg/ 100 ml

Pengukuran elektrolit dalam satuan mili equivalen per liter atau miligram per 100 ml (mg/100
ml). Equivalen tersebut merupakan kombinasi kekuatan zat kimia atau kekuatan kation dan
anion dalam molekul.

Jenis cairan dan elektrolit

Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap.
Cairan saline terdiri atas cairan isotonik, hipotonik dan hipertonik. Konsentrasi isotonik
disebut juga normal saline yang banyak dipergunakan.

a. Larutan isotonik
Yaitu larutan yang mempunyai osmolaritas sama efektifnya dengan cairan tubuh.
Misal : NaCl 0,9%, Ringer Laktat dan larutan 5% dextrose dalam air.
b. Larutan hipertonik
Yaitu larutan yang mempunyai osmolaritas afektif lebih besar dari cairan tubuh. Misal
: larutan 0,45% NaCl dan larutan 0,33% NaCl.
c. Larutan hipotonik
Yaitu larutan yang mempunyai osmolalitas efektif lebih kecil dari cairan tubuh. Misal
: larutan 5% dextrose dalam normal saline (D5NS), 5% dextrose dalam 0,45% NaCl
(D5½NS) dan (D5RL)
Organ pengatur

Berikut beberapa organ pengatur cairan dan elektrolit

1. Ginjal
Merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam pengaturan kebutuhan
cairan dan elektrolit. Hal ini terlihat pada fungsi ginjal yakni sebagai pengatur air,
perngatur konsentrasi garam dan darah, pengatur keseimbangan cairan dan asam basa
darah, dan pengatur ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam.
Proses pengaturan kebutuhan keseimbangan air ini diawali oleh kemampuan bagian
ginjal seperti glumerolus sebagai penyaring cairan. Rata-rata setiap 1 liter darah
mengandung 500 cc plasma yang mengalir melalui glumerolus, 10% disaring keluar.
Cairan yang tersaring (filtrat glumerolus), kemudian mengalir melalui tubuh renalis
yang sel-selnya menyerap semua bahan yang dibutuhkan. Jumlah urine yang
diproduksi ginjal dapat dipengaruhi oleh ADH dan aldosteron dengan rata-rata 1
ml/kg/bb/jam.
2. Kulit
Merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang terkait dalam proses
pengaturan panas. Proses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi oleh
vasomotorik dengan kemampuan pengendalian arteriolakutan dengan cara
vasodilatasi dan vasokonstriksi. Banyaknya darah yang mengalir melalui pembuluh
darah dalam kulit mempengaruhi jumlah keringat yang dikeluarkan. Proses pelepasan
panas kemudian dapat dilakukan dengan cara penguapan.
Proses pelepasan panas lainnya dilakukan melalui cara pemancaran yaitu dengan
melepaskan panas ke udara sekitarnya. Cara terseput berupa cara induksi dan
konveksi.
3. Paru-paru
Organ paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkan insensible water
loss ±400 ml/hari. Proses pengeluaran cairan terkait dengan respons akibat
perubahan-perubahan frekuensi dan kedalaman pernapasan (kemampuan bernapas),
misal orang yang olahraga berat.
4. Gastrointestinal
Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan
melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan yang
hilang dalam sistem ini sekitar 100-200 ml/hari

Anda mungkin juga menyukai