Anda di halaman 1dari 21

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan menjadi

sangat penting baik kehidupan individu, keluarga, maupun masyarakat.

Penyelenggaraan pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat manusia. Dengan adanya pendidikan, manusia dapat meningkatkan kualitas

dirinya guna mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya. Kualitas hidup suatu

bangsa tidak hanya dinilai dari perkembangan fisik saja, tetapi yang lebih utama adalah

kualitas manusia pada intelektual, emosional, dan spiritual.

Pendidikan harus diarahkan pada peningkatan produktivitas, kualifikasi, mutu,

dan efisiensi kerja. Pelaksanaan kurikulum harus didukung oleh strategi dan kegiatan

belajar mengajar yang sesuai. Setiap kurikulum memberikan penekanan-penekanan

pada proses belajar mengajar agar sisiwa memiliki kemampuan yang tinggi tehadapa

tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Agar proses belajar mengajar berjalan

secara efektif dan efisien, maka tenaga pengajar diharapkan selektif dalam mencari,

memilih, menggunakan, dan mengembangakan strategi pengajaran sesuai dengan mata

pelajaran dan pokok bahasan yang diajarkan.

Cukup banyak masalah yang dihadapi guru dalam mengajar, khususnya

bagaiman memotivasi siswa dalam belajar untuk memahami pelajaran. Oleh karena itu

dilakukan sebagai alternatif upaya diantaranya memanfaatkan media pendidikan yang

1
2

memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik seperti penggunaan Lembar Kegiatan

Siswa (LKS). Banyak faktor yang menentukan keberhasilan proses belajar mengajar,

yang paling berpengaruh adalah guru, siswa dan media pengajaran.

Penerapan media pengeajaran harus ditinjau dari segi keefektifan, kefisienan,

karakteristik materi pelajaran dan keadaan siswa. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

merupakan alat yang bermanfaat untuk memudahkan pemberian tugas, baik yang

berupa kegiatan, maupun evaluasi, sedangkan bagi siswa bermanfaat terutama sebagai

pemandu dalam kegiatan belajar mengajar dapat ditingkatkan, penyampain materi

pelajaran dapat dipermudah dengan menggunakan LKS.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari Lembar Kerja Siswa (LKS) ?

2. Bagaimanakah macam-macam, komponen dan kriteria Lembar Kerja Siswa

(LKS) ?

3. Bagaimanakah fungsi, manfaat, serta kelebihan dan kekurangan Lembar Kerja

Siswa (LKS) ?

C. Manfaat Penulisan

1. Memahami pengertian dari Lembar Kerja Siswa (LKS).

2. Memberikan informasi tentang macam-macam, komponen dan kriteria Lembar

Kerja Siswa (LKS).

3. Memberikan informasi tentang fungsi, manfaat, serta kelebihan dan

kekurangan Lembar Kerja Siswa (LKS)

2
BAB II

LEMBAR KERJA SISWA

A. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran- lembaran yang berisi tugas yang

harus dikerjakan peserta didik. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk

menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kerja harus

jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. LKS dapat digunakan untuk mata

pelajaran apa saja. Tugas tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan

oleh peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi

lain yang terkait dengan materi tugasnya.

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu sumber belajar yang dapat

dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. LKS yang

disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan

pembelajaran yang akan dihadapi. LKS juga merupakan media pembelajaran, karena

dapat digunakan secara bersama dengan sumber belajar atau media pembelajaran yang

lain. LKS menjadi sumber belajar dan media pembelajaran tergantung pada kegiatan

pembelajaran yang dirancang.

Media pembelajaran menurut Heinich adalah media yang membawa pesan atau

informasi dengan tujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran.

Aliah Abdulah mendefinisikan media pembelajaran sebagai sumber informasi

3
4

berbentuk bahan cetak/ buku, majalah, LKS, dan sejenisnya yang dapat digunakan

sebagai penunjang proses pembelajaran dalam menyajikan atau menyerap mata

pelajaran. Belajar dengan menggunakan media memungkinkan siswa belajar dengan

panca inderanya. Menurut Surachman LKS merupakan jenis hand out yang

dimaksudkan untuk membantu siswa belajar secara terarah. Menurut Slamet (dalam

Sumarni: 2004:15) pembelajaran dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal

berupa kemampuan awal siswa dan faktor eksternal berupa pendekatan pembelajaran.

B. Macam-Macam Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menurut Azhar ada dua macam LKS yang dikembangkan dalam pembelajaran

di sekolah.

1. LKS Tak Berstruktur.

Lembar kerja siswa tak berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana untuk

materi pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta didik yang dipakai untuk

menyampaikan pelajaran. LKS merupakan alat bantu mengajar yang dapat dipakai

untuk mempercepat pembelajaran, memberi dorongan belajar pada tiap individu, berisi

sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan kerja pada peserta didik.

Contoh:

a) Lembaran yang memuat suatu kelompok data dan sajiannya berupa grafik yang

dikutip dari media masa dan dapat dimanfaatkan guru dalam membahas materi

yang relevan dalam statistik.


5

b) Lembaran berupa kertas bertitik, kertas berpetak atau kertas milimeter.

2. LKS Berstruktur.

Lembar kerja siswa berstruktur memuat informasi, contoh dan tugastugas.

LKS ini dirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu program kerja atau

mata pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk

mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKS telah disusun petunjuk dan pengarahannya,

LKS ini tidak dapat menggantikan peran guru dalam kelas. Guru tetap mengawasi

kelas, memberi semangat dan dorongan belajar dan memberi bimbingan pada setiap

siswa.

Contoh LKS berstruktur :

a. LKS konvensional

LKS ini yang sekarang digunakan di sekolah-sekolah pada umumnya yang

berupa

print out dalam bentuk buku.

b. LKS Interaktif

LKS ini dibuat dan dijalankan dengan bantuan perangkat keras komputer atau

CD player. LKS ini dapat memberikan respon umpan balik bagi siswa.

LKS yang baik harus memenuhi persyaratan konstruksi dan didaktik.

Persyaratan konstruksi tersebut meliputi syarat-syarat yang berkenaan dengan


6

penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran dan kejelasan yang

pada hakekatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak pengguna

LKS yaitu peserta didik sedangkan syarat didaktif artinya bahwa LKS tersebut

haruslah memenuhi asas-asas yang efektif. Lembar kerja dapat digunakan sebagai

pengajaran sendiri, mendidik siswa untuk mandiri, percaya diri, disiplin, bertanggung

jawab dan dapat mengambil keputusan.

LKS dalam kegiatan pembelajaran dapat dimanfaatkan pada tahap penanaman

konsep (menyampaikan konsep baru) atau pada tahap penemuan konsep (tahap

lanjutan dari penanaman konsep).

Menurut Dewiana LKS dapat digunakan dalam penyajian mata pelajaran secara

eksperimen maupun non- eksperimen, sehingga berdasarkan penggunaan metode

dikenal dua jenis LKS, yaitu LKS eksperimen yang dijadikan pedoman dalam

melaksanakan kegiatan eksperimen, dan LKS noneksperimen yang dijadikan pedoman

dalam memahami konsep atau prinsip tanpa eksperimen. Kedua macam LKS tersebut

dapat mengembangkan keterampilan proses sains siswa.

C. Komponen Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) mempunyai komponen sebagai berikut:

1. Tujuan

a. Tujuan menyatakan bperubahan tingkah laku yang diinginkan dari siswa

setelah mempelajari LKS tersebut.


7

b. Untuk mengetahui hasil guna dan daya guna kesempatan belajar yang

diberikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c. Sebagai umpan balik bagi guru untuk perbaikan proses belajar mengajar

berikutnya.

2. Deskripsi Konsep/Prinsip

Deskripsi konsep atau prinsip berdasarkan pada kepentingan materi telah

dirumuskan dengan jelas. Pada bagian ini, sisiwa diberikan peluang sebanyak

mungkin untuk menemukan konsep atau prinsip yang digambarkan.

3. Prosedur Kegiatan

Kegiatan yang diberikan dalam satu LKS dimaksudkan untuk melatih

keterampilan proses seperti menggunakan alat, pengamatn, pemeriksaan

kesimpulan, dan sebagainya. Pada bagian ini termaksud alat-alat dan bahan-bahan

yang digunakan pada setiap kegiatan. Corak dan bentuk kegiatan belajar melalui

LKS ditentukan oleh bentuk, isi instruksi yang ditulis dalam LKS untuk mencapai

keberhasilan siswa dalam belajarnya melalaui LKS ditentukan oleh kemampuan

siswa itu sendiri di lain pihak. Sebagai contoh instruksi guru dalam LKS harus berisi

apa yang harus dikerjakan, urutan pelaksanaan kegiatan, alat dan bahan yang

digunakan, dan waktu yang digunakan.

4. Evaluasi

Evaluasi yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang

dirumuskan telah tercapai, termasuk evaluasi terhadap proses.


8

D. Kriteria / Ciri-Ciri Lembar Kerja Siswa (LKS)

Kriteria lembar kerja siswa yaitu:

1. Mengacu pada GBPP

2. Ada identitas : Bidang studi, pokok bahasan, topik, waktu, dan semester.

3. Alat yang digunakan tercantum.

4. Bahasanya jelas, mudah dibaca, tidak terlalu banyak kata-kata.

5. Mendorong kreativitas dan imajinasi siswa.

6. Mengandung pertanyaan, tugas yang jelas dan singkat serta menantang

aktivitas siswa.

7. Menarik dan bila diperlukan dicantumkan gambar, peta, tabel, grafik dan

sebagainya.

8. Mengembangkan keterampilan proses.

9. Memperhatikan sumber-suber belajar dalam lingkunagn terjangkau.

10. Bila perlu diberikan peringatan-peringatan agar siswa bekerja dengan cermat,

teliti, dan tertib.

Adapun ciri-ciri LKS adalah sebagai berikut :

a. LKS terdiri dari beberapa halaman

b. LKS dicetak sebagai bahan ajar yang spesifik untuk dipergunakan oleh satuan

tingkat pendidikan tertentu.


9

c. Di dalamnya terdiri uraian singkat tentang pokok bahasan secara umum,

rangkuman pokok bahasan, puluhan soal-soal pilihan ganda dan soalsoal

isian.

E. Fungsi Lembar Kerja Siswa (LKS)

1. Manfaat bagi siswa

a. LKS berfungsi untuk memudahkan pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran yang didapat.

b. LKS digunakan untuk mh engetahui apakah siswa telah memahami

bahan pelajaran yang diberikan.

c. LKS merupakan usaha perbaikan, dengan umpan balik yang diperoleh

setelah mengerjakan kelemahan-kelemahan bahkan dengan teliti siswa

mengetahui bab atau bagian dari bahan yang sama yang belum

diketahuinya. Dengan demikian ada motivasi untuk meningkatkan

penguasaan.

d. Sebagai diagnosa materi pelajaranyan sudah dipellajari oleh siswa

merupakan keterampilan atau sikap serta pengetahuan.

2. Manfaat Bagi Guru

a. LKS berfungsi untuk menuntun siswa akan berbagai kegiatan yang

perlu diberikannya serta mempertimbangkan proses berfikir yang

bagaimana yang akan ditumbuhkan pada diri siswa.


10

b. Guru dapat mengetahui tingkat pencapaian siswa dalam penyajian

pokok/sub pokok bahasan melalui LKS yang diberikan oleh guru.

Dengan demikian guru dapat mengambil langkah seperlunya untuk

mengatasi siswa yang kurang atau lemah.

c. Guru mengetahui bagaimana, dari bahan buku pelajaran yang belum

menjadi milik siswa.

Fungsi-fungsi yang lainnya yaitu sebagai berikut:

a. Merupakan alternatif bagi guru untuk mengarahkan pengajaran atau

memperkenalkan suatu kegiatan tertentu sebagai kegiatan belajar

mengajar.

b. Dapat digunakan untuk mempercepat proses pengajaran dan

menghemat waktu penyajian suatu topik.dapat untuk mengetahui

seberapa jauh materi yang telah dikuasai siswa.

c. Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas

d. Membantu siswa dapat lebih aktif dlam proses belajar mengajar.

e. Dapat membangkitkan minat siswa jika LKS disusun secara rapi,

sistematis mudah dipahami oleh siswa sehingga mudah menarik

perhatian siswa.

f. Dapat menumbuhkan kepercayaan pada diri siswa dan meningkatkan

motivasi belajar dan rasa ingin tah.


11

g. Dapat mempermudah penyelesaian tugas perorangan, kelompok atau

klasikal karena siswa dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan

kecepatan belajarnya.

h. Dapat digunakan untuk melatih siswa menggunakan waktu seefektif

mungkin.

i. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.

F. Kriteria Kualitas Lembar Kerja Siswa (LKS)

Keberadaan LKS memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses belajar

mengajar, sehingga penyusunan LKS harus memenuhi berbagai persyaratan yaitu

syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik.

1. Syarat- syarat didaktik mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal

dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau yang pandai. LKS

lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep, dan yang terpenting

dalam LKS ada variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa. LKS

diharapkan mengutamakan pada pengembangan kemampuan komunikasi sosial,

emosional, moral, dan estetika. Pengalaman belajar yang dialami siswa ditentukan

oleh tujuan pengembangan pribadi siswa.

2. Syarat konstruksi berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa

kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKS.

3. Syarat teknis menekankan penyajian LKS, yaitu berupa tulisan, gambar dan

penampilannya dalam LKS


12

Syarat – Syarat Didaktik Penyusunan LKS

LKS yang berkualitas harus memenuhi syarat- syarat didaktik yang dapat

dijabarkan sebagai berikut :

1. Mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran.

2. Memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep.

3. Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa sesuai

dengan ciri K-13.

4. Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan

estetika pada diri siswa.

5. Pengalaman belajar ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi.

Syarat Konstruksi Penyusunan LKS

Syarat-syarat konstruksi ialah syarat-syarat yang berkenaan dengan

penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan

kejelasan, yang pada hakekatnya harus tepat guna dalam arti dapat dimengerti

oleh pihak pengguna, yaitu anak didik. Syarat-syarat konstruksi tersebut yaitu:

1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan anak.

2. Menggunakan struktur kalimat yang jelas. Hal-hal yang perlu diperhatikan

agar kalimat menjadi jelas maksudnya, yaitu:

a. Hindarkan kalimat kompleks.

b. Hindarkan “kata-kata tak jelas” misalnya “mungkin”, “kira-kira”.

c. Hindarkan kalimat negatif, apalagi kalimat negatif ganda.


13

d. Menggunakan kalimat positif lebih jelas daripada kalimat negatif.

3. Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan

anak. Apalagi konsep yang hendak dituju merupakan sesuatu yang

kompleks, dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana dulu.

4. Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka. Pertanyaan dianjurkan

merupakan isian atau jawaban yang didapat dari hasil pengolahan

informasi, bukan mengambil dari perbendaharaan pengetahuan yang tak

terbatas.

5. Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan

siswa.

6. Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada siswa

untuk menulis maupun menggambarkan pada LKS. Memberikan bingkai

dimana anak harus menuliskan jawaban atau menggambar sesuai dengan

yang diperintahkan. Hal ini dapat juga memudahkan guru untuk memeriksa

hasil kerja siswa.

7. Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek. Kalimat yang panjang

tidak menjamin kejelasan instruksi atau isi. Namun kalimat yang terlalu

pendek juga dapat mengundang pertanyaan.

8. Gunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata. Gambar lebih dekat

pada sifat konkrit sedangkan kata-kata lebih dekat pada sifat “formal” atau

abstrak sehingga lebih sukar ditangkap oleh anak.


14

9. Dapat digunakan oleh anak-anak, baik yang lamban maupun yang cepat.

10. Memiliki tujuan yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber motivasi.

11. Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya. Misalnya, kelas,

mata pelajaran, topik, nama atau nama-nama anggota kelompok, tanggal

dan sebagainya.

Syarat Teknis Penyusunan LKS

1. Tulisan

a. Gunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi.

b. Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf biasa

yang diberi garis bawah.

c. Gunakan kalimat pendek, tidak boleh lebih dari 10 kata dalam satu

baris.

d. Gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban

siswa.

e. Usahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar

serasi.

2. Gambar

Gambar yang baik untuk LKS adalah gambar yang dapat menyampaikan

pesan/isi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKS.

3. Penampilan
15

Penampilan sangat penting dalam LKS. Anak pertama-tama akan tertarik

pada penampilan bukan pada isinya.

G. Penulisan dalam Lembar Kerja Siswa (LKS)

Penulisan dalam LKS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Perumusan KD yang harus dikuasai; rumusan KD pada suatu LKS

langsung diturunkan dari dokumen SI

2. Penentuan alat penilaian; bahwa penilaian dilakukan terhadap proses kerja

dan hasil kerja siswa. Karena pendekatan pembelajaran yang digunakan

adalah kompetensi yang penilaiannya didasarkan pada penguasaan

kompetensi, maka alat penilaian yang cocok adalah menggunakan

pendekatan Panilaian Acuan Kriteria (PAK) atau Criterion Referenced

Assesment.

3. Penyusunan materi; yakni sangat tergantung pada KD yang akan dicapai.

Materi LKS dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum

atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diambil

dari berbagai sumber seperti buku, majalah,internet, jurnal hasil penelitian.

Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih kuat, maka dapat saja dalam

LKS ditunjukkan referensi yang digunakan agar siswa membaca lebih jauh

tentang materi itu. Tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna mengurangi
16

pertanyaan dari siswa tentang hal-hal yang seharusnya siswa dapat

melakukannya, misalnya tentang tugas diskusi. Judul diskusi diberikan

secara jelas dan didiskusikan dengan siapa, berapa orang dalam kelompok

diskusi dan berapa lama waktunya

4. Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut :

a. Judul

b. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)

c. Kompetensi yang akan dicapai

d. Informasi pendukung

e. Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja

f. Penilaian

H. Langkah-Langkah Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Langkah-langkah dalam membuat LKS adalah sebagai berikut:

a. Membuat LKS Konvensional

1. Menganalisis Kurikulum

Pada tahap ini hal yang dilakukan berupa identifikasi kurikulum

matematika SMP dengan indikator pencapain hasil belajar.

2. Membuat Peta Kebutuhan dan Judul-judul LKS

Menyusun peta kebutuhan LKS yaitu menyusun materi yang dibutuhkan

untuk mencapai indikator yang akan dicapai, kemudian menentukan Jjudul

yang akan dibuat di LKS.


17

3. Menulis LKS

Pada tahap ini yang dilakukan adalah menulis LKS dalam bentuk naskah,

naskah ini kemudian dikonsultasikan kepada para pakar. Hal ini dilakukan

agar LKS yang disusun tidak ada kesalahan pada isinya. Ketika naskah

tersebut terdapat kesalahan maka naskah segera diperbaiki dan setelah

naskah tidak terjadi kesalahan maka akan dilanjutkan ke proses mendesain

LKS dalam komputer.

b. Membuat LKS Interaktif

Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah mendesain LKS dengan

menggunakan program aplikasi Macromedia Flash Pro 8. Desain ini kemudian

diberi animasi supaya lebih menarik tetapi tetap memperhatikan aturan-aturan yang

ada. Setelah itu desain diubah ke format exe untuk digabung dengan web yang

akan diupload ke internet.

c. Membuat Web

Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah membuat web dengan

menggunakan software pembuat website antara lain Adobe GoLive, Hot Dog,

Macromedia Dreamwaver MX dan lain-lain atau dengan memanfaatkan fasilitas

weblog yang banyak disediakan situs di internet misalnya : Wodpress, Blogger,

Multiply dan lain-lain.

d. Menggabungkan LKS Interaktif dan Web


18

Setelah LKS interaktif dan Web dibuat langkah selanjutnya adalah

menggabungkan keduanya. Pengajar yang sudah mempunyai web tinggal

mengupload file LKS interaktif ke internet.

I. Kelebihan dan Kelemahan Lebar Kerja Siswa (LKS)

LKS memiliki keunggulansebagai berikut:

1. Membantu siswa untuk mengembangkan dan memperbanyak kesiapan

2. Dapat membangkitkan kegairahan belajar siswa

3. Mampu mengarahkan cara belajar siswa, sehingga lebih memiliki motivasi

yang kuat untuk belajar giat

4. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju

sesuai dengan kemampuan masing-masing

LKS memiliki kelemahan sebagai berikut:

1. Soal-soal yang tertuang pada lembar kerja siswa cenderung monoton, bisa

muncul bagian berikutnya maupun bab setelah itu.

2. LKS hanya melatih siswa untuk menjawab soal, tidak efektif tanpa ada sebuah

pemahaman konsep materi secara benar.

3. Di dalam LKS hanya bisa menampilakan gambar diam tidak bisa bergerak,

sehingga siswa terkadang kurang dapat memahami materi dengan cepat.

4. Menimbulkan pembelajaran yang membosankan bagi siswa jika tidak

dipadukan dengan media yang lain.

Cara mengatasi kekurangannya tersebut, antara lain:


19

1. Guru diharapkan membuat LKS yang memiliki soal-soal yang beragam,

sehingga soal tidak kebanyakan terulang-ulang.

2. Untuk menghindari siswa yang hanya dilatih untuk mengerjakan soal sebaiknya

guru mempunyai buku pegangan selain LKS dan didalam LKS tidak hanya

soal-soal yang wajib dikerjakan oleh siswa tetapi sejumlah kegiatan-kegiatan

lapang untuk peserta didik juga perlu

3. Guru bisa memadukan antara media cetak dengan media-media yang

menunjang, misalnya audio-visual.

4. Untuk menghindari kebosanan guru sebaiknya menggabung media satu dengan

yang lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. LKS merupakan salah satu sumber belajar yang berbentuk lembaran yang

berisikan materi secara singkat, tujuan pembelajaran, petunjuk mengerjakan

pertanyan-pertanyaan dan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab siswa.

2. Macam-macam LKS adalah LKS yang berstruktur dan LKS tidak Berstruktur.

Komponen LKS meliputi tujuan, deskripsi konsep, prosedur kegiatan dan

evaluasi. Ciri-ciri yang dimiliki LKS adalah unsur-unsur yang terdapat dalam

LKS itu sendiri.

3. Lembar Kerja Siswa (LKS) memiliki beberapa tujuan,manfaat, kelebihan serta

kelemahan bagi pihak guru dan pihak siswa itu sendiri.

B. Saran

Makalah Pengembangan Bahan Ajar Matematika ini khususnya membahas

tentang Lembar Kerja Siswa (LKS). Sebagai seorang calon tenaga pendidik dalam hal

ini adalah guru Matematika, kita diharuskan untuk mengetahui berbagai macam media

pengembangan bahan ajar Matematika salah saunya yaitu LKS. Dalam makalah ini

masih banyak terdapat kekurangan atau kerancauan bahasa yang digunakan. Oleh

karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan guna memberikan masukan

terhadap tulisan-tulisan selanjutnya.

20
21

DAFTAR PUSTAKA

Dhari, HM. dan Dharyono, AP. 1988. Perangkat Pembelajaran. Malang: Depdikbud.
Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali.
Siddiq, M. Djauhar, dkk. 2009. Pengembangan Bahan Pembalajaran SD. Jakarta.
Siddiq, M. Djauhar, dkk. 2009. Pengembangan Bahan Pembalajaran SD. Jakarta.

Usman, Moh Uzer dan Lilis setyawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sungkono dkk. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: Universitas Negeri


Yogyakarta.

Auksin Metamorfosa. 2013. Perangkat Pembelajaran


(RPP,Silabus,PROTA,PROMES) MA dan MTs .

http://perangkatadministrasipembelajaran.blogspot.co.id/2013/11/makalah
penyusunan-lks-lembar-kerja.html, 7 Maret 2013.

21

Anda mungkin juga menyukai