Kegiatan Belajar 1
Von Glaserfeld menyebutkan beberapa kemampuan yang diperlukan untuk proses pembentukan
pengetahuan itu, seperti:
1. Kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman;
2. Kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan kesamaan dan perbedaan;
3. Kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu daripada yang lain.
Bettencourt menyebutkan beberapa hal yang membatasi proses kontruksi pengetahuan, yaitu:
1. Kontruksi yang lama;
2. Domain pengalaman kita;
3. Jaringan struktur kognitif kita.
Dengan demikian, mengandung arti bahwa ciri experiential learning adalah sebagai berikut:
1. Keterlibatan siswa di mana mereka aktif melakukan sesuatu,
2. Terjadi relevansi terhadap topik pada experiential learning,
3. Tanggung jawab siswa dalam experiential learning ditingkatkan,
4. Penggunaan experiential learning bersifat luwes, baik setting-nya, siswanya, maupun tipe
pengalaman belajarnya (termasuk tujuannya).
Ada beberapa teknik pembelajaran yang dianggap tepat untuk digunakan merangsang perubahan
tingkah laku selama experiential learning yaitu: Simulasi, Latihan terstruktur, dan Interaksi
Kelompok.
Ada tujuh langkah yang harus ditempuh dalam mengembangkan kurikulum yang berbasis teori
multiple intelligence, yaitu:
1. Fokuskan topik atau tujuan khusus, tetapkan apakah tujuan berskala besar (untuk jangka
panjang), atau bertujuan khusus (mendorong rencana pendidikan siswa secara
individual). Tujuan harus dinyatakan secara jelas dan singkat.
2. Munculkan pertanyaan multiple intelligence.
3. Pertimbangkan segala kemungkinan, pikirkanlah metode dan materi yang tepat bahkan
tidak tepat.
4. Curah pendapat, kemukakan segala gagasan yang ada dalam pikiran dan usahakan satu
ide untuksatu intelligensi kemudian konsultasikan dengan kolega untuk membantu
menstimulasi pikiran.
5. Pilihlah aktivitas yang cocok, setelah semua gagasan lengkap maka tentukan pendekatan
yang benar-benar operasional dalam adegan pendidikan.
6. Kembangkan urutan tindakan dengan menggunakan pendekatan yang telah dipilih
rancanglah rencana pelajaran dan tetapkan alokasi waktu untuk setiap hari pelajaran.
7. Implementasikan rencana, kumpulkan materi yang dibutuhkan, pilihlah waktu yang tepat
dan kemudian laksanakan rencana belajar. Modifikasi dapat dilakukan selama proses
implementasi strategi.
MODUL 10
Kegiatan Belajar 1
A. Mutu Pendidikan
Ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan serta kesejahteraannya belum memadai
baik secara kuantitas maupun kualitas. Padahal dalam kegiatan pokok pemerintah yang
menunjang rencana Bappenas untuk wajib belajar 9 tahun menunjukkan adanya
rekrutmen pendidik dan tenaga pendidik dalam program wajib belajar.
Kondisi pendidikan guru belum seluruhnya seperti yang diharapkan akan mempengaruhi
kualitas kerja mereka.
1. Sarana dan prasarana yang terbatas
2. Kondisi sekolah yang rusak
3. Pendanaan pendidikan yang belum memadai
4. Pembelajaran yang belum efisien dan efektif. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya
guru kreatif, kurangnya dukungan dari pihak sekolah, mahalnya buku pelajaran
sekolah.
5. Pelaksanaan pendidikan ekslusif
6. Adanya tindakan kekerasan terhadap siswa
Kegiatan Belajar 1
E. Prinsip bimbingan di SD
Tiedeman, Dinckmeyer dan Dreikurs dalam Stones (1983) memandang bahwa program
bimbingan di SD perlu diarahkan pada perkembangan kognitif dan afektif.
Kegiatan Belajar 2
Kegiatan Belajar 3
Kegiatan Belajar 1
C. Perangkat informasi
Perangkat informasi dalam hal ini merujuk pada mediah, alat perlengkapan yang
diperlukan.