Oleh
A.SYAIFUL ANWAR
Nim. 06.06.002
Mahasiswa
A.SYAIFUL ANWAR
NIM 06.06.008
MENGETAHUI
Pembimbing Akademik
Lina Yuswanti. Amd Kep.
NIP : 06.06.021
LAPORAN PENDAHULUAN
Diabetus Militus ( DM )
I. DEFINISI
Diabetus Militus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai
berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada, mata, ginjal, saraf
dan pembulu darah disertai lesi pada membran.
(Arief Manjoer : 580, 2000).
Diabetus Militus adalah kadar gula dalam darah meningkat atau
diatas normal atau suatu sindrom yang menuju
pada peningkatan kadar gula dalam darah.
(KMB II : Materi kulyah Unimas)
Diabetus Militus adalah penyakit metabolik yang kebanyakan
herediter, dengan tanda – tanda hiperglikemia
dan glukosaria, yang disertai dengan atau tidak
adanya gejala klinik akut maupun kronis,
sebagai akibat kurangnya insulin efektif
didalam tubuh.
(KMB II : Bar Bara E Log).
II. ETIOLOGI
1. Kelainan sel beta prankeas, berkisar dari hilangnya
sel beta sampai kegagalan sel beta melepas insulin.
2. Faktor – faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel
beta, antara lain agen yang dapat menimbulkan infeksi, diet dimana
pemasukan karbohidrat dan gula yanng diproses secara berlebihan,
obesitas dan kelainan.
3. Gangguan sistem imunitas, sistem ini dapat dilakukan
auto munitas yang disertai pembentukan sel – sel antibody, anti
pankreas dan mengakibatkan kerusakan sel – sel penyekresi insulin,
kemudian peningkatan kepekaan sel beta oleh virus.
4. Kelainan insulin pada pasien obesitas, terjadi
gangguan kepekaan jaringan terhadap insulin akibat kurangnya
reseptor insulin yang terdapat pada membran sel yang responsip
terhadap insulin.
III. PATHOFISIOLOGI
1. Bagan
Defisiensi insulin absolute / relaif
BB Intoleran
lelah
menurun Aktivitas
PJK Hiper
Neurop Neofr Retinop (penyakit tensi Infeksi
haty opati ati jantung
kronis)
Stroke Luka sembuh
Sensasi lama
Gagal Penuru
menurun ginjal nan
penglih
atan
Resiko Resiko
Mati tinggi tinggi
rasa cedera infeksi
Gangguan kerukasan
Intergitas kulit
2. Narasi
Saat tubuh mengalami defisiensi insulin, tubuh akan mengalami
osmolaritus (polidipsi, polifagia, dan poliuria) saat itu juga GD
meningkat serta glufagon pula saat tubuh terjadi peningkatan GD
yang cukup lama ( peningkatan GD kronis metabolisme tubuh akan
mengalami gangguan dan timbul beberapa penyakit yang menyertai,
misalnya penyakit pembulu darah kecil, Neuropaty). (peningkatan
reflek tendon, mati rasa ulkus duabetik). Neuropati (gagal ginjal),
Retinopati (penurunan penglihatan). Aterosklorosis (PJK, Hipertensi,
Stroke), dan gangguan fungsi imun, (luka sembuh lama).
( Manjoer Arif 430 : 2000).
DAFTAR PUSTAKA
1. Lynda Juall. C ”Rencana
Asuhan Keperawatan” EGC, 2000.
2. Mansjoer Arief ” Kapita
Selekta Kedokteran ” media Aesculalaplus : Fakultas kedokteran
Universitas Indonesia : 2001.
3. Doenges, Marilynn ” Rencana
Asuhan Keperawatan ” Edisi III EGC : 2000.
4. Buku ajar ilmu penyakit dalam
balai penerbit FKUI Jakarta 1996, Edisi ketiga.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada Tn ”P” Dengan Diagnosa Diabetes Militus.
b. Penanggung jawab
Nama : Tn “M”
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan :-
Pekerjaan : Tukang becak
Alamat : Desa Kedung piring Lamongan.
II. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mual dan muntah sejak 2 hari yang lalu sebanyak
2 kali serta nyeri pada luka di jari ke 4 kaki kiri selama 1 minggu.
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan mual muntah sejak 2 hari yang lalu sebanyak 2
kali serta nyeri pada luka di jari ke 4 kaki kiri selama 1 minggu, jika
untuk berjalan kaki terasa sakit sekali dan bila untuk beristirahat atau
tidur nyeri berkurang. Karena suami pasien panik pasien di bawa ke
puskesmas Sokoo pada tanggal 27 januari 2008 pukul 09.30 Wib dan
opname selama 1 hari, karena peralatanya kurang memadai pasien
dirujuk ke RSUD raden Achmad Basoeni, Gedeg pada tanggal 28
januari 2008 pukul 11.45 Wib dan dokter menyarankan untuk rawat
inap.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah menderita
penyakit kronis seperti TBC dan penyakit kuning.
Pasien mengatakan tidak pernah menderita
penyakit menular seperti AIDS dan Hepatitis B.
Pasien mengatakan tidak pernah menderita
penyakit asma dll.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan bahwa didalam keluarganya ada yang mengalami
penyakit keturunan yaitu Diabetes Melitus.
e. Riwayat Penyakit Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat – obatan serta
makanan.
VII. THERAPI
Injeksi Cefotaxim 3 X 1
ANALISA DATA
Nama : Ny. “ H “ Ruang : Keperawatan.
Umur : 43 tahun Jenis Kelamin : Perempuan
Dx DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Ds : Pasien mengatakan mual dan muntah Peningkatan Perubahan
sejak 2 hari yang lalu sebanyak 2 kali asam nutrisi
/ hari. lambung kurang dari
Do : K/u : lemah kebutuhan
S : 37 °C RR : 24 kali / menit. tubuh
N : 80 x/menit
TD : 170/110 mmHg
Nyeri tekan epigastrium
Pasien muntah 2 kali / hari,
warna putih agak kuning
kuningan.
Mukosa bibir kering.
2 Ds : pasien mengatakan nyeri pada luka di Luka Gangguan
jari ke 4 kaki kiri selama 1 minggu. gangren di rasanyaman(
Do : K/u : lemah kaki kiri nyeri )
S : 37 ºC RR : 24 kali / menit.
N : 80 x/menit
TD : 170 / 110
Pasien merintih kesakitan.
Nyeri tekan pada luka di kaki kiri
Terdapat luka gangren di jari ke 4
kaki kiri
Skala nyeri 6, nyeri sedang.
3 Ds : Pasien mengatakan dirinya lemas dan Kelemahan Intoleran
sulit untuk beraktivitas fisik aktifitas
Do : K/u : lemah
S : 37 ºC RR : 24 kali / menit.
N : 80 x/menit
TD : 170 / 110
Pasien lemah
Ada luka pada kaki kiri
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Ny. “ H “ Ruang :
Keperawatan
Umur : 43 tahun Jenis Kelamin : Perempuan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan peningkatan asam lambung yang berakibat mual dan muntah
yang ditandai dengan:
Ds : Pasien mengatakan mual dan muntah sejak 2 hari yang lalu
sebanyak 2 kali / hari.
Do : K/u : lemah
S : 37 °C RR : 24 kali / menit.
N : 80 x/menit TD : 170/110 mmHg
Nyeri tekan epigastrium
Pasien muntah 2 kali / hari, Warna putih agak kekuning -
kuningan
Mukosa bibir kering.
2 Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) yang berhubungan dengan luka
gangren di kaki kiri yang di tandai dengan:
Ds : pasien mengatakan nyeri pada luka di jari ke 4 kaki kiri selama 1
minggu.
Do : K/u : lemah
S : 37 ºC RR : 24 kali / menit.
N : 80 x/menit TD : 170 / 110
Pasien merintih kesakitan.
Nyeri tekan pada luka di kaki kiri
Terdapat luka gangren di jari ke 4 kaki kiri
Skala nyeri 6, nyeri sedang.
3 Intoleran aktifitas yang berhubungan dengan kelemahan fisik yang di
tandai dengan
Ds : Pasien mengatakan dirinya lemas dan sulit untuk beraktivitas
Do : K/u : lemah
S : 37 ºC TD : 170 / 110 N : 80 kali / menit. RR : 24 kali /
menit.
Pasien lemah
Ada luka pada kaki kiri
Pasien hanya berbaring ditempat tidur.
RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Ny. “ H “ Ruang : Keperawatan
Umur : 43 tahun Jenis Kelamin : Perempuan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Perubahan nutrisi kurang dari JANGKA 1. Bina hubungan saling 1. Tercipta hubungan yang
kebutuhan tubuh yang PENDEK percaya terhadap pasien saling percaya dengan tim
berhubungan dengan peningkatan Setelah dilakukan dan keluarga medis
asam lambung yang berakibat asuhan 2. Anjurkan pasien untuk
mual dan muntah yang ditandai keperawatan mual makan dengan Porsi 2. intake tetap terpenuhi
dengan: muntah berkurang kecil tapi sering walaupun pasien mual dan
Ds : Pasien mengatakan mual dan JANGKA 3. Identifikasi penyebab muntah
muntah sejak 2 hari yang PANJANG mual
lalu sebanyak 2 kali / hari. Setelah dilakukan 3. mempermudah melakukan
Do : K/u : lemah asuhan 4. Observasi intake dan tindakan selanjutnya
S : 37 °C RR : 24 kali / keperawatan output 4. mengetahui masukan dan
menit. pasien tidak haluaran
N : 80 x/menit muntah lagi. 5. Kolaborasi dengan ahli 5. penyakit DM memerlukan
TD : 170/110 mmHg Kreteria hasil : Gizi dalam pemberian diit yang khusus untuk
Nyeri tekan epigastrium K / u : baik diit. mengontrol gula darah
Pasien muntah 2 kali / Pasien tidak mual 6. Dapat mengetahui terapi apa
hari warna putih agak dan muntah. 6. Kolaborasi dengan yang akan diberikan
kekuning – kuningan. dokter sehingga mempercepat
Mukosa bibir kering. penyembuhan.
2 Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) JANGKA PENDEK 1. Bina hubungan saling 1. Tercipta hubungan
yang berhubungan dengan luka Setelah dilakukan percaya antara pasien dan saling percaya antar tiem
gangren di kaki kiri yang di asuhan keperawatan keluarga pasien medis,
tandai dengan: bisa beradaptasi 2. Kaji tingkat nyeri dan 2. Untuk mengetahui
Ds : pasien mengatakan nyeri dengan nyeri. perhatikan lokasi nyeri intensitas nyeri yang dapat
pada luka di jari ke 4 kaki JANGKA dan intensitas nyeri. mengidentifikasi nyeri.
kiri selama 1 minggu. PANJANG 3. Anjurkan pasien 3. Sebagai salah satu
Do : K/u : lemah Setelah dilakukan tehnik destraksi yaitu faktor yang dapat menguragi
S : 37 ºC RR : 24 kali asuhan keperawatan pengalihan perhatian dan mengalihkan nyeri.
/ menit. pasien tidak nyeri dengan cara relaksasi 4. Jika nyeri yng
N : 80 x/menit lagi. yaitu penarikan nafas ditimbulkan karena luka,
TD : 170 / 110 Kreteria hasil : panjang untuk menguragi maka semakin teratur rawat
Pasien merintih K / u : baik nyeri. luka maka nyeri beranggsur
kesakitan. Pasien tidak nyeri 4. Anjurkan pasien untuk hilang dan luka sembuh
Nyeri pada luka di kaki lagi dan tidak rawat luka dengan teknik 5. Mengetahui kondisi
kiri merintih kesakitan. bersih pasien
Terdapat luka gangren 5. Observasi TTV 6. Dapat mengetahui terapi
di jari ke 4 kaki kiri 6. Kolaborasi dengan apa yang akan diberikan
Skala nyeri 6, nyeri dokter. sehingga mempercepat
rigan. penyembuhan.
3 Intoleran aktifitas yang JANGKA PENDEK 1. Bina hubungan saling 1. Tercipata hubungan saling
berhubungan dengan kelemahan Setelah dilakukan percaya antara pasien percaya antar tiem medis.
fisik yang di tandai dengan asuhan keperawatan dan keluarga pasien.
Ds : Pasien mengatakan dirinya pasien tidak lemas 2. Instruksikan pasien 2. Agar energi yang terbuang
lemas dan sulit untuk lagi. untuk penghematan tidak banyak saat
beraktivitas JANGKA energi. beraktifitas
Do : K/u : lemah PANJANG 3. Ajarkan pasien untuk 3. Aktivitas bertahap
S : 37 ºC Setelah dilakukan melakukan aktivitas menurunlkan kerja jantung
TD : 170 / 110 asuhan keperawatan bertahap. secara tiba – tiba.
N : 80 kali / menit. pasien bisa 4. Latih pasien dengan 4. Untuk mencegah luka
RR : 24 kali / menit. beraktivitas. ROM aktif maupun akibat tirah baring yang
Kreteria hasil : pasif. lama
Pasien lemah.
K / u : baik 5. Observasi TTV. 5. Mengetatui kondisi pasien.
Pasien hanya berbaring
Pasien tidak lamah.
ditempat tidur.
Ada luka pada kaki kiri
TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. “ H “ Ruang : Keperawatan
Umur : 43 tahun Jenis Kelamin : Perempuan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL/JAM TINDAKAN PARA
F
1 Perubahan nutrisi kurang dari 04/02/08 1. Memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga.
kebutuhan tubuh yang berhubungan 06.30WI 2. Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
dengan peningkatan asam lambung B 3. Mengidentifikasi penyebab mual ( mual akibat
yang berakibat mual dan muntah yang 06.45WI peningkatan asam lambung )
ditandai dengan: B 4. Hasil pencatatan
Ds : Pasien mengatakan mual dan intake : parenteral ( cairan infus ) : 500 cc
muntah sejak 2 hari yang lalu 08.00 oral : minun 2 gelas makan setengah porsi
sebanyak 2 kali / hari. WIB 5 sendok.
Do : K/u : lemah Output : muntah 2 x ( cairan + ampas ) : 100 cc
S : 37 °C RR : 24 kali / menit. Urine : + 300 selama 6 jam, BAB : + 100
N : 80 x/menit cc.
TD : 170/110 mmHg 5. Memberikan makanan dengan rendah gula dan
Nyeri tekan epigastrium 08.30 garam.
Pasien muntah 2 kali / hari WIB 6. Observasi TTV, TD : 170/110 mmHg, S : 37 ºC, N:
warna putih agak kekuning- 90.00 80x/menit
kuningan. WIB 7. Kolaborasi dengan dokter
Mukosa bibir kering. 10.00 Infus RL 7 tpm makro, Injeksi Cefotaxim 3 X 1,
WIB
per-oral Antasida 3 X 1, Inj Norages 3 X 1 ampul,
2 Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) yang 04/02/08 1. Memperkenalkan diri kepada pasien dan
berhubungan dengan luka gangren di 06.30 keluarga.
kaki kiri yang di tandai dengan: WIB 2. Merentangkan angka 1 – 10 dan pasien suruh
Ds : pasien mengatakan nyeri pada 06.40 menunjukan nyerinya diangka berapa, hasil skala
luka di jari ke 4 kaki kiri selama 1 WIB nyeri : 6 nyeri sedang.
minggu. 07.15 3. Mengajarkan pasien tehnik destraksi
Do : K/u : lemah WIB perhatian dengan cara relaksasi yaitu penarikan
S : 37 ºC RR : 24 kali / nafas panjang untuk menguragi nyeri.
menit. 4. Membersihkan luka dengan teknik bersih
N : 80 x/menit 07.45 menggunakan, kasa, betadin, cairan PZ dan di balut
TD : 170 / 110 WIB dengan kasa gulung
Pasien merintih kesakitan. 5. Observasi TTV, TD : 170 / 110, N : 80 x/menit, S :
Nyeri pada luka di kaki kiri 09.00 37 ºC. RR : 24 kali / menit.
Terdapat luka gangren di jari WIB 6. Kolaborasi dengan dokter
ke 4 kaki kiri. Infus RL 7 tpm makro, Injeksi Cefotaxim 3 X 1,
Skala nyeri 6. nyeri sedang.
Per-oral Antasida 3 X 1, Inj Norages 3 X 1 ampul,
10.00
Injeksi Ranitidin 3 X 1 ampul, Inj Metocior 3 X 1
WIB
ampul, Inj Actrapid 3 X 6 . Internasional United.
3 Intoleran aktifitas yang berhubungan 04/02/08 1. Memperkenalkan diri kepada pasien
dengan kelemahan fisik yang di tandai 06.00 dan keluarga.
dengan WIB 2. Membantu pasien untuk aktifitas bertahap,
Ds : Pasien mengatakan dirinya lemas 06.15 mulai dari mika – miki, setengah tidur sampai bangun
dan sulit untuk beraktivitas WIB sendiri
Do : K/u : lemah 07.20 3. Mengubah pasisi tidur pasien dengan
S : 37 ºC WIB mika – miki setiap 6 jam sekali
TD : 170 / 110 4. Mendekatkan barang – barang yang
TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. “ H “ Ruang :
Keperawatan
Umur : 43 tahun Jenis Kelamin : Perempuan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL/JAM TINDAKAN PARA
F
1 Perubahan nutrisi kurang dari 05/02/08 1. Memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga.
kebutuhan tubuh yang berhubungan 06.30WI 2. Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi
dengan peningkatan asam lambung B sering
yang berakibat mual dan muntah yang 06.45WI 3. Mengidentifikasi penyebab mual ( mual akibat
ditandai dengan: B peningkatan asam lambung )
Ds : Pasien mengatakan mual dan 08.00 4. Hasil pencatatan
muntah sejak 2 hari yang lalu WIB intake : parenteral ( cairan infus ) : 500 cc
sebanyak 2 kali / hari. oral : minun 2 gelas makan setengah porsi
Do : K/u : lemah 5 sendok.
S : 37 °C RR : 24 kali / menit. Output : muntah 2 x ( cairan + ampas ) : 100 cc
N : 80 x/menit Urine : + 400 selama 6 jam, BAB : + 100
TD : 170/110 mmHg cc.
Nyeri tekan epigastrium 08.30 5. Memberikan makanan dengan rendah gula dan
Pasien muntah 2 kali / hari WIB garam.
warna putih agak kekuning- 90.00 6. Observasi TTV, TD : 170/110 mmHg, S : 37 ºC,
kuningan. WIB N: 80x/menit
Mukosa bibir kering. 10.00 7. Kolaborasi dengan dokter
WIB Infus RL 7 tpm makro, Injeksi Cefotaxim 3 X 1,
2 Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) yang 05/02/08 1. Memperkenalkan diri kepada pasien dan
berhubungan dengan luka gangren di 06.30 keluarga.
kaki kiri yang di tandai dengan: WIB 2. Merentangkan angka 1 – 10 dan pasien suruh
Ds : pasien mengatakan nyeri pada 06.40 menunjukan nyerinya diangka berapa, hasil skala
luka di jari ke 4 kaki kiri selama 1 WIB nyeri : 6 nyeri sedang.
minggu. 07.15 3. Mengajarkan pasien tehnik destraksi perhatian
Do : K/u : lemah WIB dengan cara relaksasi yaitu penarikan nafas panjang
S : 37 ºC RR : 24 kali / untuk menguragi nyeri.
menit. 4. Membersihkan luka dengan teknik bersih
N : 80 x/menit 07.45 menggunakan, kasa, betadin, cairan PZ dan di balut
TD : 170 / 110 WIB dengan kasa gulung
70
Pasien merintih kesakitan. 5. Observasi TTV, TD : 150/100, S : 36 C N : 84
Nyeri pada luka di kaki kiri 09.00 kali/menit, RR : 24 kali/menit
Terdapat luka gangren di jari WIB 6. Kolaborasi dengan dokter
ke 4 kaki kiri. Infus RL 7 tpm makro, Injeksi Cefotaxim 3 X 1, Per-
Skala nyeri 6. nyeri sedang.
oral Antasida 3 X 1, Inj Norages 3 X 1 ampul, Injeksi
10.00
Ranitidin 3 X 1 ampul, Inj Metocior 3 X 1 ampul, Inj
WIB
Actrapid 3 X 6 . Internasional United.
3 Intoleran aktifitas yang berhubungan 04/02/08 1. Memperkenalkan diri kepada pasien dan
dengan kelemahan fisik yang di tandai 06.00 keluarga.
dengan WIB 2. Membantu pasien untuk aktifitas bertahap,
Ds : Pasien mengatakan dirinya lemas 06.15 mulai dari mika – miki, setengah tidur sampai
dan sulit untuk beraktivitas WIB bangun sendiri
Do : K/u : lemah 07.20 3. Mengubah pasisi tidur pasien dengan mika
S : 37 ºC WIB – miki setiap 6 jam sekali
TD : 170 / 110 4. Mendekatkan barang – barang yang yang
CATATAN PERKEMBANGAN