Incubator merupakan suatu tempat yang dirancang untuk mempertahankan keadaan temperatur
tertentu. Inkubator banyak dijumpai pada rumah sakit dan peternakan. Pada rumah sakit, incubator
berfungsi untuk menghangatkan bayi yang baru lahir, atau bayi yang lahir prematur. Pada
peternakan, inkubator ini biasanya digunakan untuk penetas telur dan sebagai tempat dari anak
ayam yang baru menetas.
Incubator biasanya berbentuk ruangan atau box (kotak) dengan ukuran tertentu. Incubator yang ada
saat ini, biasanya sudah tertentu temperaturnya, tidak dapat di ubah. Sehingga ketika pengguna
membutuhkan ruangan atau box dengan temperatur lain, maka pengguna harus menggunakan
incubator yang lain. Biasanya untuk mengendalikan temperatur pada sebuah incubator, digunakan
lampu atau elemen pemanas. Sehingga ketika pengguna membutuhkan temperatur yang berbeda,
maka pengguna harus mengganti lampu atau elemen pemanas yang digunakan sebelumnya dengan
elemen pemanas yang lain.
Akan lebih berguna, jika incubator dilengkapi dengan sensor temperatur dan control terhadap suhu,
sehingga pengguna tidak perlu mengganti elemen atau lampu pada incubator ketika hendak
mengganti temperaturnya. Pengguna cukup mensetting temperatur pada settingan incubator, maka
incubator sendiri yang akan mengontrol temperaturnya sesuai dengan setting yang di masukkan.
Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi listrik menjadi energi panas. Kawat nikelin
akan menghambat aliran elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan
peningkatan suhu kawat (Taiyeb, 2001). Adapun ciri dari inkubator adalah memiliki
sekat untuk menumbuh kembangkan mikroba, dalam inkubator terdapat sekat kaca
pada pintunya yang berfungsi untuk mempermudah melihat mikroba yang sedang
diinkubasi tanpa membuka dan benutup bagian dalam dari inkubator sehingga
suhunya tetap terjaga.
Waterbath
Untuk mendukung proses pemeriksaan di laboratorium haruslah dilayani oleh
tenaga laboratorium yang kompeten. Pengelola dan laboran hendaknya
memprogramkan secara periodik perawatan alat-alat dan bahan tertentu dan secara
rutin melakukan perawatan prasarana laboratorium. Untuk melakukan pemeliharaan
dan perawatan prasarana laboratorium, khususnya peralatan dan bahan kimia,
diperlukan beberapa prasyarat pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan
dengan peralatan dan bahan kimia tersebut.
Rendahnya tingkat perawatan peralatan dan bahan dapat menyebabkan
kerusakan alat dan bahan lebih cepat, yang berdampak kurang baik pada efisiensi
keuangan, keamanan dan keselamatan kerja serta semangat kerja di laboratorium.
Salah satu jenis peralatan yang sering digunakan dalam praktikum biologi adalah
water bath.
Pada umumnya water bath menggunakan air, tetapi beberapa water bath
menggunakan minyak. Suhu water bath biasanya berkisar antara suhu 60°C. Suhu
100 ° C dapat dipilih asalkan menggunakan penutup dengan karakteristik khusus.
Water bath memiliki kapasitas mulai dari 2 sampai 30 liter.
Tangas air : Jika sebagai media pemanas digunakan air, dalam hal ini
wadah bahan yang akan dipanaskan harus terendam dalam air
Tangas uap : jika sebagai media pemanas digunakan uap air, sehingga
wadah bahan yang akan dipanaskan tidak boleh terendam air.
Tangas minyak : jika sebagai media pemanas digunakan minyak, sehingga
dapat digunakan untuk pemanasan pada suhu yang lebih tinggi antara 170 0C
hingga 200 0C
Tangas pasir : jika sebagai media pemanas digunakan pasir, sehingga dapat
digunakan untuk pemanasan pada suhu tinggi hingga lebih dari 200 0C