Anda di halaman 1dari 6

KARAKTERISTIK ALAT PENJERNIH AIR TENAGA SURYA DENGAN KOLEKTOR

PLAT GELOMBANG

FW. IVANA LINTARSARI


M0202028
Jurusan Fisika FMIPA UNS

INTISARI

Dalam penelitian ini telah dilakukan penentuan efisiensi termal kolektor dan laju penguapan dari alat
penjernih air tenaga surya dengan kolektor plat gelombang dengan luas kolektor 0,53 m2. Penjernih air ini
menggunakan kolektor surya yang digunakan untuk memanaskan air kemudian air tersebut akan menguap dan
mengembun kembali untuk menjadi air bersih. Penelitian dilakukan mulai pukul 08.00-15.00 WIB selama tiga
hari berturut-turut. Hasil penelitian menunjukkan kolektor plat gelombang yang digunakan mampu
memanaskan air hingga mencapai temperatur 45C. Dan efisiensi kolektor rata-rata sebesar 72,13%. Air jernih
rata-rata yang dihasilkan alat penjernih air tenaga surya ini sebesar 455 ml.

Kata kunci : Alat penjernih air, kolektor plat gelombang, efisiensi kolektor, laju penguapan

I. PENDAHULUAN Pemanfaatan energi surya untuk menghasilkan air


Memang tidak diragukan lagi bahwa solar cell bersih menjadi alternatif yang perlu mendapat
adalah salah satu sumber energi yang ramah perhatian lebih serius. Ketersediaan energi surya di
lingkungan dan sangat menjanjikan pada masa yang daerah tropis cukup melimpah, maka diperlukan
akan datang, karena tidak ada polusi yang suatu metode pemanfaatannya, diantaranya dengan
dihasilkan selama proses konversi energi, dan lagi melakukan pengolahan air baku dengan tenaga
sumber energinya banyak tersedia di alam, yaitu surya. Prinsip dasar pengolahan air baku dengan
sinar matahari. Indonesia sangat berpotensi untuk tenaga surya adalah dengan cara menguapkan air
menjadikan solar cell sebagai salah satu sumber kotor, kemudian menampung air yang diembunkan,
energi masa depannya mengingat posisi Indonesia sehingga diharapkan garam mineral dan kotoran-
pada khatulistiwa yang memungkinkan sinar kotoran yang ada pada air baku tersebut akan
matahari diterima di permukaan bumi di hampir terpisahkan. Sehingga diperoleh hasil akhir berupa
seluruh Indonesia. air bersih.
Air merupakan sumber kehidupan. Air merupakan
kebutuhan yang paling penting dalam kehidupan II. METODOLOGI PENELITIAN
manusia terutama air tawar yang bersih dan sehat. II.1. Tempat dan Waktu Pengambilan Data
Namun demikian, kelangkaan dan kesulitan Penelitian ini dilaksanakan dihalaman depan
mendapatkan air bersih dan layak pakai menjadi gedung pascasarjana UNS Surakarta pada tanggal 6
permasalahan yang mulai muncul di banyak tempat sampai 8 Agustus 2007 pukul 08.00-15.00 WIB.
dan semakin mendesak dari tahun ke tahun.
Kecenderungan konsumsi air naik secara II.2. Alat dan Bahan Penelitian
eksponensial, sedangkan ketersediaan air bersih Alat dan bahan yang digunakan :
cenderung melambat akibat kerusakan alam dan a) Alat penjernih air tenaga surya
pencemaran, yaitu diperkirakan sebesar 15-35% per b) Multimeter digital
kapita pertahun. Dengan demikian di Indonesia, c) Pyranometer
dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari d) Stopwatch
200 juta, kebutuhan air bersih menjadi semakin e) Air sumur 10 liter
mendesak (www.walhi.or.id)

1
II.3. Prinsip Kerja Alat
Persiapan bahan

Pengujian alat penjernih air


tenaga surya

Data yang diambil


I,,Tfi,Tfo,Tp1,Tp2,Tp3,Ta

Intensitas radiasi total yang diterima, IT

Gambar 3.1 Rancang bangun alat penjernih tenaga surya Energi berguna dari kolektor, Qu
(Nur Rosyid Anang Kusuma, 2006)

Prinsip kerja alat penjernih tenaga surya


mendasarkan pada prinsip perpindahan panas secara Efisiensi termal kolektor, 
konduksi, konveksi, dan radiasi. Sebagai suatu
gambaran mengenai tiga cara perpindahan panas
dalam sebuah alat penyulingan air tenaga surya, Tekanan uap, P
panas mengalir secara konduktif sepanjang pelat
penyerap dan melalui dinding saluran. Kemudian
panas dipindahkan ke fluida dalam saluran dengan Analisa dan pembahasan
cara konveksi. Pelat penyerap yang panas itu
melepaskan panas ke pelat penutup kaca (yang
menutupi kolektor dan berfungsi untuk menjebak
Kesimpulan
panas) dengan cara konveksi alamiah dan dengan
cara radiasi.
Pada saat radiasi matahari jatuh ke
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
permukaan kolektor, energinya akan diserap dan
III.1. Intensitas Radiasi Surya
diubah menjadi panas. Selanjutnya panas akan
III.1.1. Intensitas radiasi matahari pada bidang datar
dikonduksikan oleh pelat kolektor ke pipa berisi air.
Air dalam pipa akan panas akibat konveksi dari
permukaan pipa. Dan air yang panas ini akan 1000
900
In tensitas Radiasi (W/m 2)

bergerak ke atas untuk kemudian melewati pipa 800


700
pengalir menuju bak penampungan. Di bak 600
penampungan akan terjadi penguapan air yang 500
400
panas. Uap air akan menempel pada kaca 300
penampung uap air. Uap air yang menempel pada 200
100
kaca akan mengembun, dan mengalir ke talang 0

karena pengaruh gaya gravitasi. Selanjutnya, air 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00
Jam Pengamatan
yang tertampung di talang akan mengalir menuju
bak penampungan air hasil olahan. 6 Agusts 7 Agusts 8 Agusts

Gambar 3.1 Grafik Intensitas Matahari terhadap Waktu


II.4. Diagram Alir Penelitian
2
Pengukuran intensitas radiasi matahari Disini akan diukur intensitas radiasi yang
dilakukan tiap jam dari pukul 08.00 WIB sampai mengenai permukaan kolektor yang memiliki
dengan pukul 15.00 WIB. Pengukuran intensitas kemiringan 34,43. Terlihat pada tanggal 6 Agustus
radiasi matahari menggunakan pyranometer yang 2007 intensitas radiasi tertingginya pada pukul
diletakkan didaerah terbuka yang terkena sinar 11.00 WIB yaitu sebesar 773,71 W/m2 dan
matahari langsung untuk mendapatkan hasil kemudian nilainya terus menurun. Sedangkan pada
intensitas radiasi matahari yang maksimal. Pada hari tanggal 7 Agustus 2007 intensitas radiasi tertinggi
pertama, tanggal 6 Agustus 2007, nilai intensitas terjadi pada pukul 10.00 WIB sebesar 819,09 W/m2
radiasi mataharinya terus meningkat hingga dan pada tanggal 8 Agustus 2007 pada pukul 12.00
mencapai nilai tertinggi pada pukul 11.00 WIB dan WIB sebesar 792,96 W/m2. Intensitas matahari yang
setelah itu nilainya terus menurun. Pada hari kedua masuk ke kolektor akan maksimum jika permukaan
nilai intensitas radiasi matahari mencapai nilai kolektor tegak lurus dengan posisi matahari. Ada
tertinggi pada pukul 10.00 WIB setelah itu nilainya kalanya intensitas radiasi matahari pada bidang
terus menurun. Namun pada hari ketiga, tanggal 8 miring lebih kecil dari intensitas radiasi matahari
Agustus 2007 langit cukup cerah sepanjang hari, hal pada bidang datar misalnya saat tengah hari, namun
ini terlihat dari nilai intensitas radiasi matahari yang saat pagi dan sore hari intensitas radiasi matahari
terus meningkat hingga pukul 12.00 WIB dan pada bidang miring lebih besar dari intensitas
kemudian turun kembali. Intensitas radiasi rata-rata radiasi matahari pada bidang datar karena bidang
perjam pada tanggal 6 Agustus 2007 adalah 523,43 miring lebih bisa menghadap matahari dari pada
W/m2, sedangkan pada tanggal 7 Agustus adalah bidang datar. Intensitas radiasi surya yang tinggi
540,71 W/m2 dan pada tanggal 8 Agustus 2007 penting untuk memperoleh temperatur air yang
adalah 564,22 W/m2. Untuk daerah tropis tinggi.
seharusnya besarnya intensitas radiasi matahari bisa
lebih tinggi dari perolehan data tersebut, hal ini III.2. Temperatur Kolektor Surya
disebabkan adanya awan yang terbentuk dilangit 60

sehingga menghalangi radiasi matahari sampai ke 50


bumi. Jarak pengambilan data yang besar yaitu 1 Temp plat1
40
jam memungkinkan adanya pola intensitas radiasi
Temperatur (C)

Temp plat2
Temp plat3
matahari yang hilang, intensitas radiasi matahari 30
Temp lingk

berubah setiap saat dan nilainya sangat fluktuatif 20


Temp air masuk
Temp air keluar
disebabkan karena kondisi cuaca yang berubah 10
karena adanya gumpalan awan yang menghalangi
0
radiasi matahari sampai ke bumi. 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00
Jam Pengamatan

III.1.2. Intensitas radiasi matahari pada bidang Gambar 3.2 Grafik hubungan temperatur terhadap
miring waktu pada tanggal 6 Agustus 2007
900
800
700 60
Intensitas radiasi
matahari(W/m2)

600
50
500 Temp plat1
Temperatur (C)

400 40 Temp plat2


300
Temp plat3
200 30
Temp lingk
100
20 Temp air m asuk
0
Temp air keluar
00 00 .0
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
0 10
8. 9. 10 11 12 13 14 15
0
Jam Pengamatan
8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00
6 Agusts 7 Agusts 8 Agusts Jam Pengamatan

Gambar 3.2 Grafik intensitas matahari pada bidang G


miring terhadap waktu ambar 3.3 Grafik hubungan temperatur terhadap waktu
pada tanggal 7 agustus 2007

3
60 400

Energi bergunakolektor(J/s)
350
50
300
Temp plat1 250
Tem peratur (C)

40 Temp plat2 200


Temp plat3 150
30
Temp lingk 100
20 Temp air keluar 50
Temp air m asuk 0
10
00 00 .0
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
0
8. 9. 10 11 12 13 14 15
0 Jam pengam atan
8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00
Jam Pengamatan

Gambar 3.4 Grafik hubungan temperatur terhadap waktu 90

Efisiensi Kolektor (%)


pada tanggal 8 Agustus 2007 80
70
60
50
40
III.3. Energi berguna kolektor (Qu) dan efisiensi 30
kolektor () 20
10
0

00

0
00

00
0

.0

.0

.0

.0
8.

9.

.
10

13

14

15
11

12
350
Energi berguna kolektor(J/s)

300 Jam Pengamatan

250
200
Gambar 3.6 grafik energi berguna kolektor (Qu) dan
150
100
efisiensi kolektor () terhadap waktu pada tanggal 7
Agustus 2007
50
0 350
Energi bergunakolektor(J/s)

8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 300


Jam Pe ngam atan 250
200
150
100 100

80 50
Efisiensi(%)

0
60 00 00 0 0 0 0 0 0
8. 9. .0 .0 .0 .0 .0 .0
10 11 12 13 14 15
40 Jam Pe ngam atan

20

0
8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 80
Jam Pengamatan 70
Efisiensi(%)

60
50
Gambar 3.5 grafik energi berguna kolektor (Qu) dan 40
efisiensi kolektor () terhadap waktu pada tanggal 6 30
20
Agustus 2007
10
0

00 00 .0
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
0
8. 9. 10 11 12 13 14 15
Jam Pengamatan

Gambar 3.7 grafik energi berguna kolektor (Qu) dan


efisiensi kolektor () terhadap waktu pada tanggal 8
Agustus 2007

4
Dari ke-6 grafik diatas untuk ketiga hari 0.9999847
pengambilan data dapat dilihat bahwa energi

TekananUap(mmHg)
0.9999846
0.9999845
berguna kolektor akan mengalami peningkatan dari 0.9999844
0.9999843
pagi hingga tengah hari, setelah itu mengalami 0.9999842
0.9999841
penurunan. Kenaikan ini sebanding dengan 0.999984
besarnya intensitas radiasi matahari yang diterima. 0.9999839
0.9999838
Meningkatnya intensitas radiasi matahari yang 0.9999837

diterima kolektor akan menyebabkan meningkatnya 00 00 0 0 0 0 0 0


8. 9. 10.0 11.0 12.0 13.0 14.0 15.0

temperatur plat penyerap. Panas yang diterima plat


Jam Pe ngam atan
penyerap akan dipindahkan secara konveksi ke air
yang melewati pipa, sehingga temperatur air pun Gambar 3.9 Grafik hubungan tekanan uap (P) terhadap
mengalami peningkatan. Energi yang dipindahkan waktu pada tanggal 7 Agustus 2007
dari plat penyerap ke air didalam pipa merupakan
energi berguna kolektor.
0.9999847
Dari hasil perhitungan efisiensi ini didapat 0.9999846

Tekanan uap(mmHg)
bahwa semakin besar intensitas matahari dan energi 0.9999845
0.9999844
berguna kolektor maka semakin kecil panas yang 0.9999843
hilang ke lingkungan, hal ini ditandai dengan 0.9999842
semakin meningkatnya nilai efisiensi kolektor saat 0.9999841
0.999984
nilai intensitas matahari dan energi berguna 0.9999839
kolektornya naik. 0.9999838

Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil 00 00 .0


0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
0
8. 9. 10 11 12 13 14 15
perhitungan efisiensi termal dari kolektor surya Jam pengam atan
dalam penelitian ini bukanlah suatu konstanta
melainkan sebuah karakteristik dengan variabel Gambar 3.10 Grafik hubungan tekanan uap (P) terhadap
yang tergantung dari temperatur lingkungan, tingkat waktu pada tanggal 8 Agustus 2007
radiasi surya dan temperatur fluida pada lubang
masuk. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa
besarnya tekanan uap pada tanggal 6 Agustus 2007
III.4. Laju Penguapan nilainya terus meningkat hingga mencapai nilai
tekanan uap tertinggi sebesar 0,999984577 mmHg.
Sedangkan pada tanggal 7 Agustus 2007 tekanan
0.9999847
0.9999846
uapnya lebih tinggi dari hari yang lain setelah
Tekanan uap(mmHg)

0.9999845 memasuki pukul 10.00 WIB dan nilai tekanan uap


0.9999844
0.9999843 tertinggi sebesar 0,999984626 mmHg. Untuk
0.9999842 pengambilan data tanggal 8 Agustus 2007 tekanan
0.9999841
0.999984 uap tertingginya mencapai 0,999984577 mmHg.
0.9999839 Besarnya tekanan uap tergantung dari tinggi
0.9999838
rendahnya intensitas matahari. Semakin tinggi
00 00 .0
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
0
8. 9. 10 11 12 13 14 15 intensitas radiasi matahari maka temperatur air yang
Jam pe ngam atan keluar dari kolektor semakin tinggi sehingga
tekanan uapnya juga semakin tinggi.
Gambar 3.8 Grafik tekanan uap (P) terhadap waktu pada
Dari ketiga grafik diatas terlihat bahwa
tanggal 6 Agustus 2007
kenaikan intensitas radiasi diikuti pula oleh
kenaikan tekanan uap dari air yang keluar kolektor.
Namun ketika intensitas radiasi matahari mencapai
puncak dan kemudian nilainya terus menurun,
besarnya tekanan uap terus naik dan akhirnya
mencapai puncak 1 atau 2 jam setelah intensitas

5
radiasi matahari mencapai puncak. Hal ini 3. Menambah ketebalan insulator agar kerugian
dikarenakan berdasarkan gambar 4.3, 4.4, dan 4.5 panas ke lingkungan pada kolektor bagian
terlihat bahwa temperatur air yang keluar kolektor belakang kecil sehingga efisiensi dapat
terus naik walaupun nilai intensitas radiasi matahari meningkat.
sudah mulai menurun.
Setelah air menguap, uap tersebut akan V. DAFTAR PUSTAKA
mengembun dan kembali menjadi air. Air yang Anonim, 2007 :website : www.kamase.org, tanggal
dihasilkan setelah proses penguapan merupakan air 2 September 2007
jernih. Pada hari pertama tanggal 6 Agustus 2007 Anonim, 2007 :website : www.surakarta.go.id,
diperoleh air sebanyak 475 ml, pada tanggal 7 tanggal 2 Maret 2007
Agustus 2007 diperoleh air jernih sebanyak 435 ml Anonim, 2007 :website : www.walhi.or.id, tanggal 2
dan pada tanggal 8 Agustus 2007 sebanyak 455 ml. September 2007
Menurut grafik intensitas radiasi matahari Anonim, 2007 :website : www.wikipedia.org,
terhadap waktu, gambar 4.1, intensitas terendah tanggal 26 September 2007
pada tanggal 6 Agustus 2007 dan tertinggi pada Archie W. Culp, 1979 : Principles of Energy
tanggal 8 Agustus 2007. Hal ini dikarenakan air Conversation. Mc Graw-Hill, Ltd.
bersih yang dihasilkan ada yang menguap, sehingga Arko Prijono, 1986 : Prinsip-prinsip Perpindahan
saat intensitas matahari tinggi maka air bersih yang Panas. PT Saksama, Jakarta.
menguap juga semakin banyak. Jadi air bersih yang Beiser, A., 1995 : Concepts of Modern Physics, 5th
dihasilkan pada tanggal 8 Agustus 2007 lebih edition, Mc Graw-Hill, New York
sedikit dari tanggal 6 Agustus 2007. Davies, P.A. dan Paton, C., 2004 : website :
www.journals.mup.man.ac.uk, tanggal 26
IV. KESIMPULAN DAN SARAN September 2007
IV.1. Kesimpulan Duffie, J.A. dan Beckman, W.A., 1991 : Solar
Dari hasil penelitian didapatkan Engineering of Thermal Processes, John
kesimpulan sebagai berikut : willey and Sons Inc, Wisconsin.
1. Efisiensi termal kolektor selama tiga hari Leonardi Yulius, 2002 : Studi Eksperimental
percobaan masing-masing sebesar 71,00%, Pemanas Air Energi Surya Sistem
73,70%, dan 71,70%. Sehingga didapat nilai Termosifon dengan Menggunakan Kolektor
efisiensi kolektor rata-rata harian dari alat Plat Datar, Skripsi Tehnik Mesin Tehnik
penjernih air tenaga surya sebesar 72,13%. UNS, Surakarta.
2. Tekanan uap mengindikasikan laju penguapan. Matilda Gati, Thomas Ari Negara, Ferdinan Sinaga
Semakin tinggi tekanan uap maka laju dan Yohannes Ridwan, 2006 : website :
penguapannya pun semakin besar. Tekanan uap www.thomasworld.web.ugm.ac.id, tanggal
pada alat penjernih air tenaga surya ini 17 September 2007
bergantung pada intensitas radiasi yang diterima Nur Rosyid Anang Kusuma, 2006 : Kualitas Air
kolektor surya. Hasil Produksi Teknologi Penjernihan Air
3. Air jernih yang dihasilkan oleh alat penjernih air Dengan Tenaga Surya di Daerah Marginal
tenaga surya selama tiga hari percobaan masing- Kabupaten Madiun, Tesis Ilmu
masing sebesar 475 ml, 435 ml dan 455 ml Lingkungan Pascasarjana UNS, Surakarta.
Wiranto Arismunandar, 1985 : Teknologi Rekayasa
V.2. Saran Surya, Edisi pertama, PT Pradnya
1. Menambah titik pengukuran temperatur pada Paramita.
plat untuk mendapatkan nilai temperatur plat
yang lebih akurat.
2. Perlunya penelitian tentang cover selain kaca,
agar diperoleh cover yang lebih murah dan
aman untuk aplikasi.

Anda mungkin juga menyukai