Diterbitkan October 1, 2015 dalam kategori Budidaya Hortikultura & Tanaman Pangan
oleh azzamy
Budidaya – Sawi manis merupakan salah satu dari beberapa jenis sawi yang ada. Sawi manis
sering juga disebut sawi bakso, caisim ataucaisin. Tanaman ini dimanfaatkan daunnya
sebagai bahan pangan(sayuran) dan sering dijumpai pada mie ayam atau mie bakso. Sawi
manis dibudidayakan dengan biji dan memiliki adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan.
Konon tanaman ini bukan tanaman asliIndonesia, melainkan berasal dari wilayah asia. Sawi
manismerupakan jenis tanaman sawi yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Agar
menghasilkan tanaman yang sehat dan berkualitas sebaiknya budidaya sawi manis dilakukan
secara organik.
Buat lubang tanam pada bedengan dengan cara ditugal dengan jarak 20 x 20 cm. Sebelum
dicabut, semaian harus disiram terlebih dahulu agar akar tidak rusak. Bibit sawi manis
ditanam satu bibit satu lubang. Jika cuaca sedang tidak bersahabat karena terlalu panas,
lakukan penanaman pada sore hari. Segera siram dengan air secukupnya setelah penanaman
selesai.
Bibit sawi manis yang ditanam adalah bibit yang bagus, memiliki pertumbuhan normal dan
tidak berpenyakit. Pembuatan lubang tanam sebaiknya tidak terlalu dalam atau terlalu
dangkal agar tanaman sawi manis dapat tumbuh dengan baik.
Penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput dan gulma yang tumbuh disekitar tanaman
sawi manis. Rumput dan gulma jika dibiarkan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Penyiangan dilakukan 2 sampai 4 kali hingga panen atau disesuaikan dengan kondisi gulma.
Selain itu juga perlu dilakukan penyulaman. Penyulaman segera dilakukan jika ada tanaman
yang mati atau terserang penyakit.
Pemupukan susulan diberikan dengan cara dikocor atau dilakukan bersamaan dengan
penyiraman. Pemupukan susulan dilakukan setelah tanaman berusia 2 minggu setelah tanam.
Gunakan pupuk urea dan KCL dengan perbandingan 2 : 1. Larutkan segenggam pupuk
tersebut dengan 30 liter air kemudian siramkan pada tanaman. Pemupukan sebaiknya
dilakukan pada sore hari dengan interval 5 hari sekali atau disesuaikan dengan kesuburan
tanaman.
Meskipun jarang terjadi, penyakit yang biasanya menyerang tanaman sawi antara lain bercak
daun, lanas, rebah semai, busuk daun, embun tepung dan virus mosaik. Penyakit cendawan
biasanya banyak menyerang pada musim penghujan dengan kondisi kelembaban yang tinggi.
Untuk mengatasinya lakukan penyemprotan fungisida seperti antracol, bion M, starmyl atau
cozeb.