Anda di halaman 1dari 2

Infrared measurements of Sea Surface Temperature Emisivitas

Sejarah:

- US Television IR Opeartional (TIROS) satellite tahun 1960,

untuk monitoring pola awan lokal dan pergerakan front.

- HCMM (Heat Capacity Mapping Mission) Nasa (1978), satelit

geo termal dengan sistem infrared.

- Nimbus NASA (1978) dengan sensor CZCS (Coastal zone color

scanner) satelit dengan sensor termal dengan sistem infrared

untuk monitoring suhu permukaan laut.

- Landsat TM (1984)

- NOAA AVHRR (Advance Very High Resolution Radiometer) - Untuk menghitung emisivitas sebuah objek aat menggunakan

untuk cakupan data LAC dan GAC. pengukuran remote radiant temperature untuk menghitung

- Suatu benda dengan kandungan panas dapat diukur dalam temperatur kinetik yang sesungguhnya bisa dikejakan dengan

kalori (jumlah panas yang dibutuhkan untuk mengubah Hukum Radiasi Kirchoff ’s

temperatur 1 g air sebesar 1oC). Panas tersebut dapat juga - Benda yang dapat menyerap energi dengan baik makan benda

diukur temperatur kinetik (Tkin) dan konsentrasi panasnya tersebut adalah emitter yang baik, sedangkan benda yang baik

dengan termometer menjadi reflektor adalah poor emitters.

- Energi apparent merupakan temperature kinetik yang keluar - Jika reflektifitas meningkat maka emisivitas menurun, jika

dari suatu objek yang dikonversi menjadi energi radian emisivitas meningkat maka reflektifitas menurun

- Energi elektromagnetik yang keluar dari objek disebut radiant - Termal properties, Termal capacity (c) kemampuan benda dalam

flux (Ф) yang di ukur dalam satuan watts. menyimpan panas; Thermal conductivity (K) adalah

- Temperatur radian (Trad) adalah konsentrasi dari radiant flux kemampuan benda untuk menghantarkan panas.

yang keluar dari suatu objek. - Thermal inertia (P) adalah pengukuran dari respon termal

- Basik dari remote sensing termal dengan infrared adalah sebuah material untuk merubah temperatur dan mengukur

hubungan positif antara temperatur kinetik (Tkin) suatu objek kalori dalam per-square centimeter per secon square root per

dengan jumlah radian flux dari suatu objek (Trad).

- Hubungan pengukuran remote sensing dengan temperature degree (cal cm-2 sec-1/2 C-1) dengan persamaan

radian tidak sempurna, selalu ada perbedaan kurang dari - Dimana K adalah konduktifitas termal, p adalah masa jenis (g

temperatur kinetik yang sesungguhnya dari suatu objek, hal cm-3) dan c adalah kapasitas termal.

tersebut disebabkan oleh adanya thermal property yang disebut - Untuk menggunakan data sensor remote untuk tujuan praktikal

emissivity. seperti pemetaan temperatur , perlu dilakukan kalibari nilai

Hukum radiasi termal kecerahan dari data digital ke nilai temperatur. Disebut

- Blackbody secara teoritis adalah sifat benda yang dapat meng- kalibrasi radiometrik dilakukan dengan menggunakan:

absorb radiant energi dan memancarkan/meradiasikan energi o Refereni internal blackbodies

pada rentang maksimum per unit area pada setiap panjang o Pengukuran insitu

gelombang untuk temperatur yang diberikan - Semua permukaan meng-emisikan radiasi, semakin tinggi suhu,

- Tidak semua benda dibumi blackbodies sejati, hanya sebagian semakin besar energi radiannuya, dalam bentuk sederhana total

yang meradiasikan energi dari blackbodies pada temperatur energi yang di emisikan adalah M = σ • T4 dimana σ adalah

yang sama. 5.699 x 10-8 W m-2 K-4 (Konstanta Sefan)

- Yang mempengaruhi emisivitas: warna, kekasaran permukaan, - Maksimum panjang gelombang yang mengemisikan energi bisa

kelembaban, kepadatan, field-of-view, panjang gelombang dan dihitung dengan Wien’s displacement law: Λmax • T = C3,

viewing angel. Dimana C3 = 2897 μm K-1


- Layer temeperatur sebenarnya di deteksei secara remote

sensing bervariasi hanya antara 3-4 µm, disebut SST skin Tskin

atau SSST

- Pengukuran SST in-situ disebur bulk SST karena SST yang di

ukur lebih dalam dibanding SST Skin sekitar 0.5 m – 3 m.

- 3 efek yang mempengaruhi perbedaan anatara pengukuran skin

dan bulk SST

o Diurnal thermocline

o Thermal skin layer effect

o The presence of surface film

- Diurnal thermocline, merupakan perbeaan suhu di layer bagian

atas saat daytime dengan bagian bawah sampai 50 cm bisa

berbeda hingga 4oC dari suhu bagian atas. Harus melihat

perbedaan suhu pengukuran siang dan malam agar bias bisa

diketahui

- Yang berperan dalam diurnal thermocline seperti angin, dan

transfer suhu antara masing-masing layer.

- Format data AVHRR

- High resolution picture transmission (HRPT), ata full resolusi

yang ditransmisikan dari ground station

- LAC On board recorder untuk/khusus uatu wilayah

- GAC Hasil resampel dari keseluruhan data untuk wilayah

global

Anda mungkin juga menyukai