Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Assesmen dan
Evaluasi Yang diampu oleh Dr. Murni Saptasari, M.Si. Deny Setiawan, M.Pd
Disusun oleh : Annas Agung Zyahroby / 160341606062
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Januari 2019 1. Treagust, David F. 1988. Development and use of diagnostic test to evaluate student’s misconception in science. Curtin University of Technology, Perth, Australia. 2. Tujuan Penulis. Mengetahui keefektifan penggunaan tes diagnostik terhadap penurunan presentase miskonsepsi pada mata pelajaran kimia (ikatan kovalen dan struktur) dan dalam biologi (fotosintesis dan respirasi pada tanaman). 3. Fakta – fakta unik. a. Cara untuk mendapatkan informasi tentang kesalahpahaman siswa menurut Piaget yaitu melalui wawancara siswa secara individu, namun beberapa peniliti seperti Mitchell dan Gunstone (1984) menggunakan format wawancara campuran dan ada yang menggunakan tes terkait dengan struktur konten yang ditentukan dan terbatas. b. Tamir (1971) berpendapat tentang pendekatan alternatif untuk tes pilihan ganda yang merupakan inovatif karena didasarkan pada jawaban siswa terhadap pertanyaan esai dan pertanyaan terbuka lainnya dan membahas pengetahuan konseptual yang mendasarinya terkait dengan area konten yang terbatas. c. Upaya untuk mengevaluasi dengan menggunakan tes diagnostik yakni dilakukan Halloun dan Hestenes (1985) yang mana mengembangkan tes diagnostik fisika untuk menilai pengetahuan dasar siswa tentang mekanika. d. Pengembangan tes pilihan ganda pada kesalahpahaman siswa memberikan kontribusi yang penting yakni tidak hanya pada bidang kesalahpahaman saja tetapi juga untuk membantu dalam proses membantu guru sains menggunakan temuan penelitian dalam hal ini. e. Langkah untuk mengembangkan tes diagnostik adalah seperti berikut : 1. Identifikasi pernyataan pengetahuan proposisional. 2. Mengembangkan peta konsep. 3. Menghubungkan pengetahuan proposisional ke peta konsep 4. Mengesahkan konten. 5. Memeriksa literatur terkait. 6. Melakukan wawancara siswa. 7. Mengembangkan item konten pilihan ganda dengan respons. 8. Mengembangkan tes diagnostik tingkat dua. 9. Merancang kisi spesifikasi. 10. Perbaikan berkelanjutan (evaluasi). 4. Pertanyaan yang dapat dimunculkan. a. Bagaimana keefektifan penggunaan tes diagnostik terhadap penurunan presentase miskonsepsi siswa ? b. Apakah hasil penelitian ini hanya sampai disini atau bisa dipadu dengan tes yang lain sehingga dapat meminimalisir presenasi miskopnsepsi siswa ? 5. Konsep Utama : Penggunaan tes diagnostik terhadap penurunan presentase miskonsepsi siswa 6. Refleksi : Saya ingin memodifikasi penggunaan tes diagnostik terhadap penurunan presentase miskonsepsi siswa dengan cara yang lain sehingga presentasi ketidakpahaman siswa dapat ditekan lebih kecil lagi.