Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOG

TENTANG MATA DAN KELAINANNYA

Disusun Oleh :
Nama : Uli Rif’ah
NIM : 280842

AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS


Jl. Lambao No. 1 Singocandi Kec. Kota Kab. Kudus
Tahun Akademik 2008 / 2009
KATA PENGANTAR

Seuntai kata yang indah, hanyalah ucapan puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, taufik, hidayah-Nya pada kita,
sehingga kita dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Makalah Anatomi
dan Fisiolog Tentang Sistem Urinaria pada Tubuh Manusia”
Dengan terselesaikannya makalah karya tulis ini kami selaku penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Eny selaku pembimbing kami yang senantiasa membimbing kami
tanpa mengenal lelah.
2. Orang tua kami yang telah memberi motivasi kepada kami untuk
menyelesaikan karya tulis ini.
3. Teman-teman sekelas yang membantu dan memberi semangat dalam
menyelesaikan tugas ini.

Apabila masih ada kekurangan dalam menyelesaikan karya tulis ini, kami
akan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat memotivasi kami
untuk menghasilkan karya yang lebih baik.

Desember 2008

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.
Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih).

B. Tujuan
a. Untuk memenuhi tugas Anatomi Fisiolog yang diampu oleh Ibu Eny.
b. Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang
urinaria.

C. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini kami membahas tentang organ manusia yaitu
sistem urinaria pada tubuh manusia secara umum. Sehingga dapat
menambah wawasan pembaca tentang anatomi tubuh manusia khususnya
pada urinaria pada manusia.

D. Metode Pengumpulan Data


Dalam menyusun makalah ini penulis mengambil bahan dari
literatur-literatur berbagai sumber buku dan internet.
BAB II
ISI

A. Pendahuluan
Suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.
Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih).

SUSUNAN SISTEM URINARIA


1. GINJAL (REN)
Kedudukan, Ginjal suatu kelenjar yang terletak dibagian
belakang dari kavum abdominalis di belakang peritonium pada kedua
sisi vertebrata lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang
abdomen.
Bentuk, Bentuknya seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah kiri
dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya
ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal wanita.
Fungsi ginjal terdiri dari :
a. Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau
racun.
b. Mempertahankan suasana keseimbangan cairan.
c. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan
tubuh.
d. Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam
tubuh.
e. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum,
kreatinin dan amoniak.

Tes fungsi ginjal terdiri dari :


a. Tes untuk protein (Albumin). Bila ada kerusakan pada glomerolus
atau tubulus, maka protein dapat bocor masuk ke dalam urin.
b. Mengukur konsentrasi ureum darah. Bila ginjal tidak cukup
mengeluarkan ureum maka ureum darah naik di atas kadar normal
(20-40)mg%.
c. Tes konsentrasi. Dilarang makan atau minum selama 12 jam untuk
melihat sampai berapa tinggi berat jenisnya naik.

Proses pembentukan urin (air kemih)


Glomerolus berfungsi sebagai ultra filtrasi, pada simpai bowmen
berfungsi untuk menampung hasil filtrasi dari glomerolus.
Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali dari zat-zat
yang sudah disaring pada glomerolus, sisa cairan akan diteruskan ke
piala ginjal terus berlanjut ke ureter.
Urin berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke
dalam ginjal, darah ini terdiri dari bagian yang pada yaitu sel darah dan
bagian plasma darah.
Ada 3 tahap pembentukan urin ;
a. Proses Filtrasi
Terjadi di glomerolus, proses ini terjadi karena permukaan
aferent lebih besar dari permukaan eferent maka terjadi penyerapan
darah, sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah
kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung oleh simpai
bowmen yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat,
bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal.

PENAMPANG GINJAL
b. Proses Reabsorpsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar
dari glukosa, sodium, klorida fospat dan beberapa ion bikarbonat,
prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator
reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal
bagian bawah terjadi kembali penyerapan dan sodium dan ion
bikarbonat, bila diperlukan akan disera kembali ke dalam tubulus
bagian bawah, penyerapannya terjadi secara aktif dikenal dengan
reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papila renalis.
c. Proses Sekresi
Sisanya penyerapan kembali yang terjadi pada tubulus dan
diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan keluar.

2. URETER
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal
ke kandung kemih (vesika urinaria) panjangnya + 25-30 cm, dengan
penampang + 0,5 cm, ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen
dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter terdiri dari :
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah lapisan otot polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik
tiap 5 menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam
kandung kemih (vesika urinaria).
Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang
diekskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran,
melalui osieum uretralis masuk ke dalam kandung kemih.

Ureter berjalan hampir vertikal ke bawah sepanjang fasia


muskulus psoas dan dilapisi oleh pedtonium. Penyempitan ureter terjadi
pada tempat ureter meninggalkan pelvis renalis, pembuluh darah, saraf
dan pembuluh limfe berasal dari pembuluh sekitarnya mempunyai saraf
sensorik.

3. VESIKA URINARIA (KANDUNG KEMIH)


Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti
balon karet, terletak dibelakang simfisis pubis di dalam rongga panggul.
Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot
yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius.
Bagian vesika urinaria terdiri dari :
a. Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah,
bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectovesikale yang terisi
oleh jaringan ikat duktus deferent, vesika seminalis dan prostat.
b. Korpus, yaitu bagian antara berteks dan fundus.
c. Verteks, bagian yang runcing ke arah muka dan berhubungan dengan
ligamentum vesika umbilikalis.

Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan :


Lapisan sebelah luar (peritonium), tunika muskularis (lapisan
otot), tunika submukosa dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

PANDANGAN ANTEROIOR SISTEM URINARIA PRIA


Bila ada kerusakan pada saraf-saraf tersebut maka akan terjadi
inkontinensia urin (kencing keluar terus menerus tanpa disadari) dan
retensi urin (kencing tertahan). Persyarafan dan peredaran darah vesika
urinaria. Persyarafan diatur torako lumbar dan kranial dari sistem
persyarafan otonom.
Terako lumbar berfungsi untuk relaksasi untuk relaksasi lapisan
otot dan kontrasaksi spinter interna.
Peritonium melapisi kandung kemih sampai kira-kira perbatasan
ureter masuk kandung kemih. Peritonium dapat digerakkan membentuk
lapisan apabila kandung kemih berisi penuh.
Pembuluh darah arteri vesikalis superior berpangkal dari
umbikalis bagian distal, vena membentuk anyaman dibawah kandung
kemih. Pembuluh limfe berjalan menuju duktus limfatikus sepanjang
arteri umbilikalis.

4. URETRA
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung
kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar.
Pada laki-laki uretra berjalan berkelok-kelok melalui tengah-
tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus
tulang pubris kebagian penis panjangnya + 20cm.
Uretra pada laki-laki terdiri :
1. Uretra krostapia
2. Uretra mimbranosa
3. Uretra kavernosa
Lapisan uretra laki-laki terdiri dari : lapisan mukosa (lapisan
paling dalam) dan lapisan sub mukosa.
Uretra pada wanita, terletak di belakang simpisis kubis berjalan
miring sedikit ke arah atas. Panjangnya + 3-4cm.

5. URIN (AIR KEMIH)


SIFAT FISIS AIR KEMIH terdiri dari :
1. Jumlah eksresi dalam 24 jam + 1500 cc tergantung dari pemasukan
(intake) cairan dalam faktor lainnya.
2. Warna, bening dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
3. Warna, kuning tergantung dari kepekatan obat-obatan dan
sebagainya.
4. Bau, bau kas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
5. Berat jenis 1,015-1,020
6. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis juga tergantung pada
diet (sayur menyebabkan aksi alkalis dan protein memberi reaksi
asam)

6. KOMPOSISI AIR KEMIH


Terdiri dari :
1. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.
2. Zat-zat sisa dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak,
kreatinin.
3. Elektrolit, natrium, kalsium, N113, bikarbonat, fosfat dan sulfat.
4. Pigmen (bilirubin dan urobilin)
5. Toksin
6. Hormon
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.
Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih).

B. Saran-Saran
- Dalam penyusunan sebuah karya tulis kita hendaknya mempunyai
banyak referensi buku-buku bacaan yang berhubungan dengan tema
yang diangkat sebagai masalah.
- Menjaga urinaria sebaik mungkin agar tetep sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Syaifuddin, B.Acm Buku Anatomi Fisiologi, Edisi 2. 1975

www.geogle anatomi fisiologi urinaria.com

Anda mungkin juga menyukai