A. Pengertian Batako.
Batako merupakan suatu jenis unsur bangunan berbentuk bata yang dibuat dari bahan utama
semen portland, air, dan agregat yang dipergunakan untuk pasangan dinding. Menurut
bentuknya batako dibedakan menjadi dua yaitu batako berlubang (hollow block) dan batako
tidak berlubang (solid block) (SNI 03-0349-1989).
Bata beton atau batako memiliki bentuk dan tekstur yang berbeda dengan batu bata tanah liat,
maka dari itu batako memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda juga daripada batu
bata tanah liat jika digunakan sebagai material dinding.
Kelebihan:
1) Tiap meter persegi pasangan tembok, membutuhkan lebih sedikit batako jika
dibandingkan dengan menggunakan batu bata, berarti secara kuantitatif terdapat suatu
pengurangan.
3) Ukurannya besar, sehingga waktu dan ongkos pemasangan juga lebih hemat.
Kekurangan :
2) Mudah dilubangi dan mudah pecah karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya.
3) Kurang baik untuk isolasi panas dan suara.
Sedangkan menurut Frick Heinz dan Koesmartadi (1999: 97) batako mempunyai beberapa
keuntungan:
Pemakaian bila dibandingkan dengan bata merah, terlihat penghematan dalam beberapa segi,
misalnya setiap meter persegi luas dinding lebih sedikit jumlah batu yang dibutuhkan,
sehingga kuantitatif terdapat penghematan. Terdapat pula penghematan dalam pemakaian
adukan sampai 75%. Berat tembok diperingan dengan 50%, dengan demikian pondasinya
bisa berkurang. Bentuk batako yang bermacam-macam memungkinkan variasi yang cukup
banyak, dan jika kualitas batako baik, maka tembok tidak perlu diplester dan sudah cukup
menarik.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan batako untuk bahan
bangunan mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tersebut adalah tiap
meter persegi pasangan tembok lebih sedikit jumlah batu yang dibutuhkan daripada batu bata,
sehingga kuantitatif terdapat penghematan, kelebihan lain apabila pekerjaan rapi tidak perlu
diplester, sedangkan kekurangannya meliputi mudah terjadi retak rambut.
Menururt SNI 03-0349-1989, bata beton atau batako memiliki jenis dan ukuran yang
beragam. Menurut bentuknya bata beton dibedakan menjadi bata beton pejal dan bata beton
berlubang. Bata beton pejal adalah bata yang memiliki penampang pejal 75% atau lebih dari
luas penampang seluruhnya dan memiliki volume pejal lebih dari 75 % volume bata
seluruhnya. Sedangkan bata beton berlubang adalah bata yang memiliki luas penampang
lubang lebih dari 25% luas penampang batanya dan volume lubang lebih dari 25% volume
batas seluruhnya.
Bata beton pejal maupun berlubang dibedakan menurut tingkat mutunya yaitu :
1) Tingkat mutu I
2) Tingkat mutu II
4) Tingkat mutu IV
Standar SNI untuk bata beton untuk pasangan dinding (batako) dapat di download disini SNI
03-0349-1989
Bahan teknik adalah bahan-bahan yang digunakan pada struktur bangunan, bahan yang
digunakan untuk bangunan terdiri dari bahan-bahan atap, dinding dan lantai, bahan-bahan ini
banyak dijumpai pada berbagai kayu dan logam serta batu, bata, batako, dan beton.
Salah satu bahan bangunan dalam pembuatan dinding dan lantai adalah batako yang berupa bata
cetak alternatif pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi pasir, semen dan air.
Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif pengganti batu bata dan
Rumusan Masalah :
Bentuk dan pengertian dari batako itu sendiri adalah sebagai berikut :
1. Batu cetak yang berlubang (hollow block), Batako berlubang memiliki sifat penghantar panas yang
lebih baik dari batako padat dengan menggunakan bahan dan ketebalan yang sama. Batako
berlubang memiliki beberapa keunggulan dari batu bata, beratnya hanya 1/3 dari batu bata dengan
jumlah yang sama dan dapat disusun empat kali lebih cepat dan lebih kuat untuk semua penggunaan
yang biasanya menggunakan batu bata. Di samping itu keunggulan lain batako berlubang adalah
4. Supribadi menyatakan bahwa batako adalah “Semacam batu cetak yang terbuat dari campuran tras,
kapur, dan air atau dapat dibuat dengan campuran semen, kapur, pasir dan ditambah air yang dalam
5. Menurut Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (1982) pasal 6, “Batako adalah bata yang
6. Menurut SNI 03-0349-1989, “Conblock (concrete block) atau batu cetak beton adalah komponen
bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau pozolan, pasir, air dan atau tanpa bahan
tambahan lainnya (additive), dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan
7. Frick Heinz dan Koesmartadi berpendapat bahwa: ” Batu-batuan yang tidak dibakar, dikenal dengan
nama batako (bata yang dibuat secara pemadatan dari trass, kapur, air)”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan tentang pengertian batako adalah
salah satu bahan bangunan yang berupa batu-batuan yang pengerasannya tidak dibakar dengan
bahan pembentuk yang berupa campuran pasir, semen, air dan dalam pembuatannya dapat
ditambahkan dengan abu ampas tebu sebagai bahan pengisi antara campuran tersebut atau bahan
Kemudian dicetak melalui proses pemadatan sehingga menjadi bentuk balok-balok dengan ukuran
tertentu dan dimana proses pengerasannya tanpa melalui pembakaran serta dalam
pemeliharaannya ditempatkan pada tempat yang lembab atau tidak terkena sinar matahari langsung
atau hujan, tetapi dalam pembuatannya dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan
dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding, Berdasarkan SNI 03-0349-1989 tentang
bata beton (batako), persyaratan nilai penyerapan air maksimum adalah 25%.
2. Macam-macam Batako Berdasarkan Bahan Bakunya serta klasifikasinya.
Batako merupakan batu cetak yang tidak dibakar, berdasarkan bahan bakunya
1. Batako tras/putih, Batako putih terbuat dari campuran trass, batu kapur, dan air, sehingga sering
juga disebut batu cetak kapur trass. Trass merupakan jenis tanah yang berasal dari lapukan batu-
batu yang berasal dari gunung berapi, warnanya ada yang putih dan ada juga yang putih
kecokelatan. Ukuran batako trass yang biasa beredar di pasaran memiliki panjang 20 cm–30 cm,
2. Batako semen, dibuat dari campuran semen dan pasir. Ukuran dan model lebih
beragam dibandingkan dengan batako putih. Batako ini biasanya menggunakan dua
lubang atau tiga lubang disisinya untuk diisi oleh adukan pengikat. Nama lain dari
batako semen adalah batako pres, yang dibedakan menjadi dua bagian, yaitu pres
mesin dan pres tangan. Secara kasat mata, perbedaan pres mesin dan tangan dapat
dilihat pada kepadatan permukaan batakonya. Di pasaran ukuran batako semen yang
biasa ditemui memiliki panjang 36 cm–40 cm, tinggi 18 cm–20 cm dan tebal 8 cm–10
cm.
3. Bata ringan dibuat dari bahan batu pasir kuarsa, kapur, semen dan bahan lain yang dikategorikan
sebagai bahan-bahan untuk beton ringan. Berat jenis sebesar 1850 kg/m3 dapat dianggap sebagai
batasan atas dari beton ringan yang sebenarnya, meskipun nilai ini kadang-kadang melebihi.
Dimensinya yang lebih besar dari bata konvensional yaitu 60 cm x 20cm dengan ketebalan 7 hingga
Berdasarkan PUBI 1982, sesuai dengan pemakaiannya batako diklasifikasikan dalam beberapa
memikul beban, dinding penyekat serta konstruksi lainnya yang selalu terlindungi dari
cuaca luar.
Batako dengan mutu A2, adalah batako yang hanya digunakan untuk hal-hal seperti
dalam jenis A1, tetapi hanya permukaan konstruksi dari batako tersebut boleh tidak
diplester.
Batako dengan mutu B1, adalah batako yang digunakan untuk konstruksi yang
memikul beban, tetapi penggunaannya hanya untuk konstruksi yang terlindungi dari
Batako dengan mutu B2, adalah batako untuk konstruksi yang memikul beban dan
Beikut ini uraian tentang cara membuat batako, Saat ini beton sangat umum dan telah
dibuktikan oleh waktu sebagai bahan dinding yang tahan gempa. Beton dapat diproduksi dengan
tangan dan mesin. Penggunaan khusus beton ditentukan oleh ukuran dan mutunya. Salah satu jenis
beton yang cukup familiar dikalangan masyarakat adalah batako. Batako mempunyai sifat-sifat
panas dan ketebalan total yang lebih baik dari pada beton padat. Jika dibandingkan dengan batu
bata, batako memiliki keuntungan tertentu seperti, beratnya hanya 1/3 dari batu bata untuk jumlah
yang sama. Batako dapat disusun 4 kali lebih cepat dan cukup kuat untuk semua penggunaan yang
biasanya menggunakan batu bata. Dinding yang dibuat dari batako mempunyai keunggulan dalam
hal meredam panas dan suara. Semakin banyak produksi beton semakin ramah lingkungan dari pada
- Semen
- Air
- Kerikil kasar
Bahan baku yang terdiri dari pasir, semen dan air harus memiliki perbandingan 75 : 20 : 5.
Perbandingan komposisi bahan baku ini adalah sesuai dengan Pedoman Teknis yang dikeluarkan
- Cetakan batako
- Ayakan pasir
- Kotak adukan
- Sendok semen
- Sekop
- Cangkul
Persiapan :
Siapkan perkakas,peralatan dan bahan. Ayak pasir pertama dengan ayakan pasir 1 cm2ntuk
memisahkan batu-batu yang besar. Lalu ayak lagi dengan ayakan yang lebih kecil untuk
mendapatkan pasir halus. Pasir harus bersih dari kotoran, sampah dan lumpur.
Mengaduk Beton :
Kali ini akan dibahas mengaduk beton dengn tangan, jangan lupa siapkan sarung tangan plastik.
Tuang semen di atas pasir dan aduk keduanya secara bersama-sama sampai warna keduanya
tercampur.
Bentuk adukan menjadi gundukan, dan buat lubang seperti cekungan di tengah;
Siram dengan sedikit air secara perlahan dan aduk sampai terbentuk pasta yang merata.
Jika menggunakan kerikil, sekarang tambahkan dalam takaran yang sesuai kerikil dan aduk hingga
Periksa adukan: ambil segenggam penuh adukan dan bentuk seperti bola kecil. Jika bola tersebut
tidak retak, dan tangan sedikit basah, adukan siap untuk dicetak.
Untuk perbandingan adukannya digunakan 1 bagian semen bermutu baik + 2 bagian pasir
2. Tempatkan bagian bawah cetakan ke tempat yang benar (di bawah atap atau tempat teduh lainnya)
6. Tekan alat tekan lurus ke bawah hingga “bagian kakinya” menyentuh lantai pada ke dua sisi
7. Injak dengan kaki ke atas “kaki” alat tekan cetakan, tekan cetakan, ambil pegangan bagian bawah
10. Perlahan-lahan angkat bagian bawah cetakan ke atas, dan tempatkan di samping batako yang baru
jadi
11. Biarkan batako yang baru selama 1 hari, jangan kena sinar matahari langsung
12. Setelah 1 hari, batako ditumpuk dan dilakukan curing selama seminggu
13. Bersihkan cetakan dari debu dan beri minyak lagi di cetakan dan batako berikutnya siap dicetak.
Ada beberapa keuntungan dan kerugian dalam penggunaan batako. Keuntungan yang diperoleh
Tiap m2 pasangan tembok, membutuhkan lebih sedikit batako jika dibandingkan dengan
Karena proses pengerasannya membutuhkan waktu yang cukup lama ( 3 minggu), maka butuh
Bila diinginkan lebih cepat mengeras perlu ditambah dengan semen, sehingga menambah biaya
pembuatan.
Mengingat ukurannya cukup besar, dan proses pengarasannya cukup lama mengakibatkan pada
Kuat tekan bruto adalah beban tekan keseluruhan pada waktu benda uji coba pecah, dibagi
dengan luas ukuran nyata dari bata termasuk luas lubang serta cekungan tepi.