Anda di halaman 1dari 10

Dinding Beton atau Batako

A. Pengertian Batako.

Batako merupakan suatu jenis unsur bangunan berbentuk bata yang dibuat dari bahan utama
semen portland, air, dan agregat yang dipergunakan untuk pasangan dinding. Menurut
bentuknya batako dibedakan menjadi dua yaitu batako berlubang (hollow block) dan batako
tidak berlubang (solid block) (SNI 03-0349-1989).

B. Kelebihan dan Kekurangan Batako

Bata beton atau batako memiliki bentuk dan tekstur yang berbeda dengan batu bata tanah liat,
maka dari itu batako memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda juga daripada batu
bata tanah liat jika digunakan sebagai material dinding.

Menurut Aria (http://www.architectaria.com/memilih-antara-bata-merah-batako-atau-bata-


ringan-hebel-untuk-dinding-rumah-anda.html) batako memiliki kelebihan dan kekurangan
sebagai berikut:

Kelebihan:

1) Tiap meter persegi pasangan tembok, membutuhkan lebih sedikit batako jika
dibandingkan dengan menggunakan batu bata, berarti secara kuantitatif terdapat suatu
pengurangan.

2) Pembuatan mudah dan ukuran dapat dibuat sama.

3) Ukurannya besar, sehingga waktu dan ongkos pemasangan juga lebih hemat.

4) Khusus jenis yang berlubang, dapat berfungsi sebagai isolasi udara.

5) Apabila pekerjaan rapi, tidak perlu diplester.

6) Lebih mudah dipotong untuk sambungan tertentu yang membutuhkan potongan.

7) Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air.

8) Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.

9) Pemasangan lebih cepat.

10) Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9–12 .

Kekurangan :

1) Mudah terjadi retak rambut pada dinding.

2) Mudah dilubangi dan mudah pecah karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya.
3) Kurang baik untuk isolasi panas dan suara.

Sedangkan menurut Frick Heinz dan Koesmartadi (1999: 97) batako mempunyai beberapa
keuntungan:

Pemakaian bila dibandingkan dengan bata merah, terlihat penghematan dalam beberapa segi,
misalnya setiap meter persegi luas dinding lebih sedikit jumlah batu yang dibutuhkan,
sehingga kuantitatif terdapat penghematan. Terdapat pula penghematan dalam pemakaian
adukan sampai 75%. Berat tembok diperingan dengan 50%, dengan demikian pondasinya
bisa berkurang. Bentuk batako yang bermacam-macam memungkinkan variasi yang cukup
banyak, dan jika kualitas batako baik, maka tembok tidak perlu diplester dan sudah cukup
menarik.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan batako untuk bahan
bangunan mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tersebut adalah tiap
meter persegi pasangan tembok lebih sedikit jumlah batu yang dibutuhkan daripada batu bata,
sehingga kuantitatif terdapat penghematan, kelebihan lain apabila pekerjaan rapi tidak perlu
diplester, sedangkan kekurangannya meliputi mudah terjadi retak rambut.

C. Jenis dan Ukuran Batako

Menururt SNI 03-0349-1989, bata beton atau batako memiliki jenis dan ukuran yang
beragam. Menurut bentuknya bata beton dibedakan menjadi bata beton pejal dan bata beton
berlubang. Bata beton pejal adalah bata yang memiliki penampang pejal 75% atau lebih dari
luas penampang seluruhnya dan memiliki volume pejal lebih dari 75 % volume bata
seluruhnya. Sedangkan bata beton berlubang adalah bata yang memiliki luas penampang
lubang lebih dari 25% luas penampang batanya dan volume lubang lebih dari 25% volume
batas seluruhnya.

Bata beton pejal maupun berlubang dibedakan menurut tingkat mutunya yaitu :

1) Tingkat mutu I

2) Tingkat mutu II

3) Tingkat mutu III

4) Tingkat mutu IV

Standar SNI untuk bata beton untuk pasangan dinding (batako) dapat di download disini SNI
03-0349-1989

Batu Cetak Beton (BATAKO)


Published : 23.17 Author : danang prakoso
Batu Cetak Beton (BATAKO)

Bahan teknik adalah bahan-bahan yang digunakan pada struktur bangunan, bahan yang

digunakan untuk bangunan terdiri dari bahan-bahan atap, dinding dan lantai, bahan-bahan ini

banyak dijumpai pada berbagai kayu dan logam serta batu, bata, batako, dan beton.

Salah satu bahan bangunan dalam pembuatan dinding dan lantai adalah batako yang berupa bata

cetak alternatif pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi pasir, semen dan air.

Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif pengganti batu bata dan

difokuskan sebagai konstruksi-konstruksi dinding bangunan non struktural.

Rumusan Masalah :

1. Apa bentuk dan pengertian dari Batako ?


2. Apa macam-macam dari batako berdasarkan bahan bakunya serta pengklasifikasiannya?
3. Bagaimana proses pembuatan batako?
4. Apa keuntungan dan kerugian dalam penggunaan batako?
5. Apa saja syarat-syarat fisis batako menurut SNI?
Tujuan Perancangan:

1. Bentuk dan Pengertian batako


2. Macam-macam batako berdasarkan bahan bakunya dan klasifikasinya
3. Proses pembuatan batako
4. Keuntungan dan kerugian dalam pemakaian batako
5. Syarat-syarat fisis batako(menurut SNI)

1. Bentuk Dan Pengertian Batako

Bentuk dan pengertian dari batako itu sendiri adalah sebagai berikut :

1. Batu cetak yang berlubang (hollow block), Batako berlubang memiliki sifat penghantar panas yang

lebih baik dari batako padat dengan menggunakan bahan dan ketebalan yang sama. Batako

berlubang memiliki beberapa keunggulan dari batu bata, beratnya hanya 1/3 dari batu bata dengan

jumlah yang sama dan dapat disusun empat kali lebih cepat dan lebih kuat untuk semua penggunaan

yang biasanya menggunakan batu bata. Di samping itu keunggulan lain batako berlubang adalah

kedap panas dan suara.


2. Batu cetak yang tidak berlubang (solid block)

3. Serta mempunyai ukuran yang bervariasi.

4. Supribadi menyatakan bahwa batako adalah “Semacam batu cetak yang terbuat dari campuran tras,

kapur, dan air atau dapat dibuat dengan campuran semen, kapur, pasir dan ditambah air yang dalam

keadaan pollen (lekat) dicetak menjadi balok-balok dengan ukuran tertentu”.

5. Menurut Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (1982) pasal 6, “Batako adalah bata yang

dibuat dengan mencetak dan memelihara dalam kondisi lembab”.

6. Menurut SNI 03-0349-1989, “Conblock (concrete block) atau batu cetak beton adalah komponen

bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau pozolan, pasir, air dan atau tanpa bahan

tambahan lainnya (additive), dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan

sebagai bahan untuk pasangan dinding”.

7. Frick Heinz dan Koesmartadi berpendapat bahwa: ” Batu-batuan yang tidak dibakar, dikenal dengan

nama batako (bata yang dibuat secara pemadatan dari trass, kapur, air)”.

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan tentang pengertian batako adalah

salah satu bahan bangunan yang berupa batu-batuan yang pengerasannya tidak dibakar dengan

bahan pembentuk yang berupa campuran pasir, semen, air dan dalam pembuatannya dapat

ditambahkan dengan abu ampas tebu sebagai bahan pengisi antara campuran tersebut atau bahan

tambah lainnya (additive).

Kemudian dicetak melalui proses pemadatan sehingga menjadi bentuk balok-balok dengan ukuran

tertentu dan dimana proses pengerasannya tanpa melalui pembakaran serta dalam

pemeliharaannya ditempatkan pada tempat yang lembab atau tidak terkena sinar matahari langsung

atau hujan, tetapi dalam pembuatannya dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan

dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding, Berdasarkan SNI 03-0349-1989 tentang

bata beton (batako), persyaratan nilai penyerapan air maksimum adalah 25%.
2. Macam-macam Batako Berdasarkan Bahan Bakunya serta klasifikasinya.

 Batako merupakan batu cetak yang tidak dibakar, berdasarkan bahan bakunya

batako dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Batako tras/putih, Batako putih terbuat dari campuran trass, batu kapur, dan air, sehingga sering

juga disebut batu cetak kapur trass. Trass merupakan jenis tanah yang berasal dari lapukan batu-

batu yang berasal dari gunung berapi, warnanya ada yang putih dan ada juga yang putih

kecokelatan. Ukuran batako trass yang biasa beredar di pasaran memiliki panjang 20 cm–30 cm,

tebal 8 cm–10 cm, dan tinggi 14 cm–18 cm.

2. Batako semen, dibuat dari campuran semen dan pasir. Ukuran dan model lebih

beragam dibandingkan dengan batako putih. Batako ini biasanya menggunakan dua

lubang atau tiga lubang disisinya untuk diisi oleh adukan pengikat. Nama lain dari

batako semen adalah batako pres, yang dibedakan menjadi dua bagian, yaitu pres

mesin dan pres tangan. Secara kasat mata, perbedaan pres mesin dan tangan dapat

dilihat pada kepadatan permukaan batakonya. Di pasaran ukuran batako semen yang

biasa ditemui memiliki panjang 36 cm–40 cm, tinggi 18 cm–20 cm dan tebal 8 cm–10

cm.

3. Bata ringan dibuat dari bahan batu pasir kuarsa, kapur, semen dan bahan lain yang dikategorikan

sebagai bahan-bahan untuk beton ringan. Berat jenis sebesar 1850 kg/m3 dapat dianggap sebagai

batasan atas dari beton ringan yang sebenarnya, meskipun nilai ini kadang-kadang melebihi.

Dimensinya yang lebih besar dari bata konvensional yaitu 60 cm x 20cm dengan ketebalan 7 hingga

10 cm menjadikan pekerjaan dinding lebih cepat selesai dibandingkan bata konvensional.

 Berdasarkan PUBI 1982, sesuai dengan pemakaiannya batako diklasifikasikan dalam beberapa

kelompok sebagai berikut :


 Batako dengan mutu A1, adalah batako yang digunakan untuk konstruksi yang tidak

memikul beban, dinding penyekat serta konstruksi lainnya yang selalu terlindungi dari

cuaca luar.

 Batako dengan mutu A2, adalah batako yang hanya digunakan untuk hal-hal seperti

dalam jenis A1, tetapi hanya permukaan konstruksi dari batako tersebut boleh tidak

diplester.

 Batako dengan mutu B1, adalah batako yang digunakan untuk konstruksi yang

memikul beban, tetapi penggunaannya hanya untuk konstruksi yang terlindungi dari

cuaca luar ( untuk konsruksi di bawah atap).

 Batako dengan mutu B2, adalah batako untuk konstruksi yang memikul beban dan

dapat digunakan untuk konstruksi yang tidak terlindungi.

3. Proses Pembuatan Batako

Beikut ini uraian tentang cara membuat batako, Saat ini beton sangat umum dan telah

dibuktikan oleh waktu sebagai bahan dinding yang tahan gempa. Beton dapat diproduksi dengan

tangan dan mesin. Penggunaan khusus beton ditentukan oleh ukuran dan mutunya. Salah satu jenis

beton yang cukup familiar dikalangan masyarakat adalah batako. Batako mempunyai sifat-sifat

panas dan ketebalan total yang lebih baik dari pada beton padat. Jika dibandingkan dengan batu

bata, batako memiliki keuntungan tertentu seperti, beratnya hanya 1/3 dari batu bata untuk jumlah

yang sama. Batako dapat disusun 4 kali lebih cepat dan cukup kuat untuk semua penggunaan yang

biasanya menggunakan batu bata. Dinding yang dibuat dari batako mempunyai keunggulan dalam

hal meredam panas dan suara. Semakin banyak produksi beton semakin ramah lingkungan dari pada

produksi bata tanah liat karena tidak harus dibakar.

 Bahan – bahan yang diperlukan untuk membuat batako adalah :

- Semen

- Air
- Kerikil kasar

- Pasir (ukuran halus sampai 5 mm)

Bahan baku yang terdiri dari pasir, semen dan air harus memiliki perbandingan 75 : 20 : 5.

Perbandingan komposisi bahan baku ini adalah sesuai dengan Pedoman Teknis yang dikeluarkan

oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun 1986.

 Peralatan yang diperlukan :

- Cetakan batako

- Ayakan pasir

- Kotak adukan

- Sendok semen

- Sekop

- Cangkul

- Ember dan ember penyiram

- Plastik (untuk menjaga kelembaban)

 Persiapan :

Siapkan perkakas,peralatan dan bahan. Ayak pasir pertama dengan ayakan pasir 1 cm2ntuk

memisahkan batu-batu yang besar. Lalu ayak lagi dengan ayakan yang lebih kecil untuk

mendapatkan pasir halus. Pasir harus bersih dari kotoran, sampah dan lumpur.

 Mengaduk Beton :

Kali ini akan dibahas mengaduk beton dengn tangan, jangan lupa siapkan sarung tangan plastik.

Langkah-langkah mengaduk beton dengan tangan adalah sebagai berikut :

 Taburkan sejumlah pasir yang telah diukur setebal 10 cm di kotak adukan

 Tuang semen di atas pasir dan aduk keduanya secara bersama-sama sampai warna keduanya

tercampur.
 Bentuk adukan menjadi gundukan, dan buat lubang seperti cekungan di tengah;

 Siram dengan sedikit air secara perlahan dan aduk sampai terbentuk pasta yang merata.

 Jika menggunakan kerikil, sekarang tambahkan dalam takaran yang sesuai kerikil dan aduk hingga

setiap kerikil terlapisi secara merata;

 Periksa adukan: ambil segenggam penuh adukan dan bentuk seperti bola kecil. Jika bola tersebut

tidak retak, dan tangan sedikit basah, adukan siap untuk dicetak.

Untuk perbandingan adukannya digunakan 1 bagian semen bermutu baik + 2 bagian pasir

sungai yang bersih + 3 bagian kerikil + Air secukupnya.

 Langkah selanjutnya adalah siapkan alat cetakan.

1. Masukkan adukan beton kedalam ember

2. Tempatkan bagian bawah cetakan ke tempat yang benar (di bawah atap atau tempat teduh lainnya)

3. Beri oli dibawah cetakan

4. Tuang adukan beton kedalam cetakan

5. Letakkan alat tekan cetakan di atas bagian bawah cetakan

6. Tekan alat tekan lurus ke bawah hingga “bagian kakinya” menyentuh lantai pada ke dua sisi

7. Injak dengan kaki ke atas “kaki” alat tekan cetakan, tekan cetakan, ambil pegangan bagian bawah

cetakan, perlahan – lahan angkat bagian atas cetakan

8. Letakkan bagian bawah cetakan ke tanah secara perlahan

9. Keluarkan peralatan tekan dari bagian bawah cetakan; pisahkan ke samping

10. Perlahan-lahan angkat bagian bawah cetakan ke atas, dan tempatkan di samping batako yang baru

jadi
11. Biarkan batako yang baru selama 1 hari, jangan kena sinar matahari langsung

12. Setelah 1 hari, batako ditumpuk dan dilakukan curing selama seminggu

13. Bersihkan cetakan dari debu dan beri minyak lagi di cetakan dan batako berikutnya siap dicetak.

4. Keuntungan Dan Kerugian Dalam Pemakaian Batako

Ada beberapa keuntungan dan kerugian dalam penggunaan batako. Keuntungan yang diperoleh

dalam penggunaan batako adalah:

 Tiap m2 pasangan tembok, membutuhkan lebih sedikit batako jika dibandingkan dengan

menggunakan batu bata, berarti secara kuantitatif terdapat suatu pengurangan.

 Pembuatan mudah dan dapat dibuat secara sama.

 Ukurannya besar, sehingga waktu dan ongkos juga lebih hemat.

 Khusus jenis yang berlubang dapat befungsi sebagai isolasi udara.

 Apabila pekerjaan rapi, tidak perlu diplester.

 Lebih mudah dipotong untuk sambungan tertentu yang membutuhkan potongan.

 Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air.

Sedangkan kerugian pemakaian batako adalah sebagai berikut :

 Karena proses pengerasannya membutuhkan waktu yang cukup lama ( 3 minggu), maka butuh

waktu yang lama untuk membuatnya sebelum memakainya.

 Bila diinginkan lebih cepat mengeras perlu ditambah dengan semen, sehingga menambah biaya

pembuatan.

 Mengingat ukurannya cukup besar, dan proses pengarasannya cukup lama mengakibatkan pada

saat pengangkutan banyak terjadi batako pecah.


5. Syarat-Syarat Fisis Batako(menurut SNI)
Menurut SNI 03-0349-1989. Syarat-syarat fisis batako adalah sebagai berikut;

Table 2.1 Syarat-syarat fisis batako

Satuan Tingkat mutu bata beton pejal


Syarat fisis
kelas 1 2 3 4

kuat tekan bruto rata-rata min kg/cm2 100 70 40 25

kuat tekan bruto masing-masing


kg/cm2 90 65 35 21
benda uji minimal

penyerapan air rata-rata min % 25 35 - -

Kuat tekan bruto adalah beban tekan keseluruhan pada waktu benda uji coba pecah, dibagi

dengan luas ukuran nyata dari bata termasuk luas lubang serta cekungan tepi.

Anda mungkin juga menyukai