1
LEMBAR PENGESAHAN
PANDUAN PRE CONSTRUCTION RISK ASSESSMENT (PCRA)
Disetujui Oleh :
Disahkan di : Malang
Pada Tanggal : 02 November 2018
Oleh,
Direktur Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon
2
Jln.Raya Sukosari no.32,
RUMAH SAKIT UMUM ISLAM Kasembon Malang, 65393
MADINAH KASEMBON Telp.(0354)326688 Fax.(0354)328144
Email.rsuimadinah@yahoo.com
3
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit;
7. Keputusan Ketua Yayasan Al Madinah Nomor
04/SK/YAM/VII/2015 tentang Penunjukan Direktur Rumah
Sakit Umum Islam Madinah Kasembon;
8. Keputusan Ketua Yayasan Al Madinah Nomor
01/SK/YAM/I/2018 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit
Umum Islam Madinah Kasembon;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di : Malang
Pada tanggal : 2 November 2018
4
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM ISLAM
MADINAH KASEMBON
NOMOR 09/PAN/P2K3/DIR/RSUIM/XI/2018
TENTANG
PANDUAN PRE CONSTRUCTION RISK
ASSESSMENT (PCRA)
1.1 Pembangunan
Proses membuat struktur bangunan maupun prasarana yang sebelumnya tidak ada dalam
bangunan rumah sakit menjadi ada
1.2 Renovasi
Proses perbaikan suatu struktur bangunan maupun prasarana yang sebelumnya sudah ada,
dalam bangunan rumah sakit.
1.3 Konstruksi
Suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur
atau teknik sipil
1.4 Kualitas Udara
Keadaan udara yang memiliki kandungan tertentu berkaitan dengan kesehatan manusia
1.5 Utilitas
Suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakanuntuk menunjang tercapainya
unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudian kominikasi dan mobilitas
dalam bangunan.
1.6 Kebisingan
bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan dan
kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam satuan desibel (dB)
1.7 Getaran
Getaran berarti goyangan cepat dan berulang-ulang (tentang benda-benda halus seperti
jarum jam, per)
1.8 Bahan Berbahaya
Bahan kimia baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang dapat membahayakan
kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung yang mempunyai
sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi.
5
1.9 Layanan Darurat
Layanan darurat merupakan layanan yang diberikan untuk memberikan penanganan
secara cepat dan tepat terhadap dampak yang ditimbulkan akibat suatu pekerjaan atau
suatu konstruksi.
1.10 Bahaya lain
Bahaya lain merupakan dampak yang ditimbulkan dari suatu proyek atau pengerjaan
yang terjadi secara tidak terduga dan diluar prediksi yang telah ditentukan sebelumnya.
1.11 Bagian Umum
Bagian Umum merupakan sub bagian yang mempunyai fungsi pelaksanaan tugas
pengelolaan dan pengendalian tata usaha dan administrasi kepegawaian, tata usaha
pimpinan, serta urusan rumah tangga perangkat daerah.
1.12 Panitia Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja (P2K3)
Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan bagi
sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun
lingkungan rumah sakit melalui upaya pencegahan kecelakan kerja dan penyakit akibat
kerja di rumah sakit.
1.13 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Pencegahan dan pengendalian infeksi dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
merupakan suatu upaya kegiatan untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya
infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit.
1.14 Pemeliharaan Sarana
Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu
barang, sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan
1.15 Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan dirumah sakit merupakan sebagai upaya penyehatan dan
pengawasan lingkungan rumah sakit yang mungkin berisiko menimbulkan penyakit
dan atau gangguan kesehatan bagi pasien, pengunjung, petugas dan masyarakat
sehingga terciptanya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
1.16 Resiko
Bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang
berlangsung atau kejadian yang akan datang.
1.17 Kontraktor
Orang atau suatu badan hukum atau badan usaha yang di kontrak atau di sewa untuk
menjalankan proyek pekerjaan berdasarkan isi kontrak yang dimenangkannya dari
pihak pemilik proyek yang merupakan instansi /lembaga pemerintahan, badan
hukum, badan usaha, maupun perorangan, yang telah melakukan penunjukan secara
resmi
6
BAB II
RUANG LINGKUP
7
b. Melakukan uji lingkungan di area pembangunan serta proses pembersihan limbah di
sekitar area proyek.
c. Melakukan rencana tindak lanjut dari hasil uji lingkungan yang telah dilakukan.
2.4 Penanggung Jawab Pelaksanaan Proyek
Penanggung jawab proyek pembangunan atau renovasi meliputi kerja sama antara pihak
rumah sakit dengan pihak ketiga, yaitu:
a. Bagian Umum Rumah Sakit
b. Komite K3RS
c. Komite PPI
d. UPS
e. Pihak Ketiga
2.5 Tipe Pembangunan atau Renovasi
Tipe Pembangunan atau renovasi dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
dengan kriteria sebagai berikut:
a. Tipe A
Inspeksi dan aktivitas non-invasif/pengawasan tanpa melakukan kegiatan yang
besar :
- Menyingkirkan bagian plafond untuk inspeksi, dengan ukuran tidak lebih besar
dari 1 m2.
- Mengecat (tidak termasuk mengamplas)
- Mamasang wallpaper, saluran pipa dan kabel listrik , melubangi tembok atau
plafon dalam ruang lingkup kecil dan aktivitas yang dilakukan tidak
menghasilkan debu yang banyak
b. Tipe B
Aktivitas skala kecil, durasi pendek/waktu yang dibutuhkan tidak lama, dan
hanya menghasilkan sedikit debu/minimal :
- Pemasangan kabel telepon dan computer.
- Akses ke chase spaces/membuat ruang antara
- Melubangi tembok atau plafond di mana debu dapat dikendalikan
c. Tipe C
Pengerjaan yang menghasilkan debu derajat sedang – berat, atau memerlukan
perobohan atau penghilangan struktur bangunan :
- Mengamplas dinding /permukaan lain untuk mengecat /pemasangan wallpaper
- Melepaskan ubin atau keramik, plafond
- Pemasangan dinding baru
- Pengerjaan saluran / ducting di atas plafond
- Aaktivitas perkabelan berat
8
- Semua aktivitas yang tidak dapat diselesaikan dalam satu shift kerja
d. Tipe D
Penghancuran besar maupun pembangunan / konstruksi
- Kegiatan yang memerlukan beberapa shift
- Mengharuskan penghancuran berat atau membongkar sistem kabel lengkap
- Konstruksi/bangunan baru
9
BAB III
TATA LAKSANA
10
Pembangunan atau renovasi yang dilakukan diluar gedung atau didalam
gedung dengan menyebutkan unit atau area. Seperti Perawatan Intensif,
unit gas, renovasi conblok, pembuatan sumber air dll.
b. Luas area yang akan dibangun
Disebutkan dengan besaran ukuran misalnya M2
c. Material apa yang akan digunakan
Seperti : semen, kayu, gypsum, batu bata dll
d. Lama pekerjaan.
Disebutkan estimasi pekerjaan dengan hari, minggu, bulan, tri wulan atau
tahunan.
e. Unit terkait yang akan terlibat dalam pembuatan pembangunan atau
renovasi
f. Ijin – ijin yang terkait dengan peembangunan atau renovasi
Seperti : IMB, ijin penggunaan air tanah dll
g. Hasil koordinasi atau notulen rapat dengan P2K3 dan KPPI
h. Potensi kecelakaan kerja yang kemungkinan terjasi seperti :terjatuh,
tertimpa, tertusuk, terpotong, terlindas, tersayat dll.
11
b. Mengecat (tidak termasuk mengamplas)
c. Mamasang wallpaper, saluran pipa dan kabel listrik , melubangi tembok
atau plafon dalam ruang lingkup kecil dan aktivitas yang dilakukan tidak
menghasilkan debu yang banyak
B Aktivitas skala kecil, durasi pendek/waktu yang dibutuhkan tidak lama,
dan hanya menghasilkan sedikit debu/minimal :
a. Pemasangan kabel telepon dan komputer
b. akses ke chase spaces/membuat ruang antara
c. melubangi tembok atau plafond di mana debu dapat dikendalikan
C Pengerjaan yang menghasilkan debu derajat sedang – berat, atau
memerlukan perobohan atau penghilangan struktur bangunan :
1. Mengamplas dinding /permukaan lain untuk mengecat /pemasangan
wallpaper
2. Melepaskan ubin atau keramik, plafond
3. Pemasangan dinding baru
4. Pengerjaan saluran / ducting di atas plafond
5. Aaktivitas perkabelan berat
6. Semua aktivitas yang tidak dapat diselesaikan dalam satu shift kerja
TIPE D Penghancuran besar maupun pembangunan / konstruksi
1. Kegiatan yang memerlukan beberapa shift
2. Mengharuskan penghancuran berat atau membongkar sistem kabel
lengkap
3. Konstruksi/bangunan baru
12
Kelompok resiko Pasien TYPE A TYPE B TYPE C TYPE D
Catatan :
Intervensi/masukkan dari KPPI diperlukan ketika kegiatan
pembangunan /renovasi mendekati kelas III atau IV dan prosedur
pengendalian harus dilakukan.
SETELAH SELESAI
KELAS SELAMA RENOVASI/PEMBANGUNAN
RENOVASI/PEMBANGUNAN
I 1. Melakukan pengerjaan dengan Membersihkan area kerja setelah
metode-metode untuk meminimalisir selesai bekerja
debu
2. Segera mengganti plafond yang
disingkirkan untuk inspeksi
II 1. Pindahkan atau isolasi sistem HVAC 1. Jangan pindahkan pembatas
di area di mana pekerjaan sedang dari area kerja sebelum proyek
dilakukan yang telah selesai diinspeksi
2. Pasang seluruh pembatas untuk oleh Tim K3RS dan KPPI,
membatasi area kerja dari area non serta telah dibersihkan
proyek, dengan metode pembatasan seluruhnya oleh
dengan plastik dengan HEPA housekeeping.
vacuum 2. Singkirkan pembatas secara
3. Jaga tekanan udara negatif di area hati-hati untuk meminimalisir
proyek dengan menggunakan unit penyebaran debu dan kotoran
filter udara dengan HEPA. terkati dengan konstruksi
4. Tempatkan limbah konstruksi di 3. Vaccum area kerja dengan
tempat yang tertutup rapat. vaccum dengan HEPA filter.
Tutup kereta transport, tutup dengan 4. Pel dengan
penutup padat, isolasikan dengan plester. pembersih/desifektan
5. Kembalikan HVAC system ke
tempatnya
13
SETELAH
KELAS SELAMA RENOVASI/PEMBANGUNAN
RENOVASI/PEMBANGUNAN
III 1. Upaya aktif untuk mencegah 1. Mengelap permukaan kerja
penyebaran debu dengan pembersih /
2. Membasahi permukaan kerja untuk desinfektan
mengurangi debu selama proses 2. Tempatkan limbah konstruksi
pemotongan di tempat yang tertutup rapat.
3. Tutup pintu yang tidak terpakai dengan 3. Pel dan sedot debu dengan
plester HEPA
4. Tutup semua saluran udara 4. Kembalikan HVAC system ke
5. Pasang keset untuk mencegah debu di tempatnya
tempat keluar masuk area proyek
6. Pindahkan atau isolasi sistem HVAC
di area di mana pekerjaan sedang
dilakukan
IV 1. Pindahkan atau isolasi sistem HVAC 1. Jangan pindahkan pembatas
di area di mana pekerjaan sedang dari area kerja sebelum proyek
dilakukan yang telah selesai diinspeksi
2. Pasang seluruh pembatas area kerja oleh Tim K3RS, serta telah
dari area non proyek, dengan metode dibersihkan seluruhnya oleh
pembatasan dengan plastik dengan housekeeping
HEPA vacum 2. Singkirkan pembatas secara
3. Jaga tekanan udara negatif di area hati-hati untuk meminimalisir
proyek dengan menggunakan unit penyebaran debu dan kotoran
filter udara dengan HEPA terkati dengan konstruksi.
4. Tutup lubang-lubang dan pipa-pipa 3. Tempatkan limbah konstruksi
dengan benar. di tempat yang tertutup rapat.
5. Buat jalan masuk, semua personil 4. Tutup kereta transport, tutup
untuk melewati jalan masuk ini, dengan penutup padat,
sehingga mereka dapat di vaccum isolasikan dengan plester.
dengan HEPA vaccum cleaner 6. Vaccum area kerja dengan
sebelum meninggalkan lokasi proyek, vaccum dengan HEPA filter.
atau mereka memakai coverall yang 7. Pel dengan
dilepaskan saat akan meninggalkan pembersih/desifektan
lokasi proyek 8. Kembalikan HVAC system ke
6. Seluruh personil yang akan memasuki tempatnya.
lokasi proyek diwajibkan
menggunakan penutup sepatu, yang
dilepaskan setiap kali pekerja
meninggalkan lokasi proyek
14
Sakit. Pada tahapan pembangunan bagian Umum RSUI Madinah menjadi penanggung
jawab utama dengan tetep melakukan koordinasi dengan UPS, K3RS dan juga Komite
PPI untuk proses evaluasi dan monitoring terhadap kepatuhan kontraktor/pihak ketiga
dalam pembangunan yang berada di lingkungan Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon. Secara umum proses tata laksana pembangunan diuraikan sebagai berikut:
3.2.1 Proses pembangunan proyek yang dilakukan oleh pihak ketiga dengan tetap
dilakukan monitoring dan evaluasi oleh bagian umum yang berkoordinasi
dengan K3RS, Komite PPI dan UPS.
3.2.2 Dilakukan evaluasi setiap bulan dengan lembar ceklist terhadap kepatuhan
pihak ketiga dalam mengerjakan proyek pembangunan/renovasi dan dampak
terhadap pelayanan di sekitar area rumah sakit.
3.2.3 Melakukan rapat koordinasi dengan pihak ketiga bersama bagian umum, K3RS,
Komite PPI dan UPS untuk membahas temuan yang terjadi ketika dilakukan
monitoring dan evaluasi bulanan.
3.2.4 Melakukan rencana tindak lanjut terhadap hasil temuan untuk dilakukan
perbaikan agar proses yang berjalan tidak menimbulkan dampak atau
dampaknya bisa dikurangi.
3.2.5 Membuat laporan kerja terhadap monitoring dan evaluasi tiap bulan.
3.2.6 Melanjutkan melakukan monitoring secara berkala kemudian dilakukan
koordinasi kembali dengan pihak ketiga dan unit lain yang terkait.
15
3.3.4 Mengajukan uji lingkungan untuk menilai kelayakan gedung baru sebelum
dilakukan penempatan dengan menilai uji kualitas udara dan kelayanan lainnya
sesuai dengan kesehatan lingkungan.
3.3.5 Menilai hasil yang telah dilakukan uji, apabila dinyatakan kurang layak maka
dilakukan perbaikan sesuai dengan rekomendasi dari pihak Analis Lingkungan
namun bila dinilai layak untuk dihuni maka selanjutnya dilakukan proses lebih
lanjut untuk penggunaan atau menempati gedung baru.
16
e. Melakukan monitoring terhadap lingkungan sekitar pelayanan akibat dari
proses pembangunan.
17
BAB IV
DOKUMENTASI
18
LAMPIRAN 1
FORM ANALISA DAMPAK 5.
PEMBANGUNAN/RENOVASI
RUMAH SAKIT UMUM ISLAM
6. MADINAH KASEMBON
Lokasi : Jenis Pekerjaan : Disiapkan oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :
Jadwal Pekerjaan :
Bagian Umum Panitia Pembina K3 Direktur
N Item Kegiatan Identifikasi Dampak Penilaian Risiko Langkah Jenis Setelah Perbaikan Penanggung Tanggal Status
o Check Bahaya/ Aspek Lingkungan Dampak Peluang Skor Perbaikan Pengendalian Dampak Peluang Skor jawab penyelesaian
Lingkungan Risiko
19
LAMPIRAN 2
FORM MONITORING PROYEK
Petugas Inspeksi :
Tanggal :
Lokasi :
20
Apakah ada bukti adanya
5 debu yang menyebar di area
sekitar konstruksi
Sampah dan Puing
Apakah gerobak untuk
mengangkut material dan
1 membuang puing dan
sampah dari area konstruksi
tertutup?
Apakah puing diangkut dan
2
dibuang setiap hari?
Apakah jalur pembuangan
3
serpihan jelas dan aman?
Apakah dilakukan
4 pembersihan rutin di area
kerja?
Apakah ada serangga atau
5
vektor yang terlihat?
Area Proyek
Apakah alarm kebakaran
dalam kondisi baik dan
1
dapat dioperasikan dengan
baik?
Jika alarm kebakaran tidak
2 berfungsi, apakah ada
sistem cadangan yang ada?
Apakah sistem alarm
3 kebakaran ini di inspeksi
setiap bulannya?
Apakah semua partisi kedap
4 udara dari langit-langit
sampai lantai?
Apakah APAR yang
disediakan oleh kontraktor,
5 dalam kondisi baik, belum
kadaluarsa dan diinspeksi
setiap bulan?
Apakah ada bukti adanya
6 kegiatan merokok disekitar
area konstruksi/renovasi?
Apakah cairan yang mudah
7 terbakar disimpan dalam
lemari atau tempat khusus
untuk cairan mudah
terbakar?
Apakah ada lebih dari satu
set tabung oksigen/ acetylene
8 cylinders di area
konstruksi?
Apakah semua
perlatan listrik
9 dimatikan ketika shift
kerja berakhir?
Apakah kontraktor
memastikan penyimpanan
21
dan housekeeping dengan
baik untuk barang yang
10 mudah terbakar?
Apakah ada ijin pada setiap
Hot Work/pekerjaan yang
11 melibatkan suhu tinggi?
Apakah ada genangan air di
12 area proyek?
Apakah ada tanda
dan simbol yang
13 sesuai dipasang
di area proyek?
Apakah barier debu utuh
14 dan disegel?
Apakah pekerja proyek
memakai tanda nama/kartu
15 ID jika ada di dalam proyek?
22
LAMPIRAN 3
FORM LANGKAH-LANGKAH ICRA
23
Langkah 3. Gunakan tabel berikut untuk menentukan risiko.
24
Langkah 4. Lengkapi Pengendalian Infeksi Izin Konstruksi.
Proyeksi Utilitas Pemadaman berdampak Pengendalian Infeksi (Mark semua yang berlaku)
Elektris Air minum HVAC Vacuum Penjahit Lainnya:
medis
Daftar Semua Peralatan Konstruksi yang mungkin Menghasilkan Kebisingan, Getaran, dan / atau
Interferensi dengan Peralatan Medis (Electro Magnetic Interference)
25
Pencegahan dan Pengendalian Tindakan (Mark semua yang berlaku)
Penilaian Risiko
I __ Praktek Gunakan pekerjaan yang akan meminimalkan generasi debu dari operasi
konstruksi.
__ Segera mengganti ubin langit-langit pengungsi untuk inspeksi visual.
II __ Menyediakan sarana (misalnya, api dinilai terpal plastik) untuk mencegah debu udara
dari
menyebar ke atmosfer.
__ Permukaan kerja kabut Air untuk mengontrol debu saat memotong.
__ Kursi pintu yang tidak terpakai dengan taktik yang rendah.
__ Blok off dan menutup ventilasi udara.
__ Lap permukaan dengan desinfektan.
__ Mengandung limbah konstruksi sebelum transportasi dalam wadah tertutup rapat.
__ Pel basah dan / atau vakum dengan vacuum HEPA disaring sebelum meninggalkan
area kerja.
__ Tempat tikar debu di pintu masuk area kerja dan keluar.
__ Sistem Isolat HVAC di area kerja.
26
IV __ Sistem Isolat HVAC di area kerja.
__ Instal hambatan-api dinilai atau menerapkan metode kontrol kubus sebelum konstruksi
dimulai.
__ Menjaga tekanan udara negatif dalam area kerja, memanfaatkan HEPA dilengkapi
filtrasi udara
unit.
__ Lubang Seal, pipa, saluran, dan tusukan tepat.
__ Membangun ruang tunggu dan membutuhkan semua personil untuk melewati ruangan
ini sehingga kemudian bisa
disedot dengan HEPA vacuum cleaner sebelum meninggalkan area kerja, atau memakai
kain atau
baju kertas yang dikeluarkan setiap kali mereka meninggalkan area kerja.
__ Membutuhkan semua personil memasuki area kerja untuk memakai sepatu mencakup.
__ Perlu hambatan dalam bijaksana sampai proyek selesai dan dibersihkan oleh rumah
tangga.
__ Vacuum bekerja dengan HEPA-disaring Vacuums harian atau lebih sering sesuai
kebutuhan.
__ Daerah sekitarnya pel basah dengan disinfektan setiap hari atau lebih sering sesuai
kebutuhan.
__ Hapus hambatan dengan cara untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan puing-
puing yang terkait dengan
konstruksi.
__ Mengandung limbah konstruksi sebelum transportasi.
__ Kontainer transportasi limbah Penutup atau gerobak, tape penutup jika tutup atau cover
yang tidak ketat.
27
Strategi Risiko-Pengurangan lainnya
__ Jauhkan pintu pasien berdekatan dengan daerah konstruksi ditutup.
__ Tentukan rute alternatif di fasilitas yang memutar staf, pasien, dan pengunjung di sekitar lokasi
pembangunan.
__ Jadwal proyek konstruksi besar selama musim dingin ketika risiko infeksi jamur adalah terendah.
__ Tentukan konstruksi-satunya lift, pintu masuk, dan jalan untuk kru konstruksi.
__ Melatih dan mendidik staf kesehatan, pekerja fasilitas, pekerja konstruksi (Mark semua yang
berlaku):
Pengendalian Infeksi Pengendalian Paparan Rencana, Kimia Berbahaya, Hidup Keselamatan,
Pelaporan Kecelakaan,
First Aid, Alat Pelindung Diri, Pelaporan darurat lingkungan yang tak terduga (misalnya, memimpin
cat, asbes, dll)
__ Lain:
28
Langkah 5. pemantauan harian Lengkap untuk memastikan pekerja / kontraktor
mengikuti pedoman pengendalian infeksi dan kebijakan.
29
Langkah 6. Lengkap pemeriksaan pengendalian infeksi akhir setelah selesai
konstruksi / renovasi.
Peralatan
Dispenser sabun terpasang dan diisi Handuk dispenser terpasang dan diisi
Tenggelam fungsional Wadah benda tajam terpasang dengan
baik
Rumah tangga
Limbah dan kelebihan peralatan / Permukaan dan lantai bebas debu
perlengkapan dihapus
Ventilasi
Hubungan tekanan yang sesuai Air intake / exhaust ventilasi bebas dari
diverifikasi penutup pelindung
30
LAMPIRAN 4
CHECKLIST PRA-KONSTRUKSI
Tanggal/Waktu Survey
Lokasi Renovasi
Koordinator Proyek
31
LAMPIRAN 5
FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI/KONSTRUKSI BANGUNAN
KELAS III
KLAS IV
( .......................................... )
32
LAMPIRAN 6
CHECKLIST POST-KONSTRUKSI
Tanggal/jam survey
Lokasi renovasi
Koordinator Proyek
33
LAMPIRAN 7
SURAT IJIN KONSTRUKSI PENGENDALIAN INFEKSI
34
KELAS IV 1. Dapatkan izin pengendalian infeksi sebelum konstruksi dimulai.
2. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah
kontaminasi sistem saluran.
3. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode pengontrolan kubus sebelum
konstruksi dimulai.
4. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara dengan
filter HEPA.
Tanggal 5. Segel lubang, pipa, saluran, atau tusukan dengan benar.
6. Buat ruang serambi/anteroom dan pastikan semua personil untuk melewati ruangan ini
sehingga mereka dapat divakum menggunakan alat vakum dengan filter HEPA sebelum
meninggalkan area kerja atau mereka dapat memakai baju kerja dari kain atau kertas yang
dilepaskan setiap kali meninggalkan area kerja.
7. Semua personil yang memasukki area kerja diwajibkan untuk memakai penutup sepatu.
Paraf 8. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta dibersihkan secara menyeluruh oleh Layanan
Lingkungan.
9. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA.
10. Pel basah dengan disinfektan.
11. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan
debris yang terkait dengan konstruksi.
12. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan.
13. Tutupi tempat sampah atau troli yang dipakai untuk transportasi. Plester penutupnya.
14. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan.
Persyaratan Tambahan:
35
LAMPIRAN 8
ALUR PEMBANGUNAN/RENOVASI BANGUNAN
Manajemen/Direksi
mengusulkan penambahan
gedung baru/renovasi
Rapat Umum,
Analisa Dampak terhadap
UPS, K3, PPI Penentuan pihak ke
pelayanan (K3, PPI, Umum,
III/dikerjakan sendiri
UPS)
Inspeksi
Pengerjaan Proyek Monitoring Berkala Ada temuan ? Rapat
(Pemasangan ICRA) (Mingguan/Bulanan?) Koordinasi
PCRA :
Utilitas, ICRA,
Kebisingan,
getaran, bahan Proyek selesai Laporan Evaluasi, Rencana Tindak
berbahaya, Lanjut, Feedback
keadaan darurat
General Cleaning
Hasil - Perbaikan
Uji Lingkungan
(Swab)
Hasil + Siap Ditempati
36
37
38
LAMPIRAN 3
ALUR PEMBANGUNAN/RENOVASI BANGUNAN
Manajemen/Direksi
mengusulkan penambahan
gedung baru/renovasi
Rapat Umum,
Analisa Dampak terhadap
UPS, K3, PPI Penentuan pihak ke
pelayanan (K3, PPI, Umum,
III/dikerjakan sendiri
UPS)
Inspeksi
Pengerjaan Proyek Monitoring Berkala Ada temuan ? Rapat
(Pemasangan ICRA) (Mingguan/Bulanan?) Koordinasi
PCRA :
Utilitas, ICRA,
Kebisingan,
getaran, bahan Proyek selesai Laporan Evaluasi, Rencana Tindak
berbahaya, Lanjut, Feedback
keadaan darurat
General Cleaning
Hasil - Perbaikan
Uji Lingkungan
(Swab)
Hasil + Siap Ditempati
39