Anda di halaman 1dari 9

NAMA : SRI RAHMAWATI

NIM : F1061161020

HARI/TANGGAL : SELASA, 20 NOVEMBER 2018

TUGAS TES DIAGNOSTIK

A. Identitas Jurnal :

Judul : Pemahaman Konsep Materi Larutan Penyangga Menggunakan Two-Tier


Multiple Choice Diagnostic Instrument Di SMA

Penulis : Isnaini, Masriani, Rody Putra Sartika ( Program Studi Pendidikan Kimia
FKIP Untan Pontianak )

B. Hasil Analisis

Jurnal ini berisi suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pemahaman
konsep siswa pada materi larutan penyangga kelas XI SMA Kemala Bhayangkari 1. Ilmu Kimia
sebagian besar memiliki konsep yang sifatnya abstrak khususnya pada materi larutan penyangga,
sehingga sulit untuk siswa memahami materi tersebut. Nilai rata-rata pada materi larutan
penyangga adalah 48.81 dan hanya tiga orang yang tuntas. Hasil wawancara yang dilakukan
pada tanggal 23 Maret 2015 dengan guru kimia SMA Kemala Bhayangkari 1 Kubu Raya,
sebagian besar siswa kesulitan memahami komponen larutan penyangga. Kesalahan-kesalahan
yang dilakukan siswa pada materi larutan penyangga jika tidak diatasi akan terus berlanjut dan
berulang-ulang pada kesalahan yang sama. Oleh karena itu perlu diketahui kesalahan siswa
secara rinci. Bentuk instrumen yang dapat digunakan salah satunya adalah tes diagnostik.

Bentuk penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Subjek penelitian pada jurnal ini adalah
32 siswa kelas XI IPA 2. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengukuran
menggunakan two-tier multiple choice diagnostic instrument dan teknik komunikasi langsung.
Pada two-tier multiple choice diagnostic instrument terdapat dua bagian, bagian pertama berisi
pertanyaan yang mengandung berbagai pilihan jawaban, bagian ke dua berisi alasan yang
mengacu pada jawaban-jawaban yang terdapat pada bagian pertama hal ini menjadikan
instrumen diagnostik lebih efektif dalam memberikan pengetahuan sebagai alasan yang
mendasari jawaban siswa. Instrument penelitian divalidasi oleh dosen Pendidikan Kimia FKIP
Untan dan satu orang guru mata pelajaran Kimia SMA Kemala Bhayangkari 1 Kubu Raya.
Berdasarkan hasil uji coba soal diperoleh keterangan bahwa tingkat reliabilitas soal yang disusun
tergolong tinggi yaitu 0,74.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pemahaman siswa pada konsep larutan penyangga
adalah:

1. Pengertian larutan penyangga pada pemahaman utuh (PU) (31,25%), tidak paham (TP)
termasuk kategori rendah (28,13%), pemahaman parsial dengan miskonsepsi (PPDM)
kategori cukup (56,25%).
2. Perhitungan pH dalam pembuatan larutan penyangga PU (29,69%), TP kategori rendah
(37,45%), PPDM kategori cukup (47,66%).
3. Perhitungan pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau basa PU
kategori sangat rendah (2,74%), TP kategori rendah (36,13%), PPDM kategori tinggi
(61,09%).
4. Fungsi larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari PU kategori sangat rendah
(7,82%), PPDM (46,87%) dan TP kategori cukup (45,31%). Tingkat pemahaman siswa
pada materi larutan penyangga termasuk katergori rendah.

Banyaknya siswa yang memiliki tingkat pemahaman rendah pada konsep-konsep dasar
materi larutan peyangga menunjukkan bahwa konsep larutan penyangga yang diajarkan belum
dikuasai dengan benar. Berdasarkan data yang tertera di jurnal, tingkat pemahaman parsial
dengan miskonsepsi (PPDM) dengan kategori tertinggi pada materi larutan peyangga terdapat
pada konsep perhitungan pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau basa
dengan persentase 61,09 %. Sedangkan dengan kategori cukup pada pengertian larutan
penyangga dengan persentase sebesar 56,25 %. Sehingga, harus dibuat tes diagnostik terhadap
konsep tersebut dengan metode two-tier multiple choice diagnostic instrument.
C. KISI-KISI SOAL TES DIAGNOSTIK

KOMPE
INDIKA
TENSI BUTIR SOAL KUNCI JAWABAN
TOR
DASAR
3.12 Peserta
Menjelas didik 1. Data percobaan pH beberapa larutan sebagai Jawaban : C
kan dapat berikut. Alasan :
prinsip menentu Larutan penyangga adalah suatu sistem
Larutan
kerja, kan I II III IV V larutan yang dapat mempertahankan nilai pH
pH
perhitu larutan larutan agar tidak terjadi perubahan pH yang
ngan penyangga berarti oleh karena penambahan asam atau
pH, dan berdasar basa maupun pengenceran.
Awal 3 5 7 9 11
peran kan data Berdasarkan data yang tertera, larutan I dan
larutan percobaan IV setelah penambahan sedikit asam ataupun
Setelah
penyangga . basa pHnya tidak berubah terlalu jauh (pH
penambahan 2.85 3 5 8.9 9
dalam bertahan), sehingga larutan I dan IV
sedikit asam
tubuh merupakan larutan penyangga ( Buffer ).
Setelah
makhluk
penambahan 3.1 6.5 8 9.1 12
hidup
sedikit basa

Larutan yang mempunyai sifat larutan


penyangga adalah....
a. I dan II
b. I dan III
c. I dan IV
d. II dan III
e. II dan IV
Alasan :
........................................................................
........................................................................

Peserta
didik 2. Suatu campuran terdiri atas 30 mL Jawaban : C
dapat CH3COONa 0,1 M dan 15 mL HCl 0,1 M. Alasan :
meng Hitunglah pH campuran tersebut setelah Berdasarkan Hasil Perhitungan
hitung ditambahkan 5 ml NaOH 0,1 M? Mol CH3COONa
pH suatu a. 4.76 = 0,03 L × 0,1 M = 0,003 mol
larutan b. 4.96 Mol HCl
buffer c. 5.06 = 0,015 L × 0,1 M = 0,0015 mol
saat d. 5.03 CH3COONa + HCl ⇌ CH3COOH + NaCl
ditambah e. 6.63 0,003 0,0015 - -
kan Alasan : 0,0015 0,0015 0,0015 0,0015
sedikit ........................................................................
asam atau ........................................................................ 0,0015 - 0,0015 0,0015
basa. Ketika CH3COONa dan HCl dicampurkan.
H+ dari HCl akan terjadi reaksi :
CH3COO- + H+ ⇌ CH3COOH
Perbandingan molar antara ion CH3COO-
dengan ion H+ adalah 1:1. Oleh karena itu,
HCl bertindak sebagai pereaksi pembatas.
pH = pKa + log (mol garam / mol asam
lemah)
pH = 4.76 + log (0,0015 / 0,0015)
= 4.76 + log 1
= 4.76 (pH awal)
Penambahan basa kuat NaOH akan
menetralkan ion H+ (pada CH3COONa hasil
reaksi campuran CH3COONa + HCl di atas)
dan menghasilkan ion CH3COO-.
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Mol NaOH = 0,005 L x 0,1 M
= 0,0005 mol
Perbandingan molar pada reaksi tersebut
adalah 1:1
Mol NaOH = Mol CH3COO-
Mol CH3COO- = Mol NaOH
= 0,0005 mol
CH3COOH + NaOH ⇌ CH3COONa + H2O
0,0015 0,0005 - -
0,0005 0,0005 0,0005 0,0005

0,001 - 0,0005 0,0005


Ingat jumlah CH3COOH sebelumnya (dari
reaksi campuran awal) = 0,0015 mol
mol CH3COOH yang tersisa
= 0,0015 mol – 0,0005
= 0,001 mol
Total mol CH3COO–
= 0,0005 mol + 0,0015 mol
= 0,0020 mol
pH = 4,76 + log(0,0020/0,001)
= 4,76 + log 2
= 4,76 + 0,30
= 5,06

Peserta 3. Berapakah pH setelah penambahan 0,002 mol Jawaban : B


didik HCl pada 100 mL larutan penyangga yang Alasan :
dapat terdiri dari 0,50 M CH3COOH dan 0,50 M Berdasarkan Hasil Perhitungan
menhitung CH3COONa ? (pKa CH3COOH = 4,76 ) pH sebelum penambahan HCl pH
pH suatu a. 4,63 sebelum penambahan HCl dapat dihitung
larutan b. 4.73 seperti biasanya.
buffer c. 4.76 pH = pKa + log ([garam]/[asam])
saat d. 4.94 pH = 4,76 + log (0,50/0,50)
ditambah e. 4.98 = 4,76 + log (1)
kan sedikit Alasan : = 4,76 + 0
asam atau ........................................................................ = 4,76
basa. ........................................................................ HCl akan bereaksi dengan CH3COONa:
CH3COONa + HCl → CH3COOH + NaCl
Atau jika disingkat menjadi
CH3COO– + H+ ⇌ CH3COOH
Mol CH3COOH dalam larutan penyangga
sebelum ditambahkan HCl
= 0,1 L × 0,50 M= 0,05 mol
Mol CH3COONa dalam larutan penyangga
sebelum penambahan HCl
= 0,1 L × 0,50 M= 0,05 mol
Mol HCl yang ditambahkan 0,002 mol
Berdasar pada perbandingan koefisien
persamaan reaksi setara (1:1) maka:
0,002 mol CH3COONa bereaksi dengan
0,002 mol HCl menghasilkan 0,002 mol
CH3COOH.
(mol CH3COOH setelah penambahan 0,002
mol HCl)
CH3COONa + HCl ⇌ CH3COOH + NaCl
0,05 0,002 0,05 -
-0,002 -0,002 +0,002 +0,002

0,048 - 0,052 0,002

Total mol CH3COOH sebelum dan sesudah


penambahan 0,002 mol HCl = 0,052mol
Konsentrasi CH3COOH akhir
= 0,052 mol / 0,1 L
= 0,52 M
Sebanyak 0,002 mol CH3COONa yang telah
bereaksi dengan HCl,CH3COONa yang
tersisa
( tidak bereaksi dengan HCl = 0,05 – 0,002 =
0,048 mol )
Konsentrasi CH3COONa akhir
= 0,048 mol / 0,1 L
= 0,48 M
pH = pKa + log ( [garam]/[asam] )
pH = 4,76 + log (0,48/0,52)
= 4,76 +log 0,923
= 4,76 + (– 0,03)
= 4,73
Lampiran A-2

SOAL TES DIAGNOSTIK MATERI LARUTAN PENYANGGA

NAMA :

KELAS :

NO ABSEN :

Pilihlah salah satu jawaban dan alasan yang kamu anggap paling tepat dan tuliskan
alasanmu !

1. Data percobaan pH beberapa larutan sebagai berikut.


Larutan
I Ii Iii Iv V
Ph

Awal 3 5 7 9 11

Setelah Penambahan Sedikit


2.85 3 5 8.9 9
Asam
Setelah Penambahan Sedikit
3.1 6.5 8 9.1 12
Basa
Larutan yang mempunyai sifat larutan penyangga adalah....

A. I dan II
B. I dan III
C. I dan IV
D. II dan III
E. II dan IV

Alasan :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

2. Berapakah pH campuran 30 mL CH3COONa 0,1 M dan 15 mL HCl 0,1 M? Berapakah


pH campuran tersebut setelah ditambahkan 5 ml NaOH 0,1 M?
A. 4.76
B. 4.96
C. 5.06
D. 5.03
E. 6.63

Alasan :

........................................................................ .........................................................................

........................................................................ ........................................................................

3. Berapakah pH setelah penambahan 0,002 mol HCl pada 100 mL larutan penyangga yang
terdiri dari 0,50 M CH3COOH dan 0,50 M CH3COONa ? (pKa CH3COOH = 4,76 )
A. 4,63
B. 4.73
C. 4.76
D. 4.94
E. 4.98

Alasan :

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai