MASALAH KONJUNGTIVA
1. Konjungtivitis
Mata merah tanpa penurunan visus, tampak injeksi konjungtiva
http://bestpractice.bmj.com/best-practice/monograph/963/treatment/details.html
MASALAH KONJUNGTIVA
3. Pinguekula
• Deposit subepitel berwarna
putih kekuningan, berada di
limbus bagian temporal dan
nasal, umumnya tidak
mencapai kornea
MASALAH KELOPAK MATA
1. Hordeolum
Infeksi Staphylococcus aureus. Hordeolum
internum mengenai kelenjar meibom;
hordeolum eksternum mengenai kelenjar
Zeis dan/atau Moll
Hordeolum interna
MASALAH KELOPAK MATA
2. Kalazion
• Peradangan granulomatosa, mengakibatkan timbul
nodul tidak nyeri.
• Umumnya memerlukan insisi, kecuali ukuran yang
sangat besar dapat dilakukan eksisi
MASALAH KELOPAK MATA
3. Blefaritis
• Inflamasi dari kelopak
mata, dapat disebabkan
oleh infeksi
Staphylococcus aureus
• Kelopak mata yang
membengkak dan merah
• Kompres hangat,
antibiotik topikal dan
sistemik, kortikosteroid
kadang diperlukan
MASALAH KORNEA
1. Keratitis
Mata merah dengan penurunan visus, tampak injeksi
silier, disertai dengan nyeri dan fotofobia
Herpes
Bakterial Herpes zoster Fungal Amuba
simpleks
Klasifikasi
Sedang sampai -6.0 D
Koreksi Lensa negatif terlemah
Berat sampai -9.0 D
3) MAC (Miopia Astigmat Compositus) --> Lensa S(-), Lensa C(-) as°
4) HAC (Hipermetropia Astigmat Compositus) --> Lensa S(+), Lensa
C(+) as°
Ada komponen sferis dan silindris, tanda sama
40-44 thn 45-49 thn 50-54 thn 55-59 thn ≥60 thn
+1.0 D +1.5 D +2.0 D +2.5 D +3.0 D
GLAUKOMA
1. Glaukoma Sudut Terbuka
• Kerusakan nervus optikus akibat
peningkatan tekanan intraokular menahun
akibat gangguan saluran keluar aqueous
humor (trabekula).
• Cenderung asimptomatik pada tahap awal,
pada tahap lanjutan terjadi penyempitan
lapangan pandang (tunnel vision).
Tonometri: TIO meningkat atau dapat pula
normal (glaukoma normotensi), dengan
rasio cup-disk (CDR) >0,5, pemeriksaan
dengan kampimetri: lapangan pandang
menyempit
• Timolol topikal. Definitif: trabekuloplasti
(tomi)
GLAUKOMA
2. Glaukoma Sudut Tertutup (Akut)
• Peningkatan tekanan intraokular secara mendadak,
umumnya akibat sudut bilik mata depan tertutup
mendadak (akibat oklusi trabekula dari iris)
• Mata merah mendadak, visus turun, nyeri hebat (dan
sering dinyatakan "berdenyut" di mata), sering disertai
mual dan muntah. Tonometri: TIO >21 mmHg, disertai
injeksi, edema kornea, pupil dilatasi non-reaktif (mid-
dilatasi)
• Asetazolamid PO/IV awal, pilokarpin, timolol, dan
steroid tetes mata. Definitif dengan iridotomi perifer.
KATARAK
Mata tenang, visus turun perlahan, sering disertai gejala
awal berupa penglihatan yang sering silau. Terkait dengan
pertambahan usia
Sekret mengalir keluar, tampak perforasi, nyeri dan Antibiotik + cuci dengan H2O2 3%
PERFORASI
demam membaik (3-5 hari)
MT bulging
MASALAH TELINGA
2. Otitis Media Supuratif Kronik
Kelanjutan dari OMA yang tidak mengalami
penyembuhan secara sempurna, akibat infeksi
berulang atau penatalaksanaan yang kurang
adekuat
85 dB 88 dB 91 dB ... + 3 dB dst...
8 jam 4 jam 2 jam ... x 1/2 waktu
Kronik
• >3 bulan
• umumnya tidak responsif terhadap antibiotik, mungkin diperlukan
bedah sinus endoskopi fungsional (FESS)
• berkembang dari sinusitis akut yang tidak ditatalaksana secara
sempurna, atau kemungkinan kelainan anatomis harus selalu
dipikirkan
Akut Kronis
Tinea cruris
Tinea unguium
Tinea Kapitis - Klasifikasi
Herpes Zoster
INFEKSI VIRUS KULIT
2. Herpes Simpleks (HSV)
• Infeksi HSV tipe 1 (di perioral) dan HSV tipe 2
(genital)
• Gejala prodomal (demam), lalu timbul vesikel
cepat pecah, disertai rasa terbakar. Dapat rekuren
akibat stresor seperti trauma.
• Asiklovir oral 5 x 200 mg PO selama 7 hari
INFEKSI VIRUS KULIT
3. Veruka Vulgaris
• Kutil biasa, disebabkan oleh
infeksi HPV (tipe 1 - 4).
Predileksi di permukaan
ekstensor ekstremitas.
• Bedah kaustik, beku
(nitrogen), skalpel, atau zat
keratolitik (salisilat konsentrasi
tinggi), tinctura podofilin
INFEKSI VIRUS KULIT
4. Moluskum Kontagisoum
• Infeksi Poxvirus.
• Papul multipel dengan morfologi terdapat "delle"
(lekukan) di tengah papul, jika dipijat dapat
mengeluarkan massa putih seperti nasi
• Enukleasi isi, alternatif dengan kauter dan bedah
beku
INFESTASI PARASIT KULIT
Skabies
• Infestasi Sarctopes scabiei dengan manifestasi
tanda kardinal: gatal malam hari, ditemukan
terowongan, ditemukan tungau, dan terjadi pada
orang berkelompok. Lesi berupa papul, vesikel
eritematosa. Predileksi lokasi: tangan, kaki.
• Burrow ink test
• Tx: Permetrin 5% sekali pakai, diulang minggu
depan. Jangan diberikan pada anak < 2 bulan;
Alternatif lain tatalaksana skabies: sulfur
presipitatum 6% (gunakan selama 3 hari berturut-
turut)
Dermatitis Kontak Iritan dan Alergi
• Dapat bersifat akut (lesi basah/madidans, eritema,
edema, papul), sub-akut (lesi mulai mengering), hingga
kronik (likenifikasi, ekskoriasi, fisura)
• Patch test / uji tempel
• Terapi Hindari pajanan, topikal: jika lesi basah
kompres (larutan PK 1:10.000), jika lesi kering berikan
kortikosteroid topikal (sedang - kuat)
• Dermatitis kontak alergi: mekanisme hipersentivitas
tipe IV akibat bahan "sehari-hari"
• Dermatitis kontak iritan: bahan iritatif (akan
menimbulkan gejala di hampir semua orang)
Dermatitis Kontak Alergi Dermatitis Kontak Iritan
Jika ditemukan duh tubuh Jika ditemukan diplokokus gram negatif obati
uretra dan tidak dilakukan sebagi DUA DUA-nya.
pemeriksaan gram, lakukan
tx untuk gonore dan Jika tidak ditemukan, obati sebagai klamidiosis.
klamidiosis.
Infeksi Menular Seksual
• Duh Tubuh Uretra (nanah dari saluran Kelamin)
Bacterial vaginosis
Candidiasis vulvovaginal
Trichomoniasis
ULKUS GENITAL
1. SIFILIS (ULKUS DURUM)
• Treponemma palidum. Ulkus soliter tidak nyeri, dasar relatif
bersih
• Penunjang : Mikroskop lapangan gelap, serologi
(VDRL/RPR, TPHA/FTA-ABS)