PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia informasi dan komunikasi yang semakin maju dan
modern sangat dirasakan dalam berbagai bidang. Dalam bidang pendidikan
Teknologi Informasi utamanya sistem komputerisasi sangat diperlukan untuk
menunjang semua informasi yang berkaitan dengan sistem informasi akademik,
promosi, kepeserta didikan, penilaian, keadministrasian, sarana dan prasarana,
media pembelajaran, bahkan kegiatan ulangan-ulangan dan ujian nasional.
Sekarang ini pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer atau
yang lebih di kenal dengan UNBK telah menjadi keharusan bagi setiap sekolah
maupun madrasah dari jenjang penedidikan dasar dan menengah. Dengan
pelaksanaan ujian nasional menggunakan komputer akan lebih efektif dan tingkat
kecurangannya lebih rendah dibanding sebelumnya ujian nasional menggunakan
kertas (paper). Perancangan aplikasi computer based test (CBT) seleksi
penerimaan peserta didik baru sangat membantu untuk menunjang efektifitas kerja
kegiatan seleksi dan penerimaan peserta didik baru. Panitia dan orang tua atau
pengatar calon pendaftar dapat melaksanakan secara langsung tanpa harus
menunggu adanya jadwal tes seleksi.
Sistem seleksi penerimaan peserta didik baru di MTs. NU TBS Kudus saat ini
masih berjalan menggunakan tes secara konvensional yaitu menggunakan kertas
(paper) mengakibatkan pengelolaan seleksi penerimaan peserta didik baru belum
berjalan secara optimal. Oleh karena itu sistem yang terdahulu diperbaiki untuk
meningkatkan mutu dan pelayanan khususnya dalam tes seleksi penerimaan
peserta didik baru.
Pada umumnya proses tahap seleksi penerimaan peserta didik baru di MTs.
NU TBS dilaksanakan melalui tahapan pendaftaran, tes seleksi, pengumuman
penerimaan siswa dan pendaftaran ulang. Tahapan dari penerimaan peserta didik
baru ini juga dilakukan oleh di MTs. NU TBS Kudus. MTs. NU TBS Kudus
adalah salah satu instansi pendidikan swasta yang berada di kecamatan kota
kabupaten Kudus. MTs. NU TBS Kudus memiliki peserta didik dari berbagai
1
daerah baik berasal dari daerah Kudus dan sekitarnya, Jepara dan sekitarnya,
Demak dan sekitarnya, kalimantan, lampung dan sekitarnya.
Seperti yang telah dilakukan penelitian-penelitian terdahulu melalui jurnal,
studi kasus, dan tugas akhir sebagai berikut :
(Murniati, 2016)Computer Based Test (CBT) Sebagai Alternatif Instrumen
Evaluasi Pembelajaran dijelaskan bahwa instrumen evaluasi pembelajarann
menggunakan Computer Based Test (CBT) valid dan layak untuk digunakan,
kevalidan tersebut didukung dengan hasil uji kelayakan pada uji terbatas yang
mendapatkan hasil 83.10 dengan kriteria sangat baik. Penggunaan instrumen
evaluasi pembelajaran menggunakan Computer Based Test (CBT) sangat layak
sebagai alternatif instrumen untuk evaluasi pembelajaran. (Murniati, 2016)
Perancangan Aplikasi Computer Based Test (CBT) Berbasis Web Studi Kasus
Di Smp Negeri 2 Kuta Badung, disimpulkan bahwa aplikasi Aplikasi Computer
Based Test (CBT) berbasis web di SMP Negeri 2 Kuta yang dapat mempermudah
dalam melaksanakan kegiatan ujian. Sistem ujian Computer Based Test (CBT)
dapat memberikan manfaat yaitu tidak perlu melakukan pengadaan kertas ujian
dan menghemat waktu untuk koreksi ujian sehingga efisiensi dan efektitas yang
menjadi tujuan pembuatan aplikasi Computer Based Test (CBT) dapat tercapai .
(Agustina, 2016)
Rancang Bangun Sistem Ujian Saringan Masuk Pada Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi (STIE) Rahmaniyah Sekayu, menjelaskan bahwa Ujian masuk adalah
salah satu tahapan penerimaan siswa baru di setiap sekolah tinggi. Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Rahmaniyah sebagai lembaga akademi sekolah tinggi dalam
melaksanakan ujian masuk masih menggunakan sistem tes dengan tes model
kertas-pensil (PPT). Namun, sistem tes ini memiliki kekurangan. Kekurangan
berarti, dalam pelaksanaan tes disebut tipu daya rentan dan juga membutuhkan
banyak staf di monitoring, mengoreksi lembar jawaban dan membuat hasil skor
tes. Oleh karena itu penulis bermaksud untuk membuat sistem tes berbasis
komputer atau Computerized Pengujian Berbasis (CBT) yang dapat membantu
memfasilitasi pelaksanaan tes masuk. Sistem ini dibangun dengan bahasa
pemrograman PHP dan database MySQL. Sistem ini diharapkan dapat dibuat
2
untuk memudahkan distribusi lembar pertanyaan, mengurangi tingkat kecurangan,
mengurangi staf untuk memantau dan mengoreksi lembar jawaban, membuat
laporan hasil tes pengumuman dan hasil uji penyimpanan data. (Prasetyo, 2016)
Dari keterangan jurnal yang telah dipaparkan diatas, maka seleksi tes penerimaan
peserta didik baru layak untuk menggunakan aplikasi Computer Based Test (CBT) ini.
Dimana pendaftar akan langsung bisa mengikuti tes seleksi tanpa harus menunggu
jadwal tes, dan dapat memberikan manfaat bagi panitia seleksi penerimaan peserta
didik baru yaitu tidak perlu menyiapkan jadwal test seleksi, jadwal pengawas,
pengadaan kertas tes, menghemat waktu koreksi tes, serta pembuatan laporan
hasil tes seleksi.
Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya, maka dengan
berjalannya tes seleksi penerimaan peserta didik baru di MTs. NU TBS yang
masih menggunakan tes seleksi berbasis paper test, maka banyak dari orang tua
yang mengeluh dengan rentan waktu yang lama untuk menunggu jadwal tes
seleksi dari panitia. Dengan tidak adanya sistem seleksi tes penerimaan peserta
didik baru di MTs. NU TBS, orang tua dan calon peserta didik merasa cemas
karena kurang efektifnya sistem tes yang berjalan.
Maka untuk meningkatkan efektifitas kerja dari kegiatan penerimaan peserta
didik baru dan tes seleksi, permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya
penggunaan aplikasi computer based test (CBT) seleksi penerimaan peserta didik
baru di MTs NU TBS Kudus untuk mempermudah tahap seleksi penerimaan
peserta didik baru, pembuatan laporan, serta meminimalisir waktu agar lebih
efisien mengenai jadwal pelaksanaan tes yang bisa langsung dilaksanakan sekali
waktu. Diharapkan bisa menjadi solusi untuk MTs NU TBS Kudus dalam
melaksanakan kegiatan tes seleksi secara cepat dan langsung, pengelolaan data
peserta didik baru, dan pembuatan laporan peserta didik baru yang diterima.
3
a. Sistem manual yang menjadi kendala pada saat tes seleksi penerimaan peserta
didik baru di MTs NU TBS Kudus.
b. Bahan baku yang kurang efektif dan efisien dalam tes seleksi penerimaan
peserta didik baru.
c. Waktu pemeriksaan tes yang lama.
Waktu pengumuman yang lama akibat menunggu terlebih dahulu hasil
pemeriksaan tes.
4
2. Merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik di Universitas Islam
Nahdlatul Ulama Jepara.
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Perancangan
Pengertian perancangan adalah tahapan perancangan (design) memiliki tujuan
untuk mendesain system baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternative sistem yang
terbaik. (bin Ladjamudin, 2005).
Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru
berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Berdasarkan pengertian di atas
penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan adalah suatu proses untuk
membuat dan mendesain sistem yang baru (Kusrini dkk, 2007).
5
yaitu menggunakan satu perangkat tes untuk beberapa peserta dengan panjang tes
yang sama (fixed test length). Perbedaanya terletak pada tehnik penyampaian
(delivery) butir soal yang tidak lagi menggunakan kertas (paperless), baik untuk
naskah soal maupun lembar jawaban. System scoring atau koreksi langsung
dilakukan oleh computer. Biasanya peserta bisa mengerjakan dan melihat butir
soal dari nomor pertama sampai dengan terakhir.
Ada empat bentuk tes berbasis komputer yang dikembangkan, yaitu :
1. Model Terbuka (Open Mode)
Tes dengan model ini, adalah dimana peserta tes dapat diikuti oleh siapapun
tanpa harus melalui registrasi terlebih dahulu dan juga tanpa pengawasan
siapapun. Contohnya tes yang dapat diakses langsung melalui internet
(biasanya berupa games/permainan)
2. Model Terkontrol (Controlled Mode)
Hampir sama dengan Model Terbuka, tapi peserta tes hanya diperuntukkan
bagi yang sudah terdaftar dengan cara memasukkan user name dan Password
3. Model Supervisi (Supervisi Mode)
Pada model ini terdapat Supervisor yang mengidentifikasi peserta tes untuk
diotentikasi dan memvalidasi kondisi pengambilan tes.
4. Model Pengaturan (Managed Mode)
Pada model ini biasanya tes dilakukan secara terpusat. Organisasi yang
mengatur proses tes dapat mendefenisikan dan meyakinkan kinerja dan
spesifikasi peralatan di pusat tes. Diperlukan staff/operator yang terlatih untuk
mengontrol jalannya tes/evaluasi yang sedang berlangsung.
6
memadai uji skor reliabilitas yang digunakan dengan menggunakan beberapa item
yang dibutuhkan dengan tujuan semua peserta ujian memiliki waktu yang cukup
untuk menyelesaikan tes/evaluasi yang sedang berlangsung. Dalam beberapa
tahun terakhir, penelitian tentang CBT telah difokuskan pada pengembangan
model-model yang mempunyai tingkat efisiensi pengukuran sekaligus dapat
meminimalkan biaya dan menjaga validitas hasilnya, serta rekayasa kriteria desain
dan implementasi untuk memastikan bahwa kelayakan, skalabilitas, dan efisiensi
yang dievaluasi sudah tepat.
Berikut beberapa contoh pengembangan CBT yang telah diaplikasikan di
beberapa tempat :
1. Pengembangan computer based test pada tes potensi akademik menggunakan
skala pengukuran model item response theory (IRT).
Tes potensi akademik merupakan salah satu dari sekian jenis tes yang
digunakan untuk mengukur dan memberi penilaian beberapa hal terkait
dengan kemampuan dan potensi akademik sesorang dan sejauh ini
penggunaannya sudah semakin luas. Misalnya sebagai salah satu
pertimbangan dalam menentukan kapasitas dan kapabelitas seseorang yang
biasanya disyaratkan dalam kategori tertentu seperti penerimaan siswa atau
mahasiswa baru, penerimaan karyawan, seleksi pegawai negeri hingga
pengukur kecendrungan pola pikir dan kemampuan intelektual anggota
dewan. Bahkan akhir-akhir ini, tes potensi akademik menjadi bagian dari
syarat kenaikan jabatan atau posisi-posisi tertentu pada perusahaan dan mulai
merambah kearea tes kelayakan (proper test) untuk tugas-tugas tertentu.
Pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan pada tes potensi akademik
berupa tes berbasis komputer Computer-based Test (CBT) diharapkan mampu
menjawab kebutuhan atas penggunaan tes potensi akademik sehingga
pengguna dapat melakukan latihan atau menjadikan tes potensi akademik
berbasis komputer sebagai media belajar dan bahkan digunakan untuk
melakukan pengujian kemampuan bagi tujuan tertentu oleh lembaga,
organisasi yang membutuhkan.
Tes potensi akademik berbasis komputer ini menggunakan aplikasi
berbasis web dengan konsep Learning Content Management System (LCMS/
7
CMS) yaitu MOODLE sehingga baik pengelola maupun pengguna dapat
dengan mudah menggunkan aplikasi open source ini. Berdasarkan hasil
pengujian dan evaluasi dari penggunaan tes potensi akademik berbasis
komputer ini menunjukkan bahwa perangkat lunak berbasis web ini dapat
digunakan dengan mudah oleh pengguna dan pengelola.
Selanjutnya penerapan tes potensi akademik berbasis komputer ini
memiliki fungsi fleksibel berupa pemanfaatan sebagai media latihan maupun
mengukur kemampuan pengguna dalam menjawab pertanyaan pada tes
potensi akademik.
2. Desain dan pembuatan model testing center untuk latihan ujian CCNA
berbasis web.
Cisco Systems, Inc. merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang penyediaan alat-alat konfigurasi jaringan dan tenaga kerja
networking. Dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja networking yang
handal, Cisco menyediakan berbagai program sertifikasi, misalnya Cisco
Certified Network Associate (CCNA), yang merupakan sertifikasi mengenai
teknologi jaringan tingkat dasar mengenai penggunaan Cisco router dan
switch pada jaringan LAN/WAN. Untuk mendapatkan sertifikasi CCNA
tersebut seseorang harus mengikuti ujian sertifikasi. Melalui system yang
dibuat dengan memanfaatkan teknologi internet ini administrator dapat
memilih kategori soal yang akan dibuat, dengan tujuan memudahkan proses
monitoring bagi kemajuan peserta kelas pelatihan CCNA (student). Selain
fasilitas bagi student melalui freetest, terdapat juga fasilitas bagi non student
melalui paidtest, namun untuk fasilitas paidtest ini administrator tidak
melakukan monitoring terhadap non student (bukan peserta kelas pelatihan
CCNA). Fasilitas lain yang ada misalnya pengaturan aktivasi tes dan
konfigurasi tes untuk IP address tertentu dan fasilitas history nilai bagi student
dan non student. Sistem ini dikembangkan dengan teknologi PHP dan Java
Script serta penggunaan MySQL sebagai database untuk menyimpan semua
data yang digunakan dalam sistem. Pengujian terhadap sistem ini
menunjukkan bahwa sistem dapat membantu user yang merupakan student
8
atau non student untuk mendapatkan pelatihan mengenai jaringan komputer.
Selain itu user juga mendapat gambaran mengenai bentuk ujian sertifikasi
CCNA yang sebenarnya.
3. Multiple Choice Computer-Based Test with Feedback, using Random Number
Generator.
Pelajar perlu mengerti dan pendidik perlu mengetahui apakah mereka
telah mengajarkan pengetahuan mereka dengan baik, keduanya memerlukan
umpan balik. Computer Based Test (CBT) membantu untuk mempercepat
pemenuhan kebutuhan umpanbalik ini. Beberapa sertifikat profesional juga
telah menggunakan CBT, dengan pertanyaan pilihan ganda. Tetapi cara CBT
seperti ini, biasanya dipraktekkan dalam laboratorium komputer yang tempat
duduknya sangat berdekatan, memberi peluang atau bahkan mengundang
orang untuk menyontek.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah penggunaan
randomisasi untuk urutan soal yang muncul dan randomisasi untuk letak
pilihan jawaban ganda. Di dalam penelitian ini, Linear Congruential Generator
(LCG), suatu fitur randomisasi yang terdapat di dalam Visual Basic (MS VB),
digunakan untuk membuat aplikasi CBT yang dibutuhkan.
Dua jenis aplikasi VB yang dibuat, berbasiskan data MS Access atau MS
SQL, telah berhasil diuji coba di Laboratorium Komputer UPH oleh lebih dari
200 orang mahasiswa, dalam kelompok kelompok secara paralel (oleh 50
mahasiswa atau kurang untuk subyek seperti: Interaksi Manusia Komputer,
Komunikasi Data dan Ujian saring Asisten Lab. Komputer). Tiga tipe hak
akses disediakan : administrator, dosen dan mahasiswa.
Seusai CBT, pengguna langsung dapat melihat nilainya, disamping ini,
dosen pengampu mata kuliah dapat melihat informasi yang berguna, seperti:
pertanyaan mana saja dijawab salah oleh semua pengguna dan sebaliknya,
nilai rata-rata kelas, waktu untuk menyelesaikan CBT, data login-logout, nama
komputer, serta IPnya. Fitur umpan balik lain pada versi akses dosen adalah,
kemampuan CBT untuk memberikan pesan kepada setiap mahasiswa, saat
CBT sedang berlangsung. Selain CBT meningkatkan persentase pemakaian
jaringan komputer, juga telah berhasil dibuktikan bahwa cara yang dipakai
9
untuk menghasilkan urutan soal dan letak pilihan jawaban secara acak tidak
mengganggu pemakai CBT.
10
banyak. Computer Based Test (CBT) merupakan tes yang diselenggarakan dengan
menggunakan komputer. Ciri khas dari tes ini sama dengan tes konvensional yaitu
menggunakan satu perangakat tes untuk beberapa peserta dengan panjang tes yang
sama (fixed test length).
Menurut (Suryadi, 2018) dalam penelitian yang membahas tentang
perancangan aplikasi tes berbasis komputer (CBT) menggunakan pendekatan
terstruktur untuk penerimaan Mahasiswa baru di perguruan tinggi. Dalam hal ini
dijelaskan bahwa salah satu manfaat dengan adanya teknologi informasi
menjadikan suatu hal menjadi efektif dan efisien. Namun, efektif dan efisien
tersebut belum dirasakan oleh beberapa perguruan tinggi terutama perguruan
tinggi swasta. Salah satu contohnya pada saat penerimaan mahasiswa baru
sebagian besar perguruan tinggi masih menggunakan sistem manual. Sistem
manual tersebut menjadi kendala dalam beberapa hal seperti pengadaan soal,
waktu pemeriksaan dan waktu pengumuman. Kendala- kendala tersebut
seharusnya dapat diatasi dengan memanfaatkan teknologi informasi karena
salah satu tujuan dengan adanya teknologi informasi adalah untuk menjadikan
hal menjadi efektif dan efisien. Dengan adanya perkembangan teknologi
informasi haruslah ada solusi terhadap masalah penerimaan mahasiswa baru
pada perguruan tinggi. Salah satu solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan
membuat sistem tes berbasis komputer (CBT). Sistem tes berbasis komputer ini
dapat solusi bagi masalah-masalah yang selama ini terjadi pada penerimaan
mahasiswa baru di perguruan tinggi.
3. Metode Penelitian
3.1 Alat dan Bahan Penelitian
3.1.1. Alat
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan sistem ini yaitu Personal
Computer (PC) dengan spesifikasi Memory 2GB RAM, Hard disk 250 GB,
Monitor 14.0” dan Processor Intel®Core™ Duo Processor.
3.1.2. Bahan
11
Bahan yang digunakan untuk membuat sistem ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Ultimate.
2. Web Editor Notepad++
3. Web browser : Mozila Firefox, Google Chrome.
4. Photo Editor Adobe Photoshop CS3
5. XAMPP, yang telah memaketkan software- software berikut :
a. Web server: Apache
b. Database server : MySQL
c. MySQL database control : phpMyAdmin.
12
melakukan tambahan yang lebih baik dengan pedoman penelitian yang
telah terdahulu.
b. Observasi
Pada tahapan metode ini kami melakukan pengamatan dan penelitian
terhadap permasalahan yang terjadi di MTs NU TBS Kudus terkait dengan
aplikasi yang kami rancang, dengan ikut serta bekerja menjadi pendidik di
MTs NU TBS Kudus.
c. Wawancara
Selain metode diatas kami juga melakukan tahapan wawancara dengan
sebagian pengantar dan calon pendaftar dan juga pendidik dan tenaga
pendidik yang kami anggap bisa dan tahu terkait dengan aplikasi yang
akan kami rancang, terutama pada bagian Tata Usaha / bagian
Administrasi, bagian panitia tes seleksi penerimaan peserta didik baru
yang lebih paham terkait dengan penerimaan calon peserta didik baru
13
seleksi masih menggunakan kertas ujian, pengkoreksian dan sistem
peringkat masih belum optimal dan sehingga mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan dan pengumuman penerimaan peserta didik baru.
c. Desain
Merupakan tahapan yang amat sangat diperlukan dalam perancangan
sebuah sistem yang bisa membantu menyelesaikan masalah masalah yang
dihadapi. Setelah menganalisa sistem yang berjalan pada pelaksanaan
kegiatan seleksi tes penerimaan peserta didik baru di MTs NU TBS maka
desain antar muka meliputi admin, guru, dan peserta didik baru.
d. Perancangan
Tahapan perancangan merupakan tahapan membuat sistem baru baik
hardware maupun software guna membantu proses informasi. Dalam hal
ini seleksi tes penerimaan peserta didik baru akan menggunakan aplikasi
computer based test (CBT) atau seleksi tes berbasis komputer. Sistem
jaringan menggunakan jaringan lokal intranet, dimana terdapat komputer
server dan clien.
e. Implementasi
Tahap implementasi ini merupakan tahapan coding atau pengkodean.
Penulisan kode ini dibantu dengan menggunakan Software Microsoft
Expression Web. Penulisan kode (coding) aplikasi ini menggunakan
bahasa pemograman PHP, HTML dan CSS.
14
metodologi shlaer-mellor, metodologi wirfs-brock, dan sebagainya. (Sudaryati,
2016)
15
sistem
Calon Peserta
Didik baru Login
Admin/
Data Panitia
Pengguna
Pengerjaa
n tes Kelola
Data
Modul
Kelola
Data Calon Hasil tes Guru
Peserta Didik baru
Laporan
Soal Tes Hasil tes
16
Hasil Tes
+ id_hasil
+ benar
+ salah
+ nilai
+ keterangan ()
+ cetak()
Guru
dikelola
menerima
+ NIY
+ Nama
Calon Peserta Didik + Jekel
dikelola + Tmp_Lahir
+ no_daftar soal + TGl_Lahir
+ nama + Desa_Alamat
+ jekel + id_soal + User_Name
+ Tmp_Lahir + opsi a + Password
+ TGl_Lahir + opsi b
+ dukuh_alamat menjawab + opsi c + tambah ()
+ Desa_Alamat + opsi d + ubah()
+ kec_alamat + jawaban + cetak ()
+ kab_alamat
+ tambah () dikelola dikelola
+ asal_sekolah
+ tahun_lulus + ubah()
+ nama_ayah + hapus()
+ umur_ayah + cetak ()
Admin
+ pend_ayah
dikelola
+ Pek_ayah
+ NIY
+ gaji_ayah
+ Nama
+ nama_ibu
+ Jekel
+ umur_ibu menerima Pengumuman + Tmp_Lahir
+ pend_ibu Gambar 3.2 Class Diagram Sistem CBT Seleksi PPDB
+ TGl_Lahir
+ pek_ibu + id_pengumuman + Desa_Alamat
+ no_KK + judul + User_Name
+ NIK_ayah + judul + Password
+ NIK_ibu + isi
+ NIK_siswa
+ Validasi()
+ Tgl_daftar + tambah () + otentifikasi()
+ User_Name + ubah() dikelola
+ Password + hapus()
+ tambah()
+ ubah ()
+ cetak ()
17
3) Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas
dari sebuah sistem atau proses bisnis. Dalam Activity Diagram CBT
seleksi tes penerimaan peserta didik baru MTs NU TBS Kudus sebagai
berikut :
Problem Opportunity
- Kegiatan tes seleksi PPDB masih - Kegiatan tes seleksi penerimaan
menggunakan kertas (paper based peserta didik baru (PPDB)
test) atau masih konfensional. menggunakan CBT berbasis web.
- Jawaban peserta sebagian masih - Perhitungan dan penentuan
tidak lolos hasil scan komputer. peringkat dari hasil nilai tes dihitung
- Penentuan / pemberian peringkat menggunakan sistem
nilai masih belum optimal - Sistem akan menghitung hasil tes
- Jadwal tes seleksi terlalu lama seleksi CBT setelah peserta selessai
dengan waktu pendaftaran. mengerjakan
18
Appoach
Aplikasi Computer Based Test (CBT)
Seleksi Penerimaan Peserta Didik
Baru MTs NU TBS Kudus
Software development
Software spesification dan design coding Software testing
UML, POD, ERD HTML, PHP, Javascript, MySQL Black box testing
Result
Adops cloud computing untuk
Computer based test (CBT)
penerimaan peserta didik baru
4. Jadwal Penelitian
Bulan
Kegiatan
Desember Januari Pebruari Maret April
Pengajuan
proposal
19
Analisis
kebutuhan
perangkat
lunak
Desain
a. DesainTam
pilan
b. Desain
Database
Pembuatan
kode program
Implementasi
dan Pengujian
Dokumentasi
Seminar
skripsi
Keterangan :
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan perangkat yang akan dibangun
dari awal sampai akhir.
2. Desain
Berisi tentang pembuatan tampilandan database program yang akan
dibuat.
20
Tahap dokumentasi dapat mengulangi tahap pengembangan mulai dari
analisis spesifikasi guna perubahan perangkat lunak yang sudah, tapi tidak
untuk mendapatkan perangkat lunak baru.
6. Seminar Skripsi.
Tahap seminar skripsi merupakan rangkaian pengujian terhadap penelitian
yang telah dilakukan, dan penyelesaian penulisan skripsi yang telah
dilakukan.
21
Daftar Pustaka
22