PENDAHULUAN
untuk menjaga kondisi fisik dan kesehatan tetap terjaga dengan baik.Seperti yang
sudah diketahui bahwa dengan tubuh yang bugar maka akan membuat aktivitas
yang dijalankan menjadi lancar. Selain itu, banyak orang yang merasa lebih
percaya diri karena tubuh ideal yang dimiliki. Postur tubuh yang ideal akan
tempat yang menyediakan jasa di bidang olahraga, serta menjaga pola makan
yang cukup gizi dan tidur yang seimbang. Kesadaran masyarakat akan pentingnya
pelayanan jasa di bidang olahraga, seperti jasa penyewaan lapangan futsal, bulu
satu pilihan untuk berolahraga, melampiaskan hobi dan tidak lupa tetap
Kompetisi resmi tingkat nasional di Indonesia mulai di adakan tahun 2008 oleh
Badan Futsal Nasional (BFN), lembaga yang khusus didirikan oleh PSSI untuk
1
2
futsal. Tidak mengherankan jika disuatu tempat atau wilayah didapati ada lebih
dari 2 atau 3 usaha jasa lapangan futsal, hal ini semakin memperkuat adanya
persaingan antar pengusaha jasa ini. Seperti yang ada pada Semarang ini jasa
Tunjang Futsal Stadium adalah salah satu usaha jasa penyewaan lapangan
futsal yang berdiri sejak 5 tahun yang lalu dan terletak di jalan Arteri Soekarno
Hatta No. 118A, Tlogosari Kulon, Pedurungan Kota Semarang yang akan menjadi
objek dalam penelitian ini. Tunjang Futsal Stadium ini dikenal sebagai tempat
penyewaan lapangan futsal yang cukup baik dalam Fasilitas yang diberikan
kepada konsumennya. Mulai dari tempat yang luas, nyaman, bersih, 2 lapangan
futsal, tempat duduk, toilet, kipas angin, TV, wifi, bisa untuk turnamen dan
memiliki usaha lainnya yaitu Cafe Tunjang yang juga berada di satu tempat.
futsal pada Tunjang Futsal Stadium rata-rata bisa mencapai 547 jam perbulan
dengan harga Rp 80.000/jam, dari 2 lapangan futsal yang ada. Namun pada tahun
2017 jumlah penyewa lapangan futsal Tunjang Futsal Stadium hanya mencapai
jam penyewaan lapangan futsal dengan harga sewa yang sama akan mengurangi
3
total pendapatan yang diperoleh Tunjang Futsal Stadium. Adanya penurunan itu
apabila tidak cepat ditanggapi akan berakibat buruk bagi perusahaan yang bisa
Stadium periode 2013 – 2017 dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini.
Tabel 1.1
Jumlah Jam Penyewaan Lapangan Tunjang Futsal Stadium
Tahun
Bulan
2013 2014 2015 2016 2017
Januari 543 559 547 547 511
Februari 546 559 545 544 510
Maret 548 560 544 547 509
April 550 557 544 542 493
Mei 551 558 546 543 493
Juni 550 554 543 540 492
Juli 547 545 545 542 491
Agustus 547 543 547 539 492
September 549 542 551 539 491
Oktober 548 551 551 533 490
November 549 552 549 534 490
Desember 548 556 552 530 490
Total 1
6576 6636 6564 6480 5952
Tahun
Rata-rata
548 553 547 540 496
Per Bulan
Sumber : Tunjang Futsal Stadium, 2018
4
Gambar 1.1
Rata-Rata Jam Penyewaan Lapangan Tunjang Futsal Stadium
Tahun 2013 - 2017
jumlah jam penyewaan lapangan tunjang futsal stadium di tiga tahun terahir,
dengan tahun 2017 adalah penurunan yang paling tinggi. Oleh karena itu
dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan dari segi laba
(2013), lokasi juga dikatakan sebagai keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan
Fasilitas merupakan segala sesutau yang bersifat peralatan fisik yang disediakan
pasar dapat dicapai apabila perusahaan mendapat kedudukan yang baik sehingga
Setelah faktor Lokasi dan Fasilitas, Harga yang diberikan juga akan
pengertian Harga menurut Kotler dan Armstrong (2008) Harga adalah jumlah
yang telah disepakati oleh calon pembeli dan penjual untuk ditukar dengan barang
atau jasa dalam transaksi bisnis. Dengan demikian kesesuaian Harga dengan
(Tjiptono, 2008).
6
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penelitian ini diberi judul
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dilihat Tabel 1.1 bahwa
di tiga tahun terakhir. Untuk itu perumusan masalah yang dapat disimpulkan
sewa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
serta proses, psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum
dan organisasi. Konsumen Individu adalah membeli barang dan jasa untuk
digunakan sendiri, digunakan anggota lain atau seluruh anggota keluarga, atau
bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya (sekolah,
perguruan tinggi, dan rumah sakit), dimana mereka harus membeli produk
(sumarwan, 2011).
9
10
2014). Dengan kata lain, perilaku konsumen melibatkan pemikiran dan perasaan
yang mereka alami serta tindakan yang mereka lakukan dalam proses konsumsi.
Hal itu, juga mencakup segala hal pada lingkungan yang mempengaruhi
2.1.2 Jasa
yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak
berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun (Kotler dan Keller. 2009).
Menurut Zenithaml dan Bitner dalam Priansa (2017) menyatakan bahwa jasa
diraba, didengar, atau dibaui sebelum jasa itu dibeli. Untuk mengurangi
harga. Karena itu tugas penyedia jasa adalah mengelola bukti untuk
presentasi.
2) Tak Terpisahkan (Inseparability)
Sementara barang fisik dibuat, dimasukkan dalam persediaaan
memberikan jasa, maka penyedia menjadi bagian dari jasa itu. Karena
klien juga sering hadir ketika jasa itu dibuat, interaksi penyedia-klien
kapan dan di mana, dan kepada siapa, jasa sangat bervariasi. Pembeli jasa
harus memiliki peralatan yang jauh lebih banyak karena permintaan pada
penting. Jasa yang tepat harus tersedia untuk pelanggan yang tepat pada
tempat yang tepat disaat yang dan harga yang tepat untuk memaksimalkan
profitabilitas.
seringkali melibatkan dua pihak atau lebih (Suryani 2008). Berdasarkan definisi
pembelian, di antaranya:
Proses keputusan pembelian yang spesifik yang ditulis oleh kotler dan
(2011), mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua
Gambar 2.1
1. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau
produk.
3. Evaluasi alternatif
Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut yang
merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan
situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian
keputusan pembelian tersebut, sebagian hanya melalui beberapa langkah saja dan
mungkin sebagian hanya melakukan tahap pembelian saja. Schiffman dan Kanuk
sebuah kategori produk atau merek tertentu pada kategori tersebut, atau
bahwa Sewa adalah persetujuan Sewa menyewa barang, dengan akibat bahwa
barang yang di jadikan objek tidak mampu dibayar sepenuhnya oleh pembeli
maka sesuai kesepakatan, barang itu hanya sebagai barang Sewa yang akan ditarik
Secara keseluruhan Sewa dan pembelian hampir sama, Sewa adalah suatu
kegiatan pembelian suatu produk barang ataupun jasa namun karena pembayaran
yang dilakukan tidak sesuai/hanya sebagian saja maka si pembeli hanya bisa
memakai barang atau jasa tersebut dan akan di minta lagi oleh pemilik jika batas
yang menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial.
(2013), lokasi juga dikatakan sebagai keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan
dengan dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan. Lokasi merupakan tempat
menghasilkan barang dan jasa (Tjiptono, 2009). Lokasi yang strategis dapat
yang maksimal bagi perusahaan dari segi laba hingga popularitas yang tentunya
mana yang efektif dan efisien dalam pemilihan tempat atau lokasi yang akan
pandang normal.
c) Lalulintas (Trafic) menyangkut dua pertimbangan utama berikut : - Banyaknya
orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang besar terhadap terjadinya
impulse buying, yaitu keputusan pembelian yang terjadi secara spontan, tanpa
perencanaan, dan tanpa melalui usaha – usaha khusus. - Kemacetan dan kepadatan
sebagai berikut :
2.1.6 Fasilitas
harus diperhatikan oleh suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Menurut
Kotler dan Keller (2009), Fasilitas merupakan segala sesuatu yang bersifat
peralatan fisik yang disediakan oleh pihak penjual jasa untuk mendukung
kenyamanan konsumen.
Pendapat lain mengatakan, Fasilitas merupakan penampilan, kemampuan
perlengkapan dan peralatan. Yang termasuk Fasilitas dapat berupa alat, benda-
(2017).
Secara garis besar dapat disimpulakan bahwa Fasilitas adalah seperangkat
alat atau hal yang dibutuhkan untuk memperlancar suatu kegiatan. Adapun
kelengkapan Fasilitas jasa lapangan futsal adalah area parkir yang luas, tempat
ibadah, kantin, kamar mandi, ruang ganti, papan pengumuman dan loker tempat
penitipan barang.
2.1.6.1 Peranan Fasilitas Dalam Usaha Jasa
Pemberian Fasilitas memegang peranan penting dalam perkembangan
dirasaakan konsumen.
Dengan begitu perusahaan telah membentuk kesan yang baik terhadap
perusahaan setiap kali mereka membutuhkan jasa yang ada pada perusahaan
(Kotler, 2015).
2.1.6.2 Fasilitas Dan Kualitas Jasa
Menurut Tjiptono (2006) desain dan tata letak Fasilitas erat kaitannya
dengan presepsi pelanggan. Sejumlah tipe jasa, presepsi yang terbentuk dari
ventilasi yang memadai, ruang tunggu pasien yang nyaman, dan lain
sebagainya.
3. Fleksibilitas
20
Estetis atau fasilitas jasa yang tertata rapi, menarik akan dapat
terancam.
berikut :
1. Kelengkapan Fasilitas
2. Kondisi Fasilitas
3. Kebermanfatan Fasilitas
2.1.7 Harga
Setelah kedua faktor tersebut diatas, konsumen baru akan
dengan perbandingan Lokasi yang nyaman dan Fasilitas yang tersedia. Menurut
21
Kotler dan Armstrong (2008) “Harga adalah jumlah uang yang ditukarkan
konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk dan jasa.
yang sifatnya fleksibel dimana setiap saat dapat berubah menurut waktu dan
tempatnya (Kotler & Keller 2009). Harga merupakan satu-satunya dari unsur
merupakan suatu nilai mata uang guna untuk pembayaran yang dilakukan
Bagi Perekonomian
Harga produk mempengaruhi tingkat upah, Sewa, bunga dan laba. Harga
Bagi Konsumen
Bagi Perusahaan
kesesuaian Harga.
pada konsumen.
3. Tujuan berorientasi pada volume
23
terhadap suatu barang atau jasa dan dapat mempengaruhi keputusan Sewa.
Pelayanan Malang
Metode Analisis:
Regresi Linier
Berganda
2 Syardiansah 55 responden dan Variabel Dependen: Fasilitas, Harga,
(2017) periode Y : Keputusan Sewa Lokasi, dan Promosi
penelitian pada Variabel Berpengaruh Positif
tahun 2017 Independen: dan Signifikan
X1 : Fasilitas Terhadap Keputusan
X2 : Harga Sewa Lapangan
X3 : Lokasi Futsal oleh
X4 : Promosi Mahasiswa
Metode Analisis:
Regresi Linier
Berganda
3 Ryan Nanda 108 responden Variabel Dependen: Fasilitas, Harga,
Whendy, dan periode Y : Keputusan Sewa Lokasi, dan Promosi
Sunarti (2016) penelitian pada Variabel Berpengaruh
tahun 2016 Independen: Signifikan Terhadap
X1 : Fasilitas Keputusan Sewa
X2 : Harga Lapangan Futsal
X3 : Lokasi
X4 : Promosi
Metode Analisis:
Regresi Linier
Berganda
4 Ivan 100 responden Variabel Dependen: Motivasi, Lokasi,
Haristianto dan periode Y : Keputusan Harga, dan Kualitas
(2016) penelitian pada Pemilihan Layanan
tahun 2016 Variabel Berpengaruh Positif
Independen: dan Signifikan
X1 : Motivasi Terhadap Keputusan
X2 : Lokasi Pemilihan Fitness
X3 : Harga Center Sebagai
X4 : Kualitas Tempat Melatih
Layanan Kebugaran Tubuh
Metode Analisis:
(Studi Kasus Pada
Regresi Linier
Shangri-La Salon &
Berganda
Fitness Studio
Semarang)
25
dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan dari segi laba
konsumen. Kotler dan Keller (2009) mengartikan lokasi sebagai segala hal yang
produk tersedia dan dapat diperoleh bagi konsumen sasaran. Lokasi sebagai
sasarannya, dalam hal lokasi ini meliputi banyak hal (saluran distribusi,
maksimal bagi perusahaan. Tujuan dari Fasilitas adalah untuk mencapai kepuasan
dapat terpenuhi.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Syardiansah (2017) yang
keputusan sewa lapangan futsal. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas yang
unsur bauran pemasaran yang sifatnya fleksibel dimana setiap saat dapat berubah
menurut waktu dan tempatnya (Kotler & Keller, 2009). Dengan demikian Harga
27
akan menciptakan pandangan konsumen terhadap suatu barang atau jasa dan dapat
Lokasi
(X1)
H2
H
H3
Failitas
Keputusan Sewa
(X2)
Sumber : Penelitian Terdahulu (Y)
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Harga
(X3)
BAB III
METODE PENELITIAN
Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek,
organisasi atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan
28
29
bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang
sama atau mengembangkan pengukuran construct yang lebih baik (Isndriantoro &
Supomo,2016).
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Sampel
3.2.1 Obyek Penelitian dan Unit Sampel
Menurut Sugiyono (2017) Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal
objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu). Objek dalam
penelitian ini adalah Tunjang Futsal Stadium yang berada di Jl. Arteri Soekarno
objek ini dikarenakan data jumlah jam penyewaan lapangan Tunjang Futsal
menjadi dasar untuk dipilih menjadi sampel (Indriantoro & Supomo, 2016).
Dalam penelitian ini yang menjadi unit sampel adalah penyewa lapangan futsal
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
tertentu. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para konsumen
Sedangkan yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah dan
dalam penelitian ini adalah sebagian konsumen lapangan futsal Tunjang Futsal
meneliti seluruh populasi yang ada tetapi tidak diketahui jumlahnya, sehingga
tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi yang ada karena itu
2
Z
n= 2
4(moe)
Keterangan :
n = Jumlah sampel
2
Z = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% (1,96)
32
Oleh karena itu, sampel minimal yang dapat diambil adalah sebesar:
2
1 , 96
n= 2
4(0,1)
n=96,4 atau 96
penelitian ini adalah teknik non probability sampling. Menurut Sugiyono (2017)
non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
daya lengkap dan relevan dengan persoalan yang dihadapi, sehingga dapat
33
dipercaya kebenarannya. Jenis – jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini
adalah:
3.3.1 Data Primer
Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data atau data yang di dapat langsung dari responden tanpa perantara
(Sugiyono, 2017). Data primer yang digunakan dalam penelitian ini hasil
tentang lokasi, fasilitas dan harga terhadap keputusan sewa lapangan Tunjang
Futsal Stadium.
3.3.2 Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada
peneliti, misalnya peneliti harus melalui orang lain atau mencatati dokumen
(Sugiyono, 2017). Data sekunder diperoleh dari berbagai bahan pustaka baik
berupa buku, jurnal-jurnal, dan dokumen serta informasi lain yang ada
hubungannya dengan masalah lokasi, fasilitas, dan harga. Dalam hal ini data
Futsal Stadium.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2017) metode pengumpulan data merupakan langkah
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
34
bila penelitian tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
data melalui pertanyaan tertulis dan dapat diketahui jawaban dari responden
nama, usia dan jenis kelamin dari responden. Kuesioner pernyataan tertutup untuk
Likert. Skala Ordinal atau sering disebut Skala Likert, digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian, variabel yang akan
jawaban nilai tanggapan yang digunakan dalam pengukuran dengan Skala Likert
=5
35
=4
c. Jawaban Cukup Setuju (CS) dengan nilai
=3
d. Jawaban Tidak Setuju (TS) dengan nilai
=2
e. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai
=1
3.4.2 Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah metode pengumpulan data yang sudah dilakukan
dengan membaca berbagai buku, jurnal, dokumen dan bacaan lainnya yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti. Studi Pustaka merupakan suatu kegiatan
responden, yaitu :
sebagai berikut :
36
5−1
RS=
5
RS=0,8
a. Editing ( Pengeditan )
Tahapan ini berfungsi untuk memilih data yang diperlukan dalam
sama.
c. Tabulating ( Tabulasi )
Tahapan ini berfungsi mengelompokkan data secara teratur atas
yang ada.
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji
jumlah sampel dan tingkat signifikansi). Suatu kuesioner akan dianggap valid
apabila koefisien r hitung > r tabel dan bernilai positif maka pernyataan dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan ini
jawaban tidak boleh acak. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya
Cronback Alpha (ɑ). Suatu data dikatakan reliabel adalah variabel memiliki nilai
Cronbach Alpha > 0,60 atau tidak reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha
digunakan dalam penelitian. Hal tersebut agar diperoleh model analisis yang tepat.
Agar mendapat regresi yang baik harus memenuhi uji-uji asumsi yang disyaratkan
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara yang digunakan
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
distribusi normal atau tidak adalah dengan nilai signifikannya. Jika nilai
signifikan > 0,05 maka variabel berdistribusi normal dan sebaliknya Jika nilai
signifikan < 0,05 maka variabel tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2018).
39
ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi kolerasi antar variabel independen. Jika variabel
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
dialukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat
pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan toleransinya.
mempunyai nilai VIF lebih kecil dari (≤) 10 dan nilai tolerance lebih besar dari
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar). Ada beberapa cara yang digunakan
untuk mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas yaitu melalui grafik plot
40
antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya
Selain itu, ada salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk
mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas adalah Uji Glejser. Uji Glejser yaitu
terhadap derajat kepercayaan 5%. Jika nilai probabilitasnya lebih besar dari (>)
0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika milai probabilitas
lebih kecil dari (<) 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2012).
variabel dependen (variabel terikat) dengan satu atau lebih variabel independen
(variabel bebas), dengan tujuan untuk mengestiminasi atau rata-rata populasi atau
dependen berdasarkan data yang ada. Adapun model persamaan regresi linier
berganda yaitu :
bebas (lokasi, fasilitas dan harga) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
a. Kriteria Hipotesis
H0 : Tidak Ada pengaruh positif antara Lokasi, Fasilitas, dan Harga
dan Ha diterima
c. Kesimpulan
Apabila t hitung < t tabel, maka H0 diterima yang berarti
(keputusan sewa).
Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak yang berarti ada
regresi yang digunakan adalah model regresi yang baik, sehingga dapat digunakan
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2018). Nilai R 2
variasi variabel dependen terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh Lokasi (X1), Fasilitas (X2) dan
43
Harga (X3) Terhadap Keputusan Sewa (Y). Angka Koefisien determinasi dapat
Futsal Stadium. Jumlah sampel yang ditentukan dalam penelitian ini sebanyak 96
Dari kuesioner yang telah diisi oleh responden didapat data identitas
banyaknya kelas dan panjang kelas pada tabel umur responden ditentukan dengan
44
45
= 23/8
= 2,875 dibulatkan jadi 3
Tabel 4.1
Kategori Responden Berdasarkan Umur
1 17 – 19 tahun 16 16,67
2 20 – 22 tahun 28 29,17
3 23 – 25 tahun 19 19,79
4 26 – 28 tahun 10 10,41
5 29 – 31 tahun 7 7,29
6 32 – 34 tahun 6 6,25
7 35 – 37 tahun 6 6,25
8 38 – 40 tahun 4 4,17
Total 96 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa usia responden sangat
pada kelompok umur tersebut masih berusia remaja. Hal tersebut terkait dengan
konsumen yang berusia remaja memiliki hobi berolahraga salah satunya futsal.
4.1.1.2 Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin responden dapat dilakukan ke dalam kategori laki – laki dan
1 Laki-laki 96 100
2 Perempuan 0 0
Total 96 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah responden laki – laki
tabel berikut :
Tabel 4.3
Kategori Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
1 Pelajar/Mahasiswa 47 48,95
3 Wiraswasta 6 6,25
Total 96 100
Pada bagian ini akan dibahas mengenai bentuk sebaran jawaban responden
didasrkan pada nilai skor (indek) yang dikategorikan kedalam rentang skor
m−n
RS=
k
Keterangan :
RS = rentang skala
m = skor maksimal
n = skor minimal
k = jumlah kategori
5−1
RS=
5
RS=0 ,8
Standar untuk kategori lima kelas tersebut adalah :
1. 1,00 – 1,80 = sangat rendah atau sangat tidak baik yang
responden terhadap item – item yang digunakan untuk mengukur variabel lokasi,
sebagai berikut :
Tabel 4.4
Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi (X1)
responden terhadap lokasi sebesar 3,46 yang masuk dalam kategori baik untuk
ketiga pernyataan tersebut yaitu Lokasi Tunjang Futsal Stadium mudah dijangkau,
Suasana lokasi Tunjang Futsal Stadium yang nyaman, dan Tunjang Futsal
Stadium memiliki lahan parkir yang luas / memadai. Dari ketiga indikator diatas
diketahui bahwa indikator “Tunjang Futsal Stadium memiliki lahan parkir yang
sebagian besar konsumen Tunjang Futsal Stadium merasa lahan parkirnya sudah
responden terhadap fasilitas sebesar 3,32 yang masuk dalam kategori cukup untuk
fasilitas baik, dan Fasilitas yang ada sangat bermanfaat bagi pengunjung. Dari
ketiga indikator diatas diketahui bahwa indikator “Fasilitas yang ada sangat
bahwa sebagian besar konsumen merasa fasilitas Tunjang Futsal Stadium yang
responden terhadap item – item yang digunakan untuk mengukur variabel harga,
sebagai berikut :
Tabel 4.6
Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X3)
51
responden terhadap harga sebesar 3,33 yang masuk dalam kategori cukup untuk
yang ada, Tingkat harga terjangkau bagi kalangan pelajar, dan Harga masih
bersaing dengan perusahaan sejenis. Dari ketiga indikator diatas diketahui bahwa
3,56 sehingga dapat disimpulkan bahwa konsumen merasa harga yang ditawarkan
responden terhadap keputusan sewa sebesar 3,37 yang masuk dalam kategori
cukup untuk ketiga pernyataan tersebut yaitu Saya mantap memilih Tunjang
Futsal Stadium, Saya sering menggunakan Tunjang Futsal Stadium, dan Saya
mengajak rekan lain menggunakan Tunjang Futsal Stadium. Dari ketiga indikator
diatas diketahui bahwa indikator “Saya mantap memilih Tunjang Futsal Stadium”
Reliabilitas.
4.3.1.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya indikator
sebagai alat ukur variabel. Pengujian dilakukan dengan melakukan korelasi person
antar skor jawaban responden di setiap pertanyaan dengan skor total jawaban
responden. Indikator dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel. Nilai r tabel
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas
(Y)
1. Indik 0,879 0,1689 Valid
ator 1 0,839 0,1689 Valid
2. Indik 0,867 0,1689 Valid
ator 2
3. Indik
ator 3
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk
mengukur variable lokasi, fasilitas, harga dan keputusan sewa memiliki koefisien
r hitung > dari r tabel (0,1689). Dengan demikian semua indikator dinyatakan
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu apabila diajukan pertanyaan yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan
melihat nilai Cronbach Alpha (a) masing – masing variabel. Apabila Cronbach
Alpha > 0,60 maka indikator dari variabel dinyatakan reliabel atau dapat
dipercaya sebagai alat ukur variabel. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat
sebagai berikut :
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach Alpha masing – masing variabel > 0,60. Dengan demikian, maka
indikator dari variabel lokasi, fasilitas, harga dan keputusan sewa dinyatakan
model regresi harus memenuhi beberapa uji asumsi klasik seperti uji normalitas,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
(0,05). Suatu model regresi memiliki distribusi data normal apabila nilai Asymp
sig (2-tiled) > 0,05 (Ghozali, 2018). Berikut hasil uji normalitas dapat dilihat
sebagai berikut :
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
56
Unstandardized Residual
N 96
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 1,04024880
Most Extreme Differences
Absolute ,057
Positive ,029
Negative -,057
Test Statistic ,057
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
besarnya nilai Asymp Sig 0,200 > 0,05 hal ini berarti data yang digunakan untuk
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Modal regresi yang
menguku variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi (karena VIF – 1/Tolerance). Nilai yang umum dipakai untuk
Collinearity Statisti
Model Tolerance
57
1 (Constant)
LOKASI
,229
FASILITAS
,220
HARGA
,217
variabel bebas memiliki nilai > 0,10 dan memiliki nilai Variance Inflation Factor
(VIF) < 10 yang berarti tidak ada korelasi antara variabel bebas. Hal ini berarti
bahwa variabel – variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini tidak
terjadi multikolonieritas.
4.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas
residual satu pengamatan ke pengamatan lain maka model regresi layak dipakai
heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilihat melalui Uji Glejser. Jika nilai
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
semua variabel bebas adalah diatas lebih besar (>) dari 0,05. Hal ini dapat
dikatakan bahwa varian data penelitian ini adalah homogen atau lulus uji
heteroskedastisitas.
4.3.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Teknik analisis regresi berganda dugunakan untuk penelitian yang ingin
Dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh variabel lokasi, fasilitas, harga, dan
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
semakin baik lokasi (X1) maka semakin tinggi tingkat keputusan sewa.
2. Koefisien regresi fasilitas (b2) sebesar 0,338 bernilai positif artinya
semakin baik fasilitas (X2) maka semakin tinggi tingkat keputusan sewa.
3. Koefisien regresi harga (b3) sebesar 0,372 bernilai positif artinya
semakin baik harga (X3) maka semakin tinggi tingkat keputusan sewa.
4.3.4 Pengujian Hipotesis (Uji-t)
Uji t dilakukan mengetahui apakah secara individu variabel Lokasi (X1),
Fasilitas (X2), dan Harga (X3) berpengaruh terhadap Keputusan Sewa (Y). Nilai t
– 1 = 92 maka nilai t tabel sebesar 1,66159. Dengan ketentuan sig < 0,05 maka
Model T Sig.
LOKASI
2,503 ,014
FASILITAS
3,476 ,001
HARGA
3,805 ,000
signifikansi 0,014 yang lebih kecil dari (<0,05) dan t hitung sebesar 2,503
lebih besar (>) dari t table sebesar 1,66159, maka Ha diterima. Hal
60
signifikansi 0,001 yang lebih kecil dari (<0,05) dan t hitung sebesar 3,476
lebih besar (>) dari t table sebesar 1,66159, maka Ha diterima. Hal
signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari (<0,05) dan t hitung sebesar 3,805
lebih besar (>) dari t table sebesar 1,66159, maka Ha diterima. Hal
ANOVAa
Total 538,500 95
129,974 dengan hasil signifikan sebesar 0,000, dan df1 = k (variabel bebas) = 3,
dan df2 = n – k – 1 = 92, didapat nilai F tabel = 2,70. Hasil menunjukkan bahwa F
hitung sebesar 129,974 > 2,70 dan nilai sig kurang dari 0,05 maka model regresi
mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh variabel lokasi (X 1),
fasilitas (X2), dan harga (X3) mampu menjelaskan variabel keputusan sewa (Y).
Model Summaryb
(R2) adalah sebesar 0,803. Hal tersebut berarti 80,3% variasi variabel keputusan
sewa dapat dijelaskan oleh variabel bebas berupa lokasi, fasilitas, dan harga.
Sedangkan sisanya 19,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati.
4.4 Pembahasan
62
penelitian sebelumnya yang memiliki hasil yang sama sebagai faktor yang
keputusan sewa.
Kotler dan Keller (2009) mengartikan lokasi sebagai segala hal
sewa. Kelengkapan fasilitas dan kondisi fasilitas yang baik serta fasilitas
bersifat peralatan fisik yang disediakan oleh pihak penjual jasa untuk
sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa ditawarkan kepada
oleh karena itu fasilitas yang ada yaitu kondisi fasilitas, desain interior dan
sewa. Hal ini dapat menunjukkan bahwa harga sesuai dengan kelengkapan
bauran pemasaran yang sifatnya fleksibel dimana setiap saat dapat berubah
pilihan Sewa. Harga adalah sejumlah uang yang di sepakati sebagai biaya
2008).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Whendy dan Sunarti
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Keputusan Sewa pada lapangan Tunjang Futsal Stadium dapat diambil beberapa
sewa. Hal ini berarti semakin baik lokasi, maka akan semakin meningkat
sewa. Hal ini berarti semakin baik fasilitas, maka akan semakin meningkat
sewa. Hal ini berarti semakin baik harga yang diberikan, maka akan
5.2 Saran
Saran yang disampaikan berdasarkan dari hasil penelitian yang didapat
yaitu :
65
66
dan ruang ganti. Sehingga dengan adanya suasana lokasi yang nyaman
Stadium.
2. Dilihat dari variabel fasilitas, diketahui bahwa indikator fasilitas
indikator lainnya. Oleh karena itu pihak Tunjang Futsal Stadium perlu
jumlah bola. Sehingga dengan adanya fasilitas yang lengkap maka akan
dengan indikator lainnya. Oleh karena itu pihak Tunjang Futsal Stadium
fasilitas, dan harga sebesar 80,3%, sedangkan 19,7% dijelaskan oleh faktor
dengan variabel lain yang berpengaruh terhadap keputusan sewa seperti variabel
Alma, Buchari. 2014. Manjemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV.
Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
20. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Haristianto, Ivan. 2016. Analisis Pengaruh Motivasi, Lokasi, Harga, dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Keputusan Pemilihan Fitness Center Sebagai
Tempat Melatih Kebugaran Tubuh. Jurnal Ekonomi Bisnis.
Indriantoro, N., & Supomo, B. 2016. Metode Penelitian Bisnis "Untuk Akuntansi
& Manajemen". Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Kotler, Philip and Gray Amstrong. 2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Jakarta:
Erlangga.
68
69
Sumiasi, Putu. 2015. Penarikan Barang Yang Menjadi Objek Sewa Beli Dalam
Hal Pembeli Sewa Wanprestasi.
Whendy, Kumadji. 2016. Analisis Faktor – Faktor Pembentuk Minat Sewa Dan
Pengaruhnya Terhadap Keputusan Sewa Lapangan Futsal. Jurnal
Administrasi Bisnis. Vol. 34, No. 1.
Yuli, Dian. 2016. Pengaruh Motif, Lokasi dan Kualitas Layanan terhadap
Keputusan Pemilihan Fitness Center. Jurnal Ekonomi Bisnis. No. 1.