Anda di halaman 1dari 4

Analisis Skalogram

Analisis pusat pelayanan merupakan analisis yang digunakan untuk menentukan


pusat dan sub pusat pelayanan wilayah/regional. Pusat pelayanan sebagai penentu suatu
daerah atau jaminan bahwa wilayah tersebut apakah sudah maju ataukah masih
terbelakang. Pusat pelayanan merupakan pusat dari segala kegiatan antara lain politik,
sosial budaya, ekonomi, dan teknologi. Kegiatan tersebut dijalankan melalui jasa
pelayanan yang diberikan oleh fasilitas-fasilitas umum maupun sosial yang ada
didalamnya. Oleh karena itu, suatu pusat kota harus memiliki kelengkapan fasilitas yang
baik dan memadai. Jika dilihat dari fungsinya, pusat wilayah merupakan tempat sentral
yang bertindak sebagai pusat pelayanan bagi daerah- daerah di belakangnya dan
penyuplai barang dan jasa bagi wilayah tersebut.
Analisis skalogram dapat menunjukan ordo kecamatan dengan fasilitas paling
lengkap yang bertujuan untuk penentuan lokasi pusat-pusat kegiatan di Kabupaten
Semarang. Berikut ini adalah tabel hasil kluster ordo pusat kegiatan di Kabupaten
Semarang:

Tabel
Hasil Analisis Kluster

Sumber: Hasil Analisis, 2018


Berdasarkan hasil analisis di atas menunjukan bahwa apabila berada analisis
dilakukan hanya dua kluster maka hanya Kecamatan Ambarawa dan Ungaran Barat yang
berada di kluster satu dan kecamatan lainnya berada pada kluster dua. Pada
pengelompokan kluster berapapun, Kecamatan Ambarawa tetap berada pada kelompok
kluster satu sementara di setiap kluster, Kecamatan Ungaran Barat berada pada kluster
yang berbeda. Artinya, Kecamatan Ungaran Barat memiliki karakteristik yang sangat
berbeda dari kecamatan lainnya sehingga tidak memiliki kecocokan pada kelompok
kluster manapun kecuali bila analisis hanya dilakukan dua kluster. Kedekatan antar
kluster kecamatan dapat dilihat melalui dendogram sebagai berikut:

Sumber: Hasil Analisis, 2018


Analisis dendrogram menunjukan hubungan kedekatan antar kecamatan berdasarkan
hasil matriks perhitungan variabel yang telah dilakukan. Fungsi utama dari penggunaan
dendrogram adalah untuk mengetahui cara yang terbaik dalam mengalokasikan objek ke
dalam kluster. Analisis dendogram hanya akurat dalam menentukan kedekatan antar
objek pada matriks yang paling bawah. Artinya, Kecamatan Banyubiru dan Jambu adalah
kecamatan yang paling mirip. Selain itu, pada hirarki yang lebih tinggi, Ungaran Barat
tidak memiliki kemiripan dengan kecamatan manapun. Kecamatan Ambarawa yang
memiliki kemiripan dengan Kecamatan Tengaran dan Ungaran Timur namun hal tersebut
bisa jadi tidak akurat karena matriksnya berada di atas.

Ordo Kecamatan
Hasil analisis menunjukan hirarki dari seluruh kecamatan. Kecamatan dengan hirarki
paling tinggi adalah kecamatan dengan fasilitas pelayanan publik yang paling lengkap.
Kecamatan dengan hirarki paling tinggi tersebut cocok untuk dijadikan pusat kegiatan
dalam lingkup Kabupaten Semarang. Berikut ini adalah tabel ordo dan kecamatan yang
dipilih untuk menjadi pusat kegiatan baru.
Tabel xx
Ordo dan Pusat Kegiatan di Kabupaten Semarang
Jumlah
Kecamatan LUAS Orde Pusat
Penduduk
Getasan 51029 6533,56 Orde-4 Anggota 1
Tengaran 71254 4620,93 Orde-6 Anggota Baru
Susukan 44013 4446,46 Orde-6 Anggota Baru
Kaliwungu 26650 3169,85 Orde-6 Anggota Baru
Suruh 60409 7446,54 Orde-6 Pusat Baru
Pabelan 39790 5127,53 Orde-6 Anggota Baru
Tuntang 65865 6257,19 Orde-6 Anggota 1
Banyubiru 43105 5286,00 Orde-6 Anggota 1
Jambu 39248 5369,00 Orde-6 Anggota 1
Sumowono 30792 5846,38 Orde-6 Anggota 1
Ambarawa 62651 3029,41 Orde-1 Pusat 1
Bandungan 57229 4369,21 Orde-1 Anggota 1
Bawen 62231 4855,52 Orde-5 Anggota 1
Bringin 43069 7156,43 Orde-6 Anggota Baru
Bancak 20094 4518,16 Orde-6 Anggota Baru
Pringapus 57344 8186,62 Orde-6 Anggota 2
Bergas 85022 5531,04 Orde-5 Anggota 2
Ungaran Barat 85557 4531,52 Orde-2 Pusat 2
Ungaran Timur 82137 5491,68 Orde-3 Anggota 2
Sumber: Hasil Analisis, 2018
Berdasarkan hasil analisis skalogram, maka dapat ditentukan bahwa pusat kegiatan satu
adalah Kecamatan Ambarawa karena memiliki fasilitas pelayanan publik yang lengkap.
Kemudian anggota dari pusat kegiatan Kecamatan Ambarawa adalah Kecamatan
Getasan, Tuntang, Banyubiru, Jambu, Sumowono, Bandungan, dan Bawen. Pusat
kegiatan dua adalah Kecamatan Ungaran Barat dengan anggota Kecamatan Ungaran
Timur, Bergas, dan Pringapus. Selanjutnya, Kabupaten Semarang membutuhkan pusat
kegiatan baru yang akan dikembangkan di Kecamatan Suruh dengan anggota Kecamatan
Tengaran, Susukan, Kaliwungu, Pabelan, Bringin, dan Bancak. Pusat kegiatan tersebut
kemudian akan dikembangkan sesuai dengan konsep pengembangan dalam rencana tata
ruang wilayah yang akan dibentuk di Kabupaten Semarang.

Anda mungkin juga menyukai