8
9
10
11
12
13
1
Pengertian Design FTTH
Design :
Desain berasal dari kata Desaino dalam bahasa Itali yang artinya
adalah suatu gambar yang mengandung arti atau bermakna, jadi
dalam bahasan disini desain merupakan suatu seni yang dituangkan
dalam bentuk gambar dan mengandung arti, tentu didalamnya terdapat
keterangan- keterangan seperti dimensi, symbol – symbol yang
digunakan, penamaan, spesifikasi, ukuran dan lain – lain tergantung
desain apa yang ditampilkan.
TV
ODN
Konfigurasi Jaringan FTTH
2
Design Center Process
Design Center Process
3
FTM (ODF + FMS)
ODF FTM
1. Memiliki tinggi 2,2 m (termasuk sepatu rak atau rack wheels),
2. Mempunyai dudukan untuk FTB (Panel) dengan sistem rak 19”,
3. Kapasitas minimum ODF FTM adalah 7 Fiber Terminal Box.
4. Kapasitas tiap FTB maksimal 144 port
5. Sehingga kapasitas total ODF FTM minimal sebesar 1008 port.
Splice Room
Splice room harus dilengkapi splice tray yang berfungsi untuk
mengamankan dan melindungi sambungan fiber/protection sleeve. Splice
room dapat ditempatkan di Cassette pada Panel atau sub modul/sub panel
FTB.
Splitter
1.Dalam hal ODF FTM dilengkapi dengan splitter, maka persyaratan splitter
harus sesuai dengan Spesifikasi Telekomunikasi Splitter ( STEL L- 050 -2008
Versi 1); dan splitter harus diterminasi di ruang khusus berupa panel 19” setara
dengan FTB/Panel (FTB Splitter).
2.Dalam hal ODF FTM tidak dilengkapi dengan splitter, maka harus terdapat
Splitter room yang setara dengan FTB/Panel dan di-mounting pada rak 19”.
Pentanahan
ODF FTM harus memiliki terminal pentanahan yang berfungsi untuk terminasi
pentanahan. Setiap bagian ODF FTM yang terbuat dari logam harus
diterminasikan secara terintegrasi. Terminasi pentanahan harus sedemikian rupa
sehingga kabel pentanahan dapat terpasang dengan sempurna.
4
Feeder Network
a. Konfigurasi Ring
Konfigurasi Ring digunakan apibila menginginkan system yang redundant
dan kondisi geografis di lapangan memungkinkan untuk dibuat jaringan
feeder berbentuk Ring.
49-96 49-96
ODC
576 ODC 97-120 97-120
288
STO HOST
ODC
576
s.d 1152 HP
Demand
FT 1-48 1-48 121-144 121-144
M
ODC
288
ODC
288 ODC
288
157-168 157-168
145-156 145-156
b. Konfigurasi Bus
c. Konfigurasi Star
d. Feeder Dengan Micro Duct
Secara umum pola penggelaran Feeder dibagi mmenjadi dua yaitu Instalasi
Bawah Tanah dan Atas Tanah, sebagai berikut :
a. Bawah Tanah :
1). Instalasi dengan subduct/microduct
2). Menggunakan duct
3). Menggunakan microduct
4). Instalasi Menggunakan Kabel Tanam Langsung/HDPE
b. Atas Tanah
Instalasi ini digunakan untuk lokasi – lokasi yang tidak memungkinkan
dilakukan dengan cara duct
3. Standard Feeder
Standard yang digunakan dalam penggelaran kabel Feeder adaalah sebagai
berikut :
Kedalaman Penggelaran kabel optic dengan cara HDPE minimal 1.5 meter,
dengan tetap memperhatikan peraturan/regulasi setempat.
Kapasitas feeder dari STO minimal 96 core.
Jenis kabel yang digunakan adalah kabel loose tube (bila maksimum 2 x 264
core) atau kabel Ribbon (bila kapasitas diatas 2 x 264 core).
Penentuan Jumlah Core Feeder
Feeder
5
Distribution Network
Kabel distribusi
2. Juga memenuhi konsep demand tumbuh untuk aplikasi aerial. Demand
tumbuh artinya, kabel distribusi harus bisa dilakukan penarikan terlebih
dulu, sementara kotak distribusi/distribution point (DP) akan ditempatkan
kemudian ketika ada permintaan dari pelanggan. Penarikan kabel
distribusi disyaratkan tidak boleh ada slack dan tidak boleh ada
pemutusan kawat penggantung (messenger wire)
Splitting Kabel Distribusi
Distribusi Aerial
MAKS
1M
HH
60X40X60 CM
Pondasi
HH ODP
Pipa PVC
diameter 4 inchi
Yang dimaksud Instlasi Kabel dalam Rumah (IKR) disini adalah Instalasi
kabel output dari ONT sampai ke Terminal CPE
Jumlah tarikan kabel indoor sesuai dengan kebutuhan pelanggan
IKR untuk telepon menggunakan kabel tembaga dengan konektor RJ 11
(telepon analog), bila menggunakan IP Phone maka kabel yang
dibutuhkan adalah UTP dengan konektor RJ 45
IKR untuk Internet dan IPTV menggunakan kabel UTP
Kabel UTP
7
Design Distribusi FTTH Kawasan Perumahan
CLUSTER
BARCELONA
Gambar Skema Duct Distribution
Menggunakan
pipa PVC 2 inchi
Handhole
ukuran
40x40x40 cm
dan 40x60x40
Membuat Design Kabel Distribusi
Menentukan rute
kabel distribusi
Menentukan
Kapasitas kabel
distribusi yang akan
dipakai
Membuat skema
kabel distribusi
5. Gambar Desian DP
Area
Desain Drop Cable Under Ground
8
Design Distribusi menggunakan Micro Duct
14,0
19 39,0
8,0
38 3 17
6 32 15
30 2 11
8 26 9
7
22
20
18
BH 5
3
16 1
12
10
8
6 40,0
2
62,0
31 2
9 27 70,0
25 2
3 21
38 3 19 8,0
6 32 17 15
30 2 11
8 9
26 2
2 20
BI 7 5
18 3
16 1
12
10
8
6 40,0
2
37 35 3 62,0
3 31 93,0
29 2
7 25 2
56 52 5 3 21
0 38 19 1 8,0
36 3 7 15
2 11
30 2
8 26
22 2
BJ 9 7
5
0 18 3 20,0
16 1
12 1
0 8
6
2
15,0
99,0
51 3
9 37 86,0
35 33 3 2,0
60 1 29
58 5 27 2 9,0
6 5 23
52 5 21 1
0 38 9 17 43,0
36 3
2 3
0 28 BK 15 1
1 9
26 2 7
2 20 5
18 1 3
6 1
12 10
8 6
2
125,0
C. Drop Cable Network (Saluran Penanggal)
40,0
GRA 9
PS 1:2 6
= 12 2. Skema Micro Duct
39,0
22,0
GRA 0
PS09(0
9-16
1-16)
Micro Duct yang
2F digunakan adalah
GRA 0
2F
124,0
Direct Burried
8-16
PS08(0
1-16) 140,0
dengan tanam
GRA 0
PS07(0
7-16
1-16)
110,0
2F X
7 langsung
2F Kapasitas micro duct
disesuaikan dengan
2F
62,0
GRA 0
6-16
PS06(0 101,0
1-16)
GRA 0
4-16
jumlah ABF
PS04(0
1-16)
28,0
GRA 0
5-16
2F PS05(0
1-16)
2F X
4
43,0
101,0
2F
GRA 0
3-16 97,0
PS03(0
1-16)
GRA 0
1-16
PS01(0
1-16) 54,0
2F GRA 0
2-16
PS02(0
1-16) 2F
179,0
GRA 9
PS 1:2 6
=1 2
3. Skema Kabel Distribusi
2F
61,0 AIR B
LOWN
FIBER
GRA 1
0-16
Menggunakan Air
PS10(0
1-16)
GRA 0
9-16
PS09(0
1-16)
Blown Fiber
Kapasitas kabel
2F 146,0
AIR B
LO WN FI
2F BER
162,0
GRA 0
PS08(0
8-16
1-16)
AIR B
LOWN
FIBER
disesuaikan dengan
kebutuhan
GRA 0
7-16
PS07(0
1-16)
2F 172,0
2F AIR B
211,0 LOWN
FIBER
GRA 0
6-16 AIR B
PS06(0 LOWN
1-16) FIBER
GRA 0
4-16
PS04(0
1-16)
GRA 0
2F 5-16
182,0 PS05(0 138,0
1-16)
2F
AIR B
LOWN
2F FIBER
250,0
AIR B
GRA 0 LO WN FI
3-16 BER
PS03(0
1-16)
GRA 0
1-16
PS01(0
1-16)
2F 332,0 GRA 0
2-16 207,0
PS02(0
1-16)
AIR B 2F
LOWN
FIBER
4. Gambar Desain DP
6,0
21,0
Area
20.9897
18,0
18,0
19
38 3 17 19,0
6 32 15
30 2 11
8 26 9
7
22
20
18
BH 5
3
14,0 16 1
14,0 12
9,0 10
14,0
14,0 8
16,0 6
14,0 2
15,0 16,0
16,0 16,0
31 2
9 27 16,0 18,0
25 2 17,0 11,0
3 21
38 3 19 20,0
6 32 17 15
30 2 11
8 26 9
22
20
BI 7 5
18 3
17,0 16 1
14,0
14,0 12
14,0 10
14,0 8
14,0 6
14,0
16,0 2
16,0
37 35 3
14,0
16,0
14,0
3 31
29 2 16,0
7 25 2 16,0
56 52 5 3 21
11,0
19,0
0 3 19 1
8 36 7 15
32 11
14,0
30 2
8 26
22 2
9 7BJ 5
0 18 3
14,0
16 1 21,0
14,0 12 1
14,0
14
,0
0 8
14,0
14,0 6
14,0 2
14,0
14,0
21,0
51 3 14,0
9 37 14,0
16,0
35 33 3 14,0
19,0
60 1 29 16,0
58 5 27 2
6 5 23 16,0
52 5 21 1
0 38 9 17 19,0
36 3
14,0
2 3
0 28
15 1
1 9 BK
26 2 7
14,0 2 20 5
18 1 3
14,0
6 1 1 21,0
14,0 2 10
14,0 8 6
14,0
14,0
2
14,0 19,0
16,0
19,0
27,0
21,0
18,0
5. Gambar Desain Micro
GRA 1
PS10(0
0-16
1-16)
18,0 19,0
Duct Untuk Drop
Cable
14,0
28,0 GRA 0
9-16
PS09(0
14,0 16,0 1-16)
16,0
23,0
14,0 32,0
29,0
15,0
18,0
29,0 Micro Duct yang
GRA 0 16,0 16,0
PS08(0
8-16
1-16)
33,0
20,0
digunakan adalah
17,0
28,0
GRA 0
Direct Burried
7-16
PS07(0
14,0
14,0
16,0
1-16)
16,0
dengan sistem
tanam langsung
28,0 32,0
14,0
14,0
16,0
GRA 0
Kapasitas micro
6-16 27,0
PS06(0 28,0
14,0
1-16)
16,0
14,0
28,0
GRA 0
PS04(0
4-16
1-16)
40,0 duct disesuaikan
14,0
14,0
28,0
GRA 0
5-16
21,0
dengan jumlah
PS05(0
1-16)
14,0
28,0
14,0
ABF
14,0 16,0 21,0
35,0
14,0
GRA 0
3-16
PS03(0 28,0
14,0
1-16)
16,0
GRA 0
14,0 1-16 35,0
PS01(0 19,0
28,0 1-16)
14,0
14,0 21,0
28,0
GRA 0
14,0 2-16
PS02(0
1-16)
14,0
19,0
35,0
19,0
GRA 9
PS 1:2 6
= 12
45,0
39,0
18,0
6. Gambar Desain Drop
18,0
GRA 0
PS09(0
9-16
GRA 1
PS10(0
0-16
1-16)
37,0
Cable Menggunakan
58,0 1-16)
44,0
30,0
16,0 Air Blown Fiber
16,0
66,0
43,0 32,0
29,0 50,0
15,0
79,0
16,0
32,0
GRA 0 49,0
8-16
PS08(0 69,0
1-16)
GRA 0
7-16
PS07(0
61,0 1-16)
44,0
30,0
16,0
42,0
16,0
28,0
32,0
14,0
14,0 48,0
28,0
42,0 75,0
GRA 0
6-16
PS06(0
1-16) 56,0
GRA 0
4-16
PS04(0
1-16) 40,0
42,0
28,0
14,0
21,0
14,0
GRA 0
5-16
28,0 PS05(0
1-16)
42,0 42,0
28,0 21,0
51,0
14,0 35,0
14,0
28,0
42,0
GRA 0
3-16
PS03(0
1-16) 72,0
GRA 0
1-16
PS01(0 56,0
1-16)
42,0
28,0 40,0
14,0
14,0
28,0 GRA 0
2-16
21,0
CONTOH
PS02(0
1-16)
42,0
19,0
ROSET OPTIK
68,0
54,0
38,0
9
Design Distribusi High Rise Building (HRB).
Hotel
Jenis layanan yang dibutuhkan untuk hotel
dominan adalah telepon (PABX), internet dan TV
Memungkinkan perangkat ONT dipasang di shaft
Dibutuhkan penarikan kabel UTP dari ruang ONT
ke masing-masing unit.
Apartemen
Kebutuhan layanan telepon, internet dan TV
(triple play).
ONT dipasang didalam unit
Dibutuhkan penarikan kabel indoor FO dari ODP
ke roset optik.
Office
Dominan layanan adalah data dan telepon serta
beberapa TV.
Memungkinkan perangkat ONT dipasang di shaft
Dibutuhkan penarikan kabel UTP dari ruang ONT
ke masing-masing unit.
Contoh-1 Design FTTH HRB menggunakan C Shape Cable
Contoh-2 Design FTTH HRB menggunakan Indoor Cbale ditarik
langsung dari ODC tipe Centralized
Contoh-3 Design FTTH HRB menggunakan Indoor Cbale ditarik
langsung dari ODC tipe 2 Stage
Contoh-4 Design FTTH HRB Apartemen menggunakan Micro
Duct, ONT dipasang didalam Unit Apartemen
TLP
Indoor
Optik PC
ONT F660
Lt 21
Roset
TV
STB
ODP
s/d
TLP
Connector Microduct Indoor
24 W Optik ONT F660 PC
Lt 1
Roset Connector
TV
STB
ODP
Microduct ODC GF
24 W With PS 1:32
MDF Room
End Cap Contoh
Air blown Fibers(ABF)
Contoh-5 Design FTTH HRB Office menggunakan Micro Duct,
ONT dipasang didalam Shaft, typical untuk Office
TLP
ODP Kabel
Copper
ONT F820 PC
Kabel Lt 24
UTP
R SHAFT TV
STB
Kabel
UTP s/d
TLP
ODP Kabel
Connector Microduct Copper
ONT F820 PC
Kabel LT 5
UTP Connector
R SHAFT TV
STB
Kabel
UTP
Microduct ODC GF
With PS 1:32
MDF Room
End Cap Contoh
Air blown Fibers(ABF)
Contoh-6 Design FTTH Kawasan Bisnis untuk
Apartemen, Mall, Hotel dan Office
HOTEL APARTMENT
CIPUTRA WORLD
JAKARTA
OFFICE
1. Hotel
2. Apartemen
Micro Duct 5/3.5 / 4 W - 251
MALL 3. Office
4. Mall
10
Design Instalasi Kabel Dalam Rumah
Yang dimaksud Instlasi Kabel dalam Rumah (IKR) disini adalah Instalasi
kabel output dari ONT sampai ke Terminal CPE
Jumlah tarikan kabel indoor sesuai dengan kebutuhan pelanggan
IKR untuk telepon menggunakan kabel tembaga dengan konektor RJ 11
(telepon analog), bila menggunakan IP Phone maka kabel yang
dibutuhkan adalah UTP dengan konektor RJ 45
IKR untuk Internet dan IPTV menggunakan kabel UTP
Kabel UTP
11
Menghitung Link Budget
TV
OLT
STB
17 Km
LINK BUDGET Max 28 dB Untuk meningkatkan kualitas
detil desain beberapa hal
STANDARD TOTAL perlu diperhatikan a.l:
NO URAIAN SATUAN VOLUME
REDAMAN (dB) REDAMAN (dB) 1. Forecast Demand
1 Kabel FO km 0.35 17 5.95 2. Topologi Infrastruktur
1:2 bh 3.70 3. Spesifikasi Perangkat
1:4 bh 7.25 1 7.25 4. Standar Instalasi
2 Splitter 1:8 bh 10.38 1 10.38
1:16 bh 14.10
1:32 bh 17.45
SC/UPC bh 0.25 5 1.25
3 Konektor
SC/APC* bh 0.35 2 0.7
di Kabel Feeder bh 0.10 8 0.8
4 Sambungan di Kabel Distribusi bh 0.10 2 0.2
di Drop Kabel bh 0.10 2 0.2
TOTAL REDAMAN MURNI 26.73
TOTAL REDAMAN + TOLERANSI 28
Sumber : Guidance FTTH dari NWS
*Konektor SC/APC digunakan untuk kebutuhan sinyal RF di OLT dan ONT
12
Pembuatan BoQ/RAB FTTH
B. Feeder Cable
Indication: Black Line (New: 0.6 point, Existing: 0.3 point)
Information:
1) Type (Duct/Aerial) and capacity of cable
2) Length of cable
3) Core Assignment
Note: The younger number shall be assigned for the far end (the last
position).
STANDARD NOTASI PENULISAN
Code STO
Code Feeder Cable
Feeder No.
Segment No.
Branch-Segment No.
C. ODC
Code ODC
Code STO
ODC No. “FA”, “FB”, .......
ODC Capacity
ODC-XXX-FA-288
xx PS 1:4 (xxx HP)
Number of Homepass
Code Splitter 1:4
Number of Splitter 1:4
01 - 24
(48)
25 - 48
49 - 72
(96)
73 - 96 CAD
(73 – 96)
97 - 120
121 - 144
145 - 168
169 - 192
193 - 216
(48)
217 - 240
(24) (24)
241 - 264
265 - 288
(48)
Lokasi AA Lokasi CC Lokasi DD
ODC-288 ODC-144 ODC-144
(241 – 288) (169 – 192) (145 – 168)
Lokasi AA Lokasi CC
ODC-144 ODC-288
STO ABC (265 – 288) (193 – 240)
CAD
0
2 2
4
(01 – 48) 4
1
7 7
4
1
9
5
1
9 8
1
9
1
3 2
1
2
6
1
2
7 1
4
1
4
2 2
6
0
2
6
1
2
9 9
4
2
1
5
2
1
9 8
2
4
2
4
3
6 6
6
8
7
1 0
4 Lokasi DD
5 8 Lokasi BB
ODC-288
(145 – 192)
ODC-144 Lokasi FF
(241 – 264) ODC-144
2 2 (97 – 120)
2
2 2
2
6
1
4 8
2
6
1
1
5
1 1
4
8
1
9
1
6 1
4
1
9
7
4
3 0
1
6
6
9
2
9
7 4
2
9
5
4 2
8
7
7
1
2
3 4
6
CAD 0
9 0
2
2
(01 – 48) 5
1 8
4
Lokasi GG Lokasi EE
ODC-288 ODC-144
(49 – 96) (121 – 144)
STO
Lokasi BB
ABC ODC-144 Lokasi FF
(241 – 264) ODC-144
(97 – 120) Lokasi DD
ODC-288
(145 – 192)
(01 – 288) (01 – 288)
TC-OF-SM-144 (4) Lokasi GG
ODC-288 Lokasi EE
(49 – 96) ODC-144
(121 – 144)
STANDARD NOTASI PENULISAN
Lokasi DD
ODC-288
(145 – 192)
STANDARD NOTASI PENULISAN
Lokasi DD
ODC-288
(145 – 192)
STANDARD NOTASI PENULISAN
Lokasi DD
ODC-288
(145 – 192)
STANDARD NOTASI PENULISAN
Lokasi DD
ODC-288
(145 – 192)
STANDARD NOTASI PENULISAN
Lokasi DD
ODC-288
(145 – 192)
STANDARD NOTASI PENULISAN
Lokasi DD
ODC-288
(145 – 192)