Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai ujung tombak terdepan
pelayanan kesehatan masyarakat yang terpadu dan menyeluruh, mempunyai tempat jaringan pelayanan, sehingga mudah menjangkau dan dijangkau oleh masyarakat. Pembentukan Puskesmas dan jaringannya, tergantung kepada perkembangan kepadatan penduduk dan kemampuan anggaran pembangunan kesehatan pemerintah daerah, yang dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten. Keberadaan pelayanan Puskesmas juga melibatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan Upaya Kesehatan Bersumber/Berbasis Masyarakat (UKBM) di setiap lingkungannya. Beberapa jaringan pelayanan Puskesmas, sebagai berikut : 1. Puskesmas Umumnya ada satu unit di setiap Kecamatan Jenis Puskesmas menurut pelayanan kesehatan medis, dibagi dua kelompok, yaitu: - Puskesmas Perawatan, pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap - Puskesmas Non Perawatan, hanya pelayanan kesehatan rawat jalan
2. Puskesmas Pembantu (Pustu)
Biasanya ada satu unit di setiap desa/kelurahan Pelayanan medis sederhana oleh perawat atau bidan, disertai jadwal kunjungan dokter
3. Puskesmas Keliling (Puskel)
Kegiatan pelayanan khusus ke luar gedung, di wilayah kerja puskesmas Pelayanan medis terpadu oleh dokter, perawat, bidan, gizi, pengobatan, dan penyuluhan
4. Pondok Bersalin Desa (Polindes)
Pos pelayanan kesehatan ini sebaiknya ada di setiap desa/kelurahan, sebagai penunjang pelaksanaan desa/kelurahan SIAGA, Beberapa pos yang fungsinya sejenis (hanya namanya saja yang berbeda), antara lain: - Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) - Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) - Balai Kesehatan Masyarakat (Bakesra)
5. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Lumrahnya selalu ada satu atau lebih di setiap RW/Desa/Kelurahan Hal ini sangat tergantung pada peran serta aktif para RT, RW, Lurah, tokoh masyarakat setempat, bersama para kader kesehatan yang telah dibentuk dan ditunjuk Strata pelayanan posyandu atau tingkat aktivitas posyandu, digolongkan menjadi: - Posyandu Pratama - Posyandu Madya - Posyandu Purnama - Posyandu Mandiri