PENDAHULUAN
A. Lata
Latarr Bela
Belakan
kang
g
Lanjut Usia adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di mulai
dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui, ketika
manu
manusi
siaa menc
mencap
apai
ai usia
usia dewa
dewasa
sa,, ia memp
mempun
unyyai kema
kemamp
mpua
uann repr
reprod
oduk
uksi
si dan
dan
melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan
fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia
yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap
fase
fase hidu
hidupn
pnya
ya dan
dan menc
mencob
obaa meny
menyes
esuai
uaika
kann diri
diri deng
dengan
an kond
kondis
isii ling
lingku
kung
ngan
anya
ya
(armojo, !""#$.
%enuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan secara
terus&menerus dan berkesinambungan (epkes ', !"") dalam *aryam dkk, !"))$.
%roses ini merupakan tahap akhir dari siklus hidup manusia yang akan dialami oleh
setiap
setiap indi+i
indi+idu
du (Surile
(Surilena
na -gus,
-gus, !""$
!""$.. %ertam
%ertambah
bahan
an usia
usia akan
akan menimb
menimbulk
ulkan
an
perubahan&perubahan pada struktur dan fisiologis dari berbagai sel/jaringan/organ dan
sistem yang ada pada tubuh manusia sehingga menyebabkan sebagian besar lansia
mengalami kemunduran atau perubahan pada fisik, psikologis, dan sosial (*ubarak
dkk, !")"0 %utri dkk, !""1$.
Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yaitu perubahan morfologi
pada otot yang menyebabkan perubahan fungsional otot, yaitu terjadi penurunan
kekuatan dan kontraksi otot, elastisitas dan fleksibilitas otot, serta kecepatan dan
waktu rekasi. %enurunan fungsi dan kekuatan otot akan mengakibatkan penurunan
kemampuan
kemampuan mempertahan
mempertahankan
kan keseimbanga
keseimbangann poostural
poostural atau keseimbanga
keseimbangann tubuh
tubuh
lansia
lansia.. 2anggu
2angguan
an keseim
keseimban
bangan
gan tubuh
tubuh akibat
akibat penuaa
penuaann merupa
merupakan
kan masalah
masalah yang
yang
sering
sering terjadi pada lansia.
lansia. -pabila
-pabila gangguan keseimbangan
keseimbangan ini tidak dikontrol
dikontrol maka
akan
akan menin
meningk
gkat
atkan
kan risi
risiko
ko jatuh
jatuh pada
pada lans
lansia
ia (Kust
(Kustan
anto
to dkk,
dkk, !""3
!""3$.
$. 4atu
4atuhh dan
dan
kecelakaan pada lansia merupakan penyebab kecacatan yang utama. 4atuh adalah
kejadi
kejadian
an secara tiba&tib
tiba&tibaa dan tidak diseng
disengaja
aja yang mengak
mengakiba
ibatka
tkann seseor
seseorang
ang
mendadak terbaring atau terduduk dilantai (*aryam, !""1$.
Berdasarkan penduduk lansia di ndonesia pada tahun !"!" mendatang sudah
mencapai angka )).56 atau tercatat sekitar !1.1 juta orang yang menyebabkan jumlah
penduduk lansia terbesar di dunia (B%S, !""3$. nsiden
nsiden jatuh di ndonesia tercatat dari
))7
))7 penghu
penghuni
ni panti
panti sebany
sebanyak
ak 8" lansia
lansia atau
atau sekita
sekitarr 58.536
58.536 mengala
mengalami
mi jatuh.
jatuh.
Kejadian jatuh pada lansia dipengaruhi oleh faktor intrinsik seperti gangguan gaya
berjalan, kelemahan otot ekstremitas bawah, kekakuan sendi, sinkope dan di99iness,
serta faktor ekstrinsik seperti lantai yang licin dan tidak rata, tersandung benda&benda,
penglihatan kurang karena cahaya kurang terang dan lain&lain (armojo, !""#$.
%enyebab jatuh pada lansia adalah penyakit yang sedang diderita, seperti
hipertensi, stroke, sakit kepala/pusing, nyeri sendi, reumatik dan diabetes. %erubahan&
perubahan akibat proses penuaan seperti penurunan pendengaran, penglihatan, status
mental, lambatnya pergerakan, hidup sendiri, kelemahan otot kaki bawah, gangguan
keseimbangan dan gaya berjalan. :aktor lingkungan terdiri dari penerangan yang
kurang, bendabenda dilantai (tersandung karpet$, tangga tanpa pagar, tempat tidur
atau tempat buang air yang terlalu rendah, lantai yang tidak rata, licin serta alat bantu
jalan yang tidak tepat. 4atuh (falls$ merupakan suatu masalah yang sering terjadi pada
lansia (*aryam, !""1$.
:aktor
:aktor risiko jatuh meliputi
meliputi faktor intrinsik
intrinsik dan ekstrinsik,
ekstrinsik, faktor
faktor intrinsik
antara lain sistem saraf pusat, demensia, gangguan sistem sensorik, gangguan sistem
kardio+askuler, gangguan
gangguan metabolisme, dan gangguan gaya berjalan. :aktor ekstrinsik
melip
meliput
utii ling
lingku
kung
ngan
an,, akti
aktifit
fitas
as,, dan
dan obat&
obat&ob
obat
atan
an,, selam
selamaa pros
proses
es menu
menua,
a, lans
lansia
ia
mempunyai konsekuensi untuk jatuh salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi
pada lansia adalah instabilitas yaitu berdiri dan berjalan tidak stabil atau mudah jatuh.
4atuh dianggap sebagai konsekuensi alami tetapi jatuh bukan merupakan bagian
normal dari proses penuaan (Stanley, !""$.
Upaya
Upaya pencegahan
pencegahan perlu dilakukan
dilakukan untuk meminimalisi
meminimalisirr kejadian
kejadian jatuh pada
lansia
lansia.. %enceg
%encegaha
ahann yang
yang dapat
dapat dilaku
dilakukan
kan untuk
untuk menceg
mencegah
ah terjadi
terjadiny
nyaa jatuh
jatuh pada
pada
lansia, mengidentifikasi faktor risiko dilakukan untuk mencari adanya faktor intrinsik
risiko jatuh, keadaan lingkungan rumah yang berbahaya yang dapat menyebabkan
jatuh harus dihilangkan. %enilaian keseimbangan dan gaya berjalan dilakukan untuk
berpindah tempat dan pindah posisi, penilaian postural sangat diperlukan untuk
mengurangi faktor penyebab terjadinya risiko jatuh, serta mengatur atau mengatasi
fraktur situasional dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaaan rutin kesehatan
lansia secara periodik (*ariyam, !""1$.
B. Rumu
Rumusa
san
n Mas
Masal
alah
ah
Kejadian jatuh pada lansia dipengaruhi oleh faktor intrinsik seperti gangguan gaya
berjalan, kelemahan otot ekstremitas bawah, kekakuan sendi, sinkope dan di99iness,
serta faktor ekstrinsik seperti lantai yang licin dan tidak rata, tersandung benda&benda,
penglihatan kurang karena cahaya kurang terang dan lain&lain (armojo, !""#$.
%enyebab jatuh pada lansia adalah penyakit yang sedang diderita, seperti
hipertensi, stroke, sakit kepala/pusing, nyeri sendi, reumatik dan diabetes. %erubahan&
perubahan akibat proses penuaan seperti penurunan pendengaran, penglihatan, status
mental, lambatnya pergerakan, hidup sendiri, kelemahan otot kaki bawah, gangguan
keseimbangan dan gaya berjalan. :aktor lingkungan terdiri dari penerangan yang
kurang, bendabenda dilantai (tersandung karpet$, tangga tanpa pagar, tempat tidur
atau tempat buang air yang terlalu rendah, lantai yang tidak rata, licin serta alat bantu
jalan yang tidak tepat. 4atuh (falls$ merupakan suatu masalah yang sering terjadi pada
lansia (*aryam, !""1$.
:aktor
:aktor risiko jatuh meliputi
meliputi faktor intrinsik
intrinsik dan ekstrinsik,
ekstrinsik, faktor
faktor intrinsik
antara lain sistem saraf pusat, demensia, gangguan sistem sensorik, gangguan sistem
kardio+askuler, gangguan
gangguan metabolisme, dan gangguan gaya berjalan. :aktor ekstrinsik
melip
meliput
utii ling
lingku
kung
ngan
an,, akti
aktifit
fitas
as,, dan
dan obat&
obat&ob
obat
atan
an,, selam
selamaa pros
proses
es menu
menua,
a, lans
lansia
ia
mempunyai konsekuensi untuk jatuh salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi
pada lansia adalah instabilitas yaitu berdiri dan berjalan tidak stabil atau mudah jatuh.
4atuh dianggap sebagai konsekuensi alami tetapi jatuh bukan merupakan bagian
normal dari proses penuaan (Stanley, !""$.
Upaya
Upaya pencegahan
pencegahan perlu dilakukan
dilakukan untuk meminimalisi
meminimalisirr kejadian
kejadian jatuh pada
lansia
lansia.. %enceg
%encegaha
ahann yang
yang dapat
dapat dilaku
dilakukan
kan untuk
untuk menceg
mencegah
ah terjadi
terjadiny
nyaa jatuh
jatuh pada
pada
lansia, mengidentifikasi faktor risiko dilakukan untuk mencari adanya faktor intrinsik
risiko jatuh, keadaan lingkungan rumah yang berbahaya yang dapat menyebabkan
jatuh harus dihilangkan. %enilaian keseimbangan dan gaya berjalan dilakukan untuk
berpindah tempat dan pindah posisi, penilaian postural sangat diperlukan untuk
mengurangi faktor penyebab terjadinya risiko jatuh, serta mengatur atau mengatasi
fraktur situasional dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaaan rutin kesehatan
lansia secara periodik (*ariyam, !""1$.
B. Rumu
Rumusa
san
n Mas
Masal
alah
ah
4atu
4atuhh adal
adalah
ah suat
suatuu keja
kejadi
dian
an seca
secara
ra tiba
tiba&ti
&tiba
ba dan
dan tida
tidakk dise
diseng
ngaja
aja yang
yang
mengakibat
mengakibatkan
kan seseorang
seseorang terbaring atau terduduk
terduduk dilantai (*aryam,
(*aryam, !""1$. 4atuh
pada lanjut usia merupakan masalah yang sering terjadi, penyebabnya adalah multi&
faktor, serta banyak yang berperan didalamnya, baik faktor intrinsik maupun faktor
ekstrinsik. %encegahan risiko jatuh pada lansia misalnya dengan memindahkan benda
berbahaya, ruangan tidak gelap, lantai tidak licin dan lain&lain. %eningkatan jumlah
penduduk lansia berdampak pada masalah&masalah yang ditimbulkan seperti yang
diuraikan diatas salah satunya adalah risiko jatuh.
C. Tujuan
juan Penel
Peneliti
itian
an
;ujuan penelitian ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut<
). ;ujuan
juan Umu
Umum
*emahami asuhan keperawatan lansia dengan permasalahan degeneratif < 4atuh
!. ;ujuan
juan Khus
Khusus
us
a. *emahami
*emahami pengertian
pengertian dari resiko
resiko jatuh.
b. *emahami penyebab dari jatuh pada lansia.
c. *emahami
*emahami faktor
faktor risiko jatuh pada lansia.
lansia.
d. *emahami
*emahami pencega
pencegahanhan jatuh
jatuh pada lansia.
lansia.
e. *emahami
*emahami kompl
komplikasi
ikasi jatuh pada lansia.
lansia.
f. *emahami
*emahami pendekata
pendekatann diagnos
diagnostik
tik dari
dari jatuh
jatuh pada
pada lansia.
lansia.
g. *emahami
*emahami penatalak
penatalaksanaan
sanaan jatuh pada lansia.
lansia.
h. *emahami
*emahami asuhan
asuhan keperaw
keperawatan
atan pada
pada lansia.
lansia.
D. Manfa
Manfaat
at Penel
Peneliti
itian
an
*anfaat dari penelitian ini adalah terdiri dari<
). Bagi
Bagi nti
ntitu
tusi
si %en
%endi
didi
dika
kann
Sebagai bahan informasi untuk mengetahui asuhan keperawatan lansia dengan
permasalahan degeneratif < 4atuhdan sebagai sumber bacaan bagi mahasiswa
keperawatan, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan, bahan
kajian, atau pengembangan terhadap ilmu keperawatan khususnya keperawatan
gerontik.
!. Bagi
Bagi *asy
*asyar
arak
akat
at
apat memberikan informasi kepada keluarga dan masyarakat bahwa kejadian
jatuh pada lanjut usia berhubungan erat dengan faktor kondisi lingkungan fisik
ruma
rumahh yang
ang memb
membah
ahay
ayak
akan
an sehin
ehingg
ggaa kelu
keluar
arga
ga dan
dan masy
masyar
arak
akat
at dapa
dapatt
memodifikasi kondisi lingkungan fisik rumah yang baik dan aman bagi lanjut usia
dalam mencegah kejadian jatuh pada lanjut usia.
8. Bagi
agi %enu
enulis
lis
Sebagai
Sebagai bahan masukan
masukan dari hasil penelitian
penelitian ini diharapkan
diharapkan dapat bermanfaat,
bermanfaat,
membe
memberik
rikan
an kritik
kritik dan saran,
saran, serta
serta tambah
tambahan
an inform
informasi
asi guna
guna memecah
memecahkan
kan
masa
masala
lahh atau
atau menc
mencari
ari solu
solusi
si untu
untukk menu
menuru
runk
nkan
an fakt
faktor
or risi
risiko
ko yang
yang dapa
dapatt
menyebabkan jatuh pada lansia.
BAB II
PEMBAHAAN
4atuh merupakan masalah kesehatan utama pada lansia, yang menyebabkan cidera,
hambatan mibilitas serta kematian. Selain cidera fisik yang berkaitan dengan jatuh,
indi+idu dapat mengalami dampak psikologis seperti takut terjatuh kembali, kehilangan
kepercayaan diri, peningkatan ketergantungan, dan isolasi social. (ownton
-ndrews,)##"0 ;ideiksaar, )##30 ;inetti %owell, )##8$.
4atuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata, yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai /
tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka ( 'euben,
)## $.
B. &akt$r Risik$
Untuk dapat memahami faktor risiko jatuh, maka harus dimengerti bahwa stabilitas
badan ditentukan atau dibentuk oleh<
). Sistem sensori
=ang berperan di dalamnya adalah< +isus ( penglihatan $, pendengaran, fungsi
+estibuler, dan proprioseptif. Semua gangguan atau perubahan pada mata akan
menimbulkan gangguan penglihatan. Semua penyakit telinga akan menimbulkan
gangguan pendengaran. >ertigo tipe perifer sering terjadi pada lansia yang diduga
karpena adanya perubahan fungsi +estibuler akibat proses manua. ?europati perifer dan
penyakit degeneratif leher akan mengganggu fungsi proprioseptif ( ;inetti, )##! $.
2angguan sensorik tersebut menyebabkan hampir sepertiga penderita lansia mengalami
sensasi abnormal pada saat dilakukan uji klinik.
!. Sistem saraf pusat ( SS% $
SS% akan memberikan respon motorik untuk mengantisipasi input sensorik.
%enyakit SS% seperti stroke, %arkinson, hidrosefalus tekanan normal, sering diderita oleh
lansia dan menyebabkan gangguan fungsi SS% sehingga berespon tidak baik terhadap
input sensorik ( ;inetti, )##! $.
8. Kognitif
%ada beberapa penelitian, dementia diasosiasikan dengan meningkatkan risiko
jatuh.
*uskuloskeletal ( 'euben, )##0 ;inetti, )##!0 Kane, )##50 @ampbell, )#130
Brocklehurs, )#13 $.
:aktor ini disebutkan oleh beberapa peneliti merupakan faktor yang benar A benar
murni milik lansia yang berperan besar terhadap terjadinya jatuh. 2angguan
muskuloskeletal. *enyebabkan gangguan gaya berjalan (gait$ dan ini berhubungan
dengan proses menua yang fisiologis. 2angguan gait yang terjadi akibat proses menua
tersebut antara lain disebabkan oleh<
a. Kekakuan jaringan penghubung
b. Berkurangnya massa otot
c. %erlambatan konduksi saraf
d. %enurunan +isus / lapang pandang
e. Kerusakan proprioseptif
Semua perubahan tersebut mengakibatkan kelambanan gerak, langkah yang
pendek, penurunan irama, dan pelebaran bantuan basal. Kaki tidak dapat menapak
dengan kuat dan lebih cenderung gampang goyah. %erlambatan reaksi mengakibatkan
seorang lansia susah / terlambat mengantisipasi bila terjadi gangguan seperti terpleset,
tersandung, kejadian tiba A tiba, sehingga memudahkan jatuh.
:aktor resiko jatuh lainnya pada lansia dibagi menjadi ! faktor yaitu faktor
intrinsik dan ekstrinsik <
). :aktor intrinsik
a. %roses penuaan dan beberapa kondisi penyakit, termasuk penyakit jantung dan
stroke dan gangguan ortopedik serta neurologic.
b. %asien yang mempunyai diagnosis kompleks, indi+idu dengan rawat inap lebih
pendek difasilitas perawatan akut, dan indi+idu yang menjalani fase
rehabilitasi lebih cepat sangat rentan terhadap jatuh.
c. Kebutuhan eliminasi indi+idu saat dikamar mandi, diakibatkan oleh
pergerakan yang tidak focus, serta penglihatan yang kurang jelas.
d. %erubahan status mental misalnya agitasi, depresi, dan ansietas.
!. :aktor ekstrinsik
a. -lat A alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua, tidak stabil, atau
tergeletak di bawah
b. tempat tidur atau @ yang rendah / jongkok
c. tempat berpegangan yang tidak kuat / tidak mudah dipegang
d. Lantai yang tidak datar baik ada trapnya atau menurun
e. Karpet yang tidak dilem dengan baik, keset yang tebal / menekuk pinggirnya,
dan benda&benda alas lantai yang licin atau mudah tergeser
f. Lantai yang licin atau basah
g. %enerangan yang tidak baik (kurang atau menyilaukan$
h. -lat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun cara penggunaannya.
Sekitar 3"6 jatuh pada lansia terjadi di rumah, )"6 terjadi di tangga, dengan
kejadian jatuh saat turun tangga lebih banyak dibanding saat naik, yang lainnya terjadi
karena tersandung / menabrak benda perlengkapan rumah tangga, lantai yang licin atau
tak rata, penerangan ruang yang kurang
8. %enyakit -kut
i99ines dan syncope, sering menyebabkan jatuh. Eksaserbasi akut dari penyakit
kronik yang diderita lansia juga sering menyebabkan jatuh, misalnya sesak nafas akut
pada penderita penyakit paru obstruktif menahun, nyeri dada tiba A tiba pada penderita
penyakit jantung iskenmik, dan lain A lain.
E. #$m%likasi
4atuh pada lansia menimbulkan komplikasi A komplikasi seperti < ( Kane, )##50 >an A
der A @ammen, )##) $
). %erlukaan ( injury $
a. 'usaknya jaringan lunak yang terasa sangat sakit berupa robek atau tertariknya
jaringan otot, robeknya arteri / +ena
b. %atah tulang ( fraktur $ < %el+is, :emur ( terutama kollum $, humerus, lengan
bawah, tungkai bawah, kista
c. Dematom subdural
!. %erawatan rumah sakit
a. Komplikasi akibat tidak dapat bergerak ( imobilisasi $
b. 'isiko penyakit A penyakit iatrogenic
8. isabilitas
a. %enurunan mobilitas yang berhubungan dengan perlukaan fisik
b. %enurunan mobilitas akibat jatuh, kehilangan kepercayaan diri, dan pembatasan
gerak
5. 'esiko untuk dimasukkan dalam rumah perawatan ( nursing home $
7. *ati
&. Pen+egahan
Usaha pencegahan merupakan langkah yang harus dilakukan karena bila sudah
terjadi jatuh pasti terjadi komplikasi, meskipun ringan tetap memberatkan.
-da 8 usaha pokok untuk pencegahan, antara lain < ( ;inetti, )##!0 >an A der A
@ammen, )##)0 'euben, )## $
%ada setiap lansia perlu dilakukan pemeriksaan untuk mencari adanya faktor
intrinsik risiko jatuh, perlu dilakukan assesmen keadaan sensorik, neurologik,
muskuloskeletal dan penyakit sistemik yang sering mendasari / menyebabkan jatuh.
-lat bantu berjalan yang dipakai lansia baik berupa tongkat, tripod, kruk atau
walker harus dibuat dari bahan yang kuat tetapi ringan, aman tidak mudah bergeser
serta sesuai dengan ukuran tinggi badan lansia.
:aktor situasional yang bersifat serangan akut / eksaserbasi akut, penyakit yang
dideriata lansia dapat dicegah dengan pemeriksaan rutin kesehatan lansia secara periodik.
:aktor situasional bahaya lingkungan dapat dicegah dengan mengusahakan perbaikan
lingkungan seperti tersebut diatas. :aktor situasional yang berupa aktifitas fisik dapat
dibatasi sesuai dengan kondisi kesehatan penderita. %erlu diberitahukan pada penderita
aktifitas fisik seberapa jauh yang aman bagi penderita, aktifitas tersebut tidak boleh
melampaui batasan yang diperbolehkan baginya sesuai hasil pemeriksaan kondisi fisik.
Bila lansia sehat dan tidak ada batasan aktifitas fisik, maka dianjurkan lansia tidak
melakukan aktifitas fisik sangat melelahkan atau beresiko tinggi untuk terjadinya jatuh.
?@ <
). *anajemen Lingkungan
a. @iptakan lingkungan yang aman bagi pasien
b. dentifilasi kebutuhan rasa aman bagi pasien berdasarkan tingkat fungsi fisik
dan kognitif dan riwayat perilaku masa lalu
c. 4auhkan lingkungan yang mengancam
d. 4auhkan objek yang berbahaya dari lingkungan
e. Berikan side rail
f. -ntarkan pasien selama akti+itas di luar rumah sakit
!. *encegah 4atuh <
a. Kaji penyebab defisit fisik pasien
b. Kaji karakteristik lingkungan yang menyebabkan jatuh
c. *onitor gaya jalan pasien, keseimbangan, tingkat kelelahan
d. Berikan penerangan yang cukup
e. %asang siderail tempat tidur
8. 2angguan mobilitas fisik b/d pengobatan, terapi pembatasan gerak, nyeri, kerusakan
persepsi sensori, intoleransi akti+itas, malnutrisi, kerusakan neuromuskuloskeletal,
penurunan kekuatan otot.
?C@ < Le+el *obilitas ( *obility Le+el $
Setelah dilakukan inter+ensi keperawatan selama !H!5 jam diharapkan pasien dapat <
a. Kaji secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi< lokasi, karakteristik dan onset,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor&faktor presipitasi
b. obser+asi isyarat&isyarat non +erbal dari ketidaknyamanan, khususnya dalam
ketidakmampuan untuk komunikasi secara efektif
c. Berikan analgetik sesuai dengan anjuran
d. 2unakan komunikiasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri
e. Kaji latar belakang budaya pasien
f. ;entukan dampak dari ekspresi nyeri terhadap kualitas hidup< pola tidur, nafsu
makan, aktifitas kognisi, mood, relationship, pekerjaan, tanggungjawab peran
g. Kaji pengalaman indi+idu terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri kronis
h. E+aluasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan
i. Berikan dukungan terhadap pasien dan keluarga
j. Berikan informasi tentang nyeri, seperti< penyebab, berapa lama terjadi, dan
tindakan pencegahan
k. kontrol faktor&faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien
terhadap ketidaknyamanan (seperti< temperatur ruangan, penyinaran, dll$
l. -njurkan pasien untuk memonitor sendiri nyeri
m. -jarkan penggunaan teknik non&farmakologi (seperti< relaksasi, guided imagery,
terapi musik, distraksi, aplikasi panas&dingin, massase$
AUHAN #EPERAATAN
;n. berumur 1# tahun, yang bertempat tinggal di esa Banjaranyar, 4l. Brawijaya
no. 1 '; )/ , Sokaraja, Banyumas yang tinggal bersama dengan anak, menantu dan ) orang
cucu perempuan, klien mengeluh penglihatannya agak berkurang sejak lima tahun yang lalu
dan merasa nyeri pada daerah ekstremitas kanan bawah. Klien mengatakan sekarang sering
sakit persendian, kadang&kadang kalau sakit sampai tidak bisa jalan. Klien mengatakan rasa
sakit mulai timbul sekitar 8 bulan yang lalu. ?yeri terasa betul pada saat cuaca dingin. 'asa
nyeri berkurang jika banyak istirahat. ?yeri terasa betul pada saat cuaca dingin. :ungsi
penglihatan klien sudah mulai berkurang.
A. PEN/#A)IAN
). dentitas Klien
?ama < ;n.
4enis Kelamin < Laki&Laki
;;L < Banyumas, )! esember )#!5
%endidikan ;erakhir < S'
-gama < slam
Status %erkawinan < @erai *ati
Suku/Bangsa < 4awa /ndonesia
;B / BB < )7 cm / 73 kg
%enampilan umum < ;inggi, badan sedang (tidak terlalu kurus atau gemuk$
-lamat < 4l. Brawijaya no. 1 't )/, esa Banjaranyar, Kec.
Sokaraja, Kab. Banyumas.
Crang terdekat
yang bisa dihubungi < ?y. ;
Dubungan dengan lansia < -nak kandung
-lamat ?o. ;elp < 4l. Brawijaya no. 1 't )/, esa Banjaranyar, Kec.
Sokaraja, Kab. Banyumas., "1753#1"8""
!. 'iwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengatakan sekarang sering sakit persendian, kadang&kadang kalau sakit
sampai tidak bisa jalan.
b. Keluhan ;ambahan
Klien mengatakan fungsi penglihatannya berkurang sejak 7 tahun yang lalu.
c. 'iwayat Kesehatan Sekarang
;n. merasa dirinya sakit tetapi sakitnya tidak terlalu parah, keluhannya yang
sering adalah merasa nyeri pada daerah ekstremitas kanan bawah. %englihatan
agak berkurang dibandingkan lima tahun lalu.
d. 'iwayat Kesehatan ahulu
Klien mengatakan pernah menjalani operasi katarak 7 tahun yang lalu pada
mata sebelah kirinya.
e. 'iwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit
seperti klien alami, dan tidak ada riwayat keturunan dari keluarganya.
f. 'iwayat %ekerjaan
%ekerjaan saat ini < %ensiunan >eteran
%ekerjaan Sebelumnya < >eteran dan pedagang
Sumber&sumber %endapatan < 2aji %ensiunan +eteran dan dari anak
Kecukupan terhadap kebutuhan < cukup
g. 2enogram
Beliau mempunyai orang anak, semua anaknya sudah berkeluarga dan
mempunyai anak dan cucu. -nak pertama adalah perempuan, sudah
mempunyai suami tetapi sudah meninggal, dan tidak mempunyai anak0 anak
kedua laki&laki , sudah mempunyai istri dan mempunyai 5 orang anak (laki&
laki semua$ dan sudah mempunyai cucu0 anak ketiga adalah perempuan, sudah
mempunyai suami, mempunyai 5 anak (perempuan, laki&laki, laki&laki,
perempuan$,anak pertamanya sudah meninggal, sudah mempunyai cucu dan
sekarang beliau tinggal bersama klien0 anak keempat adalah laki&laki, sudah
mempunyai istri, dan mempunyai 8 orang anak laki&laki dan cucu0 anak kelima
adalah perempuan, sudah bersuami dan mempunyai ! orang anak laki&laki dan
cucu0 anak terakhir adalah perempuan sudah bersuami dan mempunyai ! orang
anak perempuan.
2enogram <
i. 'iwayat rekreasi
;n. hobi berjalan&jalan dan berkunjung kerumah saudara&saudara dan anak&
anaknya, sekarang klien tidak memungkinkan untuk melakukan rekreasi/
melakukan hobinya seperti biasa karena kondisi yang tidak memungkinkan dan
lemah. Klien mengatakan penglihatannya sudah berkurang jika melihat jarak
dekat dan jauh, dan sakit pada persendiannya.
j. Sistem %endukung
idekat rumah ;n. terdapat Bidan esa bernama Bidan ?y. -, jarak bidan
tersebut berjarak sekitar !"" meter , terdapat %uskesmas di daerah Banjarsari
yang berjarak sekitar ) km, dan terdapat mantra ;n. di daerah Banjarsari yang
berjarak sekitar 1"" meter dari rumah ;n. .
Keterangan<
" < *andiri 8 <ibantu alat dan orang lain
) < ibantu alat 5 < Ketergantungan total
! < ibantu orang lain
e. %ola stirahat ;idur
S< Klien mengatakan jika istirahat klien tidur dengan nyenyak,
dan sering terbangun pada malam hari karena pusing dan
gatal di kepalanya, Klien didalam kamar hanya tiduran saja.
Siang tidur pukul )8."" B atau setelah solat dhuhur, dan
pada malam hari tidur pukul )#."" B setelah solat isya.
C< ;idak terlihat lemas karena kurang tidur dan klien tidak
terlihat mengantuk,
f. %ola %ersepsi Kognitif
S< Klien mengatakan bahwa penglihatannya sudah berkurang.
Sering meminta bantuan keluarga jika berjalan atau dengan
menggunakan tongkat.
C< Klien tampak menggunakan tongkat serta sesekali dibantu
ketika berjalan oleh keluarganya dan klien memakai
kacamata.
g. %ola %ersepsi dan Konsep iri
S< Klien mengatakan ekstremitas kanannya terasa sakit disertai
penglihatannya yang sudah berkurang
C< Klien mengatakan sudah sakit sejak 8 bulan lama dan ingin
sembuh dari penyakitnya
h. %ola %eran dan Dubungan
S< Klien mengatakan tidak ada masalah dalam berinteraksi
dengan orang lain, terjalin hubungan yang harmonis dengan
keluarga dan teman /tetangga, kadang ada yang menjenguk
klien dirumah. Keluarga selalu memperhatikan dan
memberikan kasih sayang kepada klien.
C< %asien tinggal bersama dengan anak kandungnya, menantu
dan seorang cucunya dan dijenguk oleh keluarga/tetangga.
i. %ola Seksualitas
S< Klien mengatakan bahwa klien adalah laki&laki dan sudah
mempunyai istri, anak , ,cucu dan buyut.
C< Klien berumur 1# tahun dan seorang laki&laki , mempunyai
istri, anak, cucu dan buut.
j. %ola Koping dan ;oleransi Stres
S< Klien merasakan sakit dipersendian dan gangguan
penglihatan namun klien dapat menahan sakitnya dan selalu
terbuka jika ada masalah kepada keluarga
C< Klien selalu terbuka jika ada masalah
k. %ola ?ilai dan keyakinan
S< Klien mengatakan beragama islam , setiap hari selalu
berd9ikir dan menjalankan solat 7 waktu dan berdoa
C< Klien terlihat sedang berdoa dan berd9ikir
5. %emeriksaan :isik
Keadaan Umum < @ukup
Kesadaran < @ompos *entis 2@S< E8 * >5
;;> < ; < )8"/))" mmDg '< !8F.menit
? < 11 F/menit S< 83 @elcius
%emeriksaan Dead ;o ;oe
a. ntegument
;erjadi perubahan pada kulit yaitu tampak keriput, perubahan pigmentasi,
turgor dan tekstur cukup baik.
b. Kepala
;idak ada keluhan yang berarti
c. *ata
Klien mengatakan terjadi penurunan penglihatan dibanding lima tahun lalu.
d. ;elinga
Klien masih mampu mendengar dengan nada yang sedang tapi jika
menggunakan suara dengan frekwensi yang rendah, klien kurang mendengar.
e. Didung
;idak ada keluhan
f. *ulut dan tenggorokan
Klien mengatakan giginya sudah tanggal semua sehingga susah untuk
mengunyah makanan, kesulitan menelan kadang terjadi bila makanan yang
dikonsumsi tidak lembut, terjadi juga perubahan pada suara klien yaitu nada
yang cukup rendah/ pelan.
g. Leher
;idak ada keluhan yang serius hanya klien mengatakan sedikit agak terbatas
gerakan lehernya/pelan.
h. %ayudara
;idak ada kelainan.
i. System pernafasan
;idak ada keluhan yang serius hanya apabila klien terlalu banyak akti+itas
tampak seperti kelelahan.
j. System kardio+askuler
;idak ada keluhan yang berarti. ;idak ada kelainan bunyi jantung ) dan !
masih terdengar baik. @'; J 8 detik.
k. System gastrointestinal
Klien mengatakan tidak bisa mengunyah makanan oleh karena gigi sudah
tanggal, klien juga mengatakan nafsu makan berkurang, pola defekasi masih
normal.
l. System perkemihan
:rekuensi B-B klien dan B-K lancar.
m. System genitoreproduksi
;idak ada keluhan penting.
n. System musculoskeletal
Klien mengatakan sering terasa nyeri pada ekstremitas kanan bawah terutama
bila cuaca dingin.
o. System sarat pusat
;idak ada keluhan yang berati. aya ingat, cukup baik pada masalah jangka
pendek dan jangka panjang kadangAkadang ada yang terlupakan.
p. System endokrin
;erjadi perubahan pigmentasi kulit, perubahan rambut.
. System Sensori
%englihatan berkurang dibandingkan lima tahun yang lalu. %endengaran, agak
berkurang dengan frekuensi yang rendah, %engecapan, sensitifitas pengecapan
berkurang, terjadi perubahan nafsu makan. %enciuman, masih baik.
. %engkajian Keseimbangan
Beri nilai " jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini, beri nilai ) jika
klien menunjukan salah satu kondisi di bawah ini. nter+ensi hasil jumlahkan
semua nilai yang diperoleh klien dan interpretasikan sebagai berikut<
" A 7 < 'isiko jatuh rendah
A )" < 'isiko jatuh sedang
)) A )7 < 'isiko jatuh tinggi
%erubahan posisi/gerakan Komponen 2aya Berjalan / 2erakan
keseimbangan
Kriteria Score Kriteria Score
;idak mampu " klien tidak mampu untuk "
Bangun dari berjalan ke tempat yang
kursi ditentukan
;idak mampu " Ketinggian langkah kaki "
uduk ke kursi (mengangkat kaki saat
melangkah$
;idak mampu ) ;idak ada Kontinuitas "
*enahan langkah kaki
dorongan pada
sternum
;idak mampu ) -danya "
berjalan dengan ketidaksesimetrisan
*ata tertutup langkah
;idak dapat " -danya %enyimpangan "
melakukan jalur pada saat berjalan
%erputaran leher
;idak ada " ;idak mampu Berbalik "
2erakan
menggapai
sesuatu
4umlah Score < ! 4umlah Score < "
nter+ensi Dasil < ;n. resiko jatuh rendah
B. ANALIA DATA
C. DIA/N2A #EPERAATAN
). ?yeri akut berhubungan dengan agen injury biologis/ terganggunya system
musculoskeletal
!. 'isiko jatuh berhubungan dengan penurunan fungsi tubuh / proses menua
8. 2angguan %ersepsi sensori penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan
sensori karena proses menua
D. INTER3ENI #EPERAATAN
In*i+at$r s+ala 5
). Keluhan ekstrim
!. Keluhan berat
8. Keluhan sedang
5. Keluhan ringan
7. ;idak ada keluhan
!. 'isiko jatuh ?C@< ?@ < %encegahan jatuh
In*ikat$r A,al Tujua
berhubungan %erilaku ). dentifikasi
dengan n
safety< penurunan kogniitif
penurunan pencegahan atau kelemahan fisik
fungsi tubuh / jatuh klien yang
proses menua Setelah meningkatkan
dilakukan potensial jatuh
!. dentifiksi kebiasan
tindakan
dan faktor yag
keperawatan
mempengaruhi
selama 8 F !5
jam Klien tidak 8 7 resiko jatuh
8. 'e+iew riwayat jatuh
diharapkan terjatuh
Klien tidak klien
4atuh tidak
5. dentifikasi
terjadi jalan 8 7
lingkungan yang
sempoyongan
Klien dapat dapat meningkatkan
berakti+itas 8 7 potensial jatuh
7. -jrakan klien untuk
seperti biasa
meminta bantuan
In*i+at$r s+ala 5 dalam hal
). Keluhan ekstrim perpindahan
!. Keluhan berat . %asang side rail
8. Keluhan sedang 3. Bantu toileting
5. Keluhan ringan
7. ;idak ada keluhan pasien
1. 2unakan bed alarm
#. Berikan pencahayaan
yang cukup
)". Kolaborasi dengan
tim kesehatan lain
untuk meminimalkan
efek samping
pengobatan yang
berkontribusi
meningktaan resiko
jatuh (eg.ortostatic
hipotensi$
8. 2angguan N2C5 :ungsi In*ikat$r A,a Tujua ?@< ;erapi kegiatan
%ersepsi sensori < l n ). Kaji penyebab
sensori penglihatan *enunjukkan 8 7 adanya gangguan
penglihatan Setelah pemahaman penglihatan pada
berhubungan dilakukan +erbal, tulis klien.
dengan !. pastikan objek yang
inter+ensi atau sinyal
gangguan dilihat dalam lingkup
keperawatan respon
penerimaan *enunjukkan lapang pandang
selama 8 M !5
sensori karena jam pasien pergerakan dan 8 7 klien.
8. beri waktu lebih
proses menua diharapkan ekspresi wajah
lama untuk
fungsi yang rileks
*enjelaskan memfokuskan
penglihatan
rencana sesuatu.
membaik 8 5. bersihkan mata,
memodifikasi
7 apabila ada kotoran
gaya hidup
gunakan kapas basah
untuk
dan bersih.
mengakomoda 7. kolaborasi untuk
si kerusakan penggunaan alat
+isual dan Bantu penglihatan
pendengaran seperti kacamata.
Bebas dari . Berikan penerangan
bahaya fisik 8 yang cukup.
karena 3. Dindari cahaya yang
7
penurunan menyilaukan.
1. ;ulisan dicetak tebal
keseimbangan
dan besar untuk
pendengaran,
menandai atau
penglihatan
pemberian informasi
dan sensasi
*emelihara tertulis
8 #. %eriksa kesehatan
kontak dengan mata secara berkala.
sumber
komunitas
yang tepat
In*i+at$r s+ala 5
). Keluhan ekstrim
!. Keluhan berat
8. Keluhan sedang
5. Keluhan ringan
7. ;idak ada keluhan
IMPLEMENTAI
N Tanggal4 Diagn$sa
Im%lementasi Res%$n Paraf
2 aktu #e%era,atan
). )3/)"/!") ?yeri akut b/d ). *engkaji keluhan ). S < %asien
agen injury pasien dan nyeri mengatakan sakit
)5<"" biologi secara komprehensif sakit pada ekstremitas
B kanan bawah dan
kaku pada
persendiannya
C <
%< nyeri karena proses
penyakit
N< ?yeri seperti di
tusuk&tusuk
'< ?yeri pada
!. *engukur tanda&
ekstermitas kanan
tanda +ital pasien
bawah
S< Skala 7
;< %ada waktu
8. *engajarkan aktifitas lama
)5<)" relaksasi untuk !. S < &
C <
B mengurangi nyeri
; O )8"/))"mmDg
? O 11 F/menit
'' O !8 F/menit
S O 83o @
8. S < %asien
5. *emoti+asi mengatakan merasa
)5<!" peningkatan istirahat lebih nyaman.
C < pasien dapat
B
melakukan teknik
relaksasi secara
mandiri
5. S < %asien
mengatakan mengerti
tentang pentingnya
)5<87
istirahat untuk
B
mengurangi nyeri
C< %asien tampak
berusaha untuk
istirahat
!. )3/)"/!") 'isiko jatuh ). dentifikasi ). S < %asien
berhubungan penurunan mengatakan
)7."" dengan kogniitif atau penglihatannya
B penurunan kelemahan fisik berkurang sejak 7
fungsi tubuh / klien yang tahun lalu
proses menua C < ;ampak ada
meningkatkan
bekas operasi katarak
potensial jatuh
pada mata kirinya
dan pasien
menggunakan
kacamata
!. S < %asien
)7.8" !. dentifiksi
mengatakan jika
B kebiasan dan
sakit sendinya
faktor yag
kambuh tidak bisa
mempengaruhi
berjalan ditambah
resiko jatuh
dengan
penglihatanya yang
sudah berkurang
C < %asien
menggunakan
tongkat saat berjalan
8. S < Klien
mengatakan kamar
)7.57 8. Bantu toileting
mandi dirumahnya
B pasien
berkeramik dengan
wc jongkok
C < Klien tampak
dibantu keluarga
sesekali ke kamar
mandi agar tidak
terpeleset
8. )3/)"/!") 2angguan ). Kaji penyebab ). S < pasien
%ersepsi sensori adanya gangguan mengatakan
).8" penglihatan penglihatan pada mengalami gangguan
B berhubungan klien. penglihatan sejak 7
dengan tahun lalu
gangguan C< riwayat operasi
penerimaan !. pastikan objek
katarak
sensori karena yang dilihat dalam
!. S < %asien
proses menua lingkup lapang
).5" mengatakan melihat
pandang klien.
B benda dari jarak
sangat dekat dengan
bantuan kacamata
C < pasien memakai
kacamata
E3ALUAI
Tanggal4 Diagn$sa
N2 E-aluasi Paraf
aktu #e%era,atan
). )#/)"/!") N'eri akut (4* 5 Klien mengatakan masih merasa
agen injur' sakit pada persendiannya terutama
)<"" (i$l$gis jika cuaca dingin
B %< nyeri karena proses penyakit
N< ?yeri seperti di tusuk&tusuk
'< ?yeri pada ekstremitas kanan
bawah
S< Skala 8
;< %ada waktu aktifitas lama
2 5 ; O )8"/)!" mmDg
? O 1# F/menit
'' O !5 F/menit
S O 8,1o @
A 5 *asalah belum teratasi
*ampu ! 7 !
mengontrol
nyeri
*elaporkan 8 7 8
bahwa nyeri
berkurang
*ampu
mengenali
nyeri (skala,
intensitas,
frekuensi dan 8 7 5
tanda nyeri$
*enyatakan
rasa nyaman
setelah nyeri
berkurang
;;> dalam
batas normal
5 7 7
Keterangan Skala 5
). Keluhan ekstrim
!. Keluhan berat
8. Keluhan sedang
5. Keluhan ringan
7. ;idak ada keluhan
P 5 Lanjutkan inter+ensi
!. )#/)"/!") 'isiko jatuh 5 %asien mengatakan tidak pernah
berhubungan jatuh ketika berakti+itas karena
)<"" dengan penurunan keluarganya terkadang membantunya
B fungsi tubuh / dalam berjalan
proses menua C< Klien terlihat sesekali dibantu
keluarganya dalam berjalan
Keterangan skala <
In*ikat$r A, Tuju Ak
al an hir
Klien tidak
jatuh 8 7 5
Klien tidak
8 7 5
jalan
sempoyong
an
Klien dapat
berakti+itas
seperti
8 7 5
biasa
). Keluhan ekstrim
!. Keluhan berat
8. Keluhan sedang
5. Keluhan ringan
7. ;idak ada keluhan
A < *asalah teratasi sebagian
P 5 Lanjutkan inter+ensi
BAB I3
PENUTUP