Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

A. Lata
Latarr Bela
Belakan
kang
g

Lanjut Usia adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di mulai
dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui, ketika
manu
manusi
siaa menc
mencap
apai
ai usia
usia dewa
dewasa
sa,, ia memp
mempun
unyyai kema
kemamp
mpua
uann repr
reprod
oduk
uksi
si dan
dan
melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan
fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia
yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap
fase
fase hidu
hidupn
pnya
ya dan
dan menc
mencob
obaa meny
menyes
esuai
uaika
kann diri
diri deng
dengan
an kond
kondis
isii ling
lingku
kung
ngan
anya
ya
(armojo, !""#$.
%enuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan secara
terus&menerus dan berkesinambungan (epkes ', !"") dalam *aryam dkk, !"))$.
%roses ini merupakan tahap akhir dari siklus hidup manusia yang akan dialami oleh
setiap
setiap indi+i
indi+idu
du (Surile
(Surilena
na -gus,
-gus, !""$
!""$.. %ertam
%ertambah
bahan
an usia
usia akan
akan menimb
menimbulk
ulkan
an
 perubahan&perubahan pada struktur dan fisiologis dari berbagai sel/jaringan/organ dan
sistem yang ada pada tubuh manusia sehingga menyebabkan sebagian besar lansia
mengalami kemunduran atau perubahan pada fisik, psikologis, dan sosial (*ubarak 
dkk, !")"0 %utri dkk, !""1$.
Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yaitu perubahan morfologi
 pada otot yang menyebabkan perubahan fungsional otot, yaitu terjadi penurunan
kekuatan dan kontraksi otot, elastisitas dan fleksibilitas otot, serta kecepatan dan
waktu rekasi. %enurunan fungsi dan kekuatan otot akan mengakibatkan penurunan
kemampuan
kemampuan mempertahan
mempertahankan
kan keseimbanga
keseimbangann poostural
poostural atau keseimbanga
keseimbangann tubuh
tubuh
lansia
lansia.. 2anggu
2angguan
an keseim
keseimban
bangan
gan tubuh
tubuh akibat
akibat penuaa
penuaann merupa
merupakan
kan masalah
masalah yang
yang
sering
sering terjadi pada lansia.
lansia. -pabila
-pabila gangguan keseimbangan
keseimbangan ini tidak dikontrol
dikontrol maka
akan
akan menin
meningk
gkat
atkan
kan risi
risiko
ko jatuh
jatuh pada
pada lans
lansia
ia (Kust
(Kustan
anto
to dkk,
dkk, !""3
!""3$.
$. 4atu
4atuhh dan
dan
kecelakaan pada lansia merupakan penyebab kecacatan yang utama. 4atuh adalah
kejadi
kejadian
an secara tiba&tib
tiba&tibaa dan tidak diseng
disengaja
aja yang mengak
mengakiba
ibatka
tkann seseor
seseorang
ang
mendadak terbaring atau terduduk dilantai (*aryam, !""1$.
Berdasarkan penduduk lansia di ndonesia pada tahun !"!" mendatang sudah
mencapai angka )).56 atau tercatat sekitar !1.1 juta orang yang menyebabkan jumlah
 penduduk lansia terbesar di dunia (B%S, !""3$. nsiden
nsiden jatuh di ndonesia tercatat dari
))7
))7 penghu
penghuni
ni panti
panti sebany
sebanyak
ak 8" lansia
lansia atau
atau sekita
sekitarr 58.536
58.536 mengala
mengalami
mi jatuh.
jatuh.
Kejadian jatuh pada lansia dipengaruhi oleh faktor intrinsik seperti gangguan gaya
 berjalan, kelemahan otot ekstremitas bawah, kekakuan sendi, sinkope dan di99iness,
serta faktor ekstrinsik seperti lantai yang licin dan tidak rata, tersandung benda&benda,
 penglihatan kurang karena cahaya kurang terang dan lain&lain (armojo, !""#$.
%enyebab jatuh pada lansia adalah penyakit yang sedang diderita, seperti
hipertensi, stroke, sakit kepala/pusing, nyeri sendi, reumatik dan diabetes. %erubahan&
 perubahan akibat proses penuaan seperti penurunan pendengaran, penglihatan, status
mental, lambatnya pergerakan, hidup sendiri, kelemahan otot kaki bawah, gangguan
keseimbangan dan gaya berjalan. :aktor lingkungan terdiri dari penerangan yang
kurang, bendabenda dilantai (tersandung karpet$, tangga tanpa pagar, tempat tidur 
atau tempat buang air yang terlalu rendah, lantai yang tidak rata, licin serta alat bantu
 jalan yang tidak tepat. 4atuh (falls$ merupakan suatu masalah yang sering terjadi pada
lansia (*aryam, !""1$.
:aktor
:aktor risiko jatuh meliputi
meliputi faktor intrinsik
intrinsik dan ekstrinsik,
ekstrinsik, faktor
faktor intrinsik 
antara lain sistem saraf pusat, demensia, gangguan sistem sensorik, gangguan sistem
kardio+askuler, gangguan
gangguan metabolisme, dan gangguan gaya berjalan. :aktor ekstrinsik 
melip
meliput
utii ling
lingku
kung
ngan
an,, akti
aktifit
fitas
as,, dan
dan obat&
obat&ob
obat
atan
an,, selam
selamaa pros
proses
es menu
menua,
a, lans
lansia
ia
mempunyai konsekuensi untuk jatuh salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi
 pada lansia adalah instabilitas yaitu berdiri dan berjalan tidak stabil atau mudah jatuh.
4atuh dianggap sebagai konsekuensi alami tetapi jatuh bukan merupakan bagian
normal dari proses penuaan (Stanley, !""$.
Upaya
Upaya pencegahan
pencegahan perlu dilakukan
dilakukan untuk meminimalisi
meminimalisirr kejadian
kejadian jatuh pada
lansia
lansia.. %enceg
%encegaha
ahann yang
yang dapat
dapat dilaku
dilakukan
kan untuk
untuk menceg
mencegah
ah terjadi
terjadiny
nyaa jatuh
jatuh pada
pada
lansia, mengidentifikasi faktor risiko dilakukan untuk mencari adanya faktor intrinsik 
risiko jatuh, keadaan lingkungan rumah yang berbahaya yang dapat menyebabkan
 jatuh harus dihilangkan. %enilaian keseimbangan dan gaya berjalan dilakukan untuk 
 berpindah tempat dan pindah posisi, penilaian postural sangat diperlukan untuk 
mengurangi faktor penyebab terjadinya risiko jatuh, serta mengatur atau mengatasi
fraktur situasional dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaaan rutin kesehatan
lansia secara periodik (*ariyam, !""1$.

B. Rumu
Rumusa
san
n Mas
Masal
alah
ah
Kejadian jatuh pada lansia dipengaruhi oleh faktor intrinsik seperti gangguan gaya
 berjalan, kelemahan otot ekstremitas bawah, kekakuan sendi, sinkope dan di99iness,
serta faktor ekstrinsik seperti lantai yang licin dan tidak rata, tersandung benda&benda,
 penglihatan kurang karena cahaya kurang terang dan lain&lain (armojo, !""#$.
%enyebab jatuh pada lansia adalah penyakit yang sedang diderita, seperti
hipertensi, stroke, sakit kepala/pusing, nyeri sendi, reumatik dan diabetes. %erubahan&
 perubahan akibat proses penuaan seperti penurunan pendengaran, penglihatan, status
mental, lambatnya pergerakan, hidup sendiri, kelemahan otot kaki bawah, gangguan
keseimbangan dan gaya berjalan. :aktor lingkungan terdiri dari penerangan yang
kurang, bendabenda dilantai (tersandung karpet$, tangga tanpa pagar, tempat tidur 
atau tempat buang air yang terlalu rendah, lantai yang tidak rata, licin serta alat bantu
 jalan yang tidak tepat. 4atuh (falls$ merupakan suatu masalah yang sering terjadi pada
lansia (*aryam, !""1$.
:aktor
:aktor risiko jatuh meliputi
meliputi faktor intrinsik
intrinsik dan ekstrinsik,
ekstrinsik, faktor
faktor intrinsik 
antara lain sistem saraf pusat, demensia, gangguan sistem sensorik, gangguan sistem
kardio+askuler, gangguan
gangguan metabolisme, dan gangguan gaya berjalan. :aktor ekstrinsik 
melip
meliput
utii ling
lingku
kung
ngan
an,, akti
aktifit
fitas
as,, dan
dan obat&
obat&ob
obat
atan
an,, selam
selamaa pros
proses
es menu
menua,
a, lans
lansia
ia
mempunyai konsekuensi untuk jatuh salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi
 pada lansia adalah instabilitas yaitu berdiri dan berjalan tidak stabil atau mudah jatuh.
4atuh dianggap sebagai konsekuensi alami tetapi jatuh bukan merupakan bagian
normal dari proses penuaan (Stanley, !""$.
Upaya
Upaya pencegahan
pencegahan perlu dilakukan
dilakukan untuk meminimalisi
meminimalisirr kejadian
kejadian jatuh pada
lansia
lansia.. %enceg
%encegaha
ahann yang
yang dapat
dapat dilaku
dilakukan
kan untuk
untuk menceg
mencegah
ah terjadi
terjadiny
nyaa jatuh
jatuh pada
pada
lansia, mengidentifikasi faktor risiko dilakukan untuk mencari adanya faktor intrinsik 
risiko jatuh, keadaan lingkungan rumah yang berbahaya yang dapat menyebabkan
 jatuh harus dihilangkan. %enilaian keseimbangan dan gaya berjalan dilakukan untuk 
 berpindah tempat dan pindah posisi, penilaian postural sangat diperlukan untuk 
mengurangi faktor penyebab terjadinya risiko jatuh, serta mengatur atau mengatasi
fraktur situasional dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaaan rutin kesehatan
lansia secara periodik (*ariyam, !""1$.

B. Rumu
Rumusa
san
n Mas
Masal
alah
ah
4atu
4atuhh adal
adalah
ah suat
suatuu keja
kejadi
dian
an seca
secara
ra tiba
tiba&ti
&tiba
ba dan
dan tida
tidakk dise
diseng
ngaja
aja yang
yang
mengakibat
mengakibatkan
kan seseorang
seseorang terbaring atau terduduk
terduduk dilantai (*aryam,
(*aryam, !""1$. 4atuh
 pada lanjut usia merupakan masalah yang sering terjadi, penyebabnya adalah multi&
faktor, serta banyak yang berperan didalamnya, baik faktor intrinsik maupun faktor 
ekstrinsik. %encegahan risiko jatuh pada lansia misalnya dengan memindahkan benda
 berbahaya, ruangan tidak gelap, lantai tidak licin dan lain&lain. %eningkatan jumlah
 penduduk lansia berdampak pada masalah&masalah yang ditimbulkan seperti yang
diuraikan diatas salah satunya adalah risiko jatuh.

C. Tujuan
juan Penel
Peneliti
itian
an
;ujuan penelitian ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut<
). ;ujuan
juan Umu
Umum
*emahami asuhan keperawatan lansia dengan permasalahan degeneratif < 4atuh
!. ;ujuan
juan Khus
Khusus
us
a. *emahami
*emahami pengertian
pengertian dari resiko
resiko jatuh.
 b. *emahami penyebab dari jatuh pada lansia.
c. *emahami
*emahami faktor
faktor risiko jatuh pada lansia.
lansia.
d. *emahami
*emahami pencega
pencegahanhan jatuh
jatuh pada lansia.
lansia.
e. *emahami
*emahami kompl
komplikasi
ikasi jatuh pada lansia.
lansia.
f. *emahami
*emahami pendekata
pendekatann diagnos
diagnostik
tik dari
dari jatuh
jatuh pada
pada lansia.
lansia.
g. *emahami
*emahami penatalak
penatalaksanaan
sanaan jatuh pada lansia.
lansia.
h. *emahami
*emahami asuhan
asuhan keperaw
keperawatan
atan pada
pada lansia.
lansia.
D. Manfa
Manfaat
at Penel
Peneliti
itian
an
*anfaat dari penelitian ini adalah terdiri dari<
). Bagi
Bagi nti
ntitu
tusi
si %en
%endi
didi
dika
kann
Sebagai bahan informasi untuk mengetahui asuhan keperawatan lansia dengan
 permasalahan degeneratif < 4atuhdan sebagai sumber bacaan bagi mahasiswa
keperawatan, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan, bahan
kajian, atau pengembangan terhadap ilmu keperawatan khususnya keperawatan
gerontik.
!. Bagi
Bagi *asy
*asyar
arak
akat
at
apat memberikan informasi kepada keluarga dan masyarakat bahwa kejadian
 jatuh pada lanjut usia berhubungan erat dengan faktor kondisi lingkungan fisik 
ruma
rumahh yang
ang memb
membah
ahay
ayak
akan
an sehin
ehingg
ggaa kelu
keluar
arga
ga dan
dan masy
masyar
arak
akat
at dapa
dapatt
memodifikasi kondisi lingkungan fisik rumah yang baik dan aman bagi lanjut usia
dalam mencegah kejadian jatuh pada lanjut usia.
8. Bagi
agi %enu
enulis
lis
Sebagai
Sebagai bahan masukan
masukan dari hasil penelitian
penelitian ini diharapkan
diharapkan dapat bermanfaat,
bermanfaat,
membe
memberik
rikan
an kritik
kritik dan saran,
saran, serta
serta tambah
tambahan
an inform
informasi
asi guna
guna memecah
memecahkan
kan
masa
masala
lahh atau
atau menc
mencari
ari solu
solusi
si untu
untukk menu
menuru
runk
nkan
an fakt
faktor
or risi
risiko
ko yang
yang dapa
dapatt
menyebabkan jatuh pada lansia.
BAB II

PEMBAHAAN

!." #$nse% jatuh


A. Definisi

4atuh merupakan masalah kesehatan utama pada lansia, yang menyebabkan cidera,
hambatan mibilitas serta kematian. Selain cidera fisik yang berkaitan dengan jatuh,
indi+idu dapat mengalami dampak psikologis seperti takut terjatuh kembali, kehilangan
kepercayaan diri, peningkatan ketergantungan, dan isolasi social. (ownton 
-ndrews,)##"0 ;ideiksaar, )##30 ;inetti  %owell, )##8$.

4atuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata, yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai /
tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka ( 'euben,
)## $.

B. &akt$r Risik$

Untuk dapat memahami faktor risiko jatuh, maka harus dimengerti bahwa stabilitas
 badan ditentukan atau dibentuk oleh<
). Sistem sensori
=ang berperan di dalamnya adalah< +isus ( penglihatan $, pendengaran, fungsi
+estibuler, dan proprioseptif. Semua gangguan atau perubahan pada mata akan
menimbulkan gangguan penglihatan. Semua penyakit telinga akan menimbulkan
gangguan pendengaran. >ertigo tipe perifer sering terjadi pada lansia yang diduga
karpena adanya perubahan fungsi +estibuler akibat proses manua. ?europati perifer dan
 penyakit degeneratif leher akan mengganggu fungsi proprioseptif ( ;inetti, )##! $.
2angguan sensorik tersebut menyebabkan hampir sepertiga penderita lansia mengalami
sensasi abnormal pada saat dilakukan uji klinik.
!. Sistem saraf pusat ( SS% $
SS% akan memberikan respon motorik untuk mengantisipasi input sensorik.
%enyakit SS% seperti stroke, %arkinson, hidrosefalus tekanan normal, sering diderita oleh
lansia dan menyebabkan gangguan fungsi SS% sehingga berespon tidak baik terhadap
input sensorik ( ;inetti, )##! $.
8. Kognitif 
%ada beberapa penelitian, dementia diasosiasikan dengan meningkatkan risiko
 jatuh.
*uskuloskeletal ( 'euben, )##0 ;inetti, )##!0 Kane, )##50 @ampbell, )#130
Brocklehurs, )#13 $.
:aktor ini disebutkan oleh beberapa peneliti merupakan faktor yang benar A benar 
murni milik lansia yang berperan besar terhadap terjadinya jatuh. 2angguan
muskuloskeletal. *enyebabkan gangguan gaya berjalan (gait$ dan ini berhubungan
dengan proses menua yang fisiologis. 2angguan gait yang terjadi akibat proses menua
tersebut antara lain disebabkan oleh<
a. Kekakuan jaringan penghubung
 b. Berkurangnya massa otot
c. %erlambatan konduksi saraf 
d. %enurunan +isus / lapang pandang
e. Kerusakan proprioseptif 
Semua perubahan tersebut mengakibatkan kelambanan gerak, langkah yang
 pendek, penurunan irama, dan pelebaran bantuan basal. Kaki tidak dapat menapak 
dengan kuat dan lebih cenderung gampang goyah. %erlambatan reaksi mengakibatkan
seorang lansia susah / terlambat mengantisipasi bila terjadi gangguan seperti terpleset,
tersandung, kejadian tiba A tiba, sehingga memudahkan jatuh.
:aktor resiko jatuh lainnya pada lansia dibagi menjadi ! faktor yaitu faktor 
intrinsik dan ekstrinsik <
). :aktor intrinsik 
a. %roses penuaan dan beberapa kondisi penyakit, termasuk penyakit jantung dan
stroke dan gangguan ortopedik serta neurologic.
 b. %asien yang mempunyai diagnosis kompleks, indi+idu dengan rawat inap lebih
 pendek difasilitas perawatan akut, dan indi+idu yang menjalani fase
rehabilitasi lebih cepat sangat rentan terhadap jatuh.
c. Kebutuhan eliminasi indi+idu saat dikamar mandi, diakibatkan oleh
 pergerakan yang tidak focus, serta penglihatan yang kurang jelas.
d. %erubahan status mental misalnya agitasi, depresi, dan ansietas.
!. :aktor ekstrinsik 
a. -lat A alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua, tidak stabil, atau
tergeletak di bawah
 b. tempat tidur atau @ yang rendah / jongkok 
c. tempat berpegangan yang tidak kuat / tidak mudah dipegang
d. Lantai yang tidak datar baik ada trapnya atau menurun
e. Karpet yang tidak dilem dengan baik, keset yang tebal / menekuk pinggirnya,
dan benda&benda alas lantai yang licin atau mudah tergeser 
f. Lantai yang licin atau basah
g. %enerangan yang tidak baik (kurang atau menyilaukan$
h. -lat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun cara penggunaannya.

C. Pen'e(a( )atuh Pa*a Lansia


%enyebab jatuh pada lansia biasanya merupakan gabungan beberapa faktor, antara
lain< ( Kane, )##50 'euben , )##0 ;inetti, )##!0 campbell, )#130 Brocklehurs, )#13 $.
). Kecelakaan < merupakan penyebab jatuh yang utama ( 8" A 7"6 kasus jatuh lansia $,
*urni kecelakaan misalnya terpeleset, tersandung. 2abungan antara lingkungan yang
 jelek dengan kelainan A kelainan akibat proses menua misalnya karena mata kurang
awas, benda A benda yang ada di rumah tertabrak, lalu jatuh, nyeri kepala dan atau
+ertigo, hipotensi orthostatic, hipo+ilemia / curah jantung rendah, disfungsi otonom,
 penurunan kembalinya darah +ena ke jantung, terlalu lama berbaring, pengaruh obat&
obat hipotensi, hipotensi sesudah makan
!. Cbat A obatan
a. iuretik / antihipertensi
 b. -ntidepresen trisiklik 
c. Sedati+a
d. -ntipsikotik 
e. Cbat A obat hipoglikemia
f. -lkohol
8. %roses penyakit yang spesifik 
%enyakit A penyakit akut seperti <
a. Kardio+askuler < A aritmia
 b. stenosis aorta
c. sinkope sinus carotis
d. ?eurologi < A ;-
e. Stroke
f. Serangan kejang
g. %arkinson
h. Kompresi saraf spinal karena spondilosis
i. %enyakit serebelum
5. diopatik ( tak jelas sebabnya$
7. Sinkope < kehilangan kesadaransecara tiba&tiba
a. rop attack ( serangan roboh $
 b. %enurunan darah ke otak secara tiba A tiba
c. ;erbakar matahari

D. &akt$r Presi%itasi )atuh


*enurut 'euben ()##$ :aktor yang mempresipitasi jatuh antara lain <
). -kti+itas
Sebagian besar jatuh terjadi pada saat lansia melakukan akti+itas biasa seperti
 berjalan, naik atau turun tangga, mengganti posisi. Danya sedikit sekali ( 76 $, jatuh
terjadi pada saat lansia melakukan akti+itas berbahaya seperti mendaki gunung atau
olahraga berat. 4atuh juga sering terjadi pada lansia dengan banyak kegiatan dan olahraga,
mungkin disebabkan oleh kelelahan atau terpapar bahaya yang lebih banyak. 4atuh juga
sering terjadi pada lansia yang imobil ( jarang bergerak $ ketika tiba A tiba dia ingin
 pindah tempat atau mengambil sesuatu tanpa pertolongan.
!. Lingkungan

Sekitar 3"6 jatuh pada lansia terjadi di rumah, )"6 terjadi di tangga, dengan
kejadian jatuh saat turun tangga lebih banyak dibanding saat naik, yang lainnya terjadi
karena tersandung / menabrak benda perlengkapan rumah tangga, lantai yang licin atau
tak rata, penerangan ruang yang kurang
8. %enyakit -kut
i99ines dan syncope, sering menyebabkan jatuh. Eksaserbasi akut dari penyakit
kronik yang diderita lansia juga sering menyebabkan jatuh, misalnya sesak nafas akut
 pada penderita penyakit paru obstruktif menahun, nyeri dada tiba A tiba pada penderita
 penyakit jantung iskenmik, dan lain A lain.

E. #$m%likasi
4atuh pada lansia menimbulkan komplikasi A komplikasi seperti < ( Kane, )##50 >an A 
der A @ammen, )##) $
). %erlukaan ( injury $
a. 'usaknya jaringan lunak yang terasa sangat sakit berupa robek atau tertariknya
 jaringan otot, robeknya arteri / +ena
 b. %atah tulang ( fraktur $ < %el+is, :emur ( terutama kollum $, humerus, lengan
 bawah, tungkai bawah, kista
c. Dematom subdural
!. %erawatan rumah sakit
a. Komplikasi akibat tidak dapat bergerak ( imobilisasi $
 b. 'isiko penyakit A penyakit iatrogenic
8. isabilitas
a. %enurunan mobilitas yang berhubungan dengan perlukaan fisik 
 b. %enurunan mobilitas akibat jatuh, kehilangan kepercayaan diri, dan pembatasan
gerak 
5. 'esiko untuk dimasukkan dalam rumah perawatan ( nursing home $
7. *ati
&. Pen+egahan
Usaha pencegahan merupakan langkah yang harus dilakukan karena bila sudah
terjadi jatuh pasti terjadi komplikasi, meskipun ringan tetap memberatkan.
-da 8 usaha pokok untuk pencegahan, antara lain < ( ;inetti, )##!0 >an A der A 
@ammen, )##)0 'euben, )## $

). dentifikasi faktor resiko

%ada setiap lansia perlu dilakukan pemeriksaan untuk mencari adanya faktor 
intrinsik risiko jatuh, perlu dilakukan assesmen keadaan sensorik, neurologik,
muskuloskeletal dan penyakit sistemik yang sering mendasari / menyebabkan jatuh.

Keadaan leingkungan rumah yang berbahaya dan dapat menyebabkan jatuh


harus dihilangkan. %enerangan rumah harus cukup tetapi tidak menyilaukan. Lantai
rumah datar, tidak licin, bersih dari benda A benda kecil yang susah dilihat. %eralatan
rumah tangga yangsudah tidak aman ( lapuk, dapat bergeser sendiri $ sebaiknya
diganti, peralatan rumah ini sebaiknya diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak 
mengganggu jalan / tempat aktifitas lansia. Kamar mandi dibuat tidak licin, sebaiknya
diberi pegangan pada dindingnya, pintu yang mudah dibuka. @ sebaiknya dengan
kloset duduk dan diberi pegangan di dinding.

Cbat A obatan yang menyebabkanhipotensi postural, hipoglikemik atau


 penurunan kewaspadaan harus diberikan sangat selektif dan dengan penjelasan yang
komprehensif pada lansia dan keluargannya tentang risiko terjadinya jatuh akibat
minum obat tertentu.

-lat bantu berjalan yang dipakai lansia baik berupa tongkat, tripod, kruk atau
walker harus dibuat dari bahan yang kuat tetapi ringan, aman tidak mudah bergeser 
serta sesuai dengan ukuran tinggi badan lansia.

!. %enilaian keseimbangan dan gaya berjalan ( gait $

Setiap lansia harus die+aluasi bagaimana keseimbangan badannya dalam


melakukan gerakan pindah tempat, pindah posisi. %enilaian postural sway sangat
diperlukan untuk mencegah terjadinya jatuh pada lansia. Bila goyangan badan pada
saat berjalan sangat berisiko jatuh, maka diperlukan bantuan latihan oleh rehabilitasi
medik. %enilaian gaya berjalan ( gait $ juga harus dilakukan dengan cermat apakah
 penderita mengangkat kaki dengan benar pada saat berjalan, apakah kekuatan otot
ekstremitas bawah penderita cukup untuk berjalan tanpa bantuan. Kesemuanya itu
harus dikoreksi bila terdapat kelainan / penurunan.

8. *engatur / mengatasi fraktur situasional

:aktor situasional yang bersifat serangan akut / eksaserbasi akut, penyakit yang
dideriata lansia dapat dicegah dengan pemeriksaan rutin kesehatan lansia secara periodik.
:aktor situasional bahaya lingkungan dapat dicegah dengan mengusahakan perbaikan
lingkungan seperti tersebut diatas. :aktor situasional yang berupa aktifitas fisik dapat
dibatasi sesuai dengan kondisi kesehatan penderita. %erlu diberitahukan pada penderita
aktifitas fisik seberapa jauh yang aman bagi penderita, aktifitas tersebut tidak boleh
melampaui batasan yang diperbolehkan baginya sesuai hasil pemeriksaan kondisi fisik.
Bila lansia sehat dan tidak ada batasan aktifitas fisik, maka dianjurkan lansia tidak
melakukan aktifitas fisik sangat melelahkan atau beresiko tinggi untuk terjadinya jatuh.

!.! #$nse% Asuhan #e%era,atan


A. Pengkajian
%engkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluruh
(Boedihartono, )##5 < )"$.
). -namnesis
!. 'iwayat medis umum
8. ;ingkat mobilitas
5. 'iwayat jatuh sebelumnya
-namnesis dilakukan baik terhadap penderita ataupun saksi mata jatuh atau
keluarganya. -namnesis ini meliputi <
a. Seputar jatuh < mencari penyebab jatuh misalnya terpeleset, tersandung,
 berjalan, perubahan posisi badan, waktu mau berdiri dari jongkok, sedang
makan, sedang buang air kecil atau besar, sedang batuk atau bersin, sedang
menoleh tiba A tiba atau akti+itas lain.
 b. 2ejala yang menyertai < nyeri dada, berdebar A debar, nyeri kepala tiba&tiba,
+ertigo, pingsan, lemas, konfusio, inkontinens, sesak nafas.
c. Kondisi komorbid yang rele+an < pernah stroke, %arkinsonism, osteoporosis,
sering kejang, penyakit jantung, rematik, depresi, defisit sensorik.
d. 'e+iew obat A obatan yang diminum < antihipertensi, diuretik, autonomik 
 bloker, antidepresan, hipnotik, anFiolitik, analgetik, psikotropik.
e. 'e+iew keadaan lingkungan < tempat jatuh, rumah maupun tempat A tempat
kegiatannya.
f. Cbat A obatan uang dikonsumsi < ;erutama obat antihipertensi dan psikotropika
g. -pa yang dipikirkan pasien sebagai penyebab jatuh
)$ -pakah pasien sadar bahwa akan jatuhG
!$ -pakah kejadian jatuh tersebut sama sekali tak terdugaG
8$ -pakah pasien terpeleset atau terantukG
h. Lingkungan sekitar tempat jatuh
)$ aktu di tempat jatuh
!$ Saksi
8$ Kenyataanya dengan perubahan postur, batuk, buang air kecil, memutar kepala
i. 2ejala yang terkait
)$ Kepala terasa ringan, di99iness, +ertigo
!$ %alpitasi
8$ ?yeri dada, sesak 
5$ 2ejala neurolgis fokal mendadak (kelemahan, gangguan sensorik, disertai,
ataksia, bingung, afaksia$
7$ nkontinensia urin atau al+i
 j. Dilangnya kesadaran
)$ -pakah yang langsung diingat segera setelah jatuhG
!$ -pakah pasien dapat bangkit setelah jatuh dan jika dapat, berapa lama waktu
yang diperlukan untuk dapat bangkit setelah jatuhG
8$ -pakah adanya hilangnya kesadaran dapat dijelaskan oleh saksiG
k. %engkajian fungsional
)$ -kti+itas/stirahat<
2ejala < ?yeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada
sendi0 kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris.
Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang,
 pekerjaan, keletihan.
;anda <*alaise, keterbatasan rentang gerak0 atrofi otot, kulit, kontraktor/
kelaianan pada sendi.
!$ Kardio+askular<
2ejala < :enomena 'aynaud jari tangan/ kaki ( mis< pucat intermitten, sianosis,
kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal$.
8$ ntegritas Ego<
2ejala < :aktor&faktor stres akut/ kronis< mis0 finansial, pekerjaan,
ketidakmampuan, faktor&faktor hubungan, keputusan dan ketidakberdayaan
( situasi ketidakmampuan $, ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas
 pribadi ( misalnya ketergantungan pada orang lain$.
5$ *akanan/@airan<
2ejala 0 Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/
cairan adekuat< mual, anoreksia, kesulitan untuk mengunyah.
;anda < %enurunan berat badan, kekeringan pada membran mukosa.
7$ Dygiene<
2ejala < Berbagai kesulitan untuk melaksanakan akti+itas perawatan pribadi,
ketergantungan.
$ ?eurosensori<
2ejala < Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari
tangan.
;anda < %embengkakan sendi simetris.
3$ ?yeri/Kenyamanan<
2ejala < :ase akut dari nyeri ( mungkin tidak disertai oleh pembengkakan
 jaringan lunak pada sendi $.
1$ Keamanan<
2ejala < Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutan, Lesi kulit, ulkus kaki.
Kesulitan dalam ringan dalam menangani tugas/ pemeliharaan rumah tangga.
emam ringan menetap Kekeringan pada mata dan membran mukosa.
#$ nteraksi Sosial<
2ejala < Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain0 perubahan
 peran0 isolasi.
B. Pemeriksaan &isik 
). ;anda +ital < nadi, tensi, respirasi, suhu badan ( panas / hipotermi $.
!. Kepala dan leher < penurunan +isus, penurunan pendengaran, nistagmus, gerakan yang
menginduksi ketidakseimbangan, bising 4antung < aritmia, kelainan katup.
8. Kulit < ;urgor, trauma, kepucatan
5. *ata < >isus
7. Kardio+askular < -ritmia, bruit karotis, tanda stenosis aorta, sensiti+itas sinus karotis
. ?eurologi < perubahan status mental, defisit fokal, neuropati perifer, kelemahan otot,
instabilitas, kekakuan, tremor.
3. *uskuloskeletal < perubahan sendi, pembatasan gerak sendi problem kaki
( podiatrik $, deformitas.
C. Analisa Data
). Subyektif< terdapat keluhan perasaan seperti akan jatuh, disertai atau tanpa di99i&ness,
+ertigo, rasa bergoyang, rasa tidak percaya diri untuk transfer atau mobilisaasi
mandiri0 atau terdapat riwayat jatuh
!. Cbyektif< terdapat faktor risiko intrinsik dan ekstrinsik untuk terjadi jatuh.
:aktor intrinsik terdiri atas faktor lokal dan faktor sistemik.
a. :aktor interinsik lokal<osteoaritis genu/+ertebra lumbal, plantar fascitis,
kelemahan otot kuadrisep femoris, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan,
gangguan pada alat keseimbangan seperti +ertigo yang dapat ditimbulkan oleh
gangguan aliran darah ke otak akibat hiperkoagulasi, hiperagregasi, atau
spondiloartosis ser+ikal.
 b. :aktor intrinsik sistemik< penyakit paru obstruktif kronik (%%CK$, pnemonia,
infark miokard akut, gagal jantung, infeksi salurankemih, gangguan aliran darah
ke otak (hiperkoagulasi, strok, dan transient ischemic attacG;-$, diabetes militus
dan/atau hipertensi (terutama jika tak terkontrol$, paresis inferior, penyakit atau
sindrom parkinson, demensia, gangguan saraf lain serta gangguan metabolik 
seperti hiponatremia, hipoglikemia atau hiperglikemia, dan hipoksia.
:aktor risiko ekstrinsik/lingkungan antara lain<
a. alas kaki yang tidak sesuai,
 b. kain/pakaian bagian bawah, atau tidak rata,
c. furnitur yang terlalu rendah atau tinggi,
d. tangga yang tak aman
e. kamar mandi dengan bak mandi/closet terlalu rendah atau tinggi dan tak memiliki
alat bantu untuk berpegangan,
f. tali atau kabel yang berserakan dilantai
g. karpet yang terlipat
h. benda A benda di lantai yang membuat seseorang terantuk.
D. Diagn$sa #e%era,atan
). 'esiko jatuh berhubungan dengan kerusakan mobilitas fisik, penurunan kekuatan
ekstremitas bawah, penyakit akut.
!. 'esiko cedera berhubungan dengan lingkungan yang tidak nyaman
8. 2angguan mobilitas fisik b/d pengobatan, terapi pembatasan gerak, nyeri, kerusakan
 persepsi sensori, intoleransi akti+itas, malnutrisi, kerusakan neuromuskuloskeletal,
 penurunan kekuatan otot.
5. ?yeri akut b/d agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis$
7. 2angguan %ersepsi sensori ( penglihatan, pendengaran, kinestetik, pengecapan,
 perabaan, penciuman $
E. Inter-ensi #e%era,atan
). 'esiko jatuh berhubungan dengan kerusakan mobilitas fisik, penurunan kekuatan
ekstremitas bawah, penyakit akut.
 ?C@ < %erilaku safety< pencegahan jatuh
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...F...., jatuh dapat dicegah dengan
kriteria hasil <
a. %enggunaan penghalang
b. %enggunaan restrain
c. %enyesuaian tinggi tempat tidur 
d. Kontrol agitasi dan restlessness
e. %erhatian pada penggunaan medikasi yang meningkatkan risiko jatuh
 f. %rosedur transfer yang aman
 ?@ < %encegahan jatuh
a. dentifikasi penurunan kogniitif atau kelemahan fisik klien yang meningkatkan
 potensial jatuh
 b. dentifiksi kebiasan dan faktor yag mempengaruhi resiko jatuh
c. 'e+iew riwayat jatuh klien
d. dentifikasi lingkungan yang dapat meningkatkan potensial jatuh
e. -jrakan klien untuk meminta bantuan dalam hal perpindahan
f. %asang side rail
g. Bantu toileting pasien
h. 2unakan bed alarm
i. Berikan pencahayaan yang cukup
 j. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk meminimalkan efek samping
 pengobatan yang berkontribusi meningktaan resiko jatuh (eg.ortostatic hipotensi$
!. 'esiko cedera berhubungan dengan lingkungan yang tidak nyaman
 ?C@ < %erilaku -man< *encegah jatuh
ndikaor 
a. *enghindari jatuh dan terpeleset di lantai
 b. *enggunakan tongkat
c. *enjauhkan bahaya yang bisa menyebabkan jatuh
d. *emakai alas kaki yang tidak mudah slip
e. *engatur tinggi tempat tidur 
f. *enggunakan alat Bantu penglihatan

 ?@ <

). *anajemen Lingkungan
a. @iptakan lingkungan yang aman bagi pasien
 b. dentifilasi kebutuhan rasa aman bagi pasien berdasarkan tingkat fungsi fisik
dan kognitif dan riwayat perilaku masa lalu
c. 4auhkan lingkungan yang mengancam
d. 4auhkan objek yang berbahaya dari lingkungan
e. Berikan side rail
f. -ntarkan pasien selama akti+itas di luar rumah sakit
!. *encegah 4atuh <
a. Kaji penyebab defisit fisik pasien
 b. Kaji karakteristik lingkungan yang menyebabkan jatuh
c. *onitor gaya jalan pasien, keseimbangan, tingkat kelelahan
d. Berikan penerangan yang cukup
e. %asang siderail tempat tidur 

8. 2angguan mobilitas fisik b/d pengobatan, terapi pembatasan gerak, nyeri, kerusakan
 persepsi sensori, intoleransi akti+itas, malnutrisi, kerusakan neuromuskuloskeletal,
 penurunan kekuatan otot.
 ?C@ < Le+el *obilitas ( *obility Le+el $
Setelah dilakukan inter+ensi keperawatan selama !H!5 jam diharapkan pasien dapat <

a. Klien meningkat dalam ak ti+itas fisik 


 b. *engerti tujuan dari peningkatan mobilitas
c. *em+erbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan
 berpindah
d. %ergerakan yang seimbang
e. Klien mampu melakukan -L secara bertahap
 ?@ < ;erapi latihan < *obilitas sendi
a. Kaji keterbatasan pergerakan sendi dan pengaruh terhadap fubgsi tubuh
 b. Kolaborasi pada fisioterapi untuk program latihan
c. 4elaskan kepada pasien dan keluarga tujuan dan rencana untuk melakukan latihan
sendi
d. *onitor daerah yang tidak nyaman atau nyeri selama pergerakan /latihan
e. Dindari terjadinya trauma selama latihan
f. ukung untuk latihan 'C* aktif/pasif sesuai indikasi
g. Berikan reinforcement positif untuk hasil latihan yang telah dicapai klien

5. ?yeri akut b/d agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis$


 ?C@ < %ain Le+el, %ain @ontrol, @omfort Le+el
Kriteria Dasil <
a. *enggunakan skala nyeri untuk mengidentifikasi tingkat nyeri
 b. *elaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri.
c. *elaporkan kebutuhan tidur dan istirahat tercukupi
d. *ampu menggunakan metode non farmakologi untuk mengurangi nyeri

 ?@ < *anajemen ?yeri/ %aint management

a. Kaji secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi< lokasi, karakteristik dan onset,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor&faktor presipitasi
 b. obser+asi isyarat&isyarat non +erbal dari ketidaknyamanan, khususnya dalam
ketidakmampuan untuk komunikasi secara efektif 
c. Berikan analgetik sesuai dengan anjuran
d. 2unakan komunikiasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri
e. Kaji latar belakang budaya pasien
f. ;entukan dampak dari ekspresi nyeri terhadap kualitas hidup< pola tidur, nafsu
makan, aktifitas kognisi, mood, relationship, pekerjaan, tanggungjawab peran
g. Kaji pengalaman indi+idu terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri kronis
h. E+aluasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan
i. Berikan dukungan terhadap pasien dan keluarga
 j. Berikan informasi tentang nyeri, seperti< penyebab, berapa lama terjadi, dan
tindakan pencegahan
k. kontrol faktor&faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien
terhadap ketidaknyamanan (seperti< temperatur ruangan, penyinaran, dll$
l. -njurkan pasien untuk memonitor sendiri nyeri
m. -jarkan penggunaan teknik non&farmakologi (seperti< relaksasi, guided imagery,
terapi musik, distraksi, aplikasi panas&dingin, massase$

7. 2angguan %ersepsi sensori ( penglihatan, pendengaran, kinestetik, pengecapan,


 perabaan, penciuman $ efinisi < perubahan jumlah atau pola dari rangsangan yang
masuk yang disertai dengan pengurangan, membnci, mengubah atau kerusakan respon
dari berbagai rangsangan.
 ?C@ < :ungsi sensori < penglihatan
isual (Body image, @ogniti+e orientation, Sensory function -uditory (@ogniti+e
orientation. @ommunicati+e recepti+e ability,istorted thought control $
Kriteria hasil <
a. *enunjukkan pemahaman +erbal, tulis atau sinyal respon
 b. *enunjukkan pergerakan dan ekspresi wajah yang rileks
c. *enjelaskan rencana memodifikasi gaya hidup untuk mengakomodasi kerusakan
+isual dan pendengaran
d. Bebas dari bahaya fisik karena penurunan keseimbangan pendengaran,
 penglihatan dan sensasi
e. *emelihara kontak dengan sumber komunitas yang tepat
 ?@< ;erapi kegiatan
a. Bekerjasama dengan tenaga kesehatan, dokter, dan/atau ahli terapis dalam
merencanakan dan memantau kegiatan program sebaimana mestinya
 b. ;entukan komitmen pasien untuk meningkatkan frekuensi dan/atau jangkauan
kegiatan
c. Bantu untuk menemukan makna diri melalui akti+itas yang biasa (misalnya
 bekerja$ dan/atau akti+itas liburan yang disukai
d. Bantu memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi, dan
social
e. Bantu untuk memfokuskan pada apa yang dapat dilakukan pasien bukan pada
kelemahan pasien
f. Bantu mengidentifikasi dan memperoleh sumber daya yang diperlukan untuk
kegiatan yang dikehendaki
BAB III

AUHAN #EPERAATAN

;n.  berumur 1# tahun, yang bertempat tinggal di esa Banjaranyar, 4l. Brawijaya
no. 1 '; )/ , Sokaraja, Banyumas yang tinggal bersama dengan anak, menantu dan ) orang
cucu perempuan, klien mengeluh penglihatannya agak berkurang sejak lima tahun yang lalu
dan merasa nyeri pada daerah ekstremitas kanan bawah. Klien mengatakan sekarang sering
sakit persendian, kadang&kadang kalau sakit sampai tidak bisa jalan. Klien mengatakan rasa
sakit mulai timbul sekitar 8 bulan yang lalu. ?yeri terasa betul pada saat cuaca dingin. 'asa
nyeri berkurang jika banyak istirahat. ?yeri terasa betul pada saat cuaca dingin. :ungsi
 penglihatan klien sudah mulai berkurang.

A. PEN/#A)IAN
). dentitas Klien
 ?ama < ;n.
4enis Kelamin < Laki&Laki
;;L < Banyumas, )! esember )#!5
%endidikan ;erakhir < S' 
-gama < slam
Status %erkawinan < @erai *ati
Suku/Bangsa < 4awa /ndonesia
;B / BB < )7 cm / 73 kg
%enampilan umum < ;inggi, badan sedang (tidak terlalu kurus atau gemuk$
-lamat < 4l. Brawijaya no. 1 't )/, esa Banjaranyar, Kec.
Sokaraja, Kab. Banyumas.
Crang terdekat
yang bisa dihubungi < ?y. ;
Dubungan dengan lansia < -nak kandung
-lamat  ?o. ;elp < 4l. Brawijaya no. 1 't )/, esa Banjaranyar, Kec.
Sokaraja, Kab. Banyumas., "1753#1"8""

!. 'iwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengatakan sekarang sering sakit persendian, kadang&kadang kalau sakit
sampai tidak bisa jalan.
 b. Keluhan ;ambahan
Klien mengatakan fungsi penglihatannya berkurang sejak 7 tahun yang lalu.
c. 'iwayat Kesehatan Sekarang
;n. merasa dirinya sakit tetapi sakitnya tidak terlalu parah, keluhannya yang
sering adalah merasa nyeri pada daerah ekstremitas kanan bawah. %englihatan
agak berkurang dibandingkan lima tahun lalu.
d. 'iwayat Kesehatan ahulu
Klien mengatakan pernah menjalani operasi katarak 7 tahun yang lalu pada
mata sebelah kirinya.
e. 'iwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit
seperti klien alami, dan tidak ada riwayat keturunan dari keluarganya.
f. 'iwayat %ekerjaan
%ekerjaan saat ini < %ensiunan >eteran
%ekerjaan Sebelumnya < >eteran dan pedagang
Sumber&sumber %endapatan < 2aji %ensiunan +eteran dan dari anak 
Kecukupan terhadap kebutuhan < cukup
g. 2enogram
Beliau mempunyai  orang anak, semua anaknya sudah berkeluarga dan
mempunyai anak dan cucu. -nak pertama adalah perempuan, sudah
mempunyai suami tetapi sudah meninggal, dan tidak mempunyai anak0 anak 
kedua laki&laki , sudah mempunyai istri dan mempunyai 5 orang anak (laki&
laki semua$ dan sudah mempunyai cucu0 anak ketiga adalah perempuan, sudah
mempunyai suami, mempunyai 5 anak (perempuan, laki&laki, laki&laki,
 perempuan$,anak pertamanya sudah meninggal, sudah mempunyai cucu dan
sekarang beliau tinggal bersama klien0 anak keempat adalah laki&laki, sudah
mempunyai istri, dan mempunyai 8 orang anak laki&laki dan cucu0 anak kelima
adalah perempuan, sudah bersuami dan mempunyai ! orang anak laki&laki dan
cucu0 anak terakhir adalah perempuan sudah bersuami dan mempunyai ! orang
anak perempuan.
2enogram <

Keterangan< < Laki&laki < < ;inggal ) 'umah

< %erempuan < Laki&laki meninggal

< Klien < %erempuan meninggal

h. 'iwayat Lingkungan Didup


Klien tinggal dirumahnya bersama anak, menantu, dan cucunya. 4umlah kamar 
dalam rumah tersebut berjumlah 8 kamar, kondisi kamar cukup baik, peralatan
cukup rapi, kondisi tempat tidur baik, kamar mandi berkeramik dengan wc
 jongkok. ?amun hanya ada ) +entilasi kecil dalam kamar dan ) kipas angina,
;etangga ;n. yang tedekat adalah ;n -.

i. 'iwayat rekreasi
;n.  hobi berjalan&jalan dan berkunjung kerumah saudara&saudara dan anak&
anaknya, sekarang klien tidak memungkinkan untuk melakukan rekreasi/
melakukan hobinya seperti biasa karena kondisi yang tidak memungkinkan dan
lemah. Klien mengatakan penglihatannya sudah berkurang jika melihat jarak 
dekat dan jauh, dan sakit pada persendiannya.
 j. Sistem %endukung
idekat rumah ;n.  terdapat Bidan esa bernama Bidan ?y. -, jarak bidan
tersebut berjarak sekitar !"" meter , terdapat %uskesmas di daerah Banjarsari
yang berjarak sekitar ) km, dan terdapat mantra ;n.  di daerah Banjarsari yang
 berjarak sekitar 1"" meter dari rumah ;n. .

8. %engkajian %ola :ungsional 2ordon


a. %ola %ersepsi an *anajemen Kesehatan
S< Klien mengatakan bahwa kesehatan sangatlah mahal dan
 penting, jika klien sakit maka akan pergi ke 'S
C< Klien sering dirawat di 'S Banyumas karena sakitnya
 b. %ola ?utrisi dan *etabolik 
S< Klien mengatakan bahwa tidak ada masalah dalam nafsu
makannya, porsi makan yang diberikan selalu habis dan
lahap
C< Klien makan dengan lahap dan porsi makan yang diberikan
anaknya selalu habis
c. %ola Eliminasi
S< Keluarga klien mengatakan bahwa klien dapat melakukan
secara mandiri untuk pergi ke kamar mandi untuk 
B-B/B-K sesekali dibantu agar tidak terpeleset, Klien
mengatakan bahwa dalam B-B tidak ada masalah dan
lancar )F sehari, dan dalam B-K lancar tidak ada masalah,
warna kuning jernih dan berbau. B-K 8&5F sehari
C< Klien pergi B-B dan B-K sendiri ke kamar mandi dan
sesekali dibantu agar tidak terpeleset
d. %ola -kti+itas dan Latihan
S< Klien mengatakan bahwa dalam beraktifitas klien hanya
didalam kamar saja, karena kondisinya yang sudah tidak 
memungkinkan untuk keluar rumah dan pergi. ;etapi dalam
melakukan aktifitas seperti mandi, makan, minum, B-B
dan B-K klien dapat melakukannya sendiri dan kadang&
kadang dibantu oleh anak/cucunya jika merasa
 persendiannya sakit dan penglihatannya kabur.
C< Klien terlihat agak lemah, terlihat pergi ke kamar mandi dan
melakukan aktifitas mandiri.
 ?C -Ls " ) ! 8 5
) *akan/ minum I
! ;oileting I
8 *andi I
5 *obilisasi tepat tidur I
7 -mbulasi I

Keterangan<
" < *andiri 8 <ibantu alat dan orang lain
) < ibantu alat 5 < Ketergantungan total
! < ibantu orang lain
e. %ola stirahat ;idur 
S< Klien mengatakan jika istirahat klien tidur dengan nyenyak,
dan sering terbangun pada malam hari karena pusing dan
gatal di kepalanya, Klien didalam kamar hanya tiduran saja.
Siang tidur pukul )8."" B atau setelah solat dhuhur, dan
 pada malam hari tidur pukul )#."" B setelah solat isya.
C< ;idak terlihat lemas karena kurang tidur dan klien tidak  
terlihat mengantuk,
f. %ola %ersepsi Kognitif 
S< Klien mengatakan bahwa penglihatannya sudah berkurang.
Sering meminta bantuan keluarga jika berjalan atau dengan
menggunakan tongkat.
C< Klien tampak menggunakan tongkat serta sesekali dibantu
ketika berjalan oleh keluarganya dan klien memakai
kacamata.
g. %ola %ersepsi dan Konsep iri
S< Klien mengatakan ekstremitas kanannya terasa sakit disertai
 penglihatannya yang sudah berkurang
C< Klien mengatakan sudah sakit sejak 8 bulan lama dan ingin
sembuh dari penyakitnya
h. %ola %eran dan Dubungan
S< Klien mengatakan tidak ada masalah dalam berinteraksi
dengan orang lain, terjalin hubungan yang harmonis dengan
keluarga dan teman /tetangga, kadang ada yang menjenguk 
klien dirumah. Keluarga selalu memperhatikan dan
memberikan kasih sayang kepada klien.
C< %asien tinggal bersama dengan anak kandungnya, menantu
dan seorang cucunya dan dijenguk oleh keluarga/tetangga.
i. %ola Seksualitas
S< Klien mengatakan bahwa klien adalah laki&laki dan sudah
mempunyai istri, anak , ,cucu dan buyut.
C< Klien berumur 1# tahun dan seorang laki&laki , mempunyai
istri, anak, cucu dan buut.
 j. %ola Koping dan ;oleransi Stres
S< Klien merasakan sakit dipersendian dan gangguan
 penglihatan namun klien dapat menahan sakitnya dan selalu
terbuka jika ada masalah kepada keluarga
C< Klien selalu terbuka jika ada masalah
k. %ola ?ilai dan keyakinan
S< Klien mengatakan beragama islam , setiap hari selalu
 berd9ikir dan menjalankan solat 7 waktu dan berdoa
C< Klien terlihat sedang berdoa dan berd9ikir  
5. %emeriksaan :isik 
Keadaan Umum < @ukup
Kesadaran < @ompos *entis 2@S< E8 * >5
;;> < ; < )8"/))" mmDg '< !8F.menit
? < 11 F/menit S< 83 @elcius
%emeriksaan Dead ;o ;oe
a. ntegument
;erjadi perubahan pada kulit yaitu tampak keriput, perubahan pigmentasi,
turgor dan tekstur cukup baik.
 b. Kepala
;idak ada keluhan yang berarti
c. *ata
Klien mengatakan terjadi penurunan penglihatan dibanding lima tahun lalu.
d. ;elinga
Klien masih mampu mendengar dengan nada yang sedang tapi jika
menggunakan suara dengan frekwensi yang rendah, klien kurang mendengar.
e. Didung
;idak ada keluhan
f. *ulut dan tenggorokan
Klien mengatakan giginya sudah tanggal semua sehingga susah untuk 
mengunyah makanan, kesulitan menelan kadang terjadi bila makanan yang
dikonsumsi tidak lembut, terjadi juga perubahan pada suara klien yaitu nada
yang cukup rendah/ pelan.
g. Leher  
;idak ada keluhan yang serius hanya klien mengatakan sedikit agak terbatas
gerakan lehernya/pelan.
h. %ayudara
;idak ada kelainan.
i. System pernafasan
;idak ada keluhan yang serius hanya apabila klien terlalu banyak akti+itas
tampak seperti kelelahan.
 j. System kardio+askuler 
;idak ada keluhan yang berarti. ;idak ada kelainan bunyi jantung ) dan !
masih terdengar baik. @'; J 8 detik.
k. System gastrointestinal
Klien mengatakan tidak bisa mengunyah makanan oleh karena gigi sudah
tanggal, klien juga mengatakan nafsu makan berkurang, pola defekasi masih
normal.
l. System perkemihan
:rekuensi B-B klien dan B-K lancar.
m. System genitoreproduksi
;idak ada keluhan penting.
n. System musculoskeletal
Klien mengatakan sering terasa nyeri pada ekstremitas kanan bawah terutama
 bila cuaca dingin.
o. System sarat pusat
;idak ada keluhan yang berati. aya ingat, cukup baik pada masalah jangka
 pendek dan jangka panjang kadangAkadang ada yang terlupakan.
 p. System endokrin
;erjadi perubahan pigmentasi kulit, perubahan rambut.
. System Sensori
%englihatan berkurang dibandingkan lima tahun yang lalu. %endengaran, agak 
 berkurang dengan frekuensi yang rendah, %engecapan, sensitifitas pengecapan
 berkurang, terjadi perubahan nafsu makan. %enciuman, masih baik.

7. %engkajian fungsional klien


*odifikasi dari Barthel indeks

 ?o Kriteria engan bantuan *andiri Keterangan


). *akan 7 "0 :rekuensi < 8F/hari
4umlah < sekali
makan hanya
habis  porsi
4enis < bubur 
atau nasi dan
makanan ringan
!. *inum 7 "0 :rekuensi < sering
4umlah < !
Liter/hari
4enis < air 
 putih atau teh
manis hangat di
 pagi hari
8. Berpindah dari 7&)" "1  ?y. = mampu
kursi roda ke  berjalan&jalan
tempat tidur, sendiri dan
sebaliknya istirahat kalau
kelelahan
5. %ersonal toilet, " 1 :rekuensi <
B-K 7& F/hari
muka, menyisir 
B-B )F/hari
rambut, gosok  2osok gigi !F/hari
gigi

7. Keluar masuk   7 "0 %asien masih


toilet (mencuci mampu
 pakaian, melakukan
menyeka  personal higiene
tubuh, secara mandiri
menyiram$
. *andi 7 "1 :rekuensi < mandi
!F/hari namun
sering )F/hari
karena ?y. =
mengeluh dingin
3. 4alan di " 1  ?y. = mampu
 permukaan  berjalan secara
datar  mandiri

1. ?aik turun 1 )" ?y. = mengeluh


tangga tidak kuat berjalan
naik turun tangga
tanpa bantuan
#. *engenakan 7 "0
 pakaian
)" Kontrol bowel 7 "0 :rekuensi < B-B
(B-B$ )F/hari
Konsistensi < padat

)) kontrol bladder  7 "0 :rekuensi < 5&


(B-K$ 7F/hari
arna < kuning
)! Clahraga/ 7 "0 :rekuensi <
latihan kadang&kadang
4enis < senam
lansia
)8 'ekreasi/ 7 "0 :rekuensi <
 pemanfaatan kadang&kadang
jenis <
waktu luang
mengunjungi
sanak saudara
Keterangan<
a. )8" < *andiri
 b. 7 A )!7 < Ketergantungan

c. " < Ketergantungan ;otal


nter+ensi hasil menunjukkan nilai pada angka )8" dengan interpretasi ;n. 
menunjukkan keterangan *andiri.

. %engkajian Keseimbangan
Beri nilai " jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini, beri nilai ) jika
klien menunjukan salah satu kondisi di bawah ini. nter+ensi hasil jumlahkan
semua nilai yang diperoleh klien dan interpretasikan sebagai berikut<
" A 7 < 'isiko jatuh rendah
 A )" < 'isiko jatuh sedang
)) A )7 < 'isiko jatuh tinggi
%erubahan posisi/gerakan Komponen 2aya Berjalan / 2erakan
keseimbangan
Kriteria Score Kriteria Score
;idak mampu " klien tidak mampu untuk   "
Bangun dari  berjalan ke tempat yang
kursi ditentukan
;idak mampu " Ketinggian langkah kaki "
uduk ke kursi (mengangkat kaki saat
melangkah$
;idak mampu ) ;idak ada Kontinuitas "
*enahan langkah kaki
dorongan pada
sternum
;idak mampu ) -danya "
 berjalan dengan ketidaksesimetrisan
*ata tertutup langkah
;idak dapat " -danya %enyimpangan "
melakukan  jalur pada saat berjalan
%erputaran leher 
;idak ada " ;idak mampu Berbalik "
2erakan
menggapai
sesuatu
4umlah Score < ! 4umlah Score < "
nter+ensi Dasil < ;n. resiko jatuh rendah
B. ANALIA DATA

 ?o ata Etiologi %roblem


). S < Klien mengatakan nyeri pada -gen injury biologis/  ?yeri akut
daerah ekstremitas kanan terganggunya system
 bawah muskuloskeletal

C < Ekspresi wajah nampak 


meringis saat nyeri terasa
!. S < Klien mengatakan sesekali %enurunan fungsi 'esiko jatuh
dibantu keluarganya dalam tubuh / proses menua
 berakti+itas misalnya
 berjalan dikarenakan
 penglihatannya yang sudah
 berkurang sejak 7 tahun lalu

C < Klien menggunakan tongkat


saat berjalan
8. S < Klien mengatakan terjadi 2angguan penerimaan 2angguan %ersepsi
 perubahan pada penglihatan sensori karena proses sensori penglihatan
dibandingkan lima tahun menua
yang lalu dan klien
mempunyai riwayat post
operasi katarak 7 tahun lalu
 pada mata kirinya

C < Klien terlihat menggunakan


kacamata dan ada bekas
operasi katarak pada
matanya.

C. DIA/N2A #EPERAATAN
). ?yeri akut berhubungan dengan agen injury biologis/ terganggunya system
musculoskeletal
!. 'isiko jatuh berhubungan dengan penurunan fungsi tubuh / proses menua
8. 2angguan %ersepsi sensori penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan
sensori karena proses menua

D. INTER3ENI #EPERAATAN

N$ Diagn$sa Tujuan #riteria Ren+ana #e%era,atan


#e%era,atan Hasil
). N'eri akut (4* N2C 5 Pain NIC 5 Pain
In*ikat$r A,a Tujua
agen injur' Le-el Management
l n
(i$l$gis Setelah ). Lakukan pengkajian
dilakukan  *ampu ! 7 nyeri secara
tindakan mengontrol nyeri ! 7 komprehensif 
 *elaporkan
keperawatan !. Cbser+asi non +erbal
 bahwa nyeri
selama 8 F !5 dan ketidaknyamanan
 berkurang
 jam  *ampu
8. 2unakan tekhnik 
diharapkan mengenali nyeri ! 7 komunikasi teraupetik 
nyeri (skala, intensitas, 5. -jarkan teknik non
 berkurang frekuensi dan farmakologis
atau hilang. tanda nyeri$ 7. *oti+asi peningkatan
 *enyatakan rasa istirahat
! 7
nyaman setelah
nyeri berkurang
 ;;> dalam batas
! 7 .
normal

In*i+at$r s+ala 5
). Keluhan ekstrim
!. Keluhan berat
8. Keluhan sedang
5. Keluhan ringan
7. ;idak ada keluhan
!. 'isiko jatuh  ?C@<  ?@ < %encegahan jatuh
In*ikat$r A,al Tujua
 berhubungan %erilaku ). dentifikasi
dengan n
safety<  penurunan kogniitif
 penurunan  pencegahan atau kelemahan fisik
fungsi tubuh /  jatuh klien yang
 proses menua Setelah meningkatkan
dilakukan  potensial jatuh
!. dentifiksi kebiasan
tindakan
dan faktor yag
keperawatan
mempengaruhi
selama 8 F !5
 jam  Klien tidak 8 7 resiko jatuh
8. 'e+iew riwayat jatuh
diharapkan terjatuh
 Klien tidak klien
4atuh tidak 
5. dentifikasi
terjadi  jalan 8 7
lingkungan yang
sempoyongan
 Klien dapat dapat meningkatkan
 berakti+itas 8 7  potensial jatuh
7. -jrakan klien untuk
seperti biasa
meminta bantuan
In*i+at$r s+ala 5 dalam hal
). Keluhan ekstrim  perpindahan
!. Keluhan berat . %asang side rail
8. Keluhan sedang 3. Bantu toileting
5. Keluhan ringan
7. ;idak ada keluhan  pasien
1. 2unakan bed alarm
#. Berikan pencahayaan
yang cukup
)". Kolaborasi dengan
tim kesehatan lain
untuk meminimalkan
efek samping
 pengobatan yang
 berkontribusi
meningktaan resiko
 jatuh (eg.ortostatic
hipotensi$
8. 2angguan N2C5 :ungsi In*ikat$r A,a Tujua  ?@< ;erapi kegiatan
%ersepsi sensori < l n ). Kaji penyebab
sensori  penglihatan  *enunjukkan 8 7 adanya gangguan
 penglihatan Setelah  pemahaman  penglihatan pada
 berhubungan dilakukan +erbal, tulis klien.
dengan !.  pastikan objek yang
inter+ensi atau sinyal
gangguan dilihat dalam lingkup
keperawatan respon
 penerimaan  *enunjukkan lapang pandang
selama 8 M !5
sensori karena  jam pasien  pergerakan dan 8 7 klien.
8. beri waktu lebih
 proses menua diharapkan ekspresi wajah
lama untuk  
fungsi yang rileks
 *enjelaskan memfokuskan
 penglihatan
rencana sesuatu.
membaik  8 5. bersihkan mata,
memodifikasi
7 apabila ada kotoran
gaya hidup
gunakan kapas basah
untuk 
dan bersih.
mengakomoda 7. kolaborasi untuk 
si kerusakan  penggunaan alat
+isual dan Bantu penglihatan
 pendengaran seperti kacamata.
 Bebas dari . Berikan penerangan
 bahaya fisik  8 yang cukup.
karena 3. Dindari cahaya yang
7
 penurunan menyilaukan.
1. ;ulisan dicetak tebal
keseimbangan
dan besar untuk 
 pendengaran,
menandai atau
 penglihatan
 pemberian informasi
dan sensasi
*emelihara tertulis
 8 #. %eriksa kesehatan
kontak dengan mata secara berkala.
sumber 
komunitas
yang tepat

In*i+at$r s+ala 5
). Keluhan ekstrim
!. Keluhan berat
8. Keluhan sedang
5. Keluhan ringan
7. ;idak ada keluhan

IMPLEMENTAI

N Tanggal4 Diagn$sa
Im%lementasi Res%$n Paraf  
2 aktu #e%era,atan
). )3/)"/!")  ?yeri akut b/d ). *engkaji keluhan ). S < %asien
 agen injury  pasien dan nyeri mengatakan sakit
)5<""  biologi secara komprehensif  sakit pada ekstremitas
B kanan bawah dan
kaku pada
 persendiannya
C <
%< nyeri karena proses
 penyakit
N< ?yeri seperti di
tusuk&tusuk 
'< ?yeri pada
!. *engukur tanda&
ekstermitas kanan
tanda +ital pasien
 bawah
S< Skala 7
;< %ada waktu
8. *engajarkan aktifitas lama
)5<)" relaksasi untuk  !. S < &
C <
B mengurangi nyeri
; O )8"/))"mmDg
 ? O 11 F/menit
'' O !8 F/menit
S O 83o @
8. S < %asien
5. *emoti+asi mengatakan merasa
)5<!"  peningkatan istirahat lebih nyaman.
C < pasien dapat
B
melakukan teknik
relaksasi secara
mandiri
5. S < %asien
mengatakan mengerti
tentang pentingnya
)5<87
istirahat untuk
B
mengurangi nyeri
C< %asien tampak
 berusaha untuk
istirahat
!. )3/)"/!") 'isiko jatuh ). dentifikasi ). S < %asien
  berhubungan  penurunan mengatakan
)7."" dengan kogniitif atau  penglihatannya
B  penurunan kelemahan fisik  berkurang sejak 7
fungsi tubuh / klien yang tahun lalu
 proses menua C < ;ampak ada
meningkatkan
 bekas operasi katarak 
 potensial jatuh
 pada mata kirinya
dan pasien
menggunakan
kacamata
!. S < %asien
)7.8" !. dentifiksi
mengatakan jika
B kebiasan dan
sakit sendinya
faktor yag
kambuh tidak bisa
mempengaruhi
 berjalan ditambah
resiko jatuh
dengan
 penglihatanya yang
sudah berkurang
C < %asien
menggunakan
tongkat saat berjalan
8. S < Klien
mengatakan kamar
)7.57 8. Bantu toileting
mandi dirumahnya
B  pasien
 berkeramik dengan
wc jongkok 
C < Klien tampak
dibantu keluarga
sesekali ke kamar
mandi agar tidak
terpeleset
8. )3/)"/!") 2angguan ). Kaji penyebab ). S < pasien
 %ersepsi sensori adanya gangguan mengatakan
).8"  penglihatan  penglihatan pada mengalami gangguan
B  berhubungan klien.  penglihatan sejak 7
dengan tahun lalu
gangguan C< riwayat operasi
 penerimaan !. pastikan objek 
katarak 
sensori karena yang dilihat dalam
!. S < %asien
 proses menua lingkup lapang
).5" mengatakan melihat
 pandang klien.
B  benda dari jarak
sangat dekat dengan
 bantuan kacamata
C < pasien memakai
kacamata

E3ALUAI
Tanggal4 Diagn$sa
N2 E-aluasi Paraf  
aktu #e%era,atan
). )#/)"/!") N'eri akut (4*  5 Klien mengatakan masih merasa
 agen injur' sakit pada persendiannya terutama
)<"" (i$l$gis  jika cuaca dingin
B %< nyeri karena proses penyakit
N< ?yeri seperti di tusuk&tusuk 
'< ?yeri pada ekstremitas kanan
 bawah
S< Skala 8
;< %ada waktu aktifitas lama
2 5 ; O )8"/)!" mmDg
? O 1# F/menit
'' O !5 F/menit
S O 8,1o @
A 5 *asalah belum teratasi

In*ikat$r A, Tuju Ak 


al an hir

 *ampu ! 7 !
mengontrol
nyeri
 *elaporkan 8 7 8
 bahwa nyeri
 berkurang
 *ampu

mengenali
nyeri (skala,
intensitas,
frekuensi dan 8 7 5
tanda nyeri$
 *enyatakan
rasa nyaman
setelah nyeri
 berkurang
 ;;> dalam

 batas normal
5 7 7

Keterangan Skala 5
). Keluhan ekstrim
!. Keluhan berat
8. Keluhan sedang
5. Keluhan ringan
7. ;idak ada keluhan
P 5 Lanjutkan inter+ensi
!. )#/)"/!") 'isiko jatuh  5 %asien mengatakan tidak pernah
  berhubungan  jatuh ketika berakti+itas karena
)<"" dengan penurunan keluarganya terkadang membantunya
B fungsi tubuh / dalam berjalan
 proses menua C< Klien terlihat sesekali dibantu
keluarganya dalam berjalan
Keterangan skala <
In*ikat$r A, Tuju Ak 
al an hir

 Klien tidak 
 jatuh 8 7 5
 Klien tidak 
8 7 5
 jalan
sempoyong
an
 Klien dapat
 berakti+itas
seperti
8 7 5
 biasa

). Keluhan ekstrim
!. Keluhan berat
8. Keluhan sedang
5. Keluhan ringan
7. ;idak ada keluhan
A < *asalah teratasi sebagian
P 5 Lanjutkan inter+ensi

8. )#/)"/!") 2angguan %ersepsi  5 %asien mengatakan


 sensori <  penglihatannya kurang jelas saat
)<"" %englihatan melihat orang lain dalam jarak
B jauh
2 5 %asien terlihat menggunakan
kacamata
A 5 *asalah belum teratasi
P 5 Lanjutkan nter+ensi

BAB I3

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai