Anda di halaman 1dari 6

Penisilin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Asam 6-Aminopenisilanat, Inti dari setiap turunan Penisilin


Penisilin (Inggris:Penicillin atau PCN) adalah sebuah kelompok
antibiotika β-laktam yang digunakan dalam penyembuhan penyakit
infeksi karena bakteri, biasanya berjenis Gram positif.[1] Penisilin
bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri,
dengan menghambat digabungkannya asam N-asetilmuramat non
esensial ke dalam struktur mukopeptida yang biasanya membuat
sel menjadi kaku dan kuat. Cara kerja ini juga berarti bahwa
penisilin hanya akan aktif bekerja pada satuan patogen yang
sedang tumbuh dengan aktif.[2] Sebutan "penisilin" juga dapat
digunakan untuk menyebut anggota spesifik dari kelompok
penisilin. Semua penisilin memiliki dasar rangka Penam, yang
memiliki rumus molekul R-C9H11N2O4S, dimana R adalah rangka
samping yang beragam.

Sejarah[sunting | sunting sumber]


Penemuan penislin selalu dikaitkan dengan ilmuwan Skotlandia,
Alexander Fleming pada 1929, walaupun sebenarnya banyak
ilmuwan lain yang telah mencatat efek antibakteri sebelum
Fleming. [2]
Fleming, dalam laboratoriumnya di Rumah Sakit Santa Maria (kini
merupakan salah satu rumah sakit pendidikan di London),
mencatat adanya lingkaran hambatan (zona bening) pada
pertumbuhan bakteri di piringan kultur Staphylococcus. Fleming
menyimpulkan bahwa hambatan itu dikarenakan sebuah subtansi
penghambat pertumbuhan dan menghancurkan bakteri. Ia
kemudian menumbuhkan sebuah kultur murni dan menemukan
Penicillium yang kemudian dikenal sebagai Penicillium
chrysogenum. Fleming memberikan istilah "penisilin" untuk
menggambarkan hasil filtrasi dari kultur mikrobiologis
Penicillium.[2]
Walaupun di tahapan awal ini, penisilin ditemukan efektif melawan
bakteri Gram positif dan tidak efektif pada Gram negatif dan jamur.
Fleming optimis bahwa penisilin akan menjadi disinfektan yang
sangat berguna, berpotensi tinggi dengan tingkat keracunan yang
rendah dibandingkan antiseptik masa itu.
Pada percobaan berikutnya, Fleming menyadari bahwa penisilin
tidak akan bertahan lama di tubuh manusia untuk membunuh
bakteri patogen. Ia menghentikan penelitiannya mengenai penisilin
setelah 1931, namun mencoba memulainya lagi pada 1934.
Pada 1939, ilmuwan Australia Howard Walter Florey dan sebuah
tim peneliti di Universitas Oxford membuat sebuah kemajuan yang
berarti dalam menunjukkan aksi bakterisidal secara in vivo dari
penisilin. Mereka gagal dalam percobaan karena ketidakcukupan
penisilin, namun berhasil dibuktikan bahwa penislin tidak
berbahaya dan bekerja pada tikus. Beberapa percobaan penisilin
dilakukan di Oxford. Pada 1942, John Bumstead dan Orvan Hess
menjadi ahli yang pertama berhasil menyembuhkan pasiennya
dengan penisilin.[3][4]
Saat Perang Dunia II, penisilin berjasa dalam menekan jumlah
kematian akibat infeksi yang disebabkan luka terbuka yang tak
mendapat perawatan, yang dalam situasi serupa dapat
menimbulkan gangren bahkan kematian, menyelamatkan 12-15%
nyawa. Ketersediaan penisilin masih sangat terbatas karena
kesulitan untuk memproduksinya secara masal, dan kecepatan
ginjal yang menghasilkan sisa penisilin yang tidak sempat
digunakan tubuh. Saat itu, pengumpulan kembali penisilin dari air
seni pasien merupakan prosedur yang biasa. Penisilin tersebut
akan digunakan kembali.[5]
Penggunaan kembali penisilin tersebut bukanlah jalan akhir yang
baik. Hal ini membuat para peneliti mencari jalan lain untuk
memperlambat sekresi penisilin. Mereka berharap dapat
menemukan molekul yang dapat menyaingi penisilin untuk
transporter asam organik. Transportter tersebut berfungsi dalam
sekresi penisilin, maka diperkirakan transporter akan membawa
molekul penghambat sehingga penisilin akan lebih lama pada
tubuh. Sebuah agen probenesid akhirnya dibuktikan dapat
menghambat. Probenesid akan bersaing dan menghambat sekresi
penisilin. Penislin akhirnya dapat bekerja lama di tubuh. Teknik
produksi penisilin secara masal pun akhirnya dapat diatasi.[6]
Struktur kimiawi penisilin diketahui oleh Dorothy Crowfoot Hodgkin
pada awal 1940an. Penemuan ini menjadikan penisilin dapat
dibuat secara sintetik. Sebuah tim dari Oxford menemukan metode
produksi massal penisilin. Tim yang dipimpin Howard Walter
Florey itu mendapatkan Hadiah Nobel dalam bidang Kedokteran
atau Fisiologi pada 1945. Saat itu, Penisilin menjadi antibiotika
yang banayak digunakan dan masih digunakan untuk beberapa
infeksi bakteri Gram positif.

Perkembangan penisilin[sunting | sunting sumber]


Lingkup aktivitas penisilin yang sempit menjadikan para peniliti
mencari turunan penisilin yang dapat mengobati infeksi yang lebih
banyak.
Perkembangan besar yang pertama adalah ampisilin, yang
memiliki lingkup aktivitas yang lebih luas daripada penisilin asli.
Perkembangan berikutnya menghasilkan penisilin yang dapat
menahan enzim beta-laktamase termasuk flukloksasilin,
dikloksasilin, dan metisilin. Penemuan ini sangat penting untuk
melawan spesies bakteria yang memiliki beta-laktamase, namun
tidak dapat melawan strain Staphylococcus aureus yang tahan
metisilin.
Penisilin yang antipseudomal seperti Tisarsilin dan Piperasilin
berguna untuk melawan bakteri Gram negatif.

Mekanisme aksi[sunting | sunting sumber]


Antibiotika β-laktam bekerja dengan menghambat pembentukan
peptidoglikan di dinding sel. Beta -laktam akan terikat pada enzim
transpeptidase yang berhubungan dengan molekul peptidoglikan
bakteri, dan hal ini akan melemahkan dinding sel bakteri ketika
membelah. Dengan kata lain, antibiotika ini dapat menyebabkan
perpecahan sel (sitolisis) ketika bakteri mencoba untuk membelah
diri.
Pada bakteri Gram positif yang kehilangan dinding selnya akan
menjadi protoplas, sedangkam Gram negatif menjadi sferoplas.
Protoplas dan sferoplas kemudian akan pecah atau lisis.

Fungsi klinis[sunting | sunting sumber]


Istilah "penisilin" sering digunakan terutama untuk menunjukkan
benzilpenisilin.
Benzatin benzilpenisilin[sunting | sunting sumber]
Benzatin benzilpenisilin atau benzatin penisilin adalah penisilin
yang lambat diserap pada sirkulasi, dimasukkan secara
intramuskular atau disuntikkan pada otot, dan akan terhidrolisa
menjadi benzilpenisilin in vivo. Obat ini dipilih ketika konsentrasi
rendah benzilpenisilin diperlukan, memperpanjang kerja antibiotika
2-4 minggu setelah dosis tunggal intramuskular.
Indikasi spesifik untuk benzatin penisilin:
• Profilaksis dari demam reumatik
• Sifilis awal atau laten
Benzilpenisilin (penisilin G)[sunting | sunting sumber]

Penisilin G (Benzilpenisilin)
Benzilpenisilin atau penisilin G adalah penisilin standar emas.
Penisilin G secara khusus diberikan tidak melalui mulut karena
sifatnya yang tak stabil dengan asam hidroklorat di lambung.
Penisilin G adalah antibiotik pertama yang berfungsi secara klinis,
ditemukan oleh Howard Florey dan koleganya pada tahun 1939 [2]
Indikasi spesifik untuk benzilpenisilin:
• Selulit
• Endokarditis bakteri
• Meningitis
• Pneumonia aspirasi, abses paru-paru
• Sifilis
• Septisemia pada anak-anak
Fenoksimetilpenisilin (penisilin V)[sunting | sunting sumber]
Fenoksimetilpenisilin , atau dikenal dengan penisilin V, adalah
penisilin yang aktif secara oral (diberikan melalui mulut). Obat ini
kurang aktif dibandingkan benzilpenisilin. Obat ini hanya sesuai
pada kondisi konsentrasi jaringan tinggi tidak diperlukan.
Indikasi spesifik untuk fenoksimetilpenisilin:
• Infeksi karena Streptococcus pyogenes
• Tonsilitis
• Faringitis
• Infeksi kulit
• Profilaksis demam reumatik
• Gingivitis sedang hingga parah (dengan metronidazol)
Prokain benzilpenisilin[sunting | sunting sumber]
Prokain benzilpenisilin, atau penisilin prokain, adalah
kombinasi dari benzilpenisilin dengan prokain agen anestesi lokal.
Obat disuntik melalui otot, secara lambat akan diserap ke sirkulasi
dan dihdrolisa menjadi benzilpenisilin.
Kombinasi ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan tidak
nyaman karena suntikkan penisilin yang banyak ke dalam otot.
Perlakuakn ini sering digunakan pada kedokteran hewan.
Indikasi spesifik untuk prokain benzilpenisilin:
• Sifilis
• Infeksi saluran pernapasan
• Selulitis
Obat ini juga digunakan pada antraks.

Penisilin semi-sintetetik[sunting | sunting sumber]


Dilakukan modifikasi struktur pada rantai samping dari inti penisilin
untuk meningkatkan kemampuan obat, menstabilkan aktivitas
beta-laktamase, dan meningkatkan lingkup kerja.
Penisilin lingkup sempit[sunting | sunting sumber]
Kelompok ini dikembangkan untuk meningkatkan keefektifitas
melawan beta-laktamase yang dibuat oleh Staphylococcus
aureus,dan dikenal dengan penisilin anti-staphylococcal.
Penisilin lingkup sedang[sunting | sunting sumber]
Kelompok ini dikembangkan untuk meningkatkan llingkup kerja,
seperti pada amoksisilin.
• Amoksisilin
• Ampisilin
Penisilin lingkup luas[sunting | sunting sumber]
Kelompok ini dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi
melawan bakteri Gram negatif.
• Piperasilin
• Tisarsilin
• Azlosillin
• Karbenisilin
Penisilin dengan penghambat β-laktamase[sunting |
sunting sumber]
Penisilin dapat digabungkan dengan penghambat beta-laktamase
untuk membantu melawan enzim beta-laktamase.

Efek samping[sunting | sunting sumber]


Reaksi efek samping[sunting | sunting sumber]
Reaksi efek samping yang sering adalah (≥1% pasien) diare,
urtikaria, nausea, dan superinfeksi dri Candidiasis. Efek yang
jarang (0.1–1% pasien) adalah demam, muntah, dermatitis,
angiodema atau kolitis pseudomembarnosus.[6]
Alergi[sunting | sunting sumber]
Alergi terhadap antibiotika beta-laktam dapat terjadi pada 10%
pasien. 0.01% dapat menderita anafilaksis.

Anda mungkin juga menyukai