Anda di halaman 1dari 10

DIESEL EMERGENCY GENERATOR (DEG) PADA SISTEM

PEMBANGKIT PLTP KAMOJANG

A. Profil Perusahaan

PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) sebagai anak perusahaan PT


Pertamina Persero, berdiri sejak tahun 2006 dan telah diamanatkan oleh pemerintah
untuk mengembangkan 15 Wilayah Kerja Pengusahaan Geothermal di Indonesia.
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) diresmikan pada tanggal 12 Desember
2006 dan ditetapkan sebagai perusahaan dengan bisnis Geothermal di Indonesia.

Lokasi daerah panasbumi Kamojang tepatnya terletak di sebelah Barat laut


Garut berjarak kurang lebih 25 km dari kota Garut, ketinggian sekitar 1640-1750 m
dari permukaan laut.
B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang di dalam-nya

mencakup pembagian kerja atau tugas ke dalam bagian-bagian yang ada sehingga

dapat terjamin koordinasi dan kerjasama yang baik untuk men-capai tujuan.Struktur

organisasi PT Pertamina Geothermal Energy (PT PGE) berbentuk struktur

organisasi fungsional, artinya seorang atasan mendelegasikan wewenang pada

bawahannya berdasarkan fungsi dan pemisahan tugas.berikut gambar struktur

organisasi PT. Pertamina Geothermal Energy :

PRESIDENT
DIRECTOR

INTERNAL COMPANY
AUDITOR SECRETARY

HSE

DIRECTOR
DIRECTOR DIRECTOR
PLANNING &
OPERATION FINANCE
DEVELOPMENT

GENERAL MANAGER
AREA KAMOJANG

MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER


MANAGER MANAGER
GENERAL OPERATION & POWER PLANT WORKSHOP &
ENGINERING FINANCE
SERVICES PRODUCTION OPERATION MAINTENANCE
(8) (5)
(14) (18) (40) (7)

GambarError! Reference source not found.2 Stuktur Organisasi di PT.

Pertamina Geothermal Energy


Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT PGE &PLTP Unit IV Kamojang.

 VISI :

 2008

Business Minded Geothermal Company.

 2011

Center of excellence for Indonesia Geothermal Company.

 2014

World Class Geothermal Energy Enterprice.

 MISI :

“Melakukan usaha pengembangan energy geothermal secara optimal

yang berwawasan lingkungan dan memberikan nilai tambah bagi

stakeholder ”.
C. Sistem Kerja Secara Umum PT. Pertamina Geothermal Energy Area

Kamojang

PT Pertamina Geothermal Energy Kamojang unit IV merupakan salah satu

pembangkit energi panas bumi yang ada di Indonesia dengan energi yang dihasilkan

sebesar 1x60 mega watt. Sistem Geothermal yang ada di PT Pertamina Geothermal

Energy, Kamojang unit IV ini pada dasarnya sama seperti sistem energi Geothermal

pada umumnya. Tenaga uap yang ada pada reservoir (dalam perut bumi) dengan

kondisi uap seperti yang ditentukan (rata-rata aliran, kandungan gas, tekanan dan

enthalpy) di produksi di 4 cluster dengan 11 sumur produksi (production well). Dari

11 sumur produksi tesebut dapat dihasilkan suhu kurang lebih 180oC dan tekanan

sekitar 10-11 bar. Uap yang dikirim dari perut bumi tidak lah uap kering yang

bersih, sehingga perlu untuk dilakukan pemisahaan antara uap dan air pada

separator dan sebuah perangkat akhir untuk menurunkan kadar air (demister).

Setelah kadar air diturunkan maka keluaran dari demister adalah uap kering

yang bersih dan kemudian dikirim ke aliran ganda dan aliran ganda tersebut masuk

ke turbin. Rock muffler berfungsi untuk membuang steam yang melebihi kapasitas

yang sudah di tetapkan ke udara. Uap yang telah ditetapkan kapasitasnya akan

memutar turbin serta generator yang akan menghasilkan listrik, uap yang sama

akan dikondensasikan melalui direct contact kondenser yang berada tepat di bawah

turbin. Kondenser berfungsi untuk menkondensasi uap keluaran dari turbin, kalor

yang terdapat dalam uap akan dilepas ke atmosfir melalui penarikan mekanis

(melalui hotwell pump) pada cooling tower. Sedangkan sebagian kecil steam lain
digunakan untuk sistem ejeksi pada ejector, yang bekerja seperti prinsip spray pada

spray obat nyamuk. Steam yang masuk ke ejector tersebut akan menyebabkan NCG

yang terdapat pada Main Kondenser terpompa menuju Inter Kondenser.

Gambar 2.4Main Steam

Selain itu terdapat stanby ejector yang berhubungan dengan After Kondenser dan

sistem tersebut juga berperan dalam pelepasan NCG. Prinsip kerja Inter-kondenser

dan After-kondenser pun sama seperti Main Kondenser. NCG kemudian dibawa ke

Cooling tower untuk dibuang ke udara. Cooling tower yang merupakan bak

penampungan air dalam jumlah yang sangat besar. Pengisian pertama dari cooling

tower dipenuhi dengan cara pemompaan dari sungai Cikaro. Air dari Cikaro

terlebih dahulu masuk ke dalam Raw water yang kemudian akan di distribusikan
utuk pelayanan pasokan normal dari pemadaman kebakaran dan untuk mengisi

coolong tower. Gas yang tidak terkondensasi dalam kondenserharus diekstrak dari

kondenser dan dikompresi pada tekanan atmosfir dengan menggunakan steam

ejector dan liquid ring vaccum pump.Setelah melewati tahapan-tahapan pada

ejector dan kondenser, gas-gas yang tidak terkondensasi itu harus dilepas ke

atmosfir melalui cerobong-cerobong dari kipas angin pada menara

pendingin.Auxiliary Cooling tower terdiri dari sistem pendingin yang akan

digunakan untuk membuang panas pada peralatan-peralatan; compressor cooler,

generator cooler, dan lube oil cooler.

D. Diesel Emergency Generator pada sistem pembangkit PT.PGE

Komojang

DEG(Diesel Emergency Generator) adalah sebuah pembangkit listrik

dari diesel yang digunakan untuk menggerakan generator. Alat ini bekerja pada saat

terjadi gangguan pada sistem pembangkit utama. Listrik yang dihasilkan berfungsi

untuk mensuplai tegangan pada beban esensial agar tidak terjadi kerusakan.

Gambar 3.1 DEG(Diesel Emergency Generator)

 Cara Kerja dan fungsi DIESEL EMERGENCY GENERATOR (DEG)


DEG( Diesel Emergency Generator) akan berfungsi saat keadaan darurat, yaitu

saat terjadi trip atau blackout. Saat keadaan darurat DEG ini berfungsi untuk

mensuplai beban-beban yang esensial saja. Hal ini dilakukan agar pada beban tidak

terjadi kerusakan yang fatal. Cara kerja DEG ini dapat dilihat pada gambar :

=1(on)

=0(off)

Dalam kondisi emergency, hanya beban Essesial saja yang disupply oleh DEG-1102

.Saat keadaan normal beban dan motor pada sistem pembangkit disuplai dari

generator utama. Sedangkan saat terjadi gangguan secara otomatis circuit breaker

dari generator akan open(52-11,52-22), kemudian Circuit Breaker jaringan dari

DEG akan close. DEG ini akan siap untuk mensuplai dalam waktu 20 detik.

Berikut proses running DEG 1102 saat terjadi black out :


Initial condition:
Normal Mode
52-14 OFF, 52-24
OFF, 52-G2 OFF,
52-G1 OFF

Black-out
27 sensing,
27 trips 52-11 & 27 trips
52-21

Bustie open
Out-of voltage starts 52-13 OFF and 52-23
DEG
in 10 seconds ready for timer 20 seconds to make
sure that all magnetizing
remanence gone
Starting counter timer for

TIMER pick up to
closing CB :
52-14 ON, 52-24 ON,

Keterangan :

Saat kondisi normal Circuit Breaker 52-14,52-24,52-G2,52-G1 dalam

keadaan off(open circuit). Kemudian saat Black-out ,relay 27 mendeteksi adanya

under voltage yang kemudian secara otomatis membuka Circuit 52-11 dan 52-21.

Setelah itu karena under voltage maka menyalakan DEG dan menutup circuit

breaker 52-G1. Selain itu secara bersamaan CB 52-13 dan 52-23 akan membuka

untuk memisahkan beban essensial dan non essensial. Dalam waktu 20 detik untuk

mempersiapkan semua dalam menghubungkan DEG1102 ke MCC. Kemudian CB

52-14,52-24, dan 52-G2 ON( Close Circuit), proses running selesai. Kemudian

beban essensial disuplai listrik oleh DEG.

 Proteksi Diesel Emergency Generator


Proteksi adalah suatu alat-alat yang disusun sedemikian rupa sehingga
membentuk suatu sistem pengamanan yang bertugas untuk mencegah serta
mengurangi kerusakan saat terjadi gangguan baik gangguan internal maupun
eksternal.

Tujuan proteksi :

1. Mencegah kerusakan peralatan yang terganggu, maupun peralatan yang


dilewati oleh arus gangguan.

2. Mengisolir bagian sistem yang terganggu sekecil mungkin dan secepat


mungkin.

3. Mencegah meluasnya gangguan .

Fungsi proteksi :

1. Mendeteksi adanya gangguan atau keadaan abnormal pada bagian sistem


yang diamankan.

2. Melepas bagian sistem yang terganggu, sehingga bagian sistem yang


lainnya masih dapat terus beroperasi.

Pada DEG terdapat dua sistem proteksi, yaitu proteksi terhadap mesin(engine)
dan proteksi terhadap jaringan pembangkit . proteksi ini bertujuan untuk
melindungi mesin agar dapat berfungsi dengan baik dan melindungi jaringan dari
gangguan.
 Gangguan yang Terjadi Pada DEG

Generator diesel pada sistem pembangkit ini hanya digunaka saat terjadi
gangguan, sedangkan gangguan yang terjadi sangat jarang. Maka dari itu sebaiknya
dilakukan perawatan agar saat terjadi gangguan Generator ini dapat berfungsi
sebagai mana fungsinya. Pada prinsipnya, generator sama dengan kendaraan
bermotor. Untuk waktu tertentu bila tidak digunakan, perlu dilakukan pemanasan
(warming up) pada mesin unit. Demikian pula dengan generator. Unit perlu
dipanasi secara berkala. Selain itu pengecekan pada bagian filter, oli, solar, dll.
harus dilakukan secara berkala pula.

Anda mungkin juga menyukai