Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN MAGANG I

PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN

DISEKOLAH SMK NEGERI 6 BANDUNG

TAHUN 2016/2017

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan

Mata Kuliah Magang I

Oleh

1. Derry Achmad Kurniawan (4103.2122.16.1047)


2. Deuis Raniarti (4103.2122.16.10)
3. Dewanti Rahayu (4103.2122.16.1014)
4. Dewi Arumsari Rosaeni (4103.2122.1013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

BANDUNG

2017

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG I

PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN

DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 BANDUNG

TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Disetujui :

Guru Pamong

Dra. Ida Zuraida


NUPTK

Diketahui :

Kepala Sekolah SMKN 6 Bandung Dosen Pembimbing

Ramdan, S.Pd. M.Si Aldila Rahma. S.Si MIL


NIP 196203131988031009 NIP 300366

Dosen Mata Kuliah

H. Jeffry Novrizar, Drs. M.M.Pd.


NIP 195311081980031004
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang maha Esa, yang telah

memberikan selaga kenikmatan, berkah serta rahmatnya, sehingga kami dapat

menyelesaikan laporan magang satu ini dengan tepat waktu. Sholawat dan salam

tetap tercurahkan kepada rasul kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,

sahabat, kerabat, hingga kepada kita selaku umat akhir zaman, amin.

Laporan ini merupakan pertanggung jawaban kami selama melaksanakan

Magang 1 di SMK Negeri 6 Bandung dimulai dari tanggal 10 Februari 2017

sampai dengan tanggal 10 Maret 2017. Tujuan laporan magang ini sebagai

pemenuhan tugas mata kuliah magang 1.

Tersusunnya laporan ini berkat usaha yang maksimal dan bantuan berbagai

pihak yang telah membantu baik berupa dorongan semangat maupun materil.

Pada kesempatan kali ini kami sampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih

kepada:

1. Bpk. Ramdan S.pd M.si, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Bandung.
2. Bpk. Kosim S.pd M.pd, Selaku Koordinator magang di SMK Negeri 6.
3. Bpk. H. Jeffry Novrizal Drs. M.M.pd, Selaku dosen pengampu yang telah

banyak membimbing dan memberikan arahan dalam melaksanakan

kegiatan magang.
4. Ibu. Dra Ida Zuraida, selaku Guru Pamong di SMK Negeri 6.
5. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelsaikan dalam

menyelesaikan laporan magang ini.

Kami menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu kami mengharapkan adanya masukan baik saran maupun kritik
yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga laporan ini dapat bermafaat

khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, April 2017


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Pentingnya pelaksanaan Magang 1


Program Magang 1 (satu) merupakan suatu kegiatan menimba

pengalaman lapangan berkaitan dengan model kompetensi guru baik

berkaitan dengan kompetensi pedagodik , sosial , kepribadian , maupun

kompetensi profesional dalam rangka mengorientasikan sosok guru yang

profesional .
Program Magang 1 (satu) diharapkan mendapatkan wawasan

keguruan yang ideal yang selanjutnya dapat diketahui, disikapi, dan

diinternalisasi melalui berbagai kegiatan baik di sekolah tempat Magang 1

maupun laporan temuan lapangan untuk sharing dalam berbagai diskusi

ilmiah dalam perkuliahan yang dibimbing oleh dosen pembimbing.


Standar kompetensi magang 1 (satu) mengacu pada tuntutan empat

kompetensi guru yang mencakup kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.


Program magang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan guru

berdasarkan kompetensi yang diberi bobot 1 SKS. Dengan begitu peserta

Magang dapat mengetahui dan memahami jati diri mengenai kompetensi

pedagogik, sosial, profesional dan kepribadian guru.


Dasar hukum yang melandasi kegiatan Magang 1:
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional.
b. Undang-Undang nomor 14 tahun 2005, tentang guru dan dosen.
c. Undang-undang nomor 12 tahun 2012, tentang pendidikan

tinggi.
d. Peraturan pemerintah nomor 32 tahun 2013 tentang standar

nasional pendidikan.
e. Peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang guru.
f. Peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang

pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan.


g. Peraturan presiden RI nomor 8 tahun 2010 tentang Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).


h. Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 16 tahun 2007

tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru.


i. Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 27 tahun 2008

tentang standar kualifikasi akadmik dan kompetensi konselor.


j. Peraturan menteri Negara pendayagunaan aparatur Negara dan

reformasi birokrasi nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan

fungsional guru dan angka kreditnya.


B. Tujuan
Magang 1 (satu) bertujuan membangun landasan jati diri pendidik dan

memantapkan kompetensi akademik kependidikan.


C. Sasaran
1. Membentuk pribadi calon guru yang memiliki pengetahuan , sikap dan

keterampilan yang diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan dan

pengajaran baik disekolah maupun diluar sekolah


2. Mengobservasi / mengamati dan mengkaji praktek keguruan dan

kependidikan berkaitan dengan kompetensi pedagogik , sosial ,

kepribadian dan profesional guru


3. Memantapkan kemitraan FKIP uninus dengan sekolah / lembaga

pendidikan.

D. Jadwal kegiatan

No. Tanggal Kegiatan


1. 01 Februari 2017 Pembukaan / Peresmian Magang 1
2. 10 Februari 2017 Penyerahan Mahasiswa/i dari pihak

kampus ke SMKN 6 Bandung


3. 16 Februari 2017 Pengumpulan data kepada Guru
pamong
4. 17 Februari 2017 Observasi , dan pengumpulan data

untuk laporan
5. Wawancara dan mulai mengolah

data untuk menyusun laporan

BAB II

HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Tentang SMK NEGERI 6 BANDUNG


a. Visi dan Misi SMKN 6 Bandung
1. Visi

SMKN 6 Bandung sebagai sekolah berwawasan internasional yang

berbudaya lingkungan menjadi pusat layanan industry dan penyedia

calon tenaga kerja yang professional di tingkat nasional maupun

internasional.

2. Misi
a) melaksanakan pembinaan keimanan dan ketaqwaan dengan

melibatkan seluruh komponen sekolah dan terintegrasi pada proses

pembelajaran
b) mengimplementasikan sistem manajemen mutu (SMM) ISO

9001;2008 dalam pengelolaan sekolah


c) mengkondisikan sekolah sehingga kondusif dalam mendukung

pembinaan kepribadian dan keberhasilan proses belajar mengajar serta

mengembangkan program aksi lingkungan


d) menyelenggarakan kegiatan penyuluhan kurikulum , pembelajraan,

prakerin , dan uji kompetensi produktif dengan melibatkan dunia

usaha dan dunia industry bertarap nasional maupun internasional


e) Menyelenggarakan pelatihan berbahasa inggris bagi tenaga pendidik,

tenaga kependidikan serta para siswa untuk memperoleh nilai TOEIC

sebagai penunjang pelaksanaan pembelajaraan bahasa inggris.


f) meningkatkan ICT sebagai penunjang pelaksanaan pembelajaraan e-

learning
g) Meningkatkan kompetensi siswa melalui pembelajaran model

production base training (PBT).


h) Menyelenggarakan kegiatan outsourching dengan mendatangkan guru

tamu, prakerin serta pemasaran lulusan pada dunia usaha dan dunia

industry bertaraf nasional maupun internasional secara

berkesinambungan.
i) meningkatkan, melengkapi dan memelihara sarana dan prasarana

sesuai dengan kriteria sekolah bertaraf internasional yang ramah pada

lingkungan untuk memperlancar kegiatan kegiatan diklat dan kegiatan

keterampilan masyarakat dan tempat uji kompetensi


j) meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan melalui

pendidikan lanjutan, pelatihan , OTJ , MGMP, dan magang guru

secara berkelanjutan
3. Tujuan
Tujuan SMKN 6 Bandung adalah mempersiapkan para lulusanya

untuk menjadi tenaga kerja professional yang cerdas, taqwa, terampil,

jujur, memiliki budaya kerja yang tinggi ,mandiri serta mampu bersaing

di dunia usaha dan dunia industry nasional maupun internasional.

b. Deskripsi Fisik Sekolah


1. Identitas Sekolah
Nama sekolah : SMK Negeri 6 Bandung
Nomor statistik : 321026003001
Nomor Pokok Sekolah Nasional : 20219142

Program/jurusan :

1) Teknik Kontruksi Kayu


2) Teknik Gambar Bangunan
3) Teknik Instalasi Tenaga Listrik
4) Teknik Permesinan
5) Teknik Kendaraan Ringan
6) Teknik Audio-Video

Alamat : Jalan Soekarno-Hatta

Komplek Riung Bandung RT 05/RW 10, Kelurahan Cisaraten

Kidul, Kecamatan Gedebage, Bandung 40295

Telepon / fax : 62-22-7563293

Status sekolah : Sekolah Standar Nasional

2013 – Sekarang dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional 2008-

2013

Akreditasi : A semua jurusan

Tahun berdiri : 1965


2. Keadaan Ruangan dan fasilitas

no Jenis ruangan Keterangan


1 Ruang kepala sekolah baik
2 Ruang wakil kepala sekolah baik
3 Ruang guru baik
4 Ruang bimbingan konseling baik
5 Ruang kelas baik
6 Ruang kesehatan UKS baik
7 Ruang perpustakaan dan perpustakaan multimedia baik
Laboratorium komputer, multimedia, bahasa,

8 fisika/kimia/biologi baik
Ruang praktik gambar teknik, teknik kontruksi kayu,

teknik gambar bangunan,teknik instalasi tenaga

listrik,teknik pemesinan, teknik kendaraan ringan,teknik

9 audio-video baik
10 Ruang pelayanan administrasi baik
11 Ruang ekstrakurikuler baik
12 Ruang kesnian baik
13 Aula baik
14 Ruang penjaga sekolah baik
15 Masjid baik
16 Koperasi baik
17 Kantin baik
18 Lapangan upacara dan olahraga baik

3. Unit Kegiatan Sekolah


Dalam perkembangan bakat murid melakukan kegiatan

dengan alokasi waktu yang terorganisir dengan baik. Adapun unit

kegiatan siswa yang ada disekolah ini, yaitu:

a) Rohani Islam Forum Study Daarul ‘Uluum


b) Palang Merah Remaja (PMR)
c) Pramuka
d) Olah Raga : Basket, Futsall, Bola Voli, Softball,
e) Beladiri : Karate dan Taekwondo
f) Paduan suara
g) Kesenian : Seni Tari, Angklung, Karawitan

B. Deskripsi Hasil Observasi Magang 1


Deskripsi hasil pengamatan langsung pembelajaran dikelas
1. Kegiatan awal (dalam tahap kegiatan awal diperlukan kesiapan

pembelajaran, baik kesiapan guru maupun kesiapan siswa dalam proses

belajar-mengajar. Penyusunan rancangan kegiatan belajar-mengajar juga

harus diperhatikan dan menyangkut dengan tujuan, metode, sumber,

media, evaluasi dan kegiatan belajar siswa itu sendiri. Hal yang pertama

kali dilakukan oleh guru ketika masuk kedalam kelas dan memulai

pembelajaran diantaranya :
a) memberi salam
b) mengecek kesiapan siswa (mengisi daftar hadir siswa)
c) menanyakan materi pembelajaran pada pertemuan

sebelumnya
d) menanyakan tugas yang diberikan , jika ada
e) menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (kegiatan inti merupakan tahap inti dalam proses

pembelajaran. Oleh karena itu pada kegiatan inti ini guru perlu

mengaplikasikan metodologi dan pendekatan secara tepat yang

berorientasi kepada tujuan pembelajaraan. Suasana belajar yang

menyenangkan dan dinamis haruslah tercipta dalam setiap proses


pembelajaran sehingga para siswa merasa nyaman dan diharapkan siswa

dapat meraih kesuksesan belajar. Hasil evaluasi dapan menentukan

apakah siswa telah mendapatkan kesuksesannya dalam belajar apa

belum. Evaluasi juga bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa dan

sejauh mana taraf keberhasilan proses pembelajaran. Rincian kegiatan

inti proses belajar mengajar :


1) Guru menyampaikan materi
2) Guru menanyakan kepada siswa hal yang belum dipahami
3) Memberikan pertanyaan maupun latihan soal guna

mengevaluasi pemahaman siswa


4) Melakukan evaluasi berupa soal kuis

Evaluasi dan penilaian pembelajaraan dilakukan oleh guru berupa:

penentuan kriteria ketuntasan minimal (KKM), tugas-tugas, ulangan

harian dilakukan apabila satu kompetensi dasar telah selesai diajarkan,

ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan akhir

sekolah dan kelulusan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan

ulangan harian tidak dapat terlaksana seluruhnya sesuai dengan waktu

atau jadwal yang telah ditentukan oleh guru kelas atau guru mata

pelajaran karena waktu yang telah dipersiapkan terserap pada kegiatan

pembelajaraan. Hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua siswa

melalui lembar hasil belajar siswa (Rapor) pada akhir semester ganjil dan

genap.

3. Kegiatan Akhir
1) Memberikan tugas yang berkaitan dengan materi
2) Memotivasi anak untuk belajar
3) Menyampaikan pesan-pesan moral
4) Menutup pelajaran
Refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran berhubung

pengamatan proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas XII maka

pelajaran yang dibahas lebih mengutamakan pemantapan Listening

Bahasa Inggris. Guru terlebih dahulu memberikan sedikit pengertian dan

pengarahan tentang Listening Section dalam Ujian Nasional, Kemudian

dilanjut dengan memutar audio yang berhubungan dengan lembar soal

yang telah dimiliki siswa. Siswa harus mengerjakan soal Listening

samapai selesai.

Setelah itu guru dan siswa bersama-sama membahas soal dan

membenarkan jawabannya. Guru mengulang audio setiap soal dan

menyuruh siswa mengartikannya kedalam bahasa Indonesia, kemudian

guru menjelaskan sedikit tentang struktur kalimat, dan

pronounciationnya. Guru menutup pembelajarannya dan berpesan kepada

siswa untuk membiasakan diri mendengarkan bahasa inggris agar tidak

terasa asing dan lebih mudah memahaminya.

a. Deskripsi Hasil Observasi Kompetensi Pedagogik


Kompetensi pedagogik adalah keterampilan yang harus dikuasai

seorang guru dalam melihat karakteristik siswa dari berbagai aspek

kehidupan, baik itu moral, emosional, maupun intelektualnya. Implikasi

dari kemampuan ini tentunya dapat terlihat dari kemapuan guru dalam

menguasai prinsip-prinsip belajar, mulai dari teori belajarnya hingga

penguasaan bahan ajar.


Dibawah ini adalah kompetensi yang dimiliki guru berdasarkan

hasil observasi dan wawancara:


 Mengetahui karakteristik peserta didik dari aspek fisik ,

moral , spiritual, sosial, emosional dan intelektual dengan

cara berkomunikasi dengan wali kelas, bertanya pada guru

yang pernah mengajar dikelas tersebut atau bahkan bicara

emapt mata dari hati ke hati bersama siswa


 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran

yang mendidik, guru mencari sumber informasi dan

pengetahuan dari buku pendidikan yang pernah dibacanya

maupun artikel-artikel diinternet yang mendukung proses

pembelajaran
 Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata

pelajaran yang diajarkan. Guru ikut terlibat aktif dalam

mengembangkan silabus dan menyusun RPP maupun

MGMP.
 Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. Guru

selalu memberikan motivasi bagi siswa, selalu mengganti

proses atau metode pembelajaran agar siswa tidak merasa

bosan dan monoton.


 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

kepentingan pembelajaran. Guru selalu aktif memberi tugas

melalui e-mail maupun social media Line, sehingga

perkembangan bahasa inggris anak dapat dipantau

perkembangannya. Selain itu menggunakan dan

memanfaatkan alat-alat elektronik yang digunakan berupa


laptop, infokus, speaker aktif maupun tape dalam

mendukung pembelajaran.
 Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Guru

lebih banyak membimbing dan mengevaluasi pada siswa

yang memang sudah memiliki minat dan bakat yang besar

terhadap bahasa inggris, dengan mendukung dan

memfasilitasi siswa dalam mengikuti test TOEIC.


 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan

peserta didik.
 Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil

belajar. Guru melalukan evaluasi dengan menggunakan

metode post test atau pretest, homework, kuis maupun

ulangan harian.
 Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk

kpentingan pembelajaran. Hasil evaluasi dijadikan tolak

ukur sejauh mana siswa dapat memahami proses

pembelajaran , jika banyak siswa yang masih belum paham

dengan materinya guru akan melakukan reteaching, akan

tetapi pada sub bab tertentu saja(tidak semua dihabas lagi)


 Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas

pembelajaran.
Guru menjelaskan materi pembelajran secara terperinci dan

jelas sehingga peserta didik mencapai hasil belajar yang

optimal, memperoleh pengetahuan ututh. Guru juga mampu

menggunakan media pembelajaran dengan baik,


penggunaan teknologi strategi pembelajaran yang sesuai

dengan materi yang diberikan membuat pembekalan UN

menjadi menarik dan mudah dipahami oleh siswa.


 Guru memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang

mengalami kesulitan dalam belajar seperti menanyakan

kesulitan apa yang dialami siswa dalam menerima

pembelajaran atau dalam penyelesaian latihan soal dalam

kelas. Guru memberikan penguatan pada siswa agar

semangat dalam belajar terutama mengahdapi UN dan

memberikan pujian agar siswa dapat termotivasi lagi dalam

belajar. Guru juga meminta kepada siswa yang lebih cerdas

dan tanggap agar membantu temannya yang kurang mampu

menyelesaikan tugasnya.
 Guru terampil dalam membukan dan menyampaikan materi

pembelajaran, yang mana disampaikankan sesuai denagan

kurikulum, silabus dan RPP yang dibuatnya. Guru juga

memiliki pengetahuan yang sangat baik mengenai

karakteristik muridnya sehingga mampu mengatasi masalah

yang dihadapi siswa.

b. Deskripsi Hasil Observasi Kompetensi Sosial


Keberhasilan proses belajar peserta didik sangat ditentukan oleh

kompetensi sosial guru. Hal ini terjadi karena guru menjadi pemimpin

pembelajaran, sebagai fasilisator sekaligus juga pusat inisiatif

pembelajaran. Untuk itu guru harus selalu mengembangkan kemampuan

dirinya. Seorang guru perlu mempunyai standar profesi dengan menguasi


materi dan strategi pembelajaran. Guru juga harus mendorong siswanya

untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Hasil observasi kami terhadap

guru antara lain :


 Guru memiliki kewajiban memberi teladan serta menjaga

nama baik profesi, lembaga dan kedudukan sosial sesuai

dengan kepercayaan yang diterimanya


 Guru berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan

maupun tulisan dan isyarat memakai teknologi komunikasi

dan informasi. Guru juga memiliki karakteristik gaya

bahasa yang berbeda dengan mereka yang bukan guru


 Guru mampu bergaul secara efektif dengan siswa maupun

sesama pendidik
 Sikap guru terlihat antusias dalam meberikan

pembelajaran pada siswanya sehingga siswa juga ikut

bersemangat dalam belajar.


 Komunikasi dengan orang tua atau wali murid, guru

memberitahukan masalah yang terjadi apa anak didiknya

kepada orang tua ataupun sebaliknya orang tua

memberikan penyampaian kepada guru apabila anaknya

tidak dapat hadir didalam kelas.


 Guru tidak membeda-bedakan SARA dalam mengajar,

serta memberikan contoh yang baik dalam bekerja sama,

seperti mengikuti kegiatan rutin sekolah kerja bakti serta

bersedia melaksanakan tugas sesuai dengan kesepakatan.


c. Deskripsi Hasil Observasi Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian yang dimiliki guru anatara lain:
 Mantap: guru menjadi pihak yang sangat membantu upaya

pengembangan karakter siswa, dengan cara menampilkan


sosok yang dapat dipercaya dan ditiru, secara psikologis

siswa cenederung akan sangat meras yakin dengan apa

yang sedang diajarkan gururnya.


 Stabil dan dewasa; guru tidak mudah terpengaruh oleh

pihak-pihak tertentu yang dapat menghambat

pengembangan dirinya maupun menghambat proses

pembentukan karakter pada siswa.


 Arif, bijaksana, dan berakhlak mulia; guru tidak

membeda-bedakan suku, agama dan ras terhadap

muridnya. Menghargai perbedaan dan menghargai budaya

yang dianut semua warga sekolah. Berkomunikasi dengan

bahasa yang sopan dan halus, bersosialisasi dengan baik

bersama warga sekolah lainnya.


 Berwibawa; guru bangga sekali menjadi teladan bagi

setiap siswanya , dapat mencerdaskan generasi muda ,

memberi contoh dan nasehat baik agar dapat ditiru oleh

peserta didiknya
 Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; selain

menjadi teladan bagi siswanya guru juga harus mampu

menjadi contoh yang baik di dalam lingkungan

masyarakat , menjadi panutan dalam berperilaku dan

membimbing masyarakat dalam bersosialisasi dengan baik

antar tetangga
 Mengevaluasi kinerja sendiri dan mengembangkan diri

secara berkelanjutan: guru memiliki tanggung jawab besar

terhadap profesinya, hal ini dapat dibuktikan dengan


terselesaikannya tugas administrative, dapat mengajar

dengan baik, serta berperan aktif dalam organisasi profesi.

d. Deskripsi Hasil Observasi Kompetensi Profesional


Guru menampilkan sisi profesionalismenya dengan cara :
 Guru mampu menyusun RPP dan mengacu pada pedoman

mengajar standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

telah disesuaikan dengan kurikulum


 Guru menyampaikan materi dengan baik dan tidak

monoton. Selalu mengganti metode pembelajaran yang

sering kali didapatkan dari Grup Chat IETA (International

English Teacher Association), dan sering bertukar

informasi mengenai metode pembelajaran maupun cara

menghadapi karakter anak yang berbeda-beda


 Guru juga aktif dalam kerja kelompok guru mata

pelajaran, sehingga membantu dan memudahkan guru

dalam kegiatan belajar mengajar.


BAB III

TEMUAN MASALAH, PEMBAHASAN DAN UPAYA ALTERNATIF

A. Temuan masalah

Karakteristik siswa dalam kelas masing-masing memiliki

perbedaan yang menjadi karakter siswa menjadi beragam, ini menjadikan

guru harus berusaha lebih dalam memberikan pemahan kepada peserta

didik. Di dalam kelas ada siswa yang cepat memahami pejaran dan ada

juga yang lambat dalam menyerap pembelajaran. Ini menjadi faktor

utama dimana proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik

atau tidak.

Dampaknya beberapa siswa yang sudah mengerti akan

pembahasan itu harus terhambat pembelajarannya dikarenakan

menunggu siswa lain mengerti atau sampai pada titik nilai evaluasi yang

memenuhi standar kriteria. Disisi lain posisi guru memang sangat penting

untuk mengatur seberapa jauh kita akan melakukan reteaching dan


seberapa besar target yang harus dicapai siswa agar bisa melanjutkan

pada pembahasan selanjutnya.

Pada dasarnya waktu yang dimiliki kelas XII dalam melakukan

pemantapan memang kurang efektif terlebih di Sekolah Menengah

Kejuruan yang dimana para siswa harus mengikuti serangkaian Ujian

Praktek dan Ujian Kejuruan sebelum menemui ujian yang sangat

dicemaskan yaitu Ujian Nasional. Dari sini lebih terlihat bahwa siswa

hanya menaruh minat dan lebih peduli pada ujian kejuruannya dibanding

bahasa inggris, sehingga siswa terkadang terlihat seenaknya dan setor

muka saja dihadapan guru tanpa ada niatan untuk belajar atau menyimak

pemantapan Listening Section Ujian Nasional Bahasa Inggris.

B. Pembahasan

Pada proses pemantapan Listening Section untuk UN, peran guru

memang sangat penting untuk membimbing anak agar dapat memahami

kata demi kata yang diucapkan supaya siswa mampu mengisi lembar

jawaban dengan baik. Akan tetapi, minat siswa terhadap bahasa inggris

apalagi dalam konteks listening masih minim. Bahkan ada beberapa siswa

yang memang tidak menyimak sama sekali pembahasan soal dan malah

asik dengan gadgetnya.

Saat proses listening dimulai akan sangat tampak beberapa siswa

yang sudah bisa dan memiliki basic bahasa inggris sebelumnya , ada yang

benar-benar belajar dan mencoba memahami , ada juga siswa yang sangat
antusias walaupun daya nalarnya terhadap bahasa inggris kurang, bahkan

ada juga siswa yang hanya sekedar datang dan tidak peduli dengan

pembahasannya. Sedikit banyak itu akan membuat guru bimbang anatara

melanjutkan ke pembahasan selanjutnya atau menunggu siswa yang

lambat menjadi mengerti sedangkan waktu yang dimiliki siswa kelas XII

pada semester genap sangat singkat.

Masalah seperti ini sudah biasa terjadi didunia pendidikan karena

bagaimanapun minat siswa di indonesia terhadap bahasa asing masih

sangat kurang, sehingga dapat menghambat suksesnya kurikulum yang

sedang diterapkan disekolah .

Seperti halnya siswa yang menyepelekan dan mengabaikan proses

Pemantapan Listening untuk Ujian Nasional Bahasa Inggris , tentu saja

beberapa siswa akan berfikir bahwa mereka tidak perlu melakukan itu

karena memang mereka tidak mengerti sama sekali tetapi jika mereka

sadar , pemantapan akan sangat penting dan mampu melatih serta

membiasakan pendengaran siswa terhadap percakapan bahasa inggris.

C. Upaya alternative

Jika memungkinkan sebaiknya guru memisahkan kelas untuk siswa

yang cepat dan siswa yang lambat dalam menyerap bahasa inggris dari

semua kelas XII. Walaupun akan sedikit rumit dalam membuat jadwalnya

akan tetapi hal ini akan sangat efektif dimana masing-masing siswa dalam
katogerinya berkumpul dan menerima pembelajaran sesuai kemampuan

siswa-siswanya.

Siswa yang cerdas tidak akan terhambat pembelajarannya, sehingga

mereka akan terus meneruskan pada pembahasan selanjutnya sampai

selesai. Setelah itu mereka juga akan ikut serta membantu teman-temannya

yang lambat dalam mengajarkan materi maupun memberi sedikit

pengarahan listening keapada temannya.

Sedangkan bagi siswa yang lambat penyerapannya akan terus-

menerus dilatih sampai mereka mampu mengikuti pembelajaran dan

menyelesaikan sampai bab akhir. Kelebihan jika siswa dipisahkan sesuai

kemampuannya adalah siswa yang kurang cerdas akan merasa lebih

percaya diri karena tidak ada lagi pembanding dikelas mereka. Dengan

begitu siswa lambat akan dengan serius dan sungguh-sungguh dalam

melakukan Pemantapan maupun pembelajaran serta saling menguatkan

satu sama lain.


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kegiatan magang 1 yang dilaksanakan di SMKN 6 Bandung selama

kurang lebih 1 bulan, dapat kami simpulkan bahwa proses belajar mengajar cukup

baik. Guru berantusias dalam menjalankan tugas, kelengkapan administrasi

sekolah yang diatur dengan baik, lingkungan sekolah yang indah dann tertata rapi

membuat nyaman kegiatan belajar mengajar.

Setelah melaksanakan kegiatan magang ini, kami mendapatkan

pengetahuan yang lebih mengenai situasi dan kondisi lingkungan Sekolah

Menengah Kejuruan, cara menghadapi berbagai masalah yang terjadi dalam kelas
dan lain sebagainya. Maka dari itu kami berharap semoga hasil dari kegiatan

magang 1 ini dapat berguna bagi kami ketika berada di lingkungan masyarakat.

B. Saran
Kami berharap untuk ke depannya , kami para peserta magang memiliki

tempat untuk sharing disekolah bersama peserta magang lain yang berbeda

Universitas.

Anda mungkin juga menyukai