tahun, kalau >4thn tdk defek kateterisasi intervensi observasi (perbedaan tek antara darurat, segera beri
menutup operasi. Defek perimembran/ Penutupan spontan Stenosis sedang: ventrikel kiri dan aorta prostaglandin agar
>8mm langsung operasi muscular kecil dpt tdk tjd pada bayi observasi <20 mmHg): hanya duktus arteriosus tetap
Operasi jantung terbuka menutup spontan 6bln- cukup bulan, pada bayi Stenosis berat: terapi dipantau apakah terjadi terbuka
pada usia prasekolah 2tahun cukup bulan karna bedah utk pelebaran perberatan stenosis Bedah: flab subclavian
Defek kecil yg tdk kelainan otot polos obstruksi atau Stenosis sedang: atau anastomosis end to
menutup setelah usia 2 DAB valvuloplasti asimptomatik dengan end
thn tidak dilakukan Tidak perlu Pembatasan akt fisik: bising derajat 4/6 atau
operasi (kecuali defek pembatasan aktivitas stenosis berat lebih & perbedaan
subarterial) karena fisik kecuali ada Profilaksis sbe bila ada tekanan 20-50mmHg,
hanya ada risiko hipertensi pulmonal indikasi tidak boleh olahraga
endokarditis dan risiko Profilaksis sbe kompetitif. Resiko
operasi lebih besar Pada bayi premature: kematian mddk
Tidak diperlukan obat antiprostaglandin Stenosis berat: gagal
pembatasan aktivitas (c/ indometasin) jantung saat neonates
fisik kecuali ada diberikan usia atau pada anak dapat
hipertensi pulmonal <1minggu, biasnya asimtomatik dengan
(menyebabkan PVOD) tertutup setelah 3x nadi kecil dan bising
Profilaksis sbe, jaga pemberian selang wkt keras. BEDAH
kesehatan gigi 12 jam, utk cegah Jaga kesehatan gigi dan
terbuka kembali mulut
diberikan 5 hari. Profilaksis sbe
Tidak blh aktifitas berat
Infectif Endokarditis
Akut: S. Auereus menyerang katup normal dan abnormal
TETRALOGY OF FALLOT Teridiri dari 4 kelainan: Stenosis pulmonal ringan: shunt kiri ke kanan, dan gambaran klinis mirip VSD murni. Disebut
1. VSD TOF asianotik atau pink TOF.
2. Stenosis pulmonal
3. Hipertofi ventrikel kanan Stenosis pulmonal berat: shunt kanan ke kiri, klinis tampak sianotik
4. Overriding aorta
KLASIFIKASI TOF ASIANOTIK TOF SIANOTIK
Gejala khas TOF seperti dyspnea pada aktivitas fisik berat dan Bila stenosis ringan, darah yang melalui lebih banyak sehingga
berjongkok. pirau dari kanan ke kiri berkurang dan bising menjadi keras dan
panjang.
Pada stenosis yang berat darah yang melalui katup stenotik
sedikit sehingga pirau kanan ke kiri menjadi lebih besar dan
bising hilang.
Derajat pirau kanan ke kiri atau aliran darah ke paru
dipengaruhi oleh aliran balik darah sistemik ke jantung.
Penurunan aliran balik sistemik meningkatkan pirau kanan ke
kiri dan menurunkan aliran darah ke paru sehingga sianosis
bertambah.
Peningkatan aliran balik sistemik menurunkan pirau kanan ke
kiri dan meningkatkan aliran darah ke paru sehingga sianosis
berkurang.
Takikardia atau hipovolemia meningkatkan pirau kanan ke kiri
yang menurunkan saturasi oksigen darah sistemik. Hipoksia
yang terjadi memicu terjadinya hypoxic spell/tet spell.
Hypoxic spell/cyanotic spell/tet spell terjadi pada bayi dg TOF.
Terdiri atas hiperpnea (napas cepat dan dalam), perburukan
sianosis dan hilangnya bising jantung.
Hiperpnea dipicu oleh menangis, defekasi atau kenaikan
aktivitas fisik yang menurunkan aliran balik vena secara
mendadak atau meningkatkan pirau kanan ke kiri. Dapat pula
dipicu oleh takikardia atau hypovolemia.
Tidak ada katup tricuspid dan sebagian dari ventrikel kanan. Dapat disertai atau tidak disertai VSD
Temuan fisik tidak khas. Bayi menderita sianosis dengan dari ringan sampai berat, Mutlak diperlukan duktus arteriosus untuk memasok darah dari aorta. Bila
dengan bising VSD. duktus menutup pasien akan meninggal
Mungkin terdapat hepatomegali karena bendungan di Aka akibat hubungan Bila ada VSD ventrikel kanan akan besar. Bila tidak ada VSD ventrikel kanan
interatrial tidak adekuat atau karena gagal jantung. kecil.
Makin besar ventrikel kanan makin baik prognosisnya.
GAGAL JANTUNG
BY: FARHANA&ROBIAH
Dipengaruhi :
Adalah tekanan akhir diastolik ventrikel kiri.
Tekanan pre load ↑ = curah jantung ↑
Disfungsi Menyebabkan kontraksi miokardium tidak sempurna → stroke volume ↓ → cardiac output ↓
Miokardium (ex : aterosklerosis, infark miokard, miokarditis, kardiomiopati, iskemia miokard, kekurangan
nutrisi)
BY: FARHANA&ROBIAH
Klasifikasi
Abnormal Pressure Overload Abnormal Volume Overload
Tekanan yang berlebihan (ex: stenosis aorta, koarktasio Volume darah yang berlebihan didalam ventrikel
Ventricular aorta, hipertensi, stenosis pulmonal) menyebabkan aliran menyebabkan pre load berlebihan.
Overload darah dari ventrikel terhambat. Sehingga stroke Hukum starling : volume ↑ → tekanan ventrikel ↑ →
volume/isi sekuncup ↓ cardiac output maksimal. Tapi kalau volume berlebihan &
tekanan berlebihan → cardiac output ↓.
(ex: transfusi berlebihan, MI, dll)
Etiologi
Gagal Jantung Darah dalam ventrikel ↓ = Pre Load ↓ = Cardiac output ↓ → Gagal Jantung
Contoh Penyebab Gangguan Pengisian Ventrikel
Primer Sekunder
Perikarditis Konstriktif Stenosis Valva Mitral
Adanya jaringan fibrosa/jaringan parut dalam perikardium Darah dari atrium sinistra tidak dapat sepenuhnya
Gangguan sehingga membatasi elastisitas ventrikel dalam pengisian memasuki ventrikel kiri sehingga terjadi akumulasi darah
Pengisian volume akhir diastol (pre load ↓) dalam atrium kiri bahkan bisa kembali pulmonal dan
Ventrikel ventrikel dextra.
Pre load ↓
Kardiomiopati Restriktif Stenosis Valva Trikuspidal
Adanya jaringan parut di miokardium, jadi massa ventrikel Darah dalam atrium dextra tidak sepenuhnya memasuki
↑ shg ruang untuk darah semakin ↓, pre load ↓ ventrikel dextra sehingga tekanan pada vena cava
Tamponade Jantung meningkat dan aliran balik darah ke jantung menurun.
Adanya cairan dalam perikardium, sehingga elastisitas Menyebabkan atrium dextra ↑ dan ventrikel dextra ↓
ventrikel untuk pre load juga terhambat, jadi pre load ↓ Pre load ↓
Kebutuhan
Metabolism Kebutuham metabolisme ↑ = kerja jantung ↑, kalo terus menerus → gagal jantung.
Meningkat Pada keadaan seperti: demam, anemia, tirotoksikosis, dll.
DEFINISI sindroma yang timbul karena jantung tidak mampu memompakan darah dalam sistim sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme seluruh
jaringan tubuh, walaupun tekanan pengisian darah ke dalam ventrikel cukup memadai
KLASIFIKASI A. Dari segi gejala dan tanda-tanda :
BY: FARHANA&ROBIAH
PATOGENESIS G.J. high output: Gagal jantung G.J. kiri GJ sistolik dan GJ diastolic forward-failure: hambatan
dengan sirkulasi yang Gangguan fungsi pompa Gagal Gagal aliran darah ke dalam sistem
hiperdinamis. Disebabkan ventrikel kiri Jantung Jantung arterial, → aliran darah tidak
karena meningkatnya Sistolik Diastolik dapat memenuhi kebutuhan
kebutuhan sirkulasi darah yang Umur < 60 Umur > 70 metabolisme tubuh →
berlebihan dan melampui Curah jantung kiri ↓ tahun tahun manifestasi klinis
Demografi
kemampuan fisiologis jantung Tekanan akhir diastolik ventrikel Laki-laki Perempuan
kiri meningkat ↑ backward-failure: hambatan
GJ low output: Terjadi CAD, Hipertensi pengosongan sistem vena pada
penurunan fungsi jantung Riwayat Kronik, aliran darah sistemik dan
sehingga curah jantung Bendungan pada atrium kiri infark Penyakit pulmonal → bendungan pada
Penyakit Ko-
menurun Tekanan dalam atrium kiri ↑ miokard, ginjal, vena sistemik dan atau
morbid
Alkoholisme, Obesitas, bendungan pada paru →
Insufisiensi Stenosis manifestasi klinis
Bendungan pada vena valvular aorta
pulmonalis Sesak nafas Edema
Tekanan dalam vena pulmonalis yang paru akut,
↑ Gejala Klinis
progresif Atrial
fibrillation
Normotensi Hipertensi,
Bendungan paru atau Tidak ada
Pulmonary wedge pressure ↑ hipotensi, distensi
Pemeriksaan
Distensi vena
Fisik
vena jugularis,
Bendungan pada arteri jugularis, S4 gallop
pulmonalis S3 gallop
Tekanan arteri pulmonalis ↑ Q-waves, Hipertrofi
gambaran ventrikel
EKG riwayat kiri
Beban sistolik ventrikel kanan infark
miokar
BY: FARHANA&ROBIAH
Ejection
Bendungan pada vena sistemis Fraction
Tekanan dalam vena sistemis
(vena kava) ↑
Bendungan sistemis
normal (50ml) mirip gagal jantung, tp TD pada tamponade penebalan fibrosa lapisan perikardium →
jantung menurun, sedangkan gagal jantung perlekatan perikardium
meningkat
ETIOLOGI Idiopatik : seringkali didahului dengan dicurigai adanya tamponade jantung pada pasien cedera perikardial akut
demam atau sindrom virus dengan : setelah trauma jantung + perdarahan
Infeksi : Virus , Bakteri, Jamur riwayat perikarditis intraperikardial
Penyakit jaringan ikat : AR, SLE, PAN, setelah trauma dada tumpul atau setelah perikardiotomi
Skleroderma penetrasi perikarditis : jamur, tuberkulosis, uremia
Keganasan : metastasis, limfoma, leukemia setelah bedah jantung terbuka atau
dan melanoma kateterisasi jantung
Uremia neoplasma intratoraks
Obat-obatan : Prokainamid, Hidralazin, dugaan adanya aneurisma disekans
INH, Difenilhidantoin, Doksorubisin (Obat
kemoterapi kanker payudara, harus
dilakukan pemeriksaan EKG)
Pasca infark miokard (Sindroma Dessler)
Pasca perikardiotomi
Terapi radiasi mediastinal
Miksedema
Sarkoidosis
Manifestasi klinis nyeri dada (memburuk saat terlentang, sesak nafas hebat, takikardia gagal jantung : edema, asites, ortopnea,
membaik saat duduk) retrosternal atau penurunan TD sistolik dispnea
prekordial, saat inspirasi dan menjalar ke pulsus paradoksus (penurunan TD sistolik mirip gagal jantung kanan karena ada
rahang leher bahu 1-2 jari selama inspirasi spontan) batas jantung peningkatan JVP, dan hepatosplenomegali
sesak, debar-debar bergeser ke lateral pada PF :
friction rub (suara yang timbul akibat bunyi jantung jauh o pulsus paradoksus, peningkatan JVP
gesekan antara parietal dan viseral) o jantung tidak membesar, murmur early
nadi cepat dan iregular diastolik
o opening snap, hepatosplenomegali,
asites
BY: FARHANA&ROBIAH
Pemeriksaan
penunjang
Fase akut : kompleks QRS voltase rendah, elevasi ST, tidak ada ciri-ciri diagnostik yang khas
EKG elevasi ST lead I-II dan V5-V6 depresi PR
ST depresi atau isoelektrik pada V1
depresi segmen PR pada lead II, AVF dan
V4-V6
Stadium 2 : ST isoelektrik dan amplitudo T
menurun
Stadium 3 : ST isoelektrik, inversi T (I-II dan
V5-V6)
Stadium 4 : kompleks QRS bervoltase
rendah
sklerotikan
perikardiektomi : untuk mengurangi relaps
dan profilaksis terhadap perikarditis
konstriktif
KARDIOMIOPATI
DILATASI HIPERTROFI RESTRIKTIF
MORFOLOGI Pembesaran rongga ventrikel kanan dan atau kiri Peningkatan massa otot ventrikel tanpa Terbentuk Jaringan parut endomiokardium →
Fungsi sistolik miokard buruk berkaitan dengan peningkatan ukuran rongga penebalan miokard → ↑ massa jantung →
Kontraktilitas ventrikel berkurang → curah Penurunan fungsi diastolik ventrikel kiri restriksi pada pengisian ventrikel → penurunan
jantung ↓ → tekanan & volume akhir sistolik dan Peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikel kelenturan ventrikel
diastolik ↑ kiri Volume akhir diastolik ventrikel ↓
Tekanan akhir diastolik ventrikel kiri lebih tinggi
dari tekanan akhir diastolik ventrikel kanan
ETIOLOGI 1. Alkohol: menyebabkan jantung membesar Familial: Hipertensi usia muda 1.Infiltratif : amiloidosis, sarkoidosis,
2. Kardiomiopati peripartum Nama lain : Kardiomiopati obstruktif hipertrofi, hemokromatisis
3. Penyakit neuromuskuler : distrofi otot Stenosis subaortik hipertrofi idiopatik, Stenosis 2. Pasca radiasi
peroneal subaortik muskular 3. Pasca operasi jantung terbuka
4. Obat : Emetin, Kobalt, Daunorubisin 4. Diabetes
5. Lain-lain : 5. Lain-lain :
Penyakit jar ikat : SLE, Skleroderma, PAN, skleroderma, penyakit glikogen
Polimiositis Kegansan metastasis
Infeksi : virus, parasitik Sindrom hipereosinofilia
Gangguan endokrin: tirotoksikosis
(thyroid), miksedema
Diabetes
GEJALA Gejala gagal jantung kongestif (GJ sistol) Sesak nafas hebat Gejala dan tanda gagal jantung kongestif (GJ
Gejala akibat emboli pulmonal atau sistemik Nyeri dada diastolik)
Palpitasi Gejala lain sesuai penyakit sistemik yang
Pingsan mendasarinya
Riwayat keluarga dengan kematian mendadak
atau kegagalan jantung
PEMERIKSAAN FISIK Kardiomegali sedang sampai berat Kardiomegali yang ringan Peningkatan JVP
BJ 3 dan 4 BJ 4 BJ 3 dan 4
Murmur sistolik di mitral atau trikuspid Murmur sistolik pada apeks dan batas sternal Murmur sistolik di katup mitral dan trikuspid
BY: FARHANA&ROBIAH
Murmur diastolik di apical kiri, yang meningkat bila dilakukan manuver Pulsus paradoksus
Pulsus bisfierens
FOTO TORAKS Pembesaran jantung sedang sampai besar Pembesaran jantung ringan Tidak ada pembesaran jantung
Hipertensi vena pulmonal
EKG Pembesaran ventrikel dan atrium LVH, LAH Low voltage, tapi bisa juga normal
Gelombang Q Gelombang Q (V4 - V6)
Atrial Fibrilasi, PVC PVC
Blok cabang berkas kiri LBBB
EKOKARDIOGRAFI Fungsi kontraksi buruk EF normal EF normal
Ejection Friction (EF) menurun Gangguan fungsi diastolik Penebalan dinding yang simetris
Peningkatan volume akhir sistolik dan akhir Peningkatan ketebalan septum interventrikular Hipokinesis difus
diastolik Rasio ketebalan septum - dinding posterior : > Fungsi ventrikel kiri yang normal atau menurun
1,3 sedang
DIAGNOSIS BANDING Kardiomiopati iskemik Stenosis aorta Perikarditis konstriktif
Penyakit jantung hipertensi Stenosis pulmonal Kardiomiopati dilatasi
Penyakit katup regurgitasi VSD Penyakit jantung hipertensi
Kardiomiopati hipertrofi Mitral regurgitasi Miksoma atrial kanan
Penyakit jantung hipertensi
PENATALAKSANAAN Atasi penyebabnya : misalnya berpantang alkohol Obat lain: Atasi penyakit primernya
pada kasus kardiomiopati alkohol Beta bloker : nyeri dada dan palpitasi - Hemokromatosis (penumpukan zat besi di
Ca-antagonis : hati) : flebotomi, desferoksamin
Atasi gagal jantung: - ↓ kontraktilitas miokard → ↓ kebutuhan - Sarkoidosis : kortikosteroid, imunosupresif
Diuretik (biasanya gagal jantung sistolik), digitalis, O2
dan vasodilator - ↓ kekakuan ventrikel Atasi gagal jantung:
Diuretik, digitalis, dan vasodilator
Antikoagulan: Operasi:
Seluruh pasien yang tanpa kontraindikasi Operasi miomektomi juga dilakukan pada Antikoagulan:
dipertimbangkan pemberian antikoagulan jangka keadaan tertentu Pasien dengan sindrom Loeffler dengan
panjang tromboemboli berulang dapat diterapi dengan
antikoagulan.
Obat lain:
ACE inhibitor Hidralazin
Isosorbid dinitrat
→ dapat mengurangi kematian.
PROGNOSIS Prognosis tidak begitu baik Angka mortalitas hanya 1% pertahun Prognosis belum diketahui
Kebanyakan meninggal setelah 2 tahun sejak Beberapa pasien tetap asimtomatik sampai
timbul gejala beberapa tahun
Namun, perbaikan spontan dapat terjadi pada 25
BY: FARHANA&ROBIAH
% pasien
KOR PULMONAL
KOR PULMONAL
Definisi Adalah kelainan jantung karena kelainan paru-paru kronik (vaskular atau parenkim paru), mengganggu ventrikel dextra (hipertrofi atau dilatasi)
Karena adanya hipertensi pulmonal >25 mmHg kalau lagi istirahat dan >30 mmHg kalau lagi aktivitas (N : <25 mmHg).
Hipertensi pulmonal :
a. Primer
Etiologi Idiopatik
b. Sekunder
Penyakit jantung (ASD, stenosis mitral), penyakit paru-paru (PPOK, peny. paru interstisial, Sindr. Postensefalitis, Kifoskoliosis, Skleroderma,
Penyakit jaringan pengikat), penyakit tromboemboli (Trombosis a.pulmonalis luas, emboli dari vena sistemik, Karsinoma limfangitis), infeksi (HIV)
Hipoventilasi alveolus atau obstruksi alveolus → hipoksia → restriksi pulmonal (viskositas ↑ dan asidosis) → hipertensi pulmonal → cor pulmonal
Patogenesis
kronik → gagal jantung kanan
Gejala :
– Sesak nafas, pucat, banyak berkeringat
– Batuk-batuk produktif, nyeri dada
Gejala dan Tanda Tanda :
– Takipnea, rapid pulse of small amplitude
– JVP meningkat
– Murmur sistolik dan heaving di trikuspid (LSS)
Tatalaksana Terapi heparinisasi
PATOFISIOLOGI Dalam keadaan normal luas pembukaan Pada saat sistolik ventrikel, darah banyak Bagian dari katup mitral menggelembung →
katup mitral berkisar antara 4-6 cm2 masuk ke ventrikel kiri dan aorta prolaps ke atrium kiri → katup mitral
Apabila luas pembukaan katup mitral ini 2
Akibatnya ventrikel kiri berdilatasi karena menebal → tidak mampu menjaga orifisium
cm2 (mild stenosis), maka sudah mulai volume darah yang banyak masuk dari mitral selama fase sistolik
timbul perubahan hemodinamik, dimana atrium kiri pada saat sistolik Pada pemeriksaan histopatologi dapat
Sebagian darah tersebut juga kembali ke
darah dari atrium kiri tidak dapat masuk ditemukan degenerasi miksedema pada
ke ventrikel kiri atrium kiri, sehingga terjadi dilatasi atrium jaringan katup mitral dan pemanjangan
Apabila pembukaan katup mitral < 1 cm2 kiri korda tendinae
Dilatasi atrium kiri tidak selalu disertai
(stenosis mitral berat), darah dari atrium
kiri kembali ke ventrikel kanan dan parupeninggian tekanan pada atrium kiri
GEJALA Sesak nafas saat aktivitas, demam, sesak nafas saat aktifitas dan mudah lelah perempuan >, sebagian besar asimptomatik
kehamilan, dan palpitasi nyeri dada, palpitasi
PEMERIKSAAN FISIK sakit kepala, pusing (migren)
PEMERIKSAAN FISIK Penampakan umum : normal, kecuali ada mudah lelah
Penampakan umum : normal, tetapi pada gejala-gejala dekompensasi
stenosis mitral berat memperlihatkan PEMERIKSAAN FISIK
“wajah mitral”. Tanda-tandanya ialah Palpasi : aritmia ventrikel dan aritmia supraventrikel
sianosis pada wajah dan ekstremitas - apeks tergeser ke lateral dan lebih luas sistolik click yang khas melalui stetoskop
BY: FARHANA&ROBIAH
terutama jika :
- atrium kiri sangat membesar
- terdapat fibrilasi atrium
THROMBUS
TROMBUS ARTERI TROMBUS VENA
Diawali dengan adanya stagnasi (gumpalan darah) di aliran darah akan
memicu terjadinya kaskade koagulasi → produksi fibrin → menangkap
Adhesi trombosit → agregasi trombosit → menghambat aliran darah →
eritrosit dan trombosit untuk membentuk trombus → trombus yang
fibrin, trombosit, dan eritrosit menempel mengelilingi gumpalan →
Patofisiologi terbentuk berekor panjang yang menjadi penyebab emboli paru.
gumpalan semakin membesar → menyumbat pembuluh darah → iskemia
Trombus masuk ke dalam paru-paru kemudian ke tingkat kapiler →
jaringan → cedera jaringan karena kekurangan oksigen
terjadi kegagalan pertukaran antara O2 dengan CO2 (paru dan serebral
emboli)
Obat Antiagregasi trombosit Antikoagulan
Faktor Risiko
Ya Tidak
Aterosklerosis
Denyut Nadi Tidak teraba Teraba
Perubahan Kulit Tidak Ya
Neuropati Kemungkinan dapat terjadi Tidak
Lokasi Distal (telapak kaki) Malleolus medial
Warna atau
Trombus putih Trombus merah
Nama Lain
Kandungan Banyak mengandung trombosit Banyak mengandung eritrosit yang berasal dari stagnasi
f. USG
Ga bagus karena sensitivitas alatnya baca trombus, terus juga terggantung si pembaca, ga bagus juga buat ibu hamil, ga mahal
g. MRI
97% sensitif dan 95% spesifik DVT, aman buat ibu hamil, tapi mahal
Diagnosis Arthritis, penyakit hati, gagal ginjal
Banding
Kalau USG jelas, 3 faktor Wells ada, obati pake Antikoagulan (Heparin/LMWH : injeksi. Warfarin : oral)
Kalau USG ga ada, faktor Wells < 3, ga usah diobati
Kalau USG ga jelas, tapi 3 faktor Wells ada, obati pake Antikoagulan
Pengobatan
Operasi : setelah tatalaksana yang lain ga bisa
Stocking kompresi : digunakan secara rutin
BY: FARHANA&ROBIAH
- Indikasi : gagal jantung dgn fibrilasi atrium, Digunakan mengatasi gagal jantung akut
gagal jantung dgn ritme sinus yg simtomatis di IGD
- Interaksi : rifampisin, aminoglikosida, - Nitrogliserin
ANTITROMBOTIK
kolestiramin, diuretik, beta bloker Infus lambat→ venodilatasi
- Contoh obat :
- Kontraindikasi : bradikardi, blok A-V 2-3, Infus cepat → dilatasi arteri
Warfarin dan
hipokalemia Diidikasikan untuk gagal jantung kiri
Aspirin
-