Bismillah…
Assala mualaikum wr, wb
Padahal sebenarnya ada hal-hal lain yang bisa jadi penyebab amal jariah
diantara makanan dan minuman jadi hadist nabi saw yang sahih riwayat imam
ahmad , dihadist ini kata nabi saw : mawaddi udha ‘a mun illaa wadha allahu
fihii baraqa. Tidak ada makanan dan minuman yang dihidangkan untuk orang
lain kecuali allah jadikan bagian dari makanan dan minuman itu berkah maksud
nya berkah apa, kata para ulama dia akan berada di tubuh orang yang
mengkonsumsinya selama ia masih hidup,
Jadi begini orang tua kita semua, orang tua saya misalnya pada saat saya
menyampaikan tausiah di masjid ini, saya mendapatkan pahala karena
menyampaikan agama allah ini, insya allah, bila di ikuti dengan keikhlasan,
orang tua saya panen pahala saya, kenapa bapak ibu sekalian ? karena saya
tumbuh dari asi ibu saya, dari nafkah yang diberikan bapak saya makanan,
minuman yang saya makan selama ini sehingga membantu pertumbuhan
badan saya menjadi besar dan akirnya saya bisa hidup maka itu menjadi amal
jariah, makanya dari hadist seorang imam muslim : seorang sahabat bertanya
ya rasullulah aiyul islami khaiil, perbuatan apa dalam islam yang khail ??, yang
khail ini yang baiik sekali pahalanya besar sekali, selain yang wajib dan yang
sunah suannah.
Nabi saw tidak mengatakan perbanyaklah solat sunnah tidak karna solat
sunnah itu individual, dzikir,ngaji, solawat, dll bukan, karna orang ini
mengatakan khair artinya banyak sekali pahala nya, banyak sekali mamfaatnya
dan ringan (sunnah) berarti orang lain bisa merasakan, apa jawaban nabi saw ?
namun nabi saw mengatakan engkau memberikan makan dan minum kpada
orang yang kau kenal maupun orang yang tidak kau kenal, dan engkau
menyebarkan salam kepada orang muslim yang engkau kenal maupun tidak
kau kenal, akan tetapi saksi bahasan kita potongan awal hadist ini, dimana nabi
saw menjadikan amal yang paling baik besar pahalanya dalam islam ternyata
memberi makan dan minum orang lain kok bisa ? bukankah dalam sejarah akal
kita kalau kita makan dan minum kan habis, bagian yang tidak dibutuhkan dari
sebuah makanan dan minuman itu akan habis jadi zat sisa tubuh kita,
sementara bagian yg dibutuhkan akan dimamfaatkan oleh tubuh kita untuk
tumbuh dan berkembang sehingga kita dapat hidup dan beraktifitas.
Memberikan makan dan minum dalam islam ini sangat besar pahalanya
sebagaimana saya jelaskan dan termasuk amal jariah,
Dalam islam ada beberapa kegiatan yang kita disuruh untuk memberi makan
dan minum orang, seperti misalnya:
1. membuka puasakan orang lain dengan minum dan makanan dan dijanjikan
pahala yang besar. Barang siapa yang memberi makan dan minum kpda orang
yang berpuasa maka niscaya allah swt akan memberikan semua pahala orang
yang berpuasa tersebut tanpa dikurangi sedikitpun juga.
Nabi muhammad saw dan juga merupakah ciri nabi2 mereka itu paling
senang mengikhram tamu - tamu nya, dan beliau menjadikan sebagai sebuah
prinsip dasar dari iman kepada allah dan hari akhir sebagai mana beliau
bersabda dalam hadist bukhori muslim : mankana yuqminuubillahhi walyaumill
akhir fallyuqrim daifahuu. Barang siapa yang beriman mengaku beriman
kepada allah dan hari akhir maka dia harus mengikhram itu melayanin
memberikan makan dan minum, mengucapkan tuturkata yang baik bagi
tamunya intinya memberikan makanan dan minuman itu dalam islam itu
ditekankan sekali karena itu juga termasuk amal ibadah amal jariah dan amal
ibadah yang akan mendapatkan pahala, jadi ada dua sisi pahala yang
didapatkan selain amal jariahnya selama dia makan dan minum kemudian itu
masih ada didalam tubuh nya maka itu akan terus menjadi amal jariahnya.
Diantaranya tadi saya bilang kita bisa mendapatkan pahala dengan
1. membuka puasakan orang yang berpuasa
2. Mengikhramkan orang / memberikan menyuguhkan sesuatu buat tamu
(termasuk yang dianjurkan adalah sering-sering mentraktir orang lain)
Kata nabi saw di dalam hadist bukhori : allah swt berfirman ya banni
adamma amfik amfiq alaihi, wahai anak adam, infak dulu baru saya infaq kan
kepadamu baru saya bukakan rezki itu untuk mu.