Anda di halaman 1dari 24

APLIKASI METODE X-RAY DIFFRACTION (XRD) UNTUK ANALISIS BATUAN

LEMIGAS
Jalan Ciledug Raya Kav. 109 RT.007/RW.005, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

LAPORAN KERJA PRAKTIK

ERLY AYUSTYANA
1606823790

PROGRAM STUDI GEOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI GEOLOGI
UNIVERSITAS INDONESIA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa., atas segala rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan akhir
kerja praktik dengan judul “Aplikasi Metode X-Ray Diffraction untuk Analisis Batuan”.

Selama menyusun laporan akhir kerja praktik ini, penulis telah banyak mendapatkan
bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Widyo Permono selaku Kepala Bidang Geologi & Geoinformasi
2. Bapak Jackson selaku pembimbing
3. Bapak Imbang selaku pembimbing
4. Bapak Manto selaku pembimbing laboratorium
5. Bapak Dadang selaku pembimbing laboratorium

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan doa,
bantuan, dukungan serta saran sehinggan penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan
akhir kerja praktik. Penulis menyadari bahwa laporan akhir ini masih banyak kekurangan
dalam penyusunan dan penyajiannya, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan demi perbaikan penulisan laporan ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga penulisan ilmiah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi penulis dan bagi para pembaca .

Jakarta, Januari 2019


Penulis,

(Erly Ayustyana)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................................................... 1
1.2 NAMA KEGIATAN .......................................................................................................................... 1
1.3 DASAR KEGIATAN .......................................................................................................................... 1
1.4 TUJUAN ......................................................................................................................................... 1
1.5 MANFAAT ...................................................................................................................................... 2
1.5.1 PERGURUAN TINGGI ......................................................................................................... 2
1.5.2 LEMBAGA PEMERINTAHAN/INDUSTRI ............................................................................. 2

1.5.3 MAHASISWA ..................................................................................................................... 2

BAB II METODE PENELITIAN ................................................................................................................... 3


2.1 PENGUMPULAN DATA .................................................................................................................. 3
2.2 TAHAP PENELITIAN........................................................................................................................ 3

BAB III TINJAUAN UMUM ...................................................................................................................... 4


3.1 DEFINIS XRD .................................................................................................................................. 4
3.2 PRINSIP KERJA XRD ........................................................................................................................ 4
3.3 PREPARASI SAMPEL....................................................................................................................... 5
3.3.1 METODE PREPARASI BULK POWDER ................................................................................ 5
3.3.2 METODE PREPARASI CLAY MINERAL AGGREGATES.......................................................... 5

3.4 JENIS XRD ...................................................................................................................................... 6


3.4.1 XRD Rigaku tipe Smart Lab 3 kW....................................................................................... 6
3.5 KEGUNAAN XRD ............................................................................................................................ 7
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 8
4.1 TAHAP PREPARASI ......................................................................................................................... 8
4.2 TAHAP AKUISISI DATA ................................................................................................................. 12
4.3 TAHAP PEMBACAAN HASIL ......................................................................................................... 17
4.4 KELEBIHAN ALAT ......................................................................................................................... 19
BAB V PENUTUP ................................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................. 21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri migas merupakan industri yang banyak diminati, untuk itu dibutuhkan
pengalaman yang banyak dan professional untuk dapat meningkatkan kompetensi diri
sehingga mampu bersaing di dunia pasca kampus. Kerja praktik ini diharapkan menjadi
salah satu pengalaman yang mempu meningkatkan kompetensi tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan kerja praktik
mengenai prinsip kerja alat XRD serta analisis dengan tujuan dapat memahami proses
preparasi sampel untuk analisis menggunakan alat XRD, memahami prinsip kerja/akuisisi
data menggunakan XRD, dan memahami dasar analisis/interpretasi data menggunakan
XRD.

1.2 Nama Kegiatan


Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Kerja Praktik”

1.3 Dasar Kegiatan


Dasar Kegiatan Kerja kerja praktik, yaitu :
a. Menambah pengalaman untuk meningkatkan kompetensi peserta kerja praktik.

1.4 Tujuan
Kerja Praktik tersebut memiliki tujuan, diantaranya sebagai berikut :
a. Memperlajari proses preparasi untuk X-Ray Diffraction.
b. Mempelajari prinsip kerja alat/akuisisi data untuk X-Ray Diffraction.
c. Mempelajari analisis dan interpretasi data X-Ray Diffraction.
d. Melakukan studi banding antara teori yang telah dipelajari selama perkuliahan secara
langsung pada kondisi nyata.
e. Mengetahui kualifikasi yang dibutuhkan dan memahami peran yang diambil oleh
sarjana geologi dalam industri minyak dan gas bumi.
f. Menyiapkan diri untuk menjadi fresh graduate yang siap untuk menerapkan ilmu ke
dunia pasca kampus.
g. Melatih dan meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja di industri atau perusahanaan.

1
1.5 Manfaat
1.5.1 Perguruan Tinggi
Sebagai referensi mengenai salah satu lembaga di Indonesia dan dapat digunakan oleh
civitas akademika perguruan tinggi.
1.5.2 Lembaga Pemerintahan/Industri
Mengenalkan teknologi XRD kepada mahasiswa dan aplikasinya dalam industri
minyak dan gas bumi khususnya dalam analisis batuan dan tersedianya SDM yang
memiliki kompetensi dalam aplikasi teknologi XRD di bidang minyak dan gas bumi.
1.5.3 Mahasiswa
Mengetahui secara detail bagaimana aplikasi ilmu geologi khususnya
sedimentologi/petrografi mikro dalam menerapkannya dan memahami prinsip kerja
teknologi XRD.

2
BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan berupa studi literature dengan meninjau


teknologi X-Ray Diffraction dari berbagai sumber.

2.2 Tahap Penelitian


Tahap Penelitian pada kerja praktik ini adalah sebagai berikut :
a. Preparasi sampel
b. Pemerikasaan sampel (running dengan alat)
c. Analisis dan interpretasi data
d. Penyusunan laporan

3
BAB III

TINJAUAN UMUM

3.1 Definisi X-Ray Diffraction (XRD)


XRD merupakan alat yang digunakan untuk mengkarakterisasi struktur kristal,
ukuran kristal dari suatu bahan padat. Semua bahan yang mengandung kristal tertentu
ketika dianalisa menggunakan XRD akan memunculkan puncak-puncak yang spesifik.
Sehingga kelemahan alat ini tidak dapat untuk mengkarakterisasi bahan yang bersifat
amorf.

3.2 Prinsip Kerja X-Ray Diffraction (XRD)


X-Ray Diffraction memiliki 4 tahapan kerja, yaitu :
a. Tahap Produksi. Pada tahap ini, electron yang dihasilkan ketika filamen (katoda)
dipanaskan akan dipercepat akibat perbedaan tegangan antara filamen (katoda) dan
logam target (anoda) sehingga tumbukan dengan logam target. Tumbukan antara
electron yang dipercepat tersebut dengan logam target akan menghasilkan radiasi sinar-
x yang akan dikeluarkan dan akan berinteraksi dengan struktur kristal material yang
diuji.
b. Tahap Difraksi. Setelah tahap produksi material yang akan dianalisis diukur struktur
kristalnya dan harus berada pada fasa padat karena pada kondisi tersebut kedudukan
atom-atomnya berada dalam susunan yang sangat teratur sehingga membentuk bidang-
bidang kristal. Terjadi dua pola pada saat difraksi yaitu pola terang dan pola gelap. Pola
gelap terbentuk karena terjadi interferensi destruktif dari pantulan gelombang-
gelombang sinar-x yang saling bertemu. Interferensi konstrtuktif terjadi sesuai dengan
Hukum Bragg, yaitu : n λ = 2d sin θ
c. Tahap Deteksi. Pada tahap ini hasil interferensi konstruktif akan dideteksi oleh
detector. Agar pendeteksian dapat terbaca maka posisi material yang akan diuji harus
tepat pada arah sudut pantul radiasi sinar-x tersebut.
d. Tahap Interpretasi. Selanjutnya setelah dideteksi akan diperkuat gelombangnya
dengan menggunakan amplifier. Lalu interferensi konstruktif radiasi sinar-x tersebut
akan terbaca secara spektroskopi sebagai puncak-puncak grafik yang ditampilkan oleh
layer computer. Dengan menganalisis puncak-puncak grafik tersebut struktur kristal
suatu material dapat diketahui. Contoh gambar grafiknya seperti dibawah ini.

4
Gambar 1. Layar computer pada saat running
sumber : dokumentasi pribadi

3.3 Preparasi Sampel


3.3.1 Metode Preparasi Bulk Powder
Tahapan dalam preparasi bulk powder, yaitu :
1. Pastika sampel terlebih dahulu dalam keadaan kering atau dalam keadaan basah,
apabila sampel dalam keadaan basah maka keringkan terlebih dahulu sampel
tersebut di dalam oven.
2. Setelah dikeringkan ambil bagian sampel yang masih segar (jika dalam bentuk
bongkah), jika sampel berupa batuan ambil bagian yang representative yaitu yang
menunjukkan bagian segar pada semua bagian.
3. Saring sampel tersebut menggunakan saringan, lalu gerus hingga halus. Setelah itu
letakan sampel di tempat atau holder sampel XRD.
4. Setelah sampel diletakan di holder XRD beri kode agar sampel tidak tertukar.
5. Sampel siap dianalisis.
3.3.2 Metode Preparasi Clay Mineral Aggregates
Tahapan dalam preparasi clay mineral aggregates, yaitu :
1. Pertama yaitu menghilangkan bahan organic dengan H2O2.
2. Penetralan karbonat (CaCO3) menggunakan HCl.
3. Tahap selanjutnya sama dengan preparasi bulk powder point 1-2.
4. Ambil bagian yang sudah terurai, lalu tumbuk. Setelah itu masukan sampel cutting
ke dalam beker gelas lalu tambahkan ultra pure distillated water.

5
5. Isi alat tersebut dengan akuades, lalu masukan beker gelas yang sudah terisi sampel
di dalamnya. Setelah itu nyalakan alat penghilang bahan organic.
6. Diamkan selama waktu ±30 menit, ambil suspensi koloid bag atas dari sampel lalu
masukkan kedalam tabung centrifuge. Lalu letakkan pada alat centrifuge, setelah
itu nyalakan pada kecepatan 3000 rpm dan waktu putarnya selama 5 menit.
7. Setelah itu pisahkan cairan dari butiran lempung dan buang air pada tabung
centrifuge.
8. Lalu diamkan sampel, letakkan pada cawan dan tunggu sampel mengering.
9. Setelah mengering sampel siap dianalisis.

3.4 Jenis-jenis XRD (X-Ray Diffraction)


3.4.1 X-Ray Diffractometer (XRD) Rigaku tipe Smart Lab 3 kW
XRD tipe ini memiliki fungsi untuk mendeteksi dan menganalisis struktur
kristal sebuah material. Alat ini juga dilengkapi dengan perangkat lunak Rigaku PDXL
untuk analisis. Hal-hal yang dapat dianalisis oleh alat ini antara lain struktur kristal,
parameter kisi, serta analisis kuantitatifnya. Alat ini juga memiliki fitur tambahan untuk
uji insitu sel baterai lithium dimana analisis perubahan struktur kristal selama proses
charging dan discharging dapat dilakukan.

Gambar 2. XRD yang berada di Lipi


sumber : layanan.lipi.go.id

6
3.5 Kegunaan XRD (X-Ray Diffraction)
XRD memiliki beberapa kegunaan, antara lain :
a. Pengukuran jarak rata-rata antara lapisan atau barisan atom
b. Penentuan struktur kristal dari material yang tidak diketahui
c. Penentuan kristal tunggal
d. Mengukur bentuk, ukuran, dan tegangan dalam dari kristal kecil
e. Karakterisasi material kristal
f. Identifikasi mineral-mineral berbutir halus seperti tanah liat
g. Penentuan dimensi-dimensi sel satuan

7
BAB IV

PEMBAHASAN

Kerja praktik ini diawali dengan preparasi sampel, kemudian akuisisi data dengan
pemerikasaan sampel menggunakan XRD, dan kemudian dilanjutkan dengan analisis dari data
tersebut.

4.1 Tahapan Preparasi


Tahapan preparasi untuk analisis XRD yang dilakukan di Lemigas, adalah sebagai
berikut :
DIAGRAM ALIR TAHAP PREPARASI BULK POWDER XRD

Siapkan sampel batuan


yang sudah di beri kode

Toluen Cuci sampel di dalam labu

Keringkan menggunakan pemanas


(oven) dengan suhu 600C

Haluskan sampel sampai


dengan ukuran 60 mikron,
lalu timbang

Masukkan sampel ke dalam


specimen holder XRD

Sampel siap dianalisis


8
Gambar
No. Tahapan
(dokumentasi pribadi)

Siapkan sampel yang sudah di


1 masukkan kedalam ziplock lalu diberi
kode sample.

Cuci sampel menggunakan toluene di


dalam labu untuk membersihkan
sampel dari kotoran atau minyak yang
tersisa. Toluene dipanaskan kemudian
2
menguap dan menetes ke sampel yang
mengandung minyak, kemudian
minyak tersebut akan turun sehingga
toluene menjadi keruh.

Selanjutnya sampel dipotong hingga


menjadi bagian yang lebih kecil, agar
3 ketika dikeringkan di dalam oven
tidak memakan waktu lama. Sampel
di oven dengan suhu 60OC.

Setelah sampel diangkat dari oven,


sampel di masukkan kedalam wadah
4
mortar dan sampel siap di tumbuk
menggunakan pestle (alu).

9
Sampel dihaluskan hingga menjadi
bubuk setelah halus lalu disaring
5
dengan saringan berukuran 60
mikron.

Lalu timbang sebanyak 3 gr untuk


6 dimasukkan kedalam specimen
holder.

Sampel yang sudah dihaluskan, lalu


7 dimasukkan kedalam ziplock dan
diberi kode agar tidak tertukar.

Selanjutnya sample siap untuk di


masukkan ke dalam specimen holder
XRD. Sebelum diletakkan bulk
8
powder, beri kode terlebih dahulu
dibagian bawah pada specimen holder
XRD tersebut.

Lalu masukkan bulk powder kedalam


9 specimen holder, dan diratakan
hingga menjadi padat.

10
Setelah semua sampel dimasukkan ke
10 dalam holder, sampel siap untuk
dianalisis.

11
4.2 Tahapan Akuisisi Data
Jenis XRD (X-Ray Diffraction) yang digunakan Lemigas yaitu jenis X-Ray
Diffractometer Rigaku tipe Smart Lab 9 kW.

Tombol “DOOR
LOCK” Tombol “OFF”

Tombol “ON” Kunci Pemutar

Gambar 3. XRD Rigaku tipe SmartLab 9 kW.

Sumber : dokumentasi pribadi.

12
DIAGRAM ALIR TAHAP PENGGUNAAN ALAT X-RAY DIFFRACTION

START Setelah didapatkan hasil


running XRD berupa peak
mineral, maka peak siap
dianalisis
Hidupkan sumber listrik

Setelah analisis selesai


Hidupkan water cooler matikan software secara
bertahap

Hidupkan power MCB

Disconnect alat dan


keluar dari program lalu
Putar kunci kontak exit
searah jarum jam

Matikan alat XRD setelah


Tekan tombol power
10 menit dengan
pada XRD lalu tekan
menekan tombol power
“DOOR LOCK”
“OFF”

Hidupkan computer, lalu buka


software SmartLab Guidance Matikan water cooler dan
untuk menjalankan alat XRD kipas ventilasi

Setelah software siap,


Matikan/turunkan saklar
masukkan sampel yang
power listrik pada box
akan dianalisis pada
dinding
holder

Tunggu sekitar 15 menit,


maka pada layar FINISH
computer akan muncul
peak mineral yang ada
pada sampel

13
No. Tahapan
1 Hidupkan sumber listrik pada Box saklar di dinding.

2 Hidupkan Water Cooler yang berada di ruangan yang berbeda.

3 Hidupkan Power MCB dibelakang alat XRD dengan memutarnya kearah ON.

4 Putar kunci kontak searah jarum jam.


Tekan tombol power “1” tombol warna hijau dan tunggu sampai terdengar bunyi,
5
untuk menghilangkan bunyi tekan tombol “DOOR LOCK”.
Hidupkan computer, lalu buka software “SmartLab Guidance”. Lalu isi password

6 dengan kata “administrator”, lalu tunggu hingga software sudah siap untuk
digunakan.
Setalah software siap digunakan pada menu bagian atas klik ikon “control” lalu “XG
control” dan klik ikon vacuum “STAR”. Maka yang terlihat pada monitor seperti ini,
ketika vacuum star.

Turning ON X-RAY
7 Generator

Setelah vacuum ready, klik tombol X-Ray “ON”. Generator akan menunjukkan
minimum condition 20 kV dan 10 mA, maka sebelum running sampel minimum
8
condition ini diubah terlebih dahulu menjadi 40 kV dan 100 mA seperti gambar
dibawah.

14
Voltage : 40 kV

Current : 100 mA

Lalu masukkan sampel ke dalam holder yang berada di dalam alat XRD seperti pada
gambar dibawah ini.

Selanjutnya isi paket program yang ingin di analisis dengan cara klik program D/teX
ASC-6-Pertamina lalu klik Open. Selanjunya klik “Program Measurement (BB)”, isi
ID sampel, isi measurement conditions yang sesuai dengan kode sampel yang sesuai
10
dengan specimen holder, lalu klik jalankan “execute”. Apabila sampel sedang di
running maka layar monitor akan seperti ini. Waktu yang dibutuhkan untuk
menjalankan 1 buah sampel sekitar 15 menit.

15
Hasil yang ditunjukkan pada gambar diatas merupakah hasil running alat XRD
11
dengan sampel yang telah di sediakan.
Setelah didapatkan hasil running XRD berupa peak mineral, maka peak siap
12
dianalisis.
Setelah analisis selesai turunkan kembali tegangan tinggi secara bertahap dengan
cara klik “shutdown” pada package/macro measurement dan klik “execute”. Pada
13
menu paling atas (SmartLab Guidance) lalu klik ikon “control” lalu “XG Control”
lalu klik tombol “OFF” X-Ray, kemudia tombol “OFF” Vacum.

14 Disconnect alat dan keluar dari program dengan klik file lalu exit.
Matikan alat XRD setelah 10 menit dengan menekan tombol power “OFF” (tombol
15
berwarna putih), dan putar kunci ke kiri.
16 Lalu matikan water cooler dan kipas ventilasi.
17 Matikan/turunkan saklar power listrik pada box dinding.

16
4.3 Tahap Pembacaan Hasil
Tahap hasil pembacaan alat XRD yang dilakukan di Lemigas yaitu sebagai berikut :
No Tahapan
Output yang dihasilkan dari pembacaan alat XRD yaitu .RAS; .Ascii; dan .Raw
1 maka file ini harus di konversi (powerDLL Converter) terlebih dahulu menjadi .
.XRDML
2 Selanjutnya buka aplikasi X’Pert HighScore Plus
3 Lalu buka file .XRDdatafile pada aplikasi tersebut
Setelah itu file akan terbaca seperti gambar dibawah ini, yang memunculkan peak
mineral pada sampel yang digunakan. Langkah pertama yang dilakukan yaitu
menyamakan background dengan peak mineral yang sudah didapat.

Penyamaan background
4 dengan peak mineral

Search peak yang sudah didapat dengan memasukkan angka ke dalam hokum
brag, maka akan muncul angka-angka seperti dibawah ini.

Tabel angka (nilai 2θ)


yang menunjukkan
karakteristik tiap-tiap
5 mineral

Setelah menemukan peak mineral yang diketahui, selanjutnya kita dapat meminta
6 bantuan computer untuk membaca peak yang belum diketahui dengan
menyamakan peak tersebut dengan database yang sudah tersedia pada alat. Maka

17
akan muncul nama-nama mineral yang terbaca oleh database yang tersedia, lalu
muncul gambar seperti dibawah ini.

Database yang
tersedia

Nilai peak
database setelah
disamakan
dengan peak
mineral sampel.

Sertifikasi
Internasional
mineral sesuai
dengan database.

Maka hasil yang didapat akan semakin akurat, karena database yang digunakan
7
sudah sesuai dengan klasifikasi internasional.

18
Sampel yang saya gunakan merupakan sampel outcrop. Hasil pembacaan sampel yang saya
gunakan, yaitu :

1. Pada sampel satu didominasi oleh kuarsa, lalu terdapat mineral lempung (illite,
kaolinite, dan illite-montmorillonite).
2. Pada sampel kedua didominasi oleh kuarsa, lalu terdapat mineral lempung (illite,
kaolinite, dan illite-montmorillonite).
3. Pada sampel ketiga didominasi oleh kuarsa, lalu mineral lempung (kaolinite, illite, dan
montmorillonite), mineral albite, mineral siderite, dan mineral kalsit.

4.4 Kelebihan Alat


Setelah mempelajari lebih lanjut alat yang digunakan di Lemigas dengan alat yang
digunakan di Lipi (sesuai dengan referensi) maka perbedaan dari X-Ray Diffractometer
Rigaku tipe Smart Lab 3 dengan X-Ray Diffractometer Rigaku tipe Smart Lab 9 kW yaitu
intensitas ketelitian dari pembacaan peak mineral tersebut. Pada X-Ray Diffractometer
Rigaku tipe Smart Lab 9 kW memiliki intensitas pembacaan peak mineral yang lebih bagus
dari pada X-Ray Diffractometer Rigaku tipe Smart Lab 3 kW.

19
BAB V

PENUTUP

Alat XRD yang berada di Lemigas yaitu jenis X-Ray Diffractometer Rigaku tipe Smart
Lab 9 kW yang memiliki kelebihan memiliki intensitas pembacaan peak yang lebih detail.
Preparasi yang digunakan di Lemigas yaitu jenis preparasi Bulk Powder. Jenis preparasi ini
digunakan karena sesuai dengan SOP yang berlaku di Lemigas, dan preparasi Bulk Powder ini
memiliki sifat homogen sehingga dapat terbaca pada alat XRD yang tersedia. Analisis yang
sering dilakukan di Lemigas yaitu berupa sampel batuan (solid). Setelah selesai di preparasi,
langkah selanjutnya yaitu running sampel dengan alat XRD, lalu di lakukan interpretasi, dan
hasil akhir yang di dapat dari analisis XRD ini berupa mineral yang terdapat pada sampel.

20
DAFTAR PUSTAKA

Alexander, L. and Klug, H.R (1948). Basic aspects of X-ray absorption in quantitative analysis
of powder mixtures. An- alytical Chemistry, 20, 886-889.
Grant, N. M., & Suryanayana, C. (1998). X-Ray Diffraction : A Partical Approach. New York:
Plennum Press.
Matulis, C.E. and Taylor, J.C. (1992). Intensity calibration cm'ves for Bragg-Brentano X-ray
diffractometers. Powder Diffraction, 7, 89-94.
Sartono, A.A., 2006. Difraksi sinar-X (X-RD). Tugas Akhir Matalailiah proyek
Laboratorium. Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Indonesia. http://www.doitpoms.ac.uk /tlplib/xray-
diffraction/single crvstal.php. Diakses pada 5 Januari 2019.
Suharyana. (2012). Dasar-Dasar Dan Pemanfaatan Metode Difraksi Sinar-X. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.

21

Anda mungkin juga menyukai