Disusun oleh:
Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur mari kita panjatkan kepada Pencipta Alam semesta Allah SWT,
berkat rahmat dan karunianya makalah ini dapat terselesaikan, serta shalawat dan salam
semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dengan dibuatnya makalah ini semoga menambah wawasan bagi pembaca ataupun
penulis sendiri. Serta diharapkan makalah ini dapat menjadi dasar untuk dapat
dikembangkan lagi kedepannya agar lebih baik.
Makalah ini tentunya tidak sempurna dan masih banyak kekurangan, diharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk melengkapi kekurangan dalam makalah ini. Dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi semua orang dan dapat memberi solusi bagi masalah
yang terjadi di sekitar kita dan membawa kebaikan bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1. TINJAUAN PUSTAKA
Ternak kerbau memiliki kulit tebal, warna kulit dan rambut hitam keabu-abuan dan
kelenjar keringat sedikit, sehingga kurang tahan terhadap cuaca panas. Untuk membantu
termoregulasi tubuh agar fungsi fisiologi tubuh dapat berjalan normal terutama dalam
mengatasi cekaman panas dengan jalan berendam dalam air/lumpur atau melumuri
Dilihat dari segi koefisien tahan panasnya (KTP) ternak kerbau mempunyai KTP
yang sangat rendah sehingga mudah menderita cekaman panas (Cockriil, 1984).
Kelenjar keringat pada ternak kerbau sangat sedikit dan mempunyai bulu-bulu
yang jarang. Keringat pada ternak kerbau kira-kira hanya sepertiga dari jumlah kelenjar
Cockrill, W.R., 1984. Water Buffalo.In : Evolution of Domesticate Animals. 1st. Ed. I,L.
Mason Published. Longman.London and New York.
Fahimuddin, M. 1975. Domestic Water Buffalo. Gulab Pirmlai. Oxford and IBH
Publishing Co., New Delhi.
Sudono, A. 1999. Ilmu Produksi Ternak Perah. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian
Bogor, Bogor.