Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahya sehingga kita semua masih diberikan kesehatan hingga saat ini, tak
lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada Nabi besar Muhammad Saw
keluarganya, sahabatnya serta kita semua sebagai umatnya hingga akhir zaman.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja yang diberikan oleh Bpk. Eko Maulana, S.KM., M.PH dengan
topik Gizi dan Produktivitas Kerja.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada laporan yang kami susun.
Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak demi terciptanya kesempurnaan dalam makalah ini.

Akhir kata Semoga dengan disusunnya laporan ini dapat memberikan manfaat
terutama dalam menambah pengetahuan dan pemahaman terhadap materi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, khususnya bagi kelompok kami dan juga teman-
teman semua.

Wassalamualaikum Wr.Wb
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Meningkatkan status gizi penduduk merupakan basis pembentukan
SDM yang berkualitas (sehat, cerdas, produktif, dan mandiri). Penduduk yang
tidak cukup mengkonsumsi pangan, atau mungkin konsumsi pangan sudah
mencukupi akan tetapi jika pada konsumsi sehari-hari tidak seimbang akan
menimbulkan masalah pada penduduk.
Meningkatkan status gizi penduduk merupakan basis pembentukan
SDM yang berkualitas (sehat, cerdas, produktif, dan mandiri). Penduduk yang
tidak cukup mengkonsumsi pangan, atau mungkin konsumsi pangan sudah
mencukupi akan tetapi jika pada konsumsi sehari-hari tidak seimbang akan
menimbulkan masalah pada pendudukGizi kerja merupakan upaya promotif,
syarat penting untuk meningkatkan derajat kesehatan dan produktivitas kerja.
Penerapan gizi kerja di perusahaan menjadi keharusan investasi yang rasional
bagi perbaikan kualitas tenaga kerja. Di samping aspek kesehatan, dalam gizi
kerja juga terkandung aspek kesejahteraan dan pengembangan sumber daya
(Anies, 2011).
Gizi pada pekerja mempunyai peran penting, baik bagi
kesejahteraan maupun dalam rangka meningkatkan disiplin dan produktivitas.
Oleh karena itu pekerja perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup dan sesuai
dengan jenis atau beban pekerjaan yang dilakukannya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi status gizi seseorang adalah produk pangan, pembagian
makanan atau pangan, akseptabilitas (daya terima), prasangka buruk pada bahan
makanan tertentu, pantangan pada makanan tertentu, kesukaan terhadap jenis
makanan tertentu, keterbatasan ekonomi, kebiasaan makan, selera makan, dan
sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan) (Supariasa, 2002).
Penelitian tentang aktivitas fisik, asupan energi dan status gizi
pekerja dilakukan oleh Venny Agustiani Mahardikawati dan Katrin Roosita
pada wanita pemetik teh di PTPN VIII Bandung, didapatkan hasil bahwa lebih
dari separuh pekerja wanita pemetik teh mempunyai status gizi normal dan
sebanyak 30,4% pekerja mengalami kegemukan, dimana tingkat aktivitas fisik
sampel tertinggi pada hari kerja dengan rata-rata 1,87 dibandingkan pada hari
libur dan jika keduanya digabungkan. Tingkat konsumsi energi sampel rata-rata
berkisar 95 sampai 115%.
Orang dewasa cenderung kurang memperhatikan asupan makanan.
Umumnya orang dewasa lebih suka mengkonsumsi makanan berlemak,
berenergi gurih dan manis. Sementara makanan kaya serat seperti sayur dan
buah diabaikan. Akibatnya, asupan energi (kalori) yang masuk ke dalam tubuh
berlebih (Kurniasih dkk, 2010). Padahal pada usia ini dianjurkan
mengkonsumsi makanan yang tinggi serat namun rendah lemak, ini
dikarenakan pertumbuhan dan perkembangan tidak lagi terjadi dan hendaknya
pemenuhan zat gizi dipusatkan untuk pemeliharaan kesehatan agar terbentuk
status gizi yang baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Pengertian Gizi kerja
1.2.2 Pentingnya zat gizi terhadap produktivitas kerja
1.2.3 Faktor yang mempengaruhi gizi tenaga kerja
1.2.4 Keracunan
1.2.5 Peningkatan gizi tenaga kerja perempuan
1.2.6 Penyelenggaraan makanan bagi pekerja

1.3 TUJUAN
1.3.1 Dapat mengetahui Pengertian Gizi kerja
1.3.2 Dapat mengetahui Pentingnya zat gizi terhadap produktivitas kerja
1.3.3 Dapat mengetahui Faktor yang mempengaruhi gizi tenaga kerja
1.3.4 Dapat mengetahui Keracunan
1.3.5 Dapat mengetahui Peningkatan gizi tenaga kerja perempuan
1.3.6 Dapat mengetahui Penyelenggaraan makanan bagi pekerja

1.4 MANFAAT
1.4.1 Dapat dijadikan rujukan untuk menilai tingkat pemahaman dan penalaran
mahasiswa tentang Gizi dan Produktivitas kerja.
1.4.2 Dapat dijadikan bahan untuk belajar memahami dan mengerti tentang Gizi
dan Produktivitas kerja dari masing-masing sumber.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gizi kerja


Menurut Suma’mur (1976), Gizi kerja merupakan kalori yang
diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis
pekerjaannya dengan tujuan tingkat kesehatan tenaga kerja dan produktivitas
setinggi-tingginya. Sedangkan menurut Tarwaka, dkk (2004)4) Gizi Kerja
merupakan pemberian gizi yang diterapkan kepada masyarakat pekerja dengan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan, efisiensi dan produktivitas kerja
setinggi-tingginya. Gizi kerja berarti nutrisi yang diperlukan oleh pekerja untuk
memenuhi kebutuhan kalori sesuai dengan beban kerjanya. Gizi kerja
ditujukan untuk meningkatkan daya kerja yang setinggi-tingginya. Tubuh
memerlukan makanan untuk memelihara tubuh, memperbaiki sel-sel yang
rusak dan untuk pertumbuhan. Bahan nutrisi diperoleh dari makanan (energi
kimia) yang dibakar oleh oksigen menjadi energi mekanis (aktivitas tubuh) dan
panas tubuh. Proses ini merupakan proses kehidupan yang paling fundamental
dan penting untuk segala jenis pekerjaan. Manusia bisa bekerja semasih
memiliki energi kimia yang diperolehnya dari makanan. Kebutuhan energi
akan meningkat sesuai dengan peningkatan kerja fisik.
1.2 Pentingnya Zat Gizi Terhadap Produktivitas Kerja

1.3 Faktor yang Mempengaruhi Gizi Tenaga Kerja

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai