Anda di halaman 1dari 6

PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA

ROM (RANGE OF MOTION)

ENI SRI INDARTI


P1337420918047

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI NERS KEPERAWATAN SEMARANG
TAHUN 2019
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA

LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN KELUARGA PERTEMUAN-3
(Kunjungan Ke-Tiga)

A. LATAR BELAKANG
1. Latar belakang
Di kehidupan yang semakin modern, gaya hidup menjadi lebih maju dan
berkembang tetapi kebanyakan masyarakat tidak terlalu memperhatikan kesehatan
dikarenakan terlalu sibuk dengan rutininitas tuntutan kerja. Sering dijumpai di
masyarakat umum yang gemar mengkomsumsi makanan instan, junkfood, fastfood
yang berdampak obesitas, penggunaan kontrasepsi oral, merokok, minum minuman
berakohol, penggunaan narkotika, begadang, semua perilaku tersebut bisa memicu
adanya hipertensi, penyakit jantung, DM tipe 2 yang merupakan faktor resiko
timbulnya stroke.
WHO (World Health Organization) tahun 2016, melaporkan bahwa stroke
merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus karena dapat
menyerang siapa saja dan kapan saja, tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau usia.
Stroke atau cerebrovascular acident dapat terjadi bila ada sebuah blockage otak
dalam pembuluh darah (iskemi) atau bila terjadi robeknya pembuluh darah di dalam
otak (haemorragic stroke). Sebagian besar serangan stroke terjadi secara mendadak,
berlangsung sangat cepat, dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit
(completed stroke). Stroke menjadi penyebab kematian terbesar kedua setelah
serangan jantung. Sekitar 15 juta orang menderita stroke setiap tahunnya, stroke
berakibat kematian pada sepertiga atau sekitar 6,6 juta orang. Tingkat kematian
penderita stroke pada negara berkembang jumlahnya lebih banyak dibanding dengan
negara maju. Di negara berkembang pada tahun 2015 dilaporkan prevelensi kematian
akibat stroke sebesar 81% dan tercatat pada tahun 2016 mengalami peningkatan
dengan persentase kematian sebesar 94%.
Williams dan Wilkins (2011) menjelaskan bahwa dampak yang sering
ditimbulkan dari stroke hemoragik adalah kecacatan dan kematian. Kondisi yang
sering dijumpai pada seseorang dengan stroke hemoragik adalah kelumpuhan pada
ekstremitas kiri atau kanan, penurunan kesadaran, tidak dapat berbicara dengan jelas,
nyeri kepala berat, muntah, kesulitan bernafas yang berujung gagal nafas dan
kematian.
Berdasarkan kunjungan kedua pada Minggu, 17 Maret 2019 didapatkan bahwa
anggota keluarga Tn.N ada yang mengalami hambatan mobilitas fisik dikarenakan
stroke yang telah diderita selama 1,5 tahun. Klien mengalami kelemahan anggota
gerak bagian kanan, sehingga untuk memegang benda, mengangkat tangan maupun
barang, berjalan masih mengalami kesulitan. Perkembangan klien saat ini sudah baik
dari sebelumnya, dulu klien tidak bisa menggerakkan tangan dan kaki kanannya,
namun sekarang sudah mulai bisa. Kekuatan otot terkaji skala 4 untuk ekstremitas
kanan atas dan bawah, dan skala 5 untuk ekstremitas kiri atas dan bawah. Kelemahan
dan kekakuan otot, sendi dapat berpengaruh pada pemenuhan ADLs dan kemandirian
klien.
Klien mengalami kesulitan untuk latihan pergerakkan agar sendi dan otot
tangan dan kaki kanannya tidak semakin kaku. Maka dari itu latihan ROM dapat
diterapkan pada klien untuk meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan
kekuatan otot, mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan, mencegah kekakuan
pada sendi, merangsang sirkulasi darah, mencegah kelainan bentuk kekakuan dan
kontraktur.
2. Masalah Keperawatan:
Gangguan mobilitas fisik b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit stroke.

B. RENCANA KEPERAWATAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperwatan latihan ROM (Range Of Motion) aktif pada
Tn.N dan keluarga, diharapkan keluarga Tn.N mampu mengerti dan dapat
memberikan tindakan ROM aktif terhadap Tn.N
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui ROM (Range Of Motion) aktif
b. Mengetahui manfaat dari ROM (Range Of Motion)
c. Mengetahui Tujuan dari ROM (Range Of Motion)
d. Mendemonstrasikan ROM (Range Of Motion) aktif
C. RANCANGAN KEGIATAN
1. Topik : Latihan gerak sendi dan otot ROM
2. Metode : Ceramah, demonstrasi ROM
3. Media : SAP, Leaflet
4. Waktu : Senin, 18 Maret 2019-03-17
5. Tempat : Rumah Keluarga Tn.N RW I/ RT 6
6. Strategi Pelaksanaan :
No. Acara Kegiatan Waktu

1. Fase Persiapan Menyiapkan materi dan perlengkapan 3 menit


yang perlu untuk pelaksanaan ROM.

2. Fase orientasi 1. Menyampaikan salam 7 menit

2. Menyampaikan maksud dan tujuan


dari demonstrasi

3. Menyepakati kontrak dengan


keluarga yang telah disepakati
sebelumnya

4. Menanyakan kesediaan dari keluarga


untuk diadakannya kegiatan
penyuluhan

3. Fase Kerja 1. Melakukan penyuluhan ROM 20 menit


(Range Of Motion).

2. Melakukan demonstrasi
mengenai ROM (RangeOfMotion)
aktif.

4. Fase 1. Menanyakan kepada peserta 5 menit


Terminasi tentang materi yang telah
diberikan.
2. Memberikan reinforcement positif
3. Mengakhiri pertemuan dan
mengucapkan terimakasih.
4. Mengucapkan salam.
7. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan media lembar balik. leaflet
b. Evaluasi Proses
1) Keluarga menyambut kedatangan sesuai dengan kontrak
2) Keluarga memahami penjelasan dari kegiatan penyuluhan
3) Mahasiswa dapat melakukan wawancara dengan baik
4) Kegiatan berjalan dengan lancar
c. Evaluasi Hasil
1) Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali tentang penyuluhan yang
telah dilaksanakan dan mampu mempraktikan ROM (Range Of Motion)aktif
yang telah didemonstrasikan.
2) Pasien dan keluarga mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-har

Anda mungkin juga menyukai