Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

I. JUDUL
Pengembangan Manajemen Operasional Bagian Operator di Indonesia.

II. LATAR BELAKANG MASALAH


Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini, membuat persaingan semakin ketat
antar perusahaan yang ada di dunia. Segala upaya dilakukan untuk menjadi yang terbaik.
Manajemen yang baik menjadi kunci kesuksesan dunia industri saat ini baik itu manajemen
produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan. Manajemen operasional
merupakan satu fungsi manajemen yang sangat penting bagi sebuah organisasi atau
perusahaan. Bidang ini berkembang sangat pesat terutama dengan lahirnya inovasi dan
teknologi baru yang diterapkan dalam praktik bisnis. Oleh karena itu banyak perusahaan
yang sudah melirik dan menjadikan aspek-aspek dalam manajemen operasi sebagai salah
satu senjata strategis untuk bersaing dan mengungguli kompetitornya. Dalam
kewirausahaan, manajemen operasi pun diperlukan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan perubahan atau inovasi produk untuk menjadi lebih baik lagi. Seiring perkembangan
industri yang semakin maju perusahaan juga dituntut untuk memberikan kualitas yang
terbaik baik dalam produk maupun jasa yang dihasilkan tetapi tidak melupakan dampak
lingkungan yang terjadi dari segala aktivitas perusahaan.
Dalam dunia industri istilah operator sangat sering digunakan, tidak hanya sering
digunakan saja, posisi operator ini merupakan posisi yang mampu menampung banyak
pekerja karena hampir di seluruh ranah industri, operator adalah posisi yang membutuhkan
pekerja paling banyak. Hal ini dikarenakan seorang operator merupakan posisi yang sangat
vital dalam menentukan produktivitas suatu perusahaan. Bagaimana tidak, dalam memulai
sebuah produksi, operator ini merupakan posisi yang menghandle semua kerja produksi
(sesuai bagian dan divisinya tentunya) dari mulai penyiapan material produksi hingga proses
finishing alias penyelesaian, semuanya dikerjakan oleh operator ini. Kata operator berasal
dari bahasa inggris, Operate yang memiliki arti, mengoperasikan.

1
III. PERUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian dari operator produkasi
2. Mengetahui tugas dari operator produksi
3. Mengetahui tanggung jawab dari operator produksi
4. Mengetahui kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang operator produksi
5. Mengetahui kemampuan khusus yang harus dimiliki oleh seorang operator produksi

IV. TUJUAN
Setelah membuat makalah ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui pengertian dari operator produkasi
2. Mengetahui tugas dari operator produksi
3. Mengetahui tanggung jawab dari operator produksi
4. Mengetahui kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang operator produksi
5. Mengetahui kemampuan khusus yang harus dimiliki oleh seorang operator produksi

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Pengertian Operator Produksi


Dalam dunia industri istilah operator sangat sering digunakan, tidak hanya sering
digunakan saja, posisi operator ini merupakan posisi yang mampu menampung banyak
pekerja karena hampir di seluruh ranah industri, operator adalah posisi yang
membutuhkan pekerja paling banyak. Hal ini dikarenakan seorang operator merupakan
posisi yang sangat vital dalam menentukan produktivitas suatu perusahaan. Bagaimana
tidak, dalam memulai sebuah produksi, operator ini merupakan posisi yang menghandle
semua kerja produksi (sesuai bagian dan divisinya tentunya) dari mulai penyiapan
material produksi hingga proses finishing alias penyelesaian, semuanya dikerjakan oleh
operator ini. Kata operator berasal dari bahasa inggris,
Operate yang memiliki arti, mengoperasikan. Operator itu sendiri bisa diartikan
seseorang atau sekelompok orang yang mengoperasikan suatu alat kerja, baik berupa
mesin, alat manual, maupun kendaraa. Sebenarnta tugas operator ini berbeda beda sesuai
dengan embel embel di belakang kata operator nya, misal, operator timbang, maka
mungkin bisa diartikan tugas utama dalam kesehariannya adalah melakukan proses
timbang, begitu pula dengan posisi operator yang lain. Tapi dalam postingan kali ini akan
dibahas secara umum saja tugas operator produksi secara keseluruhan.

2. 2 Tugas Operator Produksi


Dalam segala industri seorang operator produksi memiliki tugas yang sama
meskipun secara spesifik cara kerja nya yang berbeda, untuk lebih jelasnya silakan dilihat
urutannya di bawah ini ;

1. Briefing
Setiap akan memulai kerja, seorang operator diwajibkan untuk mengikuti briefing
yang akan dipimpin oleh leader produksi. Karenanya jika seorang operator masuk jam 8
pagi, biasanya perusahaan mengharapkan durunya datang 30 menit sebelumnya untuk
mengikuti briefing yang bisa dibilang wajib. Hal ini dikarenakan, dalam briefing ini
biasanya dibahas rencana kerja hari tersebut, target, dan review dari kerja dihari
sebelumnya. Rencana kerja yang dibahas biasanya meliputi pembagian pekerjaan,
pembagian mesin jaga, pembagian target kerja dan lain lain. Di sebagian industri, pada
saat yang bersamaan di beberapa perusahaan biasanya juga diinformasikan informasi
penting lainnya yang masih berkaitan dengan pekerjaan dan perusahaan. Briefing
biasanya ditutup dengan doa bersama.

3
2. Mengoperasikan mesin/alat/kendaraan yang menjadi tanggung jawabnya
Setelah dilakukan briefing, seorang operator akan memulai pekerjaannya sesuai
bidangnya masing masing, misal, seorang operator mesin akan mulai menyalakan
mesinnya dan bekerja sesuai perkerjaannya, begitupula seorang operator jahit dia akan
mulai menyalakan mesin jahitnya sesuai dengan bagiannya. Dari awal kerja ini seorang
operator sudah mulai menyalakan mesin sesuai dengan target yang diberikan kepadanya.
Tentu saja aspek yang harus diperhatikan adalah kecepatan mesinnya, karena kecepatan
operasi sebuah mesin berbanding lurus dengan kuantitas atau jumlah produksi yang
dihasilkan.
3. Bekerja Sesuai SOP (Standard Operational Procedure)
Dalam bekerja, seringkali seorang operator tidak memperhatikan SOP (Standar
Operational Procedure) yang sudah ditentukan perusahaan, SOP ini sebenarnya sangat
penting karena mencakup :

a) Pemeliharaan media kerja


Tata cara seorang operator dalam menjalankan mesin dan atau media kerja
lainnya tidak akan asal asalan dan sesuai dengan prosedyr yang seharusnya. Misal,
jika seharusnya pada saat mengganti gear sebuah mesin harus dilumasi oli dulu dan
seorang operator mengikutinya, Hal ini tentunya akan membuat mesin lebih awet
dibanding tidak menggunakan pelumas, padahal meskipun tidak pakai pelumas,
mesin akan tetap jalan dan bisa beroprasi, tapi kemungkinan akan lebih cepat rusak.

b) Efisiensi material produksi


Mesin lancar dan tidak ada kendala, kemungkinan material atau bahan
produksi yang digunakan akan lebih efisien. Tapi jika tidak mengikuti SOP dan
terjadi kerusakan mesin, kemungkinan material yang sudah dijalankan adalah 50:50,
bisa digunakan atau bisa saja terbuang karena kualitasnya jadi buruk.

c) ualitas produksi yang dihasilkan


Seorang operator tentu akan mampu menghasilkan produksi yang berkualitas
sehingga lebih efektif dan efisien baginya dalam memenuhi target.

d) Keamanan (safety) bagi operator itu sendiri


Seorang operator telah menjaga keselamatan difinya sendiri. Tidak bisa
dipungkiri, SOP itu sendiri sebenarnya dibuat untuk mengutamakan keselamatan
pekerja.

4. Bekerja sesuai target


Perusahaan menerapkan target kepada operator atau line produksi karena
berkaitan dengan deadline yang diminta oleh klien. Sebagai operator, tentunya harus
berusaha untuk memenuhi target produksi tersebut demi menjaga kredibilitas perusahaan.

4
5. Memberikan Informasi pada saat pergantian shift
Sebagian perusahaan menerapkan skema shift pada karyawannya demi mencapai
target produksi. Satu hari biasanya dibagi menjadi tiga shift dengan masing masing jam
kerja 8 jam dipotong satu jam untuk istirahat. Jadi jika shift pagi masuk jam 8.00 sampai
jam 16.00, shift siang masuk jam 16.00 sampai jam 12 malam dan shift malam masuk
jam 12 malam sampai jam 8.00 pagi. Pada saat pergantian shift ini seorang operator harus
memberikan informasi selengkap lengkapnya pada shift selanjutnya terkait order yang
dijalankan, perubahan rencana kerja, target, kendala, dan lain lain.

6. Menjaga dan memelihara lingkungan kerja


Dalam bekerja, seorang operator haruslah menjaga dan memelihara lingkungan
kerja nya yang meliputi, peralatan produksi, material mentah, sparepart, kebersihan mesin
dan line, dan lain lain.

7. Membuat Laporan
Seperti hal wajib, seorang operator apapun di dunia industri haruslah membuat
laporan dari kinerja yang dia lakukan sebagai bahan analisa bagi leader produksi dan
sebagai laporan untuk akunting produksi nantinya. Biasanya dalam laporan ini berisikan:

a. Kuantitas produksi yang dicapai


b. Jenis produk yang dihasilkan
c. Jam lembur
d. Keterangan tambahan lainnya

2.3 Tanggung Jawab Operator Produksi

1. Memastikan kinerjanya sesuai dengan yang telah ditentukan oleh perusahaan sesuai
hasil briefing pagi
2. Memastikan segala sesuatu dikerjakan sesuai SOP ( standard operational procedure)
3. Memastikan target yang ditentukan perusahaan tercapai dengan baik
4. Memastikan lingkungan kerja terjaga kerapihan dan kebersihannya
5. Memastikan shift selanjutnya memahami tugas yang disampaikan saat briefing
6. Menjaga Safety
7. Memastikan Laporan kerja dibuat sebagai bahan pertanggung jawaban nantinya

2.4 Kualifikasi Operator Produksi


Sebuah perusahaan biasanya mencari kandidat operator produksi dengan
kualifikasi pendidikan minimal SMU atau SMK sederajat. Tapi biasanya SMK lebih
diminati. Hal ini biasanya dikarenakan lulusan SMK lebih kompatible untuk bekerja
karena memang dipersiapkan untuk menjadi engineer. Berbeda dengan lulusan SMA
yang lebih cenderung ke administratif. Tapi ada juga beberapa perusahaan yang masih
menerima lulusan SD-SMP (biasanya garment).

5
Dari segi pengalaman ada di kisaran 0 sampai 1 tahun pengalaman kerja. Jadi bisa
dibilang fresh graduate atau lulusan baru dengan pengalaman minim bisa bekerja menjadi
operator produksi. Untuk tinggi badan biasanya perisahaan mematok 165 cm untuk tinggi
badan pria dan 150 cm untuk tinggi badan wanita meskipun ada juga perusahaan yang
tidak mempermasalahkan tinggi badan untuk menjafi operator di perusahaannya.

2.5 Kemampuan Khusus


Seorang operator produksi biasanya diharapkan untuk memiliki kemampuan
sebagai berikut ;
1. Memiliki ketahan fisik yang baik
2. Tidak buta warna
3. Mampu bekerja dengan target
4. Mampu berada dalam tekanan
5. Mampu bekerja dalam tim
6. Memiliki inisiatif
7. Bersedia bekerja secara shift

6
BAB III
PENUTUP
Operator adalah posisi yang membutuhkan pekerja paling banyak. Hal ini dikarenakan
seorang operator merupakan posisi yang sangat vital dalam menentukan produktivitas suatu
perusahaan. operator ini merupakan posisi yang menghandle semua kerja produksi (sesuai bagian
dan divisinya tentunya) dari mulai penyiapan material produksi hingga proses finishing alias
penyelesaian, semuanya dikerjakan oleh operator ini.
Seorang operator produksi memiliki tugas yang sama meskipun secara spesifik cara kerja
nya yang berbeda, yaitu briefing, Mengoperasikan mesin/alat/kendaraan yang menjadi tanggung
jawabnya, Bekerja Sesuai SOP (Standard Operational Procedure), Bekerja sesuai target,
Memberikan Informasi pada saat pergantian shift, Menjaga dan memelihara lingkungan kerja
dan Membuat Laporan. Operator memiliki tanggung jawab untuk memastikan kinerjanya sesuai
dengan yang telah ditentukan oleh perusahaan sesuai hasil briefing pagi, memastikan segala
sesuatu dikerjakan sesuai SOP ( standard operational procedure) dan lain-lain.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://jobdeskchambers.blogspot.com/2017/06/jobdesk-operator-produksi-tugas-dan-
tanggungjawab.html
https://www.transkerja.com/2014/03/tugas-dan-fungsi-operator-produksi.html

Anda mungkin juga menyukai