Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
I. JUDUL
Pengembangan Manajemen Operasional Bagian Operator di Indonesia.
1
III. PERUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian dari operator produkasi
2. Mengetahui tugas dari operator produksi
3. Mengetahui tanggung jawab dari operator produksi
4. Mengetahui kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang operator produksi
5. Mengetahui kemampuan khusus yang harus dimiliki oleh seorang operator produksi
IV. TUJUAN
Setelah membuat makalah ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui pengertian dari operator produkasi
2. Mengetahui tugas dari operator produksi
3. Mengetahui tanggung jawab dari operator produksi
4. Mengetahui kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang operator produksi
5. Mengetahui kemampuan khusus yang harus dimiliki oleh seorang operator produksi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Briefing
Setiap akan memulai kerja, seorang operator diwajibkan untuk mengikuti briefing
yang akan dipimpin oleh leader produksi. Karenanya jika seorang operator masuk jam 8
pagi, biasanya perusahaan mengharapkan durunya datang 30 menit sebelumnya untuk
mengikuti briefing yang bisa dibilang wajib. Hal ini dikarenakan, dalam briefing ini
biasanya dibahas rencana kerja hari tersebut, target, dan review dari kerja dihari
sebelumnya. Rencana kerja yang dibahas biasanya meliputi pembagian pekerjaan,
pembagian mesin jaga, pembagian target kerja dan lain lain. Di sebagian industri, pada
saat yang bersamaan di beberapa perusahaan biasanya juga diinformasikan informasi
penting lainnya yang masih berkaitan dengan pekerjaan dan perusahaan. Briefing
biasanya ditutup dengan doa bersama.
3
2. Mengoperasikan mesin/alat/kendaraan yang menjadi tanggung jawabnya
Setelah dilakukan briefing, seorang operator akan memulai pekerjaannya sesuai
bidangnya masing masing, misal, seorang operator mesin akan mulai menyalakan
mesinnya dan bekerja sesuai perkerjaannya, begitupula seorang operator jahit dia akan
mulai menyalakan mesin jahitnya sesuai dengan bagiannya. Dari awal kerja ini seorang
operator sudah mulai menyalakan mesin sesuai dengan target yang diberikan kepadanya.
Tentu saja aspek yang harus diperhatikan adalah kecepatan mesinnya, karena kecepatan
operasi sebuah mesin berbanding lurus dengan kuantitas atau jumlah produksi yang
dihasilkan.
3. Bekerja Sesuai SOP (Standard Operational Procedure)
Dalam bekerja, seringkali seorang operator tidak memperhatikan SOP (Standar
Operational Procedure) yang sudah ditentukan perusahaan, SOP ini sebenarnya sangat
penting karena mencakup :
4
5. Memberikan Informasi pada saat pergantian shift
Sebagian perusahaan menerapkan skema shift pada karyawannya demi mencapai
target produksi. Satu hari biasanya dibagi menjadi tiga shift dengan masing masing jam
kerja 8 jam dipotong satu jam untuk istirahat. Jadi jika shift pagi masuk jam 8.00 sampai
jam 16.00, shift siang masuk jam 16.00 sampai jam 12 malam dan shift malam masuk
jam 12 malam sampai jam 8.00 pagi. Pada saat pergantian shift ini seorang operator harus
memberikan informasi selengkap lengkapnya pada shift selanjutnya terkait order yang
dijalankan, perubahan rencana kerja, target, kendala, dan lain lain.
7. Membuat Laporan
Seperti hal wajib, seorang operator apapun di dunia industri haruslah membuat
laporan dari kinerja yang dia lakukan sebagai bahan analisa bagi leader produksi dan
sebagai laporan untuk akunting produksi nantinya. Biasanya dalam laporan ini berisikan:
1. Memastikan kinerjanya sesuai dengan yang telah ditentukan oleh perusahaan sesuai
hasil briefing pagi
2. Memastikan segala sesuatu dikerjakan sesuai SOP ( standard operational procedure)
3. Memastikan target yang ditentukan perusahaan tercapai dengan baik
4. Memastikan lingkungan kerja terjaga kerapihan dan kebersihannya
5. Memastikan shift selanjutnya memahami tugas yang disampaikan saat briefing
6. Menjaga Safety
7. Memastikan Laporan kerja dibuat sebagai bahan pertanggung jawaban nantinya
5
Dari segi pengalaman ada di kisaran 0 sampai 1 tahun pengalaman kerja. Jadi bisa
dibilang fresh graduate atau lulusan baru dengan pengalaman minim bisa bekerja menjadi
operator produksi. Untuk tinggi badan biasanya perisahaan mematok 165 cm untuk tinggi
badan pria dan 150 cm untuk tinggi badan wanita meskipun ada juga perusahaan yang
tidak mempermasalahkan tinggi badan untuk menjafi operator di perusahaannya.
6
BAB III
PENUTUP
Operator adalah posisi yang membutuhkan pekerja paling banyak. Hal ini dikarenakan
seorang operator merupakan posisi yang sangat vital dalam menentukan produktivitas suatu
perusahaan. operator ini merupakan posisi yang menghandle semua kerja produksi (sesuai bagian
dan divisinya tentunya) dari mulai penyiapan material produksi hingga proses finishing alias
penyelesaian, semuanya dikerjakan oleh operator ini.
Seorang operator produksi memiliki tugas yang sama meskipun secara spesifik cara kerja
nya yang berbeda, yaitu briefing, Mengoperasikan mesin/alat/kendaraan yang menjadi tanggung
jawabnya, Bekerja Sesuai SOP (Standard Operational Procedure), Bekerja sesuai target,
Memberikan Informasi pada saat pergantian shift, Menjaga dan memelihara lingkungan kerja
dan Membuat Laporan. Operator memiliki tanggung jawab untuk memastikan kinerjanya sesuai
dengan yang telah ditentukan oleh perusahaan sesuai hasil briefing pagi, memastikan segala
sesuatu dikerjakan sesuai SOP ( standard operational procedure) dan lain-lain.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://jobdeskchambers.blogspot.com/2017/06/jobdesk-operator-produksi-tugas-dan-
tanggungjawab.html
https://www.transkerja.com/2014/03/tugas-dan-fungsi-operator-produksi.html