Epidemiologi - Riwayat Alamiah Penyakit
Epidemiologi - Riwayat Alamiah Penyakit
KELOMPOK 4
TINGKAT I - D4A
2018/2019
A. Riwayat Alamiah Penyakit
Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease) adalah deskripsi tentang
perjalanan waktu dan perkembangan penyakit pada individu, dimulai sejak terjadinya
paparan dengan agen kausal hingga terjadinya akibat penyakit, seperti kesembuhan atau
kematian, tanpa terinterupsi oleh suatu intervensi preventif maupun terapetik. Riwayat
alamiah penyakit merupakan salah satu elemen utama epidemiologi deskriptif (Bhopal,
2002, dikutip Wikipedia, 2010)
Pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit sama pentingnya dengan kausa
penyakit untuk upaya pencegahan dan pengendalian penyakit. Dengan mengetahui
perilaku dan karakteristik masing-masing penyakit maka bisa dikembangkan intervensi
yang tepat untuk mengidentifikasi maupun mengatasi problem penyakit tersebut
(Gordis, 2000; Wikipedia, 2010).
Riwayat alamiah suatu penyakit adalah perkembangan penyakit tanpa campur
tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara
natural.
Status
Pre-patogenesis Patogenesis Post-patogenesis Upaya Epidemiologi
Kesehatan
Interaksi Normal Host-Agent-
Status Sehat Upaya Primordial
Environment
Status Rentan Interaksi Kerentanan Host-
Promosi Kesehatan
Sakit Agent-Environment
Tahap
Pencegahan Khusus
Inkubasi
Deteksi Dini
Status Klinis Tahap Dini
Diagnosis Awal
Tahap
Pengobatan Tepat
Lanjut
Sembuh
Karier
Pembatasan
Status Pasca- Imun/kebal
kecacatan
klinis Kronik
Rehabilitas
Cacat
Meninggal
Manfaat mempelajari riwayat alamiah perjalanan penyakit
Pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit merupakan langkah awal yang perlu
dilakukan untuk mengetahui aspek-aspek lain yang terkait dengan penyakit. Dengan
mengetahui riwayat alamiah dapat ditarik beberapa manfaat seperti:
1. Untuk diagnostic, masa inkubasi dapat dipakai pedoman penentuan jenis penyakit,
misal dalam KLB (Kejadian Luar Biasa)
2. Untuk Pencegahan, dengan mengetahui rantai perjalanan penyakit dapat dengan
mudah dicari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit.
3. Untuk terapi, terapi biasanya diarahkan ke fase paling awal. Pada tahap perjalanan
awal penyakit, adalah waktu yang tepat untuk pemberian terapi, lebih awal terapi
akan lebih baik hasil yang diharapkan.
CONTOH RIWAYAT PENYAKIT DIARE
A. Definisi Diare
Kata diare itu sendiri berasal dari bahasa Yunani (diarrola) yang berarti mengalir
terus. Silverman dan kawan-kawan mendefinisikan diare sebagai malabsorbsi air dan
elektrolit dengan ekskresi isi usus yang dipercepat. Sementara itu, diare secara umum adalah
buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam sehari, dan biasanya
berlangsung hingga dua hari atau lebih. Di negara berkembang, diare adalah penyebab
kematian paling umum pada balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap
tahunnya.
Menurut Ngastiyah (1997), penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu:
a. Faktor infeksi
Infeksi enteral
Merupakan penyebab utama diare pada anak, yang meliputi: infeksi bakteri,
infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie). Adeno virus, rota virus,
astrovirus, dll) dan infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongxloides)
protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas homunis) jamur
(canida albicous).
Infeksi parenteral
Adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media akut (OMA)
tonsilitis/tonsilofaringits, bronkopeneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini
terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah dua (2) tahun.
Virus (salmonella, shigella, E,coli , V.cholerae, ) masuk kedalam tubuh dengan menginfeksi
usus baik pada jeyenum,ileum dan colon. Setelah virus menginfeki usus virus menembus sel
dan mengadakan lisis kemudian virus berkembang dan memproduksi enterotoksin.
Masa`inkubasi biasanya sekitar 2-4hari,pasien sudah buang air bessar lebih dari 4x tetapi
belum tanpa gejala-gejala lain.
D. Gejala Diare
a. Gejala klinis yang didapat pada diare antara lain sebagai berikut:
Buang air besar cair lebih dari tiga kali dalam sehari.
Volume tinja banyak, warna kuning-hijau, konsisten cair, tidak ada darah, tidak
berbau, tidak berbuih.
Lamanya sakit ± 5 - 7 hari.
Suhu tubuh meningkat
Nyeri perut
Penderita dengan kasus ringan gejalanya berlangsung selama 3-5 hari, kemudian
sembuh sempurna. Diare karena Adenovirus cenderung ringan dan sembuh sendiri.
Gejalanya meliputi demam ringan, tinja cair, muntah dan kadang-kadang ada gejala-
gejala pernafasan
a. Tahap prepatogenesis
Pada tahap ini disebabkan oleh mikroorganisme baik bakteri, parasit, maupun virus
diantaranya rotavirus, E.coli, dan shigella. Penyebaran mikroorganisme ini dapat
terjadi melalui jalan fecal dan oral. Pada tahap ini belum di temukan tanda-tanda
penyakit bila daya tahan tubuh penjamu baik maka tubuh tidak terserang penyakit
dan apabila daya tubuh penjamu lemah maka sangat mudah bagi virus masuk dalam
tubuh.
b. Tahap Patogenesis
Tahap inkubasi
Pada tahap ini terdapat beberapa dampak yang terjadi antara lain:
Pada tahap ini bila mendapat penanganan yang baik maka pasien dapat
sembuh sempurna tetapi bila tahap ini tidak mendapat penanganan yang baik
maka dapat mengancam jiwa(kematian)
F. Cara Pengobatan Diare
Dasar pengobatan pada diare karena virus pada umumnya sama dengan diare yang lain.
Pengobatan dengan suportif yaitu memperbaiki kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat
menimbulkan dehidrasi, asidosis, syok dan kematian. Penatalaksanaan terdiri dari
penggantian cairan dan memperbaiki keseimbangan elektrolit secara oral atau intravena,
menurut keadaan masing-masing penderita. Selain pemberian cairan, pemberian makanan
juga harus diperhatikan. Terapi dietetik disesuaikan dengan status gizi penderita yang
didasarkan pada umur dan berat badan. Antibiotik tidak diperlukan pada diare karena virus.
Karena diare ini bersifat self limited (dapat sembuh sendiri).
Obat-obat absorben (pengental tinja) seperti kaolin, pectin, narit, dan sebagainya, telah
terbukti tidak bermanfaat. Obat-obat stimulans seperti adrenalin, nikotinamide dan
sebagainya, tidak akan dapat memperbaiki syok atau dehidrasi beratnya karena penyebabnya
adalah kehilangan cairan (hipovolemic shock), sehingga pengobatan yang paling tepat yaitu
pemberian cairan secepatnya.
http://epidemiologidkn.blogspot.co.id/2008/01/riwayat-alamiah-penyakit.html
http://mariabalun.blogspot.co.id/2014/01/makalah-diare.html
http://kartikasaridian.blogspot.co.id/2011/05/riwayat-alamiah-penyakit.html