Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA Tn. N DENGAN RIWAYAT STROKE


RT 6 RW 1 KELURAHAN SRONDOL KULON

Disusun oleh :
Eni Sri Indarti
P1337420918047

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI NERS KEPERAWATAN SEMARANG
TAHUN 2019
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. N DENGAN
RIWAYAT STROKE RT 6 RW 1 KELURAHAN SRONDOL KULON

A. PENGKAJIAN
Hari/ Tanggal : Rabu,13 Maret 2019
1. Identitas Keluarga
Inisial kepala keluarga : Tn.A
Umur : 48 Tahun
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak terkaji
Pendidikan : SLTA
Alamat : Srondol Kulon, RT 6 RW I
Sumber Informasi : Klien dan Keluarga
2. Data Umum

Jenis Umur
No Nama Hubunga Pendidikan Pekerjaan
Kelamin (tahun)
n KK

Ibu rumah
1 Ny. E Perempuan Istri 44 SMA
tangga

3 Nn. T Perempuan Anak 21 SMA Pelajar


a. Genogram :

Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan

: Meninggal

: Tinggal rumah

: Pasien
Klien tinggal dengan istri dan 1 orang anaknya. Klien adalah
merupakan anak ke 5 dari 4 bersaudara, dalam keluarga klien terdapat
riwayat penyakit hipertensi, stroke, dan jantung yang diderita oleh ibu
klien. Saudara pertama klien sudah meninggal di usia 45 tahun dengan
riwayat sakit hipertensi, stroke, penyakit serupa juga diderita oleh
saudara klien yang nomor 2 dan 4, saat ini pun klien juga menderita
sakit hipertensi, stroke dan menyebabkan kelemahan pada ekstremitas
kanan bawah dan atas.
b. Tipe keluarga
Keluarga Tn.N tipe keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
c. Suku bangsa
Tn.N dan istrinya bersuku jawa, bahasa yang digunakan sehari – hari
adalah bahasa jawa karena mereka tinggal di RT 6 RW I Srondol
Kulon. Tidak ada adat istiadat yang begitu berpengaruh atau
ketentuan-ketentuan yang mengikat. Tidak ada pantangan atau hal lain
selain yang bertentangan dengan ajaran agama. Agama yang mereka
anut yaitu islam.
d. Agama
Keluarga Tn.N beragama Islam, tidak ada perbedaan antar anggota
keluarga dalam keyakinan dan praktiknya, keluarga aktif menjalankan
ibadah, agama dijalankan berdasarkan keyakinan atau nilai keluarga.
Tn.N dapat melaksanakan ibadah sholat dengan perlahan-lahan karena
ekstremitas sebelah kanan masih sedikit lemah saat digerakkan.
Keluarga Tn.N meyakini kalau ada anggota keluarga yang sakit semua
itu adalah cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga selalu
berdoa untuk kesembuhan.
e. Status sosial ekonomi keluarga
Total pendapatan keluarga perbulan berkisar antaraRp. 1000.000,00 -
2000.000,00. Keluarga merasa penghasilannya telah mencukupi untuk
kebutuhan sehari–hari (hanya terbatas dalam ruang lingkup kebutuhan
sehari–hari dan kuliah anaknya, keluarga memiliki sedikit tabungan
untuk pemenuhan kebutuhan lain yang tidak terduga).
f. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn.N akhir-akhir ini jarang melakukan rekreasi karena
keadaan Tn.N yang masih sakit dan masih harus menyisihkan
penghasilan untuk berobat. Waktu senggang biasanya digunakan untuk
istirahat, santai, menonton TV dan mengobrol bersama istri dan anak-
anaknya. Kadang juga untuk membersihkan lingkungan rumah dan
bersosialisasi dengan tetangganya.
3. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga Tn.N adalah keluarga yang melepas
anak usia dewasa muda. Dimana dalam keluarga mempunyai 1 orang
anak berumur 21 tahun sedang menempuh pendidikan perguruan
tinggi. Tugas perkembangan keluarga Tn.N adalah mempertahankan
hubungan yang intim dalam keluarga, mempertahankan komunikasi
terbuka antara anak dan orang tua dan perubahan system peran serta
peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Pada keluarga Tn.N berada pada tahap perkembangan keluarga
dewasa muda dengan tugas keluarga yang belum terpenuhi yaitu
adanya perubahan dalam sistem peran. Klien setelah pulang dari
rumah sakit perilakunya berubah menjadi seperti anak kecil,
sehingga peran dari seorang ayah, pemimpin keluarga dan pencari
nafkah untuk anak dan keluarganya menjadi berubah peran dan
sampai saat ini klien belum bisa bekerja, dan istrinya yang
memegang peranan untuk bekerja, dan pengambil keputusan.
c. Riwayat keluarga inti
Klien dan istrinya sudah menikah 22 tahun yang lalu dan dikaruniani
1 orang anak perempuan yang sudah berusia 21 tahun. Klien dan
istrinya memang hanya ingin memiliki anak satu, karena jika
memiliki banyak anak kehidupannya kurang sejahtera. Tipe keluarga
ini adalah nuclear family atau keluarga inti. Tahap perkembangan
dari keluarga ini adalah keluarga dengan anak dewasa muda.
4. Pola Kesehatan Keluarga
a. Keadaan kesehata keluarga
Tn.N menderita Stroke hemiparase dextra sejak satu setengah
tahun yang lalu, klien menjalani pengobatan namun jarang
melakukan kontrol kesehatanya dikarenakan tidak ada yang
mengantar, klien hanya meminta resep dokter dan membeli obat di
apotik, obat yang dikonsumsi oleh klien yaitu amlodipine 1x10 mg,
miniaspi 1x80 mg. Keadaan klien saat ini mengalami kelemahan
anggota gerak kanan, saat dikaji kekuatan otot ekstremitas kanan
didapatkan skor 4 pasien masih dapat menahan tahanan berat dari
pemeriksa dan dapat menahan gravitasi, sedangkan pada ektremitas
kiri dapat digerakkan dengan normal.
Ny.E memiliki riwayat penyakit hipotensi dan Nn.T
diimunisasi secara lengkap dan memiliki riwayat hipotensi seperti
ibunya. Tidak ada anggota keluarga yang memiliki pengalaman
gangguan mental.
b. Kebersihan perorangan
Keadaan kebersihan Tn.N tergolong bersih, klien dapat dengan
mandiri dan terkadang dengan bantuan istri dan anaknya mandi 2
kali sehari, keramas 2 hari sekali, gosok gigi 2 kali sehari, BAB dan
BAK di toilet. Ny.E dan Nn.T tergolong bersih. Keadaan lingkungan
tempat tinggal juga bersih, ventilasi cukup.
c. Penyakit yang diderita
Tn.N menderita stroke sudah 1,5 tahun yang lalu dan memiliki
riwayat hipertensi. Ny.E memiliki riwayat hipotensi dan Nn.T
memiliki riwayat yang sama dengan ibunya yaitu hipotensi.
d. Riwayat penyakit dahulu
Tn.N mengetahui memiliki riwayat hipertensi sejak kurang
lebih 3 tahunan yang lalu dan riwayat sakit stroke sejak 1,5 tahun
yang lalu. Klien pernah mengalami serangan stroke pada tahun 2012
namun tidak sampai dibawa kerumah sakit sudah mengalami
perbaikan, serangan stroke diduga dikarenakan terlalu banyak
mengkonsumsi daging kambing dan daun singkong. Pada tahun 2017
klien juga mengalami serangan stroke yang kedua, kali ini pasien
sampai dirawat di ICU RSND selama 3 hari dan dirawat di bangsal
selama 9 hari.
Keadaan pasien setelah dibawa pulang lemah, tidak bisa
bicara, kelakuan seperti anak kecil, setelah 1 bulan pasien sudah bisa
latihan berjalan, 3 bulan sudah bisa sholat ke masjid, pada saat ini
setelah sekitar 1,5 tahun klien sudah bisa mandiri melakukan ADLs
dengan mandiri dan sebagian dibantu oleh keluarga. Klien jarang
memeriksakan atau kontrol kembali mengenai kesehatannya. Ny. E
memiliki riwayat hipotensi sudah lama sejak masih muda. Nn. T
memiliki riwayat hipotensi seperti ibunya.
e. Riwayat penyakit sekarang
Tn.N mengalami kelemahan anggota gerak kanan dikarenakan
stroke yang sudah diderita sejak 1,5 tahun yang lalu. Sedangan Ny.E
dan Nn.T seringnya mengalami hipotensi.
f. Penyakit keturunan
Keluarga Tn.N mengatakan ayahnya sudah meninggal dulu
dan memiliki riwayat hipertensi, stroke dan jantung, ke 3 saudara
klien memiliki riwayat stroke dan hipertensi dan hanya 1 yang tidak
memiliki riwayat sakit tersebut. Ny.E mengatakan orang tuanya
tidak memiliki riwayat penyakit.
g. Riwayat penyakit kronis atau menular
Dalam keluarga Tn.N tidak memiliki riwayat penyakit kronis seperti
kanker, gagal ginjal, PPOK dan tidak memiliki riwayat penyakit
menular seperti hepatitis, TBC, HIV/AIDS.
h. Kecacatan anggota keluarga
Tn.N mengalami kelumpuhan anggota gerak bagian kanan, jika
berjalan sedikit terseol-seol, dan tangan kanan tidak terlalu bisa
untuk mengenggam, dan mengangkat benda berat, bibir agak miring
ke kanan, dan bicara tidak terlalu jelas. Ny.E dan Nn.T tidak
mengalami kecacatan pada tubuhnya.
5. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
1) Denah rumah
6 5

3 4

Keterangan :
1 : Teras rumah 4 : Kamar tidur
2 : Ruang tamu dan keluarga 5 : Kamar tidur
3 : Ruang makan dan dapur 6: Kamar mandi
Komposisi rumah terdiri dari ruang tamu dan ruang
keluarga, 2 kamar tidur, dapur, kamar mandi. Keluarga
menganggap bahwa lingkungannya sudah bersih. Fasilitas sosial
dan fasilitas kesehatan, ada perkumpulan sosial dimasyarakat ini
yaitu karang taruna, pertemuan dawis, arisan, pengajian,
perkumpulan bapak-bapak. Fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada dimasyarakat adalah posyandu dan puskesmas. Keluarga
menggunakan fasilitas kesehatan dengan baik. Fasilitas
kesehatan yang tersedia dapat dijangkau keluarga dengan
menggunakan angkutan umum dan sepeda motor.
2) Pembuangan air kotor
Kondisi limbah keluarga tidak ada yang tersumbat, limbah
keluarga di buang menggunakan saluran atau ke got.
3) Pembuangan sampah
Tempat pembuangan sampah ada di belakang rumah jika sudah
penuh diletakkan di depan rumah sehingga dapat diambil oleh
petugas kebersihan.
4) Sanitasi
Tempat tinggal di Srondol kulon RT 6 RW 1, jenisnya bangunan
permanen, status kepemilikan adalah milik sendiri, pemanfaatan
pekarangan tanaman bunga, lantai dari ubin keramik, ventilasi
ruang tidur jendela, atap rumah dari genteng, ventilasi rumah
pada bagian depan dan belakang yaitu pintu dan jendela. Sistem
penerangan listrik, pada siang hari cahaya dapat masuk.
Kebersihan rumah bersih, rumahnya terlihat rapi dan lantainya
terlihat bersih.
5) Sumber pencemaran
Sumber pencemaran sampah keluarga, air pembuangan sisa
MCK, tidak memiliki limbah pembuangan hasil produksi
maupun ternak.
6) Sumber air minum
Sumber air untuk MCK dan air minum dari PDAM dan dimasak
terlebih dahulu.
7) Jamban
Menggunakan jamban jongkok leher angsa.
b. Karakteristik keluarga dan komunitas RW
Dalam lingkungan keluarga Tn.N berada pada lingkungan yang
padat penduduk, di lingkungan RW terdapat pusat perbelanjaan.
Hubungan antar keluarga sangat baik, rumah bervariasi dengan
status ekonomi menengah kebawah. Fasilitas yang ada dimasyarakat
yaitu masjid, pasar, pusat perbelanjaan, sekolah dan puskesmas.
Transportasi yang ada dimasyarakat yaitu angkutan umum dan ojek.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.N tinggal menempati rumah dari pertama menikah
sampai dengan sekarang. Keluarga Tn.N tidak pernah berpindah-
pindah rumah.Tn.N tidak bekerja setelah sakit yang dideritanya,
mobilitas yang dilakukan hanya pergi ke masjid dekat rumah nya
yang berjarak kira-kira 200 m. Ny.E sebagai seorang wiraswasta,
sesekali pergi ke pasar atau pusat perbelanjaan dengan angkutan
umum yang berjarak 1 km. Anak pertama masih kuliah disebuah
universitas swasta yang berjarak sekitar 2,3 km dari rumahnya.
d. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn.N mengatakan hanya Tn.N yang sedang sakit,
sementara keluarga yang lain sedang dalam keadaan sehat. Seluruh
anggota keluarga Tn.N memiliki kartu BPJS sehingga bisa
membantu jika ada anggota keluarga yang sakit. Jarak rumah dengan
layanan fasilitas kesehatan Puskesmas sekitar 1 km.
6. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Setiap harinya keluarga Tn.N menggunakan bahasa jawa ngoko.
Hubungan Tn.N dengan anggota keluarga yang lain saat ini cukup
harmonis, pola komunikasi yang digunakan keluarga Tn.N adalah
komunikasi terbuka. Komunikasi dalam keluarga berfungsi dengan
baik, anggota keluarga cukup menjadi pendengar yang baik untuk
Tn.N, terutama Ny.E. Jika Ny.E ataupun Nn.T mempunyai sebuah
masalah mereka semua selalu menceritakannya kepada semua anggota
keluarga.
b. Struktur kekuatan keluarga
Secara psikologi dan materi di dalam keluarga yang paling dominan
berbicara adalah istri karena Tn.N tidak terlalu jelas dalam berbicara.
Dalam mengambil keputusan, Ny.E selalu memusyawarahkannya
bersama suami dan anaknya.
c. Struktur peran
Dalam keluarga Tn.N berperan sebagai seorang ayah dan tugas untuk
mencari nafkah terhambat karena sakit yang dideritanya, terkadang
ikut membantu istrinya membersihkan dan merapikan rumah. Ny.E
sebagai istri dari Tn.N sekaligus sebagai ibu rumah tangga dan tulang
punggung keluarga. Sementara Nn.T masih kuliah dan jika dirumah
mereka suka membantu ibunya merawat ayah dan mencuci piring
maupun membersihkan rumah.
7. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan budaya yang dianut keluarga adalah budaya jawa. Tidak ada
kegemaran yang menonjol dalam keluarga. Nilai-nilai yang ada
dimasyarakat tidak mempengaruhi nilai-nilai yang ada pada keluarga.
a. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Ny.E selalu memperhatikan kebutuhan suami dan anaknya, begitu
pula sebaliknya. Tn.N selalu memberikan motivasi kepada
anaknya untuk hidup dengan baik. Setiap anggota keluarga merasa
saling melengkapi dengan anggota keluarga yang lain. Tidak
terdapat konflik dalam keluarga yang berhubungan dengan harga
diri. Dan memiliki nilai dan norma yang di anut dalam keluarga
yaitu saling menghormat, menyayangi, melindungi dan saling
menjaga satu sama lain sehingga terjalin hubungan yang harmonis.
2) Fungsi sosialisasi
Keluarga membesarkan anak-anaknya secara bersama-sama.
Interaksi antar anggota keluarga terjalin baik, masing-masing
anggota keluarga memperhatikan norma dan etika dalam
berperilaku, baik dalam lingkungan keluarga maupun di
masyarakat. Selain itu Tn.N walaupun dengan keadaannya ia
berusaha untuk ikut andil dalam kegiatan RT.
b. Fungsi perawatan kesehatan
1) Mengenal masalah kesehatan
Tn.N mengatakan bahwa ia sudah mengetahui penyakitnya yaitu
stroke, baik Ny.E maupun Tn.N sudah mengetahui pengertian
stroke, tanda dan gejala, faktor penyebab, tetapi keluarga kurang
paham terhadap penyakitnya yang sudah di obati tetapi belum juga
sembuh atau lama.
2) Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat
Keluarga Tn.N sudah mengetahui masalah kesehatan yang dialami
oleh klien, saat dulu terjadi serangan stroke yang kedua maka
keluarga dengan secepatnya mengantar Tn.N ke rumah sakit.
Namun saat ini Tn.N jarang kontrol kesehatan dikarenakan tidak
ada yang mengantar, klien hanya meminta resep dokter dan
membelinya di apotik terdekat.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Keluarga Tn.N dalam merawat anggota keluarga yang sakit sudah
cukup baik, Ny.E selalu memantau pola makan, minum obat,
selalu meminta untuk latihan gerak. Saat klien masih dalam
keadaan lemah setelah pulang dari rumah sakit Ny.E dan Nn.T
merawat klien dengan sabar sehingga kebutuhan ADLs klien
terpenuhi.
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
KeluargaTn.N mengatakan bahwa mereka tahu akan kepentingan
kesehatan lingkungan yang dapat memenuhi kesehatan. Kondisi
rumah keluarga Tn. N tergolong bersih dan rapi, lantai rumah
tidak licin, sedangkan lantai kamar mandi agak licin jika terkena
air. Keluarga Tn.N membuang limbah atau sampah di tempat
sampah belakang rumah dan nanti setelah banyak diletakkan
didepan dan diambil oleh petugas kebersihan. Kamar Tn.N tempat
tidurnya tidak terlalu tinggi, lantainya terlihat bersih dan tidak
licin. Kamar mandi menggunakan WC jongkok sehingga membuat
Tn. N agak kesulitan untuk melakukan BAB karena jika jongkok
terlalu lama tidak tahan kakinya akan terasa sakit.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat
Tn.N mengatakan bahwa seluruh anggota keluarga mempunyai
kartu BPJS, jika ada anggota keluarga yang sakit maka langsung
dibawa ke pelayanan kesehatan. Namun, Tn.N saat ini jarang
untuk memeriksakan/ kontrol kesehatannya hanya meminta resep
ke dokter dan membeli obat sendiri di apotik.
c. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn.N mengatakan memiliki satu anak. Ny.E mengatakan
sebelumnya tidak merencanakan jumlah anggota keluarganya. Ny.J
mengatakan dulu susah mendapatkan anak, untuk saat ini tidak
berhubungan intim dengan suami semenjak suami sakit, dan Ny.E
menerima semua itu dengan ikhlas.
d. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn.N mengatakan dalam menyediakan makanan sehari 3x1
dengan menu makanan yang seadanya, keluarga mengatakan hanya
menggunakan pakaian baru pada saat hari lebaran. Menurut
pengakuan keluarga, Tn.N tidak bekerja semenjak dia sakit. Ny.E
bekerja sebagai wiraswasta. Keluarga Tn.N merasa sudah cukup
dengan penghasilan dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
sekolah anak.
8. Stress dan koping keluarga
a. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Stress jangka pendek keluarga saat ini adalah kesehatan
Tn.N, sedangkan stress jangka panjangnya adalah masalah biaya
pendidikan anak dan biaya hidup keluarga Tn.N.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Jika ada masalah dalam keluarga Tn.N selalu membicarakan dengan
isteri dan anak- anaknya. Terkadang meminta bantuan kepada anggota
keluarga yang lain. Biasanya masalah dapat diselesaikan.
c. Strategi adaptasi disfungsional
Ny.E mengatakan terkadang Tn.N agak sulit untuk di berikan
penjelasaan untuk banyak latihan menggerakkan kaki, tangan, yang
lemah, banyak aktivitas namun Tn.N masih saja malas.
9. Pemeriksaan fisik

Pemerik-
Tn.N Ny.E Nn.T
saan Fisik
Kesadaran Composmentis Composmentis Composmentis
Tekanan 140/100 mmHg 100/70 mmHg 110/60 mmHg
Darah
Nadi 80 x/menit 84 x /menit 83 x/menit
RR 24 x/menit 21 x/menit 21 x/menit
Suhu 36,6 0C 36,8 0C 36,0 0C
Kepala kulit kepala dan kulit kepala dan Rambut
rambut menipis rambut menipis berwarna hitam
berwarna kelabu berwarna kelabu bersih, tak ada
(beruban), (beruban), lesi.
bersih, cepak, bersih, panjang,
tak ada lesi. tak ada lesi.
Mulut Gigi Tidak ada Tidak ada
lengkap,bicara stomatitis, indra stomatitis, indra
tidak jelas, pengecap baik pengecap baik
mulut tidak
simetris, agak
mencong ke
kanan, tak ada
sianosis.
Mata Simetris, Simetris, Simetris,
konjungtiva conjungtiva conjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
sclera tidak sclera tidak sclera tidak
ikhterik, ikhterik, ikhterik,
penglihatan penglihatan penglihatan baik
menurun sedikit menurun
Hidung Bersih, tidak ada Bersih, Tidak Bersih, tidak ada
polip ada polip. polip.
Telinga Bersih, Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
pendengaran serumen, serumen,
menurun pendengaran pendengaran
(presbiakusis) baik baik
pengumpulan
serumen.
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
thyroid thiroid. thyroid
Dada dinding dada dinding dada Dada simetris
simetris simetris
Punggung Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan tekan tekan
Jantung  Inspeksi: Ictus  Inspeksi: Ictus  Inspeksi: Ictus
cordis tampak cordis tampak cordis tampak
jelas jelas jelas
 palpasi : Ictus  palpasi : Ictus  palpasi : Ictus
cordis teraba cordis teraba cordis teraba
di IC V di IC V di IC V
sinistra. sinistra. sinistra.
 perkusi : bunyi  perkusi : bunyi  perkusi : bunyi
tidak pekak, tidak pekak, tidak pekak,
tidak ada tidak ada tidak ada
akumulasi akumulasi akumulasi
cairan. cairan. cairan.
 auskultasi :  auskultasi :  auskultasi :
reguler reguler reguler
(S1>S2) (S1>S2) (S1>S2)
Paru Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
simetris simetris simetris
palpasi : tidak palpasi : tidak palpasi : tidak
terdapat terdapat terdapat
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
vokal vremitus vokal vremitus vokal vremitus
sama keras sama keras sama keras
perkusi : suara perkusi : suara perkusi : suara
paru kiri dan paru kiri dan paru kiri dan
kanan sama kanan sama kanan sama
auskultasi : auskultasi : auskultasi :
bunyi paru bunyi paru bunyi paru
vesikuler, tak vesikuler, tak vesikuler, tak
ada suara ada suara ada suara
tambahan. tambahan. tambahan.
Abdomen inspeksi : bentuk inspeksi : bentuk inspeksi : bentuk
supel supel supel
palpasi : tidak palpasi : tidak palpasi : tidak
terdapat massa, terdapat massa, terdapat massa,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan tekan tekan
perkusi : bunyi perkusi : bunyi perkusi : bunyi
timpani timpani timpani
auskultasi : auskultasi : auskultasi :
bising usus 12 bising usus 12 bising usus 12
x/menit x/menit x/menit
Kulit Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit
baik. baik. baik.

Ekstremitas Fungsi Fungsi Fungsi


pergerakan pergerakan baik, pergerakan
terbatas, tidak terdapat baik, tidak
kekuatan otot edema terdapat edema

4 5
4 5

Eliminasi frekuensi BAB BAB lancar, BAB lancar, 1 x


2 hari sekali 1xsehari, BAK sehari, BAK 5-6
dengan 4-5x/hari x sehari
konsistensi
padat berwarna
coklat, BAK 4-
5x/hari
Keluhan Kaki dan tangan Tidak ada Tidak ada
lemah dan kaku keluhan keluhan
jika digerakkan

10. Harapan keluarga


Keluarga Tn.N mengatakan setelah pengkajian, keluarga memiliki
harapan untuk diberikan penanganan yang tepat sehingga Tn.N dapat
mengurangi kaku pada tangan dan kaki Tn.N.
B. ANALISA DATA
No. Data Fokus Problem Etiologi
1. Data subjektif: Tidak/kurang Ketidakmampuan
 Tn.N mengatakan jika untuk sehat keluarga
berjalan kaki kanan terasa berat, (Gangguan merawat anggota
mobilitas fisik) keluarga yang
dan kaku
sakit
 Tn.N mengatakan tangan kanan
kaku sulit untuk menggenggam
dan membawa, memegang
barang-barang.
 Ny.E mengatakan jika akhir-
akhir ini suami jarang kontrol
karena tidak ada yang
mengantar, hanya minta resep
dan beli obat di apotik sendiri.
Data Objektif:
 Kekuatan otot

4 5
4 5

 TD: 140/100 mmHg


N: 80 x/menit
RR: 24 x/menit
S: 36,3oC
 Kaki dan tangan kanan Tn. N
terlihat kaku saat digerakkam

2. Ds: Ancaman Ketidakmampuan


 Ny.E mengatakan keluarganya kesehatan keluarga dalam
memiliki wc jongkok. (Resiko jatuh) memodifikasi
 Tn.N mengatakan kaki nya tidak lingkungan
jongkok berlama-lama saat
BAB, kakinya akan terasa sakit,
gemetaran
Do:
 Keluarga Tn.N menggunakan wc
jongkok, lantai kamar mandi
agak licin jika terkena air.

3. Ds: Ketidakefektifan Ketidakmampuan


 Tn.N saat ini jarang untuk manajemen keluarga
memeriksakan/ kontrol kesehatan menggunakan
kesehatannya hanya meminta keluarga fasilitas
resep ke dokter dan membeli kesehatan di
obat sendiri di apotik masyarakat
Do:
 resep dokter dan membeli obat
di apotik, obat yang dikonsumsi
oleh klien yaitu amlodipine 1x10
mg, miniaspi 1x80 mg

C. SKORING DAN PRIORITAS MASALAH


1. Tidak/kurang sehat (Gangguan mobilitas fisik) b.d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah: 3/3 X 1 1 Tn.N mengalami
Aktual hambatan untuk
melakukan aktifitas
harian.

2. Kemungkinan 1/2 X 2 1 Tn.N mengalami stroke


masalah untuk kurang lebih 1,5 tahun,
diubah: jarang digunakan untuk
Sedang latihan.

3. Potensial untuk 2/3 X 1 2/3 Jika Tn.N mampu


dicegah: berlatih secara rutin,
Cukup maka kekakuan pada
sendi dan otot dapat
berkurang.

4. Menonjolnya 1 X2 1 Tn.N meraskan adanya


masalah: kekakuan tangan dan
Masalah kaki saat digerakkan,
dirasakan, tidak namun keadaan tidak
perlu ditangani mengancam nyawa.
segera

Score 3 2/3

2. Ancaman kesehatan (Resiko jatuh) b.d Ketidakmampuan keluarga dalam


memodifikasi lingkungan
No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah : 2/3 X 1 2/3 Tn.N mengalami
Resiko tinggi kelemahan anggota gerak
kanan akan mengalami
resiko jatuh jika
lingkungan tidak
mendukung

2. Kemungkinan 1/2 X 2 1 Keluarga Tn.N


masalah untuk menggunakan wc
diubah: jongkok untuk BAB,
Sedang sehingga beresiko untuk
jatuh

3. Potensial untuk 2/3 X 1 2/3 Keluarga Tn.A ingin


dicegah: memodifikasi closet agar
Cukup aman untuk klien

4. Menonjolnya 2/2 X 1 1 Keluarga beranggapan


masalah: sudah biasa klien
Masalah menggunakan wc
dirasakan, tidak jongkok
perlu ditangani
segera
Score 2 4/6

D. PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Tidak/kurang sehat (Gangguan mobilitas fisik) b.d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Ancaman kesehatan (Resiko jatuh) b.d Ketidakmampuan keluarga dalam
memodifikasi lingkungan
E. PERENCANAN KEPERAWATAN
Tujuan Kriteria Evaluasi
No Dx Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
1 1 Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal - Keluarga mengerti tentang 1. Kaji pengetahuan keluarga
3x kunjungan kunjungan diharapkan : cara merawat anggota tentang cara perawatan
rumah diharapkan 1. Keluarga mengetahui keluarga yang sakit stroke keluarga dengan sakit stroke.
keluarga mampu tentang cara merawat yaitu mengantar keluarga 2. Kaji pengobatan yang
melakukan anggota keluarga untuk kontrol kesehatan, dilakukan oleh klien.
perawatan kepada yang sakit stroke memotivasi keluarga 3. Berikan informasi dalam
anggota keluarga untuk latihan fisik setiap bentuk pendidikan kesehatan
yang sakit, dan hari dan minum obat pada keluarga tentang cara
berpartisipasi teratur, membantu perawatan anggota keluarga
melakukan memenuhi ADLs dan yang sakit stroke.
perawatan kepada memandirikan keluarga. 4. Berikan informasi dalam
pasien dengan bentuk pendidikan kesehatan
gangguan mobilitas dan demonstrasi latihan ROM
fisik pada stroke. aktif/pasif pada klien dengan
stroke.
5. Motivasi keluarga untuk
menjelaskan kembali tentang
perawatan anggota keluarga
dengan sakit stroke.

2. Keluarga mampu Afektif - Menjaga kebersihan dan 1. Jelaskan akibat yang


mengambil tindakan keamanan lingkungan ditimbulkan jika tidak
yang tepat dalam rumah setiap hari dilakukan perawatan yang
menangani anggota - Menyebutkan tindakan tepat pada anggota keluarga
keluarga dengan sakit apa yang akan di ambil dengan sakit stroke.
stroke oleh keluarga untuk 2. Tanyakan pada keluarga apa
menangani penyakit yang akan dilakukan setelah
stroke mendapatkan informasi
tentang perawatan anggota
keluarga dengan sakit stroke.
3. Beri pujian atas tindakan yang
diambil

3. Keluarga mampu Afektif - Melakukan perawatan 1. Kaji pengetahuan keluarga


merawat anggota pada anggota keluarga tentang perawatan pada
keluarga yang sakit yang mengalami sakit anggota keluarga yang
stroke menderita stroke
2. Jelaskan pada keluarga tentang
pentingnya merawat anggota
keluarga yang menderita
stroke
3. Tanyakan pada keluarga untuk
mengingat kembali penjelasan
yang sudah diberikan
4. Beri pujian atas jawabannya

4. Keluarga mampu Psikomo- - Keluarga mampu 1. Jelaskan cara modifikasi


memodifi-kasi tor memodifikasi lingkungan lingkungan rumah yang aman
lingkungan yang yang aman dan nyaman dan nyaman untuk anggota
sehat untuk merawat untuk klien keluarga yang menderita
anggota keluarga stroke
yang menderita 2. Motivasi keluarga untuk
stroke menjaga kebersihan
lingkungan setiap hari.
3. Tanyakan kembali penjelasan
yang telah diberikan
4. Beri pujian atas jawabannya

5. Keluarga mampu Afektif - Keluarga dapat 1. Jelaskan tempat – tempat


mengguna-kan mengunjungi tempat pelayanan kesehatan yang
fasilitas kesehatan pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan
untuk merawat Tn.N ada 2. Bimbing keluarga dalam
- Keluarga memilih salah memilih tempat pelayanan
satu tempat pelayanan kesehatan
kesehatan 3. Kaji apakah seluruh anggota
- Keluarga mempunyai mempunyai kartu jaminan
kartu jaminan kesehatan kesehatan
4. Beri pujian atas pilihan
keluarga
2 2 Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal - Keluarga mengetahui cara 1. Kaji bagaimana keluarga
3x kunjungan tindakan keperawatan memodifikasi lingkungan memodifikasi lingkungan
rumah diharapkan dalam 1 kali kunjungan agar aman yaitu dengan yang aman bagi klien
keluarga mampu diharapkan : menjaga agar lantai rumah 2. Beri informasi dalam bentuk
merawat anggota 1. Keluarga mengenal dan kamar mandi tidak Penkes pada keluarga tentang
keluarga yang masalah tentang licin, memodifikasi toilet, cara memodifikasi
sakit, dan tidak ada pentingnya meletakkan barang-barang lingkungan yang aman untuk
kejadian jatuh pada keamanan yang dibutuhkan klien klien
klien. lingkungan bagi klien sesuai jangkauan,
pencahayaan yang cukup.
2. Keluarga mampu Afektif -Keluarga berkomitmen 1. Jelaskan akibat yang akan
memutus-kan untuk memodifikasi ditimbulkan jika keluarga
tindakan yang tepat lingkungan agar aman dan tidak memperhatikan
untuk memodifikasi nyaman untuk anggota lingkungan yang aman dan
lingkungan keluarga yang menderita nyaman bagi klien
stroke 2. Motivasi keluarga untuk selalu
menjaga dan membantu klien
3. Motivasi klien untuk selalu
bersemangat untuk mandiri
dalam melakukan aktivitas.

3. Keluarga mampu Afektif - Melakukan perawatan 1. Jelaskan akibat yang akan


merawat anggota pada anggota keluarga ditimbulkan jika tidak rajin
keluarga yang sakit yang mengalami stroke mengontrolkan
- Keluarga komitmen perkembangannya ke dokter
untuk rutin mengantar 2. Motivasi klien agar semangat
memeriksakan Tn.N ke menjalani pengobatan dan
dokter. terapi stroke
3. Motivasi klien untuk minum
obat secara teratur

4. Keluarga mampu Psikomotor - Keluarga mampu 1. Jelaskan cara modifikasi


memodifika-si memodifikasi lingkungan lingkungan rumah yang sehat
lingkungan yang yang aman bagi klien untuk mencegah resiko jatuh
sehat untuk dengan memodifikasi 2. Motivasi keluarga untuk
mencegah resiko wc, menjaga agar lantai menjaga kebersihan dan
jatuh rumah dan kamar mandi keamanan lingkungan setiap
tidak licin hari
3. Tanyakan kembali penjelasan
yang telah diberikan
4. Beri pujian atas jawabannya

5. Keluarga mampu Afektif - Keluarga dapat 1. Jelaskan tempat – tempat


memanfaatkan mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan yang
fasilitas kesehatan kesehatan dapat dimanfaatkan
yang ada - Keluarga memilih salah 2. Bimbing keluarga dalam
satu tempat pelayanan memilih tempat pelayanan
kesehatan kesehatan
- Keluarga mempunyai 3. Kaji apakah seluruh anggota
kartu jaminan kesehatan mempunyai kartu jaminan
kesehatan
4. Beri pujian atas pilihan
keluarga
F. IMPLEMENTASI
Dx
No Tanggal Implementasi
Kep
1. Selasa 20 I 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cara penularan dan pencegahan penyakit TB paru.
September 2. Memberikan leaflef tentang TB Paru.
2016 3. Mendiskusikan dengan keluarga dengan menggunakan leaflet tentang proses penularan penyakit TB.
Jam 09.00 4. Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara pencegahan penyakit TB.
WIB 5. Menjelaskanakibat yang ditimbulkan jika tidak dilakukan pencegahan penularan penyakit TBC
6. Menanyakan pada keluarga apa yang akan dilakukan setelah mendapatkan informasi tentang pencegahan
penularan penyakit TBC
7. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang perawatan pada anggota keluarga yang menderita TBC
8. Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya merawat anggota keluarga yang menderita TBC
9. Jelaskan cara modifikasi lingkungan rumah yang sehat untuk mencegah penularan TBC
10. Motivasi keluarga untuk menjaga kebersihan lingkungan setiap hari
11. Jelaskan tempat – tempat pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan
12. Bimbing keluarga dalam memilih tempat pelayanan kesehatan
13. Kaji apakah seluruh anggota mempunyai kartu jaminan kesehatan
14. Memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali tentang proses penularan dan cara pencegahannya.
15. Memberikan pujian kepada keluarga atas kemampuannya menjelaskan kembali.
2. Rabu 21 II 1. Mengkaji bagaimana pengobatan yang dilakukan oleh Tn.A
September 2. Memberikan informasi dalam bentuk penkes pada keluarga tentang cara pengobatan penyakit TBC
2016 3. Memotivasi Tn.A untuk teratur minum obat
Jam 09.00 4. Menjelaskan akibat yang akan ditimbulkan jika berhenti minum obat anti TB sebelum waktunya
WIB 5. Menganjurkan keluarga dan Tn.A ke Puskesmas untuk berobat
6. Menganjurkan keluarga untuk memotivasi Tn.A supaya mau minun obat dengan teratur
7. Menjelaskan cara modifikasi lingkungan rumah yang sehat untuk mencegah penularan TBC
8. Memotivasi keluarga untuk menjaga kebersihan lingkungan setiap hari
9. Menjelaskan tempat – tempat pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan
10. Membimbing keluarga dalam memilih tempat pelayanan kesehatan
11. Mengkaji apakah seluruh anggota mempunyai kartu jaminan kesehatan
12. Tanyakan kembali penjelasan yang telah diberikan
13. Beri pujian atas jawabannya
G. EVALUASI

HARI/TANGGAL MASALAH PERKEMBANGAN


KEPERAWATAN
Selasa 21 Resiko terjadinya S : Keluarga mengatakan bahwa
September 2016 penularan mereka sudah paham tentang cara
Jam 11.00 WIB penyakit TBC penularan dan pencegahan tentang
pada keluarga penyakit TBC, pentingnya merawat
Tn.A berhubungan anggota keluarga yang menderita TBC
dengan ketidak- dengan benar serta modifikasi
mampuan lingkungan yang benar
keluarga mengenal O : keluarga telihat mampu
masalah menjelaskan kembali tentang cara
penularan dan pencegahan penyakit
TB Paru.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
Rabu 21 Regimen terapi S : Keluarga mengatakan bahwa
September 2016 tidak efektif mereka sudah paham tentang cara
Jam 11.00 WIB berhubungan pengobatan penyakit TBC, akibat
dengan yang akan ditimbulkan jika berhenti
ketidakmampuan minum obat anti TB sebelum
keluarga dalam waktunya, cara merawat Tn.A,
merawat keluarga modifikasi lingkungan yang sehat
yang menderita
TBC O : keluarga telihat mampu
menjelaskan kembali tentang cara
pengobatan penyakit TBC yang benar,
akibat yang akan ditimbulkan jika
berhenti minum obat anti TB sebelum
waktunya, cara merawat Tn.A,
modifikasi lingkungan yang sehat
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai