ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN
Disusun oleh :
Eni Sri Indarti
P1337420918047
A. PENGKAJIAN
Hari/ Tanggal : Rabu,13 Maret 2019
1. Identitas Keluarga
Inisial kepala keluarga : Tn.A
Umur : 48 Tahun
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak terkaji
Pendidikan : SLTA
Alamat : Srondol Kulon, RT 6 RW I
Sumber Informasi : Klien dan Keluarga
2. Data Umum
Jenis Umur
No Nama Hubunga Pendidikan Pekerjaan
Kelamin (tahun)
n KK
Ibu rumah
1 Ny. E Perempuan Istri 44 SMA
tangga
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal rumah
: Pasien
Klien tinggal dengan istri dan 1 orang anaknya. Klien adalah
merupakan anak ke 5 dari 4 bersaudara, dalam keluarga klien terdapat
riwayat penyakit hipertensi, stroke, dan jantung yang diderita oleh ibu
klien. Saudara pertama klien sudah meninggal di usia 45 tahun dengan
riwayat sakit hipertensi, stroke, penyakit serupa juga diderita oleh
saudara klien yang nomor 2 dan 4, saat ini pun klien juga menderita
sakit hipertensi, stroke dan menyebabkan kelemahan pada ekstremitas
kanan bawah dan atas.
b. Tipe keluarga
Keluarga Tn.N tipe keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
c. Suku bangsa
Tn.N dan istrinya bersuku jawa, bahasa yang digunakan sehari – hari
adalah bahasa jawa karena mereka tinggal di RT 6 RW I Srondol
Kulon. Tidak ada adat istiadat yang begitu berpengaruh atau
ketentuan-ketentuan yang mengikat. Tidak ada pantangan atau hal lain
selain yang bertentangan dengan ajaran agama. Agama yang mereka
anut yaitu islam.
d. Agama
Keluarga Tn.N beragama Islam, tidak ada perbedaan antar anggota
keluarga dalam keyakinan dan praktiknya, keluarga aktif menjalankan
ibadah, agama dijalankan berdasarkan keyakinan atau nilai keluarga.
Tn.N dapat melaksanakan ibadah sholat dengan perlahan-lahan karena
ekstremitas sebelah kanan masih sedikit lemah saat digerakkan.
Keluarga Tn.N meyakini kalau ada anggota keluarga yang sakit semua
itu adalah cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga selalu
berdoa untuk kesembuhan.
e. Status sosial ekonomi keluarga
Total pendapatan keluarga perbulan berkisar antaraRp. 1000.000,00 -
2000.000,00. Keluarga merasa penghasilannya telah mencukupi untuk
kebutuhan sehari–hari (hanya terbatas dalam ruang lingkup kebutuhan
sehari–hari dan kuliah anaknya, keluarga memiliki sedikit tabungan
untuk pemenuhan kebutuhan lain yang tidak terduga).
f. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn.N akhir-akhir ini jarang melakukan rekreasi karena
keadaan Tn.N yang masih sakit dan masih harus menyisihkan
penghasilan untuk berobat. Waktu senggang biasanya digunakan untuk
istirahat, santai, menonton TV dan mengobrol bersama istri dan anak-
anaknya. Kadang juga untuk membersihkan lingkungan rumah dan
bersosialisasi dengan tetangganya.
3. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga Tn.N adalah keluarga yang melepas
anak usia dewasa muda. Dimana dalam keluarga mempunyai 1 orang
anak berumur 21 tahun sedang menempuh pendidikan perguruan
tinggi. Tugas perkembangan keluarga Tn.N adalah mempertahankan
hubungan yang intim dalam keluarga, mempertahankan komunikasi
terbuka antara anak dan orang tua dan perubahan system peran serta
peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Pada keluarga Tn.N berada pada tahap perkembangan keluarga
dewasa muda dengan tugas keluarga yang belum terpenuhi yaitu
adanya perubahan dalam sistem peran. Klien setelah pulang dari
rumah sakit perilakunya berubah menjadi seperti anak kecil,
sehingga peran dari seorang ayah, pemimpin keluarga dan pencari
nafkah untuk anak dan keluarganya menjadi berubah peran dan
sampai saat ini klien belum bisa bekerja, dan istrinya yang
memegang peranan untuk bekerja, dan pengambil keputusan.
c. Riwayat keluarga inti
Klien dan istrinya sudah menikah 22 tahun yang lalu dan dikaruniani
1 orang anak perempuan yang sudah berusia 21 tahun. Klien dan
istrinya memang hanya ingin memiliki anak satu, karena jika
memiliki banyak anak kehidupannya kurang sejahtera. Tipe keluarga
ini adalah nuclear family atau keluarga inti. Tahap perkembangan
dari keluarga ini adalah keluarga dengan anak dewasa muda.
4. Pola Kesehatan Keluarga
a. Keadaan kesehata keluarga
Tn.N menderita Stroke hemiparase dextra sejak satu setengah
tahun yang lalu, klien menjalani pengobatan namun jarang
melakukan kontrol kesehatanya dikarenakan tidak ada yang
mengantar, klien hanya meminta resep dokter dan membeli obat di
apotik, obat yang dikonsumsi oleh klien yaitu amlodipine 1x10 mg,
miniaspi 1x80 mg. Keadaan klien saat ini mengalami kelemahan
anggota gerak kanan, saat dikaji kekuatan otot ekstremitas kanan
didapatkan skor 4 pasien masih dapat menahan tahanan berat dari
pemeriksa dan dapat menahan gravitasi, sedangkan pada ektremitas
kiri dapat digerakkan dengan normal.
Ny.E memiliki riwayat penyakit hipotensi dan Nn.T
diimunisasi secara lengkap dan memiliki riwayat hipotensi seperti
ibunya. Tidak ada anggota keluarga yang memiliki pengalaman
gangguan mental.
b. Kebersihan perorangan
Keadaan kebersihan Tn.N tergolong bersih, klien dapat dengan
mandiri dan terkadang dengan bantuan istri dan anaknya mandi 2
kali sehari, keramas 2 hari sekali, gosok gigi 2 kali sehari, BAB dan
BAK di toilet. Ny.E dan Nn.T tergolong bersih. Keadaan lingkungan
tempat tinggal juga bersih, ventilasi cukup.
c. Penyakit yang diderita
Tn.N menderita stroke sudah 1,5 tahun yang lalu dan memiliki
riwayat hipertensi. Ny.E memiliki riwayat hipotensi dan Nn.T
memiliki riwayat yang sama dengan ibunya yaitu hipotensi.
d. Riwayat penyakit dahulu
Tn.N mengetahui memiliki riwayat hipertensi sejak kurang
lebih 3 tahunan yang lalu dan riwayat sakit stroke sejak 1,5 tahun
yang lalu. Klien pernah mengalami serangan stroke pada tahun 2012
namun tidak sampai dibawa kerumah sakit sudah mengalami
perbaikan, serangan stroke diduga dikarenakan terlalu banyak
mengkonsumsi daging kambing dan daun singkong. Pada tahun 2017
klien juga mengalami serangan stroke yang kedua, kali ini pasien
sampai dirawat di ICU RSND selama 3 hari dan dirawat di bangsal
selama 9 hari.
Keadaan pasien setelah dibawa pulang lemah, tidak bisa
bicara, kelakuan seperti anak kecil, setelah 1 bulan pasien sudah bisa
latihan berjalan, 3 bulan sudah bisa sholat ke masjid, pada saat ini
setelah sekitar 1,5 tahun klien sudah bisa mandiri melakukan ADLs
dengan mandiri dan sebagian dibantu oleh keluarga. Klien jarang
memeriksakan atau kontrol kembali mengenai kesehatannya. Ny. E
memiliki riwayat hipotensi sudah lama sejak masih muda. Nn. T
memiliki riwayat hipotensi seperti ibunya.
e. Riwayat penyakit sekarang
Tn.N mengalami kelemahan anggota gerak kanan dikarenakan
stroke yang sudah diderita sejak 1,5 tahun yang lalu. Sedangan Ny.E
dan Nn.T seringnya mengalami hipotensi.
f. Penyakit keturunan
Keluarga Tn.N mengatakan ayahnya sudah meninggal dulu
dan memiliki riwayat hipertensi, stroke dan jantung, ke 3 saudara
klien memiliki riwayat stroke dan hipertensi dan hanya 1 yang tidak
memiliki riwayat sakit tersebut. Ny.E mengatakan orang tuanya
tidak memiliki riwayat penyakit.
g. Riwayat penyakit kronis atau menular
Dalam keluarga Tn.N tidak memiliki riwayat penyakit kronis seperti
kanker, gagal ginjal, PPOK dan tidak memiliki riwayat penyakit
menular seperti hepatitis, TBC, HIV/AIDS.
h. Kecacatan anggota keluarga
Tn.N mengalami kelumpuhan anggota gerak bagian kanan, jika
berjalan sedikit terseol-seol, dan tangan kanan tidak terlalu bisa
untuk mengenggam, dan mengangkat benda berat, bibir agak miring
ke kanan, dan bicara tidak terlalu jelas. Ny.E dan Nn.T tidak
mengalami kecacatan pada tubuhnya.
5. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
1) Denah rumah
6 5
3 4
Keterangan :
1 : Teras rumah 4 : Kamar tidur
2 : Ruang tamu dan keluarga 5 : Kamar tidur
3 : Ruang makan dan dapur 6: Kamar mandi
Komposisi rumah terdiri dari ruang tamu dan ruang
keluarga, 2 kamar tidur, dapur, kamar mandi. Keluarga
menganggap bahwa lingkungannya sudah bersih. Fasilitas sosial
dan fasilitas kesehatan, ada perkumpulan sosial dimasyarakat ini
yaitu karang taruna, pertemuan dawis, arisan, pengajian,
perkumpulan bapak-bapak. Fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada dimasyarakat adalah posyandu dan puskesmas. Keluarga
menggunakan fasilitas kesehatan dengan baik. Fasilitas
kesehatan yang tersedia dapat dijangkau keluarga dengan
menggunakan angkutan umum dan sepeda motor.
2) Pembuangan air kotor
Kondisi limbah keluarga tidak ada yang tersumbat, limbah
keluarga di buang menggunakan saluran atau ke got.
3) Pembuangan sampah
Tempat pembuangan sampah ada di belakang rumah jika sudah
penuh diletakkan di depan rumah sehingga dapat diambil oleh
petugas kebersihan.
4) Sanitasi
Tempat tinggal di Srondol kulon RT 6 RW 1, jenisnya bangunan
permanen, status kepemilikan adalah milik sendiri, pemanfaatan
pekarangan tanaman bunga, lantai dari ubin keramik, ventilasi
ruang tidur jendela, atap rumah dari genteng, ventilasi rumah
pada bagian depan dan belakang yaitu pintu dan jendela. Sistem
penerangan listrik, pada siang hari cahaya dapat masuk.
Kebersihan rumah bersih, rumahnya terlihat rapi dan lantainya
terlihat bersih.
5) Sumber pencemaran
Sumber pencemaran sampah keluarga, air pembuangan sisa
MCK, tidak memiliki limbah pembuangan hasil produksi
maupun ternak.
6) Sumber air minum
Sumber air untuk MCK dan air minum dari PDAM dan dimasak
terlebih dahulu.
7) Jamban
Menggunakan jamban jongkok leher angsa.
b. Karakteristik keluarga dan komunitas RW
Dalam lingkungan keluarga Tn.N berada pada lingkungan yang
padat penduduk, di lingkungan RW terdapat pusat perbelanjaan.
Hubungan antar keluarga sangat baik, rumah bervariasi dengan
status ekonomi menengah kebawah. Fasilitas yang ada dimasyarakat
yaitu masjid, pasar, pusat perbelanjaan, sekolah dan puskesmas.
Transportasi yang ada dimasyarakat yaitu angkutan umum dan ojek.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.N tinggal menempati rumah dari pertama menikah
sampai dengan sekarang. Keluarga Tn.N tidak pernah berpindah-
pindah rumah.Tn.N tidak bekerja setelah sakit yang dideritanya,
mobilitas yang dilakukan hanya pergi ke masjid dekat rumah nya
yang berjarak kira-kira 200 m. Ny.E sebagai seorang wiraswasta,
sesekali pergi ke pasar atau pusat perbelanjaan dengan angkutan
umum yang berjarak 1 km. Anak pertama masih kuliah disebuah
universitas swasta yang berjarak sekitar 2,3 km dari rumahnya.
d. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn.N mengatakan hanya Tn.N yang sedang sakit,
sementara keluarga yang lain sedang dalam keadaan sehat. Seluruh
anggota keluarga Tn.N memiliki kartu BPJS sehingga bisa
membantu jika ada anggota keluarga yang sakit. Jarak rumah dengan
layanan fasilitas kesehatan Puskesmas sekitar 1 km.
6. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Setiap harinya keluarga Tn.N menggunakan bahasa jawa ngoko.
Hubungan Tn.N dengan anggota keluarga yang lain saat ini cukup
harmonis, pola komunikasi yang digunakan keluarga Tn.N adalah
komunikasi terbuka. Komunikasi dalam keluarga berfungsi dengan
baik, anggota keluarga cukup menjadi pendengar yang baik untuk
Tn.N, terutama Ny.E. Jika Ny.E ataupun Nn.T mempunyai sebuah
masalah mereka semua selalu menceritakannya kepada semua anggota
keluarga.
b. Struktur kekuatan keluarga
Secara psikologi dan materi di dalam keluarga yang paling dominan
berbicara adalah istri karena Tn.N tidak terlalu jelas dalam berbicara.
Dalam mengambil keputusan, Ny.E selalu memusyawarahkannya
bersama suami dan anaknya.
c. Struktur peran
Dalam keluarga Tn.N berperan sebagai seorang ayah dan tugas untuk
mencari nafkah terhambat karena sakit yang dideritanya, terkadang
ikut membantu istrinya membersihkan dan merapikan rumah. Ny.E
sebagai istri dari Tn.N sekaligus sebagai ibu rumah tangga dan tulang
punggung keluarga. Sementara Nn.T masih kuliah dan jika dirumah
mereka suka membantu ibunya merawat ayah dan mencuci piring
maupun membersihkan rumah.
7. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan budaya yang dianut keluarga adalah budaya jawa. Tidak ada
kegemaran yang menonjol dalam keluarga. Nilai-nilai yang ada
dimasyarakat tidak mempengaruhi nilai-nilai yang ada pada keluarga.
a. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Ny.E selalu memperhatikan kebutuhan suami dan anaknya, begitu
pula sebaliknya. Tn.N selalu memberikan motivasi kepada
anaknya untuk hidup dengan baik. Setiap anggota keluarga merasa
saling melengkapi dengan anggota keluarga yang lain. Tidak
terdapat konflik dalam keluarga yang berhubungan dengan harga
diri. Dan memiliki nilai dan norma yang di anut dalam keluarga
yaitu saling menghormat, menyayangi, melindungi dan saling
menjaga satu sama lain sehingga terjalin hubungan yang harmonis.
2) Fungsi sosialisasi
Keluarga membesarkan anak-anaknya secara bersama-sama.
Interaksi antar anggota keluarga terjalin baik, masing-masing
anggota keluarga memperhatikan norma dan etika dalam
berperilaku, baik dalam lingkungan keluarga maupun di
masyarakat. Selain itu Tn.N walaupun dengan keadaannya ia
berusaha untuk ikut andil dalam kegiatan RT.
b. Fungsi perawatan kesehatan
1) Mengenal masalah kesehatan
Tn.N mengatakan bahwa ia sudah mengetahui penyakitnya yaitu
stroke, baik Ny.E maupun Tn.N sudah mengetahui pengertian
stroke, tanda dan gejala, faktor penyebab, tetapi keluarga kurang
paham terhadap penyakitnya yang sudah di obati tetapi belum juga
sembuh atau lama.
2) Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat
Keluarga Tn.N sudah mengetahui masalah kesehatan yang dialami
oleh klien, saat dulu terjadi serangan stroke yang kedua maka
keluarga dengan secepatnya mengantar Tn.N ke rumah sakit.
Namun saat ini Tn.N jarang kontrol kesehatan dikarenakan tidak
ada yang mengantar, klien hanya meminta resep dokter dan
membelinya di apotik terdekat.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Keluarga Tn.N dalam merawat anggota keluarga yang sakit sudah
cukup baik, Ny.E selalu memantau pola makan, minum obat,
selalu meminta untuk latihan gerak. Saat klien masih dalam
keadaan lemah setelah pulang dari rumah sakit Ny.E dan Nn.T
merawat klien dengan sabar sehingga kebutuhan ADLs klien
terpenuhi.
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
KeluargaTn.N mengatakan bahwa mereka tahu akan kepentingan
kesehatan lingkungan yang dapat memenuhi kesehatan. Kondisi
rumah keluarga Tn. N tergolong bersih dan rapi, lantai rumah
tidak licin, sedangkan lantai kamar mandi agak licin jika terkena
air. Keluarga Tn.N membuang limbah atau sampah di tempat
sampah belakang rumah dan nanti setelah banyak diletakkan
didepan dan diambil oleh petugas kebersihan. Kamar Tn.N tempat
tidurnya tidak terlalu tinggi, lantainya terlihat bersih dan tidak
licin. Kamar mandi menggunakan WC jongkok sehingga membuat
Tn. N agak kesulitan untuk melakukan BAB karena jika jongkok
terlalu lama tidak tahan kakinya akan terasa sakit.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat
Tn.N mengatakan bahwa seluruh anggota keluarga mempunyai
kartu BPJS, jika ada anggota keluarga yang sakit maka langsung
dibawa ke pelayanan kesehatan. Namun, Tn.N saat ini jarang
untuk memeriksakan/ kontrol kesehatannya hanya meminta resep
ke dokter dan membeli obat sendiri di apotik.
c. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn.N mengatakan memiliki satu anak. Ny.E mengatakan
sebelumnya tidak merencanakan jumlah anggota keluarganya. Ny.J
mengatakan dulu susah mendapatkan anak, untuk saat ini tidak
berhubungan intim dengan suami semenjak suami sakit, dan Ny.E
menerima semua itu dengan ikhlas.
d. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn.N mengatakan dalam menyediakan makanan sehari 3x1
dengan menu makanan yang seadanya, keluarga mengatakan hanya
menggunakan pakaian baru pada saat hari lebaran. Menurut
pengakuan keluarga, Tn.N tidak bekerja semenjak dia sakit. Ny.E
bekerja sebagai wiraswasta. Keluarga Tn.N merasa sudah cukup
dengan penghasilan dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
sekolah anak.
8. Stress dan koping keluarga
a. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Stress jangka pendek keluarga saat ini adalah kesehatan
Tn.N, sedangkan stress jangka panjangnya adalah masalah biaya
pendidikan anak dan biaya hidup keluarga Tn.N.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Jika ada masalah dalam keluarga Tn.N selalu membicarakan dengan
isteri dan anak- anaknya. Terkadang meminta bantuan kepada anggota
keluarga yang lain. Biasanya masalah dapat diselesaikan.
c. Strategi adaptasi disfungsional
Ny.E mengatakan terkadang Tn.N agak sulit untuk di berikan
penjelasaan untuk banyak latihan menggerakkan kaki, tangan, yang
lemah, banyak aktivitas namun Tn.N masih saja malas.
9. Pemeriksaan fisik
Pemerik-
Tn.N Ny.E Nn.T
saan Fisik
Kesadaran Composmentis Composmentis Composmentis
Tekanan 140/100 mmHg 100/70 mmHg 110/60 mmHg
Darah
Nadi 80 x/menit 84 x /menit 83 x/menit
RR 24 x/menit 21 x/menit 21 x/menit
Suhu 36,6 0C 36,8 0C 36,0 0C
Kepala kulit kepala dan kulit kepala dan Rambut
rambut menipis rambut menipis berwarna hitam
berwarna kelabu berwarna kelabu bersih, tak ada
(beruban), (beruban), lesi.
bersih, cepak, bersih, panjang,
tak ada lesi. tak ada lesi.
Mulut Gigi Tidak ada Tidak ada
lengkap,bicara stomatitis, indra stomatitis, indra
tidak jelas, pengecap baik pengecap baik
mulut tidak
simetris, agak
mencong ke
kanan, tak ada
sianosis.
Mata Simetris, Simetris, Simetris,
konjungtiva conjungtiva conjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
sclera tidak sclera tidak sclera tidak
ikhterik, ikhterik, ikhterik,
penglihatan penglihatan penglihatan baik
menurun sedikit menurun
Hidung Bersih, tidak ada Bersih, Tidak Bersih, tidak ada
polip ada polip. polip.
Telinga Bersih, Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
pendengaran serumen, serumen,
menurun pendengaran pendengaran
(presbiakusis) baik baik
pengumpulan
serumen.
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
thyroid thiroid. thyroid
Dada dinding dada dinding dada Dada simetris
simetris simetris
Punggung Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan tekan tekan
Jantung Inspeksi: Ictus Inspeksi: Ictus Inspeksi: Ictus
cordis tampak cordis tampak cordis tampak
jelas jelas jelas
palpasi : Ictus palpasi : Ictus palpasi : Ictus
cordis teraba cordis teraba cordis teraba
di IC V di IC V di IC V
sinistra. sinistra. sinistra.
perkusi : bunyi perkusi : bunyi perkusi : bunyi
tidak pekak, tidak pekak, tidak pekak,
tidak ada tidak ada tidak ada
akumulasi akumulasi akumulasi
cairan. cairan. cairan.
auskultasi : auskultasi : auskultasi :
reguler reguler reguler
(S1>S2) (S1>S2) (S1>S2)
Paru Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
simetris simetris simetris
palpasi : tidak palpasi : tidak palpasi : tidak
terdapat terdapat terdapat
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
vokal vremitus vokal vremitus vokal vremitus
sama keras sama keras sama keras
perkusi : suara perkusi : suara perkusi : suara
paru kiri dan paru kiri dan paru kiri dan
kanan sama kanan sama kanan sama
auskultasi : auskultasi : auskultasi :
bunyi paru bunyi paru bunyi paru
vesikuler, tak vesikuler, tak vesikuler, tak
ada suara ada suara ada suara
tambahan. tambahan. tambahan.
Abdomen inspeksi : bentuk inspeksi : bentuk inspeksi : bentuk
supel supel supel
palpasi : tidak palpasi : tidak palpasi : tidak
terdapat massa, terdapat massa, terdapat massa,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan tekan tekan
perkusi : bunyi perkusi : bunyi perkusi : bunyi
timpani timpani timpani
auskultasi : auskultasi : auskultasi :
bising usus 12 bising usus 12 bising usus 12
x/menit x/menit x/menit
Kulit Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit
baik. baik. baik.
4 5
4 5
4 5
4 5
Score 3 2/3