Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebanyakan dari kita mengenal gelombang sewaktu masih kecil.Umumnya,kita


mengenal gelombang saat kita menjatuhkan batu ke dalam kolam. Ketika batu menyentuh
permukaan air,munculah gelombang. Gelombang tersebut bergerak ke arah luar dari titik
pusatnya dalam bentuk lingkaran-lingkaran yang membesar hingga mencapai tepian
kolam.Jika kita perhatikan dengan cermat gerak sebuah bola pantai yang mengapung pada
permukaan air yang terganggu, kita akan melihat bahwa bola tersebut bergerak vertikal dan
horizontal di sekitar posisi awalnya,namun tidak mengalami perpindahan menjauhi ataupun
mendekati titik di mana batu menyentuh air.Elemen kecil air yang bersentuhan dengan bola
pantai,begitu juga dengan elemen air lainnya pada permukaan kolam,berperilaku dalam cara
yang sama.perilaku tersebut adalah gelombang air bergerak dari titik asal menuju tepian
kolam,namun airnya sendiri tidak ikut terbawa olehnya.

Dunia ini penuh dengan gelombang,dengan dua jenis utamanya adalah gelombang
mekanik dan gelombang elektromagntik. Dalam kasus gelombang mekanik,suatu medium
fisis ikut terganggu seperti contoh batu dan bola pantai tersebut,elemen air ikut
terganggu.Gelombang elektromagnetik tidak memerlukan medium untuk merambat ;
beberapa contoh gelombang elektromagnetik adalah cahaya tampak,gelombang radio,sinyal
televisi,dan sinar-X.

Konsep gelombang merupakan konsep yang abstrak. Ketika kita mengamati


gelombang air, yang sebenarnya kita lihat adalah perubahan permukaan air. Tanpa air,tidak
akan ada gelombang.Suatu gelombang yang merambat pada seutas tali tidak akan ada tanpa
talinya itu sendiri ada. Gelombang suara tidak akan dapat merambat dari satu titik ke titik
lainnya jika tidak ada molekul udara di antara kedua titik tersebut. Dengan gelombang
mekanik,apa yang kita artikan sebagai suatu gelombang selalu berkaitan dengan rambatan
(propagasi) suatu gangguan melalui suatu medium.

1
Semua gelombang membawa energi,namun jumlah energi yang dipindahan melalui
suatu medium dan mekanisme perpindahan energi tersebut berbeda,tergantung masing-
masing kasus. Misalnya,kekuatan gelombang laut ketika badai lebih besar dibandingkan
kekuatan gelombang suara yang dihasilkan oleh seorang manusia.

1.2 .Rumusan Masalah

1.2.1. Apa itu Refleksi dan Transmisi ?


1.2.2. Apa yang dimaksud dengan Laju Perpindahan Energi oleh Gelombang Sinusoidal
pada Tali ?

1.2.3. Apa yang dimaksud dengan Persamaan gelombang Linear ?


1.2.4. Apa Saja Aplikasi gelombang Mekanik dalam kehidupan Sehari-Hari ?

1.3. Tujuan

1.3.1. Untuk Mengetahui Refleksi dan Transmisi.


1.3.2. Untuk Mengetahui Laju Perpindahan Energi oleh Gelombang Sinusoidal pada Tali

1.3.3. Untuk Mengetahui Persamaan gelombang Linear


1.3.4. Untuk Mengetahui Aplikasi gelombang Mekanik dalam kehidupan Sehari-Hari

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 REFLEKSI DAN TRANSMISI

Kita telah membahas gelombang yang merambat melalui suatu medium yang
homogen.Sekarang,kita bahas bagaimana gelombang yang merambat dipengaruhi oleh
perubahan medium.sebagai contoh,bayangkan sebauh pulsa yang merambat pada tali yang
salah satu ujungnya ditancapkan ke dinding seperti pada gambar 1.1.

Gambar 1.1 Pemantulan dari sebuah pulsa yang merambat pada tali yang tegang dan
ditancapkan salah satu ujungnya. Pulsa yang dipantulkan mengalami pembalikan,namun
bentuknya tidak berubah

Ketika pulsa mencapai ujung yang tertancap itu, perubahan besar pada medium itu terjadi
talinya habis. Akibat dari perubahan tersebut,pulsa akan mengalami pemantulan atau refleksi,
pulsa bergerak kembali sepanjang tali pada arah yang berlawanan. Perhatikan bahwa pulsa
yang dipantulkan mengalami keterbalikan.keterbalikan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut.

Ketika pulsa mencapai ujung tali yang ditancapkan sebagai berikut. Tali menghasilkan gaya
ke atas pada dinding. Oleh Hukum Newton III,dinding harus mengeluarkan gaya reaksi yang

3
sama besarnya dan pada arah yang berlawanan ( ke bawah ) pada tali.Gaya ke bawah tersebut
menyebabkan pulsa mengalami pembalikan ketika mengalami pemantulan.

Sekarang,bayangkan kasus lain : pulsa tersebut tiba di ujung tali yang bebas bergerak
vertikal, seperti gambar 1.2. Tegangan pada ujung yang bebas tetap terjaga karena tali diikat
pada sebuah cincin dengan massa yang dapat diabaikan dan bebas bergeser geser vertikal
pada sebuah tiang licin tanpa gesekan. Sekali lagi,pulsa dipantulkan,namun kali ini tidak
mengalami pembalikan. Ketika mencapai tiang,pulsa tersebut mengeluarkan gaya kepada
ujung bebas tali,mengakibatkan cincin dipercepat ke atas.Cincin naik hingga setinggi pulsa
yang datang,dan kemudian komponen ke bawah dari gaya tegang menarik cincin tersebut
menghasilkan pulsa pantulan yang tidak mengalami pembalikan dan sama besarnya dengan
pulsa datang.

Gambar 1.2 Incident Pulsa : Pulsa datang: Reflected pulsa: Pulsa terpantul
Pemantulan sebuah pulsa yang merambat pada ujung bebas tali yang tegang.Pulsa yang
dipantulkan tidak mengalami pembalikan ( bentuk )

Yang terakhir, kita mungkin menghadapi suatu situasi di mana batasan antara kedua
mediumnya berada di antaranya. Dalam kasus ini,sebagian dari energi pulsa yang datang
dipantulkan dan sebagaian lainnya mengalami transmisi,sebagian dari energinya melewati
batas antar medium.sebagai contoh,bayangkan tali yang ringan yang menempel pada tali
yang berat,seperti pada gambar 1.3. Ketika sebuah pulsa merambat pada tali ringan mencapai
batasan di antara kedua medium, sebagaian pulsa dipantulkan dan mengalami
pembalikan,serta sebagian lagi ditansmisikan ke tali yang lebih berat.Pulsa yang dipantulkan

4
mengalami pembalikan dengan alasan sama seperti yang telah dijelaskan pada kasus tali yang
ditancapkan ke dinding.

Gambar 1.3 (a) Sebuah pulsa merambat ke kanan pada tali ringan yang menempel
pada tali yang lebih berat. (b) Sebagian dari pulsa yang datang dipantulkan (dan mengalami
pembalikan),dan sebagian lagi ditransmisikan ke tali yang lebih berat.

Perhatikan bahwa pulsa yang dipantulkan memiliki amplitudo yang lebih kecil
dibandingkan pulsa yang datang. Kita telah menunjukkan energi yang dibawa gelombang
berhubungan dengan amplitudonya.Menurut prinsip kekekalan energi,ketika pulsa terpecah
menjadi pulsa terpantul dan pulsa transmisi pada batasan medium,jumlah energi kedua pulsa
tersebut harus sama dengan energi pulsa yang datang. Oleh karena pulsa pantulan
mengandung hanya sebagian energi dari pulsa yang datang,amplitudonya haruslah lebih
kecil.

Ketika sebuah pulsa yang merambat pada tali berat mencapai batas antara tali berat
dan ringan,seperti pada gambar 1.4, sekali lagi sebagian akan dipantulkan dan sebagian
ditansmisikan. Dalam kasus ini,pulsa yang dipantulkan tidak mengalami pembalikan.

5
Gambar 1.4 (a) Sebuah pulsa merambat ke kanan pada tali berat yang menempel
pada tali ringan. (b) Pulsa yang datang sebagian dipantulkan dan sebagian
ditransmisikan,serta pulsa yang terpantul tidak mengalami pembalikan.

Dalam kasus yang sama,ketinggian relatif dari pulsa yang terpantul dan pulsa
transmisi bergantung pada kerapatan relatif kedua talinya.Jika kedua talinya identik,tidak
terjadi diskontinuitas pada batas dan tidak ada pemantulan yang terjadi.

Dalam persamaan kelajuan gelombang pada tali bertambah ketika massa per satuan
𝑇
panjang tali berkurang, yaitu : 𝑣 = √𝜇

Dengan kata lain,gelombang merambat lebih lambat di tali yang berat daripada di tali yang
ringan jika keduanya berada pada tegangan yang sama.Aturan umum berikut berlaku pada
gelombang terpantul : ketika gelombang atau pulsa merambat dari medium A ke medium B
dan 𝑉𝐴 >𝑉𝐵 ( ketika B lebih rapat daripada A ),gelombang atau pulsa tersebut mengalami
pembalikan ketika dipantulkan. Ketika gelombang atau pulsa dari medium A ke medium B
dan 𝑉𝐴 <𝑉𝐵 ( ketika A lebih rapat dari B ), gelombang atau pulsa tersebut tidak mengalami
pembalikan ketika dipantulkan.

2.2 ENERGI DAN DAYA DARI GELOMBANG SINUSOIDAL YANG MERAMBAT


SEPANJANG DAWAI ATAU TALI

Ketika kita membuat gelombang pada dawai teregang, kita menyediakan energi
untuk gerak dawai. Ketika gelombang bergerak menjauh dari kita , gelombang
memindahkan energi tersebut sebagai energi kinetik dan energi potensial elastik. Kita
akan pertimbangkan masing-masing bentuk energi tersebut.

2.2.1. Energi Kinetik

Suatu elemen dawai bermassa dm , bergetar secara transversal dengan gerak harmonis
sederhana ketika gelombang melewatinya, mempunyai energi kinetik berkaitan dengan
kecepatan transversalnya u ketika elemen bergerak melewati posisi y=0 (elemen b
dalam gambar 1.5). Kecepatan tranversalnya- dan energi kinetiknya- bernilai

6
maksimum. Ketika elemen pada posisi ekstrimnya y= ym=A (Sebagaimana elemen a)
kecepatan transversalnya – dan energi kinetiknya – bernilai nol

Gambar 1.5 suatu gambar singkat perambatan gelombang pada dawai pada waktu
t=0. Elemen dawai a pada saat y =ym (ym = A) dan elemen dawai b pada perpindahan
y =0. Energi kinetic elemen dawai pada masing-masing posisi bergantung pada
kecepatan transversal elemen tersebut. Energi potensial bergantung pada jumlah yang
mana elemen dawai terenggang ketika gelombang melewati.

2.2.2. Energi Potensial Elastis

Untuk mengirim suatu gelombang sinusoidal sepanjang dawai yang seperti dibahas
sebelumnya, gelombang harus meregangkan dawai sepenuhnya. Seperti suatu elemen
dawai dengan panjang dx bergerar trasversal, panjangnya harus meningkat dan menurun
secara periodik jika elemen dawai hendak menyelaraskan diri dengan muka gelombang
sinusoidal. Energi potensial elastis berkaitan dengan panjang, sama halnya dengan pegas

Ketika elemen dawai pada posisi y=ym (elemen a dalam gambar 16-12), panjangnya
memiliki nilai tak terganggu normal dx, sehingga energi potensial elastisnya adalah nol.
Namun ketika elemen melewati posisi y=0, elemen memiliki regangan maksimum dan
juga energi potensial elastis maksimumnya

2.2.3. Perpindahan Energi

Getaran elemen dawai memiliki energi kinetik maksimum dan energi potensial
maksimum pada y=0. daerah dawai pada perpindahan maksimum tidak memiliki
energi, dan daerah pada perpindahan nol memiliki energi maksimum. Ketika

7
gelombang merambat sepanjang dawai, gaya yang diakibatkan tegangan pada dawai
bersifat kontinu bekerja memindahkan energi dari daerah berenergi ke daerah yang
tidak berenergi.

Andaikan kita membuat gelombang pada dawai teregang sepanjang horizontal sumbu
x sehinggga pers y ( x, t) = A sin (kx- 𝜔𝑡) menggambarkan perpindahan dawai. Kita
mungkin mengirim suatu gelombang sepanjang dawai dan menggetarkan salah satu
ujungnya secara kontinu, seperti pada gambar 1.6, dengan melakukan hal ter tersebut
kita secara kontinu menyediakan energi untuk gerak dan peregangan dan energi untuk
gerak dan pereregan dawai – ketika bagian dawai bergetar tegak lurus terhadap sumbu
x, mereka miliki energi kinetik dan energi potensial elastis. Ketika gelombang bergerak
kebsgisn-bsgisn ysng sebelumnya diam, energi dipindahkan ke bagian-bagian baru
tersebut, sehingga kita mengatakan bahwa gelombang memindahkan energi sepanjang
dawai

Gambar 1.6. sebuah gelombang sinusoidal dikirimkan merambat pada seutas


dawai. Sebuah elemen dawai yang tipikal bergerak bolak-balik naik dan turun secara
kontinu ketika dilewati gelombang. Gelombang inipun adalah sebuah gelombang
trasversal.

2.2.4. laju perpindahan energi oleh gelombang sinusoidal pada dawai/tali

Gelombang membawa energi ketika merambat melalui medium. Kita dapat dengan
mudah memperagakan hal ini dengan menggantung sebuah benda pada tali yang tegang
dan kemudian mengirim pulsa sepanjang tali, seperti pada gambar 1.7 (a) ketika pulsa
bertemu dengan benda yang digantungkan itu, benda tersebut akan berpindah ke atas
sesaat,seperti pada gambar 1.7 (b). Dalam proses, energi dipindahkan kepada benda dan

8
tampak sebagai bertambahnya energi potensial gravitasi dari sistem bumi benda . Bagian
ini membahas laju energi yang dipindahkan sepanjang tali. Kita akan berasumsi bahwa
gelombangnya sinusoidal satu dimensi dalam perhitungan perpindahan energi.

Gambar 1.7 (a) Sebuah pulsa merambat ke kanan pada tali yang tegang,di mana sebuah
benda digantungkan.(b) Energi diberikan kepada benda yang tergantung ketika pulsa tiba

Gambar 1.8 Gelombang sinusoidal merambat sepanjang sumbu x pada tali yang
tegang.Setiap elemen bergerak vertikal,dan setiap elemen memiliki energi total yang
sama

Perhatikan sinusoidal yang merambat pada tali (gambar 1.8). sumber energi, berasal dari
ujung kiri tali yang melakukan usaha yang menghasilkan osilasi. Kita dapat menganggap
tali sebagai sistem yang terisolasi. Ketika sumber eksternal melakukan kerja dari ujung
tali, keatas dan kebawah, energi masuk sepanjang tali dan merambat sepanjang tali
tersebut. Kita berfokus pada elemen tali sepanjang ∆x dan bermassa ∆𝑚 setiap elemen

9
tersebut bergerak vertical dalam gerak harmonic sederhana. Jadi kita dapat memodelkan
tali sebagai osilator harmonic sedernana, yang osilasinya adalah pada arah y. Semua
elemen memiliki frekuensi sudut 𝜔 yang sama dan amplitude A yang sama. Energi
1
kinetic K darai partikel yang bergerak adalah K = 𝑚. 𝑣 2 Jika kita terapkan persamaan
2

tersebut padasebuah elemen dengan panjang ∆x dan massa ∆𝑚 , kita dapatkan energi
kinetik ∆ 𝐾 Dari elemen tersebut sebagai

1
∆ 𝐾 = 2 ( ∆𝑚 )𝑣𝑦 2

Dimana vy adalah kelajuan tranversal dari elemen. Jika 𝜇 Adalah massa persatuan
panjang dari tali, maka massa ∆𝑚 dari elemen dengan panjang ∆x sama dengan 𝜇.∆x
Jadi , kita dapat tuliskan persamaan energi kinetic untuk sebuah elemen tali adalah

1 ……………………………………..
∆ 𝐾 = 2 (𝜇 . ∆𝑥 )𝑣𝑦 2 (2.1)

Ketika panjang elemen tali berkurang sampai mendekati nol, persamaan diatas menjadi
suatu hubungan diferensial. Atau dengan kata lain jika Energi kinetic dK berkaitan
dengan suatu elemen dawai bermassa dm (dm = 𝜇 . 𝑑𝑥 ) maka dinyatakan dengan

1
𝑑𝐾 = 2 (𝜇 . 𝑑𝑥 )𝑣𝑦 2

Kita subtitusikan untuk kelajuan transversal umum dari osilator harmonic sederhana dari
persamaan

𝑑𝑦 𝜕𝑦
𝑣𝑦 = ⃒𝑥=𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 = = −𝜔𝐴𝑐𝑜𝑠(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡)
𝑑𝑡 𝜕𝑡

1
Maka dK= 2 (𝜇 . 𝑑𝑥 )𝑣𝑦 2

1
𝑑𝐾 = (𝜇 . 𝑑𝑥)(−𝜔𝐴𝑐𝑜𝑠(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡)2
2

1
𝑑𝐾 = 2 𝜇 [𝜔𝐴 𝐶𝑜𝑠 (𝑘𝑥 − 𝜔𝑡)]2 𝑑𝑥

1
= 2 𝜇 𝜔2 𝐴2 𝐶𝑜𝑠 2 ( 𝑘𝑥 − 𝜔𝑡) 2 𝑑𝑥

Jika kita ambil potongan gambar gelombang pada saat waktu t=0, maka energi kinetic
suatu elemen sembarang adalah

10
1
𝑑𝐾 = 2 𝜇 𝜔2 𝐴2 𝐶𝑜𝑠 2 𝑘𝑥 2 𝑑𝑥

Kita integralkan persamaan tersebut diseluruh elemen tali dalam suatu panjang
gelombang, yang akan menghasilkan energi kinetic total 𝐾𝜆 dalam satu panjang gelombang
:

𝜆1 1 𝜆
𝐾𝜆 = ∫ 𝑑𝐾 ∫0 2 𝜇𝜔2 𝐴2 𝐶𝑜𝑠 2 𝑘𝑥 𝑑𝑥 = 2 𝜇𝜔2 𝐴2 ∫0 𝐶𝑜𝑠 2 𝑘𝑥 𝑑𝑥

1 1 1 𝜆 1 1 1
= 2 𝜇𝜔2 𝐴2 [2 𝑥 − sin 2𝑘𝑥] = 2 𝜇𝜔2 𝐴2 [2 𝜆 ] = 𝜇𝜔2 𝐴2 𝛌
4𝑘 0 4

Selain dari energi kinetic, setiap elemen tali memiliki energi potensial akibat dari
berpindahnya dari posisi keseimbangan dan gaya pemulih dari elemen-elemen
disebelahnya. Analisis yang serupa dengan analisis diatas untuk energi potensial total U𝜆
dalam satu panjang gelombangakan memberikan hasil yang sama:

1
U𝜆 = 4 𝜇𝜔2 𝐴2 𝛌

Energi total dalam satu panjang gelombang adalah jumlah energi potensial dan kinetic:

1
E𝜆 = U + K𝜆 = 𝜇𝜔2 𝐴2 𝛌 …………………….. (2.2)
2

Ketika gelombang bergerak sepnajang tali, sejumlah energi tersebut melewati titik
tertentu pada tali dalam selang waktu tertentu dalam satu periode osilasi. Dengan
demikian, daya atau laju perpindahan energi, dari gelombang adalah

𝟏
∆𝐸 ∆𝐸 𝝁𝝎𝟐 𝑨𝟐 𝛌 1 λ
P= = = 𝟐
=2 𝜇𝜔2 𝐴2 (𝑇 )
∆𝑡 𝑇 𝑇

……………….……. (2.3)
1 2 2
P = 2 𝜇𝜔 𝐴 v

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa laju perpindahan energi oleh gelombang


sinusoidal pada tali sebanding dengan (a) kuadrat frekuensinya(𝜔2 ), (b) kuadra
amplitudo (A2), dan (c) kelajuan gelombangnya (vy). Terlebih lagi : laju perpindahan
energi dalam gelombang sinusoida sebanding dengan kuadrat frekuensi sudut dan
kuadrat amplitudonya.

11
2.2.5. Energi yang Dibawa Oleh Gelombang

Gelombang membawa energi dari satu tempat ke tempat lain. Seiring gelombang
melakukan perjalanan melalui medium, energinya di pindahkan sebagai energi getaran
dari partikel ke partikel dalam medium itu. Untuk gelombang sinusoidal berfrekuensi f,
partikel bergerak dalam GHS seiring gelombangnya berlalu, sehingga setiap partikel
1
memiliki energi E = 2 𝑘 𝐴2 , di mana A adalah amplitude dari geraknya, baik transversal

ataupun longitutudinal.
Dengan demikian kita memiliki hasil yang penting bahwa energi yang diangkut oleh
gelombang sebanding dengan kuadrat amplitudonya. Intensitas I gelombang
didefenisikan sebagai daya (energiper satuan waktu). Yang diangkut melintasi satuan
luas secara tegak lurus terhadap arah aliran energi:

𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖/𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐷𝑎𝑦𝑎
I= =
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑢𝑎𝑠

Satuan SI dari intensitas adalah watt per meter kuadrat (watt/m2) . karena energi
sebanding terhadapkuadrat amplitudogelombangnya, demikiamn juga intensitas :
I ∝ 𝐴2
Jika gelombang mengalir keluar dari sumber kesegala arah, itu adalah gelombang tiga
dimensi. Contohnya adalh suara yag berjalan diudara terbuka, gelombang gempa, dan
gelombang cahaya. Jika mediumnya isotropic (sama disemua arah) y gelombangnya
adalah gelombang sferis .Seiring gelombangbergerak keluar, energi yang membawanya
tersebar dia area yang lebih luas dan lebih besar karena luas permukaan bola dengan jari-
jari r adalah 4𝜋𝑟 2 .

12
Gambar 1.9 sebuah gelombang berjalan secara seragam kearah luar dalam tiga
dimensi. Dari sebuah sumber adalah berbentuk bola. Dua puncak atau komperensi
diperlihatkan, dengan radius r1 dan r2 .

Dengan demikian inteitas gelombang sferis adalah

𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑃
I= = (Gelombang sferis)
𝑙𝑢𝑎𝑠 4𝜋𝑟 2

Jika keluaran daya p dari sumber bersifat konstan, maka intensitasnya berkuarang seiring
kuadratterbalik dari jarak terhadapsumbernya:
1
I ∝ 𝑟2

Ini sering disebut sebagai hukum infers kuadrat,atau “ Hukum I di atas r2 ”. Jika kita
memperhatikan dua titik pada jarak r1 dan r2 dari sumber, seperti pada Gbr. 1.10 ,maka
𝑃 𝑃
I1 = 2
dan I2 = , maka :
𝑟1 𝑟2 2

𝐼2 𝑟1 2
=
𝐼1 𝑟2 2

Maka, sebagai contoh,ketika jaraknya berlipat-dua (r2/r1= 2), intensitas berkurang


1 𝐼2 1 2 1
menjadi daripada nilai sebelumnya: ⁄𝐼 = (2) = 4
4 1

Amplitudo gelombangnyajuga menurun sesuai jarak. karena intensitas sebanding dengan


kuadrat amplitudo ,amplitudo A harus berkurang I/r sehingga I ∝ 𝐴2 akan sebanding
dengan 1⁄𝑟 2 . karenanya

𝐴2 ∝ 1⁄𝑟
Jika kita kembali mempertimbangkan dua jarak dari sumber, dan.,maka
𝐴2 𝑟
= 𝑟1
𝐴1 2

Ketika gelombangnya dua kali lebih jauh dari sumber,amplitudonya setengah kali lebih
kecil,dan seterusnya (dengan mengabaikan redaman karena friksi).

2.3. PERSAMAAN GELOMBANG LINEAR

Dalam Bagian sebelumnya, diperkenalkan konsep fungsi gelombang untuk mewakili


gelombang yang merambat pada tali. Semua fungsi gelombang y (x, t) merupakan solusi
dari persamaan yang disebut persamaan gelombang linier. Persamaan ini memberikan

13
penjelasan yang lengkap mengenai gerak gelombang, dan dari sana kita dapat menurunkan
persamaan untuk kelajuan gelombang.Persamaan gelombang linear merupakan dasar untuk
banyak bentuk gerakan gelombang.Pada bagian ini, kita akan menurunkan persamaan
tersebut sebagaimana berlaku pada gelombang tali.

Gambar 1.10 sebuah elemen tali dengan tegangan T

Anggap gelombang berjalan yang merambat sepanjang tali dengan tegangan T. kita
bayangkan sebuah elemen kecil tali dengan panjang ∆x ( gambar 1.10 ). Ujung-ujung elemen
membuat sudut kecil 𝜃A dan 𝜃B dengan sumbu x. Gaya yang bekerja pada elemen dalam
arah vertikal adalah:
∑Fy = T sin 𝜃B - T sin 𝜃A = T (sin 𝜃B - sin 𝜃A)

Karena sudut kecil, kita dapat menggunakan pendekatan sudut kecil sin𝜃 ≈ tan𝜃untuk
mendapatkan gaya dalam bentuk

∑Fy ≈ T (tan 𝜃B - tan 𝜃A) ……………………………..(2.4)

Bayangkan perpindahan sangat kecil keluar dari ujung kanan dari elemen tali pada Gambar
1.10 di sepanjang garis biru mewakili gaya T. Perpindahan ini memiliki komponen x dan y
sangat kecil dan dapat diwakili oleh vektor dx i + dy j . Tangen dari sudut terhadap sumbu x
untuk perpindahan ini adalah dy/dx. Karena kita mengevaluasi singgung ini pada suatu saat
waktu tertentu, kita harus mengungkapkannya dalam bentuk parsial sebagai ∂y/∂x. Dengan
mensubsitusikan fungsi tangen dalam bentuk Persamaan 2.4 kita peroleh :

……………… (2.5)

sekarang kita terapkan hukum kedua Newton untuk elemen, dengan massa elemen yang
sebesar m = μ ∆x:

14
𝑑2 𝑦
∑ 𝐹𝑦 = m ay = μ ∆x
𝑑𝑡 2

Dengan Menggabungkan Persamaan 2.5 dengan Persamaan 2.6 kita dapatkan :

……………….(2.6)

Bagian kanan Persamaan 2.7 dapat dinyatakan dalam bentuk yang berbeda jika kita
perhatikan bahwa turunan parsial dari setiap fungsi didefinisikan sebagai:

Jika kita hubungkan f(x + ∆x) dengan (∂y/∂x)B dan f(x) dengan (∂y/∂x)A, kita melihat bahwa,
dalam batas ∆x → 0, Persamaan 2.6 menjadi

…………………………. (2.7)

persamaan diatas merupakan persamaan gelombang linier yang berlaku untuk gelombang
pada tali.

Sekarang kita tunjukkan bahwa fungsi gelombang sinusoidal mempresentasikan solusi


persamaan gelombang linear. Jika fugsi gelombang sinusoidalnya berbentuk y (x,t) = A sin (
kx-wt ) maka turunannya adalah :

𝜕2 𝑦
= −𝜔2 𝐴𝑠𝑖𝑛(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡)
𝜕𝑡 2

𝜕2𝑦
= −𝑘 2 𝐴𝑠𝑖𝑛(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡)
𝜕𝑥 2

Dengan menyubsitusikan persamaan-persamaan di atas ke dalam persamaan (2.7), kita


dapatkan

𝜇𝜔
- 𝑇 sin(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡) = −𝑘 2 𝐴𝑠𝑖𝑛(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡)

15
Persamaan tersebut harus terpenuhi untuk semua nilai variabel x dan t agar fungsi gelombang
sinusoidal menjadi solusi dari persamaan gelombangnya. Kedua bagian persamaan
bergantung pada x dan t melalui fungsi yang sama,sin ( kx-𝜔𝑡 ). Oleh karena fungsi tersebut
habis dibagi,kita memiliki kondisi identitas,yaitu jika :

𝜇
𝑘 2 = 𝑇 𝜔2

𝜔
Dengan menggunakan hubungan v = dapat kita \[;peroleh :
𝑘

𝜔2 𝑇
2
𝑣 = 2=
𝑘 𝜇

𝑇
v =√ ………………………..…. (2.8)
𝜇

Penurunan ini merupakan bukti lain dari persamaan kelajuan gelombang pada tali yang
tegang. Persamaan gelombang linear lebih sering ditulis dalam bentuk

𝜕2 𝑦 𝐼 𝜕2 𝑦
= ……………………(2.9)
𝜕𝑥 2 𝑣 2 𝜕𝑡 2

persamaan diatas merupkan persamaan umum gelombang linear.

Persamaan tersebut berlaku secara umum untuk berbagai jenis gelombang


berjalan.Untuk gelombang pada tali, y melambangkan posisi vertikal elemen tali.Untuk
gelombang suara,y melambangkan posisi longitudinal elemen udara dari titik
keseimbangan,variasi dalam tekanan,atau kerapatan gas dimana gelombang udara merambat.
Dalam kasus gelombang elektromagnetik, y melambangkan komponen medan listrik atau
medan magnet.

Kita telah menunjukkan bahwa fungs/i gelombang sinusoidal (persamaan 2.8)


merupakan satu solusi dari persamaan gelombang linear (persamaan 2.9).Walaupun tidak
dapat kita buktikan di sini,persamaan gelombang linear tersebut dipenuhi oleh semua fungsi
gelombang yang memiliki bentuk y = (x±vt). Selain itu,kita jugatelah melihat bahwa
persamaan gelombang linear merupakan konsekuensi langsung dari Hukum Newton II yang
diterapkan pada setiap elemen dari tali yang membawa gelombang berjalan

16
2.4 APLIKASI GELOMBANG MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Jika kita meninjau kemabali bagaimana proses pembentukan gelombang, ternyata gelombang
memiliki contoh yang dapat kita lihat aplikasinya dalamkehidupan sehari-hari di antaranya
adalah

2.4.1.Repplektoskop

Digunakan untuk mendeteksi cacat yang terkandung dalam besi tuang.Cacat pada velg
ban mobil diperiksa dengan menggunakan alat ini.

2.4.2.Kacamata Tunanetra

Kacamata Tunanetra dilengkapi dengan alat pengirim dan penerima ultrasonik


memanfaatkan pengiriman dan penerimaan ultrasonik.sehingga tunanetra dapat
menduga jarak benda yang ada di dekatnya.

2.4.3.Sonografi Medis / USG ( Ultrasonografi Medis )

Alat dalam dunia Kedokteran yang menggunakan gelombang ultrasonik yaitu gelombang
suara yang memiliki frekuensi yang tinggi ( 250 kHz – 2000 kHz )yang kemudian
hasilnya ditampilkan dalam monitor.

2.4.4.Seismograf

Suatu gempakan bumi atau ledakan dahsyat membangkitkan gelombang-


gelombang bunyi yang dapat menempuh perjalanan yang sangat jauh melalui Bumi. Jika
getaran-getaran ini di cacat oleh seismografdi berbagai tempat di permukaan bumi,catatan-
catatan ini dapat digunakan untuk mendeteksi,menemukan lokasi,dan mengklasikasikan
gangguan-gangguan atau untuk memberikan informasikan tentang struktur bumi.

2.4.5. Sonar ( Soound Navigator Ranging )

Untuk menduga kedalaman laut,digunakan alat yang dinamakan sonar ( sound


navigation ranging ).Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah
air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi objek di
bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut.Prinsip kerja sonar berdasarkan prinsip
pemantulan gelombang.Alat ini diperkenalkan pertama kali oleh Paul Langevin, seorang

17
ilmuan dari Prancis pada tahun 1914. Pada saat itu paul dan pembantunya membuat alat
yang dapat mengirim pancaran kuat gelombang bunyi berfrekuensi tinggi ( ultrasonik )
melalui air.

2.4.6. Resonator

Gelombang ini dihasilkan oleh alat-alat elektronik berupa rangkaian osilator ( variasi dan
gabungan dari komponen Resistor (R),induktor (L),dan kapasitor (C).

18
CONTOH SOAL !

1. diketahui daya yang dihasilkan pada tali 512 Watt dan menghasilkan gelombang
sinusoidal dengan frekuensi sudut 377 /s dan Amplitudo 6,00 cm dengan 𝜇 =
5,00. 10−2kg/m.
Berapakah kelajuan gelombang pada tali tersebut.
Jawab :
Dik : P =512W
W=377𝑠 −1
A= 6,00 cm = 6,00 x 10−2 𝑚
10−2 𝑘𝑔
𝜇 = 5,00 𝑥 𝑚2

Dit: V ?

Penyelesaian :

1
P = 2 𝜇𝑤 2 𝐴2 𝑣

1
512=2 (5,00𝑥 10−2 )(374)2 ( 6,00 x 10−2 )2 V

1
512 = 2 (5,00 𝑥 10−2 )( 142.129 )( 36,00 𝑥 10−4 ) V

25,58322
512 = 𝑉
2

1024 = 25,58322 V

1.024
V=
25,58322

V = 40,026 m/s

V = 40 m/s

19
2.Tunjukkanlah bahwa fungsi gelombang y = 𝑒 −𝑏(𝑥−𝑣𝑡) 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ solusi dari persamaan
gelombang linear ( 3.7 ) di mana b adalah konstanta

Jawab : y = 𝑒 𝑏( 𝑥−𝑣𝑡 ) b = konstan

a.Turunkan terhadap x
𝜕𝑦
= 𝑒 𝑏(𝑥−𝑣𝑡) . 𝑏
𝜕𝑥
𝜕𝑦
= 𝑏𝑒 𝑏(𝑥−𝑣𝑡)
𝜕𝑥
𝜕 2𝑦
= 𝑏𝑒 𝑏(𝑥−𝑣𝑡) 𝑏
𝜕𝑥 2
𝜕 2𝑦
= 𝑏 2 𝑒 𝑏(𝑥−𝑣𝑡)
𝜕𝑥 2

b. Turunkan terhadap t
𝜕𝑦
= 𝑒 𝑏(𝑥−𝑣𝑡) − 𝑏𝑣
𝜕𝑥
𝜕𝑦
= −𝑏𝑣𝑒 𝑏(𝑥−𝑣𝑡)
𝜕𝑥

𝜕 2𝑦
= −𝑏𝑣𝑒 𝑏(𝑥−𝑣𝑡) − 𝑏𝑣
𝜕𝑡 2
𝜕 2𝑦
= 𝑏 2 𝑣 2 𝑒 𝑏(𝑥−𝑣𝑡)
𝜕𝑡 2

𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛:

𝜕2 𝑦
𝜕𝑡 2 𝑏 2 𝑣 2 𝑒 𝑏(𝑥−𝑣𝑡)
𝜕2 𝑦
=
𝑏 2 𝑒 𝑏(𝑥−𝑣𝑡)
𝜕𝑥 2

𝜕2 𝑦
𝜕𝑡 2 𝑣2
𝜕2 𝑦
=
1
𝜕𝑥 2

20
𝜕 2𝑦 2
𝜕 2𝑦
=𝑣
𝜕𝑡 2 𝜕𝑥 2
𝜕 2𝑦 2 𝜕 2𝑦
𝑣 = 2
𝜕𝑥 2 𝜕𝑡

𝜕2 𝑦 1 𝜕2 𝑦
2
=
𝜕𝑥 𝑣 2 𝜕𝑡 2
( 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑒𝑎𝑟)

2. Tali dengan 𝜇 = 5,00 𝑥10−2 𝑘𝑔/𝑚 mengalami tegangan sebesar 80,0 N. Berapa daya
yang harus diberikan kepada tali agar menghasilkan gelombang sinusoidal dengan
frekuensi 60,0 Hz dan amplitudo 6,00 cm ?
Jawab :
Dik : T =80,0N
𝜇 = 5,00 𝑥 10−2 𝑘𝑔/𝑚
A = 6,00 x 10−2 𝑚
Dit : P ?
Penyelesaian :
Dari persamaan( 2.5 ) kelajuan gelombang pada tali adalah
𝑇 80,0 𝑁
v = √𝜇 = √5,00 𝑥 10−2 𝑘𝑔/𝑚

Oleh karena f = 60 Hz,frekuensi sudut 𝜔 dari gelombang sinusoidal pada tali


adalah:𝜔 = 2𝜋𝑓 = 2𝜋 ( 60,0𝐻𝑧) = 377𝑠 −1
Dengan menggunakan nilai-nilai tersebut dalam Persamaan (2.3) untuk daya,dengan
A = 6,00 x 10−2 𝑚, 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛:

1
P =2 𝜇𝜔2 𝐴2 𝑣
1
= 2 ( 5,00 x 10−2 kg/m) ( 377 𝑠 −1 )2 ( 6,00 x 10−2 𝑚)2 ( 40,0 m/s)

= 512 W
Bagaimana Jika ?Bagaimana jika tali tersebut memindahkan energi pada laju 1.000
W ? Berapa amplitudo yang diperlukan jika nilai-nilai yang lainnya tetap sama ?
Jawaban : Kita hitung rasio daya yang lama dan baru,yang hanya merefleksikan
perbedaan pada amplitudonya :

21
1
2 2 𝑣
P𝑏𝑎𝑟𝑢 2𝜇𝜔 𝐴 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝐴2 𝑏𝑎𝑟𝑢
=1 2 2 =
P𝑙𝑎𝑚𝑎 𝜇𝜔 𝐴 𝑙𝑎𝑚𝑎𝑣 𝐴2 𝑙𝑎𝑚𝑎
2

Amplitudo barunya adalah :

P𝑏𝑎𝑟𝑢 1000𝑊
𝐴𝑏𝑎𝑟𝑢 = 𝐴𝑙𝑎𝑚𝑎 √ = (6,00)√
P𝑙𝑎𝑚𝑎 512 𝑊

= 8,39 cm

22
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

a. Refleksi dan Transmisi adalah


 Refleksi adalah ketika gelombang,baik fisik maupun elektromagnetik,memantul
dari permukaan dan kembali ke sumbernya.Sebuah cermin memantulkan gambar
objeknya.Terjadi pada saat sebuah gelombang yang merambat dalam suatu media
sampai di bidang batas medium tersebut dengan media lainnya.
 Transmisi gelombang merupakan sisa energi gelombang setelah
melewati/menembus suatu struktur penahan gelombang.Gelombang transmisi
sangat dipengaruhi pada karekteristik gelombang. Koefisien transmisi (t) adalah
perbandingan amplitudo gelombang yang ditransmisikan dibandingkan
gelombang datang.
b. Gelombang membawa energi ketika merambat melalui medium. Kita dapat
dengan mudah memperagakan hal ini dengan menggantung sebuah benda pada
tali yang tegang dan kemudian mengirim pulsa sepanjang tali, seperti pada
gambar (a) ketika pulsa bertemu dengan benda yang digantungkan itu, benda
tersebut akan berpindah ke atas sesaat,seperti pada gambar (b).

P=12 𝜇𝜔2𝐴2 v

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa laju perpindahan energi oleh


gelombang sinusoidal pada tali sebanding dengan (a) kuadrat frekuensinya, (b)
kuadra amplitudo, dan (c) kelajuan gelombangnya. Terlebih lagi : laju
perpindahan energi dalam gelombang sinusoida sebanding dengan kuadrat
frekuensi sudut dan kuadrat amplitudonya.

c. konsep fungsi gelombang untuk mewakili gelombang berjalan pada string.


Semua fungsi gelombang y (x, t) merupakan solusi dari persamaan yang
disebut persamaan gelombang linier. Persamaan ini memberikan deskripsi
lengkap tentang gerakan gelombang, dan dari salah satu dapat diperoleh ekspresi

23
untuk kecepatan gelombang. Selanjutnya, persamaan gelombang linier dasar
untuk berbagai bentuk gerakan gelombang.

𝜕2𝑦 𝐼 𝜕2𝑦
=
𝜕𝑥 2 𝑣 2 𝜕𝑡 2

persamaan diatas merupkan persamaan umum gelombang linear.

d. Aplikasi gelombang dalam kehidupan sehari-hari


– Repplektoskop
- Kacamata Tunanetra
- Sonografi Medis / USG ( Ultrasonografi Medis )
- Seismograf
- Sonar ( Soound Navigator Ranging )
- Resonator

3.2 Saran
Penulis menyarankan agar pembaca dapat memahami apa yang disampaikan oleh penulis

24
DAFTAR PUSTAKA

Jewett,John W dan Serwey,Raymond A .2014.Fisika untuk Sains dan Teknik Physics


for Scientists and Engineers with Modern Physics.Jakarta : Salemba Teknika
( Di Akses pada tanggal 08-03-2018 )

Sutrisno.1979. Fisika Dasar Gelombang Dan Optik.Bandung,Indonesia : Penerbit


ITB
( Di Akses pada tanggal 08-03-2018 )

25

Anda mungkin juga menyukai